Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Banyak orang menganggap ilmu matematika itu sulit. Matematika menurut banyak
analisa dan perhitungan sehingga banyak orang yang menghafalkan ilmu tersebut
daripada memahaminya. Salah satu ilmu yang dipelajari dalam ilmu matematika adalah
aljabar modern. Aljabar modern adalah salah satu ilmu matematika yang mempelajari
struktur aljabar seperti field, teorema fermat, dan ideal. Aljabar modern ilmu yang sulit
dipelajari karena dalam pembuktian konsep-konsep yang ada sangatlah abstrak dan sulit
dipahami.
Pada umumnya di dalam suatu ring, penjumlahan, pengurangan dan perkalian
terhadap unsur suatu ring akan diperoleh hasil, tetapi untuk pembagian tidak selalu
diperoleh hasil. Di dalam Integral domain, unsur-unsurnya dapat dikensel tetapi tidak
selalu diperoleh hasil bila dibagi dengan unsur yang bukan nol. Misalkan, bila a, b ∈ Z,
maka 3a = 3b menghasilkan a = b, tetapi tidak setiap unsur Z dapat dibagi 3. Ada suatu
sistem bilangan-bilangan yang selalu diperoleh hasil bila dibagi unsur yang bukan nol,
yang disebut Field (Lapangan). Field adalah suatu ring pembagian yang komutatif dengan
unsur kesatuan yang mana setiap unsur tak nol mempunyai invers. Dengan kata lain suatu
field adalah ring komutatif yang mempunyai unsur balikan/invers terhadap perkalian.
Dalam grup kita mengenal subgrup normal. Dalam ring terdapat subring-subring
tertentu yang mempunyai peranan mirip dengan subgrup normal. Subring yang
peranannya mirip subgrup normal disebut ideal, yakni subring dari suatu ring yang
memiliki sifat-sifat khusus. Pada ideal dikenal dengan ideal kiri yaitu bila tertutup
terhadap perkalian unsur di sebelah kiri dan ideal kanan yaitu bila tertutup terhadap
perkalian unsur di sebelah kanan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan field?
2. Buktikan teorema fermat!
3. Apakah yang dimaksud dengan ideal?
4. Jelaskan perbedaan dan persamaan field dan ideal !
1.3 Tujuan
Agar pembaca mampu memahami apa yang dimaksud dengan field, iedal, dan mampu
memutikan teorema fermat serta memahami perbedaan dan persamaan anatara field dan
ideal.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Field ( Lapangan )

Definisi D-2 :
Suatu ring pembagian yang komutatif disebut lapangan atau field.
Contoh : Perhatikan himpunan Z3={0,1,2}mdengan operasi penjumlahan dan perkalian
modulo 3. Dapat ditunjukkan bahwa 1 dan 2 merupakan unit. Karena dalam perkalian
berlaku sifat komutatif maka Z3 merupakan suatu lapangan.

Lemma D-1 :
Andaikan R adalah ring dengan unsur kesatuan 1. Jika a  R adalah suatu unit maka a
bukan suatu pembagi nol.

Bukti :
Ambil sebarang a  R dengan a adalah suatu unit dari R . Akibatnya terhadap a 1  R
sedemikian hingga a.a 1  a 1 .a  1 . Jika terdapat beberapa b  R sehingga a.b  0 maka
 
b  1.b  a 1 .a .b  a 1 .aa.b  a 1 .0  0 . Karena b  0 maka a bukan pembagi nol.

2.2 Teorema Fermat

Teorema D-4 : (Teorema Fermat)

jika a  Z dan p  bilangan prima yang tidak membagi a maka a p 1  1  p Z atau a p 1  1(mod p).
akibat : a Z maka a p  a (mod p),  p bilangan prima.
Contoh :

1. Hitunglah sisa hasil bagi dari 8103 13


Penyelesaian :
Diketahui p = 13 (prima) ; p  13( prima); a  8  Z13 .

Menurut Teorema C-3 maka : 812  1(mod 13)

8103  812  87  1.87  87   5   5  5  25  5   1  5  5


8 7 6 3 3

Jadi, 8103  5(mod 13) atau 8103 :13 mempunyai sisa 5.


Teorema H-3:

Andaikan a adalah satu unsur di dalam ring komutatif R. Himpunan N  ra : r  R adalah
suatu ideal dari R. Selanjutnya, bila M adalah suatu ideal yang memuat unsur, maka N  M .

Bukti :
karena 0a = 0, maka 0  N sehingga N   . Untuk sebarang dua unsur r1a, r2 a  N ,

diperoleh r1a  r2 a  (r1  r2 )a. Karena r1 , r2  R maka r1  r2  R . Hal ini berakibat

r1a  r2 a  (r1  r2 )a  N . Selanjutnya, pandang sebarang unsur x  R dan sebarang unsur


ra  R . Karena x  R dan r  R , maka xr  R . Sehingga x(ra )  ( xr)a  N . Jadi N adalah
suatu ideal kiri dari R . Karena R adalah suatu ring komutatif, maka N juga merupakan ideal
kanan dari R . Jadi, N satu ideal dari R .

Selanjutnya, kita perhatikan bahwa N adalah ideal terkecil yang mengandung unsur
a . Andaikan M adalah sebarang ideal dari R dengan a  M . Kita perlihatkan bahwa N  M
. Untuk itu ambil sebarang ra  N . Karena r  R dan a  M dan M adalah suatu ideal dari
R , maka ra  M . Sehingga N  M .

Definisi H-2 :

Ideal N yang didefinisikan pada teorema H-2 disebut sebagai ideal prinsipal, yang dibangun
oleh unsur a . Suatu ring demikian sehinggan semua idealnya adalah ideal prinsipal disebut
sebagai ring ideal prinsipal.

Contoh :

Perhatikan, ring Z 4 . Ideal dari Z 4 . adalah

N1 {0}  {r.0 | r  Z 4 }, N 2  {r.2 | r  z 4 } dan z 4  {r.1 | r  z 4 } , maka z1 . adalah ring


prinsipal ideal

Contoh :

Ideal dari ring himpunan kuasa dari himpunan


A  1,2, P A   , 
1 , 2, A, adalah N 0  , N1  1, N 2   , 2 dan P A . Karena
N 0  X   : X  P A

N1  X  
1 : X  P A
N 2  X  2: X  P A
P A  X  A : X  P A
dan N 0 , N1 , N 2 dan P A adalah ideal prinsipal dari P A . Akibatnya P A adalah ring ideal
prinsipal.

Berikut ini, beberapa jenis ideal yang lain, ideal prima dan ideal maksimal.

Defenisi H- 3

Suatu ideal sejati N dari rimg R dikatakan ideal prima jika untuk semua x, y  R dengan
xy  N , maka x  N atau y  N . Selanjutnya suatu ideal sejati N darin dikatakan ideal

maksimal dari ring R , bila untuk setiap ideal M di R berlaku hubungan M  N  R.

Contoh :

 Z ,,. merupakan suatu ring. Dapat ditunjukkan pZ adalah sautu ideal. Perhatikan semua
x, y  R dengan xy  pZ . Hal ini berakibat xy = kp . Tetapi ini berarti p membagi x atau p
membagi y. dengan perkataan lain, x  pZ atau y  pZ . Akibatnya pZ merupakan suatu
ideal prima.

Anda mungkin juga menyukai