Anda di halaman 1dari 3

Nama : Khairul Imam

NIM : 140403068

Meningkakan Kesiagaan dan Ketahanan Supply Chain dalam Menghadapi


Bencana Alam

Bencana merupakan faktor eksternal yang tak terduga kedatangannya yang


meliputi segala sesuatu yang bersifat dekstruktif dan berjangka waktu tertentu
dalam memberikan dampak kerugian bagi perusahaan. Kerugian tersebut
menyasar pada hal-hal signifikan seperti kegiatan operasional dan keuangan
perusahaan. Jaringan rantai pasok bergerak sepanjang kegiatan manusia memiliki
peradaban dan permukiman, tak terkecuali di negara kepulauan dengan banyak
gunung aktif seperti Indonesia, Philipina dan Jepang. Bentuk-bentuk kemunduran
atau hancurnya jaringan rantai pasok dapat berupa, hilangnya infrastruktur
penunjang seperti tempat penyimpanan dan jalur transportasi, hilangnya data-data
informasi mengenai ketersediaan barang pada gudang-gudang, atau terputusnya
komunikasi antar pelaku rantai pasok. Kerugian-kerugian tersebut bila terus
menerus terjadi tidak hanya berdampak pada arus barang, tetapi juga berdampak
pada arus financial dan informasi.
Hal-hal ini telah disepakati dan dihimbau untuk menentukan langkah-
langkah yang akan dilakukan untuk meminimalkan besarnya dampak kerugian
dari bencana dan meningkatkan kecepatan menjalin kembali komunikasi dan
membentuk kembali jaringan rantai pasok. Secara umum kecepatan bangkit
kembali dari kerusakan bergantung besar dari ketahanan fasilitas-fasilitas
infrastruktur penunjang yang mampu bertahan dan kemampuan mempertahankan
arus komunikasi.
Langkah-langkah untuk bangkit dari bencana dan kembali secepat
mungkin untuk memulihkan jaringan rantai pasok telah ditawarkan oleh FEMA’s
Disaster Management Guide yang menjelaskan bagaimana mengatur model lokasi
yang strategis, aman dan mudah diakses untuk dijadikan infrastruktur penunjang
dalam rantai pasok untuk menghadapi bencana. Langkah-langkahnya adalah
sebagai berikut :
Langkah 1 : Identifikasi sumber daya penopang hidup dan informasi
darurat yang dibutuhkan di setiap lokasi yang ditempatkan di tempat aman.
Seperti dokumen penting, kontak para kepala/manajer/penangunng jawab secara
lengkap, peta wilayah, data lokasi cabang dan profil kantor perusahaan. Kemudian
life support yang disimpan beruapa obat-obatan, air dan alat komunikasi yang
energinya selalu tersimpan. Sumber daya penopang hidup diperlukan karena
ketersedian akses informasi tidak berguna bila ‘si pemberi informasi’ tidak dalam
keadaan hidup. Langkah 2 : Identifikasi semua fasilitas penting dalam rantai
pasok, maksudnya adalah selalu mencari sebanyak mungkin informasi alternatif
fasilitas yang memungkinkan untuk dipakai. Fasilitas penting ini adalah ruangan-
ruangan atau gedung-gedung yang cukup aman dan kokoh untuk menyimpan aset-
aset perusahaan yang frekuensi pengunaanya sering, yaitu manusia (tenaga
terdidik dan terlatih) dan barang (baik itu bahan baku produk maupun peralatan
penunjang operasi).
Langkah 3 : Menetapkan jangkauan-jangkuan pelayanan tiap-tiap fasilitas
darurat, maksudnya fasilitas-fasilitas yang dipakai sementara memiliki kapasitas
maksimumnya masing-masing. Jadi apabila bencana telah terjadi dan para pelaku
rantai pasok telah menemukan fasilitas-fasilitas berupa gedung atau ruangan yang
di daya gunakan, diharapkan penumpukan aset-aset perusahaan tidak terjadi di
suatu tempat. Hal ini malah memperlambat arus rantai pasok itu sendiri. Karena
itu pembagian tugas dan wewenang serta besarnya aset yang disimpan harus
disesuaikan. Langkah 4: Mengambil model pemetaan dalam pengambilan
keputusan, maksudnya adalah fasilitas-fasilitas itu tidak hanya dipilih berdasarkan
aman dan kokohnya saja. Tapi juga dipilih berdasarkan kemungkinan untuk saling
terhubung melalui transportasi.
Kunci untuk membangun kembali jaringan rantai pasok yang telah hancur
dan membuatnya kembali seperti semula seperti sebelum terkena bencana adalah
mempertahankan arus finansial, komunikasi dan mempertahankan aset. Karena itu
apabila suatu jaringan rantai pasok perusahaan hancur karena bencana, harus
segara dibentuk jaringan rantai pasok alternative baru dan memilih fasilitas-
fasilitas cadangan yang aman, hal ini bertujuan untuk mempertahankan arus
finansial dan mempertahankan aset-aset penting. Keempat langkah diatas akan
semakin efektif bila persiapannya telah dilakukan sebelum bencana datang

Anda mungkin juga menyukai