Anda di halaman 1dari 2

RIRI RISKIANA

C 301 15 325

PUSAT TANGGUNG JAWAB: PUSAT PENDAPATAN DAN BEBAN

KASUS 4-1 VERSHIRE COMPANY

Organisasi atau perusahaan yang bergerak di industri yang sama harus memperhatikan kualitas
produk, pengiriman, dan pelayanan konsumen. Kasus ini membahas tentang bagaimana
Vershire Company melakukan sistem perencanaan serta pengendaliannya. Di dalam organisasi
ini terdapat beberapa divisi besar. Di dalam satu divisi, dipimpin oleh seorang manajer umum
yang membawahi dua manajer lini, yaitu manajer pemasaran dan manajer manufaktur. Proses
penganggaran dilakukan dari bawah ke atas. Proses penganggaran seperti ini menurut saya
sangat baik diterapkan, karena manajer tingkat bawah lah yang sangat mengetahui kemampuan
mereka dalam mencapai target yang ditetapkan. Berbanding terbalik jika penganggaran
dilakukan dari top level, karena manajer tingkat atas kemungkinan akan menetapkan anggaran
tanpa meninjau kemampuan unit operasional untuk mencapai target yang mereka tetapkan. Hal
ini akan menyebabkan tekanan kerja bagi unit operasional dan mungkin tidak akan mencapai
hasil yang diinginkan. Dalam Vershire, pada penganggaran penjualan, seluruh manajer area
membuat prediksi penjualan yang kemudian akan digabungkan di tingkat divisi untuk diperiksa
oleh wakil presiden pemasaran lalu diulang di tingkat perusahaan. Sedangkan pada anggaran
pabrik, dibuat oleh bagian pabrik lalu kemudian diajukan kepada kantor divisi untuk kemudian
ditinjau. Jika disetujui, anggaran tersebut diteruskan kepada CEO.

Jika dilihat pada organisasi pemerintah pusat, unit organisasi yang berfungsi sebagai pusat
pendapatan misalnya Direktorat Jenderal Pajak dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Sumber
pendapatan yang diperoleh berasal dari pendapatan pajak, pendapatan bukan pajak, serta
hibah.

Penganggaran pada pemerintah pusat serupa dengan penganggaran pada perusahaan seperti
Vershire Company, yaitu dilakukan dari bawah ke atas. Dimana dalam penyusunan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), semua divisi keuangan di negara melaporkan
pendapatan dan pengeluaran tahun, kemudian dianalisis oleh tim khusus. Dari divisi keuangan,
laporan yang masuk akan disatukan dan dibuatkan RAPBN, dan diajukan ke DPR. Setelah
dievaluasi oleh DPR, jika disahkan, maka menjadi APBN. Jika tidak disahkan karena kesalahan,
maka menggunakan APBN tahun sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai