BAB II
DASAR TEORI
Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi
rakyat kepada kas negara untuk membiayai pengeluaran rutin dan “surplus”
digunakan untuk public saving yang merupakan sumber utama untuk membiayai
public investment.
kekayaan kepada negara disebabkan suatu keadaan, kejadian dan perbuatan yang
tidak ada jasa balik negara secara langsung, untuk memelihara kesejahteraan
umum.
7
Dari beberapa definisi pajak yang diberikan para ahli pajak dapat disimpulkan
ada dua fungsi pajak sebagaimana yang telah disebutkan oleh mardiasmo (2016:4)
1. Fungsi anggaran
Pajak berfungsi sebagai salah satu sumber dana bagi pemerintah untuk
membiayai pengeluaran-pengeluarannya.
2. Fungsi mengatur
Contoh :
c. Hukum pajak
d. Hukum pidana
kelompok, yaitu :
1. Menurut golongannya
2. Menurut sifat
Mewah
daerah.
(PPN) adalah :
“pajak yang dikenakan atas konsumsi barang dan jasa, didalam daerah
Mardiasmo (2011) barang adalah barang berwujud yang menurut sifat atau
hukumnya dapat berupa barang bergerak atau barang tidak bergerak, dan
fasilitas, kemudahan atau hak tersedia untuk dipakai, termasuk jasa yang
Obyek PPN dapat berupa barang kena pajak (BKP) maupun jasa kena
pajak (JKP).
PPN yang terutang atas BKP maupun JKP dihitung dari DPP dikalikan
dengan tarif tertentu. Besarnya tarif PPN dapat dibedakan menjadi: tarif
umum, tarif ekspor, tarif minimal dan maksimal, dan tarif efektif.
Tarif PPN terhadap transaksi BKP maupun JKP secara umum adalah
sebesar 10%. Dalam hal PPN menjadi bagian dari harga atau pembayaran
atas penyerahan BKP dan/atau penyerahan JKP, maka PPN yang terutang
Tarif efektif PPN dikenakan pada kegiatan seperti halnya yang terjadi pada
industri rokok. PPN berlaku pada penyerahan hasil tembakau yang dibuat
didalam negeri oleh pengusaha pabrik hasil tembakau atau hasil tembakau
yang dibuat diluar negeri oleh importir hasil tembakau, yang dihitung
Contoh : PT.Halim akan menebus cukai rokok dengan harga jual pada
tarif PPN dengan DPP, yang dapat berupa harga jual, penggantian, nilai
impor, nilai ekspor, ataupun nilai lain. Perhitungan PPN terutang dapat
dilakukan terhadap :
PPN terutang dihitung dengan mengalikan antara tarif PPN dengan DPP
PPN, yaitu harga jual, penyerahan, dan lainnya dengan tidak termasuk
PPN. Besarnya PPN terutang dapat ditulis dengan rumus, PPN terutang
=tarif PPN X DPP. Apabila tarif PPN adalah 10%, maka rumusan PPN
- Perhitungan PK-PM
pada dasarnya, PPN dihitung dengan mengalikan antara tarif dengan DPP.
Namun demikian, apabila harga jual, penyerahan, dan yang lainnya sudah
termasuk PPN, maka besarnya PPN dapat dihitung secara langsung tanpa
tarif PPN tersebut sebesar 10%, maka rumusan akan berubah menjadi:
Pajak masukan adalah PPN seharusnya sudah dibayar oleh PKP berkaitan
dengan:
Apabila terjadi retur atas pengadaan BKP maupun JKP, yang juga
berakibat adanya retur atas pajak masukan, maka retur pajak masukan
Pajak keluaran adalah PPN terutang yang dipungut oleh PKP yang
melakukan:
Apabila terjadi retur atas penyerahan BKP maupun JKP, yang juga
berakibat terjadinya retur atas pajak keluaran, maka retur pajak keluaran
17
atas penyerahan BKP yang dikembalikan dapat dikurangkan dari PPN dan
- Perhitungan PK-PM
pemungut PPN.
penggunaan BKP/JKP.
b. Bendaharawan Pemerintah
c. Badan-badan tertentu
a. Impor dan penyerahan buku pelajaran umum, kitab suci, dan buku
pelajaran agama.
berikut, yaitu:
atau tidak.
o Tarif PPn.BM
21
mewah
tersebut.
kebijakan tersebut
tidak dapat
berperan secara
signifikan dalam
upaya mengurangi
konsumsi BBM.
Perhitungan pajak
pertambahan nilai yang di
terapkan perusahaan
Perhitungan dan
kesimpulan
Perhitungan pajak
pertambahan nilai
berdasarkan undang-undang
perpajakan
2.7 hipotesis
24
soemitro mendefinisikan :
pengeluaran umum.
Faktur pajak adalah, bukti pungutan pajak yang dibuat oleh PKP
Jenderal Bea dan cukai. PKP wajib membuat faktur pajak pada
dalam negeri
sejenisnya