Koloid Meningkatkan Keterampilan Proses Sains PDF
Koloid Meningkatkan Keterampilan Proses Sains PDF
Skripsi
disusunsebagaisalahsatusyarat
untukmemperolehgelarSarjanaPendidikan
Program StudiPendidikan Kimia
oleh
Kiki Setyandari
4301411005
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
i
ii
ii
iii
iii
iv
Bapak Legimin dan Ibu Pujiati atas segala pengorbanan, doa, dan kasih saying
untuk mencapai cita dan cinta
iv
v
PRAKATA
Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan inayah-Nya yang
petunjuk, saran, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis
3. Dr. Sri Susilogati S., M.Si, dosen pembimbing 1 yang selalu mengarahkan,
5. Dra. Sri Nurhayati, M. Pd, dosen penguji utama yang telah memberikan
7. Wahyu Puji Astuti, S.Pd, guru kimia kelas XI SMA N 1 Bergas yang
v
vi
Penulis
vi
vii
ABSTRAK
Setyandari, Kiki. 2015. Penerapan Metode Project Based Learning Berbasis
Chemoentrepreneurship pada Materi Koloid untuk Meningkatkan Keterampilan
Proses Sains Siswa Kelas XI. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Utama Dr. Sri
Susilogati S., M.Si. dan Pembimbing Pendamping Dr. Sri Haryani, M.Si.
Kata Kunci:. Metode Project Based Learning; Keterampilan proses sains; Penerapan
Mata pelajaran kimia merupakan mata pelajaran yang dianggap sulit dipahami
oleh siswa. Dibutuhkan pembelajaran yang inovatif yang dapat mengkaitkan materi
dengan objek nyata yang menghasilkan proyek dalam pembelajran kimia, salah
satunya penggunaan metode Project Based Learning. Permasalahan yang dikaji
dalam penelitian apakah metode Project Based Learning dapat meningkatakan
keterampilan proses sains siswa pada materi koloid? Tujuan dari penelitian
meningkatkan keterampilan proses sains siswa melalui penggunaan metode Project
Based Learning pada materi koloid. Populasi penelitian siswa kelas XI SMA Negeri
1 Bergas tahun ajaran 2014/2015 sebanyak 95siswa yang terbagi dalam 3 kelas.
Sampel penelitian siswa kelas XI-1 sebagai kelas kontrol dan kelas XI-2 sebagai
kelas eksperimen. Sampel diperoleh setelah homogenitas populasi dihitung hasilnya
0,86 lebih kecil disbanding = 5, 99. Variabel bebas penelitian ini metode
Project Based Learning, sedangkan variable terikat keterampilan proses sains. Desain
penelitian ini pretest-posttest control group desaign. Teknik pemilihan sampel
dilakukan dengan cluster random sampling. Instrumen penelitian soal keterampilan
proses sains, lembar keterampilan laboratorium, serta angket. Berdasarkan hasil
perhitungan, uji Chi-kuadrat kelas control diperoleh 6,95, sedangkan kelas
eksperimen 6,62 dengan = 7,81 sehingga populasi dinyatakan berdistribusi
normal. Dari data hasil penelitian diperoleh rata-rata nilai soal tes keterampilan
proses sains kelas kontrol 80,32, sedangkan kelas eksperimen 80,45. Hasil analisis
menunjukkan metode Project Based Learning meningktakan keterampilan proses
sains. Hal ini ditunjukkan dengan uji t diperoleh Thitung= 3,606 lebih besar dari Ttabel =
1,99. Begitu pula dengan nilai N-gain kelas kontrol 0,57, sedangkan kelas eksperimen
0,71. Hal ini menunjukkan metode Project Based Learning dapat meningkatkan
keterampilan proses sains. Untuk rata-rata soal keterampilan proses sains posttest
kelas kontrol 75,96, sedangkan kelas eksperimen 83,7. Keterampilan laboratorium
kelas kontrol 67% sedangkan kelas eksperimen 71%. Simpulan dari penelitian
metode Project Based Learning berbasis chemoentrepreneurship meningkatkan
keterampilan proses sains materi koloid siswa kelas XI SMA Negeri 1 Bergas tahun
pelajaran 2014/2015. Saran yang diberikan penulis adalah perlu ada penelitian lebih
lanjut untuk kondisi siswa atau sekolah yang berbeda.
vii
viii
ABSTRACT
Setyandari, Kiki. 2015. Application of Project Based Learning method
Chemoentrepreneursip Based on Colloidal Materials for Improving Science Process
Skills student class XI. Thesis, Department of Chemistry Facultyof Mathematics and
Natural Sciences, state University of Semarang. Main Supervisor Dr. Sri Susilogati
S., M.Sc and Supervisor companion Dr. Sri Haryani, M.Sc.
Chemical subjects are that are considered difficult to understand by students. It takes
innovative learning and can link the material with real objects that produce project in
chemistry, one of them using Project Based Learning method. Issues examined in the
study whether the method can increase the Project Based Learning science process
skills of students through the use of Project Based Learning in colloidal
material.Population studies class XI student of SMA N 1 Bergas 2014/2015 school
year as many as 95 students were divided into three classes. The research sample
class XI-1 as a control class and class XI-2 as the experimental class. Samples were
obtained after the homogeneity of the population is calculated result of 0.86 was
smaller than x2table =5,99. The independent variable of this research method Project
Based Learning, while the dependent variable science prosess skills. The study design
was pretest-posttest control group desaign. Engineering sample selection is done by
cluster random sampling. The research instrument about science process skills,
laboratory skills sheet, as well as questionnaires.Based on calculations, chi-square
test was obtained control class 6.95, while the experimental class whit a 6.62 x 2table
= 7.81 so the table is expressed normally distributed population. From the research
date obtained by the average value of science process skills test item control class
80.32, while the experimental class 80.45. The analysis showed the method Project
Based Learning Enhancing science process skills. This is indicated by test was
obtained T arithematic = 3.606 greater than T table = 1.99. Similarly, the value of N-
gain control class 0.57, while the experimental class 0.71. It shows a method Project
Based Learning can improve the science process skills. For the average about science
process skills posttest control class 75.96, while the experimental group 83.7. Skills
class laboratory controls 67% while the experimental group 71%. The conclusions of
the research method of Project Based Learning based chemoentrepreneurship
improve colloidal materials science process skills class XI student of SMA N 1
Bergas school year 2014/2015. Advice given writer is there needs to further research
to student or school conditions were different.
viii
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………........ i
PERNYATAAN………………………………………………………........... ii
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………….. iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN……………………………………............ iv
PRAKATA……………………………………………………………........... v
ABSTRAK……………………………………….......................................... viii
ABSTRACT ……………………………………………………………….... ix
DAFTAR ISI……………………………………………………………........ x
DAFTAR TABEL………………………………………………………........ xii
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………............ xiii
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………........ xiv
Bab 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangMasalah………………………………………... 1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………. 4
1.3 Tujuan Penelitian……………………………………………….. 4
1.4 Manfaat Penelitian……………………………………………… 5
1.5 Penegasan Istilah……………………………………………….. 5
Bab 2 KAJIAN PUSTAKA
2.1 Project Based Learning....……………………………………… 8
2.2 Chemoentrepreneurship.............................................................. 19
2.3 Keterampilan Proses Sains……………………………………… 21
2.4 Koloid……………………………………………..................... 26
2.4 Penelitian yang Relevan……………………………...…………. 33
2.5 KerangkaBerpikir………………………………………………. 34
2.6 Hipotesis………………………………………………………... 36
ix
x
x
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Ragam Jenis Keterampilan Proses Sains………………………. 24
Tabel 2.2 Keterampilan Proses Sains dan Indikator……………………… 25
Tabel 2.3 Perbedaan Sifat Larutan, Koloid, dan Suspensi….……………. 27
Tabel 2.4 Perbandingan Sistem Koloid.……………………….................. 28
Tabel 2.5 Perbandingan Sifat Sol Hidrofil dengan Sol Hidrofob..……….. 31
Tabel 3.1 Jumlah Siswa Kelas XI SMA N 1 Bergas................................... 37
Tabel 3.2 Desain Penelitian Pretest-Posttest Control Group Design….… 41
Tabel 3.3 Hasil Analisis Daya Pembeda Soal Objektif………………….. 46
Tabel 3.4 Kriteria Rata-rata Nilai Sikap dan Keterampilan
Laboratorium…………………………………………………. 53
Tabel 4.1 Data Awal Populasi Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Bergas……. 58
Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Populasi…….…………………………… 59
Tabel 4.3 Data Nilai Siswa Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen………. 61
Tabe l4.4 Hasil Uji Normalitas………….………………………………... 61
Tabel 4.5 Hasil Uji Kesamaan Dua Varians Data Pretest dan Data
Posttes…………………………………………………………........... 62
Tabel 4.6 Hasil Uji t Posttest……………………………………………... 63
Tabel 4.7 Uji Average Normalized Gain (G)…………………………….. 63
Tabel 4.8 Data Penilaian Sikap Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen… 65
Tabel 4.9 Data Rata-rata Hasil Keterampilan Laboratorium…………….. 66
Tabel 4.10 Rata-rata Proyek Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas
Eksperimen…………………………………………………….. 68
Tabel 4.11 Hasil Angket Tanggapan Siswa……………………………….. 69
Tabel 4.12 Rincian Kegiatan Pembelajaran Kelas Kontrol……………….. 77
Tabel 4.13 Rincian Kegiatan Pembelajaran Kelas Eksperimen…………... 78
xi
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir…………………………………………… 36
Gambar 4.1 Hasil Uji N-Gain Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen……. 64
Gambar 4.2 Hasil Aspek Sikap Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen…... 65
Gambar 4.3 Persentase Hasil Analisis Tanggapan Siswa Terhadap
Pemebelajaran dengan Metode Project Based Learning…….. 71
xii
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus………………………………………………........ 91
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen… 94
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol…….. 108
Lampiran 4 Kisi-kisi Soal Keterampilan Proses Sains………………. 119
Lampiran 5 LKS……………………………………………………… 140
Lampiran 6 Penilaian Keterampilan Laboratorium………………….. 150
Lampiran 7 Panduan Observasi Aspek Sikap Siswa……………….. 164
Lampiran 8 Angket Respon Siswa Terhadap Model Project Based
Learning………………………………………………… 167
Lampiran 9 Soal Tes………………………………………………….. 169
Lampiran 10 Analisis Butir Soal………………………………………. 175
Lampiran 11 Daftar Nilai Ulangan Tengah Semester Genap Tahun
2013-2014………………………………………………... 183
Lampiran 12 Uji Normalitas Data Hasil Ulangan Tengah Semester
Genap Kelas XI IPA 1…………………………………… 184
Lampiran 13 Uji Normalitas Data HasilUlangan Tengah Semester
Genap Kelas XI IPA 2…………………………………… 185
Lampiran 14 Uji Normalitas Data Hasil Ulangan Tengah Semester
Genap Kelas XI IPA 3…………………………………… 186
Lampiran 15 Uji Homogenitas Populasi……………………………….. 187
Lampiran 16 Uji Kesamaan Keadaan Awal Populasi ( UjiAnava)…… 188
Lampiran 17 Daftar Nilai Ulangan Pre-test……………………………. 190
Lampiran 18 Uji Normalitas Data Pretest Kelas Eksperimen
XI IPA 2………………………………………………… 191
Lampiran 19 Uji Normalitas Data Pretest Kelas Eksperimen
XI IPA 1…………………………………………………. 192
Lampiran 20 Uji Kesamaan Dua Varians Data Nilai Pretest Kelompok
Eksperimen dan Kontrol…………………………………. 193
Lampiran 21 Uji Perbedaan Dua Rata-rata Nilai Pre-test Kelas
Eksperimen dan Kontrol…………………………………. 195
Lampiran 22 Daftar Nilai Ulangan Post-Test………………………….. 197
Lampiran 23 Uji Normalitas Data Posttest Kelas Kontrol…………….. 199
Lampiran 24 UjiNormalitas Data PosttestKelasEksperimen………… 200
xiii
xiv
xiv
1
BAB 1
PENDAHULUAN
suatu Negara dan pendidikan merupakan senjata jitu untuk menciptakan SDM yang
berkualitas (Mulyasa, 2004). Namun saat ini, masalah utama yang dihadapi dunia
proses sains yang masih sangat rendah (Nurhadi & Senduk, 2004).
prinsip, konsep-konsep dasar melalui suatu kegiatan ilmiah (Rustaman, 2004), atau
pengetahuan alam didasarkan atas pengamatan terhadap apa yang dilakukan oleh
keterampilan proses sains siswa dapat dilakukan pada ranah kognitif dan
Negeri 1 Bergas diketahui bahwa banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam
memahami pelajaran kimia pada kelas XI IPA khususnya pada materi koloid.
Separuh lebih dari siswa di tiap kelas memiliki nilai dibawah dengan Kriteria
2
digunakan masih berpusat kepada guru, sehingga dominasi guru dalam proses
Guru hanya mengajarkan konsep-konsep dan teori yang kadang susah dijangkau oleh
pemikiran siswa. Selain itu guru juga jarang menggunkan metode yang berkaitan
dengan laboratorium sehingga keterampilan proses sains siswa kurang. Hal inilah
yang membuat siswa merasa bosan dan kurang tertarik dengan pelajaran kimia
Salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut yaitu melalui metode
menantang dan dianggap sebagai suatu alat yang efektif karena mereka didorong
untuk tidak bergantung sepenuhnya pada guru, tetapi diarahkan untuk dapat belajar
lebih mandiri. Metode pembelajaran Project Based Learning adalah metode yang
di buku pegangan Project Based Learning untuk guru, proyek adalah tugas-tugas
Learning dapat membantu membekali peserta didik untuk persiapan memasuki dunia
3
kerja, karena peserta didik belajar bukan hanya secara teori melainkan praktik di
lapangan. Metode Project Based Learning juga memiliki potensi yang amat besar
untuk membuat pengalaman belajar yang lebih menarik dan bermakna. Selain itu
berupa hasil proyek. Peserta didik akan masuk ke dalam sebuah kompetensi bersama
unggul diantara yang lain. Pada saat yang bersamaan, peserta didik merasa senang
dalam melakukan proyek, mencoba sesuatu yang berbeda dan membuat mereka
materi yang sedang dipelajari dengan objek nyata. Selain memperoleh materi
suatu bahan menjadi suatu produk yang bermanfaat, bernilai ekonomi dan
ini diharapkan siswa lebih kreatif sehingga dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang
kimia akan lebih menyenangkan dan memberikan kesempatan peserta didik untuk
sudah terbiasa dengan kondisi belajar yang demikian, tidak menutup kemungkinan
berwirausaha.
5
2. Bagi guru, sebagai bahan petimbangan dan informasi dalam memilih model
4. Meningkatkan kualitas lulusan yang tidak hanya unggul dalam prestasi melainkan
dimiliki oleh para ilmuwan untuk memperoleh dan mengembangkan produk sains
(Anitah, 2007). Adapun lingkup keterampilan berpikir proses sains (Dahar, 2003),
berkomunikasi.
siswa secara mandiri, mendorong siswa untuk memecahkan masalah. Project based
learning adalah sebuah model atau pendekatan pembelajaran yang inovatif, yang
2001).
Project based learning disini siswa diberi proyek dimulai dari menentukan
1.5.3 Chemoentrepreneurship
sekitar kehidupan manusia sebagai peserta didik, sehingga selain mendidik selain
Makanan sehat disini yang akan dibuat yaitu es krim dan VCO. Di akhir pertemuan
siswa akan mendiskusikan berapa keuntungan dan harga untuk produk makanan
tersebut.
1.5.4 Koloid
Koloid adalah campuran yang berada antara larutan sejati dan suspensi.
Misalnya adalah susu segar, yang terdiri dari butir-butir halus dari lemak mentega
yang terdispersi dalam fase air yang juga mengandung kasein (suatu protein) dan
beberapa zat lainnya. Dalam koloid seperti susu, partikel solutnya lebih besar dari
pada partikel larutan tetapi lebih kecil dari partikel yang mengandung pada suspensi.
Koloid yang akan di pelajari dalam penelitian ini yaitu sistem koloid, macam-
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
menumbuhkan motivasi dari dalam intrinsic peserta didik (Borich, 2007). Motivasi
intrinsik ini diharapkan dapat tumbuh secara alami dalam suasana pembelajaran
kelas. Proyek diberikan dalam bentuk tugas terstruktur untuk menghasilkan dan
meyelesaikan suatu produk yang menarik menurut minat peserta didik. Lebih lanjut,
Borich menjelaskan dua komponen penting dalam Project Based Learning yaitu:
2) Peserta didik akan berusaha menghasilkan produk atau out come dalam rangka
bahwa proyek di dalam Project Based Learning menitik beratkan pada tugas
Penelitian yang dilakukan oleh (Schneider et al., 2002) telah mendapatkan hasil
peserta didik untuk memperoleh jawaban dari pertanyaan penuntun. Sedangkan pada
materi dan karenanya semua informasi diberikan secara langsung kepada peserta
didik. Pada kelas Project Based Learning, peserta didik dibiasakan bekerja secara
kolaborasi, penilaian dilakukan secara autentik, dan sumber belajar bisa sangat
berkembang. Hal ini berbeda dengan kelas “konvensioanal” yang terbiasa dengan
situasi kelas individual, penilaian lebih dominan pada aspek hasil daripada proses,
Model proyek ini adalah gabungan dari berbagai model pembelajaran seperti
belajar bersama, dan lain-lain. Pembelajaran model proyek ini bersifat kontruktivis,
yaitu peserta didik juga bersifat multiple intelligence, karena peserta didik
Model ini biasanya menarik untuk peserta didik karena biasanya dilakukan
diluar kelas bahkan di luar sekolah, dan berlaku untuk beberapa waktu; bukan
terbatas pada satu jam sekolah. Banyak hal dapat didapat dari proyek ini antara lain :
3) Ada keuntungan yaitu memperoleh hasil dari proyek sendiri (Suparno, 2007).
10
oleh atau berpijak pada teori belajar konstruktivistik. Strategi pembelajaran yang
dengan melihat proyek-proyek yang telah disediakan oleh guru. Selain itu guru juga
mengajari bagaimana cara menemukan ide-ide yang berkaitan dengan proyek yang
tersedia. Salah satu strategi mengajar yang menekankan keaktifan peserta didik
adalah metode pendekatan proyek. Menurut teori belajar ini, peserta didik di dalam
proses belajar membangun pengetahuannya sendiri melalui interaksi atas apa yang
berlangsung.
masalah riil tertentu, dan pebelajar mengalami proses belajar pemecahan masalah itu
Metode proyek berasal dari gagasan John Dewwey tentang konsep “Learning by
mendorong peserta didik terlibat dalam proyek atau tugas berorientasi masalah
seharusnya lebih memiliki manfaat daripada dilakukan oleh peserta didik dalam
mereka sendiri.
12
Jean Piaget dan Lev Vygotsky adalah tokoh dalam pengembangan konsep
diletakkan. Piaget mengemukakan bahwa peserta didik dalam segala usia secara
sendiri. Pengetahuan tidak statis tetapi secara terus menerus tumbuh dan berubah
pada saat peserta didik menghadapi pengalaman baru yang memaksa mereka
halnya Piaget percaya bahwa perkembangan intelektual terjadi pada saat individu
yang tanpa memandang latar konteks sosial. Vygotsky percaya bahwa interaksi
sosial dengan orang lain memacu terbentuknya ide baru dan memperkaya
beberapa tahap pembelajaran atau langkah-langkah kerja. Belum ada ketetapan baku
yang dikembangakan oleh The George Lucas Educational Foundation (2005) terdiri
dari:
Mengambil topic yang sesuai dengan realitas dunia nyata dan dimulai dengan
sebuah investigasi mendalam. Pengajar berusaha agar topic yang diangkat relefan
untuk para peserta didik (The George Lucas Educational Foundation : 2005)
Dengan demikian peserta didik diharapkan akan merasa “memiliki” atas proyek
tersebut. Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat
berbagai subjek yang mungkin, serta mengetahui alat dan bahan yang dapat
Foundation: 2005).
3) Create a Schedule
(1) membuat time line untuk menyelesaikan proyek, (2) membuat deadline
penyelesaian proyek, (3) membawa peserta didik agar merencanakan cara yang
14
baru, (4) membimbing peserta didik ketika mereka membuat cara yang tidak
berhubungan dengan proyek, dan (5) meminta peserta didik untuk membuat
penjelasan (alas an) tentang pemilihan suatu cara (The George Lucas Educational
Foundation: 2005).
menfasilitasi peserta didik pada setiap proses. Dengan kata lain pengajar berperan
monitoring, dibuat sebuah rubric yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang
memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai peserta
refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi
dilakukan baik secara individual maupun kelompok. Pada tahap ini peserta didik
ditemukan suatu temuan baru (new inquiry) untuk menjawab permasalahan yang
Foundational: 2005).
anatara guru dan peserta didik, yang saling memberikan kontribusi dalam proses
ada bentuk bakunya. Tahapan pembelajaran berbasis proyek juga didasarkan pada
tahap pembelajaran berbasis masalah, namun peserta didik lebih difokuskan untuk
yang digunakan oleh peneliti adalah tahapan secara umum, yang digunakan dan
yaitu :
1) Engage, tahap awal untuk menstimulus peserta didik dalam mengetahui konsep
yang sudah dipahami dan tahap ketika guru memberikan pertanyaan essensial
2) Explore, kegiatan untuk mencari materi dan sumber informasi sebagai referensi
6) Evaluation, tahap evaluasi atau penilaian proses dan hasil belajar (Carbonaro,
2005).
share, dan evaluation menekankan proses belajar pada aktivitas peserta didik. Dalam
tiap tahap pelaksanaannya peserta didik harus lebih aktif dalam proses belajar.
Peserta didik merumuskan informasi dan solusi serta harus dapat menyelesaikan hasil
keuntungan bagi peserta didik, guru, dan perkembangan kualitas sekolah, seperti yang
nyata.
4) Membentuk sikap kerja peserta didik. Dalam mengerjakan proyek peserta didik
solusi.
pembelajaran berbasis proyek dalam kelas matematika dan sains melaporkan bahwa
muridnya lebih memiliki semangat belajar ketika mengerjakan proyek. Namun, masih
berbasis proyek, seperti waktu dan biaya yang lebih banyak dibutuhkan. Bahkan
Project Based Learning, diperlukan desain khusus untuk kelas atau sekolah yang
dengan kondisi yang ada pada kelas atau sekolah. Desain khusus untuk sekolah dapat
18
diwujudkan jika keadaan memang ideal. Namun, jika sekolah sekolah belum bisa
mewujudkan desain kelas atau sekolah yang sesuai dengan karakter pembelajaran
berbasis proyek, maka guru atau staf sekolah yang lain dapat memaksimalkan
berbasis proyek, walaupun keadaan terbatas, guru dapat memotivasi peserta didik dan
kebanyakan sisa menolak menggunakan banyak waktu dan sulit untuk dimintai
memberikan kegiatan instruksi peserta didik dalam mengatur proyek mereka, dan
Agar proyek sungguh menarik peserta didik untuk melakukan dan dapat
menambah kedalaman dari pengetahuan mereka, maka beberapa sifat proyek perlu
2) Hasilnya memang sungguh ada gunanya baik untuk masyarakat dan untuk peserta
didik sendiri.
3) Proyek itu tidak terlalu mudah sehingga menantang, tetapi tidak terlalu sulit
4) Proyek itu ada unsurnya membuat sesuatu atau mneliti sesuatu yang belum biasa
dilakukan.
5) Dalam proyek sendiri dimungkinkan beberapa peserta didik bekerja sama secara
intensif.
2.2. Chemoentrepreneurship
pengolahan suatu bahan menjadi produk yang bermanfaat, bernilai ekonomi dan
pengajaran kimia akan lebih mmenyenangkan dan memberi kesempatan peserta didik
2006). Peserta didik yang sudah terbiasa dengan kondisi belajar yang demikian, tidak
potensi peserta didik untuk belajar secara maksimal sehingga mampu menampilkan
kompetensi tertentu. Orientasi Proses belajar peserta didik tidak lagi berorientasi
kepada banyaknya materi pelajaran kimianya subject matter oriented, tetapi lebih
berorientasi kepada kecakapan yang dapat ditampilkan oleh peserta didik life-skill
dapat dicapai, proses belajar-mengajar menjadi lebih menarik, peserta didik terfokus
21
perhatiannya dan termotivasi untuk mengetahui lebih jauh serta hasil belajarnya
kepada peserta didik untuk dapat mengatakan dan melakukan sesuatu. Pendekatan
mengolah suatu bahan menjadi produk yang bermanfaat dan bernilai ekonomis.
Pembuatan produk akan memotivasi minat belajar peserta didik sehingga peserta
didik bisa mengingat lebih banyak konsep atau proses kimia yang dipelajari. Dampak
secara efisien dan efektif untuk mencapai suatu hasil tertentu, termasuk kreativitas.
intelektual, manual dan sosial. Keterampilan kognitif atau intelektual terlibat karena
keterampilan proses adalah keterampilan fisik dan mental yang meliputi aspek
kognitif, afektif, dan psikomotorik yang dapat diaplikasikan dalam suatu kegiatan
peserta didik agar terlibat secara aktif dalam pembelajaran sehingga dengan adanya
prinsip ilmu pengetahuan, akan mengembangkan sikap dan nilai ilmuwan pada diri
peserta didik.
diantanya yaitu:
tidak mungkin lagi mengajarkan semua fakta dan konsep kepada anak didiknya.
2) Peserta didik mudah memahami konsep-konsep yang rumit dan abstrak jika
disertai dengan contoh-contoh yang wajar sesuai dengan situasi dan kondisi yang
relatif. Suatu teori mungkin terbantah dan ditolak setelah orang mendapatkan data
baru yang mampu membuktikan kekeliruan teori yang dianut. Muncul lagi teori
bersifat Children Oriented, yang memungkinkan peserta didik untuk bersifat aktif
dalam belajar dan menerapkan cara-cara seperti menerapkan cara-cara seperti yang
sehingga tidak mungkin lagi guru mengajarkan semua fakta dan konsep kepada
peserta didik. Maka dari itu peserta didik perlu dibekali dengan keterampilan
untuk mencari dan mengolah informasi dari berbagai sumber, dan tidak semata-
2) Sains itu dipandnag dari dua dimensi, yaitu dimensi produk dan dimensi proses.
Dengan alas an ini betapa pentingnya keterampilan proses bagi peserta didik
untuk mendapatkan ilmu yang akan berguna bagi peserta didik di masa yang akan
24
dating, sehingga bangsa kita akan dapat sejajar dengan bangsa yang maju lainnya
(Holil, 2008).
keterampilan yang satu sama lain sebenarnya tidak dapat dipisahkan, namun ada
proses merupakan dasar dari keterampilan terintegrasi yang pada umumnya lebih
2007).
25
Berdasarkan yang telah diuraikan oleh para ahli diatas, maka penulis
Indikator keterampilan proses disajikan dalam bentuk tabel, dapat dilihat pada
Tabel 2.2
26
2) Memberi bekal peserta didik untuk membentuk konsep sendiri dan cara bagaimana
mempelajari sesuatu.
4) Sangat membantu peserta didik yang masih berada pada taraf perkembangan
berpikir konkret.
2) Memerlukan fasilitas yang cukup baik dan lengkap sehingga tidak semua sekolah
dapat menyediakan.
memperoleh data yang relevan adalah pekerjaan sulit, tidak setiap peserta didik
mampu melaksankannya.
28
2.4 Koloid
Koloid adalah sistem dispersi. Sistem dispersi atau sistem sebaran adalah suatu
sistem yang menunjukkan bahwa suatu zat terbagi halus dalam zat lain. Zat yang
terbagi atau zat yang terdispersikan disebut fase terdispersi, sedangkan zat yang
ukuran zat yang didispersikan, sistem dispersi dibedakan atas dispersi kasar atau
suspensi, dispersi halus atau koloid, dan dispersi molekuler atau larutan (Sumardjo,
2009). Perbedaan antara larutan, koloid dan suspensi dapat dilihat pada Tabel 2.3.
Contoh larutan : larutan gula, larutan garam, alkohol 70%, dan air laut.
Contoh koloid : susu cair, santan, jelli, selai, mentega, dan mayonaise.
Contoh suspensi : air sungai yamg keruh, campuran air dengan pasir, dan campuran
Ada tiga jenis sol yaitu sol padat (padat dalam padat), sol cair (padat dalam cair),
Ada tiga jenis emulsi yaitu emulsi padat (cair dalam padat), emulsi cair (cair dalam
Hanya ada dua jenis buih yaitu buih padat dan buih cair. Campuran antara gas
dengan gas selalu bersifat homogen, jadi merupakan larutan, bukan koloid, dengan
demikian ada 8 jenis koloid, seperti yang tercantum dalam Tabel 2.4.
1) Efek Tyndall
Efek Tyndall yaitu penghamburan cahaya oleh partikel koloid. Contohnya sorot
2) Gerak Brown
Gerakan zig-zag dari partikel koloid dalam medium pendispersi disebut dengan
gerak brown.
Partikel koloid yang bermuatan positif akan menuju katoda, dan sebaliknya.
Sedangkan adsorpsi adalah peristiwa penyerapan suatu molekul atau ion pada
permukaan zat. Sifat adsorpsi dari Sistem koloid dapat kita manfaatkan antara lain,
31
pada proses penyembuhan sakit perut (diare) oleh serbuk karbon (norit) dan proses
4) Koagulasi
koagulasi terjadi, berarti zat terdispersi tidak lagi membentuk koloid. Koagulasi
dapat terjadi secara fisik seperti pemanasan, pendinginan dan pengadukan atau
secara kimia seperti penambahan elektrolit, dan pencampuran koloid yang berbeda
muatan.
5) Koloid Pelindung
Koloid pelindung adalah koloid yang dapat melindungi koloid lain dari proses
koagulasi atau penggumpalan. Koloid pelindung ini akan membungkus partikel zat
6) Dialisis
dalam kantong yang terbuat dari selaput semi permiabel yaitu selaput yang dapat
dilewati molekul atau ion tetapi tidak dapat dilewati partikel koloid.
7) Koloid liofil dan koloid liofob menurut (Purba, 2006), dijelaskan sebagai berikut:
Koloid yang memiliki medium dispersi cair dibedakan atas koloid liofil dan
koloid liofob. Suatu koloid disebut koloid liofil apabila terdapat gaya tarik-
menarik yang cukup besar antara zat terdispersi dengan mediumnya. Liofil berarti
suka cairan (Yunani: lio = cairan, philia = suka). Sebaliknya, suatu koloid disebut
koloid liofob jika gaya tarik-menarik tersebut tidak ada atau sangat lemah. Liofob
32
berarti tidak suka cairan (Yunani: lio = cairan, phobia = takut atau benci). Jika
medium dispersi yang dipakai adalah air, maka kedua jenis koloid di atas masing-
masing disebut koloid hidrofil dan koloid hidrofob. Contoh koloid hidrofil yaitu :
sabun, detergen, agar-agar, kanji, dan gelatin. Sedangkan contoh dari koloid
hidrofob yaitu : sol belerang, sol Fe(OH)3, sol-sol sulfida, dan sol-sol logam.
Perbandingan sifat dari sol hidrofil dengan sol hidrofob dapat dilihat pada Tabel
Menurut (Hanata, 2009), peranan koloid dalam industri kosmetik, makanan, dan
farmasi yaitu:
Bagi kalian para wanita, mungkin tak ada yang asing dengan kosmetik. Bahkan,
saat ini kosmetik tidak hanya digunakan oleh kaum wanita saja, akan tetapi kaum
kosmetik yang diperuntukkan khusus pria maupun khusus wanita. Contoh koloid
dalam bidang kosmetik yaitu kita sering menggunakan koloid dalam pelarut
tertentu seperti pembersih muka, pewangi badan berbentuk spray, semprot rambut,
Makanan yang kita konsumsi sehari-hari ada yang berbentuk padatan ataupun
cairan tetapi terkadang beberapa makanan yang berbentuk padatan sulit untuk
koloid. Produk
produk makanan yang menggunakan sistem koloid antara lain kecap, saus, keju,
Sama halnya makanan, obat pun ada yang berwujud padatan (tablet) sehingga
anak-anak sulit untuk menelannya. Solusi untuk mengatasinya yaitu, obat tersebut
dikemas dalam bentuk koloid sehingga mudah diminum. Contohnya obat batuk
Koloid dibuat dengan dua cara, yakni cara dispersi dan kondensasi. Cara dispersi
1) Dispersi mekanik
Pada cara ini partikel besar digerus menjadi partikel koloid dengan penggilingan.
2) Dispersi elektrolit
Pada cara ini dua elektroda logam (platina, emas atau perak) dimasukkan ke dalam
air dengan dialiri listrik berpotensial tinggi. Logam akan menguap dan
3) Peptisasi
Pada cara ini partikel kasar dipecah menjadi partikel koloid dengan cara
menambah air atau zat peptisasi lain. Contoh: serbuk AgCl + air suling → koloid,
endapan Al(OH)3 + HCl encer → koloid, larutan FeCl3 + H2O → koloid Fe(OH)3.
Sedangkan cara kondensasi pada dasarnya adalah cara pembuatan koloid melalui
1) Cara reduksi
2) Cara oksidasi
3) Cara hidrolisis
dalam pembelajaran.
sains siswa dapat dilakukan pada ranah kognitif dan psikomotorik peserta didik.
berbasis proyek dengan keterampilan proses sains ditijau dari gaya kognitif siswa.
keterampilan proses sains peserta didik sehingga dapat menimbulkan sikap yang
Tahap operasional ini, anak seusia mereka memiliki rasa ingin tahu yang sangat
besar. Peserta didik lebih tertarik untuk mengamati hal yang menarik baginya. Dalam
dengan melihat proyek-proyek yang telah disediakan oleh guru. Selain itu guru juga
mengajari bagaimana cara menemukan ide-ide yang berkaitan dengan proyek yang
tersedia. Salah satu strategi mengajar yang menekankan keaktifan peserta didik dan
meningkatkan keterampilan proses sains. Menurut teori ini, peserta didik di dalam
proses belajar membangun pengetahuannya sendiri melalui interaksi atas apa yang
sudah dimiliki dengan lingkungannya pada situasi baru. Metode pembelajaran Project
berlangsung.
Diharapkan juga peserta didik akan lebih bersemangat dalam belajar karena
menggunakan metode yang berbeda dari yang biasanya hanya berupa metode
ceramah saja. Koloid merupakan materi yang bersifat teori dan hafalan. Namun
merupakan materi yang nyata dan banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari,
misalnya dalam bidang farmasi, makanan, kosmetik. Oleh karena itu alangkah
baiknya jika kita mengajak peserta didik untuk lebih menyenangi materi ini dengan
37
memberikan pendekatan pembelajaran yang menarik bagi peserta didik dan mengajak
peserta didik untuk mengerjakan tantangan dengan dunia nyata dimana melakukan
didik ke arah yang lebih baik pada materi ajar sistem koloid. Kerangka berpikir pada
2.7 Hipotesis
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1.1 Populasi
Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung ataupun
anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajarai sifat-sifatnya
(Sudjana, 2002). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA
SMA N 1 BERGAS Kabupaten Semarang tahun ajaran 2014/2015 yang terdiri dari 3
kelas yaitu kelas XI IPA1 sampai XI IPA 3. Banyaknya siswa dapat dilihat pada
Tabel 3.1.
3.1.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
penelitian ini adalah teknik cluster random sampling. Pengambilan sampel penelitian
di dalam populasi berupa kelompok yang dilakukan secara acak, dimana kelas-kelas
40
tersebut yang berdistribusi normal dan memiliki homogenitas yang sama. Salah satu
kelas bertindak sebagai kelas eksperimen sedangkan kelas lainnya sebagai kelas
kontrol.
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat
(Sugiyono, 2012). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran.
Metode pembelajaran yang digunakan pada kelas eksperimen yaitu metode Project
Chemoentrepreneurship.
atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2012).Variabel
terikat dalam penelitian ini adalah keterampilan proses sains siswa SMA Negeri 1
Bergas.
faktor luar yang tidak diteliti (Sugiyono, 2012).Variabel kontrol dalam penelitian ini
antara lain kurikulum KTSP, RPP, guru, materi, dan jumlah jam pelajaran.
yang mendukung penelitian. Hal ini mengenai nama-nama siswa anggota populasi
dan data nilai ujian semester ganjil mata pelajaran kimia. Data yang dikumpulkan ini
sains siswa yang diajar menggunakan pembelajaran Project Based Learning maupun
siswa yang tidak diajar dengan menggunakan pembelajaran Project Based Learning
untuk materi kimia koloid. Perangkat tes yang digunakan adalah soal keterampilan
terutama pada sikap dan keterampilan labolatorium siswa. Metode observasi ini
digunakan untuk mengetahui pencapaian keterampilan proses sains siswa pada ranah
3.3.4 Angket
2) Menyusun instrumen penelitian berupa soal tes obyektif, lembar observasi dan
Pada tahap ini, pengukuran atau penilaian pada sikap siswa dilakukan pada saat
sedangkan penilaian pada soal keterampilan proses sains dengan menggunakan tes
obyektif.
Group Design yaitu desain eksperimen dengan melihat perbedaan pretest maupun
posttest antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Desain tersebut dapat dijelaskan
Keterangan :
Y1 = pretes
Y2 = postes
X1 = pembelajaran menggunakan metode pembelajaran PjBL
data. Kualitas instrumen menentukan kualitas data yang terkumpul (Suharsimi, 2008).
Instrumen yang dibuat untuk penelitian yaitu: silabus, rencana pembelajaran, LKS,
sains pretest dan posttest. Sebelum alat pengumpulan data yang berupa tes obyektif
digunakan untuk pengambilan data, terlebih dahulu dilakukan uji coba. Hasil uji coba
dianalisis untuk mengetahui apakah memenuhi syarat sebagai alat pengambil data
atau tidak. Instrumen yang diuji cobakan dalam penelitian ini yaitu : soal
3.6.1 Materi
Materi pokok dalam penelitian ini yaitu materi pelajaran kimia kelas XI
semester genap materi koloid dengan merujuk pada silabus dan kurikulum KTSP.
Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan untuk memperoleh data adalah:
Based Learning.
yang dituangkan dalam silabus dan RPP. Berbagai rancangan pembelajaran yang
Sebelum instrumen digunakan, terlebih dahulu diuji cobakan pada siswa di luar
sampel. Uji coba soal dilakukan pada siswa kelas yang sudah mendapat materi
koloid. Tujuan uji coba adalah untuk memperoleh butir tes yang mempunyai kategori
baik dan bisa dipakai untuk penelitian. Analisis perangkat tes adalah analisis untuk
a. Validitas
instrumen. Sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang
Validitas tes dalam penelitian ini ada dua macam yaitu validitas isi soal dan
Pengukuran validitas butir soal dalam penelitian ini digunakan rumus koefisien
rpbis √
Keterangan:
q= 1 – p
Hasil perhitungan rpbis dikoreksi ke dalam thit untuk mencari signifikasi dengan
rumus:
√
thit
√
Keterangan:
n = jumlah siswa
Kriteria: Jika tTabel > thit dengan dk = (n–2) maka butir soal tersebut valid. (Suharsimi,
2008)
Berdasarkan analisis uji coba menunjukkan bahwa terdapat 20 butir soal uji coba
yang valid dari 30 soal objektif, yaitu nomor 1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14,
47
15, 18, 22, 23, 24, 25, dan 27. Soal-soal valid tersebut belum tentu dapat dipakai
sebagai soal post test, karena selain valid, soal yang dijadikan sebagai soal pos test
juga harus memenuhi kriteria daya pembeda, indeks kesukaran, dan reliabilitas.
Daya pembeda soal adalah kemampuan butir soal untuk membedakan siswa yang
(Suharsimi, 2008). Adapun yang menunjukan besarnya daya beda disebut indeks
1) Seluruh siswa tes dibagi dua yaitu kelas atas dan kelas bawah
2) Mengurutkan skor hasil tes uji coba mulai dari skor teratas sampai skor terbawah
(Suharsimi, 2008)
Keterangan:
D = Daya beda
Bila D negatif, semua jenjang tidak baik. Sehingga butir soal yang mempunyai D
Bila D negatif, semua jenjang tidak baik. Sehingga butir soal yang mempunyai D
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu sulit dan tidak terlalu mudah (tingkat
kesukaran seimbang). Soal yang baik akan benar-benar dapat mengukur kemampuan
siswa yang diteliti. Bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya suatu soal
disebut indeks kesukaran yang besarnya antara 0,00 – 1,00 diambil dari buku
(Sudjana, 2005). Tingkat kesukaran soal bisa dihitung dengan menggunakan rumus:
49
IK
Keterangan:
IK = Indeks kesukaran
Hasil perhitungan tingkat kesukaran soal diperoleh soal yang termasuk kategori
“mudah” yaitu soal nomor 16, 17, 21, 28, 29, 30. Soal yang termasuk kategori
“sedang” yaitu soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 18, 19, 20,
22, 23, 24, 25, 26, 27. Soal yang termasuk kategori “sukar” yaitu nomor 5.
Reliabilitas soal adalah ketepatan suatu tes apabila diteskan pada objek yang sama
(Suharsimi, 2008). Seperangkat tes dikatakan reliabel apabila tes tersebut dapat
memberikan hasil tes yang tetap, artinya apabila tes tersebut dikenakan pada sejumlah
subyek yang sama pada waktu lain, maka hasilnya akan tetap sama atau relatif sama.
Untuk mengetahui reliabilitas soal untuk soal obyektif, maka digunakan rumus
sebagai berikut :
( )( )
50
Keterangan :
Harga r11 yang dihasilkan jika r11 > 0,7 maka instrumen tersebut reliabel (Suharsimi,
2008). Berdasarkan hasil perhitungan, maka diperoleh r11 sebesar 0,94 sehingga soal
Analisis data dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap awal yang merupakan tahap
pemadanan sampel dan tahap akhir yang merupakan tahap analisis data untuk
Uji ini berfungsi untuk mengetahui apakah data terdistribusi normal atau
tidak. Hal ini juga menentukan uji statistik selanjutnya. Jika data terdistribusi normal,
uji statistiknya adalah uji parametrik sedangkan jika data terdistribusi tidak normal uji
∑
̅= ∑
∑ ∑
S = √( )
̅
Z=
7) Menentukan frekuensi harapan yang merupakan hasil kali luas daerah dengan
jumlah peserta
Keterangan:
2 = chi kuadrat
Oi = frekuensi pengamatan
(Sudjana, 2005).
Membandingkan harga chi kuadrat data dengan tabel chi kuadrat dengan taraf
signifikan 5% dan derajat kebebasan (dk)= k-3 kemudian menarik kesimpulan, jika
varians populasi. Homogenitas populasi perlu diuji karena teknik cluster random
∑
∑
( )∑
{ ∑ }
Keterangan:
si2 = variansi masing-masing kelompok
s2 = variansi gabungan
B = koefisien Bartlett
ni = jumlah siswa dalam kelas
53
Kriteria pengujian: Ho diterima jika X2hitung ≤ X2(1-a) (k-1), dimana X2(1-a) (k-1) didapat dari
(Suharsimi, 2008).
Setelah kedua sampel diberi perlakuan yang berbeda, maka didapatkan data
yang digunakan dalam analisis data akhir yaitu data hasil pretest dan postest. Dari
hasil data akhir ini akan digunakan untuk menjawab hipotesis yang telah
setelah perlakuan.
Ho : ,
Ha : ,
Rumus :
Taraf signifikan (α) yang digunakan adalah sebesar 5% dengan dk pembilang adalah
banyaknya data varian terbesar dikurangi satu dan dk penyebut adalah banyaknya
Setelah didapat nilai Fhitung kemudian dibandingkan dengan nilai FTabel. Jika
54
3.7.2.2 Uji t
proses sains antara kelas eksperimen dan kelas kontrol atau sebaliknya. Jika hasil
digunakan rumus t
x1 x 2
t
1 1
s
n1 n2
X1 X 2
t‟hitung = (Sudjana, 2005)
S 1
2
/ n1 S 22 / n2
Keterangan:
s2 : varians gabungan
keterampilan proses sains siswa dapat dihitung menggunakan rumus gain sebagai
berikut
Keterangan:
3.7.2.4 Analisis Deskriptif untuk Data Hasil Aspek Sikap dan Keterampilan
Labolatorium
Data hasil sikap dan keterampilan labolatorium diperoleh dengan cara observasi.
Analisis yang dilakukan, analisis deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui nilai
skor pada masing-masing butir pada lembar pengisian lembar penilaian sikap dan
digunakan :
NP% = x 100%
Keterangan :
Selain itu tiap aspek dari sikap dan keterampilan laboratorium kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen dianalisis untuk menggunakan rata-rata nilai tiap
Dari tiap aspek dalam penilaian sikap dan keterampilan proses sains dapat
4-3,99 : tinggi
2-3,99 : sedang
1-2,99 : rendah
(Sarwanto, 2009:05)
Pada analisis tahap ini, digunakan data hasil pengisian angket oleh siswa.
Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui
Project Based Learning yang diungkapkan dalam bentuk angket. Analisis hasil
pengisian dilakukan dengan memberi skor pada masing-masing butir pada lembar
pengisian angket. Menganalisis hasil data yang berasal dari angket bertingkat 1
yaitu SS (sangat stuju), S (setuju), TS (tidak setuju), dan STS (sangat tidak setuju).
NP% = x 100%
58
Keterangan :
( )
Keterangan :
: varians total
(Sudjana, 2005)
Keterangan:
r11 : reliabilitas
Ve : varians eror
Vp : varians responden
k : jumlah rater
BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
metode eksperimen yaitu terdapat kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kelas kontrol
yang termasuk suspensi kasar, larutan sejati, dan koloid dengan melakukan percobaan
dengan melakukan percobaan sederhana dan membuat desain proyek es krim dan
VCO. Pertemuan ketiga dilanjutkan dengan pokok bahasan pembuatan koloid dan
laporan dan menjawab pertanyaan. Sedangkan untuk kelas kontrol sama materi yang
61
Perbedaan kedua kelas tersebut terdapat pada kegiatan inti. Kelas kontrol
menggunakan metode ceramah yang pada kegiatan intinya, siswa di jelaskan terlebih
dimana pada kegiatan inti siswa tidak dijelaskan terlebih dahulu mengenai materi,
Analisis tahap awal dilakukan untuk membuktikan bahwa antara kelas kontrol
dan kelas eksperimen memiliki kondisi awal yang sama. Analisis tahap awal yang
diperoleh dapat digunakan sebagai syarat pengambilan teknik sampling. Karena data
yang dihasilkan berdistribusi normal dan memiliki homogenitas yang sama sehingga
digunakan teknik cluster random sampling. Data yang digunakan pada analisis tahap
awal ini adalah data UTS (ulangan tengah semester) kimia kelas XI IPA SMA Negeri
1 Bergas Kabupaten Semarang pada semester genap. Tabel 4.1 menunjukkan data
Tabel 4.1 Data Awal Populasi Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Bergas
Uji ini berfungsi untuk mengetahui apakah data terdistribusi normal atau
tidak. Uji normalitas dilakukan dengan cara membandingkan harga chi kuadrat data
dengan tabel chi kuadrat dengan taraf signifikan 5% kemudian menarik kesimpulan,
normal. Hasil analisis uji normalitas dapat dilihat pada tabel 4.2.
Kelas Kriteria
XI-1* 6,9550953 7,81 Berdistribusi normal
XI-2* 6,625200405 7,81 Berdistribusi normal
XI-3 6,984592229 7,81 Berdistribusi normal
*sampel kelas penelitian
kecil dari hal ini berarti data tersebut berdistribusi normal. Uji normalitas
homogen atau tidak. Pada uji ini digunakan teknik cluster random samplingdenga uji
chi kuadrat. Suatu populasi dikatakan homogen jika untuk seluruh data lebih
5,99. Hal ini berarti populasi mempunyai varians yang sama (homogen).
kesamaan rata-rata jika Fhitung< FTabel. Dari hasil perhitungan diperoleh Fhitung = 0,20
dan Ftabel = 3,10. Karena Fhitung <FTabel maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada
perbedaan awal dari ketiga kelas anggota populasi tersebut. Uji kesamaan rata-rata
Berdasarkan hasil analisis uji normalitas, uji homogenitas dan uji anava,
sama serta tidak ada perbedaan rata-rata dari populasi, maka syarat pengambilan
acak terpilih kelas XI-1 dan XI-2 sebagai sampel penelitian ini.
Data yang digunakan dalam analisis tahap ini adalah data hasil tes akhir (posttest)
sedangkan nilai (pretest) digunakan untuk mengetahui keadaan awal, baik kelas
eksperimen maupun kontrol. Nilai pretest dimaksudkan baik kelas kontrol dan kelas
eksperimen memiliki tingkat keterampilan proses sains yang hampir sama pada
64
materi koloid. Data keterampilan proses sains yang diperoleh dari nilai pretest dan
posttest materi koloid pada kelas eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Data Nilai Siswa Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Uji normalitas pada tahap ini dilakukan untuk mengetahui apakah hasil pretest
dan posttest yang dianalisis berdistribusi normal atau tidak dan untuk menentukan
berdistribusi normal. Suatu data dikatakan berdistribusi normal jika X2hitung< X2Tabel.
Berdasarkan hasil analisis diperoleh X2hitung untukksetiap data lebih kecil dari
X2Tabel dengan dk = 6 dan α = 5%,yang berarti data berdistribusi normal. Data yang
telah dianalisis berdistribusi normal, maka teknik statistik yang digunakan adalah
statistik parametrik. Uji normalitas data hasil pretest kelas kontrol dan kelas
eksperimen dapat dilihat pada lampiran 18 dan 19, sedangkan uji normalitas data
hasil postestkelas kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat pada lampiran 23 dan
24.
varians tidak dari dua kelas yang diteliti, kedua kelas dikatakan tidak ada perbedaan
jika Fhitung < FTabel. Hasil uji kesamaan dua varians data hasil pretest dan postest
antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dapat dilihat pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5 Hasil Uji Kesamaan Dua Varians Data Pretest dan Data Postest
dapat dikatakan Fhitung < FTabel. Sehingga dapat disimpulkan bahwa varians kedua
kelas sama untuk pretest dan posttest. Uji kesamaan dua varians data hasil pretest
kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat pada lampiran, sedangkan uji
66
kesamaan dua varians data hasil posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat
4.1.2.3 Uji t
sains siswa kelas eksperimen lebih baik daripada keterampilan proses sains siswa
kelas kontrol setelah dilakukan perlakuan. Data yang digunakan dalam uji hipotesis
adalahdata hasil postest dari kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hasil uji t posttest
Berdasarkanhasil analisis uji t postest diperoleh nilai thitung lebih besar dari
t(1-α)(n1+n2-2) dengan dk = 61 dan taraf signifikan 5%, terlihat bahwa untuk posttest
Thitung> TTabel, dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak yang berarti ada perbedaan hasil
postest yang signifikan yaitu keterampilan proses sains siswa pada kelas eksperimen
lebih baik dari keterampilan proses sains siswa kontrol. Hasil perhitungan Thitung
proses sainskelas kontrol dan kelas eksperimen. Keterampilan proses sains dari uji
keterampilan proses sains siswa pada kelas eksperimen mencapai kategori tinggi,
sedangkan pada kelas kontrol mencapai kategori sedang (Hake:1). Hasil tes
menyatakan bahwa kelas eksperimen lebih tinggi dibanding dengan kelas kontrol.
Peningkatan keterampilan proses sains siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen
0.8
Nilai N-gain
0.6
0.4
0.2
0
Kontrol
Eksperimen
Kelas
Gambar 4.1 Hasil Uji N-Gain Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
68
Data sikap siswa diperoleh melalui pengamatan kegiatan siswa dalam proses
pembelajaran. Penilaian siakapini untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen meliputi
kelengkapan buku. Tiap aspek dianalisis secara deskriptif yang bertujuan untuk
mengetahui aspek mana yang sudah dimiliki siswa dan aspek mana yang masih perlu
dibenahkan dan dikembangkan lagi. Kriterianya meliputi sangat baik, baik, cukup,dan
jelek. Penilaian aspek sikap diperoleh dari observasi terhadap siswa pada saat proses
pembelajaran. Data tiap aspek sikap pada kelas kontrol dan kelas eksperimen
4.000
3.500
3.000
2.500
NILAI
2.000
1.500 KELAS KONTROL
1.000
0.500
0.000
1 2 3 4 5 6 7 8 9
ASPEK
Gambar 4.2 Hasil Aspek Sikap Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
69
Data rata-rata tiap aspek penilaian afektif kelas kontrol dan kelas eksperimen
Tabel 4.8 Data Penilaian Sikap Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
yang diperoleh pada kelas kontrol sebesar 78 dan pada kelas eksperimen yaitu
eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol.Hasil analisis nilai sikap selengkapnya
keterampilan laboratorium menujukkan hasil yang positif. Hal ini persentase nilai
kelas kontrol 67, sedangkan kelas eksperimen sebesar 71. Berdasarkan nilai
keterampilan proses sains siswa. Lembar observasi keterampilan proses sains siswa
cukup, jelek. Data rata-rata tiap aspek proyek keterampilan proses sains siswakelas
Observasi
a. Mengamati saat pengadukan antara 3,33
santan dan minyak terpisah
b. Mengamati saat pencampuran bahan 3,60
Klasifikasi
a. Mencatat setiappengamatan ke dalam 3,62 3,5
tabel
Interpretasi
a. Menganalisis data 3,5 3,45
b. Membuat kesimpulan sesuai dengan 3.58 3,58
hasil pengamatan
Komunikasi
a. Mempresentasikan hasil pengamatan 3,56 3,62
b. Menyimak pendapat/gambaran yang 3,54 3,47
disampaikan tiap kelompok
c. Menjawab/menanggapi pertanyaan 3,52 3,43
72
menunjukkan persentase nilai proyek es krim dan VCO yaitu sebesar 70. Kelas
eksperimen dalam proyek keterampilan proses sains sangat baik.Hal ini dikarenakan
percobaan, diskusi dan presentasi, dan pada kelas kontrol siswa hanya mendengarkan
Angket diberikan kepada siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Bergas. Angket
siswa terhadap proses pembelajaran dengan metode Project Based Leraning berbasis
ceklis „sangat setuju, setuju, kurang setuju, tidak setuju‟. Hasil penyebaran angket
Jawaban
No Pertanyaan
SS S KS TS
Motivasi
1 Apakah saya merasa senang pembelajaran 25% 43,75% 28% 3%
dengan menggunakan model Project
Based Learning?
2 Apakah saya merasa tertarik pembelajaran 28,13% 53,13% 18,75% 0%
dengan menggunakan model Project
Based Learning?
73
Dari Tabel 4.11, hasil perhitungan diperoleh rata-rata banyak siswa yang memilih
Setuju = 63,13%, Sangat setuju = 24,01% dan Kurang setuju = 11%. Hal ini dapat
siswa lebih mudah mendapatkan manfaat yang dipelajari, hal ini dapat dilihat dari
rasa ingin tahu siswa yang tinggi, motivasi siswa dalam belajar, keberanian siswa
dalam bertanya dan aktif mengungkapkan pendapatnya, serta siswa lebih mudah
memahami materi yang terlihat dari nilai posttest siswa kelas eksperimen lebih baik
daripada kelas kontrol. Hasil analisis tanggapan siswa terhadap pembelajaran dengan
metode Project Based Learning juga dapat dilihat pada Gambar 4.3.
75
Sangat Setuju
Setuju
Kurang Setuju
4.2 Pembahasan
menggunakan metode kuasi eksperimen yaitu terdapat kelas kontrol dan kelas
yang dianggap sudah baik karena sudah memenuhi persyaratan yaitu dengan adanya
kelompok lain yang tidak dikenai perlakuan tetapi ikut mendapat pengamatan, yang
kabupaten semarang pada tanggal 10 Maret sampai 10 Juni 2015 pada kelas XI IPA
Populasi dalam penelitian ini kelas XI SMA Negeri 1 Bergas sebanyak 94 orang,
yang terbagi dalam tiga kelas. Uji normalitas, uji homogenitas, dan uji kesamaan rata-
rata (uji anava) menggunakan nilai ulangan tengah semster genap yang dilakukan
Dari uji homogenitas populasi mempunyai homogenitas yang sama sehingga dapat
kelas XI-1 sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa 31 orang yang menggunakan
metode seperti biasanya (ceramah) dan XI-IPA 2 sebagai kelas eksperimen dengan
jumlah siswa 32 orang yang diberi pembelajaran dengan metode Project Based
Peneliti memilih pokok bahasan koloid karena didalam pokok bahasan ini
pelaksanaan penelitian ini, peneliti terlebih dahulu melakukan uji coba soal yang
digunakan untuk pretest dan posttest pada kelas yang sudah mendapatkan materi
untuk mengetahui apakah kelas yang diambil dengan teknik cluster random sampling
berawal dari kondisi yang sama. Berdasarkan uji normalitasnya didapatkan bahwa
kedua kelas berdistribusi normal. Pada analisis kesamaan kedua varians awal sampel,
didapatkan bahwa kedua kelas memiliki varians yang sama. Hal ini berarti kondisi
77
awal siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen memiliki kemampuan yang sama,
terlihat juga dari rata-rata nilai pretest yang tidak jauh berbeda. Rata-rata tes awal
kedua kelas adalah 44,51untuk kelas kontrol dan 44,53 untuk kelas eksperimen.
Setelah dilakukan analisis uji t, diperoleh thitung sebesar 1,306 lebih kecil dari ttabel
sebesar 2,07 yang berarti bahwa kedua kelas memiliki rata-rata yang relatif sama.
Hasil analisis dari data tes awal kelas kontrol dan kelas eksperimen
menunjukkan bahwa kedua kelas memiliki kemampuan yang sama. Uji data awal
penelitian ini akan memeperkuat hasil simpulan akhir yang diperoleh karena telah
dengan pemmbelajaran yang berbeda yaitu kelas kelas kontrol menggunakan metode
mengadakan pretest terlebih dahulu sebagai tolak ukur sebelum dikenakan perlakuan
setelah pretest guru menjelaskan pengertian sistem koloid dan mennjelaskan macam-
sifat-sifat koloid. Petemuan ketiga dengan alokasi waktu 2 jam, guru menjelaskan
penggunaan koloid dalam kehidupan sehari-hari. Guru juga memberikan latihan soal
kepada siswa pada sub materi yang diajarkan. Siswa kemudian berlatih
menyelesaikan soal sesuai sub materi yang telah dijelaskan. Kemudian jawaban
78
sehingga apabila siswa mengalami kesulitan dapat bertanya langsung pada guru dan
guru dapat mengamati sejauh mana siswa dapat memahami materi yang disampaikan.
Beberapa siswa terkadang tidak memperhatikan saat peneliti menjelaskan materi, (2)
Siswa kurang memperhatikan ketika siswa yang lain mengerjakan soal. Cara yang
Memberikan pertanyaan yang bersangkutan dengan sub materi yang dipelajari kalau
tidak maju mengerjakan soal latihan, (2) Memberikan kesempatan siswa yang gaduh
dilakukan di luar jam pembelajaran yaitu tanggal 16 Mei dan postest dilakukan hari
Sebelumnya siswa sudah diberi tahu pada pertemuan pertama akan dilakukan
ditugaskan untuk membawa bahan yang ada di sekitar lingkungan mereka yaitu susu
bubuk, terigu, gula pasir, kopi, garam, santan, dan air. Sebelum pembelajaran guru
siswa nantinya mendapat LKS yang berisi langkah kerja, data pengamatan dan
dianalisis, maka hasil diskusi yang sudah dikerjakan kemudian di kemukakan didepan
kelas. Guru juga memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk memberikan
pendapat dari hasil diskusi yang dikemukakan tersebut. Berdasarkan hasil diskusi
tersebut siswa dapat menyimpulkan apa itu koloid dan perbedaan larutan, suspensi,
dan koloid.
memancing siswa dengan pertanyaan yang bersangkutan dengan materi yang akan
koloid. Pada pertemuan sebelumnya siswa disuruh membawa air, susu, garam, sirup,
dan senter untuk percobaan sederhana yang kedua yaitu mengetahui sifat-sifat koloid
efek Tyndall, dan adsobsi. Pada proses pembelajaran, guru memberikan LKS yang
penemuan dan dianalisis maka siswa dapat mengetahui sifat-sifat efek Tyndall dan
menyimpulkan materi yang diberikan guru. Hasil diskusi yang diperoleh siswa
kemudian dikemukakan kepada siswa yang lain. Soal-soal latihan dalam lembar
diskusi dapat diselesaikan siswa dengan berdiskusi antar siswa. Kemudian jawaban
bertanya kepada guru dan guru dapat mengamati sejauh mana siswa dapat memahami
menyimpulkan apa itu efek Tyndall dan adsobsi, juga dapat mengetahui sifat-sifat
dari koloid yang lain. Setelah selesai melakukan percobaan siswa dibagi menjadi 4
krim dan VCO.Setelah berkumpul dengan kelompoknya guru memberi tugas untuk
membuat proyek dengan membuat jadwal proyek. Guru membagikan LKS yang
berisi rincian jadwal kegiatan proyek dan ada pertanyaan-pertanyaan yang harus
kesempatan kepada kelompok lain untuk meberikan pendapat dari hasil diskusi yang
dikemukakan tersebut.
Peneliti mengalami beberapa hambatan selama proses pembelajaran yaitu (1) Siswa
kurang aktif karena semua materi diberikan oleh guru, (2) Beberapa siswa terkadang
tidak memperhatikan peneliti saat memberikan penjelasan. Cara yang dilakukan oleh
pertanyaan agar siswa ikut aktif dalam pembelajaran, (2) Memberikan pertanyaan
yang bersangkutan dengan sub materi yang dipelajari kalau tidak maju ke depan
Rincian kegiatan pembelajaran pada kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat
Perbandingan kedua kelas dilihat dari soal keterampilan proses sains siswa.
kontrol yang diberi metode seperti biasanya(ceramah). Hal ini dikarenakan, pada
mendalam sehingga pemahaman siswa tidak bertahan lama dalam ingatan. Hal ini
diakrenakan semua penjelasan materi diperoleh dari penjelasan guru, sehingga dalam
Oleh karena itu, rata-rata skor postest kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas
kontrol.
Pada analisis tahap akhir, nilai yang didapatkan dari postest digunakan untuk
analisis hipotesis. Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji
normalitas dan uji kesamaan dua varians data nilai postest pada kedua kelas tersebut.
Hasil dari analisis uji normalitas dapat disimpulkan bahwa kedua kelas berdistribusi
normal. Hal ini ditunjukkan dengan nilai thtung kedua kelas lebih kecil dari tTabel. Kelas
eksperimen memiliki thitung sebesar 6,969 dan kelas kontrol memiliki thitung sebesar
7,62 yang lebih kecil dari tTabel sebesar 7,81. Uji ini dapat menentukan teknik analisis
eksperimen yaitu 83,75 dengan nilai tertinggi 95 dan nilai terendah 60, sedangkan
rata-rata nilai siswa kelas kontrol 79,96 dengan nilai tertinggi 95 dan nilai terendah
60. Hasil analisis data postest, rata-rata nilai kelas eksperimen lebih besar daripada
kelas kontrol. Hal tersebut juga dapat dilihat dari hasil uji t nilai posttest kelas kontrol
dan kelas eksperimen, dengan taraf signifikan 5% dan dk = 31+32-2 = 61, maka
84
diperoleh thitung = 3,606 dan t (0,95)(61) = 1,999. Hasil perhitungan diperoleh nilai thitung>
sains siswa antar kelas kontrol dan kelas eksperimen yang signifikan yaitu nilai siswa
kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Pada uji t dilakukan hanya pada
nilai postest, karena untuk mengetahui apakah keterampilan proses sains siswa kelas
eksperimen lebih baik dari siswa kelas kontrol setelah diberi perlakuan.
Hasil perhitungan data tes akhir untuk uji N-gain menyatakan bahwa kelas
eksperimen mengalami peningkatan melalui tes objektif pada kategori sangat tinggi
dengan nilai N-gain 0,71. Sedangkan kelas kontrol memperoleh nilai N-gain 0,57
dengan kategori sedang. Kedua kelas tersebut memiliki perbedaan peningkatan yang
tes objektif pada awal dan akhir pembelajaran. Berdasarkan hasil tes, kelas
eksperimen lebih besar dibanding kelas kontrol. Hal ini dilihat dari rata-rata pretets
dan postest dengan nilai N-gain untuk kelaskontrol sebesar 0,57, sedangkan kelas
Pada penelitian ini hasil uji N-gain tiap siswa juga dihitung. Kriteria nilai (g)
yang dihitung yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Pada kelas kontrol sebanyak 7 siswa
mendapatkan nilai (g) dengan kriteria tinggi, sebanyak 22 siswa memperoleh nilai (g)
dengan kriteria sedang, dan sebanyak 2 siswa memperoleh nilai (g) dengan kriteria
rendah. Sedangkan pada kelas eksperimen sebanyak 18 siswa memperoleh nilai (g)
dengan kriteria tinggi, sebanyak 13 siswa memperoleh nilai (g) dengan kriteria
sedang, dan sebanyak 1 siswa memperoleh nilai (g) dengan kriteria rendah. Hasil
85
perhitungan nilai (g) terlihat bahwa siswa pada kelas eksperimen lebih banyak
memperoleh kriteria tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Perbedaan nilai (g)
Nilai N-gain pada kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol,
penjelasan dari guru, sehingga siswa hanya memperoleh konsep sesuai dengan
konsep materi yang diberikan guru. Hal ini mengakibatkan keterampilan proses sains
proses sains. Peningkatan keterampilan proses sains pada penelitian ini sesuai dengan
aspek kerja sama kelompok, dan aspek penguasaan psikomotorik. Serta penelitian
dapat dilakukan pada ranah kognitif dan psikomotorik peserta didik. Karena
Analisis dari di uji t dan uji N-gain disebutkan bahwa kelas eksperimen
nilainya lebih baik daripada kelas kontrol. Hal ini ditandai dari aspek keterampilan
menyimpulkan kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol. Metode Project Based
keterampilan proses sains sesuai dengan penelitian (Siwa, dkk, 2013), karena langkah
proses sains.
dilakuka oleh observer hasil sikap rata-rata kelas kontrol sebesar 78% dan kelas
eksperimen sebesar 81%.Hal ini menunjukkan bahwa hasil sikap siswa yang diberi
mendukung nilai sikap pada kelas eksperimen lebih tinggi karena perhatian dalam
mengikuti pelajaran cukup baik. Hal ini diakerenakan antusias siswa terhadap metode
87
Project Based Learning berbasis Chemoentrepreneurship yang cukup tinggi. Hal ini
yang sedang mengajar dan tidak berbicara sendiri. Serta terciptanya suasana
kompetitif anatarsiswa yang terjadi di dalam kelas memacu siswa lebih semangat
yang asyik berbicara sendiri dengan temannya dan kurang memperhatikan penjelasan
guru. Hal tersebut dibuktikan dengan aspek perhatian kelas lebih rendah dari kelas
eksperimen. Hal ini karena kegiatan pembelajaran dikelas kontrol lebih banyak
berlangsung. Pada aspek perhatian dalam mengikuti pelajaran siswa masih ada yang
gaduh ketika proses pembelajaran berlangsung, masih ada beberapa siswa yang tidak
67%, sedangkan kelas eksperimen sebesar 71%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan
menunjukkan keterampilan proses sains kelas eksperimen lebih baik daripada kelas
prediksi dan komunikasi nilainya lebih baik dari kelas kontrol. Hal ini diakrena kelas
penilaian proyek keterampilan proses sains yaitu pembuatan es krim dan VCO.
VCO sebesar 70%. Hal ini dapt disimpulkan bahwa pembelajaran dengan Project
Project Based Learning ini terlihat mereka mengalami kesusahan, banyak dari kelas
hasil mereka hanya menjelaskan hasilnya prosesnya mereka tidak di jelaskan.Hal ini
berbasis Chemoentrepreneurship juga tinggi. Hal ini dibuktikan dengan hasil analisis
angket yang diberikan pada kelas eksperimen yang terdiri dari 19 item pertanyaan
diperoleh bahwa rata-rata respon kelas menunjukkan respon siswa sangat baik karena
siswa memilih setuju 63,13%. Hal ini menunjukkan siswa antusias dengan
yang peneliti tawarkan ini siswa lebih antusias karena siswa dapat melakukan
BAB 5
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil simpulan
sebagai beriukut:
keterampilan proses sains siswa pada materi koloid yang ditunjukkan dari hasil uji
t sebesar 3,606 dan nilai N-gain 0,71. Nilai rata-rata kelas eksperimen lebih baik
daripada kelas kontrol, nilai sikap dan keterampilan laboratorium >70 kriteria baik.
2. Hasil analisis angket respon siswa menyatakan bahwa penerapan metode Project
memotivasi siswa dalam belajar, meningkatkan rasa percaya diri siswa sehingga
lebih berani bertanya dan aktif dalam mengungkapkan pendapat, serta dapat
membuat siswa mudah dalam memahami materi, hal ini dapat dilihat dari
5.2 Saran
memperhitungkan alokasi waktu agar aspek-aspek yang akan dinilai dapat diamati
pembelajaran.
90
2. Guru hendaknya dalam mengajar lebih melibatkan siswa secara aktif agar siswa
proses sains siswa pada materi yang lain, tidak hanya meningkatkan aspek sikap
siswa saja.
91
Daftar Pustaka
Ango, L. 2002. Mastery of science process skills and their effective use in the
teaching of science: An Educology of Science Education in the Nigerian
Context, International Journal of Educology, 16(1). (0nline). Tersedia :
http://www.era-usa.net/images/011-IJE 2002 V16 NI Ang, Mary, Mastery of
Science.pdf ( diakses tanggal 12 Januari 2014)
Chang, R. 2005. Kimia Dasar Konsep-konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 2, Kimia Koloid
(143-152). Jakarta: Erlangga.
Dahar, R.W. 2003. Aneka wacana pendidikan ilmu pengetahuan alam. Bandung:
Publikasi Terbatas.
Hananta, A. 2009. Kimia 2 untuk SMA/ MA Kelas XI, Bab 10 Sistem Koloid (92-120).
Jakarta: Setiaji.
Mei, Y.2007. Promoting Science Prosess Skills and The Relevance of Science
Through Science Alive Programme, Proceedings of the Redesigning
Pedagogy: Culture, Knowledge and Understanding Conference, Singapore,
May.
Purba, M. 2006. Kimia Jilid 2 untuk SMA Kelas XI, Bab 10 Koloid (281-302).
Jakarta: Erlangga.
Rais, M. 2010. Project Based Learning: Inovasi Pembelajaran yang Berorientasi Soft
Skills. Makalah disajikan sebagai Makalah Pendamping dalam Seminar
Nasional Pendidikan Teknologi dan Kejurusan Fakultas Teknik Universitas
Negeri Surabaya tahun 2010. Surabaya: Unesa.
Sarwanto.2009.http://www.sarwanto.staff.uns.ac.id/files/2009/05/penilaian-
afektif.ppt.Akses 14 Januari 2015
Sherman & Sherman. 2004. Science and Science Teaching: Methods for Inegrating
Teachnology in Elementary and Middle Schools Second Edition. Boston New
York: Houghton Mifflin Company
Siwa, IB., Muderawan, IW., Tika IN. 2013. Pengaruh pembelajaran berbasis proyek
dalam pembelajaran kimia terhadap keterampilan proses sains ditinjau dari
gaya kognitif siswa. E-journal Program Pasca Sarjana Universitas Pendidikan
Ganesha Program Studi IPA. (3):1
93
Supardi, K. I. & G. Luhbandjono. 2008. Kimia Dasar II, Bab 2 Kimia Koloid (25-28).
Semarang: UPT UNNES Press.
Wiyarsi, A & C.F. Partana. 2009. Penerapan pembelajaran berbasis proyek pada
perkuliahan workshop pendidikan kimia untuk meningkatkan kemandirian
dan prestasi belajar mahasiswa. Jurnal Pendidikan Kimia, 12(1): 32-41
94
Yuniastuti, E. 2013. Upaya meningkatkan keterampilan proses sains dan hasil belajar
biologi dengan pendekatan jelajah alam sekitar pada siswa kelas VII SMP
kartika V-1 Balikpapan. Jurnal Sosioscientia Kopertis Wilayah XI
Kalimantan, 5(1): 31-38
95
LAMPIRAN
96
Lampiran 1
Silabus
Kelas/Semester : XI/Genap
Standar Kompetensi : Menjelaskan sistem dan sifat koloid serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Menentukan
fase terdispersi
dan fase
pendispersi
dari es krim
dan VCO
Mengevaluasi
proyek dengan
menjawab
pertanyaan di
LKS dan
membuat
laporan dari es
krim dan VCO
96
Lampiran 2
Kelas Eksperimen
Kelas/Semester : XI/2
A. Standar Kompetensi
Menjelaskan sistem dan sifat koloid serta penerapannya dalam kehidupan sehari-
hari.
B. Kompetensi Dasar
hari.
C. Indikator
percobaan.
D. Tujuan
suspensi kasar, larutan sejati dan koloid berdasar kan data hasil pengamatan
3. Melalui kegiatan diskusi, siswa dengan percaya diri dapat menentukan desain
proyek yang akan dilakukan yaitu berupa es krim dan VCO dengan benar.
4. Melalui kegiatan diskusi, siswa dengan percaya diri dapat membuat jadwal
5. Melalui diskusi, siswa dengan percaya diri dapat menjawab pertanyaan dengan
E. Materi
Koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya anatara larutan dan
suspense. Larutan memiliki sifat homogen dan stabil. Suspensi memiliki sifat
heterogen dan labil. Sedangkan koloid memiliki sifat heterogen dan stabil. Koloid
merupakan system heterogen, dimana suatu zat “didispersikan” ke dalam suatu media
98
yang homogeny. Ukuran zat yang didispersikan berkisar dari satu nanometer (nm)
Effek Tyndall adalah efek penghamburan cahaya oleh partikel koloid. Partikel
akan terlihat lebih terang. Jika kemudian cahaya ini ditangkap layar, cahaya pada
stabilitas system koloid atau karena penggabungan partikel koloid yang berbeda
muatan sehingga membentuk partikel yang lebih besar. Koagulasi dapat terjadi
F. Model Pembelajaran
Metode : PjBL
1. Media
2. Alat
Komputer, Onfocus.
3. Sumber Belajar
a. Sudarmo, U., 2014, Kimia untuk SMA/MA Kelas XI, Jakarta: Erlangga.
b. Watoni, H., 2014, Kimia untuk SMA/MA Kelas XI, Bandung: Yrama Widya.
99
H. Langkah-langkah pembelajaran
Pertemuan 1 (2 x 45 menit)
Waktu
sikap disiplin.
larutan?
kelompoknya
100
4. Kopi + air
5. Garam + air
6. Santan
Elaborasi 30 menit
Konfirmasi 20 menit
diskusi.
kesimpulan.
praktikum
salam
102
Pertemuan Ke 2 (3 x 45 menit)
Waktu
sikap disiplin.
Tyndall?
yang lain
percobaan tersebut
Konfirmasi 30 menit
depan kelas
kesimpulan
104
di rumah
salam
Pertemuan Ke 3 (2 x 45 menit)
Waktu
sikap disiplin.
kolid apa?
kelompoknya
Siswamendiskusikanjawabandengankelom
poknya
Konfirmasi
depan kelas
106
kesimpulan
berikutnya.
salam
Pertemuan Ke 4 (3 x 45 menit)
Waktu
mempelajaritentangkegunaankoloid.
Sebutkankegunaandarikoloid?dalam
kelompoknya
pertanyaan kelompoknya
Konfirmasi 50 menit
di depan kelas
kesimpulan
Lampiran 3
Kelas Kontrol
Kelas/Semester : XI/2
A. Standar Kompetensi
Menjelaskan sistem dan sifat koloid serta penerapannya dalam kehidupan sehari-
hari.
B. Kompetensi Dasar
hari.
C. Indikator
percobaan.
100
D. Tujuan
1. Melalui tayangan materi dari power point, siswa dengan percaya diri dapat
kasar, larutan sejati dan koloid berdasarkan data hasil pengamatan dengan
benar.
3. Melalui tayangan materi dari power point, siswa dengan percaya diri dapat
4. Melalui tayangan materi dari power point, siswa dengan percaya diri dapat
bertanggungjawab.
E. Materi
Koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya anatara larutan dan
suspense. Larutan memiliki sifat homogen dan stabil. Suspensi memiliki sifat
heterogen dan labil. Sedangkan koloid memiliki sifat heterogen dan stabil. Koloid
merupakan system heterogen, dimana suatu zat “didispersikan” ke dalam suatu media
101
yang homogeny. Ukuran zat yang didispersikan berkisar dari satu nanometer (nm)
Effek Tyndall adalah efek penghamburan cahaya oleh partikel koloid. Partikel
akan terlihat lebih terang. Jika kemudian cahaya ini ditangkap layar, cahaya pada
stabilitas system koloid atau karena penggabungan partikel koloid yang berbeda
muatan sehingga membentuk partikel yang lebih besar. Koagulasi dapat terjadi
F. Model Pembelajaran
Metode : Ceramah
1. Media
2. Alat
Komputer, Onfocus.
3. Sumber Belajar
Sudarmo, U., 2014, Kimia untuk SMA/MA Kelas XI, Jakarta: Erlangga.
Watoni, H., 2014, Kimia untuk SMA/MA Kelas XI, Bandung: Yrama Widya.
102
H. Langkah-langkah pembelajaran
Pertemuan 1 (2 x 45 menit)
dimaksudsistemkoloid?
Apabedanyakoloid, suspensi,
danlarutan?
pembelajaran
koloid
koloid
adsobsi
Konfirmasi
siswa
dilakukan.
dan salam
104
Pertemuan 2 (3 x 45 menit)
ApersepsidanMemotivasi
pembelajaran
koloid 30 menit
105
Konfirmasi
siswa
depan kelas.
dilakukan.
dan salam
Pertemuan 3 (2 x 45 menit)
saja?
pembelajaran.
koloid
107
Konfirmasi 30 menit
siswa
dilakukan.
dan salam
Pertemuan 4 (3 x 45 menit)
mempelajari mengenai
akan mempelajarikegunaankoloid.
pembelajaran
Konfirmasi 40 menit
siswa
dilakukan.
dan salam
99
Lampiran 4
iv. Kabut
v. Air kapur
A. i dan v
B. ii dan iv
C. iv dan v
100
D. i dan ii
E. iii dan v
Gel Memprediksi 2. A C3
air panas…
A. Gel
B. Buih
D. Emulsi
E. Aerosol
101
Sistem Mengamati 3.Berikut ini adalah gambar larutan, koloid, dan suspensi C C2
koloid
A. Kusam
B. Bening
C. Keruh
D. Putih jernih
E. Jernih
Mengamati 5. Terdapat E C2
A. Air
E. C dan D benar
A. Sol
B. Busa
C. Aerosol
D. Buih
E. Emulsi
1. NaCl + air
3. Sabun + air
4. Gula + air
A. 1, 2, dan 3
B. 1, 3, dan 4
C. 1, 2, dan 4
104
D. 2 dan 3
E. 2 dan 4
iii. heterogen
A. i dan ii
B. ii dan iii
C. iii dan iv
D. ii dan iv
E. ii dan i
Efektyndall Menyimpulkan 9. Untuk menentukan efek tyndall dilakukan beberapa percobaan. Efek C C3
Sinar
hamburkan
A. Air
B. Air + garam
C. Air + susu
( 1) (2)
Di uji sifat efek Tyndallnya. Apa yang terjadi jika larutan no 1 disorot
dengan senter….
B. Cahaya di belokan
C. Cahaya di pantulkan
D. Cahaya di hamburkan
Menyimpulkan 11. Pada percobaan efek tyndall pada larutan cahaya meneruskan sinar E C4
A. Perbedaan muatan
Menyimpulkan 12. Suatu contoh air sungai setelah disaring diperoleh filtrat yang tampak D C4
B. Tergolong suspense
C. Tergolong sol
D. Tergolong koloid
Larutansejat Mengklasifikasi 13. Untuk membedakan koloid, larutan sejati dan suspensi kasar B C3
dankoloid diperolehsebagaiberikut.
108
tabung
Mengamati 14. A C2
Pada gambar di atas ada larutan air dan terigu di campurkan akan
terjadi….
B. Larutan Bening
C. Berwarna kuning
D. Berwarna putih
E. Tidak berwarna
oloid 1. Satu sendok teh gula dan satu sendok teh belerang digerus
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 3
D. 2 dan 4
E. 3 dan 4
Memprediksi 16. Pada pembuatan saus salad, agar campuran minyak dan cuka dapat A C3
A. Zat pengelmusi
B. Gula
C. Garam
D. Zat pewarna
E. Zat pengawet
B. Tampak homogen
C. Heterogen
D. Tidak stabil
E. A dan B benar
Aerosol Mengklasifikasi 18. Dari sistem koloid ada gel, kabut, buih, susu, dansantan yang B C3
A. Gel
B. Kabut
C. Buih
D. Susu
E. Santan
Mengklasifikasi 19. Sistem koloid ada gabus, kabut, asap, batuapung, dan mutiara yang C C3
A. Gabus
B. Kabut
112
C. Asap
D. Batu apung
E. Mutiara
Koloid Memprediksi 20. Apa yang akan terjadi jika pada saat pembuatan es krim ditambahkan A C3
pelindung gelatin….
E. B dan D benar
Sol Mengklasifikasi 21. Sistem koloid ada aerosol, busa, emulsi, gel, dan sol yang dibentuk E C3
dinamakan….
A. Aerosol
B. Busa
113
C. Emulsi
D. Gel
E. Sol
penyaringan
penghamburan
cahaya
kecokla penghamburan
tan cahaya
penghamburan
cahaya
penghamburan
cahaya
berwar penghamburan
na cahaya
A. 1 dan 3
B. 2 dan 4
C. 2 dan 3
D. 3 dan 5
E. 4 dan 5
115
Gerak Memprediksi 23. Sistem dispersi koloid pada umumnya sukar mengendap (terpisah) A C3
D. Bermuatan listrik
Liofob Memprediksi 24. Dari sistem koloid diperoleh data sebagai berikut: C C3
1. Mudah dikoagulasi
A. Sol padat
B. Sol liofil
C. Sol liofob
116
D. Sol hidrofil
E. Sol logam
Asap-kabut Memprediksi 25. Berikut ini merupakan contoh beberapa peristiwa antara lain: E C3
udara adalah…
A. 1,2,3
B. 1,3
C. 2,4
D. 4 saja
E. Semua benar
117
1. Koloid dipanaskan
A. 1, 2, dan 4
B. 1, 3, dan 4
C. 2 dan 4
D. 3 dan 4
E. 1, 2, dan 3
Buih Memprediksi 27. Jika udara digelembungkan ke dalam larutan sabun, maka timbul buih. B C3
A. Cair, padat
B. Gas, cair
118
C. Gas, padat
D. Cair, gas
E. Padat, padat
Hidrofob Menyimpulkan 28. As2S3 adalah koloid hidrofob yang bermuatan negatif. Larutan yang B C4
C. Kalium fosfat
D. Magnesium sulfat
E. Aluminium sulfat
Emulsi Menyimpulkan 29. Bila minyak kelapa dicampurkan dengan air akan terjadi dua lapisan B C4
yang tidak saling melarut. Suatu emulsi akan terjadi bila campuran ini
A. Air es
B. Air sabun
119
C. Larutan garam
D. Minyak tanah
E. Larutan gula
Memprediksi 30. Saat pembuatan VCO bahan utama yang digunakan adalah buah A C3
A. Emulsi
B. Sol
C. Busa
D. Aerosol
E. Buih
120
121
122
122
Lampiran 5
LKS
Untuk mengkaji materi koloid yang terdiri dari sistem kolid, macam-macam
Alat :
2. Pengaduk
3. Corong
4. Kertas saring
Bahan :
1. Susu bubuk
2. Terigu
123
3. Gula pasir
4. Kopi
5. Garam
6. Santan
7. Air
CARA KERJA
3. Aduklah setiap campuran, perhatikan zat yang dicampurkan larut atau tidak.
5. Saringlah setiap campuran. Catat manakah yang meninggalkan residu dan apakah
Kesimpulan
Analisis Data
3. Sebutkanmacam-macamkoloid!
125
dibawah ini!
1. Siapkan 3 gelas kimia kemudian isilah masing – masing gelas dengan campuran
berikut ini:
a. Air
3. Ambil senter dan sorot ke gelas pertama yang berisi campuran air dengan garam
5. Kemudian ambil senter dan sorot ke gelas kedua yang berisi campuran air dengan
susu
2. - Dimasukansirupkedalamlabu Erlenmeyer
- Ditambahkannorit
- Disaringdengankertassaring
Sampel Pengamatan
Sirup
Sirup + norit
Kesimpulan
Analisis Data
2. Aapakah sifat dari koloid hanya efek tyndall? Kalau ada sebutkan dan jelaskan!
menghamburkanya?
Jawab
128
Setelah melakukan percobaan sederhana, mari rancanglah proyek untuk membuat es krim dan VCO. Sebelum
Waktu Waktu
Biaya pelaksanaan pelaksanaan
No. Rincian Kegiatan Alat Bahan
Masuk Keluar
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
129
Setelah proyek selesai di kerjakan buatlah laporan dari tujuan, alat dan
Tujuan
Cara kerja
Kesimpulan
131
Diskusikan dengan kelompokmu jika produk yang kalian buat itu dijual
kira-kira harga dan keuntungan yang di peroleh berapa? Dan juga produk
kalian mau diberi nama apa?
Lembar Jawab :
132
Lampiran 6
PenilaianKeterampilanLaboratorium
Aspek keterampilan proses sains yang Beri Tanda √
diamati 4 3 2 1
1. Investigasi/merencanakan
percobaan
a. Menyiapkan alat dan
bahan
b. Membuat tabel hasil
pengamatan
2. Observasi
a. Mengamati perbedaan
larutan, suspensi, dan
koloid
b. Mengamati sifat-sifat
koloid effek Tyndall
3. Klasifikasi
a. Mencatat setiap
pengamatan ke dalam
table
4. Prediksi
a. Memperkirakan bentuk
campuran (homogen atau
heterogen)
5. Interpretasi
a. Menganalisis data
b. Membuat kesimpulan
sesuai dengan hasil
pengamatan
6. Komunikasi
a. Mempresentasikan hasil
pengamatan
b. Menyimak
pendapat/gambaran yang
disampaikan tiap
kelompok
c. Menjawab/menanggapi
pertanyaan
Total Skor
133
RubrikLembarObservasi
4. Interpretasi
a. Menganalisis data
b. Membuat kesimpulan sesuai dengan hasil
pengamatan
5. Komunikasi
a. Mempresentasikan hasil pengamatan
c. Menjawab/menanggapi pertanyaan
Total Skor
3. Klasifikasi Mencatat setiap Siswa mencatat Siswa hanya Siswa hanya Siswa tidak
pengamatan ke secara detail dari mencatat mencatat hasil mencatat
dalam tabel segi warna, sebagian dari pembuatan hasil
keadaanawaldanakhi hasil pembuatan VCO dari pengamatan
r, VCO dari keadaan ke dalam
jugaadaendapanataut keadaan awal akhirnya saja. tabel.
idak. dan keadaan
akhir.
5. Interretasi Menganalisis Siswa menjelaskan Siswa Siswa Siswa tidak
data data yang diperoleh menjelaskan menjelaskan menjelaskan
secara lengkap dari data yang data yang data yang
segi warna yaitu diperoleh tetapi diperoleh tidak diperoleh.
kuning bening, tidak secara lengkap
baunya tidak tengik, menjelaskan hanya segi
dan tidak ada baunyatengikata warnanya saja
endapan. utidak. yang
dijelaskan.
Membuat Siswa Siswa Siswa Siswa tidak
kesimpulan menyimpulkan menyimpulkan membuat membuat
sesuai dengan tentang berdasarkan kesimpulan kesimpulan
hasil pembelajaran yang teori dari buku tetapi tanya tentang
pengamatan telah dilakukan paket kimia. dengan pembelajara
sesuai dengan hasil kelompok lain. n yang telah
pengamatan. dilakukan.
6. Komunikasi Mempresentasi Siswa Siswa Siswa Siswa tidak
kan hasil mendiskusikan hasil mendiskusikan melakukan melakukan
pengamatan yang pembahasan diskusi diluar diskusi.
didapat, pada semua hanya kepada topik
kelompok dalam beberapa pembahasan.
141
d. Menjawab/menanggapi
pertanyaan
Total Skor
pendapat
orang lain.
Menanggapi/me Siswa menjawab Siswa Siswa Siswa tidak
njawab pertanyaan guru, menjawab menjawab menjawab
pertanyaan teman, dan pertanyaan pertanyaan pertanyaan
sebagainya dengan guru, teman, guru, teman, guru, teman,
jawaban yang tepat. dan sebagainya dan sebagainya dan
dengan jawaban tetapi salah. sebagainya.
yang kurang
tepat.
166
Lampiran 7
Tujuan :
akurat muncul
d. Mengembalikan barang
yang dipinjam dan
meminta maaf atas
kesalahan yang dilakukan
5. Partisipasi/kerjasama Jika semua indikator 4
a. Aktif dalam kerja kelompok dilaksanakan atau muncul
b. Suka menolong teman/orang Jika salah satu indikator tidak 3
lain dilaksanakan atau muncul
c. Kesediaan melakukan tugas Jika salah satu indikator 2
sesuai kesepakatan dilaksanakan atau muncul
d. Dapat berkomunikasi dengan Jika tidak ada satu pun indikator 1
teman dan dapat memberikan yang tidak dilaksanakan atau
pendapat muncul
6. Kejujuran Jika semua indikator 4
a. Tidak nyontek dalam dilaksanakan atau muncul
mengerjakan ujian/ulangan Jika salah satu indikator tidak 3
b. tidak melakukan plagiat, dilaksanakan atau muncul
mengemukakan perasaan Jika salah satu indikator 2
terhadap sesuatu apa dilaksanakan atau muncul
adanya Jika tidak ada satu pun indikator 1
c. melaporkan data atau yang tidak dilaksanakan atau
informasi apa adanya muncul
d. mengakui kesalahan atau
kekurangan yang di miliki
Mendengarkan dan 4
memperhatikan pendapat teman
Menolak pendapat teman saat 3
teman mengemukakan pendapat
Kemampuan menghargai tapi dengan alasan yang
7.
pendapat teman rasional
Memotong pembicaraan teman 2
saat teman mengemukakan
pendapat
Mencela ketika teman 1
menyampaikan pendapat
8. Disiplin Jika semua indikator 4
a. Masuk kelas tepat waktu dilaksanakan atau muncul
b. Mengumpulkan tugas tepat Jika salah satu indikator tidak 3
waktu dilaksanakan atau muncul
c. memakai seragam sesuai Jika salah satu indikator 2
tata tertib, dilaksanakan atau muncul
168
Lampiran 8
Petunjuk : berilah tanda (√) pada kolom yang sesuai dengan pilihan anda
Jawaban
No Pertanyaan
SS S TS ST
Motivasi
1 Apakah siswa merasa senang
pembelajaran dengan menggunakan
model PjBL?
2 Apakah siswa merasa tertarik
pembelajaran dengan menggunakan
model PjBL?
3 Setelah mengetahui pembelajaran
dilaksanakan dengan model PjBL yaitu
pemberian proyek kepada siswa, apakah
memotivasi siwa untuk lebih giat belajar?
4 Dengan merancang percobaan/proyek
sendiri apakah membuat siswa termotivasi
dalam belajar?
Kerjasama
5 Apakah dengan model PjBL dapat
meningkatkan kerjasama dalam
kelompok?
6 Apakah dengan kerjasama membuat siswa
dapat lebih memahami materi yang
disampaikan?
7 Apakah dengan kerjasama membuat siswa
lebih aktif dalam pembelajaran?
Penguasaan Materi
8 Apakah dengan model PjBL membuat
siswa lebih mudah memahami materi?
9 Apakah pembelajaran dengan
menggunakan model PjBL dapat
meningkatkan kemampuan siswa untuk
mengingat suatu konsep materi?
10 Apakah dengan model PjBL siswa lebih
mudah belajar?
11 Apakah dengan model PjBL membuat
siswa lebih mudah mencerna materi?
Kemampuan bertanya
12 Apakah dengan model PjBL dapat
meningkatkan keberanian siswa dalam
170
bertanya?
13 Apakah dengan model PjBL membuat
siswa lebih berani menanggapi pendapat
teman?
Presentasi hasil diskusi
14 Apakah dengan model PjBL membuat
siswa lebih percaya diri dalam
menyampaikan hasil diskusi?
15 Apakah dengan model PjBL membuat
siswa lebih aktif untuk menyampaikan
pendapat saat mempresentasikan hasil
diskusinya?
16 Apakah dengan model PjBL membuat
siswa lebih berani tampil di depan kelas?
17 Apakah pembelajaran dengan
menggunakan model PjBL dapat melatih
keterampilan proses sains siswa?
Penghargaan
18 Apakah dengan pemberian penghargaan
membuat siswa lebih bersemangat dalam
belajar?
19 Apakah dengan penghargaan yang
dilakukan melalui model PjBL membuat
siswa merasa senang dan termotivasi?
NP% = x 100%
Keterangan :
N = jumlahskormaksimal
171
Lampiran 9
SOAL TES
Mata Pelajaran : Kimia
Pokok Materi : Koloid
Kelas/Semster : XI/II
Waktu : 2 x 45 menit
Petunjuk :
1. Kerjakan soal pada lembar jawaban yang tersedia.
2. Tulis nama, kelas, dan nomor absen pada lembar yang tersedia.
3. Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D, atau E pada jawaban yang tepat.
4. Kerjakan soal dari yang dianggap mudah terlebih dahulu.
5. Bila jawaban salah dan ingin memperbaikinya, lakukan seperti berikut:
Jawaban semula : A B C D E
Pembetulan : A B C D E
Yang termasuksuspensikasaradalah…
A. i dan v D. i dan ii
B. ii dan iv E. iii dan v
C. iv dan v
172
2.
Gambar di atasmenunjukkan campuran gelatin dengan air dipanaskan, apa yang akan
terjadi…
A. Gel D. Emulsi
B. Buih E. Aerosol
C. Tidak terjadi apa-apa
3. i. satu fase
ii. tidak jernih
iii. heterogen
iv. umumnya stabil
Sifat-sifat di atas yang merupakan sifat koloid adalah…
A. i dan ii D. ii dan iv
B. ii dan iii E. ii dan i
C. iii dan iv
4. Untuk menentukan percobaan efek tyndall dilakukan beberapa percobaan. Dari hasil
percobaan di bawah ini dapat disimpulkan…..
5. Untuk membedakan koloid, larutan sejati dan suspensi kasar dilakukan beberapa percoban.
Dari hasil percobaan didapat data sebagai berikut.
Campuran pada Sifat-sifat
tabung
A Jernih, satu fase
B Dapat disaring
dengan kertas saring
biasa, tidak jernih
6. Pada percobaan efek tyndall larutan air dengan garam di sorot dengan senter apa yang
terjadi…..
A. Cahaya akan diteruskan
B. Cahaya di belokan
C. Cahaya di pantulkan
D. Cahaya di hamburkan
E. Cahaya tidak dibelokan dan tidak di pantulkan
7. Pada pembuatan agar-agar fase terdispersi dan medium pendispersi berturut-turut adalah….
A. Cair, cair D. Cair, gas
B. Padat, cair E. Cair, padat
C. Padat, padat
Yang termasukpembuatankoloidcarakondensasiadalah…
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
174
C. 2 dan 3
D. 2 dan 4
E. 3 dan 4
10. Berikut berturut-turut merupakan fase terdispersi dan medium pendispersi dari krim kocok
yang digunakan dalam pembuatan es krim coklat adalah ….
A. Padat, cair D. Cair, gas
B. Gas, padat E. Cair, padat
C. Gas, cair
11. Pada percobaan efek tyndall pada larutan cahaya meneruskan sinar sedangkan koloid
menghamburkannya, hal ini terjadi karena….
A. Perbedaan muatan D. Pengaruh sorotan cahaya
B. Pengumpulan partikel koloid E. Perbedaan ukuran partikel
C. Pengaruh tekanan udara pada
permukaan sistem koloid
12. Sistem koloid yang dibentuk dengan mendispersikan partikel zat padat ke dalam zat cair
disebut….
A. Gel D. Sol
B. Aerosol E. Emulsi
C. Buih
13. Jika udara digelembungkan ke dalam larutan sabun, maka timbul buih. Fase terdispersi dan
fase pendispersi pada buih berturut-turut adalah…
A. Cair, padat D. Cair, gas
B. Gas, cair E. Padat, padat
C. Gas, padat
14. Gerak Brown yang terjadi pada partikel koloid dapat menaikkan suhu. Kenaikan suhu
tersebut juga dapat menyebabkan…
A. Tabrakan antar molekul medium pendispersi dengan zat yang terdispersi makin lemah
B. Tabrakan antar molekul medium pendispersi dengan zat yang terdispersi makin kuat
175
A. 1 dan 3 D. 3 dan 5
B. 2 dan 4 E. 4 dan 5
C. 2 dan 3
16. Suatu contoh air sungai setelah disaring diperoleh filtrat yang tampak jernih. Filtrat tersebut
ternyata menunjukkan efek tyndall. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa air sungai…
A. Tergolong larutan sejati
B. Tergolong suspensi
C. Tergolong sol
D. Tergolong koloid
E. Mengandung partikel kasar dan partikel koloid
176
Data di atasmenunjukkanciri…
20. Kebakaranhutan dapat menyebabkan terjadinya kabut asap yang menyebabkan terganggunya kesehatan, terutama
pernafasan. Kejadian tersebut termasuk kedalam sistem koloid….
A. Sol
B. Busa
C. Aerosol
D. Buih
E. Emulsi
178
Lampiran 10
AnalisisButirSoal
No No. Soal
siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
2 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0
3 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0
4 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1
5 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1
6 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
8 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1
9 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
10 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0
11 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
13 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
14 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0
15 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
17 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
179
18 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
21 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
22 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
23 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 7 11 11 11 5 9 9 11 11 11 9 9 8 9 9
p 0.21875 0.343 0.343 0.343 0.156 0.281 0.281 0.34 0.343 0.343 0.281 0.281 0.25 0.28 0.281
q 0.78125 0.656 0.656 0.656 0.843 0.718 0.718 0.65 0.656 0.656 0.718 0.718 0.75 0.71 0.718
p*q 0.1709 0.225 0.225 0.225 0.131 0.202 0.202 0.22 0.225 0.225 0.202 0.202 0.18 0.20 0.202
No. Soal
No 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
siswa
0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
1
2 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0
3 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
4 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
5 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1
6 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
7 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
180
8 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1
9 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1
10 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
11 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1
12 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0
13 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1
14 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0
15 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0
16 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0
17 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0
18 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1
19 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1
20 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1
21 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1
22 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0
23 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
Jumlah
16 16 11 15 11 20 7 11 11 11 11 9 17 18 16
p 0.5 0.5 0.344 0.4688 0.3438 0.625 0.21875 0.3438 0.3438 0.344 0.3438 0.2813 0.5313 0.5625 0.5
181
q 0.5 0.5 0.656 0.5313 0.6563 0.375 0.78125 0.6563 0.6563 0.656 0.6563 0.7188 0.4688 0.4375 0.5
p*q 0.25 0.25 0.226 0.249 0.2256 0.2344 0.170898 0.2256 0.2256 0.226 0.2256 0.2021 0.249 0.2461 0.25
X1Y X2Y X3Y X4Y X5Y X6Y X7Y X8Y X9Y X10Y X11Y X12Y X13Y X14Y X15Y
24 24 24 24 0 24 24 24 24 24 24 0 24 24 24
11 0 11 0 11 11 0 11 11 11 0 0 0 0 0
26 0 26 26 26 26 26 26 26 26 0 26 26 26 0
0 22 22 0 22 0 22 22 22 22 22 22 0 22 22
22 22 0 22 0 22 0 22 22 22 22 0 22 22 22
26 26 0 26 0 26 26 26 0 26 26 26 26 26 26
29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29
0 18 0 18 0 18 0 18 18 0 18 18 18 0 18
0 23 0 23 0 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23
0 0 20 0 20 0 0 0 20 20 20 20 20 20 0
0 24 24 24 0 24 24 24 24 24 24 24 0 24 24
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8
0 10 10 0 0 0 0 0 10 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 11 11 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 8 0 0 0 0 0 0 0 0
12 12 0 12 0 0 0 0 0 0 0 12 0 0 0
0 0 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
182
0 0 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 0 0 0 0 0
0 5 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
150 215 183 222 108 203 193 236 229 234 208 200 188 216 196
21.42 19.54 16.63 20.18 21.6 22.55 21.44 21.45 20.81 21.27 23.1111 22.2222 23.5 24 21.7777
0.428 0.307 0.119 0.348 0.439 0.501 0.429 0.430 0.389 0.418 0.53732 0.47997 0.56241 0.59467 0.45130
valid valid tidak valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid
X16Y X17Y X18Y X19Y X20Y X21Y X22Y X23Y X24Y X25Y X26Y X27Y X28Y X29Y X30Y
0 0 24 0 24 24 24 24 24 24 0 24 24 24 24
0 0 11 11 0 0 0 0 11 0 0 11 0 0 0
26 26 26 26 26 26 26 0 26 26 26 26 26 26 26
22 0 22 0 0 22 22 22 22 0 22 22 22 22 22
22 22 22 0 0 22 22 22 22 22 0 0 22 22 22
26 26 26 26 26 26 0 26 26 26 26 26 26 26 26
29 29 29 29 29 29 0 29 29 29 29 29 29 29 29
18 0 18 18 0 18 0 18 0 18 0 18 0 18 18
23 23 23 0 0 23 0 23 23 23 0 23 23 23 23
0 20 0 20 20 20 20 20 20 0 20 20 20 20 20
24 24 24 24 0 24 24 24 24 24 0 0 24 24 24
8 0 0 8 8 8 0 0 8 0 8 0 8 0 0
0 10 0 10 0 10 0 0 0 0 10 0 10 10 10
183
11 11 11 11 0 11 11 0 0 0 11 0 11 11 0
8 8 0 0 8 8 0 0 0 8 8 0 0 8 0
8 8 0 8 8 8 0 0 0 0 8 0 8 0 0
12 12 0 12 12 12 0 0 0 12 0 0 12 12 0
0 6 0 0 6 6 0 6 0 0 0 0 0 0 6
10 10 0 10 10 10 0 0 0 10 0 0 10 10 10
6 0 0 0 0 6 0 6 0 0 0 0 0 6 6
0 7 0 7 0 7 0 0 0 0 7 0 7 0 7
0 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 5 0
4 0 0 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 4
257 247 236 224 177 320 149 220 235 222 175 199 287 300 277
16.0625 15.4375 21.4545 14.9333 16.0909 16 21.2857 20 21.3636 20.1818 15.9090 22.11111 16.88235 16.66667 17.312
0.08257 0.04225 0.43045 0.00972 0.08440 0.07854 0.41955 0.33660 0.42458 0.34833 0.07267 0.472811 0.135469 0.121553 0.1632
tidak tidak valid tidak tidak tidak valid valid valid valid tidak valid tidak tidak tidak
ba 6 8 7 8 5 9 7 10 10 10 9 8 8 9 8 8 7 10 7 5 10 6 9 10 8 5 9 9 10 10
ja 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
bb 1 3 4 3 0 0 2 1 1 1 0 1 0 0 1 8 9 1 8 6 10 1 2 1 3 6 0 8 8 6
jb 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
184
Skor Dayabeda
0,25 Cukup
0,25 Cukup
0,15 Jelek
0,25 Cukup
0,25 Cukup
0,45 Baik
0,25 Cukup
0,45 Baik
0,45 Baik
0,45 Baik
0,45 Baik
0,35 Cukup
0,4 Cukup
0,45 Baik
0,35 Cukup
0 Jelek
-0,1 Jelek
0,45 Baik
-0,05 Jelek
-0,05 Jelek
0 Jelek
0,25 Cukup
0,35 Cukup
0,45 Baik
0,25 Cukup
-0,05 Jelek
0,45 Baik
0,05 Cukup
0,1 Jelek
0,2 Jelek
185
RELIABILITAS 0.9443
N 23
N-1 22
S^2 67.269
Σp*q 6.5117
186
Lampiran 11
Lampiran 12
UJI NORMALITAS DATA HASIL ULANGAN TENGAH SEMESTER GENAP KELAS XI IPA 1
Hipotesis
Ho : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis:
Rumus yang digunakan:
k
Oi E i 2
2
å
i 1
Ei
6.9551 7.81
Lampiran 13
UJI NORMALITAS DATA HASIL ULANGAN TENGAH SEMESTER GENAP KELAS XI IPA 2
Hipotesis
Ho : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis:
Rumus yang digunakan:
k
Oi E i 2
2
å i 1
Ei
6.6252 7.81
Lampiran 14
UJI NORMALITAS DATA HASIL ULANGAN TENGAH SEMESTER GENAP KELAS XI IPA 3
Hipotesis
Ho : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis:
Rumus yang digunakan:
k
Oi Ei 2
2
å
i 1
Ei
6.9846 7.81
Lampiran 15
Harga satuan B
B = (Log S2 ) S (ni - 1)
= 2.03944866 x 91
= 185.589828
194
0.86 5.99
2 2
Karena x hitung < x tabel maka populasi mempunyai varians yang sama (homogen)
Kriteria:
Ho diterima jika2 hitung < 2 (1-a)
(k-1)
2(1-a)(k-1)
195
Lampiran 16
Hipotesis
H0 :
H1 : 2 ≠ 3 ≠
Kriteria
Ho diterima jika F(hitung) < F α (k-1) (n-k)
F α (k-1) (n-k)
Pengujian Hipotesis
Jumlah Kuadrat
1 Jumlah kuadrat rata-rata (RY)
RY = (∑X)2
å å
196
= 57600510
94
= 612771.39
JK
tot = ( 76 )2+( 85 )2+( 89 )2+( 98 )2+( 65
197
= 622561.3
DY = JK tot - RY - AY
= 9747.42
Rata-rata 1 RY k = RY : 1 3.1
Antar Kelompok k-1 AY A = AY : (K-1) A/D
å
Dalam Kelompok ∑ (ni-1) DY D = DY : (∑ (ni-1))
2
Total ∑ ni ∑X
F
Sumber Variasi dk Jk KT F tabel
hitung
F hitung 0.20 < F tabel 3.10 , maka rata-rata nilai antar kelas tidak berbeda
199
Lampiran 17
DAFTAR NILAI ULANGAN PRE-TEST
Kelas
Absen
XI IPA 1 XI IPA 2
1 45 35
2 45 40
3 35 40
4 45 55
5 30 30
6 40 65
7 60 50
8 50 50
9 30 30
10 45 45
11 50 35
12 35 30
13 40 40
14 50 55
15 55 60
16 35 50
17 45 45
18 40 40
19 40 40
20 50 55
21 55 55
22 55 40
23 40 50
24 50 60
25 60 35
26 55 30
27 30 30
28 30 65
29 55 45
30 30 30
31 55 40
32 55
Xrata 44.51612903 44.53125
∑ 1380 1425
n 31 32
log n 1.491361694 1.505149978
Khitung 5.92149359 5.966994928
K 6 6
max 60 65
min 30 30
rentang 30 35
panjang 5 5.833333333
6 5
S2 90.59139785 118.3215726
S 9.517951347 10.877572
200
Lampiran 18
Hipotesis
Data berdistribusi
Ho : normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian
Hipotesis: Kriteria yang digunakan
Rumus yang
Ho diterima jika <
2 2
digunakan: tabel
k
Oi E i 2
2
å
i 1
Ei
()(k-3)
2
Luas
Peluang Ei
No. Kelas batas Z- [Z- Kelas (Oi-Ei)²
Kelas Interval kelas Oi Me(X) S score score] Untuk Z UntukZ Ei
6.1947 7.81
Lampiran 19
Hipotesis
Ho : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal
2()(k-3)
Luas (Oi-
Peluang Ei
No. Kelas batas Kelas Ei)²
Z- [Z- Untuk
UntukZ
Kelas Interval kelas Oi Me(X) S score score] Z Ei
4.7197 7.81
Lampiran 20
Hipotesis
H0 : σeksperimen = σkontrol
Ha : σeksperimen ≠ σkontrol
Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
Varians terbesar
F
Varians terkecil
F 1/2a (nb-1):(nk-1)
205
x 44.52 44.53
2
Varians (s ) 90.5914 118.3216
Standart deviasi (s) 9.52 10.88
118.3216
F = 1.306
90.5914
Pada a = 5% dengan:
dk pembilang = nb - 1 = 32 1 = 31
dk penyebut = nk -1 = 31 1 = 30
F (0.025)(30:29) = 2.07
206
1.306 2.07
Karena F berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan
bahwa kedua kelas mempunyai varians yang sama.
207
Lampiran 21
x x
t 1 2
1 1
s
n1 n2
dimana
n 1 1s12 n 2 1s 22
s
n1 n 2 2
x 44.52 44.53
2
Varians (s ) 90.59 118.32
Standart deviasi (s) 9.52 10.88
31 1 90.5914 + 32 1 118.3216
s =
31 + 32 2
44.52 44.53
t = = 0.356
10.23150926 1 + 1
209
3 3
1 2
Pada a = 5% dengan dk = 31 + 32 - 2 = 61diperoleh t(0.95)(61) = 1.99962358
1.
9
0.356 9
Karena t berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan nilai rata-rata pre-test kelompok eksperimen dan kontrol tidak berbeda
210
Lampiran 22
2 65 75
3 80 85
4 80 80
5 60 80
6 85 80
7 80 80
8 60 95
9 60 85
10 75 90
11 65 80
12 95 95
13 80 90
14 90 70
15 75 75
16 60 60
17 70 90
18 75 75
19 80 80
20 80 80
21 85 85
22 80 85
23 75 85
24 85 95
25 70 85
26 75 85
27 80 95
28 70 85
29 70 85
30 75 90
31 90 90
211
32 90
Xrata 75.96774194 83.75
∑ 2355 2680
n 31 32
log n 1.491361694 1.505149978
Khitung 5.92149359 5.966994928
K 6 6
max 95 95
min 60 60
rentang 35 35
panjang 5.833333333 5.833333333
2
S 87.3655914 59.67741935
S 9.346956264 7.725116139
Lampiran 23
Rumus
k
Oi E i 2
å
yang
2
digunakan: Ho diterima jika c2 < c2 tabel
i 1
Ei
c2(a)(k-3)
Luas (Oi-
Peluang Ei
No. Kelas batas Kelas Ei)²
Z- [Z- Untuk
UntukZ
Kelas Interval kelas Oi Me(X) S score score] Z Ei
205
5 84 - 89 83.5 4 86.50 9.35 0.81 0.81 0.2898 0.1363 4.2260 0.0121
6.5502 7.81
206
Lampiran 24
Kriteria yang
Pengujian Hipotesis: digunakan
O i Ei
Rumus 2
k
å
yang2
digunakan: Ho diterima jika c2 < c2 tabel
i 1 Ei
c2(a)(k-3)
Luas (Oi-
Peluang Ei
No. Kelas batas Kelas Ei)²
Z- [Z-
Untuk Z UntukZ
Kelas Interval kelas Oi Me(X) S score score] Ei
207
-
7.4030 7.81
208
Lampiran 25
F 1/2a (nb-1):(nk-1)
209
Dari data diperoleh:
Kelompok Kelompok
Sumber variasi
Kontrol Eksperimen
Jumlah 2355.00 2680.00
n 31 32
x 75.97 83.75
Varians (s2) 87.37 59.68
Standart deviasi (s) 9.35 7.73
210
Karena F berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa varians
tidak
nilai post test kelompok eksperimen dan kontrol bebeda
211
Lampiran 26
x x
t 1 2
1 1
s
n1 n2
dimana
n 1 1s12 n 2 1s 22
s
n1 n 2 2
Ho
diterima
apabila
t < t(1-
a)(n1+n2-2)
212
Dari data diperoleh:
x 83.75 75.97
2
Varians (s ) 59.6774 87.3656
Standart deviasi (s) 7.7251 9.3470
31 1 87.3656 + 32 1 59.6774
s = = 8.561223811
31 + 32 2
83.75 75.97
t = = 3.606
8.561223811 1 + 1
31 32
Pada a = 5% dengan dk = 32 + 31 - 2 = 61 diperoleh t(0.95)(61) = 2.000
213
1.9996 3.606
Karena t berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan nilai rata-rata post-test kelompok eksperimen (XI IPA 2) lebih baik daripada
kelas kontrol (XI IPA 1)
214
Lampiran 27
215
18 K-18 40 75 0.58 sedang 18 E-18 40 75 0.58 sedang
19 K-19 40 80 0.67 sedang 19 E-19 40 80 0.67 sedang
20 K-20 50 80 0.60 sedang 20 E-20 55 80 0.56 sedang
21 K-21 55 85 0.67 sedang 21 E-21 55 85 0.67 sedang
22 K-22 55 80 0.56 sedang 22 E-22 40 85 0.75 tinggi
23 K-23 40 75 0.58 sedang 23 E-23 50 85 0.70 tinggi
24 K-24 50 85 0.70 tinggi 24 E-24 60 95 0.88 tinggi
25 K-25 60 70 0.25 rendah 25 E-25 35 85 0.77 tinggi
26 K-26 55 75 0.44 sedang 26 E-26 30 85 0.79 tinggi
27 K-27 30 80 0.71 tinggi 27 E-27 30 95 0.93 tinggi
28 K-28 30 70 0.57 sedang 28 E-28 65 85 0.57 sedang
29 K-29 55 70 0.33 sedang 29 E-29 45 85 0.73 tinggi
30 K-30 30 75 0.64 sedang 30 E-30 30 90 0.86 tinggi
31 K-31 55 90 0.78 tinggi 31 E-31 40 90 0.83 tinggi
32 K-32 32 E-32 55 90 0.78 tinggi
Padakelaskontrolmencakup N-gain dengankriteriatinggi, sedang, danrendah,
sedangkankelaseksperimenjugamencakup N-gain dengankriteriatinggi,sedang, danrendah
Berdasarkan data N-Gain di atas, persentasekriteria N-gain padakelaskontroldanekperimensebagaiberikut.
Persentase (%)
Kelas
Tinggi Sedang Rendah
Kontrol 22.5806 70.97 6.45
Eksperimen 56.25 40.63 3.125
216
UJI AVERAGE NORMALIZED GAIN <g> PENINGKATAN RATA-RATA
HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA
KelasKontrol
g = S post
S pre
100% S
pre
g
=
g = 0,57dengankategoripeningkatansedangmenurut Hake
KelasEksperimen
g S post
S pre
=
100% S
pre
g
=
217
Lampiran 28
1 E-01 3.00 2.00 2.00 3.67 3.00 3.00 4.00 3.67 4.00 28.33 78
2 E-02 3.00 2.33 2.67 4.00 3.67 2.00 2.67 3.33 2.67 28.67 79
3 E-03 3.33 3.00 3.00 4.00 2.67 3.00 3.67 4.00 3.00 29.67 82
4 E-04 4.00 3.67 2.67 3.33 4.00 4.00 3.67 4.00 3.67 33.00 91
5 E-05 3.00 2.00 3.33 3.67 3.00 3.00 3.00 4.00 2.67 27.67 76
6 E-06 2.67 3.00 2.00 4.00 4.00 3.00 4.00 3.33 3.33 29.33 81
7 E-07 2.67 2.00 3.33 3.67 2.67 2.33 3.00 3.33 3.00 26.00 72
8 E-08 4.00 3.00 2.00 4.00 3.33 3.67 2.67 3.00 2.67 28.33 78
9 E-09 2.33 2.33 2.67 3.33 3.00 3.33 3.67 4.00 3.33 28.00 77
10 E-10 4.00 2.00 2.67 3.33 2.33 4.00 3.00 4.00 2.67 28.00 77
218
11 E-11 3.33 2.67 3.00 3.33 4.00 3.00 3.67 4.00 3.33 30.33 84
12 E-12 2.67 2.33 2.33 3.67 3.00 4.00 2.33 3.67 2.67 26.67 74
13 E-13 3.00 2.33 2.33 4.00 3.67 3.00 3.67 3.67 3.33 29.00 80
14 E-14 2.67 2.33 2.67 3.00 2.67 2.00 3.33 3.67 2.67 25.00 69
15 E-15 2.67 2.00 2.33 3.33 3.33 3.00 2.67 3.00 3.33 25.67 71
16 E-16 3.33 3.00 2.00 3.67 3.00 3.33 3.33 4.00 3.00 28.67 79
17 E-17 3.00 2.00 2.67 3.33 2.67 3.33 3.00 3.00 3.33 26.33 73
18 E-18 2.67 2.33 2.67 4.00 3.00 3.00 4.00 4.00 3.67 29.33 81
19 E-19 4.00 3.00 2.00 3.67 3.00 2.00 3.00 3.33 3.67 27.67 76
20 E-20 2.67 2.67 2.33 3.00 3.67 4.00 3.33 3.00 2.00 26.67 74
21 E-21 2.67 2.67 1.67 3.67 2.33 3.00 3.67 4.00 3.33 27.00 75
22 E-22 2.00 2.33 2.00 3.67 4.00 2.00 3.00 3.00 2.67 24.67 68
23 E-23 3.33 2.67 3.33 3.67 3.00 4.00 3.67 4.00 3.33 31.00 86
24 E-24 2.67 2.67 1.67 3.00 3.67 4.00 3.00 4.00 2.33 27.00 75
25 E-25 3.33 3.00 3.33 3.67 3.33 3.00 3.67 4.00 4.00 34.00 94
26 E-26 3.00 2.67 2.67 4.00 3.00 2.67 3.00 3.00 2.33 28.33 78
219
27 E-27 4.00 1.67 2.00 3.67 4.00 4.00 3.33 4.00 3.67 30.33 84
28 E-28 3.33 2.00 2.00 4.00 3.33 3.00 3.33 3.00 3.33 27.33 76
29 E-29 2.33 3.00 2.67 3.33 3.67 2.33 3.00 3.67 3.33 27.33 76
30 E-30 3.00 2.00 2.67 4.00 3.67 3.00 3.33 3.67 3.67 29.00 80
31 E-31 4.00 3.67 3.00 4.00 3.00 4.00 4.00 3.33 3.00 32.00 88
2.99 2.47 2.51 3.63 3.31 3.19 3.41 3.75 3.32 28.28 78
1 E-01 3.00 3.33 2.67 3.67 3.00 3.00 4.00 4.00 3.33 30.00 83
2 E-02 3.33 3.00 2.67 4.00 3.67 2.00 3.33 3.67 4.00 32.00 88
3 E-03 3.33 3.33 3.33 4.00 3.00 3.00 3.67 4.00 3.33 31.00 86
4 E-04 4.00 3.67 3.00 3.33 4.00 4.00 3.67 4.00 3.67 33.33 92
5 E-05 3.00 3.33 2.67 3.67 3.67 3.00 3.33 4.00 3.33 30.00 83
6 E-06 4.00 3.33 2.00 4.00 4.00 3.00 4.00 3.33 3.67 31.33 87
220
7 E-07 4.00 2.33 3.67 3.67 3.33 2.33 3.00 3.33 3.33 29.00 80
8 E-08 4.00 3.00 3.00 4.00 3.33 3.67 3.00 3.00 2.67 29.67 82
9 E-09 3.00 2.33 3.00 3.67 3.00 3.33 4.00 4.00 3.00 29.33 81
10 E-10 4.00 2.67 2.67 4.00 3.00 4.00 3.00 4.00 3.67 31.00 86
11 E-11 4.00 3.00 2.00 3.33 4.00 3.00 3.67 4.00 4.00 31.00 86
12 E-12 4.00 2.33 4.00 4.00 3.00 4.00 3.67 4.00 4.00 33.00 91
13 E-13 3.00 2.33 3.00 4.00 4.00 3.00 4.00 3.67 3.67 30.67 85
14 E-14 3.67 2.67 3.33 3.00 3.00 2.67 4.00 3.67 3.67 29.67 82
15 E-15 3.00 3.00 2.00 4.00 3.33 3.00 3.00 3.33 2.67 27.33 75
16 E-16 4.00 3.00 2.67 3.67 3.00 3.33 4.00 4.00 4.00 31.67 87
17 E-17 3.00 2.00 2.33 3.33 3.00 3.67 3.00 3.00 3.00 26.33 73
18 E-18 3.00 2.33 2.00 4.00 3.00 3.33 4.00 4.00 4.00 29.67 82
19 E-19 4.00 3.00 3.33 3.67 3.00 3.33 3.00 3.33 3.33 30.00 83
20 E-20 3.67 3.00 2.33 3.00 4.00 4.00 4.00 3.00 3.33 30.33 84
21 E-21 3.00 2.67 2.00 3.67 2.33 3.00 3.67 4.00 4.00 28.33 78
22 E-22 3.67 2.67 2.00 3.67 4.00 2.67 3.33 3.00 3.33 28.33 78
221
23 E-23 3.67 2.67 2.00 3.67 3.00 4.00 4.00 4.00 3.33 30.33 84
24 E-24 3.00 3.00 1.00 3.00 4.00 4.00 3.00 4.00 2.67 27.67 76
25 E-25 4.00 3.00 3.00 3.67 3.33 3.00 4.00 4.00 3.67 34.33 95
26 E-26 3.00 2.67 2.00 4.00 3.33 2.67 3.00 3.00 3.00 28.67 79
27 E-27 4.00 1.67 1.33 3.67 4.00 4.00 4.00 4.00 3.33 30.00 83
28 E-28 3.33 2.00 2.00 4.00 3.33 3.00 3.67 3.00 3.33 27.67 76
29 E-29 3.00 3.00 3.00 3.33 4.00 2.33 3.33 3.67 3.33 29.00 80
30 E-30 4.00 2.00 3.00 4.00 3.67 3.00 4.00 3.67 3.67 31.00 86
31 E-31 4.00 3.67 3.00 4.00 3.67 4.00 4.00 3.33 3.00 32.67 90
32 E-32 4.00 2.67 1.33 4.00 3.33 4.00 3.67 4.00 3.00 30.00 83
3.55 2.77 2.54 3.71 3.42 3.26 3.59 3.66 3.42 29.92 83
222
ASPEK KELAS KONTROL KELAS EKSPERIMEN
1 2.990 3.55
2 2.470 2.75
3 2.510 2.54
4 3.630 3.71
5 3.310 3.42
6 3.190 3.26
7 3.410 3.59
8 3.750 3.66
9 3.320 3.42
223
4.000
3.500
3.000
2.500
NILAI
2.000
1.500
1.000
0.500
0.000
1 2 3 4 5 6 7 8 9
ASPEK
224
Lampiran 29
Nilai Rata-rata Aspek Keterampilan Laboratorium Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
225
17 E-17 4.00 3.67 3.00 2.33 3.00 2.67 3.00 2.67 3.33 3.67 3.33 27.00 62
18 E-18 3.67 3.00 4.00 3.00 4.00 3.00 3.00 3.33 3.00 3.67 3.00 30.00 68
19 E-19 3.00 4.00 4.00 3.00 3.00 3.67 4.00 3.33 3.33 3.00 3.00 30.33 68
20 E-20 4.00 3.00 4.00 3.00 4.00 4.00 3.00 3.33 3.67 3.67 3.00 31.67 72
21 E-21 3.33 3.67 3.33 2.67 3.00 2.33 4.00 3.33 3.33 3.67 3.00 28.67 65
22 E-22 4.00 3.00 4.00 3.00 4.00 4.00 3.00 3.67 3.33 3.00 3.33 31.33 71
23 E-23 3.00 3.00 3.00 2.00 2.00 3.00 3.00 3.67 3.00 3.33 2.33 25.33 57
24 E-24 4.00 4.00 3.00 4.00 4.00 3.00 3.00 3.67 3.67 3.33 3.00 30.67 69
25 E-25 4.00 4.00 4.00 3.00 2.67 4.00 4.00 3.00 3.67 3.00 3.33 30.67 69
26 E-26 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 4.00 3.00 4.00 3.33 4.00 3.00 30.33 68
27 E-27 4.00 4.00 4.00 3.00 3.00 4.00 4.00 4.00 3.00 3.33 3.33 31.67 72
28 E-28 4.00 3.67 3.00 4.00 3.67 3.00 4.00 4.00 3.00 3.33 3.67 31.67 72
29 E-29 3.00 4.00 4.00 3.00 2.67 4.00 4.00 3.00 3.00 3.33 3.67 30.67 69
30 E-30 4.00 3.00 4.00 3.00 3.00 4.00 3.00 3.67 3.00 3.33 3.33 30.33 68
31 E-31 4.00 4.00 4.00 3.00 3.33 4.00 4.00 3.67 3.67 3.00 3.67 32.33 73
32 E-32 3.67 3.00 3.67 3.00 3.00 2.33 3.00 4.00 3.33 4.00 3.33 29.67 67
Total 3.58 3.47 3.27 3.01 3.18 3.42 3.35 3.38 3.32 3.40 3.29 29.62 67
226
Nilai Rata-rata Aspek Keterampilan Laboratorium Kelas Eksperimen
Total
No Nama Skor Rata-rata yang Diperoleh Tiap Aspek Nilai
skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 E-01 4.00 3.00 3.67 2.67 2.67 3.00 3.33 3.67 4.00 3.33 3.67 30.00 68
2 E-02 3.67 3.00 3.67 2.67 3.33 3.00 3.33 4.00 4.00 3.33 3.67 31.00 70
3 E-03 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 4.00 4.00 4.00 3.67 30.67 69
4 E-04 3.67 4.00 3.33 3.67 3.00 4.00 4.00 4.00 3.67 3.33 3.67 32.67 74
5 E-05 3.00 3.33 2.33 2.67 3.00 3.00 3.33 3.67 3.67 3.33 4.00 29.00 65
6 E-06 4.00 4.00 4.00 3.00 3.00 3.00 4.00 4.00 3.67 4.00 3.67 32.33 73
7 E-07 3.00 3.00 3.00 2.67 3.33 4.00 3.00 3.67 3.33 4.00 4.00 31.00 70
8 E-08 4.00 4.00 3.00 3.33 3.67 3.00 4.00 3.67 3.33 4.00 3.67 31.67 71
9 E-09 4.00 4.00 3.00 4.00 3.67 3.00 3.00 3.67 4.00 4.00 3.33 31.67 71
10 E-10 4.00 3.33 3.67 3.00 3.67 3.67 3.00 4.00 3.67 4.00 3.67 32.33 73
11 E-11 4.00 4.00 4.00 3.00 3.00 4.00 4.00 3.00 3.67 3.67 3.67 32.00 72
12 E-12 3.00 3.00 2.67 3.00 3.00 4.00 2.67 4.00 4.00 3.67 4.00 31.00 70
13 E-13 4.00 4.00 3.00 4.00 3.67 4.00 3.00 4.00 3.67 4.00 3.67 33.00 75
14 E-14 3.00 3.00 3.00 3.00 2.67 4.00 3.00 4.00 4.00 3.67 3.33 30.67 69
15 E-15 3.33 3.00 2.67 3.00 3.00 3.67 3.00 2.67 4.00 3.67 3.67 29.33 66
16 E-16 3.67 3.67 3.00 2.67 4.00 3.00 3.00 3.67 3.67 3.67 3.67 30.33 68
17 E-17 4.00 3.67 3.00 2.33 3.00 2.67 3.00 4.00 4.00 3.67 4.00 29.67 67
18 E-18 3.67 3.00 4.00 3.00 4.00 3.00 3.00 4.00 4.00 4.00 3.67 32.67 74
227
19 E-19 3.00 4.00 4.00 3.00 3.00 4.00 4.00 3.33 4.00 3.33 4.00 32.67 74
20 E-20 4.00 3.00 4.00 3.00 4.00 4.00 3.00 4.00 3.67 3.67 3.67 33.00 75
21 E-21 3.67 3.67 3.33 2.67 3.00 2.33 4.00 3.67 3.67 3.67 3.33 29.67 67
22 E-22 4.00 3.00 4.00 3.00 4.00 4.00 3.00 3.67 3.67 4.00 4.00 33.33 75
23 E-23 3.00 3.00 3.00 2.00 2.00 3.00 3.00 3.67 3.67 4.00 4.00 28.33 64
24 E-24 4.00 4.00 3.00 4.00 4.00 3.00 3.00 4.00 3.67 3.67 4.00 32.33 73
25 E-25 4.00 4.00 4.00 3.00 2.67 4.00 4.00 3.00 4.00 3.67 4.00 32.33 73
26 E-26 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 4.00 3.00 4.00 4.00 4.00 4.00 32.00 72
27 E-27 4.00 4.00 4.00 3.00 3.00 4.00 4.00 4.00 3.67 3.67 4.00 33.33 75
28 E-28 4.00 4.00 3.00 4.00 3.67 3.00 4.00 4.00 3.67 4.00 4.00 33.33 75
29 E-29 3.00 4.00 4.00 3.00 2.67 4.00 4.00 3.00 4.00 4.00 4.00 32.67 74
30 E-30 4.00 3.00 4.00 3.00 3.00 4.00 3.00 3.67 4.00 3.67 4.00 32.33 73
31 E-31 4.00 4.00 4.00 3.00 3.33 4.00 4.00 3.67 4.00 3.67 4.00 33.67 74
32 E-32 3.67 3.00 3.67 3.00 3.00 2.33 3.00 4.00 4.00 4.00 4.00 31.00 70
Jumlah 3.63 3.51 3.40 3.04 3.23 3.49 3.38 3.72 3.81 3.75 3.80 31.61 71
228
Realiabilitas Lembar Observasi Lembar keterampilan Laboratorium
Varians JK db MK X
JKT 40539 95 9470.99
Jkreters 31522 2 454.1458
JKs 36074 31 1163.688172
JKr 9016.844 62 145.4329637
Reliabilitas = 0,7
229
Nilai Rata-rata Aspek Proyek Keterampilan Proses Sains Kelas Eksperimen Es Krim
230
Nilai Rata-rata Aspek Keterampilan Proses Sains Kelas Eksperimen Proyek VCO
231
Reliabelitas Lembar Observasi Keterampilan Proses Sains
Varians JK db MK X
JKT 40602 95 9498
Jkreters 31564 2 460.1875
JKs 36106 31 1164.709677
JKr 9037.813 62 145.7711694
r 11 = 0,69
232
Lampiran 30
No Kodesiswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 E-01 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3
2 e-02 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4
3 e-03 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3
4 E-04 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3
5 E-05 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4
6 E-06 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
7 E-07 3 2 2 4 3 3 3 3 2 3
8 E-08 2 4 3 3 4 3 2 3 2 3
9 E-09 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3
10 E-10 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4
11 E-11 2 2 4 3 3 2 3 3 2 2
12 E-12 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3
13 E-13 3 3 3 3 4 4 4 3 3 2
233
14 E-14 2 2 3 3 4 3 3 2 3 3
15 E-15 3 3 4 4 4 3 3 3 2 3
16 E-16 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3
17 E-17 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2
18 E-18 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3
19 E-19 2 3 3 4 4 3 4 3 3 4
20 E-20 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3
21 E-21 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3
22 E-22 2 4 3 3 3 3 3 3 3 2
23 E-23 3 3 4 3 3 3 3 4 2 4
24 E-24 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3
25 E-25 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3
26 E-26 1 4 3 3 3 3 3 3 3 2
27 E-27 3 3 4 4 2 2 2 3 3 3
28 E-28 2 2 3 3 4 3 3 3 4 2
29 E-29 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3
30 E-30 3 2 3 3 3 4 3 2 3 2
234
31 E-31 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3
32 E-32 3 3 4 3 3 2 3 3 3 2
RATA-
RATA = 2.90625 3.09375 3.25 3.25 3.5 3.0625 3.15625 3.03125 2.9375 2.90625
KRTERIA
= CUKUP SEDANG TINGGI TINGGI TINGGI SEDANG TINGGI SEDANG CUKUP CUKUP
SS = 25.00% 28.13% 28.13% 25.00% 53.13% 25.00% 21.88% 15.63% 13% 12.50%
S= 43.75% 53.13% 65.63% 75.00% 43.75% 59.38% 71.88% 71.88% 71.88% 62.50%
KS = 28% 18.75% 6.25% 0.00% 0.00% 15.63% 6.25% 12.50% 15.63% 25.00%
235
11 12 13 14 15 16 17 18 19
3 3 4 4 4 4 4 2 3
No Kodesiswa
3 3 3 4 4 3 3 4 3
1 E-01
3 4 3 3 3 4 3 3 4
2 e-02
4 3 4 4 3 3 3 3 3
3 e-03
3 3 3 3 3 3 4 4 3
4 E-04
4 4 3 3 3 3 3 3 3
5 E-05
3 3 2 2 3 2 3 3 3
6 E-06
3 3 3 3 3 3 3 3 3
7 E-07
3 4 4 4 4 4 3 3 3
8 E-08
2 3 3 3 3 2 3 3 2
9 E-09
3 3 3 3 3 4 4 3 4
10 E-10
4 3 3 3 3 3 3 3 3
11 E-11
4 3 3 3 3 3 4 3 3
12 E-12
3 3 3 3 3 3 3 3 3
13 E-13
4 4 4 4 3 3 4 3 4
14 E-14
236
4 3 3 3 3 3 3 4 4
15 E-15
3 3 3 3 3 2 2 3 2
16 E-16
3 3 3 3 4 3 3 4 3
17 E-17
3 3 3 3 3 3 2 3 4
18 E-18
3 3 2 3 3 3 3 3 3
19 E-19
4 4 3 4 4 3 3 4 4
20 E-20
4 3 3 3 4 3 3 4 4
21 E-21
3 3 3 3 3 4 3 2 3
22 E-22
3 3 3 3 3 3 4 3 2
23 E-23
4 3 3 3 3 3 3 3 2
24 E-24
3 3 3 3 4 4 4 4 4
25 E-25
3 3 2 3 3 3 3 3 3
26 E-26
3 3 3 3 3 4 3 2 3
27 E-27
4 3 3 3 3 3 3 3 3
28 E-28
3 3 3 3 3 3 2 3 2
29 E-29
3 3 3 3 4 3 2 3 2
30 E-30
237
4 3 4 3 3 3 4 4 3
31 E-31
106 101 98 101 104 100 100 101 98
32 E-32
3.3125 3.15625 3.0625 3.15625 3.25 3.125 3.125 3.15625 3.0625
Sangat Setuju
Setuju
Kurang Setuju
238
Realiabilitas Lembar Observasi Lembar Angket Tanggapan Siswa
Varians JK db MK X
JKT 40539 95 9470.99
Jkreters 31522 2 454.1458
JKs 36074 31 1163.688172
JKr 9016.844 62 145.4329637
Reliabilitas = 0,7
239
240