Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembangunan merupakan suatu kegiatan membangun sarana maupun
prasarana. Proyek pembangunan adalah suatu rangkaian kegiatan yang
berkaitan dengan upaya pembangunan sesuatu bangunan, mencakup
pekerjaan pokok dalam bidang teknik sipil dan arsitektur, meskipun tidak
jarang juga melibatkan disiplin lain seperti teknik industri, mesin, elektro,
geoteknik, maupun lansekap. Tujuan dilakukannya pembangunan yaitu
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di segala bidang yang
menyangkut kehidupan manusia. Pembangunan dalam prosesnya tidak
terlepas dari penggunaan sumberdaya alam, baik sumberdaya alam yang
terbarukan maupun sumberdaya alam tak terbarukan. Seringkali di dalam
pemanfaatan sumberdaya alam tidak memperhatikan kelestanannya, bahkan
cenderung memanfaatkan dengan sebanyak-banyaknya. Di sisi lain,
pembangunan itu sendiri dapat menimbulkan dampak terhadap sumberdaya
alam.
Pembangunan tidak dapat dihentikan, sebab pembangunan berbanding
lurus dengan bertambahnya jumlah penduduk dan jumlah kebutuhan
masyarakat. Semakin banyak penduduk, maka semakin banyak pula lahan
yang harus digunakan untuk membuat pemukiman tempat tinggal mereka,
semakin banyak penduduk maka semakin banyak pula kebutuhan akan
bahan pokok yang menyebabkan pembangunan industry dan lahan pertanian
akan semakin menjamur. Oleh karena itu, dengan semakin bertambahnya
jumlah penduduk yang ikut menambah jumlah pembangunan, pembangunan
yang dilakukan harus ramah terhadap lingkungan, dan saling
menguntungkan antara kehidupan manusia dan kehidupan makhluk hidup
lainnya serta lingkungan sekitar kita tinggal agar terjaga selalu
keseimbangan lingkungan. Pembangunan yang berwawasan lingkungan
adalah upaya sadar dan berencana menggunakan dan mengelola sumber

1
daya secara bijaksana dalam pembangunan yang terencana dan
berkesinambungan untuk meningkatkan mutu hidup. Terlaksananya
pembangunan berwawasan lingkungan dan terkendalinya pemanfaatan
sumber daya alam secara bijaksana merupakan tujuan utama pengelolaan
lingkungan hidup.

2.2 Rumusan Masalah


Adapun masalah yang dibahas dalam makalah ini yaitu :
1. Apa yang dimaksud dengan pembangunan?
2. Apa pengertian dari lingkungan hidup?
3. Apa saja dampak pembangunan terhadap lingkungan hidup?
4. Bagimana pembangunan yang berwawasan lingkungan?

2.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu :
1. Mengetahui apa maksud dari pembangunan.
2. Mengetahui pengertian dari lingkungan hidup.
3. Mengetahui dampak pembangunan terhadap lingkungan hidup.
4. Mengetahui pembangunan yang berwawasan lingkungan.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pembangunan
Pembangunan adalah suatu rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan
upaya pembangunan sesuatu bangunan, mencakup pekerjaan pokok dalam
bidang teknik sipil dan arsitektur, meskipun tidak jarang juga melibatkan
disiplin lain seperti teknik industri, mesin, elektro, geoteknik, maupun
lansekap. Pelaksanaan pembangunan ditunjukkan dengan adanya proyek-
proyek pembangunan fisik berupa sarana dan prasarana fisik. Sehubungan
dengan hal tersebut, Sujarto (1985:13) mengemukakan beberapa contoh
proyek pembangunan fisik yang merupakan perwujudan nyata dari
pembangunan segi non fisik, yaitu :
1. Pembangunan bidang sosial, antara lain :
- Bangunan perumahan;
- Bangunan kesehatan;
- Bangunan/prasarana pemerintahan;
- Jaringan fasilitas umum dan lain-lain.
2. Pembangunan sosial budaya, antara lain:
- Bangunan/prasarana sekolah/pendidikan;
- Bangunan tempat ibadah;
- Bangunan seni budaya;
- Bangunan museum sejarah dan lain-lain.
3. Pembangunan sosial ekonomi, antara lain:
- Pasar dan pusat pertokoan;
- Pusat perkantoran dan perdagangan;
- Bangunan pergudangan;
- Terminal dan stasiun kereta api;
- Jalan raya dan sebagainya.

3
2.2 Lingkungan Hidup
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang
memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun
tidak langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan
abiotik. Lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai
lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem
pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang.
2.2.1 Pengertian lingkungan hidup menurut para ahli
1. Emil Salim
Menurut Emil Salim, lingkungan hidup diartikan sebagai benda,
kondisi, keadaan dan pengaruh yang terdapat dalam ruang yang kita
tempati dan mempengaruhi hal yang hidup termasuk kehidupan
manusia. Definisi lingkungan hidup menurut Emil Salim dapat
dikatakan cukup luas. Apabila batasan tersebut disederhanakan, ruang
lingkungan hidup dibatasi oleh faktor-faktor yang dapat dijangkau
manusia, misalnya faktor alam, politik, ekonomi dan sosial.
2. Soedjono
Soedjono mengartikan lingkungan hidup sebagai lingkungan fisik
atau jasmani yang terdapat di alam. Pengertian ini menjelaskan bahwa
manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan dilihat dan dianggap sebagai
perwujudan fisik jasmani. Menurut definisi Soedjono, lingkungan
hidup mencakup lingkungan hidup manusia, hewan dan tumbuh-
tumbuhan yang ada di dalamnya.
3. Munadjat Danusaputro
Lingkungan hidup adalah semua benda dan daya serta kondisi
termasuk didalamnya manusia dan tingkah perbuatannya yang terdapat
dalam ruang dimana manusia berada dan mempengaruhi kelangsungan
hidup yang lain. dengan demikian, lingkungan hidup mencakup dua
lingkungan, yaitu lingkungan fisik dan lingkungan budaya.
4. Otto Soemarwoto

4
Otto Soemarwoto berpendapat bahwa lingkungan hidup
merupakan semua benda dan kondisi yang ada dalam ruang kita
tempati dan mempengaruhi kehidupan kita. Menurut batasan tersebut
secara teoritis ruang yang dimaksud tidka terbatas jumlahnya. Adapun
secara praktis ruang yang dimaksud selalu dibatasi menurut kebutuhan
yang dapat ditentukan.
5. Sambas Wirakusumah
Lingkungan merupakan semua aspek kondisi eksternal biologis,
dimana organisme hidup dan ilmu-ilmu lingkunga menjadi studi aspek
lingkungan organisme itu.
Definisi mengenai lingkungan hidup tidak hanya datang dari para ahli,
tetapi definisi tersebut dituangkan pula dalam undang-undang, yaitu
Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup. Di dalam undang-undang ini, lingkungan
hidup diartikan sebagai kesatuan, dan mahluk hidup termasuk di dalamnya
manusia dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya. Menurut
Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 tersirat bahwa lingkungan hiduplah
yang mempengaruhi mahluk hidup, termasuk di dalamnya manusia.
Manusia hendaknya menyadari kalau alamlah yang memberi kehidupan
dan penghidupan, baik secara langsung maupun tidak langsung.
2.2.2 Unsur unsur lingkungan hidup
1 Unsur Hayati (Biotik)
Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri
dari makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan
jasad renik. Jika kalian berada di kebun sekolah, maka lingkungan
hayatinya didominasi oleh tumbuhan. Tetapi jika berada di dalam kelas,
maka lingkungan hayati yang dominan adalah teman-teman atau sesama
manusia.
2 Unsur Sosial Budaya
Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang
dibuat manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan

5
dalam perilaku sebagai makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat
mencapai keteraturan berkat adanya sistem nilai dan norma yang diakui
dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat.
3 Unsur Fisik (Abiotik)
Unsur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri
dari benda-benda tidak hidup, seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-
lain. Keberadaan lingkungan fisik sangat besar peranannya bagi
kelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi. Bayangkan, apa yang
terjadi jika air tak ada lagi di muka bumi atau udara yang dipenuhi asap?
Tentu saja kehidupan di muka bumi tidak akan berlangsung secara wajar.
Akan terjadi bencana kekeringan, banyak hewan dan tumbuhan mati,
perubahan musim yang tidak teratur, munculnya berbagai penyakit, dan
lain-lain.

2.3 Dampak Pembangunan Terhadap Lingkungan Hidup


Pada dasarnya pembangunan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
hidup manusia. Banyak sekali dampak positif dari pembangunan. Beberapa
dampak positifnya yaitu :
1. Menambah penghasilan penduduk sehingga meningkatkan kemakmuran.
2. Perindustrian menghasilkan aneka barang yang dibutuhkan oeh
masyarakat.
3. Perindustrian memperbesar kegunaan bahan mentah.
4. Usaha perindustrian dapat memperluas lapangan pekerjaan bagi
penduduk.
5. Mengurangi ketergantungan Negara pada luar negeri.
6. Dapat merangsang masyarakat utuk meningkatkan pengetahuan tentang
industri.
Namun tidak bisa dipungkiri bahwa pembangunan juga menghasilkan
dampak negatif, terkhususnya terhadap lingkungan hidup.

6
2.3.1 Dampak Pembangunan Terhadap Ekosistem
Pembangunan pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat di segala bidang yang menyangkut kehidupan
manusia. Pembangunan dalam prosesnya tidak terlepas dari penggunaan
sumberdaya alam, baik sumberdaya alam yang terbarukan maupun
sumberdaya alam tak terbarukan. Seringkali di dalam pemanfaatan
sumberdaya alam tidak memperhatikan kelestanannya, bahkan cenderung
memanfaatkan dengan sebanyak-banyaknya. Di sisi lain, pembangunan itu
sendiri dapat menimbulkan dampak terhadap sumberdaya alam.
Berdasarkan faktor penyebabnya, bentuk kerusakan lingkungan hidup
dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Kerusakan Lingkungan Hidup akibat Peristiwa Alam.
Berbagai bentuk bencana alam yang akhir-akhir ini banyak melanda
Indonesia telah menimbulkan dampak rusaknya lingkungan hidup.
Dahsyatnya gelombang tsunami yang memporak-porandakan bumi Serambi
Mekah dan Nias, serta gempa 5 skala Ritcher yang meratakan kawasan DIY
dan sekitarnya, merupakan contoh fenomena alam yang dalam sekejap
mampu merubah bentuk muka bumi.
2. Kerusakan Lingkungan Hidup karena Faktor Manusia.
Manusia sebagai penguasa lingkungan hidup di bumi berperan besar
dalam menentukan kelestarian lingkungan hidup. Manusia sebagai makhluk
ciptaan Tuhan yang berakal budi mampu merubah wajah dunia dari pola
kehidupan sederhana sampai ke bentuk kehidupan modern seperti sekarang
ini. Namun sayang, seringkali apa yang dilakukan manusia tidak diimbangi
dengan pemikiran akan masa depan kehidupan generasi berikutnya. Banyak
kemajuan yang diraih oleh manusia membawa dampak buruk terhadap
kelangsungan lingkungan hidup. Contohnya:
a. Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan).
b. Perburuan liar.
c. Merusak hutan bakau.
d. Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman.

7
e. Pembuangan sampah di sembarang tempat.
f. Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS).
g. Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di luar batas.
Dampak dari kegiatan manusia terhadap lingkungan hidup telah
menimbulkan berbagai masalah berikut :
1. Mutasi Gen.
Mutasi adalah peristiwa perubahan sifat gen (susunan kimia gen) atau
kromosom sehingga menyebabkan perubahan sifat yang baka (diturunkan)
tetapi bukan sebagai akibat persilangan atau perkawinan. Hal ini dapat
diakibatkan oleh adanya sifat yang tidak tetap dan selalu dipengaruhi oleh
berbagai macam faktor baik alamiah maupun buatan. Agar suatu species
tidak mengalami kepunahan diperlukan usaha untuk menyesuaikan diri
terhadap timbulnya suatu perubahan.
2. Dampak rumah kaca
Efek rumah kaca dapat digunakan untuk menunjuk dua hal berbeda:
efek rumah kaca alami yang terjadi secara alami di bumi, dan efek rumah
kaca ditingkatkan yang terjadi akibat aktivitas manusia.
Akibat yang dialami adalah meningkatnya suhu permukaan bumi yang
akan mengakibatkan adanya perubahan iklim yang sangat ekstrim di bumi.
Hal ini dapat mengakibatkan terganggunya hutan dan ekosistem lainnya,
sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida di
atmosfer. Pemanasan global mengakibatkan mencairnya gunung-gunung es
di daerah kutub yang dapat menimbulkan naiknya permukaan air laut. Efek
rumah kaca juga akan mengakibatkan meningkatnya suhu air laut sehingga
air laut mengembang dan terjadi kenaikan permukaan laut yang
mengakibatkan negara kepulauan akan mendapatkan pengaruh yang sangat
besar.
3. Hujan asam
Istilah Hujan Asam pertama kali diperkenalkan oleh Angus Smith
ketika ia menulis tentang Polusi Industri di Inggris. Tetapi istilah hujan
asam tidaklah tepat, yang benar adalah deposisi asam. Terjadinya hujan

8
asam harus diwaspadai karena dampak yang ditimbulkan bersifat global dan
dapat menggangu keseimbangan ekosistem. Hujan asam memiliki dampak
tidak hanya pada lingkungan biotik, namun juga pada lingkungan abiotik.
4. Pencemaran air
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat
penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas
manusia. Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam
siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus
hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan.
Manfaat terbesar danau, sungi, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi
pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan
air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata. Akibat dari
pencemaran air adalah terjadinya banjir, erosi, kekurangan sumber air, dapat
membuat sumber penyakit, tanah longsor, dapat merusak ekosistem sungai.
2.3.2 Dampak Pembangunan Terhadap Struktur Tanah
Tanah secara umum merupakan suatu benda alami heterogen yang
terdiri atas komponen-komponen padat, cair, gas, dan mempunyai sifat serta
perilaku yang dinamik. Tanah merupakan akumulasi tubuh alam yang bebas
yang menduduki sebagian besar permukaan bumi dan mempunyai sifat-sifat
sebagai akibat pengaruh iklim dan organisme yang bekerja pada batuan
induk pada relief tertentu dan dalam jangka waktu tertentu. Dari berbagai
unsur yang terkandung, tanah merupakan unsur yang penting dalam
Geografi.
a. Dampak negatif pembangunan terhadap struktur tanah
1. Erosi.
2. Kekeruhan tanah
3. Hilangnya unsur hara
4. Terakumulasinya zat pencemar dalam tanah
5. Terganggunya kestabilan ekosistem alam dan permasalahan
lingkungan
b. Faktor dan proses terjadinya kerusakan tanah

9
Terjadinya kerusakan tanah merupakan akibat proses alam yang
berjalan tidak seimbang sehingga bersifat destruktif yang dipengaruhi
oleh adanya pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dan tidak terkendali.
Pembangunan gedung-gedung serta infrastuktur lain di daerah
peresapan/tangkapan hujan serta pembangunan infrastruktur di daerah
buffer yang melebihi kapasitas maksimal kepadatan misalnya, hal ini
akan berujung pada dampak terjadinya banjir dimana air hujan yang
seharusnya dapat meresap terhalang dan menjadi suatu aliran permukaan.
Terjadinya banjir tersebut akan menimbulkan erosi yang pada akhirnya
akan membawa dampak pada kerusakan tanah. Eksplorasi lahan yang
tidak terkendali menyangkut pembukaan lahan hutan secara tidak
terkendali guna mendukung pembangunan infrastruktur serta
kepentingan industri, akan menimbulkan terganggunya kestabilan
ekosistem alam.
Faktor penyabab terjadinya kerusakan tanah juga dipicu oleh akibat
adanya pencemaran tanah oleh akumulasi berbagai zat pencemar.
Pembangunan infrastruktur terutama menyangkut industrialisasi yang
tidak memperhatikan dan kuran bertumpu pada aspek lingkungan sering
kali menimbulkan pencemaran termasuk juga pencemaran tanah oleh
limbah yang dihasilkan. Zat pencemar tersebut pada akhirnya akan
menyebabkan kerusakan tanah. Tanah yang tercemar mengalami
perubahan fisik, struktur, maupun tekturnya. Selain itu juga akan
berdampak pada kematian organisme yang menggunakan tanah sebagai
medium hidupnya sehingga produktifitas ekosistem menurun. Dampak
bagi manusia terjadi secara tidak langsung oleh zat polutan yang pada
akhirnya akan berpengaruh pada kesehatan.
c. Akibat masalah kerusakan dan pencemaran tanah
1. Pencemaran dan kerusakan tanah akan berpengaruh pada menurunnya
tingkat kesehatan masyarakat dan lingkungan oleh pengaruh zat
pencemar yang ada

10
2. Menurunnya angka produktifitas ekosistem oleh akibat kerusakan
tanah yang terjadi.
2.3.3 Dampak Pembangunan Terhadap Perubahan Iklim dan Cuaca
Perubahan iklim adalah perubahan jangka panjang iklim dalam jangka
waktu berdekade ke jutaan tahun. Perubahan iklim bisa menunjukkan
perubahan dalam rata-rata kondisi iklim, dapat mennyebabkan perubahan
iklim yang berkondisi ekstrim, atau setiap bagian dalam iklim. Dengan kata
lain perubahan iklim merupakan perubahan musiman jangka panjang dalam
pola suhu.
a. Penyebab Perubahan Iklim
Faktor penyebab perubahan iklim tak lain adalah manusia sendiri.
Kegiatan-kegiatan manusia seperti konsumsi energi, meningkatnya
industri dan transportasi, dan pembukaan lahan baru merupakan pemicu
awal dari perubahan iklim.
b. Dampak Perubahan Iklim
1. Meningkatnya suhu permukaan bumi sepanjang lima tahun
mendatang.
2. Mengakibatkan gunung es mencair.
3. Panen gagal, yang hingga tahun 2050 membuat 130 juta penduduk
dunia terutama di Asia akan mengalami kelaparan.
4. Permukaan laut meningkat,
5. Lenyapnya beberapa spesies,
6. Bencana nasional yang makin meningkat.
c. Hubungan Pembangunan dan Iklim
Secara umum pasti kita sudah pernah mendengar tentang rumah
kaca. Rumah yang dibangun dengan konstruksi khusus pada bagian
atapnya ini biasa digunakan untuk lahan proses pembibitan pada
kegiatan perkebunan dan berfungsi untuk menghangatkan tanaman
yang berada di dalamnya. Hal di atas juga terjadi pada bumi, di mana
radiasi yang dipancarkan oleh matahari, menembus lapisan atmosfer
dan masuk ke bumi. Radiasi matahari yang masuk ke bumi dalam

11
bentuk gelombang pendek, menembus atmosfer bumi dan berubah
menjadi gelombang panjang ketika mencapai permukaan bumi. Setelah
mencapai permukaan bumi, sebagian gelombang dipantulkan kembali
ke atmosfer. Akibatnya radiasi matahari tersebut terperangkap di
atmosfer bumi. Karena peristiwa ini berlangsung berulang kali, maka
kemudian terjadi akumulasi radiasi matahari di atmosfer bumi yang
menyebabkan suhu di bumi menjadi semakin hangat. Peristiwa alam ini
dikenal dengan Efek Rumah Kaca (ERK), karena peristiwanya serupa
dengan proses yang terjadi di dalam rumah kaca.

2.4 Pembangunan Berwawasan Lingkungan


Pembangunan berwawasan lingkungan hidup sering disebut sebagai
pembangunan berkelanjutan. Adapun pengelolaan lingkungan hidup
merupakan upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang
meliputi kebijakan penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan,
pemulihan, pengawasan, dan pengendalian lingkungan hidup.
Pengertian pembangunan berwawasan lingkungan tersebut
memberikan gambaran bahwa minimal terdapat tiga hal yang perlu
diperhatikan dalam pembangunan berwawasan lingkungan hidup yang
berkelanjutan yaitu:
1. pengelolaan sumber daya alam secara bijaksana;
2. pembangunan berkesinambungan sepanjang masa; dan
3. peningkatan kualitas hidup generasi.
Adapun beberapa bentuk-bentuk kegiatan yang tidak bijaksana, antara
lain sebagai berikut:
1. Berburu binatang yang telah dilindungi oleh undang-undang dapat
memusnahkan binatang langka.
2. Menangkap ikan di sungai, danau, maupun laut dengan menggunakan
bahan peledak, listrik, atau racun akan mematikan seluruh jenis ikan.
3. Pembangunan rumah, permukiman, dan fasilitas sosial di daerah
sempadan sungai dan di daerah resapan air.

12
4. Menebang kayu di hutan lindung secara sewenang-wenang mengakibat
kan hutan menjadi gundul. Hutan yang gundul akan memperbesar
peluang terjadinya erosi, kekeringan, dan tanah tandus.
5. Melakukan sistem ladang berpindah.
6. Membuang limbah rumah tangga maupun industri secara
sembarangan.
Tujuan pembangunan berwawasan lingkungan hidup, antara lain:
1. Tercapainya keselarasan, keserasian, dan keseimbangan antara
manusia dan lingkungan hidup
2. Terwujudnya manusia Indonesia sebagai insan lingkungan hidup yang
memiliki sikap dan tindakan yang melindungi lingkungan hidup
3. Terjaminnya kepentingan generasi sekarang dan generasi yang akan
datang
4. Tercapainya kelestarian fungsi lingkungan hidup
5. Terkendalinya pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana
6. Terlindunginya wilayah Indonesia dari pengaruh negatif pembangu
nan, seperti pencemaran tanah, air, dan udara
Dalam kegiatan proyek-proyek pembangunan yang berskala besar,
sebelum proyek itu dilaksanakan diwajibkan menyusun suatu Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) yang telah diatur dalam PP No. 27
Tahun 1999.
Analisis mengenai dampak lingkungan merupakan kajian mengenai
dampak besar dan penting suatu usaha dan atau kegiatan yang direncanakan
pada lingkungan hidup. Amdal merupakan telaahan secara cermat dan
mendalam tentang dampak besar dan penting terhadap suatu usaha dan atau
kegiatan. Adapun bagi proyek-proyek yang sudah berjalan, dan sebelumnya
tidak dilengkapi dengan dokumen Amdal, akan dilakukan audit lingkungan.
Audit lingkungan adalah suatu proses evaluasi yang dilakukan oleh
penanggung jawab usaha untuk menilai tingkat ketaatan terhadap
persyaratan hukum yang berlaku dan kebijaksanaan atau standar yang telah
ditetapkan.

13
Dalam pembangunan berwawasan lingkungan hidup, peran serta
masyarakat juga sangat dibutuhkan. Dalam hal ini masyarakat memiliki hak
sebagai berikut :
1. Setiap orang memiliki hak yang sama atas lingkungan hidup
yang baik dan sehat.
2. Setiap orang memiliki hak atas informasi lingkungan hidup
yang berkaitan dengan peran dalam pengelolaan lingkungan
hidup.
3. Setiap orang memiliki hak untuk berperan dalam rangka
pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Selain hak, masyarakat juga memiliki kewajiban yang porsinya sama
dan harus dilaksanakan dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab.
Kewajiban-kewajiban tersebut antara lain sebagai berikut :
1. Setiap orang berkewajiban memelihara kelestarian fungsi
lingkungan hidup serta mencegah dan menanggulangi
pencemaran dan perusakan lingkungan hidup.
2. Setiap orang yang melakukan usaha berkewajiban memberikan
informasi yang benar dan akurat mengenai pengelolaan
lingkungan hidup.
3. Masyarakat memiliki kesempatan yang sama dan seluas-
luasnya untuk berperan dalam pengelolaan lingkungan hidup.
Kemajuan tingkat pembangunan pada setiap sektor kehidupan
masyarakat dewasa ini membawa implikasi terhadap adanya perilaku
manusia yang memiliki wawasan terhadap pelestarian lingkungan hidup
sebagai habitat bagi akumulasi dan interaksi berbagai komponen biotik dan
abiotik. Pelestarian dan pemanfaatan lingkungan hidup mutlak diperlukan
demi terwujudnya pembangunan berkelanjutan sehingga potensi dan
kekayaan alam Indonesia dapat diwariskan pada generasi yang akan datang.
Pembangunan yang berwawasan lingkungan adalah upaya sadar dan
berencana menggunakan dan mengelola sumber daya secara bijaksana

14
dalam pembangunan yang terencana dan berkesinambungan untuk
meningkatkan mutu hidup. Terlaksananya pembangunan berwawasan
lingkungan dan terkendalinya pemanfaatan sumber daya alam secara
bijaksana merupakan tujuan utama pengelolaan lingkungan hidup.
Pembangunan berkelanjutan dapat didefinisikan sebagai
”pembangunan yang memenuhi kebutuhannya sekarang tanpa mengurangi
kemampuan generasi yang akan datang untuk memenuhi kebutuhan
mereka.” Pembangunan berkelanjutan mengandung arti, lingkungan dapat
mendukung pembangunan dengan terus menerus karena tidak ada habisnya
sumber daya yang menjadi modal pembangunan. Modal itu sebagian berupa
modal buatan manusia, seperti ilmu dan teknologi, pabrik, dan prasaran
pembangunan.
Lingkungan sosial budaya pun merupakan komponen penting yang
ikut menentukan pembangunan berkelanjutan, salah satunya ialah
kesenjangan. Tegusurnya permukiman rakyat kecil oleh pembangunan dan
hilangnya hak adat dan hak mengolah atas tanah mereka, sedang mereka
tidak dapat banyak menikmati hasil pembangunan, merupakan salah satu
sebab penting terjadinya kesenjangan yang makin lebar dan kecemburuan
sosial yang makin meningkat sehingga perlu kita waspadai dalam proses
pembangunan. Kesenjangan yang makin meningkat antara kelompok
masyarakat yang satu dengan kelompok yang lainnya akan meningkatkan
kecemburuan dan keresahan sosial sehingga gejolak sosial dengan mudah
dapat tersulut, bahkan dapat meledak.

15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pembangunan adalah suatu rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan
upaya pembangunan sesuatu bangunan, mencakup pekerjaan pokok dalam
bidang teknik sipil dan arsitektur, meskipun tidak jarang juga melibatkan
disiplin lain seperti teknik industri, mesin, elektro, geoteknik, maupun
lansekap.
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang
memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun
tidak langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan
abiotik. Lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai
lingkungan sosial.
Pada dasarnya pembangunan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
hidup manusia. Banyak sekali dampak positif dari pembangunan. Namun
tidak bisa dipungkiri bahwa pembangunan juga menghasilkan dampak
negatif, terkhususnya terhadap lingkungan hidup.
Pembangunan berwawasan lingkungan hidup sering disebut sebagai
pembangunan berkelanjutan. Pengelolaan lingkungan hidup merupakan
upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi
kebijakan penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan,
pemulihan, pengawasan, dan pengendalian lingkungan hidup.

16
DAFTAR PUSTAKA
http://prasko17.blogspot.co.id/2012/08/pengertian-dan-jenis-proyek-
konstruksi.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Konstruksi

http://www.trigonalmedia.com/2015/07/pengertian-pembangunan-fisik.html

http://gudangpengertian.blogspot.co.id/2015/02/pengertian-lingkungan-hidup-
secara-umum.html

17

Anda mungkin juga menyukai