Anda di halaman 1dari 17

A.

Pengertian
Mioma uteri adalah neoplasma jinak berasal dari
otot uterus, yang dalam kepustakaan ginekologi juga
terkenal dengan istilah-istilah fibrimioma uteri,
leiomyoma uteri atau uterine fibroid.
(Prawirohardjo,1996:281) Mioma uteri adalah
tumor jinak uterus yang berbatas tegas yang terdiri
dari otot polos dan jaringan fibrosa (Sylvia A.P,
1994:241)

Mioma uteri terjadi pada 20-25% wanita yang tengah dalam masa subur atau usia reproduksi.
Mioma ini lebih sering terjadi pada wanita berkulit hitam, yakni hingga menyentuh angka
50%. Penyebab pasti tumor ini masih belum jelas. Tumor ini tumbuh secara perlahan dan
tidak diketahui oleh penderitanya. Tumor biasa diketahui setelah berusia akhir 30an dan 40
tahun.

B. Etiologi
Faktor-faktor penyebab mioma uteri belum diketahui, namun ada 2 teori yang berpendapat:
1. Teori Stimulasi
Berpendapat bahwa estrogen sebagai faktor etiologi, mengingat bahwa :

 Mioma uteri sering kali tumbuh lebih cepat pada masa hamil
 Neoplasma ini tidak pernah ditemukan sebelum monarche
 Mioma uteri biasanya mengalami atrofi sesudah menopause
 Hiperplasia endometriumsering ditemukan bersama dengan mioma uteri
 Mioma servikalis (terletak di dekat leher rahim)

2. Teori Cellnest atau genitoblas


Terjadinya mioma uteri itu tergantung pada sel-sel otot imatur yang terdapat pada cell nest
yang selanjutnya dapat dirangsang terus menerus olehestrogen. (Prawirohardjo, 1996:282)
Hormon estrogen bukan penyebab terjadinya mioma. Namun memang, tumor ini dapat
tumbuh bila terkena estrogen. Hormon progesteron juga mengaktifkan proses perbanyakan
sel tumor ini. Mengapa dan bagaimana juga belum diketahui. Pada wanita yang sudah masuk
ke dalam masa menopause, ukuran mioma akan berkurang. Pada wanita yang sudah masuk
ke dalam masa menopause, ukuran mioma akan berkurang.

Faktor-faktor lain yang juga berpengaruh adalah ketidakseimbangan emosi misal sering stres,
daya tahan tubuh rendah, gaya hidup yang tidak seimbang, semua itu menyebabkan gangguan
pada hormon dan kemungkinan timbul miom. Ukuran besar-kecilnya miom juga dipengaruhi
oleh jumlah kalori pada tubuh karena timbunan kalori dalam tubuh mempengaruhi
pertumbuhan miom. Makin gemuk seseorang, makin banyak timbunan kalorinya, dan
membuat miom tumbuh cepat.

Miom juga dapat terjadi karena adanya faktor bakat, yang kemudian dipicu oleh rangsangan-
rangsangan hormon (karena emosi tidak stabil), makan sembarangan dan berat badan yang
berlebihan. Rangsangan-rangsangan tersebut yang membuat pertumbuhan miom lebih cepat.
Namun pertumbuhan miom paling sedikit memerlukan waktu sekitar 8 tahun. Infeksi dan
jamur di dalam rahim juga bisa menjadi perangsang pertumbuhan miom atau memungkinkan
miom tumbuh kembali walaupun telah diangkat. Oleh karena itu kebersihan alat kelamin,
berat badan tubuh, dan keseimbangan emosi harus dijaga agar miom tidak terangsang
pertumbuhannya.

C. Jenis Mioma Uteri


Berdasarkan posisi mioma uteri terdapat lapisan-lapisan uterus, dapat dibagi dalam 3 jenis :
1. Mioma Submukosa
Tumbuhnya tepat di bawah endometrium. Paling sering menyebabkan perdarahan yang
banyak, sehingga memerlukan histerektomi, wlaupun ukurannya kecil. Adanya mioma
submukosa dapat dirasakan sebagai suatu “curet bump” (benjolan waktu kuret).
Kemungkinan terjadinya degenerasi sarcoma juga lebih besar pada jenis ini. Sering
mempunyai tangkai yang panjang sehingga menonjol melalui cervix atau vagina, disebut
mioma submucosa bertangkai yang dapat menimbulkan “miomgeburt”, sering mengalami
nekrose atau ulcerasi.
2. Interstinal atau intramural
Terletak pada miometrium. Kalau lebar atau multipel dapat menyebabkan pembesaran uterus
dan berbenjol-benjol.
3. Subserosa atau subperitoneal Letaknya di bawah lapisan tunica serosa, kadang-kadang
vena yang ada di bawah permukaan pecah dan menyebabkan perdarahan intra abdominal.
Kadang-kadang mioma subserosa timbul di antara dua ligalatum, merupakan mioma
intraligamenter, yang dapat menekan uterus dan A. Iliaca. Ada kalanya tumor ini mendapat
vascularisasi yang lebih banyak dari omentum sehingga lambat laun terlepas dari uterus,
disebut sebagai parasitic mioma. Mioma subserosa yang bertangkai dapat mengalami torsi.
(Sastrawinata S:154)

D. Patofisiologi

Mioma uteri mulai tumbuh sebagai bibit yang kecil di dalam miometrium dan lambat laun
membesar karena pertumbuhan itu miometrium terdesak menyusun semacam pseudekapsula
atau simpai semu yang mengelilingi tumor di dalam uterus mungkin terdapat satu mioma,
akan tetapi mioma biasanya banyak. Jika ada satu mioma yang tumbuh intramural dalam
korpus uteri maka korpus ini tampak bundar dan konstipasi padat. Bila terletak pada dinding
depan uterus, uterus mioma dapat menonjol ke depan sehingga menekan dan mendorong
kandung kencing ke atas sehingga sering menimbulkan keluhan miksi Tetapi masalah akan
timbul jika terjadi: berkurangnya pemberian darah pada mioma uteri yang menyebabkan
tumor membesar, sehingga menimbulkan rasa nyeri dan mual. Selain itu masalah dapat
timbul lagi jika terjadi perdarahan abnormal pada uterus yang berlebihan sehingga terjadi
anemia. Anemia ini bisa mengakibatkan kelemahan fisik, kondisi tubuh lemah, sehingga
kebutuhan perawatan diri tidak dapat terpenuhi. Selain itu dengan perdarahan yang banyak
bisa mengakibatkan seseorang mengalami kekurangan volume cairan. (Sastrawinata S: 151)
Adakah cara untuk mencegah?
Hingga saat ini, belum ada pernyataan dari ilmuwan mengenai hal-hal yang dapat mencegah
mioma uteri. Namun Anda tidak perlu terlalu berkhawatir, bahwa penyakit ini tidaklah ganas
dan hanya sedikit yang memerlukan tindakan operasi. Mioma uteri adalah tumor yang tidak
ganas dan ada kemungkinan sangat kecil (0,1-0,5%) untuk berubah menjadi ganas
(leiomiosarkoma)

E. Gambaran Klinik
Gejala dan tanda kasus mioma uteri secara kebetulan pada pemeriksaan pelvik uteri,
penderita tidak mempunyai keluhan dan tidak sadar bahwa mereka mengandung satu tumor
dalam uterus.

Gejala-gejala tergantung dari lokasi mioma uteri (cervikal, intramural,submucous)


digolongkan sebagai berikut :
1. Perdarahan tidak normal
Perdarahan ini serng bersifat hipermenore; mekanisme perdarahan ini tidak diketahui benar,
akan tetapi faktor-faktor yang kiranya memegang peranan dalam hal ini adalah telah
meluasnya permukaan endometrium dan gangguan
dalam kontraktibilitas miometrium.
2. Rasa nyeri pada pinggang dan perut bagian bawah
Dapat terjadi jika :

 Mioma menyempitkan kanalis servikalis


 Mioma submukosum sedang dikeluarkan dari rongga rahim
 Adanya penyakit adneks, seperti adneksitis, salpingitis, ooforitis
 Terjadi degenerasi merah

3. Tanda-tanda penekanan
Terdapat tanda-tanda penekanan tergantung dari besar dan lokasi mioma uteri. Tekanan bisa
terjadi pada traktus urinarius, pada usus, dan pada pembuluh-pembuluh darah. Akibat tekanan
terhadap kandung kencing ialah
distorsi dengan gangguan miksi dan terhadap uretes bisa menyebabkan hidro uretre
4. Infertilitas dan abortus
Infertilitas bisa terajdi jika mioma intramural menutup atau menekan pors interstisialis tubae;
mioma submukosum memudahkan terjadinya abortus. (Prawirohardjo,1996: 288)

F. Penatalaksanaan

1. Pada mioma kecil dan tidak menimbulkan keluhan, tidak diberikan terapi hanya
diobservasi tiap 3 – 6 bulan untuk menilai pembesarannya. Mioma akan lisut setelah
menopause
2. Radioterapi
3. Pemberian GnRH agonis selama 6 minggu
4. Miomektomi dengan atau tanpa histerektomi bila uterus melebihi seperti kehamilan
12 – 14 minggu
5. Estrogen untuk pasien setelah menopause dan observasi setiap 6 minggu.

Pasien akan menjalani terapi yang bergantung pada usia, jumlah kelahiran, apakah pasien
ingin hamil kembali, serta kesehatan secara umum. Wanita yang tidak tengah hamil dapat
diberikan hormon GnRH untuk mengerutkan tumor. Tindakan bedah seperti pengangkatan
otot rahim (miomektomi) atau keseluruhan rahim (histerektomi) dapat pula dilakukan.
Tentunya tindakan bedah harus mempertimbangkan apakah penderita masih ingin hamil atau
tidak.

Jika miom tidak menyebabkan gejala, biasanya dokter akan menyarankan pendekatan “wait
and see”, dengan pemeriksaan ulangan dilakukan secara rutin dan kadangkala membutuhkan
pemeriksaan USG untuk melihat ukuran miom.
Jika terdapat gejala-gejala, dokter mungkin menyarankan pengobatan berikut ini:

 Terapi Obat Pil KB yang rendah estrogen digunakan untuk mengendalikan


perdarahan haid yang berat. Tetapi obat ini tidak mengendalikan pertumbuhan miom.
Obat lain yang disebut agonis GnRH (agonist Gonadothropin-releasing Hormone)
dapat digunakan untuk menyusutkan miom dengan mengurangi jumlah estrogen
dalam tubuh. Bentuk pengobatan ini bukan pemecahan masalah untuk jangka panjang,
tetapi mungkin digunakan untuk persiapan pembedahan. Tetapi agonis GnRH
menyebabkan gejala-gejala nya menopause, misal gejolak panas si sekitar leher (hot
flashes), perubahan emosi, pusing, vagina kering, dan keropos tulang. Jika dibutuhkan
pengobatan jangka panjang, dokter akan menambah obat lain untuk mengurangi
gejala-gejala menopause tersebut, tetapi miom dapat muncul kembali setelah
pengobatan dihentikan.
 Pembedahan Kadangkala diperlukan pembedahan untuk mengangkat miom.
Salah satu pilihannya adalah miomektomi, yaitu tindakan pembedahan yang mana
hanya miomnya saja yang diangkat dan rahim tetap dibiarkan. Ini merupakan pilihan
yang paling sesuai untuk wanita yang masih ingin mempunyai anak. Pilihan
pembedahan lain adalah histerektomi untuk mengangkat rahim. Histerektomi
mempunyai laju komplikasi yang rendah dibanding miomektomi dan merupakan
pemecahan masalah secara tuntas untuk miom rahim. Sedangkan dengan
miomektomi, sekitar 10% kasus miom dapat muncul kembali. Beberapa tahun
belakangan ini telah dikembangkan teknik pembedahan yang lebih tidak invasif, misal
histeroskopi dan laparoskopi untuk menghilangkan miom. Pada tindakan ini
digunakan alat teropong (teleskop) tipis dan panjang yang dilengkapi lampu dan
kamera video untuk melihat daerah yang akan ditangani pada video monitor. Dengan
laparoskopi, sebuah teleskop dimasukkan melalui tusukan kecil di bawah pusar dan
peralatan khusus digunakan untuk menghilangkan miom. Dengan teknik-teknik ini
akan cepat pulih dan hanya sedikit luka parut. Tetapi teknik ini merupakan pilihan
bilamana ukuran miom masih kecil (5-6 cm). Bilamana miom cukup besar, terlebih
dulu digunakan pengobatan agonis GnRH untuk menyusutkan miom, dengan
penyuntikan setiap 4 minggu sekali ke dalam jaringan lemak di kulit dekat pusat.
Setelah ukuran miom menyusut baru dilakukan tindakan laparoskopi.
 Embolisasi miom rahim Tindakan tanpa pembedahan ini merupakan pilihan lain
bagi beberapa wanita yang ingin menghindari pembedahan. Tindakan ini dirancang
untuk menyusutkan miom dengan memotong persediaan darah yang ke arah miom.
Pada tindakan ini, dokter Radiologis menggunakan gambar sinar-X untuk
mengarahkan pipa tipis (kateter) pada tempatnya. Kemudian dokter memasukkan
partikel kecil dari plastik atau gelatin melalui kateter untuk menyumbat aliran darah di
dalam miom. Tanpa persediaan darah, miom akan menyusut dan hilang setelah
beberapa waktu.
G. Komplikasi

1. Pertumbuhan Leiomiosarkoma
Yaitu tumor yang tumbuh dari miometrium, dan merupakan 50 – 70 % dari semua sarkoma
uteri. Ini timbul apabila suatu mioma uteri yang selama beberapa tahun tidak membesar,
sekonyong-konyong menjadi besar, apalagi jika hal itu terjadi sesudah menopause.
2. Torsi (putaran tungkai)
Ada kalanya tungkai pada mioma uteri subserosum mengalami putaran. Kalau proses ini
terjadi mendadak, tumor akan mengalami gangguan sirkulasi akut dengan nekrosis jaringan,
dan akan nampak gambaran klinik dari abdomen akut.
3. Nekrosis dan Infeksi
Pada mioma submukosum, yang menjadi polip, ujung tumor kadang-kadang dapat melalui
kanalis servikalis dan dilahirkan di vagina. Dalam hal ini ada kemungkinan gangguan
sirkulasi dengan akibat nekrosis dan infeksi sekunder. (Prawiroharjo, 1996: 297)

Miom juga membuat sulit untuk hamil karena mengganggu kemampuan sel telur yang telah
terbuahi untuk menyusuk (implantasi) pada dinding rahim. Kadangkala miom juga
menyumbat saluran untuk melahirkan sehingga menimbulkan komplikasi pada saat
kehamilan dan melahirkan.
Pada kasus-kasus yang jarang terjadi, miom dapat tumbuh keluar dari rahim pada stalklike-
projection. Jika miom memilin pada stalk ini, maka akan terasa nyeri berat di bagian bawah
perut yang tajam dan tiba-tiba. Jika hal ini terjadi, segera berobat ke rumah sakit karena
mungkin perlu dilakukan pembedahan.

H. Pemerikasaan Penunjang
1. Laporoskopi : untuk mengetahui ukuran dan lokasi tumor
2. USG abdominal dan transvaginal
3. Biopsi : untuk mengetahui adanya keganasan
4. Dilatasi serviks dan kuretase akan mendeteksi adanya fibroid subserous. (Kapita Selekta,
1999)

I. Pathway
J. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan efek sekunder dari mioma uteri
2. Resiko defisit volume cairan berhubungan dengan perdarahan pervaginam, perdarahan
uterus yang berlebihan atau abnormal
3. Gangguan eliminasi : BAK berhubungan dengan adanya penekanan pada mioma uteri
terhadap kandung kemih
4. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan fisik, keterbatasan pergerakan.

K. Fokus Intervensi
1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan efek sekunder dari mioma uteri, proses
penyakit.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan nyeri hilang dan berkurang
Kriteria hasil : pasien mengungkapkan nyeri yang dirasakan dapat berkurang,
ekspresi wajah rileks dan tenang

Intervensi :

 Kaji tingkat dan kerakteristik nyeri, termasuk kualitas, frekuensi, durasi,


 lokasi dan intensitasnya
 Ajarkan pasien latihan teknik relaksasi nafas dalam
 Berikan pasien posisi yang nyaman
 Kontrol tanda-tanda vital pasien
 Kolaborasi pemberian analgesik sesuai indikasi

2. Resiko defisit volume cairan berhubungan dengan perdarahan pervaginam, perdarahan


uterus yang berlebihan / abnormal
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan volume cairan dalam kondisi seimbang
Kriteria hasil : tidak terjadi hipovelemi (oliguri, kapilarirefil menurun, turgor jelek), tanda-
tanda vital dalam batas normal (TD 120/80 mmHg, nadi 69 – 100 x/menit, RR 16 – 24
x/menit, suhu 37° C)
Intervensi :
 Kaji tanda-tanda vital
 Ukur dan catat pemasukan dan pengeluaran cairan
 Catat perdarahan baru setelah berhentinya perdarahan awal
 Catat respon fisiologis individual pasien terhadap perdarahan, misal perubahan
mental, kelemahan, gelisah, pucat, berkeringat, peningkatan suhu
 Barikan cairan baik roral maupun parenteral sesuai program
 Monitor jumlah tetesan infus

3. Gangguan eliminasi : BAK berhubungan dengan adanya penekanan pada mioma uteri
terhadap kandung kemih
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan eliminasi BAK lancar.
Kriteria hasil :

 urine dapat keluar lancar


 klien tidak mengeluh sakit
 klien merasa nyaman

Intervensi :

 Kaji pola BAK pasien


 Awasi pemasukan dan pengeluaran dan karakteristik urine
 Anjurkan pasien untuk minum banyak
 Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian obat sesuai dengan indikasi

4. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan fisik, keterbatasan pergerakan.


Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan perawatan diri terpenuhi
Kriteria hasil :

 klien merasa nyaman


 kebutuhan perawatan diri terpenuhi

Intervensi :

 Kaji kondisi klien


 Motivasi klien untuk melakukan perawatan diri
 Bantu klien untuk kebutuhan personal hygiene
 Libatkan keluarga dalam pemehunan perawatan diri
 Ajarkan pada klien cara untuk

Beberapa Pertanyaan – Jawaban

1. Apa penyakit miom ini hanya menyerang kaum wanita saja?


Miom rahim memang hanya menyerang wanita saja karena pria tidak mempunyai rahim.

2. Terbatas atau tidak usia berapa bisa terserang penyakit ini?


Miom dapat terjadi pada setiap wanita di masa reproduksi (dari pertama mendapatkan haid
hingga memasuki masa menopause).

3. Berarti bila sudah menopause tidak akan menderita penyakit ini?


Betul, karena pertumbuhan miom dipengaruhi oleh hormon estrogen dan pada saat
menopause kadar hormon estrogen menurun, jadi miom tidak akan tumbuh.

4. Apa tanda-tanda miom bisa dilihat dari luar tanpa bantuan USG, dan apa saja
tanda-tanda awalnya?
Bilamana miom masih kecil, agak susah terlihat dari luar dan biasanya tidak bergejala, maka
perlu alat bantu seperti dengan USG. Tetapi bila ukurannya sudah cukup besar baru muncul
gejala-gejala nyeri haid, haid sangat banyak, haid tidak teratur, sakit pada pinggul dan perut,
perut terasa penuh, sering buang air kecil atau perut membesar selama haid. Kalau miom
sudah membesar, perut juga membesar seperti wanita hamil.

5. Kalau tanda-tanda awal itu tidak kita perhatikan atau kita remehkan apa akibatnya?
Kadang-kadang sudah stadium lanjut baru ditangani dan biasanya membutuhkan tindakan
pembedahan.

6. Apakah miom bisa membuat sulit hamil? Bila bisa hamil apakah harus dioperasi?

 Tidak selalu, meski ada miom, seorang wanita tetap bisa hamil, hanya mungkin
kehamilannya akan terganggu. Tergantung letak tempat tumbuhnya miom. Miom ada
yang tumbuh di leher rahim, di samping rahim, di dalam otot rahim, di bawah selaput
rahim, dan miom yang bertangkai. Letak miom tersebut yang mempengaruhi apakah
akan membuat keguguran pada ibu hamil. Bila miom terdapat di rongga rahim dapat
terjadi keguguran, juga bila miom ada di bawah selaput rahim atau di dinding rahim
karena miom akan mendesak janin dan menyebabkan keguguran. Untuk miom yang
bertangkai tidak akan mendesak janin, tetapi dapat menyebabkan kelainan letak janin
(miring atau melintang).
 Bila miom cukup besar dan letaknya menggangu janin, maka harus dioperasi. Kalau
tidak akan menyebabkan perdarahan, keguguran atau kelahiran prematur. Jika tidak
menggangu, dokter akan melihat perkembangannya apakah akan menggangu proses
persalinan, dan apakah bisa melahirkan dengan persalinan normal atau harus dengan
bantuan khusus.

7. Apakah bila mempunyai miom harus dioperasi? Dan kalau sudah dioperasi berarti
sudah sembuh/tidak kambuh lagi?
Tidak. Bila ukuran miom masih kecil dan tidak mengganggu tidak perlu operasi, tetapi bila
miom sudah membesar dan mengganggu organ tubuh lainnya, sebaiknya miom diangkat. Bila
yang diangkat miomnya saja (miomektomi) kemungkinan masih bisa kambuh kembali.
Tetapi bila keseluruhan rahim yang diangkat (histerektomi), miom tidak kambuh lagi. Tetapi
biasanya setiap wanita sangat menghindari operasi pengangkatan rahim karena tidak akan
bisa hamil lagi. Oleh karena itu operasi histerektomi hanya dilakukan bagi wanita yang tidak
ingin hamil lagi.

8. Bagaimana supaya kita tidak terserang penyakit ini?


Sebaiknya pola hidup teratur, makan dengan gizi seimbang, jangan berlebihan, jaga berat
badan yang seimbang, hindari stress dan hidup tenang. (Sumber:
http://fordearest.wetpaint.com dari www.mayoclinic.com dan Hasil wawancara Dr.dr.T.Z.
Jacoeb, SpOG-KFER di Tabloid Ibu-Anak No.36/Th.II/27 Juli-2 Agustus 2000 dengan judul
Fibroid, si jinak yang cekot-cekot).

Sumber digilib.unimus.ac.id, cerlangcemerlang.com

Tambahan Referensi
 Widjanarko, Bambang. 2006. Ilmu Ginekologi Dasar. Departemen Ilmu Kebidanan
dan Penyakit Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Katolik Indonesia Atma
Jaya: Jakarta.
 Nisolle M, Gillerot S, Casanas-Roux F, Squifflet J, Berliere M, Donnez J (1999).
“Immunohistochemical study of the proliferation index, oestrogen receptors and
progesterone receptors A and B in leiomyomata and normal myometrium during the
menstrual cycle and under gonadotrophin-releasing hormone agonist therapy”. Hum.
Reprod. 14 (11): 2844–50. doi:10.1093/humrep/14.11.2844. PMID 10548634.
 Women’s Health
http://womenshealth.about.com/cs/fibroidtumors/a/fibroidtumors.htm
 Mayo Clinic http://www.mayoclinic.com/health/uterine-fibroids/DS00078

Mioma uteri atau miom atau fibroid uteri (uterine fibroids) adalah tumor
yang biasanya jinak dan paling sering terjadi pada organ reproduksi
wanita. Tumor ini merupakan pembesaran otot polos rahim
(miometrium) dan diisi dengan jaringan ikat. Pembesaran ini
dibungkus dengan selaput.

Seberapa sering?
Mioma uteri terjadi pada 20-25% wanita yang tengah dalam masa subur
atau usia reproduksi. Mioma ini lebih sering terjadi pada wanita berkulit
hitam, yakni hingga menyentuh angka 50%.

Apa saja gejalanya?


Gejalanya seperti yang dirasakan oleh Siti, yaitu mengalami pendarahan
dari alat kelamin, darah haid yang banyak, sakit atau nyeri pinggul, sulit
berkemih, konstipasi (sulit BAB) , nyeri pada punggung atau tungkai. Bila
Anda merasakan gejala di atas, berkonsultasilah dengan dokter ahli
kandungan (SpOG).

Bagaimana tumor ini tumbuh?


Penyebab pasti tumor ini masih belum jelas. Tumor ini tumbuh secara
perlahan dan tidak diketahui oleh penderitanya. Tumor biasa diketahui
setelah berusia akhir 30an dan 40 tahun.
Hormon estrogen bukan penyebab terjadinya mioma. Namun memang,
tumor ini dapat tumbuh bila terkena estrogen. Hormon progesteron juga
mengaktifkan proses perbanyakan sel tumor ini. Mengapa dan bagaimana
juga belum diketahui.

Pada wanita yang sudah masuk ke dalam masa menopause, ukuran


mioma akan berkurang.

Klasifikasi

Ada beberapa penggolongan mioma


uteri berdasarkan letaknya di dalam rahim:

1. Mioma uteri subserosa (terdapat di lapisan serosa rahim)


2. Mioma uteri submukosa (di bawah lapisan mukosa rahim)
3. Mioma uteri intramural (di tengah lapisan dinding rahim)
4. Mioma uteri intraligaminenter (di dekat ligamen atau jaringan
penahan rahim)
5. Mioma servikalis (terletak di dekat leher rahim)

Menjadi ganas?
Mioma uteri adalah tumor yang tidak ganas dan ada kemungkinan sangat
kecil (0,1-0,5%) untuk berubah menjadi ganas (leiomiosarkoma).

Cara mendiagnosa
Diagnosa biasanya dilakukan dengan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
dengan USG. Dengan ultrasonografi, dokter dapat mengamati dengan
lebih baik dugaan terhadap mioma. Bila diperlukan, pemindaian dengan
MRI dapat dilakukan, namun harus dipertimbangkan terutama dari segi
kebutuhan dan ekonomi.

Komplikasi
Sebagian besar penderita mioma uteri akan mengalami hambatan untuk
mengalami kehamilan. Jika penderita ternyata hamil, pada trimester
kedua atau ketiga, mioma akan tumbuh cepat sehingga tumor mengalami
gangguan distribusi darah dan tumor tersebut berdegenerasi. Biasanya
penderita akan mengeluh nyeri dan perut yang terasa menegang.
Penderita yang tengah hamil juga berisiko mengalami kelahiran prematur.

Mioma juga sering menyebabkan perdarahan yang keluar merlalui vagina.


Bila perdarahan berlebihan akan menyebabkan anemia. Gangguan lainnya
yang dapat dialami adalah gangguan berkemih, serta gangguan BAB.

Bagaimana perawatan dan terapinya?


Pasien akan menjalani terapi yang bergantung pada usia, jumlah
kelahiran, apakah pasien ingin hamil kembali, serta kesehatan secara
umum. Wanita yang tidak tengah hamil dapat diberikan hormon GnRH
untuk mengerutkan tumor. Tindakan bedah seperti pengangkatan otot
rahim (miomektomi) atau keseluruhan rahim (histerektomi) dapat pula
dilakukan. Tentunya tindakan bedah harus mempertimbangkan apakah
penderita masih ingin hamil atau tidak.

Pengobatan alternatif dengan herbal yang marak akhir-akhir ini belum


dapat dibuktikan secara ilmiah ilmu kedokteran. Diperlukan penelitian
lebih lanjut untuk membuktikan keefektifitasannya.

Adakah cara untuk mencegah?


Hingga saat ini, belum ada pernyataan dari ilmuwan mengenai hal-hal
yang dapat mencegah mioma uteri. Namun Anda tidak perlu terlalu
berkhawatir, bahwa penyakit ini tidaklah ganas dan hanya sedikit yang
memerlukan tindakan operasi.

Anda mungkin juga menyukai