SERVICE MARKETING
OLEH :
Secara garis besar ada empat macam kategori pada jasa, yaitu :
1. People processing
2. Possession processing
4. Information processing
Pada kasus di Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi ini termasuk dalam
kategori jasa “people processing” yang dapat digambarkan sebagai berikut
Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi ini termasuk dalam kategori jasa “people
processing” karena pasien datang ke rumah sakit tersebut untuk mendapatkan pelayan
kesehatan yang diinginkan oleh pasien dan rumah sakit secara melakukan operasional
pelayanan kesehatan bagi pasien. Manajer pada Rumah Sakit Stroke Nasional
Bukittinggi harus memikirkan tentang proses dan output / hasil dari perspektif pasien
untuk mengindentifikasi benefit yang diciptakan serta mengindentifikasi biaya
non-finansial seperti waktu, mental, dan physical effort.
Berikut ini terdapat 11 pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh Rumah Sakit
Stroke Nasional Bukittinggi :
Fasilitas yang dimiliki oleh Instalasi Gawat Darurat adalah sebagai berikut :
DC Shock : untuk merangsang dengan jantung secara terapi energi listrik pada
tindakan resusitasi jantung (mengembalikan kerja jantung pada kasus henti
jantung)
Set Resusitasi : untuk pertolongan pada kasus-kasus henti nafas / henti jantung
(bantuan hidup dasar)
Instalasi Rawat Jalan adalah pelayanan medis kepada seorang pasien untuk tujuan
pengamatan, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi, dan pelayanan kesehatan lainnya,
tanpa mengharuskan pasien tersebut dirawat inap. Keuntungannya, pasien tersebut
tidak perlu mengeluarkan biaya untuk menginap (opname). Instalasi Rawat Jalan
adalah unit pelayanan berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Medik
dan Keperawatan. Mempunyai tugas dan fungsi menyediakan fasilitas terhadap
penyelenggaraan kegiatan pelayanan Poliklinik Rawat Jalan dari berbagai disiplin ilmu
kedokteran klinik. Selain itu juga melaksanakan pendidikan dan penelitian.
Fasilititas dan sarana serta jenis kegiatan pelayanan di Instalasi Rawat Jalan yaitu :
Poliklinik Penyakit Saraf : kelainan saraf tepi, nyeri kepala, nyeri intervensi,
epilepsi, klinik parkinson, stroke, memori atau fungsi luhur, saraf anak.
Poliklinik Kesehatan Jiwa : psikiatrik anak dan remaja, psikiatrik dewasa dan
lanjut usia, psikometrik, ketergantungan obat.
Poliklinik Kesehatan Gigi dan Mulut : klinik periodontia, klinik exodontia, klinik
ortodontia, klinik konservasi gigi, klinik pedodonsia, klinik prostodonsia, klinik
gigi umum.
Poliklinik Non Spesialistis : klinik pegawai, klinik gigi pegawai, klinik konsultasi
gizi, klinik konsultasi psikologi, klinik medical check up & TPKP (Tim Penguji
Kesehatan Pegawai)
Instalasi Rawat Inap (opname) adalah istilah yang berarti proses perawatan pasien
oleh tenaga kesehatan profesional akibat penyakit tertentu, dimana pasien diinapkan di
suatu ruangan di rumah sakit. Ruang rawat inap adalah ruang tempat pasien dirawat.
Ruangan ini dulunya sering hanya berupa bangsal yang dihuni oleh banyak orang
sekaligus. Saat ini ruang inap dibanyak rumah sakit sudah sangat mirip kamar-kamar
hotel. Pasien yang berobat jalan di Unit Rawat Jalan, akan mendapatkan surat rawat
dari dokter yang merawatnya, bila pasien tersebut memerlukan perawatan di dalam
rumah sakit, atau menginap di rumah sakit.
IRNA A : memiliki ruang rawat untuk klas I, klas II, klas III.
IRNA B : menyediakan layanan ruang rawat inap bagi klas I dan klas VIP
Intensive Care Unit (ICU) adalah suatu bagian dari rumah sakityang terpisah,
dengan staf yang khusus dan perlengkapan yang khusus, yang ditunjukan untuk
observasi, perawatan dan terapi pasien-pasien yang menderita penyakit, cedera atau
penyulit-penyulit yang mengancam jiwa dengan prognosis dubia yang diharapkan
masih reversible. ICU menyediakan kemampuan dan sarana, prasarana serta
menyediakan peralatan khusus untuk menunjang fungsi-fungsi vital dengan
menggunakan keterampilan staf medik, perawat, dan staf lain yang berpengalaman
dalam pengelolaan keadaan-keadaan tersebut.
Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi adalah rumah sakit khusus tipe B yang
banyak menangani pasien-pasien stroke, pasien bedah saraf dan lainnya mempunyai
unit rawat intensive dengan ruang lingkup pelayanan ICU sekunder. ICU Rumah Sakit
Stroke Nasional Bukittinggi berkapasitas 7 tempat tidur yang berada dalam satu
instalasi ICU yang dikepalai oleh dokter intensivis / dokter anestesi serta tenaga
profesional multidisiplin yang terdiri dari tenaga tim dokter spesiali dan tenaga
keperawatan yang sudah terlatih. Selain itu juga telah didukung oleh sarana prasarana /
peralatan khusus seperti alat-alat monitoring, ventilator sebagai alat penunjang nafas
lanjutan, defibrilator dan alat-alat canggih lainnya.
5. Instalasi Elektromedik
Instalasi Elektromedik adalah salah satu unit pelayanan Rumah Sakit Stroke
Nasional Bukittinggi untuk pemeriksaan kesehatan menggunakan alat-alat kesehatan
canggih seperti :
Elektrokardiografi (EKG) : yaitu alat yang digunakan untuk mencatat sinyal listrik
yang dihasilkan oleh aktivitas otot jantung.
6. Instalasi Bedah
Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi menyediakan layanan bedah saraf bagi
pasien.
8. Instalasi Radiologi
CT Scan
X-Ray Konvesional
9. Instalasi Laboratorium
Pemeriksaan Hermatologi.
Instalasi Farmasi adalah suatu unit di Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi
yang merupakan fasilitas penyelenggaraan kefarmasian dibawah pimpinan seorang
farmasis dan memenuhi persyaratan secara hukum untuk mengadakan, meyediakan,
dan mengelola seluruh aspek penyediaan perbekalan kesehatan di rumah sakit yang
berintikan pelayanan farmasi klinik yang sifat pelayanannya berorientasi kepada
kepentingan pasien.
Pelayanan Home Care bagi pasien yang memerlukan dan berkerjasama dengan
unit lain yang terkait.
Konsumen membuat keputusan pembelian pada jasa melalui 3 tingkat model, yaitu
pre-purchase, purchase, dan post-purchase.
1. Tahap Pre-purchase
Karena jasa memiliki karakteristik bersifat intangible maka akan sulit bagi
konsumen untuk dapat mengevaluasi kualitas jasa yang ditawarkan, khususnya
sebelum pembelian oleh konsumen. Ketidakpastian akan outcomes pada pemasaran
jasa meningkatkan penerimaan resiko. Poin terpenting yang harus diantisipasi oleh
pihak manajemen Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi adalah bagaimana
mengembangkan strategi yang mengurangi penerimaan resiko bagi pasien. Disini pinak
manajemen Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi diharapkan mampu memahami
ekspektasi pasien terhadap pelayanan jasa kesehatan yang ditawarkan oleh pihak rumah
sakit.
2. Tahap Purchase
b) Ada kontak aktif antara pasien dan tenaga kesehatan (dokter dan perawat),
sehingga pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi
termasuk kategori people processing service.
3. Tahap Post-purchase
Pada tahap post-purchase ini ada 2 point penting yang harus diperhatikan oleh
pihak manajemen Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi, yaitu :
b) Bagaimana future intentions dari pasien yang telah berkunjung ke Rumah Sakit
Stroke Nasional Bukittinggi ?
Tahap post-purchase ini berkaitan erat dengan kepuasan pelangan yang merupakan
sentral dalam konsep pemasaran jasa. Perbandingan kepuasan pasien terhadap
pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi terbagi 3 :
1. Competitive Analysis
Kekuatan
Sarana dan prasarana medis yang lebih lengkap untuk pelayanan penyakit
stroke dan neurologi dibandingkan dengan rumah sakit umum lainnya.
Kelemahan
Kurang Sumber Daya Manusia yang kompeten di bidang Informasi dan
Tekhnologi.
Belum adanya kerjasama dengan PEMDA dan Swasta sehingga sampai saat
ini belum ada program pelayanan khusus stroke yang mendukung wisata
kesehatan.
2. Positioning Map
High Contact
RSSN Bukittinggi
Moderate Expensive
Low Contact
Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi merupakan pelayanan jasa yang high
contact service dengan biaya yang terjangkau oleh pasien karena pasien dapat
menggunakan BPJS untuk pembiayaan jasa pelayanan kesehatannya di rumah sakit.