PENDAHULUAN
1
2
dampak yang luar biasa bagi penontonnya sehingga tidak mengherankan begitu
banyak khalayak yang terinspirasi lewat film.
Dewasa ini, dunia perfilman Indonesia semakin mengalami perkembangan.
Perkembangan ini tidak hanya terlihat dari sisi kualitas, namun juga dari sisi
kuantitas. Setiap tahunnya, produksi film nasional mengalami peningkatan. Hingga
April 2014, produksi film nasional meningkat 18,4 persen dibandingkan tahun lalu.
Beberapa diantaranya, seperti film 99 Cahaya di Langit Eropa part 2, Sepatu
Dahlan, Princess, Bajak Laut & Allien, Kau dan Aku Cinta Indonesia, Sayap Kecil
Garuda, Comic 8, serta film Killers yang merupakan film kolaborasi antara
Indonesia dengan Jepang. Tak ketinggalan The Raid 2: Berandal yang populer di
masyarakat film internasional (http://sp.beritasatu.com/hiburan/produksi-film-
nasional-naik-184-persen/54444, diakses pada 2 Maret 2015 pukul 18.41 WIB).
Lembaga konsultan dan penelitian terkemuka dunia, Oxford Economics
dalam sebuah studinya menyimpulkan bahwa industri perfilman Indonesia
memberikan kontribusi bagi perekonomian negara sebesar 7.675 miliar rupiah,
menciptakan 191.000 lapangan pekerjaan, serta menghasilkan pemasukan pajak bagi
negara sebesar 785 miliar rupiah pada tahun 2010. Studi tersebut merupakan studi
pertama yang mengukur dampak ekonomi secara langsung dan tidak langsung yang
dihasilkan oleh industri film dan televisi Indonesia. Temuan-temuan dalam studi ini
menyoroti peran potensial dari industri perfilman dan televisi sebagai penggerak
ekonomi serta menjadi pendorong untuk pengembangan industri kreatif yang
senantiasa berkembang (http://www.sindotrijaya.com/news/detail/1473/industri-film-
dan-televisi-berkontribusi-besar-terhadap-perekonomian-indonesia, diakses pada 2
Maret 2015 pukul 19.07 WIB).
Film Indonesia tidak lagi hanya berkutat pada genre horor atau percintaan
yang di dalamnya terkandung unsur-unsur seksual, akan tetapi di Indonesia mulai
banyak film-film yang mampu memberikan inspirasi dan motivasi bagi penontonnya.
Selain itu, cerita yang dikisahkan dalam film tidak lagi hanya kisah fiksi melainkan
juga film biografi yang mengangkat kisah nyata seseorang. Film biografi yang
pernah ada di Indonesia di antaranya adalah Soekarno: Indonesia Merdeka yang
mengangkat biografi dari presiden pertama Indonesia, Jokowi yang mengangkat
kisah nyata presiden Republik Indonesia mulai dari masa kecil hingga perjuangan
hidupnya, Sang Kiai yang mengangkat kisah KH. Hasyim Asy’ari sebagai pimpinan
Pondok Pesantren Tebu Ireng ditangkap karena dianggap menentang Jepang, dan
3
masih banyak lainnya. Film-film ini tidak hanya memberi pengetahuan tentang kisah
perjalanan hidup seseorang, tetapi juga mampu menginspirasi khalayak.
Salah satu film biografi Indonesia yang mengangkat kisah nyata dan mampu
menginspirasi khalayak adalah Film Merry Riana: Mimpi Sejuta Dollar. Sejak awal
kemunculannya, film ini menarik perhatian yang begitu besar. Khalayak pecinta film
nasional, khususnya pecinta Merry Riana begitu tertarik dengan perjalanan hidup
seorang Merry Riana yang mampu meraih penghasilan satu juta dollar pada usia 26
tahun. Saat ini, Merry Riana dikenal sebagai salah satu motivator wanita termuda di
Indonesia.
Film Merry Riana: Mimpi Sejuta Dollar merupakan adaptasi dari buku
Mimpi Sejuta Dollar yang ditulis oleh Alberthiene Endah, penulis biografi No. 1 di
Indonesia. Buku Mimpi Sejuta Dollar berhasil mencapai peringkat National Mega
Best-Seller sehingga menarik perhatian produser Manoj Punjabi untuk
mengadaptasinya dalam sebuah film layar lebar.
Film Merry Riana: Mimpi Sejuta Dollar berkisah tentang Merry Riana
(Chelsea Islan) yang baru lulus SMA terpaksa mengungsi ke Singapura karena
kerusuhan sosial. Merry tiba di Singapura sendirian. Dengan bekal uang yang untuk
beli makan lima kali saja akan habis, ia harus mencari tempat tinggal dan bertahan
hidup. Dari media sosial ia temukan sahabatnya Irene (Kimberly Ryder) yang hendak
kuliah di sana juga. Dengan bantuan Irene, Merry mencari celah di antara aturan
Singapura yang begitu ketat. Bukan hanya diperbolehkan tinggal di asrama, ia lolos
ujian seleksi dan diterima di salah satu perguruan tinggi terbaik di sana. Tapi, itu
semua baru bisa didapat bila Merry membayar $40,000. Satu-satunya harapan adalah
mengambil pinjaman mahasiswa, yang hanya bisa didapat jika Merry memiliki
seorang penjamin. Karena tidak ada kerabat, dan Irene tidak bisa menjadi penjamin,
Merry harus mencari seorang mahasiswa senior yang mau menjadi penjamin. Merry
bertemu Alva (Dion Wiyoko). Ia memberi segala macam syarat sebelum akhirnya
mau menolong Merry, termasuk menyuruhnya mencari pekerjaan sambilan. Merry
sadar bahwa ia harus kuliah dengan betul, tapi sadar juga bahwa ia harus sukses
secepatnya. Maka ia berpikir keras untuk melipatgandakan uang yang ia miliki,
mulai dari bekerja menyebar brosur online business, hingga main saham beresiko
tinggi. Kondisi ekonominya pun naik turun. Kemelut cinta pun terjadi ketika Alva
menyatakan perasaan padanya, sementara Merry sadar betul Irene tengah jatuh cinta
pada Alva (http://jadwalfilmbioskopjakarta.blogspot.com/2014/11/sinopsis-film-
4
mampu meraih penghasilan 1 juta dollar pada usia 26 tahun. Kisah ini pun
sebelumnya telah dituangkan dalam sebuah buku yang masuk dalam kategori
National Mega Best-Seller. Hal ini menjadi kemenarikan sendiri untuk mengetahui
tanggapan khalayak apabila kisah yang sama dituangkan dalam bentuk film.
Keunikan dari karya ini atau yang membedakannya dengan karya-karya yang pernah
ada adalah belum pernah ada penelitian tentang Film Merry Riana: Mimpi Sejuta
Dollar. Hal ini dikarenakan film ini merupakan film yang masih sangat baru, yaitu
dirilis pada 24 Desember 2014. Merry Riana adalah sosok yang luar biasa, ia tidak
lantas terlibat dalam dunia politik, melainkan seorang wanita Indonesia yang sukses
di usia muda, memotivasi banyak kalangan, dan kini kembali ke Indonesia dalam
rangka membawa dampak positif bagi 1 juta orang.
BAB V PENUTUP
Bab akhir ini berisi simpulan dari penelitian dan saran bagi sebagai perbaikan-
perbaikan yang harus dilakukan agar menjadi suatu pemecahan masalah yang baik
bagi pihak yang terkait.
8