Anda di halaman 1dari 9

TUGAS

PENGETAHUAN LINGKUNGAN
Kasus Polusi Radioaktif di Beberapa Negara Dunia

Oleh:
KELAS B

1. Khairul Imam 140403068


2. M. Reiza Affandi 140403075

DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI


F A K U L T A S T E K N I K
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
M E D A N
2018
1. Pencemaran Radioaktif
1.1 Sumber Radiasi
Berdasarkan asalnya sumber radiasi pengion dapat dibedakan menjadi dua
yaitu sumber radiasi alam yang sudah ada di alam ini sejak terbentuknya, dan
sumber radiasi buatan yang sengaja dibuat oleh manusia untuk berbagai tujuan
(Tomohon, 2008).

1.2 Sumber Radiasi Alam


Radiasi yang dipancarkan oleh sumber radiasi alam disebut juga sebagai
radiasi latar belakang. Radiasi ini setiap harinya memajan manusia dan merupakan
radiasi terbesar yang diterima oleh manusia yang tidak bekerja di tempat yang
menggunakan radioaktif atau yang tidak menerima radiasi berkaitan dengan
kedokteran atau kesehatan. Radiasi latar belakang yang diterima oleh seseorang
dapat berasal dari tiga sumber utama yaitu :
1. Sumber radiasi kosmis
Radiasi kosmis berasal dari angkasa luar, sebagian berasal dari ruang antar
bintang dan matahari. Radiasi ini terdiri dari partikel dan sinar yang berenergi
tinggi dan berinteraksi dengan inti atom stabil di atmosfir membentuk inti
radioaktif seperti Carbon -14, Helium-3, Natrium -22, dan Be-7. Atmosfir bumi
dapat mengurangi radiasi kosmik yang diterima oleh manusia. Tingkat radiasi dari
sumber kosmik ini bergantung kepada ketinggian, yaitu radiasi yang diterima akan
semakin besar apabila posisinya semakin tinggi. Tingkat radiasi yang diterima
seseorang juga tergantung pada letak geografisnya.

2. Sumber radiasi terestrial


Radiasi terestrial secara natural dipancarkan oleh radionuklida di dalam
kerak bumi. Radiasi ini dipancarkan oleh radionuklida yang disebut primordial
yang ada sejak terbentuknya bumi. Radionuklida yang ada dalam kerak bumi
terutama adalah deret Uranium, yaitu peluruhan berantai mulai dari Uranium-238,
Plumbum-206, deret Actinium (U-235, Pb-207) dan deret Thorium (Th-232, Pb-
208).
Radiasi teresterial terbesar yang diterima manusia berasal dari Radon (R-
222) dan Thoron (Ra-220) karena dua radionuklida ini berbentuk gas sehingga
bisa menyebar kemana-mana. Tingkat radiasi yang diterima seseorang dari radiasi
teresterial ini berbeda-beda dari satu tempat ke tempat lain bergantung pada
konsentrasi sumber radiasi di dalam kerak bumi. Beberapa tempat di bumi yang
memiliki tingkat radiasi diatas rata-rata misalnya Pocos de Caldas dan Guarapari
di Brazil, Kerala dan Tamil Nadu di India, dan Ramsar di Iran.

3. Sumber radiasi internal yang berasal dari dalam tubuh sendiri


Sumber radiasi ini ada di dalam tubuh manusia sejak dilahirkan, dan bisa
juga masuk ke dalam tubuh melalui makanan, minuman, pernafasan, atau luka.
Radiasi internal ini terutama diterima dari radionuklida C-14, H-3, K-40, Radon,
selain itu masih ada sumber lain seperti Pb-210, Po-210, yang banyak berasal dari
ikan dan kerang-kerangan. Buah-buahan biasanya mengandung unsur K-40.

2. Sumber Radiasi Buatan


Sumber radiasi buatan telah diproduksi sejak abad ke 20, dengan ditemuk-
annya sinar-X oleh WC Rontgen. Saat ini sudah banyak sekali jenis dari sumber
radiasi buatan baik yang berupa zat radioaktif dan sumber pembangkit radiasi
(pesawat sinar-X dan akselerator). Radioaktif dapat dibuat oleh manusia
berdasarkan reaksi inti antara nuklida yang tidak radioaktif dengan neutron atau
biasa disebut sebagai reaksi fisi di dalam reactor atom. Radionuklida buatan ini
bisa memancarkan radiasi alpha, beta, gamma dan neutron.
Sumber pembangkit radiasi yang lazim dipakai yakni pesawat sinar-X dan
akselerator. Proses terbentuknya sinar-X adalah sebagai akibat adanya arus listrik
pada filamen yang dapat menghasilkan awan elektron di dalam tabung hampa.
Sinar-X akan terbentuk ketika berkas elektron ditumbukan pada bahan target.

3. Radioaktifitas yang Direkomendasikan


Berdasarkan ketentuan International Atomic Energy Agency, zat radioaktif
adalah setiap zat yang memancarkan radiasi pengion dengan aktifitas jenis lebih
besar dari 70 kilo Becquerel per kilogram atau 2 nanocurie per gram. Angka 70
kBq/kg atau 2 nCi/g tersebut merupakan patokan dasar untuk suatu zat dapat
disebut zat radioaktif pada umumnya. Jadi untuk radioaktif dengan aktifitas lebih
kecil dapat dianggap sebagai radiasi latar belakang.
Besarnya dosis radiasi yang diterima oleh pekerja radiasi tidak boleh
melebihi 50 milisievert per tahun, sedangkan besarnya dosis radiasi yang diterima
oleh masyarakat pada umumnya tidak boleh lebih dari 5 milisievert per tahun.
Di Koran-koran dan televisi, kita sering melihat artikel-artikel atau tayangan
yang berkaitan dengan nuklir, apakah itu mengenai rencana pembangunan PLTN
di Muria atau mengenai kebocoran air radioaktif dari PLTN Jepang setelah
diguncang gempa. Sering diberitakan pula mengenai kecelakaan reaktor
Chernobyl di Uni Sovyet yang menyebabkan kerusakan lingkungan, dan
menyebabkan penyebaran zat radioaktif kemana mana.
Juga bahaya-bahaya yang ditimbulkannya. Apabila kita mendengar kata
radiasi nuklir atau unsur-unsur radioaktif pada tayangan tersebut, yang terbayang
dalam benak kita adalah ledakan bom atom, orang yang terkena kanker dan
bayangan-bayangan mengerikan lainnya. Padahal, kalau kita membaca buku fisika
atau kimia mengenai radiasi nuklir dan partikel radioaktif (radionuklida), kita
akan tahu bahwa sebenarnya yang kita makan, kita hirup dan kita serap sehari-hari
juga mengandung hal-hal itu. Jadi radiasi nuklir atau partikel radioaktif bukanlah
semata-mata sesuatu yang terpendam di bumi dan diambil orang untuk membuat
bom atom atau untuk mencemari lingkungan dengan air radioaktif, seperti yang
banyak dipropagandaka

4. Dampak Radioaktif
Pengertian atau arti definisi pencemaran radioaktif adalah suatu pencemaran
lingkungan yang disebabkan oleh debu radioaktif akibat terjadinya ledakan
reaktor-reaktor atom serta bom atom. Yang paling berbahaya dari pencemaran
radioaktif seperti nuklir adalah radiasi sinar alpha, beta dan gamma yang sangat
membahayakan makhluk hidup di sekitarnya. Selain itu partikel-partikel neutron
yang dihasilkan juga berbahaya. Zat radioaktif pencemar lingkungan yang biasa
ditemukan adalah 90SR merupakan karsinogen tulang dan 131J (Bernatha,
Gilbert, 2009).
Apabila ada makhluk hidup yang terkena radiasi atom nuklir yang
berbahaya biasanya akan terjadi mutasi gen karena terjadi perubahan struktur zat
serta pola reaksi kimia yang merusak sel-sel tubuh makhluk hidup baik tumbuh-
tumbuhan maupun hewan atau binatang.
Efek serta Akibat yang ditimbulkan oleh radiasi zat radioaktif pada umat
manusia seperti berikut di bawah ini :
1. Pusing-pusing
2. Nafsu makan berkurang atau hilang
3. Terjadi diare
4. Badan panas atau demam
5. Berat badan turun
6. Kanker darah atau leukimia
7. Meningkatnya denyut jantung atau nadi
8. Daya tahan tubuh berkurang sehingga mudah terserang penyakit akibat sel
darah putih yang jumlahnya berkurang

5. Pertanyaan – pertanyaan Limbah Radioaktif


5.1 Apa itu limbah radioaktif ?
Ada beberapa pengertian limbah radioaktif
1. Zat radioaktif yang sudah tidak dapat digunakan lagi, dan atau
2. Bahan serta peralatan yang terkena zat radioaktif atau menjadi radioaktif, dan
sudah tidak dapat difungsikan. Bahan atau peralatan tersebut terkena atau
menjadi radioaktif kemungkinan karena pengoperasian instalasi nuklir atau
instalasi yang memanfaatkan radiasi pengion.

5.2 Ada berapa jeniskah limbah radioaktif ?


Jenis limbah radioaktif :
 Dari segi besarnya aktivitas dibagi dalam limbah aktivitas tinggi, aktivitas
sedang dan aktivitas rendah.
 Dari umurnya di bagi menjadi limbah umur paruh panjang, dan limbah umur
paruh pendek.
 Dari bentuk fisiknya dibagi menjadi limbah padat, cair dan gas.

5.3 Berasal darimanakah limbah radioaktif ?


Limbah radioaktif berasal dari setiap pemanfaatan tenaga nuklir, baik
pemanfaatan untuk pembangkitan daya listrik menggunakan reaktor nuklir,
maupun pemanfaatan tenaga nuklir untuk keperluan industri dan rumah sakit.

5.4 Bagaimana cara mengelola limbah radioaktif ?


Limbah radioaktif dikelola sedemikian rupa sehingga tidak membahayakan
masyarakat, pekerja dan lingkungan, baik untuk generasi sekarang maupun
generasi yang akan datang. Cara pengelolaannya dengan mengisolasi limbah
tersebut dalam suatu wadah yang dirancang tahan lama yang ditempatkan dalam
suatu gedung penyimpanan sementara sebelum ditetapkan suatu lokasi
penyimpanan permanennya.
Apabila dimungkinkan pengurangan volume limbah maka dilakukan proses
reduksi volume, misalnya menggunakan evaporator untuk limbah cair,
pembakaran untuk limbah padat maupun cair yang dibakar, ataupun pemanfaatan
untuk limbah padat yang bisa dimanfaatkan. Penyimpanan permanen dapat berupa
tempat di bawah tanah dengan kedalaman beberapa ratus meter untuk limbah
aktivitas tinggi dan waktu paruh panjang, atau dekat permukaan tanah dengan
kedalaman hanya beberapa puluh meter untuk limbah aktivitas rendah-sedang.

5.5 Apa bahayanya limbah radioaktif ?


Karena limbah memancarkan radiasi, maka apabila tidak diisolasi dari
masyarakat dan lingkungan maka radiasi limbah tersebut dapat mengenai manusia
dan lingkungan. Misalnya, limbah radioaktif yang tidak dikelola dengan baik
meskipun telah disimpan secara permanen di dalam tanah, radionuklidanya dapat
terlepas ke air tanah dan melalui jalur air tanah tersebut dapat sampai ke manusia.
Bahaya radiasi adalah, radiasi dapat melakukan ionisasi dan merusak sel organ
tubuh manusia. Kerusakan sel tersebut mampu menyebabkan terganggunya fungsi
organ tubuh. Disamping itu, sel-sel yang masih tetap hidup namun mengalami
perubahan, dalam jangka panjang kemungkinan menginduksi adanya tumor atau
kanker. Ada kemungkinan pula bahwa kerusakan sel akibat radiasi mengganggu
fungsi genetika manusia, sehingga keturunannya mengalami cacat.

5.6 Apakah limbah radioaktif yang telah diolah bisa dibuang ke


lingkungan ?
Limbah radioaktif sebagian dapat dibuang ke lingkungan apabila kandungannya
(konsentrasi dan radioaktivitasnya) telah dibawah batas ambang yang ditetapkan
oleh Pemerintah (Badan Pengawas Tenaga Nuklir, BAPETEN). Namun sebagian
lagi karena aktivitasnya dan umurnya panjang maka harus disimpan dalam jangka
yang sangat panjang.

5.7 Adakah hubungan limbah radioaktif dengan Limbah B3 ?


Sebenarnya definisi, limbah radioaktif adalah bagian dari limbah bahan berbahaya
dan beracun (B3), namun ada kalanya sebagian masyarakat membedakan kedua
jenis limbah tersebut. Menurut pandangan terakhir ini, terdapat istilah ‘mixed
waste’ (limbah campuran), yaitu limbah yang mengandung campuran unsur
radioaktif sekaligus B3. Sebagai contoh, dalam proses pembuatan bahan bakar
uranium, terdapat limbah yang mengandung asam (B3) dan radionuklida
sekaligus. Sehingga dalam penanganannya, kedua sifat bahaya tersebut (B3 dan
radioaktif) harus selalu dipertimbangkan.

5.8 Siapakah yang bertanggung jawab mengelola limbah radioaktif ?


Pengelolaan limbah radioaktif didefinisikan sebagai kegiatan pengumpulan,
pengangkutan, pengolahan, penyimpanan sementara serta penyimpanan secara
permanen. Apabila badan pengawas mengijinkan, maka kegiatan pengelolaan
tersebut sebagian boleh dilaksanakan oleh pihak penghasil limbah radioaktif, yaitu
dari pengumpulan sampai penyimpanan sementara. Namun penyimpanan
permanen dilaksanakan oleh BATAN. Apabila penghasil limbah radioaktif tidak
mampu melaksanakan kegiatan sebagian pengelolaan tersebut, maka pengelolaan
limbah radioaktif sepenuhnya kewajibanBATAN.Badan yang melakukan
pengawasan adalah Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) yang terpisah
dari badan pelaksana (BATAN). Hal ini sesuai dengan amanat UU No. 10 tahun
1997 tentang Ketenaganukliran.

5.9 Adakah dasar hukum yang mengatur mengenai limbah radioaktif ?


Dasar hukum yang mengatur limbah radioaktif adalah Undang-Undang No. 10
tahun 1997 tentang Ketenaganukliran, serta Peraturan pemerintah No. 27 tahun
2002 tentang Pengelolaan Limbah Radioaktif.

6. Kasus Radioaktif di Beberapa Negara


1. Kebocoran PLTN Fukushima di Jepang
Seperti kita ketahui pada 2011 lalu terjadi gempa yang sangat dahsyat dan
menimbulkan tsunami yang melanda Jepang. Pada saat terjadi tsunami
tersebut kira-kira 220 ton air dalam instalasi nuklir PLTN Fukushima bocor.
Dalam insiden ini pemburu paus menemukan 2 paus dilaut jepang
terkontaminasi radiasi walaupun masih dibawah batas normal.
2. Pengeboman Hiroshima dan Nagasaki pada PD II
Pada perang dunia kedua Amerika Serikat membombardir dua kota Jepang
yaitu Hiroshima dan Nagasaki. Nama kedua bom atom yang digunakan itu
ialah Fatman dan Litle Boy. Dimana dalam peristiwa bersajarah ini Jepang
langsung menyerah kepada Amerika Serikat.
3. Chernobyl-Ukraina
Inilah kebocoran PLTN yang paling populer diseluruh dunia. Diperkirakan
sekitar 56 kematian yang terjadi sebagai akibat langsung dari bencana ini, 47
orang di antaranya adalah pekerja reaktor nuklir tersebut, sedangkan 9
lainnya adalah anak-anak yang mengidap kanker thyroid. Sedangkan
diperkirakan 4.000 korban meninggal dunia akibat efek radiasi jangka
panjang. Tetapi dikarenakan saat itu Uni Soviet berusaha menutup-nutupi
jumlah korban sebenarnya, jumlah yang pasti tidaklah bisa diketahui, tetapi
WHO me-release korban yang meninggal dunia sebagai akibat tidak
langsung sebesar 9.000 orang.

DAFTAR PUSTAKA
Bernatha, Gilbert. 2009. Apakah pencemaran radio aktif itu?dan apa dampaknya?
(online) http://privacy.yahoo.com/privacy/us/answers/, diakses pada tanggal
7 september 2009.
Tomohon. 2008.Radioaktif. (online) http://ingebinzoez.wordpress.com/radioaktif/,
diakses pada tanggal 7 september 2009

Anda mungkin juga menyukai