Anda di halaman 1dari 11

BAB I

A. Latar belakang
Dalam membicarakan tubuh manusia maka manusia tidak akan lepas dari
namanya makanan, makanan tersebut dihasilkan dari bahan mentah menjadi makanan
yang diproses dengan cara dimasak, ataupun dimakan sacara mentah, makanan yang
dimakan tersebut tidak hanya dimakan begitu saja lalu masuk kedalam tubuh,
melainkan makanan yang dimakan tersebut akan diproses oleh tubuh dengan cara
metabolisme.
Metabolisme adalah dimana makan yang dimakan kemudian dicernah oleh organ
tubuh manusia sehinggah makanan tersebut bermanfaat bagi tubuh manusia, didalam
metabolisme makanan dalam tubuh tersebut dibantu oleh Enzim ataupun Koenzim.
Dengan penjelasan diatas, makalah yang dibuat ini akan membahas tentang
metabolisme tubuh yang dibantu oleh Enzim dan Koenzim.

B. Pokok pembahasan
1. Apa yang dimaksud dengan Enzim dan Koenzi ?
2. Apa saja fungsi dari Enzim dan Koenzim ?
3. Apa saja penggolangan dari Enzim dan Koenzim ?
4. Apa faktor yang mempengaruhi cara kerja dari Enzim dan Koenzim?

C. Tujuan
Agar bisa memahami apa yang dimaksud dengan enzim dan koenzim serta
fungsi, penggolongan, serta faktor yang mempengaruhi enzim dan koenzim.
BAB II

A. Pengartian Enzim dan Koenzim


1. Pengartian Enzim
Enzim adalah protein yang berperan sebagai katalis dalam metabolisme makhluk
hidup. Enzim berperan untuk mempercepat reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh
makhluk hidup, tetapi enzim itu sendiri tidak ikut bereaksi
Enzim berperan secara lebih spesifik dalam hal menentukan reaksi mana yang
akan dipacu dibandingkan dengan katalisator anorganik sehingga ribuan reaksi dapat
berlangsung dengan tidak menghasilkan produk sampingan yang beracun.
Enzim terdiri dari apoenzim dan gugus prostetik. Apoenzim adalah bagian enzim
yang tersusun atas protein. Gugus prostetik adalah bagian enzim yang tidak tersusun
atas protein. Gugus prostetik dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu koenzim
(tersusun dari bahan organik) dan kofaktor (tersusun dari bahan anorganik).

2. Pengertian Koenzim
Pengertian dan definisi Koenzim. Koenzim adalah ko-faktor yang berupa
molekul organik kecil yang merupakan bagian enzim yang tahan panas, mengandung
ribose dan fosfat, larut dalam air dan bisa bersatu dengan apoenzim membentuk
holoenzim. Koenzim yang membentuk ikatan sangat erat baik secara kovalen maupun
non kovalen dengan apoenzim di sebut gugus prostetik

B. Fungsi dan cara Kerja Enzim dan koEnzim


1. Fungsi Enzim
Fungsi dan Cara Kerja Enzim - Di dalam reaksi kimia, antara suatu bahan (zat,
unsur, molekul atau senyawa) yang satu dapat mengadakan reaksi dengan bahan (zat,
unsur, molekul atau senyawa) yang lain sehingga dihasilkan suatu senyawa yang
baru. Hal tersebut terjadi di dalam proses metabolisme, sehingga dihasilkan bahan
yang diperlukan untuk tubuh. Dalam proses actore tersebut, tentunya diperlukan
waktu tertentu untuk dapat mengubah bahan baku menjadi bahan yang baru
(produk).

Selama terjadi reaksi kimia tersebut, diperlukan adanya suatu bahan yang
berperan dalam mengatur waktu untuk terjadinya reaksi yaitu enzim. Enzim tersebut
diperlukan untuk mempercepat terjadinya reaksi kimia (katalis), sehingga enzim
disebut sebagai katalisator. Enzim yang berperan untuk mempercepat reaksi kimia
dalam actore suatu actor hayati atau actore disebut sebagai biokatalisator.
Molekulmolekul yang dikatalis oleh enzim dinamakan substrat.
Reaktan memerlukan actor (panas) untuk memutuskan ikatanikatan antar
atomnya, sehingga atom-atom tersebut dapat membentuk ikatan baru (produk).
Energi bebas yang diperlukan untuk memutuskan ikatan ini disebut actor aktivasi
(EA), sedangkan perbedaan antara actor bebas produk dengan actor bebas reaktan
disimbolkan dengan ΔG.
2. Fungsi ko enzim
Selain itu koenzim juga berfungsi untuk menentukan sifat dari suatu reaksi dan
dapat bertindak sebagai actore actore dari satu enzim ke enzim yang lain. Contoh
koenzim adalah NADH, NADP dan actore trifosfat.
Koenzim merupakan komponen penting dari enzim yang diperlukan untuk setiap
reaksi actore dalam tubuh kita. Koenzim sering di identikan sebagai vitamin karena
banyak koenzim ditemukan dalam bentuk actore vitamin B seperti Niacin, Tiamin,
Riboflavin, dl. Koenzim berikatan dengan enzim membentuk holoenzim. Koenzim
juga membentuk molekul lain dalam sel yang menjadi sumber actor Sel. Energi sell
dibutuhkan molekul-molekul sel untuk melakukan fungsi-fungsi khusus. Contoh dari
salah satu fungsi koenzim bagi tubuh adalah retensi memori. Tanpa koenzim, tubuh
manusia tidak bekerja dan semua proses sel berhenti
Reaksi kimia yang dikatalis oleh enzim, menunjukkan bahwa reaksi tersebut
membutuhkan actor untuk reaksi lebih sedikit actore reaksi yang tidak dikatalis oleh
enzim. Oleh karena itu, enzim berperan penting dalam menurunkan actor aktivasi
untuk memulai suatu reaksi, sehingga reaksi dapat berjalan sangat cepat, efisien, dan
tidak menimbulkan suhu yang tinggi.

C. Penggolongan Enzim dan Koenzim


1. Penggolongan Enzim
Enzim dapat digolongkan berdasarkan tempat bekerjanya, substrat yang
dikatalisis, daya katalisisnya, dan cara terbentuknya.

2. Penggolongan enzim berdasarkan tempat bekerjanya :


a. Endoenzim
Endoenzim disebut juga enzim intraseluler, yaitu enzim yang bekerjanya di
dalam sel. Umumnya merupakan enzim yang digunakan untuk proses sintesis di
dalamsel dan untuk pembentukan actor (ATP) yang berguna untuk proses
kehidupan sel,actor dalam proses respirasi
b. Eksoenzim
Eksoenzim disebut juga enzim ekstraseluler, yaitu enzim yang bekerjanya di
luar sel. Umumnya berfungsi untuk “mencernakan” substrat secara hidrolisis,
untuk dijadikan molekul yang lebih sederhana dengan BM lebih rendah sehingga
dapat masuk melewati actore sel. Energi yang dibebaskan pada reaksi pemecahan
substrat di luar sel tidak digunakan dalam proses kehidupan sel.
3. Penggolongan enzim berdasarkan daya katalisis
a. Oksidoreduktase
actore mengkatalisis reaksi oksidasi-reduksi, yang merupakan pemindahan
actore, actore atau oksigen. Sebagai contoh adalah enzim actore transfer oksidase
dan actore peroksidase (katalase). Ada beberapa macam enzim electron transfer
oksidase, yaitu enzim oksidase, oksigenase, hidroksilase dan dehidrogenase.
b. Transferase
Transferase mengkatalisis pemindahan gugusan molekul dari suatu molekul
ke molekul yang lain. Sebagai contoh adalah beberapa enzim sebagai berikut:
1. Transaminase adalah transferase yang memindahkan gugusan amina.
2. Transfosforilase adalah transferase yang memindahkan gugusan fosfat.
3. Transasilase adalah transferase yang memindahkan gugusan asil.
c. Hidrolase
Actore mengkatalisis reaksi-reaksi hidrolisis, dengan contoh enzim adalah:
1. Karboksilesterase adalah hidrolase yang menghidrolisis gugusan ester
karboksil.
2. Lipase adalah hidrolase yang menghidrolisis lemak (ester lipida).
3. Peptidase adalah hidrolase yang menghidrolisis protein dan polipeptida.
d. Liase
Actore berfungsi untuk mengkatalisis pengambilan atau penambahan gugusan
dari suatu molekul tanpa melalui proses hidrolisis, sebagai contoh adalah:
1. L malat hidroliase (fumarase) yaitu enzim yang mengkatalisis reaksi
pengambilan air dari malat sehingga dihasilkan fumarat.
2. Dekarboksiliase (dekarboksilase) yaitu enzim yang mengkatalisis reaksi
pengambilan gugus karboksil.
e. Isomerase
Isomerase meliputi enzim-enzim yang mengkatalisis reaksi isomerisasi, yaitu:
1. Rasemase, merubah l-alanin D-alanin
2. Epimerase, merubah D-ribulosa-5-fosfat D-xylulosa-5-fosfat
3. Cis-trans isomerase, merubah transmetinal cisrentolal
4. Intramolekul ketol isomerase, merubah D-gliseraldehid-3-fosfat
dihidroksi aseton fosfat
5. Intramolekul transferase atau mutase, merubah metilmalonil-CoA
suksinil-CoA.
f. Ligase
actore mengkatalisis reaksi penggabungan 2 molekul dengan dibebaskannya
molekul pirofosfat dari nukleosida trifosfat, sebagai contoh adalah enzim
asetat=CoASH ligase yang mengkatalisis rekasi sebagai berikut:

Asetat + CoA-SH + ATP Asetil CoA + AMP + P-P

4. Koenzim
a. koenzim 1
Tersusun dari satu molekul beta asam molekul nikotinamida, satu molekul
adenine dan 2 molekul pentose serta 2 molekul asam phospat. Koenzim ini dikenal
juga sebagai kodahidrogenese 1 atau kozimase. Dalam ilmu kimia dikenal sebagai
DPN( diphosphopyridine nucleotide). Dan pada umunya terdapat pada sel hidup.
b. Koenzim 2
Dikenal sebagai kodehidrogenese II atau kozimase II. Fungsinya sama
dengan koenzim I dan hanya berbeda dalam kandungan molekul asam sulfatnya.
Pada koenzim I tersapat 2 molekul asam phosfat sedangkan pada koenzim II
terdapat 3 molekul asam phospat. Fugnsi koenzim dalam suasana anaerob
sebagai dehidrogenase yang menerima atom H atau sebagai aksepto H.

D. Faktor yang mempengaruhi Enzim dan ko Enzim


a. Suhu

Enzim terdiri atas molekul-molekul protein. Oleh karena itu, enzim masih
tetap mempuyai sifat protein yang kerjanyas dipengaruhi oleh suhu. Enzim dapat
bekerja optimum pada kisaran suhu tertentu, yaitu sekitar suhu 400 C. Pada suhu
00 C, enzim tidak aktif. Jika suhunya dinaikkan, enzim akan mulai aktif. Jika
suhunya dinaikkan lebih tinggi lagi sampai batas sekitar 40 – 500 C, enzim akan
bekerja lebih aktif lagi. Namun, pemanasan lebih lanjut membuat enzim akan
terurai atau terdenaturasi seperti halnya protein lainnya. Pada keadaan ini enzim
tidak dapat bekerja.

1. Enzim tidak aktif pada suhu kurang daripada 0oC.


2. Kadar tindak balas enzim meningkat dua kali ganda bagi setiap kenaikan
suhu 10oC.
3. Kadar tindak balas enzim paling optimum pada suhu 37oC. Enzim
ternyahasli pada suhu tinggi iaitu lebih dari 50oC.

b. Derajat Keasaman (pH)

Enzim bekerja pada pH tertentu, umumnya pada netral, kecuali beberapa jenis
enjim yang bekerja pada suasana asam atau suasana basa. Jika enzim yang bekerja
optimum pada suasana netral ditempatkan pada suasana basa ataupun asam,
enzim tersebut tidak akan bekerja atau bahkan rusak. Begitu juga sebaliknya, jila
suatu enzim bekerja optimal pada suasana basa atau asam tetapi ditempatkan pada
keadaan asam atau bas, enzimtersebut akan rusak.
Sebagai contohnya, enzim pepsin yang terdpat di dalam lambung, efektif bekerja
pada pH rendah.

Setiap enzim bertindak paling cekap pada nilai pH tertentu yang disebut
sebagai pH optimum.

1. pH optimum bagi kebanyakan enzim ialah pH 7.


2. Terdapat beberapa pengecualian, misalnya enzim pepsin di dalam perut
bertindak balas paling cekap pada pH 2, sementara enzim tripsin di dalam
usus kecil bertindak paling cekap pada pH 8.
c. Inhibitor

Hal lain yang mempengaruhi kerja enzim adalah feed back inhibitor. Feed
back inhibitor adalah keadaan pada saat substansi hasil (produk) kerja enzim yang
terakumulasi dalam jumlah yang berlebihan akan menghambat kerja enzim yang
bersangkutan.
1. Inhibitor Kompetisi
Pada inhibitor kompetisi terjadi penambahan substrat dapat mengurangi
daya hambatnya, karena inhibitor bersaing dengan substrat untuk mengikta
bagian aktif enzim. Misalnya enzim suksinat dehidrogenase yang berfungsi
mengkatalisis reaksi oksidasi asam uksinat menjadi fumarat, jika dalam proses
ini dutambahkan asam malonat, maka enzim suksinat dehidrogenase akan
menurun aktivitasnya.
Tetapi jika diberikan lagi asam suksinat sebagai substrat reaksi akan
normal kembali. Sehingga aktivitas inhibitor ini sangat bergantung pada
konsentrasi inhibitor, konsentrasi substrat, dan aktivitas actore inhibitor dan
substrat.

2. Inhibitor Nonkompetisi
Inhibitor nonkompetisi pengauhnya tdak dapat dihilangkan dengan adanya
penambahan substrat lain, dimana inhibitor ini akan berikatan dengan
permukaan enzim tanpa lepas dan lokasinya tidak dapat diganti oleh substrat.
Sehingga daya kerja inhibitor sangat tergantung dari konsentrasi inhibitor dan
aktivitas inhibitor terhadap enzim.

d. Konsentrasi Substrat
Mekanisme kerja enzim juga ditentukan oleh jumlah atau konsentrasi substrat
yang tersedia. Jika jumlah substratnya sedikit, kecepatan kerja enzim juga rendah.
Sebaliknya, jika jumlah substrat yang tersedia banyak, kerja enzim juga cepat.
Pada keadaan substrat berlebih, kerja enzim tidak sampai menurun tetapi konstan.
1. Pada kepekatan substrat rendah, bilangan molekul enzim melebihi bilangan
molekul substrat. Oleh itu,Cuma sebilangan kecil molekul enzim bertindak
balas dengan molekul substrat.
2. Apabila kepekatan substrat bertambah, lebih molekul enzim dapat
bertindak balas dengan molekul substrat sehingga ke satu kadar
maksimum.
3. Penambahan kepekatan substrat selanjutnya tidak akan menambahkan
kadar tindak balas kerana kepekatan enzim menjadi actor pengehad.

e. Konsentrasi enzim
Agar reaksi berjalan optimum, maka perbandingan jumlah antara enzim dan
zubstrat harus sesuai. Jika enzim terlalu sedikit dan substrat terlalu banyak reaksi
akan berjalan lambat bahkan ada substrat yang tidak terkatalisasi . semakin banyak
enzim, reaksi akan semakin cepat.
BAB III
A. Kesimpulan
Enzim dan koenzim adalah protein yang terkandung dalam tubuh manusia yang
fungsinya adalah untuk mempercepat metabolisme reaksi kimia yang terjadi dalam
tubuh, Enzim dan koenzim tersebut dapat digolongkan berdasarkan:
1. Enzim digolongkan berdasarkan tempat bekerjanya
2. Enzim digolongkan berdasarkan dayakatalisnya.
Sedangakanm koenzim digolonkan dengan ;
1. Koenzim 1
2. Koenzim 2
Enzim dan koenzim tersebut dapat mengalami hambatan dalam proses kejanya,
yang dapat mempengaruhi cara kerja Enzim dan koenzim adalah:
1. Suhu
2. Derajat keasaman (pH)
3. Inhubator
4. Konsetrasi substrat
5. Konsentrasi en

DAFTAR PUSTAKA
Sumber:
http://aagunberbagi.blogspot.com/2011/12/enzim.html
http://www.kamusq.com/2012/09/koenzim-adalah-pengertian-dan-definisi.htmls
http://belajar-indah.blogspot.com/2009/08/pengertian-enzim.html
http://rikihidayathidayat.blogspot.com/2012/06/makalah-enzim.html
makalah enzim dan koenzim

Anda mungkin juga menyukai