Anda di halaman 1dari 4

I.

Pengertian Batuan dan Mineral


Batuan adalah agregat padat yang terbentuk dari mineral, gelas, ubahan material lain, dan zat
organik secara alamiah tanpa campur tangan dari manusia.
Mineral adalah zat padat homogen anorganik yang memiliki komposisi kimia tertentu dengan
struktur atom-atom yang teratur dan terbentuk secara alamiah.
II. Klasifikasi Mineral (Dana 1951)
1. Native element
Mineral yang hanya terdiri dari satu elemen saja. Seperti: Emas, perak
2. Sulfida
Unsur logam berikatan dengan sulfida. Contoh: Pirit, Kalkopirit
3. Oksida dan Hidroksida
BIasanya juga berikatan dengan logam. Contoh: Korondum
4. Halida
Golongan VIIA pada table periodik berikatan dengan unsur logam. Contoh: Halit
5. Karbonat
Terdapat di bentang alam karst pada umumnya
6. Sulfat
Berikatan dengan SO4 . Contoh: Gypsum
7. Pospat
Ikatan posfat dengan unsur lain. Contoh: Apatit
8. Silikat
Biasanya batuan beku dengan kekerasan di atas 6
III. Siklus Batuan

Batuan metamorf terkena P dan T berasal dari batuan karbonat (dominan material
anorganik)
Batuan beku terbentuk dari pembekuan magma bisa dekat atau jauh permukaan
Magma adalah cairan pijar yang bersifat dinamis bersuhu 1500 – 25000C di kerak
bumi bagian bawah
Dalam proses pembentukan magma berasal dari kerak yang meleleh pada bagian
mantel luar

IV. Batuan beku dan magma


Batuan beku merupakan hasil dari pembekuan magma yang naik ke permukaan bumi akibat
perbedaan ekstrem dari suhu di bawah permukaan dengan di permukaan.
Magma adalah silikat cair pijar panas dengan suhu 1500-2500 derajat celcius yang bersifat
dinamis.
Hal-hal yang mempengaruhi komposisi magma:
a. Differensiasi magma
Pemisahan magma
1. Fraksinasi-Kristalisasi
2. Liquid Immisibility
3. Vapour Transport
b. Magma Mixing
Pencampuran dua atau lebih magma yang berbeda secara massa jenis, keasaman, dll
c. Asimilasi Magma
Kontak yang terjadi antara batuan sekitar jalur magma menuju ke permukaan dengan
magma itu sendiri.
V. Deret Bowen
Fungsinya adalah untuk mengetahui komposisi mineral, banyaknya mineral, suhu
pembentukannya dan penentuan jenis batuan beku.
Batuan beku intrusif berada di dalam permukaan bumi dan proses pendinginannya
lebih lama
Batuan beku ekstrusif berada di dekat atau di atas permukaan dan sudah tercampur
komposisinya dengan mineral batuan lain
VI. Batuan Beku Intrusif

Konkordan
Tubuh batuan beku intrusif yang sejajar dengan perlapisan disekitarnya, jenis jenis dari
tubuh batuan ini yaitu :

1. Sill, tubuh batuan yang berupa lembaran dan sejajar dengan perlapisan batuan
disekitarnya.
2. Laccolith, tubuh batuan beku yang berbentuk kubah (dome), dimana perlapisan
batuan yang asalnya datar menjadi melengkung akibat penerobosan tubuh batuan
ini, sedangkan bagian dasarnya tetap datar. Diameter laccolih berkisar dari 2 sampai
4 mil dengan kedalaman ribuan meter.
3. Lopolith, bentuk tubuh batuan yang merupakan kebalikan dari laccolith, yaitu
bentuk tubuh batuan yang cembung ke bawah. Lopolith memiliki diameter yang
lebih besar dari laccolith, yaitu puluhan sampai ratusan kilometer dengan
kedalaman ribuan meter.
4. Paccolith, tubuh batuan beku yang menempati sinklin atau antiklin yang telah
terbentuk sebelumnya. Ketebalan paccolith berkisar antara ratusan sampai ribuan
kilometer.

Diskordan
Tubuh batuan beku intrusif yang memotong perlapisan batuan disekitarnya. Jenis-jenis
tubuh batuan ini yaitu:

1. Dyke, yaitu tubuh batuan yang memotong perlapisan disekitarnya dan memiliki
bentuk tabular atau memanjang. Ketebalannya dari beberapa sentimeter sampai
puluhan kilometer dengan panjang ratusan meter.
2. Batolith, yaitu tubuh batuan yang memiliki ukuran yang sangat besar yaitu > 100
km2 dan membeku pada kedalaman yang besar.
3. Stock, yaitu tubuh batuan yang mirip dengan Batolith tetapi ukurannya lebih kecil

VII. Cara Deskripsi Batuan


1. Warna batuan dari warna segar dan warna lapuk juga indeks warna seusai dengan
deret Bowen
2. Tekstur
 Derajat kristalisasi (seluruhnya mineral/sebagian gelas)
 Granulitas (faneritik, afanitik, porfiritik)
 Bentuk mineral (euhedral, subhedral, amhedral)
 Keseragaman ukuran kristal
3. Struktur (skala besar)
4. Komposisi mineral
5. Menentukan nama batuan (ditulis nama klasifikasinya)

Anda mungkin juga menyukai