Anda di halaman 1dari 50

Profil Program P2 Kusta Dinkes Kayong Utara 2009 -2011 1

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, pada akhirnya buku “Profil
Program Pemberantasan Penyakit Kusta Kabupaten Kayong Utara 2009 – 2011” dapat
diterbitkan setelah beberapa lama berproses dalam penyusunannya.
Buku Profil ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai masukan untuk proses
pengambilan keputusan dan sebagai bahan monitoring dan evaluasi kegiatan program
P2 Kusta dalam rangka peningkatan kinerja sehingga berdampak pada peningkatan status
kesehatan masyarakat di Kabupaten Kayong Utara.
Demikianlah semoga buku Profil P2 Kusta Kabupaten Kayong Utara Tahun
2009 – 2011 ini bermanfaat bagi yang membutuhkannya. Kritik dan saran dari para pembaca
guna penyempurnaan Profil P2 Kusta dimasa datang tetap kami harapkan.

Sukadana, 2 Januari 2012


KEPALA DINAS KESEHATAN
KABUPATEN KAYONG UTARA

RAMA SEBAYANG, SKM, MPPM


NIP. 19551008 197810 1 001

Profil Program P2 Kusta Dinkes Kayong Utara 2009 -2011 2


DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ................................................................................................................................. 3
DAFTAR GRAFIK ....................................................................................................................... 4
I. LATAR BELAKANG ....................................................................................................... 5
II. TUJUAN ............................................................................................................................ 9
1. Umum ........................................................................................................................... 9
2. Khusus .......................................................................................................................... 9
III. PENYAKIT KUSTA ......................................................................................................... 10
1. Difinisi.......................................................................................................................... 10
2. Penyebab ...................................................................................................................... 10
3. MasaTunas Penyakit Kusta .......................................................................................... 11
4. Cara Penularan ............................................................................................................. 11
5. Diagnosa ....................................................................................................................... 13
6. Klasifikasi..................................................................................................................... 14
IV. PENCEGAHAN PENULARAN PENYAKIT KUSTA .................................................... 15
V. MASALAH – MASALAH YANG DITIMBULKAN AKIBAT PENYAKIT KUSTA ... 17
VI. PENANGGULANGAN PENYAKIT KUSTA .................................................................. 20
VII. KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN .......................................................................... 21
VIII. HASIL KEGIATAN TAHUN 2009 – 2011 ...................................................................... 23
IX. PENUTUP ......................................................................................................................... 48

Profil Program P2 Kusta Dinkes Kayong Utara 2009 -2011 3


DAFTAR GRAFIK
1. Peta Prevalensi Rate (PR) Penyakit Kusta
Kabupaten Kayong Utara Tahun 2009 - 2011........................................................................ 24
2. Grafik Case Detection Rate ( CDR ) Penyakit Kusta
Kabupaten Kayong Utara Tahun 2009 - 2011 ....................................................................... 27
3. Grafik Prevalensi Rate (PR) Penyakit Kusta
Kab. Kayong Utara 2009 - 2011 ............................................................................................ 31
4. Grafik Kasus Kusta Menurut Puskesmas
Kabupaten Kayong Utara Tahun 2009 - 2011........................................................................ 33
5. Grafik Kasus Kusta Menurut Tipe Kusta
Kabupaten Kayong Utara Tahun 2009 - 2011........................................................................ 35
6. Grafik Proporsi Cacat Tingkat II Penderita Kusta
Kabupaten Kayong Utara Tahun 2009 - 2011........................................................................ 37
7. Grafik Kasus Kusta Anak
Kabupaten Kayong Utara Tahun 2009 - 2011........................................................................ 40
8. Grafik Jumlah Kasus Kusta Menurut Jenis Kelamin
Kabupaten Kayong Utara Tahun 2009 - 2011........................................................................ 42
9. Grafik Jumlah Kasus Kusta Menurut Umur
Kabupaten Kayong Utara Tahun 2009 – 2011 ....................................................................... 44
10. Grafik Angka Kesembuhan ( RFT ) Kusta menurut Umur
Kabupaten Kayong Utara Tahun 2009 - 2010........................................................................ 46

Profil Program P2 Kusta Dinkes Kayong Utara 2009 -2011 4


I. LATAR BELAKANG
Penyakit kusta merupakan salah satu diantara penyakit menular yang masih
menimbulkan masalah cukup komplek baik dari segi medis, sosial maupun
ekonomi. Penyakit kusta menyebabkan cacat fisik yang memberi kontribusi yang
besar terhadap timbulnya stigma sosial di masyarakat maupun pada para petugas
kesehatan sendiri. Penyakit kusta pada umumnya terdapat di negara - negara yang
sedang berkembang sebagai akibat keterbatasan kemampuan negara itu dalam
memberikan pelayanan yang memadai dalam bidang kesehatan, pendidikan,
kesejahteraan sosial ekonomi pada masyarakat.
Penyakit kusta sampai saat ini masih ditakuti masyarakat, keluarga
termasuk sebagian petugas kesehatan. Hal ini disebabkan masih kurangnya
pengetahuan / pengertian, kepercayaan yang keliru terhadap kusta dan cacat yang
ditimbulkannya. Dengan kemajuan teknologi dibidang promotif, pencegahan,

Profil Program P2 Kusta Dinkes Kayong Utara 2009 -2011 5


pengobatan serta pemulihan kesehatan dibidang penyakit kusta, maka penyakit
kusta sudah dapat diatasi dan seharusnya tidak lagi menjadi masalah kesehatan
masyarakat.
Akan tetapi mengingat kompleksnya masalah penyakit kusta, maka
diperlukan program penanggulangan secara terpadu dan menyeluruh dalam hal
pemberantasan, rehabilitasi medis, rehabilitasi sosial ekonomi Hal ini menyebabkan
terlambatnya penemuan penderita oleh karena penderita malu memeriksakan diri
ke pelayanan kesehatan. Banyak diantara mereka berobat ke dukun dan akhirnya
timbul cacat karena keterlambatan pengobatan. Guna mencegah dan mengatasi hal
ini maka diperlukan adanya penanganan / penatalaksanaan yang terpadu dalam hal
pemberantasan, rehablitasi medis, rehablitasi sosial dan permasyarakatan eks
penderita kusta.

Profil Program P2 Kusta Dinkes Kayong Utara 2009 -2011 6


Data Kementerian Kesehatan menyebutkan pada 2009 tercatat 17.260
kasus baru kusta di Indonesia. Jumlah kasus terdaftar sebanyak 21.026 orang
dengan angka prevalensi: 0,91 per 10.000 penduduk. Sedangkan tahun 2010, jumlah
kasus baru tercatat 10.706 dan jumlah kasus terdaftar sebanyak 20.329 orang
dengan prevalensi 0.86 per 10.000 penduduk.
Di Kalimantan Barat penderita kusta masih menyebar dan tidak merata
di beberapa kabupaten maupun kecamatan, namun enam diantara 14 Kabupaten /
Kota yang ada masih merupakan kantong - kantong kusta yaitu Kota Pontianak,
Kota singkawang, Kabupaten Kayong Utara, Kabupaten Sambas, Kabupaten
Bengkayang dan Kabupaten Ketapang, keenam Kabupaten / Kota tersebut terletak
di daerah pantai.

Profil Program P2 Kusta Dinkes Kayong Utara 2009 -2011 7


Kabupaten Kayong Utara terdiri dari 5 Kecamatan, 43 desa, 6 Puskesmas
dengan jumlah penduduk berdasarkan hasil data sensus BPS tahun 2010 sebanyak
95.605 Jiwa dengan kepadatan penduduk rata – rata 23 jiwa per km2, berdasarkan
data P2 Kusta Seksi Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Kayong
Utara tahun 2011, penderita kusta yang teregistrasi dari tahun 2009 sampai dengan
2011 sebanyak 32 penderita, dimana pada tahun 2009 ditemukan penderita baru
sebanyak 6 penderita kusta (3 tipe MB dan 3 tipe PB), tahun 2010 sebanyak
14 penderita kusta baru (10 tipe MB dan 4 tipe PB) dan pada tahun 2011 ditemukan
12 penderita kusta baru (2 tipe PB dan 10 tipe MB) dengan Angka Prevalensi tahun
2009 sebesar 0,61 per 10.000 penduduk, tahun 2010 sebesar 1,41 per 10.000
penduduk dan tahun 2011 sebesar 1,26 per 10.000 penduduk

Profil Program P2 Kusta Dinkes Kayong Utara 2009 -2011 8


II. TUJUAN
1. Umum :
Menurunkan penularan penyakit kusta sampai pada level tertentu
(eliminasi ; < 1 per 10.000 penduduk) disetiap Kecamatan sehingga tidak lagi
menjadi masalah kesehatan masyarakat
2. Khusus :
a. Menemukan penderita sedini mungkin dan memberikan pengobatan yang
tepat
b. Mencegah kecacatan pada semua penderita kusta baru yang ditemukan
melalui penemuan dini & dan pengobatan yang tepat
c. Memberikan perawatan yang benar dan pelayanan rehablitasi yang tepat
kepada penderita kusta
d. Menghilangkan stigma kusta dan diskriminasi di masyarakat

Profil Program P2 Kusta Dinkes Kayong Utara 2009 -2011 9


III. PENYAKIT KUSTA
1. Definisi
Penyakit kusta adalah penyakit menular yang menahun dan
disebabkan oleh kuman kusta (Mycobacterium leprae) yang menyerang syaraf
tepi, kulit dan jaringan tubuh lainnya.
2. Penyebab
Penyebab penyakit kusta adalah kuman kusta, yang berbentuk batang
dengan ukuran panjang 1 – 8 mic, lebar 0,2 – 0,5 mic biasanya berkelompok
dan ada yang tersebar satu - satu, hidup dalam sel dan bersifat tahan asam
(BTA).

Profil Program P2 Kusta Dinkes Kayong Utara 2009 -2011 10


3. Masa Tunas Penyakit Kusta
Masa belah diri kuman kusta adalah memerlukan waktu yang sangat
lama dibandingkan dengan kuman lain, yaitu 12 - 21 hari. Hal ini merupakan
salah satu penyebab masa tunas lama yaitu rata-rata 2 – 5 tahun.
4. Cara Penularan
Penyakit kusta dapat ditularkan dari penderita kusta tipe Multi basiler
(MB) kepada orang lain dengan cara penularan langsung. Cara penularan yang
pasti belum diketahui, tetapi sebagian besar para ahli berpandapat bahwa
penyakit kusta dapat ditularkan melalui saluran pernafasan dan kulit.
Timbulnya penyakit kusta bagi seseorang tidak mudah, dan tidak perlu ditakuti
tergantung dari beberapa faktor antara lain :

Profil Program P2 Kusta Dinkes Kayong Utara 2009 -2011 11


a. Faktor Sumber Penularan :
Sumber penularan adalah penderita kusta tipe MB. Penderita MB inipun
tidak akan menularkan kusta, apabila berobat teratur.
b. Faktor Kuman Kusta :
Kuman kusta dapat hidup diluar tubuh manusia antara 1 - 9 hari tergantung
pada suhu atau cuaca, dan diketahui hanya kuman kusta yang utuh (solid)
saja yang dapat menimbulkan penularan.
c. Faktor Daya Tahan Tubuh :
Sebagian besar manusia kebal terhadap penyakit kusta (95 %), dari hasil
penelitian menunjukkan gambaran sebagai berikut : dari 100 orang yang
terpapar : 95 orang tidak menjadi sakit, 3 orang sembuh sendiri tanpa obat
dan 2 orang menjadi sakit, hal ini belum lagi memperhitungkan pengaruh
pengobatan.

Profil Program P2 Kusta Dinkes Kayong Utara 2009 -2011 12


5. Diagnosa
Untuk menetapkan diagnosa penyakit kusta perlu dicari tanda - tanda
pokok atau “cardinal signs” pada badan yaitu :
a. Kelainan kulit / lesi yang hypopigmentasi atau kemerahan dengan hilang /
mati rasa yang jelas.
b. Kerusakan dari syaraf tepi, yang berupa hilang / mati rasa dan kelemahan
otot tangan, kaki atau muka.
c. Adanya kuman tahan asam di dalam kerokan jaringan kulit (BTA positif).
Seseorang dinyatakan sebagai penderita kusta bilamana terdapat satu
dari tanda - tanda pokok diatas. Bila ragu - ragu orang tersebut dianggap
sebagai kasus dicurigai (suspek) dan diperiksa ulang setiap 3 bulan sampai
diagnose dapat ditegakkan kusta atau penyakit lain. Untuk melakukan diagnose
secara lengkap dilaksanakan hal-hal sbb :

Profil Program P2 Kusta Dinkes Kayong Utara 2009 -2011 13


a. Anamnese.
b. Pemeriksaan klinis yaitu :
1) Pemeriksaan kulit.
2) Pemeriksaan syaraf tepi dan fungsinya.
c. Pemeriksaan bakteriologis.
d. Pemeriksaan hispatologis.
e. Immunologis.
Namun untuk diagnose kusta di lapangan cukup dengan anamnese dan
pemeriksaan klinis.
6. Klasifikasi
Gunanya untuk menentukan regimen pengobatan dan untuk
perencanaan opersional sedangkan untuk Klasifikasi pengobatan MDT untuk
keperluan pengobatan kombinasi atau Multi Drug Therapy (MDT) yaitu

Profil Program P2 Kusta Dinkes Kayong Utara 2009 -2011 14


menggunakan gabungan Rifampicin, Lamprene dan DDS, maka penyakit kusta
di Indonesia diklasifikasikan menjadi 2 tipe yaitu :
a. Tipe PB (Pausi basiler).
b. Tipe MB (Multi basiler).

IV. PENCEGAHAN PENULARAN PENYAKIT KUSTA


Hingga saat ini tidak ada vaksinasi untuk penyakit kusta, dari hasil
penelitian dibuktikan bahwa kuman kusta yang masih utuh bentuknya lebih besar
kemungkinan menimbulkan penularan dibandingkan dengan yang tidak utuh. Jadi
faktor pengobatan adalah amat penting dimana kusta dapat dihancurkan, sehingga
penularan dapat dicegah, disini letak salah satu peranan penyuluhan kesehatan
kepada penderita untuk menganjurkan kepada penderita untuk berobat secara
teratur.

Profil Program P2 Kusta Dinkes Kayong Utara 2009 -2011 15


Pengobatan kepada penderita kusta adalah merupakan salah satu cara
pemutusan mata rantai penularan, kuman kusta diluar tubuh manusia dapat hidup
24 - 48 jam sampai 7 hari, ini tergantung dari suhu dan cuaca diluar tubuh manusia
tersebut, makin panas cuaca makin cepatlah kuman kusta mati. Jadi dalam hal ini
pentingnya sinar matahari masuk ke dalam rumah dan hindarkan terjadinya tempat -
tempat yang lembab.
Ada beberapa obat yang dapat menyembuhkan penyakit kusta. Tetapi kita
tidak dapat menyembuhkan kasus - kasus kusta kecuali masyarakat mengetahui ada
obat penyembuh kusta dan mereka datang ke Puskesmas untuk diobati. Dengan
demikian penting sekali agar petugas kusta memberikan penyuluhan kusta kepada
setiap orang, materi penyuluhan kusta kepada setiap orang, materi penyuluhan
berisikan pengajaran bahwa :

Profil Program P2 Kusta Dinkes Kayong Utara 2009 -2011 16


1. Ada obat yang dapat menyembuhkan penyakit kusta
2. Sekurang - kurangnya 80 % dari semua orang tidak mungkin terkena kusta
3. Enam dari tujuh kasus kusta tidaklah menular pada orang lain
4. Kasus-kasus menular tidak akan menular setelah diobati kira-kira 6 bulan
secara teratur
5. Diagnosa dan pengobatan dini dapat mencegah sebagian besar cacat fisik

V. MASALAH-MASALAH YANG DITIMBULKAN AKIBAT PENYAKIT


KUSTA
Seseorang yang merasakan dirinya menderita penyakit kusta akan
mengalami trauma psikis. Sebagai akibat dari trauma psikis ini, si penderita antara
lain sebagai berikut :

Profil Program P2 Kusta Dinkes Kayong Utara 2009 -2011 17


1. Dengan segera mencari pertolongan pengobatan.
2. Mengulur - ulur waktu karena ketidaktahuan atau malu bahwa ia atau
keluarganya menderita penyakit kusta
3. Menyembunyikan (mengasingkan) diri dari masyarakat sekelilingnya, termasuk
keluarganya.
4. Oleh karena berbagai masalah, pada akhirnya si penderita bersifat masa bodoh
terhadap penyakitnya.
Sebagai akibat dari hal - hal tersebut diatas timbulah berbagai masalah
antara lain:
1. Masalah terhadap diri penderita kusta
Pada umumnya penderita kusta merasa rendah diri, merasa tekan batin,
takut terhadap penyakitnya dan terjadinya kecacatan, takut mengahadapi
keluarga dan masyarakat karena sikap penerimaan mereka yang kurang wajar.

Profil Program P2 Kusta Dinkes Kayong Utara 2009 -2011 18


Segan berobat karena malu, apatis, karena kecacatan tidak dapat mandiri
sehingga beban bagi orang lain (jadi pengemis, gelandangan dsb).
2. Masalah Terhadap Keluarga.
Keluarga menjadi panik, berubah mencari pertolongan termasuk
dukun dan pengobatan tradisional, keluarga merasa takut diasingkan oleh
masyarakat disekitarnya, berusaha menyembunyikan penderita agar tidak
diketahui masyarakat disekitarnya, dan mengasingkan penderita dari keluarga
karena takut ketularan.
3. Masalah Terhadap Masyarakat.
Pada umumnya masyarakat mengenal penyakit kusta dari tradisi
kebudayaan dan agama, sehingga pendapat tentang kusta merupakan penyakit
yang sangat menular, tidak dapat diobati, penyakit keturunan, kutukan Tuhan,
najis dan menyebabkan kecacatan. Sebagai akibat kurangnya pengetahuan /

Profil Program P2 Kusta Dinkes Kayong Utara 2009 -2011 19


informasi tentang penyakit kusta, maka penderita sulit untuk diterima
di tengah - tengah masyarakat, masyarakat menjauhi keluarga dari penderita,
merasa takut dan menyingkirkannya. Masyarakat mendorong agar penderita
dan keluarganya diasingkan.

VI. PENANGGULANGAN PENYAKIT KUSTA


Penanggulangan penyakit kusta telah banyak didengar dimana - mana
dengan maksud mengembalikan penderita kusta menjadi manusia yang berguna,
mandiri, produktif dan percaya diri.
Metode penanggulangan ini terdiri dari : metode pemberantasan dan
pengobatan, metode rehabilitasi yang terdiri dari rehabilitasi medis, rehabilitasi
sosial, rehabilitasi karya dan metode pemasyarakatan yang merupakan tujuan akhir
dari rehabilitasi, dimana penderita dan masyarakat membaur sehingga tidak ada

Profil Program P2 Kusta Dinkes Kayong Utara 2009 -2011 20


kelompok tersendiri. Ketiga metode tersebut merupakan suatu sistem yang saling
berkaitan dan tidak dapat dipisahkan.

VII. KEGIATAN YANG DI LAKSANAKAN


Program P2 Kusta Dinas Kesehatan Kabupaten Kayong Utara dari tahun
2009 – 2011 telah melakukan kegiatan – kegiatan dalam rangka penanggulangan
dan pemberantasan penyakit kusta antara lain :
1. Penemuan penderita kusta secara aktif maupun pasif
2. Pembinaan dan pengobatan penderita kusta selama 6 – 12 bulan
3. Pemeriksaan Laboratorium ( Skinsmer )
4. Pemeriksaan rutin dalam pencegahan reaksi kusta dan reaksi obat kusta
5. Konfirmasi diagnosis kusta oleh Wasor Kusta Kabupaten Kayong Utara.

Profil Program P2 Kusta Dinkes Kayong Utara 2009 -2011 21


6. Survei kontak kusta pada keluarga dan tetangga penderita kusta yang sudah
teregistrasi
7. Monitoring POD pencegahan cacat dan pemeriksaan fisik secara rutin
8. Survei kontak anak sekolah
9. Penyuluhan terhadap masyarakat dan peran serta masyarakat tentang penyakit
kusta ( Mini LEC )
10. Pemeriksaan rutin secara pasif kepada penderita kusta yang telah
menyelesaikan pengobatan selama 2 – 5 tahun
11. Pelatihan Dokter dan Pengelola kusta Puskesmas
12. Pelatihan Wasor kusta Kabupaten
13. Pencatatan, pelaporan dan managemen logistik

Profil Program P2 Kusta Dinkes Kayong Utara 2009 -2011 22


VIII. HASIL KEGIATAN TAHUN 2009 - 2011
Kegiatan – kegiatan yang telah dilakukan sejak tahun 2009 – 2011 yakni
dengan penemuan penderita kusta sedini mungkin dan pengobatan penderita yang
adekuat serta pemeriksaan rutin apabila terjadi reaksi terhadap penderita kusta
selama dalam masa pengobatan serta pengamatan atau observasi pada penderita
yang telah menyelesaikan pengobatan ( RFT ) selama 2 – 5 tahun, di Kabupaten
Kayong Utara telah ditemukan sebanyak 32 penderita kusta yang sedang dan sudah
di obati dengan MDT di unit – unit pelayanan kesehatan yang ada. Adapun hasil
kegiatan dapat dilihat pada grafik berikut :

Profil Program P2 Kusta Dinkes Kayong Utara 2009 -2011 23


PETA
PREVALENSI RATE ( PR ) PENYAKIT KUSTA
KABUPATEN KAYONG UTARA TAHUN 2009 - 2011

Profil Program P2 Kusta Dinkes Kayong Utara 2009 -2011 24


Profil Program P2 Kusta Dinkes Kayong Utara 2009 -2011 25
Peta Prevalensi Rate ( PR ) kasus kusta di kab. Kayong Utara ini
menunjukan bahwa terdapat 4 Kecamatan yang telah di temukan adanya penderita
kusta pada tahun 2009 – 2011 yakni Kecamatan Sukadana, Kecamatan Teluk
Batang, Kecamatan Seponti Jaya dan Kecamatan Pulau Maya Karimata sedangkan
Kecamatan Simpang Hilir belum di temukan penderita kusta baru, hal ini bukan
berarti tidak adanya penderita kusta di wilayah Kecamatan Simpang Hilir akan
tetapi ada di temukan penderita RFT yang telah selesai pengobatan pada waktu
masih bergabung dengan Kabupaten induk ( Kab. Ketapang ) jadi di Kecamatan
Simpang Hilir rutin dilakukan kegiatan survei kontak serumah pada penderita yang
sudah menyelesaikan pengobatan (RFT) untuk menemukan penderita baru.

Profil Program P2 Kusta Dinkes Kayong Utara 2009 -2011 26


GRAFIK
CASE DETECTION RATE ( CDR ) PENYAKIT KUSTA
KABUPATEN KAYONG UTARA TAHUN 2009 – 2011

57,4
60
50
40 30 30
25,1
30 18,2 14,2
12,3 12,3 15 9,6 12,6
20
6,1
10 0 00 000 0 00
0

2009 2010 2011

Profil Program P2 Kusta Dinkes Kayong Utara 2009 -2011 27


Grafik diatas menunjukan angka penemuan baru kasus kusta (CDR)
berdasarkan wilayah kerja puskesmas, pada tahun 2009 CDR tertinggi terjadi
di wilayah kerja puskesmas Teluk Batang sebesar 30 per 100.000 penduduk
sedangkan diwilayah puskesmas lainya tidak ada penemuan baru kasus kusta, pada
tahun 2010 angka penemuan baru kasus kusta tertinggi terdapat di wilayah kerja
puskesmas Telaga Arum dengan CDR sebesar 57,4 per 100.000 penduduk, wilayah
kerja puskesmas Teluk Batang dengan CDR sebesar 30 per 100.000 penduduk dan
wilayah kerja puskesmas Sukadana dengan CDR sebesar 12,3 per 100.000
penduduk
Tahun 2011 angka penemuan baru kasus kusta tertinggi terjadi di wilayah
kerja puskesmas Tanjung Satai dengan CDR sebesar 25,1 per 100.000 penduduk,
wilayah kerja puskesmas Siduk dengan CDR sebesar 18,2 per 100.000 penduduk

Profil Program P2 Kusta Dinkes Kayong Utara 2009 -2011 28


dan wilayah kerja puskesmas Teluk Batang dengan CDR sebesar 15 per 100.000
penduduk.
Penemuan baru kasus kusta atau Case Detection Rate (CDR) Kabupaten
Kayong Utara pada tahun 2009 sebesar 6,1 per 100.000 penduduk, tahun 2010
sebesar 14,2 per 100.000 penduduk dan tahun 2011 sebesar 12,6 per 100.000
penduduk, dari data tersebut diatas menggambarkan tingkat endemisitas penyakit
kusta di suatu daerah dan tingkat keaktifan petugas dalam penemuan penderita
kusta di wilayah kerjanya, sedangkan pada wilayah kerja puskesmas Teluk Melano
dari tahun 2009 – 2011 belum di temukan kasus baru kusta akan tetapi ada
di temukan penderita yang telah menyelesaikan pengobatan ( RFT ).
Berdasarkan jumlah puskesmas yang menemukan kasus baru penyakit
kusta terjadi peningkatan dari tahun 2009 hanya 1 puskesmas, tahun 2010 sebanyak
3 puskesmas dan pada tahun 2011 sebanyak 5 puskesmas yang telah menemukan

Profil Program P2 Kusta Dinkes Kayong Utara 2009 -2011 29


kasus baru hal ini disebabkan karena pada tahun 2010 semua pengelola kusta dan
dokter puskesmas sudah di latih bagaimana cara menemukan, mendiagnosa dan
penanganan penderita kusta dengan menggunakan angaran APBD Kabupaten
Kayong Utara dan pada tahun 2011 di lakukan pelatihan Wasor kusta Kabupaten
Kayong Utara di Makassar yang di laksanakan oleh Kementrian Kesehatan RI
dengan bantuan biaya NLR Kerajaan Belanda.

Profil Program P2 Kusta Dinkes Kayong Utara 2009 -2011 30


GRAFIK
PREVALENSI RATE ( PR ) PENYAKIT KUSTA
KABUPATEN KAYONG UTARA TAHUN 2009 - 2011

2 1,41 1,26

0,61
1

0
2009 2010 2011

Profil Program P2 Kusta Dinkes Kayong Utara 2009 -2011 31


Tingkat endemisitas penyakit kusta di Kabupaten Kayong Utara terjadi
peningkatan dari tahun ke tahun, dimana Prevalensi Rate pada tahun 2009 sebesar
0,61 per 10.000 penduduk, 2010 Prevalensi Rate sebesar 1,41 per 10.000 penduduk
dan pada tahun 2011 Prevanlensi Rate sebesar 1,26 per 10.000 penduduk sedangkan
untuk target Nasional Program pemberantasan penyakit kusta Prevalensi Rate harus
di bawah dari 1 per 10.000 penduduk, dari data tersebut Kabupaten Kayong Utara
di atas 1 per 10.000 penduduk maka Kabupaten Kayong Utara masih termasuk
daerah yang tingkat endemisitasnya tinggi / penularan penyakit kusta yang masih
tinggi.

Profil Program P2 Kusta Dinkes Kayong Utara 2009 -2011 32


GRAFIK
KASUS KUSTA MENURUT PUSKESMAS
DI KABUPATEN KAYONG UTARA
TAHUN 2009 – 2011

14
15 12

10
66 6 5 6
5 3
22 1
0 001 000 0 00
0

2009 2010 2011

Profil Program P2 Kusta Dinkes Kayong Utara 2009 -2011 33


Grafik di atas menunjukan bahwa jumlah kasus tahun 2009 – 2011
sebanyak 32 kasus, yang tertinggi terjadi di wilayah Puskesmas Teluk Batang
sebanyak 15 kasus, wilayah Puskesmas Telaga Arum sebanyak 7 kasus, wilayah
Puskesmas Sukadana sebanyak 4 kasus sedangkan wilayah Puskesmas siduk
sebanyak 1 kasus, Puskesmas Tanjung Satai sebanyak 5 kasus sedangkan
Puskesmas Teluk Melano belum di temukan penderita kusta.
Data tersebut diatas menunjukan bahwa di Kabupaten Kayong Utara kasus
penyakit kusta hampir merata tersebar di semua wilayah Kecamatan dimana hanya
1 Kecamatan saja yang belum ditemukan kasus baru kusta sedangkan
4 Kecamatan lainnya telah di temukan kasus kusta, belum di temukannya kasus
baru penyakit kusta di wilayah kerja Puskesmas Teluk Melano di sebabkan karena
penemuan penderita kusta yang ada di wilayah kerja puskesmas Teluk Melano telah

Profil Program P2 Kusta Dinkes Kayong Utara 2009 -2011 34


RFT atau telah menyelesaikan pengobatan waktu masih bergabung dengan
Kabupaten induk (Kab.Ketapang).

GRAFIK
KASUS KUSTA MENURUT JENIS TIPE KUSTA
KABUPATEN KAYONG UTARA TAHUN 2009 – 2011

10 10
10
8
6 4
3 3
4 2
2
0
Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011

PB MB

Profil Program P2 Kusta Dinkes Kayong Utara 2009 -2011 35


Grafik diatas menerangkan bahwa kasus kusta yang ditemukan pada tahun
2009 sebanyak 6 kasus kusta dengan 3 penderita dengan PB dan 3 penderita dengan
tipe MB, tahun 2010 penemuan kasus kusta sebanyak 14 kasus kusta dengan
4 kasus dengan tipe PB dan 10 kasus tipe MB dan pada tahun 2011 ditemukan
kasus kusta sebanyak 12 kasus kusta dengan 2 penderita dengan tipe PB dan
10 penderita dengan tipe MB.
Dari data tersebut dari tahun 2009 – 2011 penemuan kasus kusta yang ada
di Kabupaten Kayong Utara di dominasi oleh kasus dengan tipe MB sebanyak
23 kasus kusta dan tipe PB sebanyak 9 kasus kusta, dengan tingginya penemuan
kasus kusta tipe MB menunjukan bahwa di Kabupaten Kayong Utara masih terjadi
penularan yang tinggi, jadi dengan banyak di temukan kasus dengan tipe MB
memberikan gambaran di Kabupaten Kayong Utara masih banyak kasus kusta tetapi
belum di temukan di setiap Kecamatan.

Profil Program P2 Kusta Dinkes Kayong Utara 2009 -2011 36


GRAFIK
PROPORSI CACAT TINGKAT II PENDERITA KUSTA
DI KABUPATEN KAYONG UTARA TAHUN 2009 - 2011

25
20
25
15
10
7,1
5 0
0
Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011

Profil Program P2 Kusta Dinkes Kayong Utara 2009 -2011 37


Grafik di atas menunjukan proporsi cacat tingkat II penderita kusta
di Kabupaten Kayong Utara, pada tahun 2009 tidak ada di temukan penderita kusta
dengan cacat tingkat II (0%), penemuan kasus cacat tingkat II pada tahun 2010
sebanyak 1 kasus atau sebesar 7,1 % dan pada tahun 2011 kasus kusta dengan
kecacatan tingkat II sebanyak 3 kasus atau sebesar 25 % sedangkan target Nasional
Program Pemberantasan Penyakit kusta sebesar < 5 %.
Masih adanya kasus kusta dengan cacat tingkat II di Kabupaten Kayong
Utara pada tahun 2010 dan tahun 2011 diatas target nasional menunjukan
keterlambatan dalam penemuan penderita kusta oleh petugas dan tingkat
pengetahuan masyarakat tentang penyakit kusta yang masih rendah serta adanya
faktor malu untuk memeriksakan penyakitnya ke pelayanan kesehatan terdekat.

Profil Program P2 Kusta Dinkes Kayong Utara 2009 -2011 38


Meningkatnya penemuan penderita baru penyakit kusta dengan kecacatan
tingkat II juga di sebabkan karena pengetahuan petugas pengelola kusta dan dokter
puskesmas semakin meningkat dalam menentukan diagnosa penyakit kusta, hal ini
disebabkan karena pada akhir tahun 2010 Dinas Kesehatan Kabupaten Kayong
Utara telah melakukan pelatihan bagi pengelola kusta dan dokter puskesmas untuk
meningkatkan pengetahuan petugas kesehatan dalam mendiagnosa, mengklasifikasi,
penanganan reaksi dan perawatan kecacatan akibat penyakit kusta dengan
narasumber / fasilitator dari subdit kusta Kemenkes RI.

Profil Program P2 Kusta Dinkes Kayong Utara 2009 -2011 39


GRAFIK
PROPORSI KASUS KUSTA ANAK
DI KABUPATEN KAYONG UTARA TAHUN 2009 - 2011

15

14,3
10

8,3
5
0
0
Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011

Profil Program P2 Kusta Dinkes Kayong Utara 2009 -2011 40


Kasus penyakit kusta pada anak di Kabupaten Kayong Utara tahun 2009
tidak ada ditemukan penderita anak < 15 tahun, tahun 2010 ditemukan kasus anak
sebanyak 2 orang atau sebesar 14,3 % yang di temukan di desa Sei Sepeti
Kecamatan Seponti Jaya dan tahun 2011 di temukan 1 orang anak penderita kusta
atau sebesar 8,3 % di desa Durian Sebatang Kecamatan Seponti Jaya, sedangkan
target nasional untuk kasus kusta anak sebesar < 5 %.
Masih adanya kasus kusta pada anak di Kabupaten Kayong Utara diatas dari
target nasional yang < 5 %, menggambarkan tingginya penularan penyakit kusta
di Kayong Utara mengingat masa inkubasi kusta yang lama ( 2 – 5 tahun ).

Profil Program P2 Kusta Dinkes Kayong Utara 2009 -2011 41


GRAFIK
JUMLAH KASUS KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN
DI KABUPATEN KAYONG UTARA TAHUN 2009 - 2011

9
10
7
8 6
5 5
6
4
2 0
0
Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011

Laki -Laki Perempuan

Profil Program P2 Kusta Dinkes Kayong Utara 2009 -2011 42


Grafik diatas menunjukan bahwa kasus kusta tahun 2009 - 2011 semuanya
di dominasi yang menderita kusta adalah berjenis kelamin laki – laki di banding
jenis kelamin perempuan, tahun 2009 sebanyak 6 kasus dengan jenis kelamin
laki – laki, tahun 2010 sebanyak 14 kasus, 9 orang diantaranya laki – laki dan
5 orang penderita perempuan sedangkan pada tahun 2011 ditemukan sebanyak
12 kasus, 7 orang laki – laki dan 5 orang perempuan.
Data tersebut menggambarkan bahwa di Kabupaten Kayong Utara dengan
banyaknya penderita kusta dari jenis kelamin laki – laki di banding perempuan
menunjukan bahwa perlunya adanya peningkatan pelayanan kesehatan yang mudah
di jangkau oleh masyarakat terutama di daerah yang jauh dari sarana pelayanan
kesehatan serta peningkatan promosi kesehatan kepada masyarakat tentang
pelayanan kesehatan terutama pelayanan dan pengobatan penyakit kusta.

Profil Program P2 Kusta Dinkes Kayong Utara 2009 -2011 43


GRAFIK
JUMLAH KASUS KUSTA MENURUT UMUR
KABUPATEN KAYONG UTARA TAHUN 2009 – 2011

7
7
6
5 4
4 3 3
3 2 2 2 2 2 2
2 1 1 1
1 0 0 0 0 0
0
< 15 Th 16 - 25 Th 26 - 35 Th 36 - 45 Th 46 - 55 Th > 56

2009 2010 2011

Profil Program P2 Kusta Dinkes Kayong Utara 2009 -2011 44


Grafik diatas menunjukan bahwa kasus kusta di Kabupaten Kayong Utara
tahun 2009 dari 6 kasus yang ditemukan lebih banyak di temukan pada usia 16 – 25
tahun sebanyak 3 kasus, umur 26 – 35 tahun sebanyak 2 kasus dan 1 kasus pada
usia 46 – 55 tahun, tahun 2010 dari 14 kasus yang ditemukan lebih banyak pada
usia > 56 tahun sebanyak 7 kasus, umur 16 – 25 tahun sebanyak 3 kasus, <15 dan
umur 46 – 55 tahun masing – masing 2 kasus sedangkan pada tahun 2011 dari
12 kasus yang di temukan banyak diderita pada usia > 56 tahun sebanyak 4 kasus
dan pada usia yang lain hampir rata penemuaan kasus kusta.
Dari data tersebut diatas pada tahun 2009 – 2011 dengan kasus kusta
sebanyak 32 kasus kusta lebih banyak di ditemukan pada umur > 56 tahun sebanyak
12 kasus, hal ini menunjukan penularan yang berlangsung terjadinya sudah sangat
lama dan terlambatnya penemuan penderita serta kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang penyakit kusta.

Profil Program P2 Kusta Dinkes Kayong Utara 2009 -2011 45


GRAFIK
ANGKA KESEMBUHAN ( RFT RATE ) KUSTA MENURUT UMUR
KABUPATEN KAYONG UTARA TAHUN 2009 – 2010

100%

95% 100%

90% 93%

85%
Thn 2009 Thn 2010

Profil Program P2 Kusta Dinkes Kayong Utara 2009 -2011 46


Grafik diatas menunjukan angka kesembuhan ( RFT Rate ) tahun 2009
sebesar 100 % dimana dari 6 kasus yang ada, 5 penderita menyelesaikan
pengobatan dan 1 penderita meninggal sebelum selesai pengobatannya yang
disebabkan bukan karena penyakit kusta sedangkan pada tahun 2010 dari
14 penderita yang di obati 13 diantaranya menyelesaikan pengobatan sedangkan
1 penderita dinyatakan default atau tidak menyelesaikan pengobatan hal ini
disebabkan karena penderita tersebut tidak mengkonsumsi obat selama 3 bulan
berturut – turut dengan alasan sudah tidak mampu meminum obat lagi sedangkan
data RFT rate pada tahun 2011 baru dapat di ketahui pada akhir tahun 2012.

Profil Program P2 Kusta Dinkes Kayong Utara 2009 -2011 47


IX. PENUTUP
Kabupaten Kayong Utara merupakan salah satu kabupaten yang masih
mempunyai kasus kusta cukup tinggi, meskipun trend kasus kusta di Kayong Utara
dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 terlihat sedikit menurun namun
prevalensi di tiap tahunnya masih cukup tinggi. Hal ini dapat terlihat dalam laporan
penemuan penderita kusta terdaftar dari tahun 2009 – 2011 dimana Prevalensi Rate
(per 10.000 penduduk) penderita kusta di Kabupaten Kayong Utara belum
mencapai target yang ditetapkan oleh Kementrian Kesehatan dengan target
Prevalensi Rate kusta < 1 per 10.000 penduduk.
Menurut Dirjen PPM dan PL, penyebaran penyakit kusta tidak merata dan
angka penderita terdaftar ( PR = Prevalensi Rate )-nya sangat bervariasi menurut
provinsi dan kabupaten. Secara Nasional, Indonesia telah mencapai Eliminasi Kusta

Profil Program P2 Kusta Dinkes Kayong Utara 2009 -2011 48


sejak Juni 2000. Artinya secara Nasional, angka prevalensi kusta di Indonesia lebih
kecil dari 1 per 10.000 penduduk.
Namun untuk tingkat provinsi dan kabupaten sampai akhir tahun 2002
masih ada 13 provinsi dan 111 kabupaten yang angka prevalensinya diatas 1 per
10.000 penduduk. Berdasarkan data program P2 Kusta Dinas Kesehatan prevalensi
rate penyakit kusta di Kabupaten Kayong Utara tahun 2011 mencapai 1,26 per
10.000 penduduk. Dalam laporan tersebut terlihat bahwa prevalensi paling tinggi
terdapat di Kecamatan Pulau Maya Karimata ( 2,5 per 10.000 ), di Kecamatan
Teluk Batang (1,5 per 10.000), di Kecamatan Sukadana ( 1,2 per 10.000 ) dan
di Kecamatan Seponti Jaya (0,96 per 10.000 ) Sedangkan di Kecamatan Simpang
Hilir tidak ada penderita ( 0 per 10.000 ).

Profil Program P2 Kusta Dinkes Kayong Utara 2009 -2011 49


Dari data tersebut perlu adanya tindakan nyata dan dukungan dari semua
pihak di Kabupaten Kayong Utara sehingga penyakit kusta tidak menjadi masalah
kesehatan di Kabupaten Kayong Utara.

Profil Program P2 Kusta Dinkes Kayong Utara 2009 -2011 50

Anda mungkin juga menyukai