Anda di halaman 1dari 10

Laporan Kunjungan PT.

Arutmin Indonesia site Asam-asam 2015

BAB I
PEDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumberdaya alam
(SDA), salah satu sumberdaya alam yang melimpah di Indonesia adalah
batuabara, yang diperkirakan pada tahun 2009 mempunyai cadagan batubara
hungga 150 tahun lagi.
PT Arutmin Indonesia merupakan salah satu perusahaan penghasil
dan pengekspor batubara terbesar di Indonesia, dimana pada tahun
2010, Arutmin merencanakan menambang batubara sebesar 24.3 juta ton
batubara. Sebagian di antaranya dipasok untuk kebutuhan dalam negeri yaitu
PLTU 10.000. MW tahap pertama dan sebagian lainnya untuk kebutuhan
ekspor. Dan pada tahun 2014, Arutmin merencanakan penambangan
batubara sebesar 33 juta ton batubara.
Sebagai mahasiswa, selain mendapatkan teori pada matakuliah juga
perlu dilaksanakan kunjungan ke perusahaan agar mahasiswa dapat melihat
secara langsung kegiatan yang dilakukan di perusahaan tambang meliputi
kegiatan produksi, pengolahan dan pengapalan. Selain itu mahasiswa juga
mempunyai bayangan nantinya pada saat akan melaksanakan kegiatan Kerja
Praktek (KP) ataupun Tugas Akhir (TA).
Hal tersebut melatar belakangi kami sebagai mahasiswa Program
Studi Teknik Pertambangan Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru
untuk melakukan kegiatan kunjungan di PT. Arutmin Indonesia, site Asam-
asam, Tanah Laut, Kalimantan Selatan.

1.2. Maksud dan Tujuan


Adapun maksud dari kegiatan kunjungan ke PT. Arutmin Indonesia,
site Asam-asam adalah untuk menambah pengalaman dan pengetahuan
mahasiswa dalam bidang pertambangan, disamping itu kegiatan ini juga
merupakan bagian dari praktikum Batubara dan Pengolahan Bahan Galian
yang merupakan persyaratan kelulusan mata kuliah tersebut.

Kelompok V 1
Laporan Kunjungan PT. Arutmin Indonesia site Asam-asam 2015

Tujuan dari kegiatan kunjungan tersebut yaitu untuk mengetahui


secara langsung kegiatan produksi, pengolahan dan pengapalan yang
dilakukan di PT Arutmin Indonesia, site Asam-asam.

1.3. Metode Penelitian


Adapun metode-metode yang penulis pergunakan dalam penyusunan
laporan ini antara lain :
1. Metode Orientasi di Lapangan
Pada metode ini, praktikan melihat secara langsung kegiatan
produksi, pengolahan dan pengapalan batubara yang dilakukan di PT.
Arutmin Indonesia, site Asam-asam.
2. Metode Studi Literatur
Pada metode ini praktikan membaca dan mempelajari berbagai
literatur yang berkaitan dengan materi tentang kegiatan produksi,
pengolahan dan pengapalan batubara.
3. Konsultasi dengan Asisten Dosen
Apabila dijumpai suatu permasalahan yang tidak terdapat pada
literatur, maka sebagai jalan keluarnya adalah berkonsultasi langsung
dengan asisten dosen.

1.4. Waktu dan Tempat Pelaksanaaan


Adapun kegiatan kunjungan ini dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal
16 Desember 2015 di PT. Arutmin Indonesia, site Asam-asam, Kecamatan
Jorong, Kabupaten Tanah laut, Provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia.

Kelompok V 2
Laporan Kunjungan PT. Arutmin Indonesia site Asam-asam 2015

BAB II
TINJAUAN PERUSAHAAN

2.1. Sejarah dan Perkembangan PT Arutmin Indonesia


PT Arutmin Indonesia adalah salah satu perusahaan penghasil dan
pengekspor batubara terbesar di Indonesia. Arutmin menandatangani kontrak
penambangan batubara dengan Pemerintah Indonesia pada tahun 1981 yang
dikenal dengan nama Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan
Batubara (PKP2B). Perusahaan mengoperasikan lima lokasi tambang yaitu ;
Senakin, Satui, Asam Asam, Kintap dan Batulicin serta terminal ekspor
batubara yang bertaraf Internasional. Seluruhnya berlokasi di Kalimantan
Selatan. Lokasi tambang Senakin, Satui dan Batulicin memiliki kandungan
Bituminous bertaraf dunia dan Mulia dan Asam Asam memiliki kandungan
Sub-Bituminous yang sangat memadai.
Kontrak jangka panjang Arutmin yang mencakup cadangan dengan
jumlah tinggi batubara jenisbituminous dan sub-bituminous yang dinilai cukup
untuk produksi lebih dari sepuluh tahun ke depan. Dengan kadar reaktif yang
tinggi serta karakter pembakaran yang unggul, batubara Arutmin Indonesia
dinilai sangat sesuai untuk memenuhi kebutuhan konsumsi pembangkit listrik
dan industri.
Dengan tingkat produksi dan kinerja penjualan yang tinggi, Arutmin
berhasil menunjukkan peningkatan pesat selama 20 tahun lebih kegiatan
operasionalnya. Saat ini, Arutmin telah menempatkan dirinya di pasar global
dan dalam negeri. Secara alami, cadangan batubara yang memadai
memberikan nilai tambah dalam persaingan, namun yang lebih penting dari
itu adalah arus kas yang sehat serta pengelolaan keuangan, teknis dan
masalah sosial yang wajar. Sumber daya manusia (SDM) yang terdiri dari
oang Indonesia, penduduk lokal dan orang asing, namun semuanya memiliki
tujuan yang sama. Dengan kombinasi dari pengalaman dalam pengelolaan
global serta dukungan kondisi setempat menjamin bahwa pengelolaan
lingkungan dan pengembangan komunitas tetap terjaga.

Kelompok V 3
Laporan Kunjungan PT. Arutmin Indonesia site Asam-asam 2015

Selama lebih dari 18 tahun beroperasi, batubara PT Arutmin


Indonesia telah dikenal diseluruh dunia. Arutmin adalah salah satu
perusahaan pengekspor batubara terbesar di Indonesia. Pada tahun 2007,
Perseroan mengekspor sekitar sepuluh persen dari seluruh ekspor batubara
di Indonesia dan merupakan tiga pengekspor swasta terbesar di Indonesia.
Arutmin memiliki basis pelanggan yang stabil. Sebagian besar dari
produk batubaranya di jual dalam jumlah besar kepada perusahaan
pembangkit tenaga listrik dan industri terkenal. Biasanya, terdapat sekitar 10
akun pelanggan yang mendominasi pangsa penjualan tahunan. Sebagian
besar dari batubara tersebut diekspor ke Asia, terutama ke Jepang.
Jika ditinjau kembali kondisi dari perdagangan Arutmin, sebagian
besar dari penjualan adalah berupa kontrak jangka panjang dibandingkan
dengan penjualan kontan. Arutmin tetap memiliki persediaan batubara
sebagai buffer stock dalam mengantisipasi penjualan kontan di spot
market jika ada peluang yang muncul secara tiba-tiba.
Arutmin dapat memanfaatkan lokasi Indonesia yang strategis
sehingga dapat menjadikan Perseroan sebagai pemasok utama batubara
untuk daerah regional Asia. Indonesia memasok lebih dari 80% batubaranya
ke Asia.
Daerah pertambangan Arutmin di Satui, Senakin, Batulicin, Kintap dan
Asam-asam menghasilkan delapan jenis batubara yang berbeda. Hal tersebut
memberikan keuntungan yang strategis bagi Arutmin sehingga dapat
ditawarkan ke pasar:
1. Batubara bermutu tinggi
2. Batubara mutu rendah namun ramah lingkungan
3. Produk campuran untuk memenuhi spesifikasi konsumen
Pertambangan Mulia dan Asam-asam menghasilkan Ecocoal ramah
lingkungan yang memiliki energi rendah dengan sedikit abu dan sulfur
sehingga menghasilkan pembakaran yang bersih. Ecocoal artinya Ecology
Coal, dimana batu bara ini memiliki tingkat kekotoran rendah, khususnya
sedikit debu (5.5% kering udara) dan rendah sulfur (0.3% kering udara).
Ecocoal memungkinkan pembangkit tenaga memenuhi regulasi
pembuangan Sox dan Nox tanpa harus memasang atau mengoperasikan
mesin pembuangan FGD dan Nox yang mahal. Pembakaran Ecocoal
membuat boiler beroperasi secara efisien dan terpercaya.
Kelompok V 4
Laporan Kunjungan PT. Arutmin Indonesia site Asam-asam 2015

Ecocoal relatif lebih lunak, yaitu sampai dengan 50% lebih rendah
dibandingkan dengan batu bara tingkat rendah lainnya di Indonesia. Ini berarti
ada perbaikan pada kinerja penggilingan, konsumsi energi untuk penggilingan
dan pembakaran.
Peresmian terminal batubara North Pulau Laut Coal Terminal
(NPLCT) pada tahun 1994 berhasil meningkatkan daya saing dan keandalan
dari batubara Arutmin. Fasilitas ini memiliki kemampuan untuk pengiriman
sampai dengan 14 juta ton batubara setiap tahunnya ke pasar internasional.
Sejumlah kelebihan strategis yang dimiliki Arutmin meliputi cadangan
serta kualitas batubara yang tinggi, operasional yang efisien, strategi
pemasaran yang kuat dan keunggulan SDM - menempatkan perusahaan
dalam posisi yang aman dalam mempertahankan kinerjanya yang sehat
sehingga dapat mengelola kondisi pasar global secara penuh. Kombinasi dari
berbagai kelebihan Perusahaan tersebut digunakan untuk membangun
landasan yang kokoh dimana pihak Manajemen dapat meluncurkan berbagai
ide guna memanfaatkan peluang di masa depan.
Dan pada tahun 2010, Arutmin merencanakan menambang batubara
sebesar 24.3 juta ton batubara. Jumlah tersebut di antaranya batubara
bituminous sebanyak 13.76 juta ton dan batubara Sub Bituminous sebanyak
10.58 juta ton. Sebagian di antaranya dipasok untuk kebutuhan dalam negeri
yaitu PLTU 10.000. MW tahap pertama dan sebagian lainnya untuk
kebutuhan ekspor. Dan pada tahun 2014, Arutmin merencanakan
penambangan batubara sebesar 33 juta ton batubara.

Kelompok V 5
Laporan Kunjungan PT. Arutmin Indonesia site Asam-asam 2015

2.2. Struktur Organisasi PT Arutmin Indonesia


Adapun struktur Organisasi di PT Arutmin indonesia dapat dilihat pada
bagan berikut:

Gambar 2.1
Struktur Organisasi PT Arutmin Indonesia
2.3. Lokasi dan Kesampaian
PT Arutmin Indonesia, site Asam-asam yang berlokasi di Asam-asam,
Kecamatan Jorong, Kabupaten Tanah laut, Kalimantan Selatan, dapat dicapai
dengan kendaraan roda empat maupun roda dua, dengan jarak dari
Universitas lambung mangkurat Banjarbaru ke PT. Arutmin Indonesia, site
Asam-asam ± 111,4 km dengan waktu tempuh ± 3 jam. (Gambar 2.2)

Gambar 2.2
Peta Kesampaian Daerah

Kelompok V 6
Laporan Kunjungan PT. Arutmin Indonesia site Asam-asam 2015

BAB III
HASIL KUNJUNGAN

3.1. Pengamatan di Pit


Pit merupakan area tambang, galian, atau ekskavasi yang dikerjakan
pada tambang terbuka untuk mengambil materi yang berharga, dalam hal ini
batubara. Pit Arutmin site Asam-asam berjarak sekitar 3 km dari office
Arutmin.
Pengamatan di pit Arutmin site Asam-asam dilakukan dari view point.
Batubara ditambang dengan SR 3.2 dan ketebalan bervariasi. Pit dibuat
berjenjang dengan ketinggian tiap jenjang 10 m. Saat ini pit telah mencapai
kedalaman –102 mdpl. Terdapat sump pada bagian tengah pit, yang
berfungsi menampung air tanah maupun air hujan yang masuk ke dalam pit.
Selanjutnya air dipompa keluar pit untuk kemudian di treatment sebelum
dialirkan ke sungai.

Gambar 3.3
Pit PT Arutmin Indonesia site Asam-asam
3.2. Pengamatan di CPP (Coal Processing Plant)
Coal Processing Plant merupakan sebuah Department di dalam
sebuah perusahaan tambang batubara yang memiliki tanggung jawab
melakukan suatu proses pengolahan batubara dari ROM menjadi suatu
produk yang yang diminta dengan kata lain Coal Preparation Plant adalah
alur akhir atau finishing dari suatu operasi pertambangan batubara.

Kelompok V 7
Laporan Kunjungan PT. Arutmin Indonesia site Asam-asam 2015

Coal Processing Plant meliputi:


1. Coal Crushing Plant
2. Coal Washing Plant
3. Barge Loader Plant
Adapun pada PT Arutmin Indonesia, site Asam-asam hanya dilakukan
kegiatan crushing atau pereduksian ukuran butir batubara, karena batubara
yang dihasilkan dari Arutmin Indonesia, site Asam-asam, tidak perlu
dilakukan proses pencucian batubara dikarenakan batubara mempunyai
kadar abudan kadar mineral pengtor yang rendah.
Pada CPP di Arutmin Indonesia, site Asam-asam, batubara dari pit
langsung diangkut menuju CPP, setelah itu batubara dimasukkan ke dalam
crusher dengan cara men-dumping batubara dari alat angkut berupa truck ke
mulut crusher, selanjutnya batubara akan melalui proses crushing sehingga
dihasilkan batubara dengan produk keluaran berukuran 3-5 cm. Kemudian
batubara akan melewati coal scan yang dilengkapi dengan radioaktif yang
dapat mendeteksi 5 paremeter kualitas batubara meliputi, kadungan sulfur,
calorific value, ash content, total moisture dan mineral matter. Setelah itu
batubara menuju ke belt conveyor untuk selanjutnya akan di tumpuk di
stockpile.
Belt conveyor merupakan alat angkut batuabara berupa sabuk yang
dapat bejalan secara continu. Adapun di Arutmin Indonesia, site Asam-asam
belt conveyor memiliki ukuran lebar 180 cm, dengan kapasitas 2000 ton/jam
dan kecepatan 7 m/jam.
Stockpile merupakan tempat pemnyimpanan sementara batubara
hasil crushing sebelum dilakukan proses pengapalan. Manajeman Stockpile
dilakukan dengan tujuan :
1. Dapat mengontrol kualitas barang yang masuk dan keluar.
2. Dapat mengetahui kapan barang masuk, berapa jumlahnya dan
bagaimana Kualitasnya.
3. Menghindari barang terlalu lama menumpuk di stockpile.
4. Dapat dilakukan stockpile sample untuk mencek kembali kualitas barang
apabila di perlukan.
di Arutmin Indonesia, site Asam-asam batubara hasil crushing di
tumpuk di tiga stockpile yaitu pada galeri A, galeri B dan galeri C. Batubara di
curahkan dari belt conveyor dari ketinggian 28 m. Pada stockpile dilakukan
Kelompok V 8
Laporan Kunjungan PT. Arutmin Indonesia site Asam-asam 2015

penerapan aturan FIFO (first in fist out), dimana batubara yang terdahulu
masuk harus dikeluarkan (di-loading) terlebih dahulu. Hal ini dengan maksud
mengurangi resiko pada degradation dan pemanasan batubara. Dasar
stockpile juga harus dibuat cembung atau minimal datar, hal ini berkaitan
dengan kelancaran system drainage.

Gambar 3.4
Stockpile PT Arutmin Indonesia site Asam-asam
Selanjutnya batubara dari stockpile akan diangkut dengan belt
conveyor sepanjang 7 km ke pelabuhan milik PT Arutmin Indonesia untuk
kemudian dikirim ke buyer dalam dan luar negeri. Sebagian lagi dikirim ke
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Asam-asam dengan mengunakan
truck. Pengiriman dilakukan dengan menggunakan alat angkut truck
dikarenakan jarak yang lumayan dekat.

3.3. Pengamatan di Port


Produk crushing dari CPP pertambangan Asam-asam diangkut
dengan belt conveyor dan menempuh perjalanan sepanjang antara 7 km ke
pelabuhan Arutmin.
Di pelabuhan kapal tongkang, batubara dimuat ke dalam armada
kapal tongkang Arutmin yang memiliki kapasitas 7.000 dwt atau 3.500 dwt,
atau kapal tongkang beratap datar untuk transshipping atau pengiriman
langsung ke pelanggan. Dari pusat ini, batubara biasanya dikirim langsung ke
pelanggan dalam negeri maupun regional, melalui Terminal Batubara Pulau
Laut Utara (NPCLT), atau pusat pengalihan kapal.

Kelompok V 9
Laporan Kunjungan PT. Arutmin Indonesia site Asam-asam 2015

BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan kunjungan
lapangan di PT Arutmin Indonesia site Asam-asam adalah sebagai berikut:
1.
2.

4.2. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan dari kegiatan kunjungan lapangan
di PT Arutmin Indonesia site Asam-asam adalah sebagai berikut:
1.
2.

Kelompok V 10

Anda mungkin juga menyukai