BAB II

TINJAU PUSTAKA
2.1 Dasar Teori
Banyak reaksi-reaksi kimia yang berjalan tidak sempurna artinya reaksi-reaksi tersebut
berjalan sampai pada suatu titik dan akhirnya berhenti dengan meninggalkan zat-zat tidak
bereaksi. Pada temperature, tekanan dan konsentrasi tertentu, titik pada saat reaksi tersebut
berhenti sama. Hubungan antara konsentrasi pereaksi dan hasil reaksi tetap. Pada saat ini reaksi
dalam keadaan setimbang, pada saat setimbang, kecepatan reaksi kekanan sam dengan
kecepatan reaksi kekiri. Kesetimbangan disini merupakan kesetimbangan dinamis, bukan
kesetimbangan statis. Jadi sebernanya reaksi masih ada tetapi karena kecepatannya sama,
seakan-akan reaksi berhenti. Atas dasar ini dapat dianggap hampir semua reaksi berhenti pada
kesetimbangan. Untuk reaksi sempurna kesetimbangan sangat berat disebelah kanan ( Sukadjo,
1997:220)
Umumnya reaksi-reaksi kimia tersebut berlansung dalam arah bolak balik dan hanya
sebagian kecil saja yang berlansung satu arah. Pada awal proses bolak-balik, reaksi
berlangsung pada arah pembentukan produk, segera setelah terbentuk molekul produk maka
terjadi reaksi sebaliknya, yaitu pembentukkan molekul reaktan dari molekul produk. Ketika
laju reaksi kekanan dan kekiri sama dan konsentrasi reaktan dan produk tidak berubah maka
kesetimbangan reaksi tercapai. Ketika suatu reaksi kimia berlangsung, laju reaksi dan
konsentrasi artinya semua pereaksi habis bereaksi. Namun banyak reaksi tidak berkesudahan
dan pada seperangkat kondisi tertentu, konsentrasi pereaksi dan produk reaksi menjadi tetap.
Rekasi tersebut demikian disebut reaksi reversible dan mencapai kesetimbangan. Pada reaksi
semacam ini produk reaksi yang terjadi akan bereaksi membentuk kembali pereaksi. Ketika
reaksi berlangsung, laju rekasi dan konsentrasi pereaksipun berkurang. Beberapa waktu
kemudian reaksi dapat berkesudahan dan seperangkat kondisi tertentu, konsentrasi pereaksi
dan produk reaksi menjadi tetap. Reaksi yang demikian disebut reaksi reversible dan mencapai
kesetimbangan ( Stphen,2002:96)