Anda di halaman 1dari 4

JENIS PERCOBAAN

A. PERCOBAAN VISKOSITAS ZAT CAIR


1. Landasan Teori
Fluida zat cair merupakan zat yang dapat mengalir Fluida dapat berupa zat cair dan
gas.Melekul – melekul dalam fluida mempunyai kebebasan lebih besar untuk bergerak
sendiri dalam zat cair, gaya interaksi antara molekul-molekul yaitu disebut gaya
kohesi.Jika suatu zat cair berada dalam keadaan diam, beda tekanan antara keduanya
hanya tergantung dari ketinggian tempat dan rapat massa benda tersebut.Zat cairyang
mudah mengalir seperti minyak tanah mempunyai koefesien kekentalan yang kecil
sedangkan gliserin mempunyai koefesien yang lebih besar ( Sutrisno, 1984 ; 34 )
Setiap benda membentuk gerak sembarang didalam fluida dalam gerakanya
akan mengalami hambatan ( gesekan ) oleh sifat Viskous fluida.Besar hambatan ini tergantung
pada massa jenis fluida, inilah yang merupakan gaya gesekan pada koefesien viskositas,
tetapi juga tergantung pada jenis bendanya.Jika suatu benda padat dengan rapat massa
jenis yang berjari-jari ( r )dilepaskan tanpa kecepatan awal dalam zat cair yang kental
dengan rapat massa Vo ( Vp ) mula-mula akan mendapat percepatan karena adanya gaya
berat dan kecepatan ini mempercepat laju benda, bertambahnya kecepatan bola maka gaya
stokes juga bertambah besar sehingga suatu saat akan terjadi keseimbangan antara gaya yang
bekerja pada bola (anonym, 2001 ;21 )
Fluida didefenisikan sebagai zat yang dapat mengalir, contohnya zat cair yang terdiri
dari air, minyak, glistering, bensin, solar dan sebagainya. Gas yang berupa udara, jika tanda
tersebut bergeser pada benda tersebut akan bekerja gaya gesek yang disebabkan oleh
kekentalan fluid dan arahnya berlawanan dengan arah gerak' benda. Pada tahun 1845 Sir
George Stepes, mengatakan bahwa jika benda yang berbentuk bola bergerak dalam fluida yang
tetap sifat-sifatnya maka gaya gesekan yang dialami adalah f=-/m dimana ( f ) adalah
gaya gesekan yang bekerja pada bola. ( huruf yunani ) merupakan koefesien kenkentalan
fluida,( r ): jari-jari, ( v ) : kecepatan bola, tanda (-) menunjukkan bahwa f berlawanan
dengan V (anonym , 2002;12 ).
Jika suatu bola padat dengan rapat massaa  yang berjari-jari r dilepaskan
tanpa kecepatan awal dalam zat cair yang kental Po ( P> Po ) bola mula- mula akan
mendapatkan percepatan karena gaya berat, percepatan ini memperbesar kecepatan bola.
Bertambahnya kecepatan bola maka gaya stokes juga bertambah besar sehingga pada suatu
saat akan terjadi keseimbangandiantara gaya – gaya yang bekerja pada bola. Jika gaya-
gaya yang bekerja dalam keadaan seimbang maka berlaku hubungan
Fv + FA – W =0
Dimana : Fv = gaya gesek akibat viskositas benda
FA = gaya Apung
W = gaya berat benda
= M .g
FA = F2 - F1
=.g.A.h2 –.g.A.h1
2. Tujuan Dan Manfaat
Tujuan yang diharapkan dari percobaan ini adalah:
a. Memahami konsep dasar tentang viskositas
b. Memahami gaya – gaya yang bekerja pada benda yang bergerak dalam zat cair
c. Menentukan besarnya kecepatan minimal bola yang bergerak dalam fluida
d. Menentukan koefesien viskositas zat cair yang digunakan
Adapun manfaat yang diharapkan dari percobaan ini adalah dapat mengamati adanya
gerakan pada benda yang bergerak didalam flu ida dan dapat menentukan koefesien
gliserin.
3. Bahan dan alat
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah sebagaiberikut :
a. Tabung gelas
b. Bola
c. Mistar
d. Mikrometer sekrup
e. Thermometer
f. Saringan bertangkai
g. Stop watch
h. Neraca analitis
4. Prosedur percobaan
Adapun prosedur percobaan yang dilakukan adalah
a. Menggunakan 3 ( tiga ) bola dengan ukuran yang berbeda – beda,kemudian
mengukur diameter masing-masing bola sebanyak 2 ( dua ) kali pada tempat yang berbeda
dengan menggunakan alat micrometer sekrup, dengan memperhatikan skala terkecil.
b. Menimbang massa tabung gelas dalam keadaan kosong dan pada saat telah berisi gliserin
c. Menimbang massa masing – masing bola dengan neraca analitis,kemudia n
menyiapkan tabung gelas berisi g liserin, setelah itu menempatkan dua karet
gelang pada tabung yaitu 1 karet ditempatkan pada bagian atas ( 1 cm Dibawah
permukaan zat cair ) dan 1 karetdibawah yang ditempatkan 5 cm diatas dasar tabung,
dan mengukur jarak ( d ) kedua karet tersebut.
d. Mengukur suhu zat cair yang digunakan.
e. Memastikan saringan bola sudah tersedia didasar tabung kemudiandengan stopwatch
untuk mengamati waktu tempuh bola melintasi jarak percobaan ini dilakukan sebanyak 3
( tiga ) kali
f. Pastikan bahwa dalam zat cair tidak terdapat gelembung udara pada waktu melepas bola.
g. Ulangi langka d dengan bola yang lain.
h. Mengubah jarak antara kedua karet tersebut menjadi d2 dan d3 kemudian untuk
mengubahnya karet yang dibawah digerakkan naik dengan jarak 3 cm dari jarak semula.
i. Mengukur jarak d2 dan d3, kemudian mengulagi langka d dan e untuk masing – masing
jarak tersebut.
j. Setelah selesai percobaan ukur kembali suhu zat cair tersebut.
5. Tabel data percobaan

NO JARAK ALAT T1 T2 T3 T d1 d2 d MASSA


1 Kelereng
2 Bola
3 Hagel
1 Kelereng
2 Bola
3 Hagel
1 Kelereng
2 Bola
3 Hagel

Massa tabung gelas sebelum diisi zat cair =


Massa tabung gelas setelah diisi zat cair =

Anda mungkin juga menyukai