Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Nabi MUHAMMAD SAW telah meninggalkan warisan rohani yang agung, yang
telah menaungi dunia dan memberi arah kepada kebudayaan dunia selama dalam beberapa
abad yang lalu.beliau akan terus demikian sampai Tuhan menyempurnakan cahayaNya ke
seluruh dunia. Warisan yang telah memberi pengaruh besar pada masa lampau itu, dan
akan demikian, bahkan lebih lagi pada masa yang akan datang, karena beliau telah
membawa agama yang benar dan meletakkan dasar kebudayaan satu-satunya yang akan
menjamin kebahagiaan dunia ini. Agama dan kebudayaan yang telah dibawa Muhammad
SAW kepada umat manusia melalui wahyu Tuhan itu, sudah begitu berpadu sehingga tidak
dapat lagi terpisahkan.

Kalau pun kebudayaan Islam ini didasarkan kepada metode-metode ilmu


pengetahuan dan kemampuan rasio, hal ini sama seperti yang menjadi pegangan
kebudayaan Barat masa kita sekarang, dan kalau pun sebagai agama Islam berpegang pada
pemikiran yang subyektif dan pada pemikiran metafisika namun hubungan antara
ketentuan-ketentuan agama dengan dasar kebudayaan itu erat sekali. Soalnya ialah karena
cara pemikiran yang metafisik dan perasaan yang subyektif di satu pihak, dengan kaidah-
kaidah logika dan kemampuan ilmu pengetahuan di pihak lain oleh Islam dipersatukan
dengan satu ikatan, yang mau tidak mau memang perlu dicari sampai dapat ditemukan,
untuk kemudian tetap menjadi orang Islam dengan iman yang kuat pula. Dari segi ini
kebudayaan Islam berbeda sekali dengan kebudayaan Barat yang sekarang menguasai
dunia, juga dalam melukiskan hidup dan dasar yang menjadi landasannya berbeda.
Perbedaan kedua kebudayaan ini, antara yang satu dengan yang lain sebenarnya prinsip
sekali, yang sampai menyebabkan dasar keduanya itu satu sama lain saling bertolak
belakang.

Sejarah Kebudayaan Islam Masa Lalu, Sekarang, dan Prespektif yang Akan Datang Page 1
B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas maka dapat dirumuskan hal-hal sebagai berikut

1. Apa pengertian kebudayaan ?

2. Apa kebudayaan islam itu ?

3. Bagaimanakah perkembangan budaya Islam dari masa lalu, sekarang, dan yang akan
datang?

C. Tujuan Penulisan

Setelah mendiskusikan tema ini, maka kita dapa memperoleh beberapa tujuan
sebagai berikut ;

1. dapat mengetahui pengertian kebudayaan.

2. dapat mengetahui sejarah terbentuknya kebudayaan islam.

3. dapat membedakan kebudayaan local dengan kebudayaan islam.

4. dapat mengetahu perkembangan kebudayaan Islam masa lalu, sekarang, dan yang
akan datang.

Sejarah Kebudayaan Islam Masa Lalu, Sekarang, dan Prespektif yang Akan Datang Page 2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kebudayaan

1. Pengertian Kebudayaan

Kebudayaan Menurut Edward B. Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang


kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral,
hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai
anggota masyarakat. Sedangkan menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi,
kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Dari berbagai definisi
tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan yang mana akan
mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat
dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu
bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan
oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang
bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial,
religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam
melangsungkan kehidupan bermasyarakat

2. Unsur-unsur kebudayaan

Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur
kebudayaan, antara lain sebagai berikut:

· Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok,


yaitu: alat-alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga, kekuasaan politik .

· Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:

Sejarah Kebudayaan Islam Masa Lalu, Sekarang, dan Prespektif yang Akan Datang Page 3
sistem norma yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk
menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya organisasi ekonomi. alat-alat dan lembaga-
lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan
utama) organisasi kekuatan (politik)

3. Wujud Kebudayaan

Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan,


aktivitas, dan artefak.

Gagasan (Wujud ideal)

Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide,


gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak tidak
dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di
alam pemikiranwarga masyarakat.Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka
itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan
dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.

Aktivitas (tindakan)

Wujud Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari
manusia dalam masyarakat itu.ini sering pula disebut dengansistem sosial. Sistem sosial
ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak,
serta bergaul denganmanusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat
tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati
dan didokumentasikan.

Artefak (karya)

Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas,
perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal
yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga
wujud kebudayaan.

Sejarah Kebudayaan Islam Masa Lalu, Sekarang, dan Prespektif yang Akan Datang Page 4
Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu
tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud
kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya
(artefak) manusia.

4. Komponen Kebudayaan

Berdasarkan wujudnyatersebut, kebudayaan dapat digolongkan atas dua


komponen utama:

· Kebudayaan material

Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata,


konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan
dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan, senjata, dan seterusnya.
Kebudayaan material juga mencakup barang-barang, seperti televisi, pesawat terbang,
stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar langit, dan mesin cuci.

Kebudayaan nonmaterial

Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari


generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian
tradisional.

B. Kebudayaan Islam

Secara umum arti kebudayaan yang sebenarnya ialah suatu hasil daya pemikiran
dan pemerahan tenaga lahir manusia, ia adalah gabungan antara tenaga fikiran dengan
tenaga lahir manusia ataupun hasil daripada gabungan tenaga batin dan tenaga lahir
manusia. Apa yang dimaksudkan gabungan antara tenaga batin (daya pemikiran) dengan
tenaga lahir ialah apa yang difikirkan oleh manusia itu terus dibiat dan dilaksanakan. Apa

Sejarah Kebudayaan Islam Masa Lalu, Sekarang, dan Prespektif yang Akan Datang Page 5
yang difikirkannya itu dilahirkan dalam bentuk sikap. Maka hasil daripada gabungan
inilah yang dikatakan kebudayaan.

Jadikalau begitu, seluruh kemajuan baik yang lahir ataupun yang batin walau
dibidang apapun, dianggap kebudayaan. Sebab hasil daripada dayapemikiran dan daya
usaha tenaga lahir manusia akan tercetuslah soal-soal politik, pendidikan, ekonomi,
sastera dan seni, pembangunan dan kemajuan-kemajuan lainnya.

Dan kalau begitu pengertian kebudayaan maka agama-agama diluar Islam juga
bisa dianggap kebudayaan. Ini adalah karena agama-agama seperti Budha, Hindu, kristen
(yang telah banyak diubah-ubah) itulahir hasil dari pemikiran (ide-ide) manusia. Ia adalah
ciptaan akal manusia.

Sebaliknya agama Islam tidak bisa dianggap kebudayaan sebab ia bukan hasil
daripada pemikiran dan ciptaan manusia, bukan hasil budi dan daya (tenaga lahir)
manusia. Agama Islam adalah sesuatu yang diwahyukan oleh Allah SWT.

Oleh sebab itu siapa yang mengatakan bahwa agama Islam itu kebudayaan maka
dia telah melakukan satu kesalahan yang besar dan bisa jatuh murtad, karena dia telah
mengatakan satu perkara mungkar, yang tidak seyogyanya disebut.Oleh karena itu,
hendaklah kita berhati-hati.begitu banyak sekali ahli kebudayaan pada masa ini
menyuarakan dengan lantang bahwa Islam adalah kebudayaan dengan alasan bahwa ia
adalah cara hidup atau 'way of life' . Agama islam adalah bukan kebudayaan, sebab ia
bukan hasil daripada tenaga fikiran dan tenaga lahir manusia.

Agama Islam adalah wahyu dari Allah SWT yang disampaikan kepada Rasulullah
SAW yang mengandung peraturan-peraturan untuk jadi panduan hidup manusia agar
selamat di dunia dan akhirat.tetapi agama-agama diluar Islam memang kebudayaan,
sebab agama-agama tersebut adalah hasil ciptaan manusia daripada daya pemikiran
mereka, daripada khayalan dan angan-angan.

Agama Islam mendorong manusia berkebudayaan dalam beribadah padahal ia


didorong oleh perintah wahyu "Dirikanlah sembahyang" yang bukan kebudayaan. Tapi
karena hendak mengamalkan tuntutan perintah wahyu ini, maka muncullah bangunan-

Sejarah Kebudayaan Islam Masa Lalu, Sekarang, dan Prespektif yang Akan Datang Page 6
bangunan mesjid dan surau-surau yang beraneka bentuk dan didalamnya umat Islam
sembahyang berbaris dalam saf-saf yang lurus dan rapat.Ini semua merupakan
kebudayaan hasil tuntutan wahyu.

Begitu juga dengan kebudayaan dalam bergaul dalam masyarakat dalam Al-
Qur'an ada perintah:

Terjemahnya: Hendaklah kamu bertolong bantu dalam berbuat kebajikan dan


ketaqwaan. Dan jangan kamu bertolong bantu dalam membuat dosa dan permusuhan (Al
Maidah: 2)

Seterusnya ada hadits yang berbunyi:

Terjemahnya: Hendaklah kamu berniaga karena sembilan persen daripada rezeki


itu adalah di dalam perniagaan

Umat Islam yang sensitif terhadap hadits ini akan berusaha semaksimal mungkin
untuk mengahsilkan barang makanan yang bersih lagi suci di sisi syariat. Makanan mesti
diproses secara Islam.Dengan ini timbullah daya usaha ke arah melahirkan pabrik-pabrik
yang memproses makanan secara Islam, dimana penyediaan, pengemasan makanan dan
penyimpanan makanan yang suci dan dijamin halal dilakukan. Oleh karena itu,
kebudayaan Islam dibidang perusahaan dan perindustrian makanan akan timbul dengan
sendirinya. Kemajuan akan bangun dengan pesatnya. Jadi, kemajuan di bidang
perindustiran makanan sewajarnya telah lama wujud dalam masyarakt Islam jika mereka
benar-benar menghayati perintah Allah dan Rasul-Nya.

Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman:

Terjemahnya: Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka (dengan) kekuatn apa


saja yang kamu sanggupi daripada kuda-kuda yang ditambat untuk berpasang (yang
dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang
selain mereka yang tidak kamu ketahui, sedangkan Allah mengetahuinya (Al Anfal: 60)

Ayat Al-Qur'an ini adalah dorongan secara langsung daripada Allah supaya umat
Islam membangun kekuatan ketentaraan untuk tujuan mempertahankan agama,

Sejarah Kebudayaan Islam Masa Lalu, Sekarang, dan Prespektif yang Akan Datang Page 7
kedaulatan negara dan bangsa. Jika umat Islam benar-benar memahami tuntutan ayat ini,
mereka akan muncul sebagai satu kuasa yang gagah dan tidak bisa diperkotak-katikkan
oleh musuh, karena disamping mempunyai kekuatan taqwa mereka juga mempunyai
kekuatan senjata.

Kita akan jadi umat yang dapat melengkapkan diri dengan senjata modern yang
sophisticated dan modern. Dengannya umat Islam akan dapat mempertahankan diri dan
dapat menentang setiap gangguan dan penzaliman dari pihak komunis dan kapitalis
seperti yang terjadi hari ini. Tidak timbul soal negara-negara yang terpaksa "minta
sedekah" dan dapat dipermainkan oleh negara-negara penjual senjata seperti apa yang
terjadi di Timur Tengah pada saat ini. Inilah keindahan Islam bukan saja dapat
mendorong manusia berkebudayaan dalam bidang kemasyarakatan atau perniagaan,
malah Islam telah mendorong penganutnya mempunyai kebudayaan dalam bidang
ketentaraan.

Begitu juga halnya dengan arahan-arahan lain dalam agama Islam ini, kalau dapat
kita laksanakan akan lahirlah kebudayaan dan kemajuan dalam kehidupan kita. Jadi Islam
itu mendorong orang berkebudayaan, Sebarang kehendak dalam ajaran Islam apabila
difikir dan dilaksanakan dengan tenaga lahir akan melahirkan kemajuan. Kemajuan yang
kita cetuskan hasil daripada dorongan agama Islam itulah yang dikatakan kebudayaan.

Seandainya satu bangsa itu berpikir dan bertindak dengan tenaga lahirnya
sehingga mencetuskan sesuatu yang tidak ditirunya dari mana-mana pihak, maka hasil
itulah yang dinamakan kebudayaan bangsa itu. Asalkan apa saja yang dipikirkannya
adalah tulen, tidak mengambil dari mana-mana pikiran bangsa-bangsa lain dan apa-apa
yang dicetuskannya itu tidak meniru apa yang telah dibuat oleh orang lain, yaitu segala-
galanya betul dari apa-apa yang dihasilkan oleh bangsa itu sendiri, ia bisa dikatakan
kebudayaan bangsa itu.

Tetapi kalau satu bangsa itu memikirkan dan membuat sesuatu perkara yang
sudah sedia dibuat atau dipikirkan orang lain, maka bangsa itu adalah bangsa yang
berkebudayaan bangsa lain namanya.karena ia memikirkan sesuatu yang memang telah

Sejarah Kebudayaan Islam Masa Lalu, Sekarang, dan Prespektif yang Akan Datang Page 8
dipikirkan oleh bangsa lain. Ini namanya bangsa yang berkebudayaan bangsa lain bukan
berkebudayaan sendiri.

Sebagai contoh, umat Islam hari ini memakai pakaian yang terbuka seperti shirt,
gaun dan sebagainya. Ini adalah orang Islam yang berkebudayaan orang lain (Barat). apa
yang dilakukan ini bukan kebudayaan Islam, tetapi kebudayaan orang lain yang
diamalkan atau dilaksanakan oleh orang Islam. jadilah ia orang Islam yang
berkebudayaan orang lain. Artinya kalau kita meniru Jepang, maka jadilah kita orang
Islam yang berkebudayaan Jepang.

Tapi jikalau orang Melayu umapamanya, mencetuskan sesuatu dan apa yang
dipikirkan dan dibuat itu tidak pernah terpikir atau dicetuskan oleh sembarang bangsa
lain di dunia ini, maka barulah apa yang dicetuskan itu dikatakan kebudayaan bangsanya,
kebudayaan Melayu.

Kenapa ia bisa dikatakan sebagai kebudayaan Melayu? Sebab disudut pikiran, ia


tidak diambil dari mana-mana bangsa, dan apa yang difikirkan itu belum pernah
dicetuskan oleh sebarang pun diatas muka bumi ini. Sebagai contoh, katalah silau pulut,
yang mana orang Jepang, orang Amerika dan lain-lain tidak pernah dibuat dan difikirkan.

Kalau begitu tentulah terlalu banyak perkara yang telah dilakukan oleh
masyarakat Islam sejak ratusan tahun dulu, hingga zaman ini bukan dari kebudayaan
Islam tetapi dikaitkan dengan kebudayaan Islam.Contohnya ada patung-patung yang
pernah dibuat oleh orang-orang Islam ratusan tahun dahulu yang sudah dikaitkan orang
dengan kebudayaan Islam.Mana ada dalam ajaran Islam yang membenarkan membuat
patung? Itu sebenarnya adalah perbuatan orang Islam yang berkebudayaan orang lain.

Perbuatan seperti ini terjadi juga dalam urusan membuat mesjid. Contohnya dapat
dilihat pada mesjid Cordova Spanyol, yang tempat sembahyangnya dibuat sudah tidak
mengikut cara Islam. Ia disalut dengan emas. Ini tidak dibenarkan sama sekali oleh ajaran
Islam. Maka ini bukan kebudayaan Islam tetapi kebudayaan orang Islam.Begitu juga
dengan pancutan air untuk mengambil wudhuk yang keluar dari mulut singa atau rusa, itu
bukan daripada ajaran Islam. Itu adalah kebudayaan orang Islam yang berkebudayaan
orang lain.

Sejarah Kebudayaan Islam Masa Lalu, Sekarang, dan Prespektif yang Akan Datang Page 9
Kesimpulannya, jelaslah Islam bukan kebudayaan sebab ia bukan hasil ciptaan
manusia. Walau bagaimanapun agama Islam itu mendorong orang
berkebudayaan.manakala agama-agama di luar Islam memang kebudayaan sebab ia hasil
kerja akal, khayalan dan angan-angan manusia itu sendiri.

Justru itu, jika ajaran agama Islam ini diamalkan seungguh-sungguh, umat Islam
akan jadi maju. Dan dengan kemajuan yang dihasilkan itu, lahirlah kebudayaan atau
tamadun. Makin banyak umat Islam mengamalkan hukum, semakin banyaklah kemajuan
dihasilkan dan seterusnya makin banyak lahirlah kebudayaan atau tamadun Islam

C. Perkembangan Kebudayaan Islam Masa Lalu, Sekarang, dan yang Akan Datang

Seperti sudah kita lihat, keluhuran hidup Muhammad adalah hidup manusia yang
sudah begitu tinggisejauh yang pernah dicapai oleh umat manusia, Hidup yang penuh
dengan teladan yang luhur danindah bagi setiap insan yang sudah mendapat bimbingan
hati nurani, yang hendak berusaha mencapai kodrat manusia yang lebih sempurna dengan
jalan iman dan perbuatan yang baik. Dimana pulakah ada suatu keagungan dan keluhuran
dalam hidup seperti yang terdapat dalam diriMuhammad SAW ini, yang dalam hidup
sebelum kerasulannya sudah menjadi suri teladan pulasebagai lambang kejujuran,
lambang harga diri dan tempat kepercayaan orang.Demikian juga sesudah masa
kerasulannya, hidupnya penuh pengorbanan, untuk Allah, untuk kebenaran, dan untuk itu
pula Allah telah mengutusnya.Suatu pengorbanan yang sudah berkali-kali menghadapkan
nyawanya kepada maut. Tetapi, bujukan masyarakatnya sendiri pun - yang dalam gengsi
dan keturunan ia sederajat dengan mereka - yang baik dengan harta, kedudukan atau
dengan godaan-godaan lain -mereka tidak dapat merintanginya.

Kehidupan insani yang begitu luhur dan cemerlang itu belum ada dalam
kehidupan manusia lain yang pernah mencapainya, keluhuran yang sudah meliputi segala
segi kehidupan. Apalagi yang kita lihat suatu kehidupan manusia yang sudah bersatu
dengan kehidupan alam semesta sejak dunia ini berkembang sampai akhir zaman,
berhubungan dengan Pencipta alam dengan segala karunia dan pengampunanNya. Kalau
tidak karena adanya kesungguhan dan kejujuran Muhammad menyampaikan risalah

Sejarah Kebudayaan Islam Masa Lalu, Sekarang, dan Prespektif yang Akan Datang Page 10
Tuhan, niscaya kehidupan yang kita lihat ini lambat laun akan menghilangkan apa yang
telah diajarkannya itu.

Tetapi, seribu tigaratus limapuluh tahun ini sudah lampau, namun amanat Tuhan
yang disampaikan Muhammad, masih tetap menjadi saksi kebenaran dan bimbingan
hidup. Untuk itu cukup satu saja kiranya kita kemukakan sebagai contoh, yaitu apa yang
diwahyukan Allah kepada Muhammad, bahwa dia adalah penutup para nabi dan para
rasul. Empat belas abad sudah lalu, tiada seorang juga sementara itu yang mendakwakan
diri bahwa dia seorang nabi atau rasul Tuhan lalu orang mempercayainya.Sementara
dalam abad-abad itu memang sudah lahir tokoh-tokoh di dunia yang sudah mencapai
kebesaran begitu tinggi dalam berbagai bidang kehidupan, namun anugerah sebagai
kenabian dan kerasulan tidak sampai kepada mereka.Sebelum Muhammad memang
sudah ada para nabi dan rasul yang datangsilih berganti. Mereka semua sudah memberi
peringatan kepada masyarakatnya masing-masing bahwa adanya nabi terakhir nabi akhir
zaman , dan diajaknya mereka kepada agama yang benar. Namun tiada seorang diantara
mereka itu yang menyebutkan, bahwa dia diutus kepada seluruh umat manusia, atau
bahwa dia adalah penutup para nabi dan para rasul. Sebaliknya nabi Muhammad SAW, ia
mengatakan itu, dan sejarah pun sepanjang abad membenarkan kata-katanya. Dan itu
bukan suatu cerita yang dibuat-buat, tetapi memang hendak memperkuat apa yang sudah
ada, serta menjelaskan sesuatunya, sebagai petunjuk dan rahmat bagi mereka yang
beriman.

"Tuhan tidak akan memaksa seseorang di luar kesanggupannya.Segala usaha


baik yang dikerjakannya adalah untuk dirinya, dan yang sebaliknya pun untuk dirinya
pula.'Ya Allah, jangan kami dianggap bersalah, bila kami lupa atau keliru.Ya Allah,
janganlah Kaupikulkan kepada kami beban seperti yang pernah Kaupikulkan kepada
mereka yang sebelum kami.Ya Allah, jangan hendaknya Kaupikulkan kepada kami beban
yang kiranya takkan sanggup kami pikul.Beri maaflah kami, ampunilah kami dan berilah
kami rahmat.Engkau jugalah Pelindung kami terhadap mereka yang tiada beriman itu."
(Qur'an, 2: 286)

Sejarah Kebudayaan Islam Masa Lalu, Sekarang, dan Prespektif yang Akan Datang Page 11
Kebudayaan Islam Masa Lalu

Abad ke-7 hingga abad ke-14 di dunia Islam ketika itu lahir para intelektual
ternama atau jenius-ensiklopedis yang menguasai berbagai pengetahuan sekaligus. Masa
itu dapat disebut sebagai zaman keemasan Islam: suatu wajah bercahaya karena
pencapaiannya yang tinggi dalam pilar-pilar peradaban. Masa itu Islam menguasai
hampir 2/3 dunia. Menguasai dunia dengan wajah khas penuh rahmat karena memang
Islam diturunkan untuk rahmat semesta alam.

Di antara para kaum intelektual ternama atau jenius-ensiklopedis yang dilahirkan


zaman keemasan itu, misalnya, Al-Khawarizmi (m.849), pendiri aljabar dan penemu
angka nol yang meretas jalan ke arah yang kita kenal sebagai matematika modern; Al-
Razi (856-925), penulis ensiklopedia kedokteran, Continens, yang antara tahun 1498-
1866 mengalami cetak-ulang hingga 40 kali; Al-Biruni yang menulis tidak kurang dari
114 buku meliputi ilmu-ilmu fisika, sosial dan matematika; Ibnu Haytam (956-1048),
seorang matematikawan, astronom, insinyur dan penulis karya-karya optik; Ibnu sina
(980-1037), seorang dokter, fisikawan, filosof, teolog, dan sastrawan; Ibnu Khaldun
(1332-1406), seorang ahli hukum, negarawan, filosof, dan juga dikenal sebagai bapak
sosiologi dan sejarah. Ada pula Ibnu Rusyd (Averroes; 1126-1198) yang buah-buah
pemikirannya pernah sangat lama mempengaruhi alam pemikiran Eropa, selain itu ada
Al-Kindi (801-866), Al-Farabi (870-950), Omar Khayam (1048-1122). Mari bandingkan
dengan sekarang, umat Islam hampir berputus asa karena derita dan sengsara yang
dialaminya akibat ulah jahiliyah sendiri. Terlepas itu berasal dari pengaruh luar yang
senantiasa menggerogoti atau tidak. Ya, inilah zaman jahiliyah modern.

Sesungguhnya jahiliyah memang bukanlah satu periode zaman tertentu,


melainkan suatu sikap mental spiritual tertentu yang semata-mata lahir karena hilangnya
nilai-nilai kemanusiaan yang dikehendaki Allah dari kehidupan manusia, berganti dengan
nilai-nilai ciptaan manusia yang disesuaikan dengan kecenderungan nafsu. Posisi umat
Islam sedang berada pada posisi yang lemah dan terbelakang di segala aspek kehidupan.
Umat Islam kehilangan perannya dalam percaturan dunia; kemuliaan dan kehormatan diri
telah lama hilang dihanyutkan oleh diri sendiri dan musuh-musuhnya. Kemunduran
peradaban Islam saat ini yang terjadi bukanlah sekedar kemunduran sebuah bangsa atau

Sejarah Kebudayaan Islam Masa Lalu, Sekarang, dan Prespektif yang Akan Datang Page 12
ras manusia atau golongan. Kemunduran peradaban Islam akan menjadikan runtuhnya
sebuah tiang yang menopang kehidupan dunia dan agama. Kemunduran Islam akan
menjadikan kemunduran morak, akhlak, spiritual manusia dan peradaban dunia secara
keseluruhan. Kemunduran peradaban Islam berarti risalah agung dari Rabb Yang Maha
Agung ini belum bisa dirasakan ‘rahmat’nya oleh semesta alam secara sempurna karena
belum diterapkan secara kaffah. Inilah kenyataannya. Umat Islam, sebagai umat yang
besar telah jatuh tersungkur. Bagaimana hal ini bisa terjadi? Islam yang dahulu pernah
mengalami kejayaan peradaban sekarang mengalami kemunduran. Mengapa pada zaman
keemasan itu Islam melahirkan begitu banyak kaum intelektual yang belum mampu ditiru
di masa sekarang? Jalan apa yang ditempuh untuk kembali membangkitkannya?
Mampukah Umat Islam bangkit menyongsong kejayaan peradaban Islam?

Karakteristik Islam adalah aqidah yang luhur; salah satu ciri utamanya ialah
bahwa Islam membangkitkan dalam jiwa Mukmin perasaan harga diri tanpa rasa
sombong, jiwa percaya diri sendiri tanpa membanggakan diri, rasa ketentraman jiwa
tanpa sifat fanatisme, dan bahwa Islam menanamkan pada jiwa pemeluknya perasaan
tanggung jawab kemanusiaan, tanggung jawab membimbing bangsa-bangsa yang tersesat
serta mengarahkannya kepada agama yang benar, jalan yang lurus, dan membebaskannya
dari kegelapan menuju cahaya terang dan cahaya petunjuk dan bimbingan yang
diturunkan oleh Allah kepada mereka.

Seperti yang terjadi dalam fakta sejarah, dunia sebelum datangnya Islam yang
kala itu dikuasai oleh semangat jahiliyah yang menjungkirbalikkan segala nilai moral
spiritual dan segala sistem nilai hingga timbullah kebudayaan tirani, despotisme,
kemewahan dan konsumerisme yang merajalela, serta kedurhakaan, kesesatan dan
kegelapan hidup yang menenggelamkan umat manusia, yang semua itu bersumber dari
doktrin-doktrin agama samawi yang telah mengalami pemalsuan berubah total setelah
datangnya Islam dalam kehidupan. Islam kemudian datang dan membebaskan manusia
dari sifat-sifat kejahiliyahan dan membangun dunia berlandaskan kesucian jiwa,
kebersihan, nilai-nilai positif konstruktif, kemerdekaan dan pembaharuan, ilmu
pengetahuan dan keyakinan, integritas dan iman, keadilan dan kehormatan, kerja efektif
guna membangun dan meningkatkan taraf kehidupan, serta jaminan hidup bagi orang

Sejarah Kebudayaan Islam Masa Lalu, Sekarang, dan Prespektif yang Akan Datang Page 13
yang berhak memperolehnya. Islam juga mengandung sumber-sumber energi rohaniyah
dan aqliyah yang apabila dipergunakan sebaik-baiknya akan membawa kepada “The
Glory of The Future” (Kejayaan Masa Depan).

Kebudayaan Islam Masa Sekarang

Pada masa orde baru atau orba. Perkembanga umat Islam di Indonesia kurang
begitu menggembirakan dikarenakan tekanan dari penguasa yang menghalangi laju
pergerakan dan kebangkitan umat Islam. Setelah rezi orba jatuh (reformasi 1998), umat
Islam lebih bebas untuk bergerak dalam berbagai hal, terutama politik. Terbukti dengan
bermunculannya berbagai partai politik yang membawa nama Islam. Namun
permasalahan umat Islam tidak jarang membawa perpecahan antar saudara seakidah.

Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang majemuk. Umat Islam yang


menjadi bagian terbesar masyarakat Indonesia pun tidak terlepas dari kemajemukan.
Berbagai golongan dan madzhab berkembang dalam tubuh umat Islam Indonesia.
Golongan-golongan tersebut secara jelas tampak dari berbagai organisasi sosial, politik
dan kemasyarakatan.

Baru-baru ini muncul istilah Islamfobia dalam kehidupan masyarakat, ketakutan


terhadap Islam. Yang mengherankan, di beberapa kalangan umat islam sendiri terjadinya
ketakutan akan adanya penerapan syariat Islam. Beberapa Peraturan Daerah (Perda) yang
belum lama ini di tetapkan di antaranya mengenai pencegahan dan pemberantasan
maksiat (provinsi Sumbar, kabupaten Padang Pariaman).

Kebudayaan Islam Prespektif Masa yang Akan Datang

Abad ke-15 Hijriah dicanangkan oleh seluruh umat Islam sebagai abad
kebangkitan kembali Islam. Chandra Muzaffar zaman kebangkitan Islam ini sebagai
suatu proses historis yang dinamis. Ada tiga pengertian tentang konsep kebangkitan
kembali Islam dikemukakan oleh muzzafar, dua diantaranya adalah: pertama, konsep ini
merupakan suatu penglihatan dari dalam, suatu cara pandang dalam mana kaum muslimin
melihat derasnya dampak agama dikalangan pemeluknya. Hal ini menyiratkan kesan
bahwa Islam menjadi penting kembali. Artinya, Islam memperoleh kembali pretise dan

Sejarah Kebudayaan Islam Masa Lalu, Sekarang, dan Prespektif yang Akan Datang Page 14
kehormatan dirinya. Kedua, kebangkitan Islam mengisyaratkan bahwa kedaan tersebut
telah terjadi sebelumnya. Maka dalam gerak kebangkitan kembali ini terdapat keterkaitan
masa lalu; bahwa kejayaan Islam pada masa lalu itu-jejak kehidupan nabi Muhammad
saw, dan pengikutnya memberi pegaruh besar terhadap pemikiran orang-orang yang
menaruh perhatian pada “jalan hidup”, Islam pada masa lalu. menurut Chandra Muzaffar,
kebangkitan Islam antara lain diilhami oleh beberapa factor, yaitu: pertama, kekecewaan
terhadap peradaban barat secara keseluruhan yang dipahami oleh generasi baru Islam.
Kedua gagalnya system sosial yang bertumpu pada kapitalisme dan sosialisme. Ketiga
ketahanan ekonomi Negara-negara Islam tertentu akibat melonjaknya harga minyak,
keempat rasa percaya diri kaum muslimin akan masa depan mereka akibat kemenangan
Mesir dan Isreal 1975, revolusi Iran tahun 1979, dan kemuculan Islam kembali abad 15
menurut kalender Islam.

Situasi yang melatarbelakangi dunia dewasa ini memang memungkinkan Islam


untuk hadir dan tampil kembali. Barat dengan kebudayaannya sudah diramalkan akan
tamat, sementara itu akan muncul peradaban baru yang bercorak keagamaan ideal.
Khurshid Ahmad, berbicara tentang “kita berjuang, dana masa depan adalah Islam”
ketika mengantarkan buku karya Abul A’la Maududi Islam Today, agaknya hal itu bukan
suatu ilusi. Sebab tak kurang dari seorang G.B. Shaw meramalkan bahwa Islam akan
dapat menancapkan eksistensinya di Eropa. Shaw, juga berbicara tentang daya-tarik
Islam. Soedjatmoko, mengemuakakan sebuah proyeksi yang menarik tentang masa depan
dunia. Soedjatmoko, mengatakan bahwa peradaban negara-negara industri tampaknya
sudak mencapai titik optimal dalam perkembangannya. Kelebihan yang tampaknya
belum dapat dikejar oleh negara-negara berkembang kini hanya tinggal di bidang
pesenjataan. Dalam keadaan demikian, negara-negara berkembang akan dituntut untuk
mengembangkan peradaban mereka sendiri[24]. Soedjatmoko, memperkirakan
munculnya tiga peradaban dunia dari negara-negara berkembang di masa depan, yakni :
[1] peradaban Senetik [bersumber pada dataran Cina] yang meliputi kawasan RRC, Krea,
Jepang dan Vietnam, [2] Peradaban Indik [bersumber dari ke Indiaan] dengan lingkup
sebagain kawasan Asia Tenggara, Srilangka dan anak benua India sendiri, dan [3]
Peradaban Islam yang membentang dari Asia Tenggara hingga ke Marokko.

Sejarah Kebudayaan Islam Masa Lalu, Sekarang, dan Prespektif yang Akan Datang Page 15
Khusus tentang munculnya peradaban Islam yang diramalkan Soedjatmoko
sebagai salah satu peradaban dunia nanti, jika dikaitkan dengan pengamatan sastrawan
Inggris, Shaw, ada relevansinya. Shaw, mengatakan bahwa agama di masa depan bagi
orang-orang yang berpendidikan, berilmu, berbudaya dan berkebudayaan adalah Islam.
“The future religion for the educated, enlightened and cultured people will be Islam.
Alisjahbana, dengan melihat potensi kebebasan umat Islam Indonesia dan kuatnya nilai
agama, nilai ilmu dan ekonomi pada kebudayaan Islam, menaruh perhatian khusus
dengan mengatakan : “Kalau lita lihat dan bandingkan berbagai-bagai kebudayaan
ekspresif, yaitu kebudayaan yang dikuasai oleh intuisi, perasaan dan fantasi agama dan
seni, mungkin kebudayaan Islam yang dianut sebagian terbesar dari rakyat Indonesia dan
yang kuat nilai agama maupun nilai ilmu dan ekonominya, seolah-olah teruntuk buat
serta mencari jawab soal-soal manusia abad ke-20”. Selanjutnya Alisjahbana
mengatakan, untuk melakukakan hal itu, ahli-ahli fikir Islam mesti kembali merumuskan
keseimbangan antara agama dan ilmu, antara kekudusan rahasia hidup dan alam semesta
dengan kenyataan dunia empirik yang dapat dikaji oleh pikiran. Jika ini dapat dilakukan,
maka tidak mustahil dalam zaman ini, umat Islam dapat memimpin seluruh dunia dalam
menghadapi masa yang akan datang.

Dari pemikiran yang dikemukakan di atas, sebenarnya kebangkitan Islam dan


kebudayaan tergantung kepada umat Islam sendiri, tergantung kepada amal-amal kultural
atau aktivitas-aktivitas kebudayaan yang dilakukannya. Maka, tanpa amal-amal kultural
atau kegiatan kultural, kebangkitan kebudayaan Islam akan hanya merupakan harapan
dan pengandaian saja. Tetapi apa yang dikatakan Toynbee [1889-1975 M] bahwa “masa
depan dari agama-agama besar di dunia sekarang ini, tergantung pada apa yang mereka
perbuat bagi umat manusia, di dalam abad di mana kita hidup”[29]. Di bagian lain,
Toynbee mengatakan, bahwa : “Sekarang ini pengharapan kita untuk menolong
peradaban dunia hanya tinggal kepada Islam yang masih sehat, kuat, belum telumuri
kebenarannya dengan perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan prinsip-prinsip
yang dibawanya sebagai modal untuk menolong seluruh dunia kemanusiaan”[30]. Maka
dalam hubungannya dengan kejayaan masa depan Islam, umat Islam sudah semestinya
terpanggil untuk memberdayakan energi, vitalitas dan etos kerjanya dalam rangka

Sejarah Kebudayaan Islam Masa Lalu, Sekarang, dan Prespektif yang Akan Datang Page 16
memperkaya karya-karya budaya dalam segala aspek hidup dan kehidupan umat dalam
memberi makna bagi manusia dan kemanusiaan.

Sejarah Kebudayaan Islam Masa Lalu, Sekarang, dan Prespektif yang Akan Datang Page 17
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari pembahasan di atas dapat di simpulkan bahwa Islam bukanlah kebudayaan


tetapi Islam mendorong manusia untuk berkebudayaan dengan kata lain Islam lah yang
menciptakan kebudayaan itu bukan kebudayaan yang menciptakan Islam.

B. SARAN

Dengan pemahaman di atas, kita dapat memulai untuk meletakan Islam dalam
kehidupan keseharian kita.Kita pun dapat membangun kebudayaan Islam dengan
landasan konsep yang berasal dari Islam pula.

Wallahu ‘alam bishawab

Sejarah Kebudayaan Islam Masa Lalu, Sekarang, dan Prespektif yang Akan Datang Page 18
DAFTAR PUSTAKA

Khaerul Wahidin dan Taqiyuddi. Sejarah Pendidikan Islam Umum & Indonesia. Cirebon:
Biro Penerbit Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Gunung Djati Cirebon. 1996.

Sudirman. Pembaharuan Hukum Islam: Mempertimbangkan Harun Nasution, dalam


Refleksi Pembaharuan Pemikiran Islam. Jakarta: LSAF. 1989.

Abu Bakar dan Istinah. Sejarah Peradaban Islam. Malang: UIN Malang Press. 2008.

Sejarah Kebudayaan Islam Masa Lalu, Sekarang, dan Prespektif yang Akan Datang Page 19

Anda mungkin juga menyukai