Teknik deteksi dini tumbuh kembang anak adalah suatu upaya penjaringan yang
dilaksanakan secara menyeluruh untuk menemukan penyimpangan tumbuh kembang serta
mengenali faktor-faktor resiko pada balita(anak usia dini), juga untuk dapat mengetahui
penyimpangan tumbuh kembang anak secara dini sehingga upaya pencegahan, stimulasi,
penyembuhan serta pemulihan dapat diberikan dengan indikasi yang jelas pada masa-masa
kritis proses tumbuh kembang anak.
Jelaskan apa saja teknik yang digunakan dalam deteksi dini pertumbuhan perkembangan anak!
Teknik-teknik yang dapat digunakan untuk deteksi dini pertumbuhan adalah 1) Observasi
(pengamatan) dengan cara memperhatikan mulai penampilan, wajah, bentuk kepala, tinggi
badan hingga interaksinya dengan lingkungan. 2) Pengkuran, teknik ini dilakukan untuk
mengetahui kelainan tumbuh kembang anak seperti perawakan yang pendek (short stature),
perawakan tinggi (tall stature), yang diklasifikasikan sebagai variasi normal dan patologis,
malnutrisi dan obesitas, dengan menggunakan pengkuran antopometri. 3) Pengukuran
antropometri yang meliputi berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar dada, lingkar
lengan dan tebal kulit.
Sedangkan beberapa teknik yang bisa digunakan untuk deteksi dini perkembangan adalah 1)
Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) yang berguna untuk mengetahui
perkembangan anak normal atau ada penyimpangan. 2) Kuesioner Perilaku Anak Prasekolah
(KPAP) yaitu alat yang berguna untuk mendeteksi secara dini kelainan-kelainan prilaku anak
prasekolah, sehingga dapat segera dilakukan tindakan untuk mengantisipasinya. 3) Tes Daya
Lihat (TLD) bagi anak prasekolah, yaitu tes yang dilakukan untuk mendeteksi secara dini
adanya kelainan penglihatan pada anak agar segera dapat di lakukan intervensi sehingga
kesempatan untuk memperoleh ketajaman penglihatan menjadi lebih besar, dan yang ke 4)
Tes Daya Dengar (TDD), yaitu tes yang dilakukan untuk menemukan gangguan pendengara
secara dini, agar dapat segera ditindaklanjuti untuk meningkatkan kemampuan daya dengar
dan bicara dengan baik.
1. Siapakah pelaksana dan alat alat apa yang digunakan untuk mendeteksi dini tumbuh kembang
anak? Tulislah jawabannya pada tabel berikut ini!
a. Pelaksana dan alat yang digunakan untuk deteksi dini penyimpangan pertumbuhan
Tingkat Pelaksana Alat yang digunakan
Pelayanan
Keluarga, - Orang tua - KMS
masyarakat - Kader kesehatan - Timbangan dacin
- Petugas PAUD, BKB, TPA dan Guru
TK
Puskesmas - Dokter - Tabel BB/TB
- Bidan - Grafik LK
- Perawat - Timbangan
- Ahli gizi - Alat ukur tinggi badan
- Petugas lainnya - Pita pengukur lingkar kepala
b. Pelaksana dan alat yang digunakan untuk deteksi dini penyimpangan perkembangan
Tingkat
Pelaksana Alat yang digunakan
pelayanan
Keluarga dan - Orang tua
Buku KIA
masyarakat - Kader kesehatan, BKB, TPA
- KPSP
- Petugas pusat Paud terlatih
- TDL
- Guru TK terlatih
- TDD
- Dokter - KPSP
Puskesmas - Bidan - TDL
- Perawat - TDD
Keterangan :
Buku KIA : Buku Kesehatan Ibu Anak
KPSP : Kuesioner Praskrining Perkembangan
TDL : Tes Daya Lihat
TDD : Tes Daya Dengar
BKB : Bina Keluarga Balita
TPA : Tempat Penitipan Anak
Pusat PAUD : Pusat Pendidikan Anak Usia Dini
TK : Taman Kanak-kanak
Latar belakang
Sasaran
Sasaran langsung: semua anak umur 0 – 6 tahun yang ada di wilayah Puskesmas
Sasaran tidak langsung:
1. Tenaga kesehatan yang ada di lini depan
2. Tenaga pendidik, PLKB, pekerja sosial
3. Petugas sektor swasta dan profesi lain
Tujuan
1. Tujuan Umum : agar semua balita umur 0 - 5 tahun dan anak pra sekolah umur 5 – 6 tahun tumbuh
dan berkembang secara optimal sesuai dengan potensi genetiknya sehingga berguna bagi nusa dan
bangsa serta mampu bersaing di era global melalui kegiatan stimulasi, deteksi dan intervensi dini.
2. Tujuan Khusus:
Indikator Keberhasilan
Tahun 2010: 90% balita dan anak pra sekolah terjangkau oleh kegiatan stimulasi, deteksi dan intervensi
dini penyimpangan tumbuh kembang.
Kegiatannya
1. Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan : pemeriksaan Berat Badan/Tinggi Badan dan Lingkar
Kepala.
a. Pengukuran Berat Badan
Tujuannya yaitu menentukan status gizi anak: normal, kurus, kurus sekali atau gemuk.
Jadwal sesuai dengan jadwal deteksi dini
Pengukuran Berat Badan: timbangan bayi dan timbangan injak
Pengukuran Panjang Badan atau Tinggi Badan: posisi berbaring dan berdiri
Penggunaan tabel Berat Badan /Tinggi Badan.
Tujuan: mengetahui lingkaran kepala anak dalam batas normal atau di luar batas
Jadwal: 0 – 11 bulan tiap 3 bulan; 12 – 72 bulan tiap 6 bulan.
2. Deteksi dini Penyimpangan Perkembangan: pemeriksaan Kuisioner Pra Skrining Perkembangan, Test
Daya Dengar dan Test Daya Lihat.
Skrining perkembangan anak dengan KPSP (Kuisioner Pra Skrining).
Tujuan : menemukan gangguan pendengaran sejak dini, agar dapat segera ditindaklanjuti untuk
meningkatkan kemampuan daya dengar dan bicara anak
Jadwal: tiap 3 bulan pada bayi umur kurang dari 12 bulan dan setiap 6 bulan pada anak umur 12
bulan ke atas
Pelaksana: tenaga kesehatan, guru TK, tenaga PADU dan petugas terlatih
Alat: instrumen Test Daya Dengar menurut umur anak, gambar binatang, mainan
Prosedur: cek pada buku pedoman
Tujuan: mendeteksi secara dini kelainan daya lihat agar segera dapat dilakukan tindakan
lanjutan shg kesempatan untuk memperoleh ketajaman daya lihat menjadi lebih besar
Jadwal: setiap 6 bulan pada anak usia pra sekolah umur 36 – 72 bulan
3. Deteksi dini penyimpangan mental emosional: Kuisioner Masalah Mental Emosional, CHeclist of
Autisim in Todlers, Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas.
a. Deteksi dini penyimpangan mental emosional
7. Usia 2- 3 tahun
pada usia ini anak belajar meloncat, memanjat, melompat dengan satu kaki, membuat
jembatan dengan 3 kotak, mampu menyususn kalimat, mempergunakan kata-kata saya,
bertanya, mengerti kata-kata yang ditujukan kepadanya, menggambar lingkaran, bermain
dengan anak lain dan menyadari adanya lingkungan lain diluar eluarganya.
8. Usia 3-4 tahun
Pada usia ini anak sudan daoat berjalan-jalan sendiri mengunjungi tetangganya, berjalan
pada jari kaki, belajar berpakaian dan membuka pakaian sendiri, menggambar garis
silang, menggambar orang hanya kepala dan badan, mengenal 2 atau 3 warna, bicara
dengan baik, menyebut namanya, jenis kelain dan umurnya, jenis kelamin dan umurnya,
banyak bertanya, bertanya bagaimana anak melahirkan, mengenal sisi atas, sisi bawah,
sisi muka dan sisi belakang, mendengar cerita-cerita bermain dengan anak lain,
menunjukan rasa sayang kepada saudara-saudaranya, dapat melaksanakan tugas-tugas
sederhana.
9. Usia 4-5 tahun
Pada usia ini sudah dapat melompat dan menari, meggambar orang dengan kepala lengan
dan badan, menggambar segitiga dan segiempat, pandai bicara, dapat menghitung jari-
jarinya, dapa menyebutkan hari-hari dalam minggu, mendengar atau mengulang hal-hal
penting dan cerita, minat kepada kata baru dan artinya, memprotes bila dilarang apa yang
diinginkannya, mengenal 4 warna, memperkirakan bentuk dan besarnya benda,
membedakan besar dan kecil, menaruh minat kepada aktivitas orang dewasa.
Keterangan :
Buku KIA : Buku Kesehatan Ibu Anak
KPSP : Kuesioner Pra Skrining Perkembangan
TDL : Tes Daya Lihat
TDD : Tes Daya Dengar
PAUD : Pendidikan Anak Usia Dini
Intervensi
Rujuk ke Rumah Sakit bila tudak tertangani.
c. Tes Daya Lihat (TDL)
- Tujuan tes daya lihat adalah untuk mendeteksi secara dini kelainan daya lihat agar
segera dapat dilakukan tindakan lanjutan sehingga kesempatan untuk memperoleh
ketajaman daya lihat menjadi lebih besar.
- Jadwal tes daya lihat dilakukan setiap 6 bulan pada anak usia prasekolah umur 36
sampai 72 bulan.
- Cara melakukan pemeriksaan dengan poster E (untuk pemeriksa) dan kartu E untuk
anak.
- Pemeriksaan dilakukan dalam jarak 3 meter
- Tunjuk poster E dan suruh anak untuk mengarahkan kartu E sesuai yang kita tunjuk.
- Lakukan secara bergiliran antara mata kiri dan kanan dengan cara menutup sebelah
mata dengan kertas
- Jika sampai baris ketiga anak menjawab benar maka penglihatan anak normal, jika
sampai baris ketiga anak mengarahkan kartunya salah, kemungkinan anak mengalami
gangguan penglihatan.
- Jika kemungkinan anak mengalami gangguan penglihatan, ulang peeriksaan pada 2
minggu berikutnya, jika hasilnya tetap sama, rujuk segera ke Rumah Sakit dengan
menuliskan mata yang mengalami gangguan.