James Hupp, Edward Elis III, Myron J Tucker. Contemporary of Oral Maxillofacial Surgery
5th ed. 2008.
Miloro, micahel. Peterson’s Principles of Oral and Maxiollofacial Surgery 2nd Edition. 2004
Pasien dengan diagnosis prehipertensi dokter gigi harus memberi tahu bahwa pasien
harus mengubah gaya hidupnya agar mengurangi risiko penyakit berkembang. Jika
modifikasi gaya hidup tidak cukup untuk mendapatkan tekanan darah yang diinginkan,
maka terapi menggunakan obat dapat dilakukan.
Pasien dengan hipertensi yang parah dan tidak terkontrol pasien memerlukan
perawatan sesegera mungkin, opname di rumah sakit, dan perlu dilakukan penurunan
tekanan darah sesegera mungkin dan perlu untuk dirawat di Intensive Care Unit.
Pasien dengan hipertensi yang parah tetapi dengan tanda dan gejala klinis yang tidak
membahayakan memerlukan perawatan segera, tetapi level hipertensi ini tidak
termasuk dalam kegawatdaruratan. Memerlukan perawatan berkala untuk mengurangi
tekanan darahnya dan perawatannya mencakup administrasi dari agen antihipertensi
yang diberikan secara oral dan memiliki efek singkat kemudian dilakukan penyesuaian
resimen pengobatan.
Antibiotik
Hindari penggunaan erythromycin dan clarithromycin (tidak azithromycin) dengan
calcium channel blockers, karena kombinasi tersebut dapat meningkatkan efek
hipotensi.
Analgesik
Hindari penggunaan jangka panjang NSAID (2 minggu), karena agen tersebut dapat
mengganggu efektivitas dari beberapa medikasi antihipertensi seperti α1 adrenergic
blockers dan direct vasodilator.
Anestesi
o Dosis rendah anestesi lokal dengan perbandingan 1:100,000 atau 1:200,000
epinephrine (e.g., 1 atau 2 carpules) pada pasien dengan tekanan darah < 180/110
mmHg. Kuantitas yang lebih besar mungkin dapat ditoleransi dengan baik, namun
dengan peningkatan risiko. Levonordefrin sebaiknya dihindari.
o Pada pasien dengan hipertensi tidak terkontrol (tekanan darah > 180/110 mmHg),
penggunaan epinephrine mungkin dapat ditoleransi tetapi sebaiknya didiskusikan
terlebih dahulu dengan dokter.
Kecemasan
Pasien dengan hipertensi yang merasa cemas atau takut merupakan indikasi untuk
preoperatif oral (triazolam) dan/atau intraoperatif inhalasi sedasi (nitrous oxide dan
oksigen). Terapkan protokol manajemen stress.
Tekanan darah
Pasien dengan tekanan darah < 180/110 mmHg dapat menerima beberapa kebutuhan
perawatan dental. Untuk pasien dengan tekanan > 180/110 mmHg, perawatan dental
sebaiknya ditunda sampai tekanan darah terkontrol. Jika mendesak atau keadaan
darurat yang mengharuskan perawatan dental, hal ini harus dilakukan dalam batasan
dan cara konservatif yang memungkinkan.
Posisi kursi
Hindari perubahan posisi yang terlalu cepat karena beberapa obat antihipertensi
menyebabkan ortostatik hipotensi.
Obat
Beberapa obat antihipertensi dilaporkan memiliki manifestasi oral. Nonselective β-
adrenergic blockers berpotensi mempengaruhi epinephrine, tetapi interaksi tersebut
bergantung pada dosis dan tidak terjadi pada dosis lazim.
Alat
Untuk pasien dengan hipertensi tingkat II (tekanan darah > 160/100 mmHg), pengawasan
periodik terhadap tekanan darah selama perawatan sebaiknya dilakukan.