Anda di halaman 1dari 46

PEDOMAN

PERORGANISASIAN INSTALASI FARMASI


RSU SEBENING KASIH

RUMAH SAKIT UMUM SEBENING KASIH


TAHUN 2016
JL. Raya Tayu - Pati KM.3 No.99A Pakis Tayu
Telp: (0295) 4150645 Fax : (0295) 4546012 e - mail :sebeningkasih@yahoo.co.id
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan Puji Syukur Kehadirat Allah SWT dan atas

Rahmat serta HidayahNya , pada akhirnya kami dapat menyusun buku

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Farmasi RSU Sebening Kasih

dengan maksud untuk membakukan kegiatan di Instalasi Farmasi.

Kami menyadari bahwa buku ini belum sempurna , sehingga

dimasa yang akan datang , perlu penyempurnaan sesuai dengan

perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi/IPTEK khususnya pada

pelayanan farmasi . Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dari

berbagai pihak demi penyempurnaan buku ini

Pati, 25 Desember 2016

Penyusun,

Instalasi Farmasi

KATA SAMBUTAN DIREKTUR


Kami panjatkan Puja dan Puji Syukur Kehadirat Allah SWT yang

telah melimpahkan Rahmat dan HidayahNya kepada kita semua

sehingga Instalasi Farmasi telah berhasil menyusun Buku Pedoman

Pengorganisasain Instalasi farmasi

Harapan kami buku pedoman ini dapat menjadi petunjuk dalam

menjalankan tugas di RSU Sebening Kasih, khususnya yang berkaitan

dengan pelaksanaan pelayanan farmasi sehingga kegiatan tugasnya

dapat berjalan lancar, efisien, tertib dan benar

Pati, 25 Desember 2016


Direktur
RSU Sebening Kasih

dr. INDAH RESTIYANTI

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ 2

SAMBUTAN DIREKTUR ............................................................................................... 3

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... 4

BAB I Pendahuluan ....................................................................................................... 5

BAB II Gambaran Umum Rumah Sakit ........................................................................ 6

BAB III Visi, Misi, dan Tujuan Rumah Sakit ................................................................. 8

BAB IV Struktur Organisasi Rumah Sakit ...................................................................... 9

BAB V Struktur Organisasi Instalasi Farmasi .............................................................. 10

BAB VI Uraian Jabatan ................................................................................................. 11

BAB VII Tata Hubungan Kerja Instalasi Farmasi .......................................................... 34

BAB VIII Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil ...................................................... 37

BAB IX Kegiatan Orientasi .......................................................................................... 38

BAB X Pertemuan / Rapat ........................................................................................... 40

BAB XII Pelaporan ........................................................................................................ 41

BAB I
PENDAHULUAN
Rumah sakit adalah salah satu dari sarana kesehatan tempat
menyelenggarakan upaya kesehatan. Upaya kesehatan adalah setiap
kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, bertujuan
untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi
masyarakat.Upaya kesehatan diselenggarakan dengan pendekatan
pemeliharaan, peningkatan kesehatan( promotif), pencegahan penyakit
( preventif ) penyembuhan penyakit (kuratif ), dan pemulihan kesehatan
(rehabilitatif ), yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu
dan berkesinambungan (Siregar dan Amalia, 2004)
Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun
2009 tentang rumah sakit, yang dimaksud rumah sakit umum adalah
rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan pada semua bidang
dan jenis penyakit (Anonim, 2009). . Tugas rumah sakit umum adalah
melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan
berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan
pemeliharaan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan
upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan rujukan
(Siregar dan Amalia, 2004)
Sekarang ini rumah sakit adalah suatu lembaga komunitas yang
merupakan instrument masyarakat yang merupakan titik fokus untuk
mengkoordinasi dan menghantarkan pelayanan pasien pada
komunitasnya. Atas dasar tersebut maka rumah sakit dapat dipandang
sebagaisuatu struktur terorganisasi yang menggabungkan bersama-
sama semua profesi kesehatan, fasilitas diagnostik dan terapi, alat dan
perbekalan serta fasilitas fisik ke dalam suatu sistem terkoordinasi
untuk penghantaran pelayanan kesehatan bagi masyarakat (Siregar dan
Amalia,2004

BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT SEBENING KASIH
A. Sejarah Singkat RSU Sebening Kasih
Rumah Sakit Umum Sebening Kasih berlokasi di wilayah
desa Pakis kecamatan Tayu 25 KM dari kota Pati. Mulai
memberikan pelayanan sejak tanggal 14 Maret 2011 di Pimpin
oleh Putra Daerah Pati (dr. Cahyono Hadi, Sp.OG (K)), di mulai
dengan pelayanan poli kandungan dan apotik Sebening Kasih.
Seiring dengan berjalannya waktu menjadi Rumah Bersalin
Sebening Kasih dan setelah 8 bulan ditangani oleh dokter Cahyono
Hadi, Sp. OG (K) klinik dilanjutkan oleh dr. Hj. Ifrinda Giantari,
Sp. OG sejak bulan November 2011, kemudian berdatangan dokter
spesialis yang lain dan pada tanggal 27 September 2013 mendapat
ijin menjadi Rumah Sakit Umum setara Kelas D. Kemudian tiap
tahun diperpanjang dan dilengkapi sarana dan prasarananya dan
pada tanggal 12 Desember 2015 ijin operasional RS tipe D
diresmikan oleh Bupati Pati dengan SK Bupati No.
445/4175/2015.
Berdasarkan UU No 23 Tahun 1992, tugas pokok Rumah
Sakit Umum Sebening Kasih adalah membantu pemerintah dalam
penyelenggaraan pelayanan kesehatan melalui upaya promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitative serta melaksanakan upaya
rujukan. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut Rumah Sakit
Umum Sebening Kasih Tayu mempunyai fungsi :
a. Menyelenggarakan pelayanan medis
b. Menyelenggarakan pelayanan penunjang medis dan non medis
c. Menyelenggarakan pelayanan dan asuhan perawatan
d. Menyelenggarakan pelayanan obat dan alat kesehatan
e. Menyelenggarakan pelayanan rujukan
f. Menyelenggarakan pelayanan peningkatan kesehatan dan
pencegahan penyakit
g. Menyelenggarakan pengembangan program dan system informasi
manajemen
h. Menyelenggarakan keuangan dan ketata usahaan
i. Membina dan membimbing kelompok jabatan fungsional
1. Letak Geografis
RSU Sebening Kasih merupakan Rumah Sakit swasta kelas D.
Secara geografis RSU Sebening Kasih sangat strategis karena berada
di tepi Jalan Raya Utama Tayu-Pati, tepatnya berjarak 3 KM dari
Kecamatan Tayu, dan terletak di bagian utara Kabupaten Pati, wilayah
bagian timur dan utara berbatasan dengan laut Jawa, bagian barat
berbatasan dengan Kabupaten Jepara dan lereng Gunung Muria.
Jumlah penduduk Kabupaten Pati dan Jepara pada tahun 2017
adalah 1.420.9292 jiwa dan 1.153.213 jiwa. Berdasarkan jenis
kelamin jumah penduduk wanita lebih banyak dibandingkan
penduduk pria. Dilihat dari penyebarannya sebagian penduduk
bermukim di daerah pedesaan. Kemampuan ekonomi dan mata
pencaharian dapat mempengaruhi gaya hidup masyarakat, termasuk
dari sisi pencarian pengobatan atau pelayanan kesehatan.
2. Wilayah Cakupan Pelayanan
Wilayah cakupan pelayanan RSU Sebening Kasih relatif sempit
meliputi kecamatan di wilayah kabupaten Pati dan Kabupaten Jepara,
antara lain :
- Kecamatan Dukuhseti
- Kecamatan Cluwak
- Kecamatan Tayu
- Kecamatan Gunungwungkal
- Kecamatan Margoyoso
- Kecamatan Trangkil
- Kecamatan Keling
- Kecamaan Donorojo

B. Jenis-Jenis Pelayanan di RSU Sebening Kasih


Jenis-jenis pelayanan kesehatan di RSU Sebening Kasih sebagai
berikut :
1. Pelayanan Rawat Jalan
2. Pelayanan Gawat Darurat
3. Pelayanan Rawat Inap
4. Pelayanan High Care Unit (HCU)
5. Pelayanan Operasi
6. Pelayanan Kamar Bersalin
7. Pelayanan Radiologi
8. Pelayanan Laboratorium
9. Pelayanan Gizi
10. Pelayanan Fisioterapi
11. Pelayanan Hemodialisa
12. Farmasi
13. Pelayanan Laundry
14. Pelayanan CSSD

C. Jenis Pelayanan Rawat Jalan (poliklinik) meliputi :


1. Poliklinik Umum
2. Poliklinik Spesialis Kandungan
3. Poliklinik Gigi
4. Poliklinik Spesialis Bedah
5. Poliklinik Spesialis Penyakit Dalam
6. Poliklinik Spesialis Anak

BAB III
VISI, MISI, TUJUAN DAN STRATEGI
RUMAH SAKIT UMUM RSU SEBENING KASIH
A. Visi
“Menjadi Rumah Sakit Swasta yang Mengedepankan Pelayanan
Prima”

B. Misi
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang cepat, tepat dan akurat
2. Mengutamakan kepuasan dan keselamatan pasien
3. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan karyawan, sehingga
mampu melaksanakan pelayanan terbaik
4. Meningkatkan fasilitas keesehatan yang dapat memberikan nilai lebih
bagi pelayanan kesehatan

C. Tujuan
1. Membangun kepercayaan masyarakat, supaya menjadi pilihan utama
2. Menjadi rumah sakit yang berkembang dan mampu bersaing
3. Meningkatkan kualitas SDM sesuai dengan profesi
4. Memberikan kepuasan pasien dengan fasilitas kesehatan yang memadai

D. Motto
“Merawat penuh kasih demi kesembuhan”

E. Renstra RSU Sebening Kasih


1. Penyiapan infrastruktur sarana dan prasarana RSU Sebening Kasih
2. Pemenuhan regulasi kepemilikan dan regulasi rumah sakit (perijinan)
3. Penetapan dan pengesahan hasil perencanaan
4. Pengaturan dan penetapan remunerasi
5. Pembahasan dan penetapan tarif pelayanan
6. Perencanaan pemenuhan sumber daya manusia pelaksana
7. Penetapan struktur organisasi
8. Terlaksananya kebijakan yang telah ada untuk mendukung operasional
RS. Sebening Kasih
9. Terpenuhinya target pelayanan
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

A. Tugas Pokok dan Fungsi Rumah Sakit


1. Tugas
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan upaya
penyembuhan, pemulihan, peningkatan, pencegahan, peayanan
rujukan, menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan, penelitian
dan pengembangan serta pengabdian masyarakat.

2. Fungsi
Untuk menyelenggarakan tugas pokoknya RSU Sebening
Kasih mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis dibidang pelayanan
kesehatan;
b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan
pemerintahan di bidang pelayanan kesehatan;
c. Penyusunan rencana dan program, monitoring, evaluasi,
dan pelaporan di bidang pelayanan kesehatan;
d. Pelayanan medis;
e. Pelayanan penunjang medis dan non medis;
f. Pelayanan keperawatan;
g. Pelayanan rujukan;
h. Pengelolaan keuangan dan akuntansi;
i. Pengelolaan urusan kepegawaian, hubungan
masyarakat, organisasi dan tata laksana, serta rumah
tangga, perlengkapan dan umum;

10
STRUKTUR ORGANISASI
RSU SEBENING KASIH

DIREKTUR
dr.Indah Restiyanti

Satuan Pengawas Internal Komite Medik Komite Keperawatan


Purwanto, SE dr. Eko Sugihanto, Sp.PD Moh. Farid Fitriyani, S.Kep

Koordinator Tata Usaha Koordinator Penunjang Koordinator Pelayanan


Karni, SKM Rahmi Adhi Safitri, AMK Oktawulan P., Amd. Keb

11
B. Tugas Pokok , Fungsi, dan Tata Kerja
Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja RSU Sebening Kasih
sebagai berikut :
1. Direktur
a. Direktur mempunyai tugas melaksanakan upaya
kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna
dengan mengutamakan penyembuhan (kuratif),
pemulihan (rehabilitatif), upaya peningkatan (promotif),
pencegahan terjadinya penyakit (preventif) dan
melaksanakan upaya rujukan serta pelayanan yang
bermutu sesuai standar pelayanan RSU Sebening Kasih.
b. Uraian tugas direktur sebagaimana dimaksud adalah sebagai
berikut :
1) Menyusun rencana strategis lima tahunan atau tahunan
RSU Sebening Kasih dengan mengolah bahan serta
aturan yang berlaku sebagai pedoman pelaksanaan
kegiatan;
2) Merumuskan dan menetapkan kebijakan teknis bidang
pelayanan kesehatan dengan mengolah bahan dan data,
koordinasi, serta mempelajari peraturan perundang-
undangan yang berlaku untuk kelancaran tugas dan
kegiatan untuk dilaksanakan oleh masing-masing
instalasi;
3) Melaksanakan koordinasi dan kerjasama di bidang
pelayanan kesehatan dengan instansi pemerintah,
swasta, dan organisasi masyarakat agar diperoleh
sinkronisasi dalam pelaksanaan program;
4) Mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai tugas
dan fungsi dengan metode kerja yang jelas agar bawahan
dapat menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan benar;
5) Merencanakan kegiatan dan program pelayanan
kesehatan untuk menjadi pedoman kegiatan antar unit
kerja di bawahnya;
6) Melaksanakan pengawasan dan pengendalian kegiatan
ketatausahaan, pelayanan administrasi umum,
kepegawaian, keuangan, perlengkapan, dan perbekalan

12
melalui pembinaan dan motivasi untuk kelancaran dan
ketertiban administrasi RSU Sebening Kasih;
7) Melaksanakan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan
operasional program pelayanan kesehatan dengan
mengacu ketentuan yang berlaku untuk ditindaklanjuti
dan dilaksanakan oleh masing-masing bidang tugasnya;
8) Melaksanakan pengawasan dan pengendalian
pelaksanaan pekerjaan dengan monitoring dan evaluasi
agar pelaksanaan pekerjaan tidak menyimpang;
9) Melaporkan pelaksanaan kegiatan di bidang tugasnya
baik lisan maupun tertulis guna dijadikan bahan
pertimbangan Dewan Komisaris dalam mengambil
kebijakan.

2. Satuan Pengawas Internal (SPI)


Fungsi dari SPI yaitu :
a. Pelaksaan pengawasan terhadap segala kegiatan di
lingkungan Rumah Sakit;
b. Penelusuran kebenaran laporan atau informasi tentang
penyimpangan yang terjadi; dan
c. Pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksaan aparat
pengawas fungsional.

3. Komite Medis
 Fungsi Komite Medis
a. Memberikan saran kepada direktur rumah
sakit/Kepala bidang pelayanan medik
b. Mengkoordinasikan dan mengarahkan kegiatan
pelayanan medik
c. Menangani hal-hal yang berkaitan dengan etik
kedokteran
d. Menyusun kebijakan pelayanan medis sebagai
standar yang harus dilaksanakan oleh semua
kelompok staf medis dirumah sakit
 Tugas Komite Medis
a. Membantu direktur rumah sakit menyusun standar
pelayanan medis dan memantau pelaksanaanya

13
b. Melaksanakan pembinaan etika profesi, disiplin
profesi dan mutu profesi
c. Mengatur kewenangan profesi antar kelompok staf
medis
d. Membantu direktur menyusun medical staff bylaws
dan memantau pelaksanaanya
e. Membantu direktur rumah sakit menyusun
kebijakan dan prosedur yang terkait dengan mediko-
legal
f. Membantu direktur rumah sakit menyusun
kebijakan dan prosedur yang terkait dengan etiko-
legal
g. Melakukan koordinasi dengan kepala bidang
pelayanan medik dalam melaksanakan pemantauan
dan pembinaan pelaksanaan tugas kelompok staf
medis
h. Meningkatkan program pelayanan, pendidikan dan
pelatihan serta penelitian dan pengembangan dalam
bidang medis
i. Melakukan monitoring dan evaluasi mutu pelayanan
medis antara lain melalui monitoring dan evaluasi
kasus bedah, penggunaan obat, farmasi dan terapi,
ketepatan, kelengkapan dan keakuratan rekam
medis, tissue review, mortalitas dan motdibitas,
medical care review/peer review/audit medis melalui
pembentukan sub komite-sub komite.
j. Memberikan laporan kegiatan kepada direktur
rumah sakit
 Wewenang Komite Medis
a. Memberikan pertimbangan tentang rencana
pengadaan, penggunaan dan pemeliharaan
peralatan medis dan penunjang medis serta
pengembangan pelayanan medis
b. Monitoring dan evaluasi yang terkait dengan mutu
pelayanan medis sesuai yang tercantum didalam
tugas komite medis
c. Monitoring dan evaluasi efisiensi dan efektifitas
penggunaan alat kedokteran di rumah sakit

14
d. Melaksanakan pembinaan etika profesi serta
mengatur kewenangan profesi antara kelompok staf
medis
e. Membentuk Tim Klinis yang mempunyai tugas
menangani kasus-kasus pelayanan medik yang
memerlukan koordinasi lintas profesi, misal
penanggulangan kanker terpadu, pelayanan jantung
terpadu dan lain sebagainya
f. Memberikan rekomendasi tentang kerjasama antara
rumah sakit dan fakultas kedokteran/kedokteran
gigi/institusi pendidikan lain
 Tanggung Jawab
Tanggung Jawab Komite Medik adalah terkait dengan
mutu pelayanan medis, pembinaan etik kedokteran
dan pengembangan profesi medis. Komite Medis
bertanggung jawab kepada direktur rumah sakit.
 Kewajiban
a. Menyusun peraturan internal staf medis (medical
staff bylaws)
b. Membuat standarisasi format untuk standar
pelayanan medis, standar prosedur operasional
dibidang manajerial/administrasi dan bidang
keilmuan/profesi dan standar kompetensi
c. Membuat standarisasi format pengumpulan,
pemantauan dan pelaporan indikator mutu klinik
d. Melakukan pemantauan mutu klinik, etika
kedokteran dan pelaksanaan pengembangan profesi
medis
e.
4. Komite Keperawatan
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Komite
Keperawatan berwenang, sebagai berikut:
a. Memberikan rekomendasi rincian Kewenangan Klinis.
b. Memberikan rekomendasi perubahan rincian Kewenangan
Klinis.
c. Memberikan rekomendasi penolakan Kewenangan Klinis
tertentu.

15
d. Memberikan rekomendasi surat Penugasan Klinis.
e. Memberikan rekomendasi tindak lanjut audit keperawatan
dan kebidanan.
f. Memberikan rekomendasi pendidikan keperawatan dan
pendidikan kebidanan berkelanjutan.
g. Memberikan rekomendasi pendampingan dan memberikan
rekomendasi pemberian tindakan disiplin.

5. Koordinator Tata Usaha


a. Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Koordinator
yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
kepada Direktur.
b. Koordinator Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan
administrasi kepegawaian, urusan hukum, kehumasan,
keuangan dan umum.
c. Uraian tugas kepala bagian tata usaha sebagaimana
dimaksud adalah sebagai berikut :
1) Menyusun rencana dan program kerja tahunan bagian
Tata Usaha dengan mengolah bahan sebagai pedoman
pelaksanaan tugas;
2) Melaksanakan urusan surat-menyurat dengan
mengagendakan surat dan mendistribusikan untuk
mencapai tertib administrasi;
3) Mengatur kelengkapan rumah tangga melalui
penyusunan dan perekapan rencana kebutuhan
perlengkapan rumah tangga berdasarkan usulan masing-
masing instalasi agar terdapat kesesuaian antara
persediaan dan kebutuhan;
4) Mengolah data kepegawaian, buku induk pegawai melalui
pengumpulan, penataan dan kelengkapan data pegawai
agar diperoleh data pegawai yang dinamis;
5) Melaksanakan penatausahaan keuangan dengan
koordinasi, meneliti kelengkapan kwitansi pembayaran,
verifikasi, melakukan akuntansi serta menyajikan data
dan realisasi keuangan guna tertib administrasi
keuangan;

16
6) Menyusun perencanaan, pelaksanaan serta monitoring
dan evaluasi program/kegiatan agar diperoleh hasil yang
diharapkan;
7) Melakukan koordinasi lintas program untuk menunjang
kelancaran tugas-tugas terutama tugas-tugas yang
kompleks;
8) Menjabarkan tugas dari Direktur untuk
ditindaklanjuti bawahan dengan metode kerja yang
jelas agar bawahan dapat menyelesaikan pekerjaan
dengan cepat dan benar;
9) Melaksanakan pembinaan dan penilaian Daftar Penilaian
Pelaksanaan Pekerjaan kepada bawahan sesuai
ketentuan yang berlaku untuk peningkatan prestasi
kerja;
10) Melaporkan pelaksanaan kegiatan di bidang tugasnya
baik lisan maupun tertulis guna dijadikan bahan
pertimbangan atasan dalam mengambil kebijakan; dan
11) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
baik lisan maupun tertulis sesuai bidang tugasnya.
d. Bagian Tata Usaha terdiri dari :
1) Subbagian Kepegawaian, Hukum dan Humas;
2) Subbagian Keuangan; dan
3) Subbagian Umum.
e. Masing-masing Subbagian dipimpin oleh seorang
Koordinator Subbagian yang berkedudukan di bawah
dan bertanggung jawab kepada Koordinator Bagian.

6. Koordinator Pelayanan
a. Bidang Pelayanan dipimpin oleh seorang Koordinator
yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
kepada Direktur.
b. Bidang Pelayanan mempunyai tugas melaksanakan
pelayanan rawat inap dan rawat jalan.
c. Uraian tugas Bidang Pelayanan sebagaimana dimaksud
adalah sebagai berikut :

17
1) Menyusun rencana dan program kerja tahunan
bidang Pelayanan dengan mengolah bahan sebagai
pedoman pelaksanaan tugas;
2) Menyusun konsep petunjuk teknis bidang dengan
mempelajari bahan dan data sebagai bahan
pertimbangan pimpinan;
3) Menyusun perencanaan kebutuhan pelayanan medis
dengan koordinasi pada masing-masing bidang agar
pelayanan RSU Sebening Kasih dapat sesuai yang
diharapkan;
4) Melaksanakan pemantauan, pengawasan dan
evaluasi penggunaan fasilitas-fasilitas pelayanan
medis agar tidak terjadi kesalahan dalam
pelaksanaan tugasnya;
5) Menyusun prosedur tetap (protap) untuk pelayanan
baik pelayanan medis untuk meningkatkan mutu
dan kualitas pelayanan kesehatan RSU Sebening
Kasih;
6) Melakukan koordinasi lintas program untuk
menunjang kelancaran tugas-tugas terutama tugas-
tugas yang kompleks dengan pembekalan dan
sosialisasi agar pelaksanaan kegiatan berjalan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
7) Menjabarkan tugas dari Direktur untuk
ditindaklanjuti bawahan dengan metode kerja yang
jelas agar bawahan dapat menyelesaikan pekerjaan
dengan cepat dan benar;
8) Melaksanakan pembinaan dan penilaian Daftar
Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan kepada bawahan
sesuai ketentuan yang berlaku untuk peningkatan
prestasi kerja;
9) Melaporkan pelaksanaan kegiatan di bidang
tugasnya baik lisan maupun tertulis guna dijadikan

18
bahan pertimbangan atasan dalam mengambil
kebijakan; dan
10) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
baik lisan maupun tertulis sesuai bidang tugasnya.

d. Bidang Pelayanan
1) Bagian Pelayanan Rawat Inap Dan Rawat Jalan; dan

e. Masing-masing bagian sebagaimana dimaksud pada


dipimpin oleh seorang Koordinator subbagian yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada
Koordinator Bidang.

7. Koordinator Penunjang
a. Koordinator penunjang meliputi Penunjang Medik dan
Non Medik mempunyai tugas melaksanakan
pemantauan, pengawasan dan evaluasi penggunaan
fasilitas-fasilitas pelayanan penunjang medik dan non
medik.
b. Uraian tugas Koordinator Penunjang Medik dan Non
Medik sebagaimana dimaksud adalah sebagai berikut :
1) Mengonsep rencana program kerja dan kegiatan bagian
Penunjang Medik dan Non Medik dengan mempelajari
dan mengolah bahan sebagai pedoman pelaksanaan
tugas;
2) Menyusun konsep pedoman dan petunjuk teknis
bidang tugas bagian Penunjang Medik dan Non
Medik dengan mempelajari bahan dan data,
melakukan kajian permasalahan dan koordinasi
sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
3) Mempelajari dan menjabarkan petunjuk, disposisi
atasan guna menunjang kelancaran pelaksanaan
tugas;
4) Mempelajari, menelaah peraturan perundang-
undangan, keputusan, petunjuk pelaksanaan dan

19
petunjuk teknis bidang tugas Penunjang Medik dan
Non Medik supaya tugas dilaksanakan sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan;
5) Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait
berkaitan dengan bidang tugas Penunjang Medik
dan Non Medik untuk kelancaran pelaksanaan
tugas;
6) Mendistribusikan tugas kepada bawahan berkaitan
dengan bidang tugas Penunjang Medik dan Non
Medik dengan memberi petunjuk dan membimbing
agar tugas dilaksanakan sesuai ketentuan secara
efektif dan efisien;
7) Mengonsep rencana kebutuhan peralatan penunjang
dan fasilitas pelayanan penunjang medis dan non
medis dengan koordinasi dan mengolah data dari
masing-masing unit pelayanan agar diperoleh data
kebutuhan yang tepat dan akurat;
8) Menginventarisasi jumlah fasilitas penunjang medis
dan non medis dengan koordinasi, pengolahan data
dan pengecekan lapangan untuk mengetahui
kesesuaian jumlah peralatan dan fasilitas penunjang
yang tersedia;
9) Melakukan pemeliharaan peralatan penunjang
medik dan non medik dengan koordinasi, mengelola
dan merawat peralatan agar tercipta suasana yang
nyaman;
10) Mengatur kebutuhan peralatan penunjang pada
masing-masing unit pelayanan dengan
menyediakan, mengelola, mendistribusikan dan
mengadministrasikan peralatan untuk menunjang
kelancaran pelaksanaan kegiatan;
11) Membuat prosedur tetap tentang prosedur pelaporan
kerusakan dan perbaikan atau penggantian
peralatan medis serta prosedur pengadaan peralatan
medis baru dengan dengan koordinasi, membuat

20
jadwal kalibrasi alat medis guna kelancaran
pelayanan medis dan menjaga mutu pelayanan
kesehatan di RSU Sebening Kasih;
12) Melaksanakan pemantauan dan pengawasan
kegiatan penunjang dan penggunaan fasilitas
penunjang medik dan non medik melalui koordinasi,
monitoring, supervisi dan evaluasi agar kegiatan
berjalan sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan;
13) Melaksanakan pembinaan dan penilaian Daftar
Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan kepada bawahan
sesuai ketentuan yang berlaku untuk peningkatan
prestasi kerja;
14) Melaporkan pelaksanaan kegiatan di bidang
tugasnya baik lisan maupun tertulis guna dijadikan
bahan pertimbangan atasan dalam mengambil
kebijakan; dan
15) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
baik lisan maupun tertulis sesuai bidang tugasnya.

21
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI FARMASI
RUMAH SAKIT SEBENING KASIH

KEPALA INSTALASI
FARMASI
 LIA KARTIKASARI,S.farm,Apt

ADMINISTRASI
INSTALASI FARMASI
 LAELY CATUR
 FITRI FEBRIANISARI

Sub.IF.PENGELOLAAN Sub.IF. PELAYANAN Sub.IF.MANAJEMEN MUTU


FARMASI KLINIK
PERBEKALAN  PRADITA S,S.farm., Apt
 SUBROTO,S.farm., Apt
 LIA KARTIKASARI,S.farm., Apt

Koordinator Pelaksana
Assisten Apoteker Koordinator Pelaksana Koordinator Pelaksana
 Wahyu Ardiningsih,Amd.AFM Assisten Apoteker
Assisten Apoteker
Wahyu Ardiningsih,Amd.,AFM
Wahyu Ardiningsih,Amd.,AFM

Assisten apoteker Assisten apoteker Assisten


Dyah Ambarsari Dyah Ambarsari Dyah Ambarsari

Assisten Apotekaer Indah Febriana


Indah Febriana
Indah Febriana
Rina Yuni C
Rina Yuni C Rina Yuni C

Resepter
Resepter
Yustisia P Reesepter
Yustisia P
Yustisia P

22
BAB VI
URAIAN JABATAN

Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Sebening Kasih terdiri


dari 3 (tiga ) bagian yang terdiri dari Sub.Instalasi Farmasi
Perbekalan dan Pengelolaan Farmasi, Sub.Instalasi Farmasi
Pelayanan Farmasi Klinis, dan Sub Instalasi Farmasi Manajemen
Mutu, dari ketiga bagian tersebut dibagi lagi menjadi beberapa
Unit Pelayanan sesuai dengan bagan organisasi diatas. adapun
uraian jabatannya terdiri dari :

1. Kepala Instalasi Farmasi


a. Nama Jabatan : Kepala Instalasi Farmasi

b. Pengertian Jabatan :
 Seorang pejabat yang memenuhi dan memiliki kemampuan
untuk diberi tugas dan tanggung jawab serta wewenang untuk
mengelola bagian farmasi.

c. Tujuan Jabatan :
 Terselenggaranya pengelolaan Instalasi Farmasi secara efektif
dan efisien
 Menggerakkan fungsi operasional managemen menyimpanan,
distribusi, pengawasan obat-obatan dan alat kesehatan

d. Persyaratan Jabatan :
 Pendidikan Apoteker
 Memiliki SIPA

e. Fungsi dan Tanggung jawab :


 Fungsi :
1. Bertanggung jawab atas kelancaran, kecepatan,
ketepatan tehnik farmasi.
2. Peningkatan Pelayanan Farmasi kepada konsumen
3. Penjagaan mutu obat dan alat kesehatan rumah sakit
4. Penjagaan keamanan dan kuantitas obat serta alat
kesehatan rumah sakit di bagian farmasi.
5. Pembinaan dan pengembangan kemampuan staff

23
 Tanggung Jawab :

 Bertanggung jawab kepada Direktur Rumah Sakit

2. Sub. IF Pengelolaan Dan Perbekalan Farmasi

a. Nama Jabatan : Bagian Penglolaan Dan Perbekalan


Farmasi
b. Atasan Langsung : Kepala Instalasi Farmasi
c. Bawahan langsung :
 Unit Penerimaan Perbekalan Farmasi
 Unit Penyimpanan Perbekalan Farmasi
 Unit Pendistribusian Perbekalan Farmasi
 Unit Administrasi Pembayaran Faktur

d. Tugas dan Tanggung jawab :


i. Mengambil kartu stock kosong
ii. Menerima kartu stok yang hampir habis dari petugas distribusi
iii. Mencatat perbekalan farmasi yang akan dipesan pada lembar
defecta
iv. Menyerahkan lembar Defecta kepada Kepala Instalasi Farmasi
untuk penetapan PBF yang diorder.
v. Menerima lembar defecta dari Kepala Instalasi Farmasi yang
sudah di acc.
vi. Membuat Surat Pesanan ( SP ) sesuai dengan PBF yang ditunjuk
dari lembar defecta yang ada.
vii. Menyerahkan lembar SP kepada Kepala Instalasi Farmasi untuk
ditandatangai.
viii. Menyerahkan berkas SP ke APJ (Apoteker Penanggung Jawab)
untuk dikoreksi pesanannya dan ditandatangani.
ix. Menerima surat pesanan yang sudah dikoreksi dan
ditandatangani untuk di stempel.
x. Membantu penerimaan perbekalan farmasi dari suplier sesuai
protap penerimaan perbekalan farmasi.
xi. Melakukan verifikasi perbekalan farmasi yang akan
didistribusikan ke Pelayanan Farmasi.
xii. Mencatat hasil verifikasi untuk perbekalan farmasi yang tidak
tersedia untuk dicatat dalam lembar defecta.

24
xiii. Membuat rencana pengadaan perbekalan farmasi haemodialisa
RSU Sebening Kasih.
xiv. Melakukan audit internal kartu stok secara random untuk
menemukan ketidaksesuaian stok dengan kartu.
xv. Menindaklanjuti ketidaksesuaian kartu stok bersama dengan
petugas distribusi dan penyimpanan sampai dengan tuntas.
xvi. Melaksanakan stok opname setiap 3 bulan sekali dalam satu
tahun dengan langkah-langkah :
 Menerima blangko stok opname di gudang
 Membagi secara proposional blangko stok opname kepada
petugas.
 Melaksanakan pra stok opname dengan mencatat tanggal
expired dan no. Batch, men stok fisik perbekalan farmasi
dengan jumlah yang ada di kartu.
 Melaksanakan stok opname selama 1 hari :
 Dijadwalkan, pada hari minggu akhir bulan ke tiga,
stock opname di mulai jam 08.00 WIB – selesai
 Menerima hasil stok opname dari masing-masing
pelaksana.
 Mengecek hasil stok opname
 Menyerahkan hasil stok opname kepada petugas untuk
mengentry hasil stok opname.
 Mengevaluasi kembali hasil entry stok opname dengan
blangko stok opname.
I. Penerimaan
a. Nama Jabatan : Unit Penerimaan Perbekalan Farmasi
b. Atasan Langsung : Kepala Penglolaan Dan Perbekalan
Instalasi Farmasi
c. Bawahan langsung : -
d. Tugas dan Tanggung jawab :
i. Menerima perbekalan farmasi dari suplier sesuai dengan
protap penerimaan perbekalan farmasi.
ii. Mengumpulkan kartu stok khusus alkes, anestesi, narkotik,
psikotropik, yang hampir habis atau habis diserahkan
kepada koordinator gudang untuk ditulis pada lembar
defecta.

25
iii. Membantu Kepala Instalasi Farmasi untuk mencatat harga
perbekalan farmasi dari PBF berdasarkan nomor faktur
pembelian yang ada di kartu stok.
iv. Membantu menyimpan perbekalan farmasi sesuai dengan
protap Penyimpanan Perbekalan Farmasi.
v. Mengarsip faktur penjualan sesuai masing-masing PBF.
vi. Mencari copy faktur perbekalan farmasi yang akan diretur.

II. Penyimpanan
a. Nama Jabatan : Unit Penyimpanan Perbekalan
Farmasi
b. Atasan Langsung : Kepala Pengelolaan Dan Perbeklan
Instalasi Farmasi
c. Bawahan langsung :-
d. Tugas dan Tanggung jawab :
i. Mengecek suhu ruangan di pagi hari 07.00 WIB
ii. Menulis lembar suhu ruangan di pagi hari 07.00 WIB
iii. Mengecek suhu lemari pendingin di pagi hari 07.00
WIB
iv. Menulis lembar suhu pendingin di pagi hari 07.00 WIB
v. Menyimpan pengadaan perbekalan farmasi sesuai
dengan protap penyimpanan perbekalan farmasi.
vi. Membantu mendistribusikan perbekalan farmasi
sesuai dengan protap pendistribusian perbekalan
farmasi
vii. Mengecek secara berkala antara persediaan
perbekalan farmasi dengan kartu stok.
viii. Menandai perbekalan farmasi yang macet dengan
menempelkan kartu macet warna kuning sesuai
dengan protap Penandaan Obat Macet
ix. Menandai perbekalan farmasi yang mendekati
kadaluarsa dengan menempelkan kartu tanda ED
Dekat warna merah.
x. Membantu mengumpulkan kartu stok perbekalan
farmasi yang habis .

26
III. Pendistribusian
a. Nama Jabatan : Unit Pendistribusian Perbekalan
Farmasi
b. Atasan Langsung : Kepala Pengelolaan Dan Perbekalan
Instalasi Farmasi
c. Bawahan langsung :-
d. Tugas dan Tanggung jawab :
i. Penulisan suhu ruangan siang hari
ii. Penulisan suhu lemari pendingin siang hari
iii. Melayani permintaan perbekalan farmasi dari pelayanan
farmasi sesuai dengan protap pendistribusian perbekalan
farmasi.
iv. Membantu menyimpan perbekalan farmasi sesuai dengan
protap penyimpanan perbekalan farmasi
v. Membantu mengecek secara berkala antara persediaan
farmasi dengan kartu stok sesuai dengan protap
penyipanan perbekalan farmasi.
vi. Membantu menandai perbekalan farmasi macet dan
kadaluarsa dekat sesuai dengan protap penandaaan ED
dekat pada sediaan perbekalan farmasi
vii. Mengumpulkan kartu stok kosong ke dalam wadah

3. Administrasi Instalasi Farmasi


a. Nama Jabatan : Unit Administrasi Farmasi
b. Atasan Langsung : Kepala Instalasi Farmasi
c. Bawahan langsung :
d. Tugas dan Tanggung jawab :
i. Mengecek dan menverifikasi dokumen penagihan
pembayaran faktur dari suplier.
ii. Membuat jadwal penagihan faktur nyang sudah jatuh
tempo dari suplier
iii. Mengirimkan dokumen penagihan ke bagian Keuangan
RSU Sebening Kasih
iv. Membuat laporan dan mengarsipkan semua dokumen –
dokumen pelaporan beserta kelengkapannya secara baik
dan rapi.

27
v. Ikut serta memberi gagasan / usulan / sumbang saran
untuk peningkatan kualitas kerja di lingkungan.
vi. Bersedia dan cepat tanggap terhadap tugas-tugas
khusus yang diberikan oleh atasannya
vii. Menerima Laporan dari unit pelayanan farmasi apabila
terjadi kerusakan komputer
viii. Maintenance software, hardware, dan Local Area Network
( LAN ) di Instalasi Farmasi dengan berkoordinasi dengan
bagian Pengelolaan Data Elektronik ( PDE )
ix. Memantau, menganalisa data mutasi masuk dan mutasi
keluar perbekalan farmasi RSU Sebening Kasih.
x. Menjadi petugas administrator SIM Farmasi.
xi. Membantu kepala pelayanan dalam pengetikan,
penyusunan, dan pengeditan Daftar Obat Rumah Sakit
xii. Menerima, mengetik, dan mencetak konsep Laporan
Haemodialisa
xiii. Menerima dan mencetak file laporan narkotika dan
psikotropika dari petugas pelayanan farmasi
xiv. Mengumpulkan, menganalisa, menyiapkan, dan
mencetak naskah stok opname sesuai dengan yang
dipersyaratkan untuk stok opname.
xv. Menerima hasil stok opname, mengentri, mengedit dan
mencetak hasil stok opname.
xvi. Melaporkan hasil stok opname ke bagian managemen
RSU Sebening Kasih
xvii. Membuat data yang dibutuhkan Kepala Instalasi
Farmasi.

4. Sub.IF. Pelayanan Farmasi Klinis


a. Nama Jabatan : Sub. IF. Pelayanan Klinis
b. Atasan Langsung : Kepala Instalasi Farmasi
c. Bawahan langsung :
I.Koordinator Pelayanan IGD
II.Koordinator Pelayanan Rawat Jalan
III.Koordinator Pelayanan Rawat Inap
IV.Koordinator Pelayanan IBS

28
d. Tugas dan Tanggung jawab :
I. Bertanggung jawab atas terlaksananya pelayanan di Unit
Pelayanan Farmasi RSU Sebening Kasih
II. Mengatur perencanaan dan pengendalian pelayanan farmasi
untuk memenuhi kepuasan pelanggan.
III. Memimpin dan mengarahkan bawahan dalam semua
pelaksanaan pelayanan farmasi , baik secara teknis maupun
administrasi.
IV. Bertanggung jawab atas ketersediaan prosedur tetap di semua
unit pelayanan farmasi.
V. Bertanggung jawab agar peralatan di unit pelayanan farmasi
digunakan secara benar dan terjamin kebersihannya.
VI. Bertanggung jawab menjaga kebersihan di seluruh unit
pelayanan farmasi.
VII. Bertanggung jawab untuk pengembangan dan latihan
karyawan bawahannya, menjaga disiplin, memelihara,
motivasi kerja, dan melakukan evaluasi terhadap karyawan
dibawahnya.
VIII. Meningkatkan efektifitas dan efesiensi.
IX. Mengevaluasi hasil kerja di masing-masing unit pelayanan
farmasi secara berkesinambungan.
X. Berwewenang mengusulkan kepada Kepala Instalasi Farmasi
RSU Sebening Kasih untuk menambah dan mengurangi
jumlah karyawan.
XI. Berwewenang untuk meminta / menyetujui pengadaan sarana
dan prasarana sesuai dengan prosedur dan kebijakan
Instalasi Farmasi yang berlaku.
XII. Berwenang untuk menyetujui, mengubah dan memperbaiki
protap di unit pelayanan farmasi

29
I. Koordinator Unit Pelayanan Farmasi
a. Nama Jabatan : Koordinator Pelayanan Farmasi
b. Atasan Langsung : Sub.IF. Pelayanan Instalasi
Farmasi
c. Bawahan langsung : - Asisten Apoteker Pelaksana

- Resepteer
- Kasir
- Administrasi Pelayanan
d. Tugas dan Tanggung jawab :
I. Bertanggung jawab mengatur dan mengawasi pelaksanaan
pelayanan perbekalan farmasi di unit pelayanan farmasi
yang bersangkutan mulai dari penerimaan resep,
peracikan, penyerahan obat, dan administrasi yang melekat
di dalamnya.
II. Mengatur dan mengawasi pelaksanaan pelayanan
perbekalan farmasi di unit pelayanan farmasi yang
bersangkutan agar tepat obat, pelayanan cepat, ramah dan
sesuai dengan aturan yang ada.
III. Mengatur agar peralatan yang dibutuhkan selalu siap pakai
dan terjaga keadaan maupun kebersihannya.
IV. Menjaga kebersihan alat, tempat kerja dan karyawan
dibawahnya.
V. Mengatur ketertiban, mengawasi disiplin bawahan, menjaga
suasana kerja yang baik dan membimbing bawahan dalam
bidang tekhnis.
VI. Mengusulkan perbaikan peralatan ke kepala pelayanan
dengan persetujuan kepala instalasi farmasi..
VII. Berwewenang untuk mengatur tugas Asisten Apoteker /
Resepteer / Petugas administrasi di unit pelayanan farmasi
yang bersangkutan secara efektif dan efesien.
VIII. Berwenang untuk mengatasi kesulitan tekhnis dalam
proses pelayanan resep dan administrasi resep sesuai
prosedur yang telah ditetapkan, untuk tingkat tertentu
harus dibicarakan dengan kepala pelayanan / kepala
instalasi farmasi.

30
IX. Menyusun permintaan alat / barang keperluan
pelayanan farmasi seperti : kertas puyer, etiket,
continous form dll.
X. Berwenang untuk mengajukan permintaan tambahan
tenaga untuk unit pelayanan farmasinya.

II. Apoteker Pelaksana di Unit Pelayanan Farmasi


a. Nama Jabatan : Apoteker Pelaksana
b. Atasan Langsung : Kepala Instalasi Farmasi
c. Bawahan langsung : - Assisten apoteker pelaksana
d. Tugas dan Tanggung jawab
I. Mengecek obat habis dan obat hampir habis
II. Mencatat obat habis dan obat hampir habis pada buku
defecta
III. Mengentri daftar permintaan obat habis ke gudang farmasi
pada SIM RS
IV. Membantu membuat kwitansi
V. Membantu membuat etiket perbekalan farmasi pada
bungkus obat untuk sediaan padat.
VI. Membantu membuat etiket perbekalan farmasi pada
bungkus obat untuk sediaan cair
VII. Membantu menyiapkan dan meracik obat
VIII. Membantu memasukkan perbekalan farmasi pada bungkus
obat yang telah dietiketi
IX. Membantu melakukan serah terima perbekalan farmasi dari
gudang farmasi ( mengecek ,menandatangani dan mengarsip
sesuai protap )
X. Memasukkan barang datang dari gudang pada rak dan
menulis di kartu stok
XI. Mengarsip daftar permintaan perbekalan farmasi harian ke
gudang ( arsip perbulan )
XII. Merekap jumlah R/ Harian pada buku R/ rawat jalan umum
XIII. Merekap jumlah R/ pada akhir bulan secara keseluruhan
XIV. Pengelolaan pelayanan resep narkotika dan psikotropika
pada resep rawat jalan umum

31
III. Asisten Apoteker Pelaksana Unit Pelayanan Farmasi
a. Nama Jabatan : Asisten Apoteker
b. Atasan Langsung : Koordinator Pelayanan Farmasi
c. Bawahan langsung :-
d. Tugas dan Tanggung jawab :
I. Menerima dan menyelesaikan resep – resep
II. Menyelesaikan pekerjaan kefarmasian sesuai dengan undang
– undang kefarmasian meliputi :
 Menskrening resep yang masuk
 Menyiapkan / menulis etiket
 Menyiapkan obat-obat jadi
 Menyiapkan, Meracik, dan mencampur sediaan obat
racikan
III. Mencatat Obat habis pada buku defecta.
IV. Belanja obat habis di gudang farmasi dengan menggunakan
SIM Farmasi
V. Membuat laporan dan mengarsipkan semua dokumen –
dokumen pelaporan beserta kelengkapannya secara baik dan
rapi.
VI. Bertanggung jawab terhadap kebersihan lingkungan kerja
disekelilingnya.
VII. Ikut serta memberi gagasan / usulan / sumbang saran
untuk peningkatan kualitas kerja di lingkungan.
VIII. Bersedia dan cepat tanggap terhadap tugas-tugas khusus
yang diberikan oleh atasannya.

IV. Resepteer Unit Pelayanan Farmasi


a. Nama Jabatan : Resepteer
b. Atasan Langsung : Koordinator Pelayanan Farmasi
c. Bawahan langsung :-
d. Tugas dan Tanggung jawab :

4.1 Menyiapkan keperluan dan kebutuhan untuk


pelayanan resep ( pembungkus, etiket, klip dan
lain lain )
4.2 Menyusun permintaan kebutuhan obat /
alkes untuk pasien BPJS, Jamkesta, dan
umum ke rak pelayanan farmasi.

32
4.3 Membantu asisten apoteker menyiapkan obat-
obat jadi
4.4 Membantu asisten apoteker membuat dan
kapsul resep-resep racikan
4.5 Membersihkan dan peralatan ( ruangan ) sebelum
dan sesudah melaksanakan pekerjaan pelayanan
kefarmasian..
4.6 Ikut serta memberi gagasan / usulan / sumbang
saran untuk peningkatan kualitas kerja di
lingkungan.
4.7 Bersedia dan cepat tanggap terhadap tugas-tugas
khusus yang diberikan oleh atasannya.

i. Pusat Informasi Obat ( PIO )


1. Nama Jabatan : Pusat Informasi Obat
2. Atasan Langsung : Kepala Pelayanan Farmasi Klinis
3. Bawahan langsung :-
4. Tugas dan Tanggung jawab :
4.1 Menyediakan informasi mengenai obat kepada
pasien dan tenaga kesehatan dilingkungan
rumah sakit.

4.2 Menyediakan informasi untuk membuat


kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan
obat, terutama bagi Panitia/Komite Farmasi dan
Terapi.
4.3 Meningkatkan profesionalisme apoteker.
4.4 Menunjang terapi obat yang rasional.Kegiatan :
4.5 Memberikan dan menyebarkan informasi
kepada konsumen secara aktif dan pasif
4.6 Menjawab pertanyaan dari pasien maupun
tenaga kesehatan melalui telepon, surat atau
tatap muka.
4.7 Membuat buletin, leaflet, label obat.
4.8 Menyediakan informasi bagi Komite/Panitia
Farmasi dan Terapi sehubungan dengan

33
penyusunan Formularium Rumah Sakit.
4.9 Bersama dengan PKMRS melakukan kegiatan
penyuluhan bagi pasien rawat jalan dan rawat
inap.
4.10 Melakukan pendidikan berkelanjutan bagi
tenaga farmasi dan tenaga kesehatan lainnya.
4.11 Mengkoordinasi penelitian tentang obat dan
kegiatan pelayanan kefarmasian.

Sub.IF Managemen Mutu


1. Nama Jabatan : Kepala Managemen Mutu
2. Atasan Langsung : Kepala Instalasi Farmasi
3. Bawahan langsung : Staf Managemen Mutu
4. Tugas dan Tanggung jawab :

4.1 Memilih subyek dari program


1. Karena banyaknya fungsi pelayanan yang
dilakukan secara simultan , maka tentukan jenis
pelayanan farmasi yang akan dipilih berdasarkan
prioritas
2. Mendefinisikan kriteria suatu pelayanan farmasi
sesuai dengan kualitas pelayanan yang diiginkan
3. Mensosialisasikan Kriteria Pelayanan farmasi
yang dikehendaki
4. Dilakukan sebelum program dimulai dan
disosialisasikan pada semua personil serta
menjalin konsensus dan komitmen bersama
untuk mencapainya.
5. Melakukan evaluasi terhadap mutu pelayanan
yang sedang berjalan menggunakan kriteria
6. Bila ditemukan kekurangan memastikan
penyebab dari kekurangan tersebut
7. Merencanakan formula untuk menghilangkan
kekurangan
8. Mengimplementasikan formula yang telah
direncanakan

34
9. Reevaluasi dari mutu pelayanan Pelayanan

ii. Kasir Instalasi Farmasi


1. Nama Jabatan : Administrasi Kasir
2. Atasan Langsung : Koordinator Pelayanan Farmasi
3. Bawahan langsung :-
4. Tugas dan Tanggung jawab :
4.1 Menerima resep umum / BPJS
4.2 Mengentry resep di SIM RS
4.3 Menerima pembayaran dan membuat
bukti pembayaran
4.4 Membuat laporan pendapatan harian
4.5. mengarsipkan semua dokumen – dokumen
pelaporan beserta kelengkapannya secara baik
dan rapi.
4.6. Bertanggung jawab terhadap kebersihan
lingkungan kerja disekelilingnya.
4.7. Ikut serta memberi gagasan / usulan /
sumbang saran untuk peningkatan kualitas
kerja di lingkungan.
4.8. Bersedia dan cepat tanggap terhadap tugas-
tugas khusus yang diberikan oleh atasannya.

iii. Administrasi Klaim BPJS Rawat Jalan


1. Nama Jabatan : Administrasi Klaim BPJS Rawat
Jalan
2. Atasan Langsung : Koordinator Pelayanan Farmasi
Rawat Jalan
3. Bawahan langsung :-
4. Tugas dan Tanggung jawab :
4.1 Merapikan lembar resep dari poliklinik RJTL,
Dewadaru, IGD
4.2 Mengecek resep – resep dari poliklinik RJTL,
Dewadaru, IGD

35
4.3 Menerima lembar resep rawat jalan dari petugas
kasir.
4.4 Mengentry obat-obat yang ada pada setiap
lembar resep
4.5 Merapikan semua lembar resep dan
mengurutkan lembar resep sesuai nomor urut
entry resep yang sudah ada.
4.6 Jika ada sisa waktu, mengecek kembali resep-
resep yang datang dari pelayanan farmasi rawat
jalan dewadaru dan IGD.
4.7 Menyimpan arsip resep BPJS Rawat Jalan.
4.8 Melaporkan dan mengklaim obat-obat rawat
jalan BPJS

iv. Administrasi Klaim BPJS Rawat Inap


1. Nama Jabatan : Administrasi Klaim BPJS Rawat
Inap
2. Atasan Langsung : Koordinator Pelayanan
Farmasi Rawat Inap
3. Bawahan langsung : -
4. Tugas dan Tanggung jawab :
4.1 Merapikan lembar resep dari bangsal perawatan
RITL dan Dewadaru
4.2 Mengecek resep – resep dari bangsal perawatan
RITL dan Dewadaru
4.3 Menerima lembar resep rawat inap dari petugas
kasir.
4.4 Memilah obat-obat pada setiap lembar
4.5 Mengentry obat-obat yang ada pada setiap lembar
resep
4.6 Merapikan semua lembar resep dan mengurutkan
lembar resep sesuai nomor urut entry resep yang
sudah ada.

36
4.7 Jika ada sisa waktu, mengecek kembali resep-
resep yang datang dari pelayanan farmasi rawat
inap dewadaru dan rawat inap.
4.8 Menyimpan arsip resep BPJS Rawat Inap.
4.9 Melaporkan dan mengklaim obat-obat rawat Inap
BPJS

v. Administrasi Klaim Jamkesta Rawat Jalan


1. Nama Jabatan : Administrasi Jamkesta Rawat
Jalan
2. Atasan Langsung : Koordinator Pelayanan Farmasi
Rawat Jalan
3. Bawahan langsung : -
4. Tugas dan Tanggung jawab :
4.1 Menerima resep Jamkesta Rawat Jalan
4.2 Mengentry resep Jamkesta rawat jalan ke SIM RS
4.3 Memeriksa data pendukung resep
Jamkesta rawat jalan
4.4 Membuat laporan dan mengarsipkan semua
dokumen –dokumen pelaporan beserta
kelengkapannya secara baik dan rapi.
4.5 Bertanggung jawab terhadap kebersihan
lingkungan kerja disekelilingnya.
4.6 Ikut serta memberi gagasan / usulan / sumbang
saran untuk peningkatan kualitas kerja di
lingkungan.
4.7 Bersedia dan cepat tanggap terhadap tugas-tugas
khusus yang diberikan oleh atasannya.

vi. Adminitrasi Klaim Jamkesta Rawat Inap


1. Nama Jabatan : Administrasi Jamkesta Rawat
Inap
2. Atasan Langsung : Koordinator Pelayanan Farmasi
Rawat Inap
3. Bawahan langsung :-

37
4. Tugas dan Tanggung jawab :
4.1 Menerima resep Jamkesta Rawat Inap
4.2 Mengentry resep Jamkesta rawat Inap ke SIM RS
4.3 Memeriksa data pendukung resep
Jamkesta rawat Inap
4.4 Membuat laporan Jamkesta Rawat Inap
4.5 Mengarsipkan semua dokumen –dokumen
pelaporan beserta kelengkapannya secara baik
dan rapi.
4.6 Bertanggung jawab terhadap kebersihan
lingkungan kerja disekelilingnya.
4.7 Ikut serta memberi gagasan / usulan / sumbang
saran untuk peningkatan kualitas kerja di
lingkungan.
4.8 Bersedia dan cepat tanggap terhadap tugas-tugas
khusus yang diberikan oleh atasannya.
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA INSTALASI FARMASI

Instalasi Rawat Jalan Komite Medis

DIREKTUR
Instalasi Rawat Inap

Staff Medis Fungsional

Instalasi Laboratorium

Instalasi Radiologi
Instalasi Bedah Sentral

Instalasi Gawat Darurat


Instalasi Farmasi
Instalasi.
Instalasi Gizi
ICU,ICCU,PICU,
NICU,HCU
38
Instalasi Rehab Medik

Bag Kesekretariatan &


Instalasi Pemeliharaan
Kepegawaian
Sarana Rumah Sakit

Instalasi Penyehatan Bagian Keuangan


Lingkungan Rumah
Sakit

Instalasi Hemodialisis Bidang Perawatan

Instalasi Bank Darah Patinia farmasi dan


BAB VIII Terapi, PPI,PMKP
HUBUNGAN KERJA INSTALASI FARMASI
RSUD KAJEN

1. Instalasi rawat jalan


Instalasi Farmasi menyediakan kebutuhan perbekalan farmasi untuk
pasien-pasien rawat jalan baik dari Poliklinik Umum, Poliklinik
spesialis.

2. Instalasi Rawat Inap


Instalasi Farmasi menyediakan kebutuhan perbekalan farmasi untuk
semua pasien rawat inap.

3. Instalasi Laboratorium
Instalasi Farmasi membutuhkan data klinik pasien dari Instalasi
Laboratorium untuk keperluan penjaminan suatu asuransi kesehatan
terhadap obat pada pasien dengan kasus tertentu.

1. Instalasi Radiologi

Instalasi farmasi menyediakan kebutuhan perbekalan farmasi


kebutuhan pasien untuk pemeriksaan Radiologi.

2. Instalasi Gawat Darurat

39
Instalasi farmasi menyediakan kebutuhan perbekalan farmasi untuk
pasien-pasien di Instalasi gawat darurat.

6. Instalasi Gizi
Instalasi farmasi menyediakan perbekalan farmasi untuk kebutuhan
diet cair pasien rawat inap yang dikelola oleh Instalasi Gizi.

1. Instalasi Rehabilitasi Medik

Instalasi farmasi menyediakan kebutuhan perbekalan farmasi untuk


pasien di Instalasi Rehabilitasi Medik.

2. Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit ( IPSRS )

Alat-alat medis dan alat – alat rumahtangga yang ada dan dipakai di
Instalasi Farmasi akan dilakukan pemeliharaan secara berkala
dengan bekerjasama dengan petugas IPSRS. Jika ada alat-alat
tersebut yang rusak, petugas Instalasi farmasi bisa langsung
menghubungi petugas IPSRS untuk dilakukan tindakan.

3. Instalasi Penytehatan Lingkungan Rumah Sakit ( IPLRS )

Sampah-sampah di Instalasi farmasi baik sampah domestik,


citotoksis dan infeksius ditempatkan terpisah di tempat sampah
masing-masing dan sampah-sampah tersebut akan diambil oleh
petugas IPLRS sesuai jadwal.

10. Instalasi Haemodialisa


Instalasi farmasi menyediakan perbekalan farmasi untuk pasien –
pasien di ruang Hemodialisa.

11. Instalasi Bedah Sentral


Instalasi Farmasi menyediakan perbekalan farmasi untuk pasien –
pasien di Instalasi Bedah sentral.

12. Instalasi Bank Darah

40
Instalasi farmasi menyediak kebutuhan perbekalan farmasi di
Instalasi Bank Darah.

13. Instalasi Care Unit,ICCU,PICU,NICU,HCU


Instalasi Farmasi menyediakan perbekalan farmasi untuk pasien –
pasien di Instalasi Intensive Care Unit, ICCU,PICU,NICU dan HCU.

16. Panitia PMKP


Indikator mutu dan keselamatan pasien di Intalasi Farmasi akan di
dokumentasikan setiap hari di dalam buku pendokumentasian
PMKP,yang akan selanjutnya di laporkan kepada panitia PMKP.

17. Panitia PPI


Survey kepatuhan hand hygiene,pemakaian APD yang berkaitan
dengan HAIs akan didokumentasikan dalam buku pelaporan dan
selnjutnya akan di laporkan tiap bulan kepada panitia PPI

18. Komite Farmasi dan Terapi


Instalasi Farmasi berkoordinasi dengan Komite Farmasi dan Terapi
dalam hal pemantauan penggunaan obat-obatan di RSI Harapan
Anda.

BAB IX

41
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

No Nama Jabatan Kualifikasi Kebutuhan


1 Ka. Instalasi farmasi Apoteker 1
2 Ka gudang farmasi Apoteker / D3 Farmasi 1
3 Ka Pelayanan Farmasi Apoteker 1
4 Ka. Pelayanan Farmasi Klinis Apoteker 1
5 Ka Manajemen Mutu Apoteker 1
6 Pusat Informasi Obat ( PIO ) Apoteker 1
7 Konseling Farmasi Apoteker 1
8 Visite Apoteker 1
Bag. Perencanaan dan
9 Apoteker / D3 Farmasi 1
Pengadaan
10 Bag. Penerimaan D3 Farmasi / SMF 1
11 Bag. Penyimpanan D3 Farmasi / SMF 1
12 Bag. Distribusi D3 Farmasi / SMF 1
13 Bag Administrasi Faktur D3 Farmasi / SMF 1
Bag. Administrasi
14 S1, D3 1
Kesekretariatan
Koordinator Unit Pelayanan Apoteker, D3 Farmasi,
15 5
Farmasi SMK Farmasi
16 Pelaksana Apoteker Ap[oteker 5
17 Pelaksana Asisten Apoteker D3. SMF 42
18 Pelaksana Administrasi S1, D3. SMA 5
19 Pelaksanan Resepteer D3. SMA 6

BAB X
KEGIATAN ORIENTASI

1. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

a. Orientasi di Bagian Kepegawaian Rumah Sakit


 Pengenalan tentang :

42
 Falsafah, Tujuan, Misi, Visi dan Strukur Organisasi
Rumah Sakit.
 Profil Rumah Sakit, Peraturan Kepegawaian, Kebijakan
ynag berlaku
 Program Rumah
 Pengenalan Pejabat Stuktural
b. Kegiatan Perencanaan dan Pengadaan
 Struktur Organisasi, Falsafah, Misi dan Tujuan Instalasi
Farmasi
 Pedoman Kerja.
 Proses Perencanaan.
 Proses Pengadaan.
c. Kegiatan Penerimaan dan Penyimpanan
 Alur barang masuk dan pengelolaannya.
 Penyimpanan Perbekalan Farmasi.
 Administrasi dan Pengelolaannya.
d. Distribusi dan Pengemasan Kembali
 Distribusi / Penyerahan Perbekalan Farmasi kepada pasien
rawat jalan dan rawat inap.
 Pengelolaan Obat Psikotropika dan Narkotika.
 Pembuatan Obat-obat yang memerlukan pengemasan
kembali.
 Administrasi dan Pengelolaannya.
e. Penyediaan Informasi dan konseling
 Penyediaan Informasi.
 Pelaksanaan pelayanan konseling.
f. Administrasi Keuangan
 Administrasi kasir.
 Administrasi faktur-faktur.

g. Penilaian Akhir
 Penilaian akhir oleh Kepala Instalasi Farmasi.
 Pemberian Surat Rekomendasi.
 Laporan hasil orientasi pegawai ke Direktur.

43
BAB XI
PERTEMUAN /RAPAT

Rapat berkala terdiri dari :


1. Rapat rutin
2. Rapat insidentil

Rapat rutin diselenggarakan pada


Waktu : Rabu setiap minggu
Pukul : 07.00 WIB
Tempat : Ruang rapat Instalasi Farmasi
Peserta : Seluruh staf Instalasi Farmasi
Materi : Evaluasi kinerja mutu
Masalah dan pemecahannya
Evaluasi dan rekomendasi

44
BAB XII
PELAPORAN

1. Laporan Harian
a. Laporan pembelian perbekalan farmasi dari PBF
b. Laporan pendapatan cash apotek

2. Laporan Bulanan
 Daftar tenaga dan absensi
 Pola ketenagaan dan kualifikasi personil
 Kegiatan orientasi
 Laporan diklat bulanan
 Daftar inventaris alat
 Rekapitulasi permintaan perlengkapan administrasi
 Produktivitas
 Rekapitulasi pendapatan cash dan kredit Instalasi
farmasi
 Rekapitulasi Pembelian Perbekalan Farmasi
 Jumlah resep rawat jalan
 Jumlah resep pasien rawat inap
 Rekapitulasi pelayanan perbekalan farmasi untuk
kebutuhan RS di luar Instalasi farmasi
 Rekapitulasi Jumlah resep pasien yang dibebaskan
 Rekapitulasi pemakaian obat narkotik

45
 Rekapitulasi pemakaian obat psikotropik
 Peningkatan mutu dan keselamatan pasien
 Indikator mutu Instalasi Farmasi meliputi :.
1. Angka kesalahan Penggunaan obat
2. Waktu Tunggu
3. Angka penulisan resep obat sesuai formularium
4. Kepuasan Pelanggan
 Laporan Medication error (KTD)
 Laporan KNC (near miss)
 Laporan MESO (monitoring efek samping obat)

3. Laporan Tahunan

Merupakan resume laporan bulanan Instalasi Farmasi

46

Anda mungkin juga menyukai