pelayanan farmasi . Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dari
Penyusun,
Instalasi Farmasi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ 2
BAB I
PENDAHULUAN
Rumah sakit adalah salah satu dari sarana kesehatan tempat
menyelenggarakan upaya kesehatan. Upaya kesehatan adalah setiap
kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, bertujuan
untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi
masyarakat.Upaya kesehatan diselenggarakan dengan pendekatan
pemeliharaan, peningkatan kesehatan( promotif), pencegahan penyakit
( preventif ) penyembuhan penyakit (kuratif ), dan pemulihan kesehatan
(rehabilitatif ), yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu
dan berkesinambungan (Siregar dan Amalia, 2004)
Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun
2009 tentang rumah sakit, yang dimaksud rumah sakit umum adalah
rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan pada semua bidang
dan jenis penyakit (Anonim, 2009). . Tugas rumah sakit umum adalah
melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan
berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan
pemeliharaan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan
upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan rujukan
(Siregar dan Amalia, 2004)
Sekarang ini rumah sakit adalah suatu lembaga komunitas yang
merupakan instrument masyarakat yang merupakan titik fokus untuk
mengkoordinasi dan menghantarkan pelayanan pasien pada
komunitasnya. Atas dasar tersebut maka rumah sakit dapat dipandang
sebagaisuatu struktur terorganisasi yang menggabungkan bersama-
sama semua profesi kesehatan, fasilitas diagnostik dan terapi, alat dan
perbekalan serta fasilitas fisik ke dalam suatu sistem terkoordinasi
untuk penghantaran pelayanan kesehatan bagi masyarakat (Siregar dan
Amalia,2004
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT SEBENING KASIH
A. Sejarah Singkat RSU Sebening Kasih
Rumah Sakit Umum Sebening Kasih berlokasi di wilayah
desa Pakis kecamatan Tayu 25 KM dari kota Pati. Mulai
memberikan pelayanan sejak tanggal 14 Maret 2011 di Pimpin
oleh Putra Daerah Pati (dr. Cahyono Hadi, Sp.OG (K)), di mulai
dengan pelayanan poli kandungan dan apotik Sebening Kasih.
Seiring dengan berjalannya waktu menjadi Rumah Bersalin
Sebening Kasih dan setelah 8 bulan ditangani oleh dokter Cahyono
Hadi, Sp. OG (K) klinik dilanjutkan oleh dr. Hj. Ifrinda Giantari,
Sp. OG sejak bulan November 2011, kemudian berdatangan dokter
spesialis yang lain dan pada tanggal 27 September 2013 mendapat
ijin menjadi Rumah Sakit Umum setara Kelas D. Kemudian tiap
tahun diperpanjang dan dilengkapi sarana dan prasarananya dan
pada tanggal 12 Desember 2015 ijin operasional RS tipe D
diresmikan oleh Bupati Pati dengan SK Bupati No.
445/4175/2015.
Berdasarkan UU No 23 Tahun 1992, tugas pokok Rumah
Sakit Umum Sebening Kasih adalah membantu pemerintah dalam
penyelenggaraan pelayanan kesehatan melalui upaya promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitative serta melaksanakan upaya
rujukan. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut Rumah Sakit
Umum Sebening Kasih Tayu mempunyai fungsi :
a. Menyelenggarakan pelayanan medis
b. Menyelenggarakan pelayanan penunjang medis dan non medis
c. Menyelenggarakan pelayanan dan asuhan perawatan
d. Menyelenggarakan pelayanan obat dan alat kesehatan
e. Menyelenggarakan pelayanan rujukan
f. Menyelenggarakan pelayanan peningkatan kesehatan dan
pencegahan penyakit
g. Menyelenggarakan pengembangan program dan system informasi
manajemen
h. Menyelenggarakan keuangan dan ketata usahaan
i. Membina dan membimbing kelompok jabatan fungsional
1. Letak Geografis
RSU Sebening Kasih merupakan Rumah Sakit swasta kelas D.
Secara geografis RSU Sebening Kasih sangat strategis karena berada
di tepi Jalan Raya Utama Tayu-Pati, tepatnya berjarak 3 KM dari
Kecamatan Tayu, dan terletak di bagian utara Kabupaten Pati, wilayah
bagian timur dan utara berbatasan dengan laut Jawa, bagian barat
berbatasan dengan Kabupaten Jepara dan lereng Gunung Muria.
Jumlah penduduk Kabupaten Pati dan Jepara pada tahun 2017
adalah 1.420.9292 jiwa dan 1.153.213 jiwa. Berdasarkan jenis
kelamin jumah penduduk wanita lebih banyak dibandingkan
penduduk pria. Dilihat dari penyebarannya sebagian penduduk
bermukim di daerah pedesaan. Kemampuan ekonomi dan mata
pencaharian dapat mempengaruhi gaya hidup masyarakat, termasuk
dari sisi pencarian pengobatan atau pelayanan kesehatan.
2. Wilayah Cakupan Pelayanan
Wilayah cakupan pelayanan RSU Sebening Kasih relatif sempit
meliputi kecamatan di wilayah kabupaten Pati dan Kabupaten Jepara,
antara lain :
- Kecamatan Dukuhseti
- Kecamatan Cluwak
- Kecamatan Tayu
- Kecamatan Gunungwungkal
- Kecamatan Margoyoso
- Kecamatan Trangkil
- Kecamatan Keling
- Kecamaan Donorojo
BAB III
VISI, MISI, TUJUAN DAN STRATEGI
RUMAH SAKIT UMUM RSU SEBENING KASIH
A. Visi
“Menjadi Rumah Sakit Swasta yang Mengedepankan Pelayanan
Prima”
B. Misi
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang cepat, tepat dan akurat
2. Mengutamakan kepuasan dan keselamatan pasien
3. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan karyawan, sehingga
mampu melaksanakan pelayanan terbaik
4. Meningkatkan fasilitas keesehatan yang dapat memberikan nilai lebih
bagi pelayanan kesehatan
C. Tujuan
1. Membangun kepercayaan masyarakat, supaya menjadi pilihan utama
2. Menjadi rumah sakit yang berkembang dan mampu bersaing
3. Meningkatkan kualitas SDM sesuai dengan profesi
4. Memberikan kepuasan pasien dengan fasilitas kesehatan yang memadai
D. Motto
“Merawat penuh kasih demi kesembuhan”
2. Fungsi
Untuk menyelenggarakan tugas pokoknya RSU Sebening
Kasih mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis dibidang pelayanan
kesehatan;
b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan
pemerintahan di bidang pelayanan kesehatan;
c. Penyusunan rencana dan program, monitoring, evaluasi,
dan pelaporan di bidang pelayanan kesehatan;
d. Pelayanan medis;
e. Pelayanan penunjang medis dan non medis;
f. Pelayanan keperawatan;
g. Pelayanan rujukan;
h. Pengelolaan keuangan dan akuntansi;
i. Pengelolaan urusan kepegawaian, hubungan
masyarakat, organisasi dan tata laksana, serta rumah
tangga, perlengkapan dan umum;
10
STRUKTUR ORGANISASI
RSU SEBENING KASIH
DIREKTUR
dr.Indah Restiyanti
11
B. Tugas Pokok , Fungsi, dan Tata Kerja
Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja RSU Sebening Kasih
sebagai berikut :
1. Direktur
a. Direktur mempunyai tugas melaksanakan upaya
kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna
dengan mengutamakan penyembuhan (kuratif),
pemulihan (rehabilitatif), upaya peningkatan (promotif),
pencegahan terjadinya penyakit (preventif) dan
melaksanakan upaya rujukan serta pelayanan yang
bermutu sesuai standar pelayanan RSU Sebening Kasih.
b. Uraian tugas direktur sebagaimana dimaksud adalah sebagai
berikut :
1) Menyusun rencana strategis lima tahunan atau tahunan
RSU Sebening Kasih dengan mengolah bahan serta
aturan yang berlaku sebagai pedoman pelaksanaan
kegiatan;
2) Merumuskan dan menetapkan kebijakan teknis bidang
pelayanan kesehatan dengan mengolah bahan dan data,
koordinasi, serta mempelajari peraturan perundang-
undangan yang berlaku untuk kelancaran tugas dan
kegiatan untuk dilaksanakan oleh masing-masing
instalasi;
3) Melaksanakan koordinasi dan kerjasama di bidang
pelayanan kesehatan dengan instansi pemerintah,
swasta, dan organisasi masyarakat agar diperoleh
sinkronisasi dalam pelaksanaan program;
4) Mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai tugas
dan fungsi dengan metode kerja yang jelas agar bawahan
dapat menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan benar;
5) Merencanakan kegiatan dan program pelayanan
kesehatan untuk menjadi pedoman kegiatan antar unit
kerja di bawahnya;
6) Melaksanakan pengawasan dan pengendalian kegiatan
ketatausahaan, pelayanan administrasi umum,
kepegawaian, keuangan, perlengkapan, dan perbekalan
12
melalui pembinaan dan motivasi untuk kelancaran dan
ketertiban administrasi RSU Sebening Kasih;
7) Melaksanakan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan
operasional program pelayanan kesehatan dengan
mengacu ketentuan yang berlaku untuk ditindaklanjuti
dan dilaksanakan oleh masing-masing bidang tugasnya;
8) Melaksanakan pengawasan dan pengendalian
pelaksanaan pekerjaan dengan monitoring dan evaluasi
agar pelaksanaan pekerjaan tidak menyimpang;
9) Melaporkan pelaksanaan kegiatan di bidang tugasnya
baik lisan maupun tertulis guna dijadikan bahan
pertimbangan Dewan Komisaris dalam mengambil
kebijakan.
3. Komite Medis
Fungsi Komite Medis
a. Memberikan saran kepada direktur rumah
sakit/Kepala bidang pelayanan medik
b. Mengkoordinasikan dan mengarahkan kegiatan
pelayanan medik
c. Menangani hal-hal yang berkaitan dengan etik
kedokteran
d. Menyusun kebijakan pelayanan medis sebagai
standar yang harus dilaksanakan oleh semua
kelompok staf medis dirumah sakit
Tugas Komite Medis
a. Membantu direktur rumah sakit menyusun standar
pelayanan medis dan memantau pelaksanaanya
13
b. Melaksanakan pembinaan etika profesi, disiplin
profesi dan mutu profesi
c. Mengatur kewenangan profesi antar kelompok staf
medis
d. Membantu direktur menyusun medical staff bylaws
dan memantau pelaksanaanya
e. Membantu direktur rumah sakit menyusun
kebijakan dan prosedur yang terkait dengan mediko-
legal
f. Membantu direktur rumah sakit menyusun
kebijakan dan prosedur yang terkait dengan etiko-
legal
g. Melakukan koordinasi dengan kepala bidang
pelayanan medik dalam melaksanakan pemantauan
dan pembinaan pelaksanaan tugas kelompok staf
medis
h. Meningkatkan program pelayanan, pendidikan dan
pelatihan serta penelitian dan pengembangan dalam
bidang medis
i. Melakukan monitoring dan evaluasi mutu pelayanan
medis antara lain melalui monitoring dan evaluasi
kasus bedah, penggunaan obat, farmasi dan terapi,
ketepatan, kelengkapan dan keakuratan rekam
medis, tissue review, mortalitas dan motdibitas,
medical care review/peer review/audit medis melalui
pembentukan sub komite-sub komite.
j. Memberikan laporan kegiatan kepada direktur
rumah sakit
Wewenang Komite Medis
a. Memberikan pertimbangan tentang rencana
pengadaan, penggunaan dan pemeliharaan
peralatan medis dan penunjang medis serta
pengembangan pelayanan medis
b. Monitoring dan evaluasi yang terkait dengan mutu
pelayanan medis sesuai yang tercantum didalam
tugas komite medis
c. Monitoring dan evaluasi efisiensi dan efektifitas
penggunaan alat kedokteran di rumah sakit
14
d. Melaksanakan pembinaan etika profesi serta
mengatur kewenangan profesi antara kelompok staf
medis
e. Membentuk Tim Klinis yang mempunyai tugas
menangani kasus-kasus pelayanan medik yang
memerlukan koordinasi lintas profesi, misal
penanggulangan kanker terpadu, pelayanan jantung
terpadu dan lain sebagainya
f. Memberikan rekomendasi tentang kerjasama antara
rumah sakit dan fakultas kedokteran/kedokteran
gigi/institusi pendidikan lain
Tanggung Jawab
Tanggung Jawab Komite Medik adalah terkait dengan
mutu pelayanan medis, pembinaan etik kedokteran
dan pengembangan profesi medis. Komite Medis
bertanggung jawab kepada direktur rumah sakit.
Kewajiban
a. Menyusun peraturan internal staf medis (medical
staff bylaws)
b. Membuat standarisasi format untuk standar
pelayanan medis, standar prosedur operasional
dibidang manajerial/administrasi dan bidang
keilmuan/profesi dan standar kompetensi
c. Membuat standarisasi format pengumpulan,
pemantauan dan pelaporan indikator mutu klinik
d. Melakukan pemantauan mutu klinik, etika
kedokteran dan pelaksanaan pengembangan profesi
medis
e.
4. Komite Keperawatan
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Komite
Keperawatan berwenang, sebagai berikut:
a. Memberikan rekomendasi rincian Kewenangan Klinis.
b. Memberikan rekomendasi perubahan rincian Kewenangan
Klinis.
c. Memberikan rekomendasi penolakan Kewenangan Klinis
tertentu.
15
d. Memberikan rekomendasi surat Penugasan Klinis.
e. Memberikan rekomendasi tindak lanjut audit keperawatan
dan kebidanan.
f. Memberikan rekomendasi pendidikan keperawatan dan
pendidikan kebidanan berkelanjutan.
g. Memberikan rekomendasi pendampingan dan memberikan
rekomendasi pemberian tindakan disiplin.
16
6) Menyusun perencanaan, pelaksanaan serta monitoring
dan evaluasi program/kegiatan agar diperoleh hasil yang
diharapkan;
7) Melakukan koordinasi lintas program untuk menunjang
kelancaran tugas-tugas terutama tugas-tugas yang
kompleks;
8) Menjabarkan tugas dari Direktur untuk
ditindaklanjuti bawahan dengan metode kerja yang
jelas agar bawahan dapat menyelesaikan pekerjaan
dengan cepat dan benar;
9) Melaksanakan pembinaan dan penilaian Daftar Penilaian
Pelaksanaan Pekerjaan kepada bawahan sesuai
ketentuan yang berlaku untuk peningkatan prestasi
kerja;
10) Melaporkan pelaksanaan kegiatan di bidang tugasnya
baik lisan maupun tertulis guna dijadikan bahan
pertimbangan atasan dalam mengambil kebijakan; dan
11) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
baik lisan maupun tertulis sesuai bidang tugasnya.
d. Bagian Tata Usaha terdiri dari :
1) Subbagian Kepegawaian, Hukum dan Humas;
2) Subbagian Keuangan; dan
3) Subbagian Umum.
e. Masing-masing Subbagian dipimpin oleh seorang
Koordinator Subbagian yang berkedudukan di bawah
dan bertanggung jawab kepada Koordinator Bagian.
6. Koordinator Pelayanan
a. Bidang Pelayanan dipimpin oleh seorang Koordinator
yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
kepada Direktur.
b. Bidang Pelayanan mempunyai tugas melaksanakan
pelayanan rawat inap dan rawat jalan.
c. Uraian tugas Bidang Pelayanan sebagaimana dimaksud
adalah sebagai berikut :
17
1) Menyusun rencana dan program kerja tahunan
bidang Pelayanan dengan mengolah bahan sebagai
pedoman pelaksanaan tugas;
2) Menyusun konsep petunjuk teknis bidang dengan
mempelajari bahan dan data sebagai bahan
pertimbangan pimpinan;
3) Menyusun perencanaan kebutuhan pelayanan medis
dengan koordinasi pada masing-masing bidang agar
pelayanan RSU Sebening Kasih dapat sesuai yang
diharapkan;
4) Melaksanakan pemantauan, pengawasan dan
evaluasi penggunaan fasilitas-fasilitas pelayanan
medis agar tidak terjadi kesalahan dalam
pelaksanaan tugasnya;
5) Menyusun prosedur tetap (protap) untuk pelayanan
baik pelayanan medis untuk meningkatkan mutu
dan kualitas pelayanan kesehatan RSU Sebening
Kasih;
6) Melakukan koordinasi lintas program untuk
menunjang kelancaran tugas-tugas terutama tugas-
tugas yang kompleks dengan pembekalan dan
sosialisasi agar pelaksanaan kegiatan berjalan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
7) Menjabarkan tugas dari Direktur untuk
ditindaklanjuti bawahan dengan metode kerja yang
jelas agar bawahan dapat menyelesaikan pekerjaan
dengan cepat dan benar;
8) Melaksanakan pembinaan dan penilaian Daftar
Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan kepada bawahan
sesuai ketentuan yang berlaku untuk peningkatan
prestasi kerja;
9) Melaporkan pelaksanaan kegiatan di bidang
tugasnya baik lisan maupun tertulis guna dijadikan
18
bahan pertimbangan atasan dalam mengambil
kebijakan; dan
10) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
baik lisan maupun tertulis sesuai bidang tugasnya.
d. Bidang Pelayanan
1) Bagian Pelayanan Rawat Inap Dan Rawat Jalan; dan
7. Koordinator Penunjang
a. Koordinator penunjang meliputi Penunjang Medik dan
Non Medik mempunyai tugas melaksanakan
pemantauan, pengawasan dan evaluasi penggunaan
fasilitas-fasilitas pelayanan penunjang medik dan non
medik.
b. Uraian tugas Koordinator Penunjang Medik dan Non
Medik sebagaimana dimaksud adalah sebagai berikut :
1) Mengonsep rencana program kerja dan kegiatan bagian
Penunjang Medik dan Non Medik dengan mempelajari
dan mengolah bahan sebagai pedoman pelaksanaan
tugas;
2) Menyusun konsep pedoman dan petunjuk teknis
bidang tugas bagian Penunjang Medik dan Non
Medik dengan mempelajari bahan dan data,
melakukan kajian permasalahan dan koordinasi
sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
3) Mempelajari dan menjabarkan petunjuk, disposisi
atasan guna menunjang kelancaran pelaksanaan
tugas;
4) Mempelajari, menelaah peraturan perundang-
undangan, keputusan, petunjuk pelaksanaan dan
19
petunjuk teknis bidang tugas Penunjang Medik dan
Non Medik supaya tugas dilaksanakan sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan;
5) Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait
berkaitan dengan bidang tugas Penunjang Medik
dan Non Medik untuk kelancaran pelaksanaan
tugas;
6) Mendistribusikan tugas kepada bawahan berkaitan
dengan bidang tugas Penunjang Medik dan Non
Medik dengan memberi petunjuk dan membimbing
agar tugas dilaksanakan sesuai ketentuan secara
efektif dan efisien;
7) Mengonsep rencana kebutuhan peralatan penunjang
dan fasilitas pelayanan penunjang medis dan non
medis dengan koordinasi dan mengolah data dari
masing-masing unit pelayanan agar diperoleh data
kebutuhan yang tepat dan akurat;
8) Menginventarisasi jumlah fasilitas penunjang medis
dan non medis dengan koordinasi, pengolahan data
dan pengecekan lapangan untuk mengetahui
kesesuaian jumlah peralatan dan fasilitas penunjang
yang tersedia;
9) Melakukan pemeliharaan peralatan penunjang
medik dan non medik dengan koordinasi, mengelola
dan merawat peralatan agar tercipta suasana yang
nyaman;
10) Mengatur kebutuhan peralatan penunjang pada
masing-masing unit pelayanan dengan
menyediakan, mengelola, mendistribusikan dan
mengadministrasikan peralatan untuk menunjang
kelancaran pelaksanaan kegiatan;
11) Membuat prosedur tetap tentang prosedur pelaporan
kerusakan dan perbaikan atau penggantian
peralatan medis serta prosedur pengadaan peralatan
medis baru dengan dengan koordinasi, membuat
20
jadwal kalibrasi alat medis guna kelancaran
pelayanan medis dan menjaga mutu pelayanan
kesehatan di RSU Sebening Kasih;
12) Melaksanakan pemantauan dan pengawasan
kegiatan penunjang dan penggunaan fasilitas
penunjang medik dan non medik melalui koordinasi,
monitoring, supervisi dan evaluasi agar kegiatan
berjalan sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan;
13) Melaksanakan pembinaan dan penilaian Daftar
Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan kepada bawahan
sesuai ketentuan yang berlaku untuk peningkatan
prestasi kerja;
14) Melaporkan pelaksanaan kegiatan di bidang
tugasnya baik lisan maupun tertulis guna dijadikan
bahan pertimbangan atasan dalam mengambil
kebijakan; dan
15) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
baik lisan maupun tertulis sesuai bidang tugasnya.
21
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI FARMASI
RUMAH SAKIT SEBENING KASIH
KEPALA INSTALASI
FARMASI
LIA KARTIKASARI,S.farm,Apt
ADMINISTRASI
INSTALASI FARMASI
LAELY CATUR
FITRI FEBRIANISARI
Koordinator Pelaksana
Assisten Apoteker Koordinator Pelaksana Koordinator Pelaksana
Wahyu Ardiningsih,Amd.AFM Assisten Apoteker
Assisten Apoteker
Wahyu Ardiningsih,Amd.,AFM
Wahyu Ardiningsih,Amd.,AFM
Resepter
Resepter
Yustisia P Reesepter
Yustisia P
Yustisia P
22
BAB VI
URAIAN JABATAN
b. Pengertian Jabatan :
Seorang pejabat yang memenuhi dan memiliki kemampuan
untuk diberi tugas dan tanggung jawab serta wewenang untuk
mengelola bagian farmasi.
c. Tujuan Jabatan :
Terselenggaranya pengelolaan Instalasi Farmasi secara efektif
dan efisien
Menggerakkan fungsi operasional managemen menyimpanan,
distribusi, pengawasan obat-obatan dan alat kesehatan
d. Persyaratan Jabatan :
Pendidikan Apoteker
Memiliki SIPA
23
Tanggung Jawab :
24
xiii. Membuat rencana pengadaan perbekalan farmasi haemodialisa
RSU Sebening Kasih.
xiv. Melakukan audit internal kartu stok secara random untuk
menemukan ketidaksesuaian stok dengan kartu.
xv. Menindaklanjuti ketidaksesuaian kartu stok bersama dengan
petugas distribusi dan penyimpanan sampai dengan tuntas.
xvi. Melaksanakan stok opname setiap 3 bulan sekali dalam satu
tahun dengan langkah-langkah :
Menerima blangko stok opname di gudang
Membagi secara proposional blangko stok opname kepada
petugas.
Melaksanakan pra stok opname dengan mencatat tanggal
expired dan no. Batch, men stok fisik perbekalan farmasi
dengan jumlah yang ada di kartu.
Melaksanakan stok opname selama 1 hari :
Dijadwalkan, pada hari minggu akhir bulan ke tiga,
stock opname di mulai jam 08.00 WIB – selesai
Menerima hasil stok opname dari masing-masing
pelaksana.
Mengecek hasil stok opname
Menyerahkan hasil stok opname kepada petugas untuk
mengentry hasil stok opname.
Mengevaluasi kembali hasil entry stok opname dengan
blangko stok opname.
I. Penerimaan
a. Nama Jabatan : Unit Penerimaan Perbekalan Farmasi
b. Atasan Langsung : Kepala Penglolaan Dan Perbekalan
Instalasi Farmasi
c. Bawahan langsung : -
d. Tugas dan Tanggung jawab :
i. Menerima perbekalan farmasi dari suplier sesuai dengan
protap penerimaan perbekalan farmasi.
ii. Mengumpulkan kartu stok khusus alkes, anestesi, narkotik,
psikotropik, yang hampir habis atau habis diserahkan
kepada koordinator gudang untuk ditulis pada lembar
defecta.
25
iii. Membantu Kepala Instalasi Farmasi untuk mencatat harga
perbekalan farmasi dari PBF berdasarkan nomor faktur
pembelian yang ada di kartu stok.
iv. Membantu menyimpan perbekalan farmasi sesuai dengan
protap Penyimpanan Perbekalan Farmasi.
v. Mengarsip faktur penjualan sesuai masing-masing PBF.
vi. Mencari copy faktur perbekalan farmasi yang akan diretur.
II. Penyimpanan
a. Nama Jabatan : Unit Penyimpanan Perbekalan
Farmasi
b. Atasan Langsung : Kepala Pengelolaan Dan Perbeklan
Instalasi Farmasi
c. Bawahan langsung :-
d. Tugas dan Tanggung jawab :
i. Mengecek suhu ruangan di pagi hari 07.00 WIB
ii. Menulis lembar suhu ruangan di pagi hari 07.00 WIB
iii. Mengecek suhu lemari pendingin di pagi hari 07.00
WIB
iv. Menulis lembar suhu pendingin di pagi hari 07.00 WIB
v. Menyimpan pengadaan perbekalan farmasi sesuai
dengan protap penyimpanan perbekalan farmasi.
vi. Membantu mendistribusikan perbekalan farmasi
sesuai dengan protap pendistribusian perbekalan
farmasi
vii. Mengecek secara berkala antara persediaan
perbekalan farmasi dengan kartu stok.
viii. Menandai perbekalan farmasi yang macet dengan
menempelkan kartu macet warna kuning sesuai
dengan protap Penandaan Obat Macet
ix. Menandai perbekalan farmasi yang mendekati
kadaluarsa dengan menempelkan kartu tanda ED
Dekat warna merah.
x. Membantu mengumpulkan kartu stok perbekalan
farmasi yang habis .
26
III. Pendistribusian
a. Nama Jabatan : Unit Pendistribusian Perbekalan
Farmasi
b. Atasan Langsung : Kepala Pengelolaan Dan Perbekalan
Instalasi Farmasi
c. Bawahan langsung :-
d. Tugas dan Tanggung jawab :
i. Penulisan suhu ruangan siang hari
ii. Penulisan suhu lemari pendingin siang hari
iii. Melayani permintaan perbekalan farmasi dari pelayanan
farmasi sesuai dengan protap pendistribusian perbekalan
farmasi.
iv. Membantu menyimpan perbekalan farmasi sesuai dengan
protap penyimpanan perbekalan farmasi
v. Membantu mengecek secara berkala antara persediaan
farmasi dengan kartu stok sesuai dengan protap
penyipanan perbekalan farmasi.
vi. Membantu menandai perbekalan farmasi macet dan
kadaluarsa dekat sesuai dengan protap penandaaan ED
dekat pada sediaan perbekalan farmasi
vii. Mengumpulkan kartu stok kosong ke dalam wadah
27
v. Ikut serta memberi gagasan / usulan / sumbang saran
untuk peningkatan kualitas kerja di lingkungan.
vi. Bersedia dan cepat tanggap terhadap tugas-tugas
khusus yang diberikan oleh atasannya
vii. Menerima Laporan dari unit pelayanan farmasi apabila
terjadi kerusakan komputer
viii. Maintenance software, hardware, dan Local Area Network
( LAN ) di Instalasi Farmasi dengan berkoordinasi dengan
bagian Pengelolaan Data Elektronik ( PDE )
ix. Memantau, menganalisa data mutasi masuk dan mutasi
keluar perbekalan farmasi RSU Sebening Kasih.
x. Menjadi petugas administrator SIM Farmasi.
xi. Membantu kepala pelayanan dalam pengetikan,
penyusunan, dan pengeditan Daftar Obat Rumah Sakit
xii. Menerima, mengetik, dan mencetak konsep Laporan
Haemodialisa
xiii. Menerima dan mencetak file laporan narkotika dan
psikotropika dari petugas pelayanan farmasi
xiv. Mengumpulkan, menganalisa, menyiapkan, dan
mencetak naskah stok opname sesuai dengan yang
dipersyaratkan untuk stok opname.
xv. Menerima hasil stok opname, mengentri, mengedit dan
mencetak hasil stok opname.
xvi. Melaporkan hasil stok opname ke bagian managemen
RSU Sebening Kasih
xvii. Membuat data yang dibutuhkan Kepala Instalasi
Farmasi.
28
d. Tugas dan Tanggung jawab :
I. Bertanggung jawab atas terlaksananya pelayanan di Unit
Pelayanan Farmasi RSU Sebening Kasih
II. Mengatur perencanaan dan pengendalian pelayanan farmasi
untuk memenuhi kepuasan pelanggan.
III. Memimpin dan mengarahkan bawahan dalam semua
pelaksanaan pelayanan farmasi , baik secara teknis maupun
administrasi.
IV. Bertanggung jawab atas ketersediaan prosedur tetap di semua
unit pelayanan farmasi.
V. Bertanggung jawab agar peralatan di unit pelayanan farmasi
digunakan secara benar dan terjamin kebersihannya.
VI. Bertanggung jawab menjaga kebersihan di seluruh unit
pelayanan farmasi.
VII. Bertanggung jawab untuk pengembangan dan latihan
karyawan bawahannya, menjaga disiplin, memelihara,
motivasi kerja, dan melakukan evaluasi terhadap karyawan
dibawahnya.
VIII. Meningkatkan efektifitas dan efesiensi.
IX. Mengevaluasi hasil kerja di masing-masing unit pelayanan
farmasi secara berkesinambungan.
X. Berwewenang mengusulkan kepada Kepala Instalasi Farmasi
RSU Sebening Kasih untuk menambah dan mengurangi
jumlah karyawan.
XI. Berwewenang untuk meminta / menyetujui pengadaan sarana
dan prasarana sesuai dengan prosedur dan kebijakan
Instalasi Farmasi yang berlaku.
XII. Berwenang untuk menyetujui, mengubah dan memperbaiki
protap di unit pelayanan farmasi
29
I. Koordinator Unit Pelayanan Farmasi
a. Nama Jabatan : Koordinator Pelayanan Farmasi
b. Atasan Langsung : Sub.IF. Pelayanan Instalasi
Farmasi
c. Bawahan langsung : - Asisten Apoteker Pelaksana
- Resepteer
- Kasir
- Administrasi Pelayanan
d. Tugas dan Tanggung jawab :
I. Bertanggung jawab mengatur dan mengawasi pelaksanaan
pelayanan perbekalan farmasi di unit pelayanan farmasi
yang bersangkutan mulai dari penerimaan resep,
peracikan, penyerahan obat, dan administrasi yang melekat
di dalamnya.
II. Mengatur dan mengawasi pelaksanaan pelayanan
perbekalan farmasi di unit pelayanan farmasi yang
bersangkutan agar tepat obat, pelayanan cepat, ramah dan
sesuai dengan aturan yang ada.
III. Mengatur agar peralatan yang dibutuhkan selalu siap pakai
dan terjaga keadaan maupun kebersihannya.
IV. Menjaga kebersihan alat, tempat kerja dan karyawan
dibawahnya.
V. Mengatur ketertiban, mengawasi disiplin bawahan, menjaga
suasana kerja yang baik dan membimbing bawahan dalam
bidang tekhnis.
VI. Mengusulkan perbaikan peralatan ke kepala pelayanan
dengan persetujuan kepala instalasi farmasi..
VII. Berwewenang untuk mengatur tugas Asisten Apoteker /
Resepteer / Petugas administrasi di unit pelayanan farmasi
yang bersangkutan secara efektif dan efesien.
VIII. Berwenang untuk mengatasi kesulitan tekhnis dalam
proses pelayanan resep dan administrasi resep sesuai
prosedur yang telah ditetapkan, untuk tingkat tertentu
harus dibicarakan dengan kepala pelayanan / kepala
instalasi farmasi.
30
IX. Menyusun permintaan alat / barang keperluan
pelayanan farmasi seperti : kertas puyer, etiket,
continous form dll.
X. Berwenang untuk mengajukan permintaan tambahan
tenaga untuk unit pelayanan farmasinya.
31
III. Asisten Apoteker Pelaksana Unit Pelayanan Farmasi
a. Nama Jabatan : Asisten Apoteker
b. Atasan Langsung : Koordinator Pelayanan Farmasi
c. Bawahan langsung :-
d. Tugas dan Tanggung jawab :
I. Menerima dan menyelesaikan resep – resep
II. Menyelesaikan pekerjaan kefarmasian sesuai dengan undang
– undang kefarmasian meliputi :
Menskrening resep yang masuk
Menyiapkan / menulis etiket
Menyiapkan obat-obat jadi
Menyiapkan, Meracik, dan mencampur sediaan obat
racikan
III. Mencatat Obat habis pada buku defecta.
IV. Belanja obat habis di gudang farmasi dengan menggunakan
SIM Farmasi
V. Membuat laporan dan mengarsipkan semua dokumen –
dokumen pelaporan beserta kelengkapannya secara baik dan
rapi.
VI. Bertanggung jawab terhadap kebersihan lingkungan kerja
disekelilingnya.
VII. Ikut serta memberi gagasan / usulan / sumbang saran
untuk peningkatan kualitas kerja di lingkungan.
VIII. Bersedia dan cepat tanggap terhadap tugas-tugas khusus
yang diberikan oleh atasannya.
32
4.3 Membantu asisten apoteker menyiapkan obat-
obat jadi
4.4 Membantu asisten apoteker membuat dan
kapsul resep-resep racikan
4.5 Membersihkan dan peralatan ( ruangan ) sebelum
dan sesudah melaksanakan pekerjaan pelayanan
kefarmasian..
4.6 Ikut serta memberi gagasan / usulan / sumbang
saran untuk peningkatan kualitas kerja di
lingkungan.
4.7 Bersedia dan cepat tanggap terhadap tugas-tugas
khusus yang diberikan oleh atasannya.
33
penyusunan Formularium Rumah Sakit.
4.9 Bersama dengan PKMRS melakukan kegiatan
penyuluhan bagi pasien rawat jalan dan rawat
inap.
4.10 Melakukan pendidikan berkelanjutan bagi
tenaga farmasi dan tenaga kesehatan lainnya.
4.11 Mengkoordinasi penelitian tentang obat dan
kegiatan pelayanan kefarmasian.
34
9. Reevaluasi dari mutu pelayanan Pelayanan
35
4.3 Menerima lembar resep rawat jalan dari petugas
kasir.
4.4 Mengentry obat-obat yang ada pada setiap
lembar resep
4.5 Merapikan semua lembar resep dan
mengurutkan lembar resep sesuai nomor urut
entry resep yang sudah ada.
4.6 Jika ada sisa waktu, mengecek kembali resep-
resep yang datang dari pelayanan farmasi rawat
jalan dewadaru dan IGD.
4.7 Menyimpan arsip resep BPJS Rawat Jalan.
4.8 Melaporkan dan mengklaim obat-obat rawat
jalan BPJS
36
4.7 Jika ada sisa waktu, mengecek kembali resep-
resep yang datang dari pelayanan farmasi rawat
inap dewadaru dan rawat inap.
4.8 Menyimpan arsip resep BPJS Rawat Inap.
4.9 Melaporkan dan mengklaim obat-obat rawat Inap
BPJS
37
4. Tugas dan Tanggung jawab :
4.1 Menerima resep Jamkesta Rawat Inap
4.2 Mengentry resep Jamkesta rawat Inap ke SIM RS
4.3 Memeriksa data pendukung resep
Jamkesta rawat Inap
4.4 Membuat laporan Jamkesta Rawat Inap
4.5 Mengarsipkan semua dokumen –dokumen
pelaporan beserta kelengkapannya secara baik
dan rapi.
4.6 Bertanggung jawab terhadap kebersihan
lingkungan kerja disekelilingnya.
4.7 Ikut serta memberi gagasan / usulan / sumbang
saran untuk peningkatan kualitas kerja di
lingkungan.
4.8 Bersedia dan cepat tanggap terhadap tugas-tugas
khusus yang diberikan oleh atasannya.
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA INSTALASI FARMASI
DIREKTUR
Instalasi Rawat Inap
Instalasi Laboratorium
Instalasi Radiologi
Instalasi Bedah Sentral
3. Instalasi Laboratorium
Instalasi Farmasi membutuhkan data klinik pasien dari Instalasi
Laboratorium untuk keperluan penjaminan suatu asuransi kesehatan
terhadap obat pada pasien dengan kasus tertentu.
1. Instalasi Radiologi
39
Instalasi farmasi menyediakan kebutuhan perbekalan farmasi untuk
pasien-pasien di Instalasi gawat darurat.
6. Instalasi Gizi
Instalasi farmasi menyediakan perbekalan farmasi untuk kebutuhan
diet cair pasien rawat inap yang dikelola oleh Instalasi Gizi.
Alat-alat medis dan alat – alat rumahtangga yang ada dan dipakai di
Instalasi Farmasi akan dilakukan pemeliharaan secara berkala
dengan bekerjasama dengan petugas IPSRS. Jika ada alat-alat
tersebut yang rusak, petugas Instalasi farmasi bisa langsung
menghubungi petugas IPSRS untuk dilakukan tindakan.
40
Instalasi farmasi menyediak kebutuhan perbekalan farmasi di
Instalasi Bank Darah.
BAB IX
41
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
BAB X
KEGIATAN ORIENTASI
42
Falsafah, Tujuan, Misi, Visi dan Strukur Organisasi
Rumah Sakit.
Profil Rumah Sakit, Peraturan Kepegawaian, Kebijakan
ynag berlaku
Program Rumah
Pengenalan Pejabat Stuktural
b. Kegiatan Perencanaan dan Pengadaan
Struktur Organisasi, Falsafah, Misi dan Tujuan Instalasi
Farmasi
Pedoman Kerja.
Proses Perencanaan.
Proses Pengadaan.
c. Kegiatan Penerimaan dan Penyimpanan
Alur barang masuk dan pengelolaannya.
Penyimpanan Perbekalan Farmasi.
Administrasi dan Pengelolaannya.
d. Distribusi dan Pengemasan Kembali
Distribusi / Penyerahan Perbekalan Farmasi kepada pasien
rawat jalan dan rawat inap.
Pengelolaan Obat Psikotropika dan Narkotika.
Pembuatan Obat-obat yang memerlukan pengemasan
kembali.
Administrasi dan Pengelolaannya.
e. Penyediaan Informasi dan konseling
Penyediaan Informasi.
Pelaksanaan pelayanan konseling.
f. Administrasi Keuangan
Administrasi kasir.
Administrasi faktur-faktur.
g. Penilaian Akhir
Penilaian akhir oleh Kepala Instalasi Farmasi.
Pemberian Surat Rekomendasi.
Laporan hasil orientasi pegawai ke Direktur.
43
BAB XI
PERTEMUAN /RAPAT
44
BAB XII
PELAPORAN
1. Laporan Harian
a. Laporan pembelian perbekalan farmasi dari PBF
b. Laporan pendapatan cash apotek
2. Laporan Bulanan
Daftar tenaga dan absensi
Pola ketenagaan dan kualifikasi personil
Kegiatan orientasi
Laporan diklat bulanan
Daftar inventaris alat
Rekapitulasi permintaan perlengkapan administrasi
Produktivitas
Rekapitulasi pendapatan cash dan kredit Instalasi
farmasi
Rekapitulasi Pembelian Perbekalan Farmasi
Jumlah resep rawat jalan
Jumlah resep pasien rawat inap
Rekapitulasi pelayanan perbekalan farmasi untuk
kebutuhan RS di luar Instalasi farmasi
Rekapitulasi Jumlah resep pasien yang dibebaskan
Rekapitulasi pemakaian obat narkotik
45
Rekapitulasi pemakaian obat psikotropik
Peningkatan mutu dan keselamatan pasien
Indikator mutu Instalasi Farmasi meliputi :.
1. Angka kesalahan Penggunaan obat
2. Waktu Tunggu
3. Angka penulisan resep obat sesuai formularium
4. Kepuasan Pelanggan
Laporan Medication error (KTD)
Laporan KNC (near miss)
Laporan MESO (monitoring efek samping obat)
3. Laporan Tahunan
46