KEPALA SEKOLAH
OLEH :
ZULHAM ABDI SIREGAR S.PD
“Tak Peduli
Berapa Jauh jalan salah yang anda jalani,
Putar arah sekarang juga !”
(Renald Kasali,Phd)
Menyusun
1
Melakukan
1 Mengembangkan
1
Sekolah
h
la
ko
Se
Memanfaatkan
Memimpin
1
1
Menciptakan Mengelola
1 10
Manajerial, berapa % sudah terlaksana..?
1. Pemahaman UU Sisdiknas No 20
Tahun 2003
2. Pemahaman PP No 19 Tahun 2005
3. Permendiknas 22, 23, 24 Tahun 2006
dan No 6 Tahun 2007
4. Pemahaman Pendataan Buku Panduan
BSNP
5. Penyusunan KTSP/Struktur Kurikulum
Pemberita
huan
7
6
9
10
I ndikator
No Kompetensi ketercapaian hasil Contoh Produk
(Dokumen)
1 Merencanakan Program Rencana Program Tahunan
program kerja tata Kerja Tata Usaha Tata Usaha
usaha sekolah Sekolah
2 Mengorganisasikan Struktur organisasi Organigram sekolah
tata usaha sekolah Tata Usaha Sekolah
3 Mengelola File dokumen Dokumen Kurikulum
administrasi standar administrasi standar
isi isi
4 Mengelola File dokumen Dokumen
administrasi standar administrasi Administrasi
proses penunjang Pembelajaran
penyelenggaraan
pembelajaran
Indikator ketercapaian
No Kompetensi Contoh Produk
hasil (Dokumen)
5 Mengelola File dokumen Dokumen Data
admnistrasi pendidik admnistrasi pendidik Kepegawaian
dan tenaga dan tenaga
kependidikan kependidikan
6 Mengelola File dokumen Dokumen Imventaris
administrasi sarana administrasi sarana
dan prasarana dan prasarana.
7 Mengelola File dokumen Dokumen
administrasi administrasi administrasi
pembiayaan. pembiayaan keuangan
8 Meningkatkan Pembinaan tata dokumen
kemampuan usaha sekolah penyelenggaraan
profesi tata usaha pembinaan tata
sekolah usaha
Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin
dan Manajer Konflik
c) Selaku penghubung.
membentuk jaringan luas dengan memberi
perhatian khusus bagi mereka yang mampu
berbuat sesuatu bagi organisasi dan juga
bagi pihak yang memiliki informasi yang
diperlukan bagi organisasi.
2). Peranan informasional, lalu lintas informasi.
peran terbagi atas tiga bentuk yakni :
Demokrasi Palsu…….?
Handoko (1999:295), pendekatan kepemimpinan
yang diklasifikasikan sebagai pendekatan-
pendekatan kesifatan, perilaku,
dan situasional,
1. Pendekatan pertama memandang
kepemimpinan sebagai suatu kombinasi sifat-
sifat yang tampak. Pendekatan kedua
bermaksud mengidentifikasikan perilaku-
perilaku (behaviours) pribadi yang
berhubungan dengan kepemimpinan yang
efektif.
2. Pendekatan kedua mempunyai
anggapan bahwa seorang individu yang
memiliki sifat-sifat tertentu atau
memperagakan perilaku-perilaku tertentu
akan muncul sebagai pemimpin dalam situasi
kelompok apapun dimana ia berada.
3. Pendekatan ketiga
kondisi yang menentukan
efektifitas kepempimpinan
bervariasi dengan situasi yakni
tugas-tugas yang dilakukan,
keterampilan dan pengharapan bawahan,
lingkungan organisasi, pengalaman masa lalu
pemimpin dan bawahan dan sebagainya.
pendekatan contingency untuk menetapkan
faktor-faktor situasional yang menentukan
seberapa besar efektifitas situasi gaya
kepemimpinan tertentu.
Pendekatan Kontingensi ini :
mengident ifikasi karakteristik dari pekerjaan,
orang mengidentifikasi karakteristik dari
pekerjaan, orang maupun organisasi
prinsip dasar yang mendasari pendekat an ini :
Memahami
Interaksi antar
kultur sekolah
Ada tim
warga sekolah Puas dengan
kurang baik
pengembang
Penentuan
yang dicapai
Delegasi tugas Bergerak
kebijakan
dan wewenang
Interaksi antar
terpusat lambat
Harapan sangat Menunggu
warga sekolah
rendah
Komitmen
Menyalahkan yang lain
warga sekolah Interaksi
faktor luar
Sosialisasi
program
Tidak banyak antar warga
yang bisa kurang baik
perbaikan
dilakukan
Program
dengan keadaan Komitmen
perbaikan kurang
yang ada
dirancang dari
Menunggu
bawah
contoh-contoh pola pikir penghambat
perubahan :
1.Keabsolutan (Pokoknya begini)
mati-matian bertahan untuk berada dalam
status quo dan menolak segala gagasan baru.
2. Rasa Puas (resistensi)
‘kalau tidak rusak, untuk apa dibetulkan.’
3. Proses Instant (Silabus/RPP)
4. Pikiran Terpolarisasi (tidak ada
jalan tengah)
5. Orang yang Terlalu Pandai
6. Angan-angan
proses berfikir dangkal dan pendek.
7. Tak Punya Keberanian
Tak punya keberanian tidak berarti jelek.
,”Peran / tindakan apa yang dapat saya
lakukan agar keadaan lebih baik?”
8. Gender
Ada hal-hal di kerjakan pria dan ada yang
sebaiknya di kerjakan oleh wanita.
Beach (1980) mendefinisikan semangat kerja sebagai
kepuasan kerja seseorang yang diperoleh dari
pekerjaannya, kelompok kerja, pimpinan, organisasi, dan
lingkungannya.