a. Konsep kedua, Sistem prategang untuk kombinasi baja mutu tinggi dengan beton. Konsep ini
mempertimbangkan beton prategang sebagai kombinasi (gabungan) dari baja dan beton,
seperti pada beton bertulang, dimana baja menahan tarikan dan beton menahan tekanan,
dengan demikian kedua bahan membentuk kopel penahan untuk melawan momen eksternal
(Gambar 1.3). Pada beton prategang, baja mutu tinggi dipakai dengan jalan menariknya
sebalum kekuatannya dimanfaatkan sepenuhnya. Jika baja mutu tinggi ditanam pada beton,
seperti pada beton bertulang biasa, beton disekitarnya akan menjadi retak berat sebelum
seluruh kekuatan baja digunakan (Gambar 1.4). oleh karena itu, baja perlu ditarik
sebelumnya (pratarik) terhadap beton. Dengan menarik dan menjangkarkan ke beton
dihasilkan tegangan dan regangan yang diinginkan pada kedua bahan, tegangan dan regangan
tekan pada beton serta tegangan dan regangan pada baja. Kombinasi ini memungkinkan
pemakaian yang aman dan ekonomis dari kedua bahan dimana hal ini tidak dapat dicapai jika
baja hanya ditanamkan dalam bentuk seperti pada beton bertulang biasa.
Gambar 1.3 Momen penahan internal pada balok beton prategang dan beton bertulang
Gambar 1.4 Balok beton menggunakan baja mutu tinggi
b. Konsep ketiga, Sistem prategang untuk mencapai perimbangan beban. Konsep ini terutama
menggunakan prategang sebagai suatu usaha untuk membuat seimbang gaya-gaya pada
sebuah batang (lihat Gambar 1.5 dan Gambar 1.6).
Penerapan dari konsep ini menganggap beton diambil sebagai benda bebas dan
menggantikan tendon dengan gaya-gaya yang bekerja pada beton sepanjang beton.
Penampang struktur lebih kecil/langsing, sebab seluruh penampang dipakai secara efektif.
Pada beton bertulang,
Pada beton prategang,
Terlihat bahwa kekuatan penampang beton pratekan enam kali lebih besar jika dibandingkan
dengan beton bertulang.
Ketahanan geser balok bertambah, yang disebabkan oleh pengaruh pratekan yang
mengurangi tegangan tarik utama (akan di bahas lebih lanjut pada tegangan geser beton
prategang). Pemakaian kabel yang melengkung, khususnya dalam untuk bentang panjang
membantu mengurangi gaya geser yang timbul pada penampang tempat tumpuan.
Jumlah berat baja prategang jauh lebih kecil dibandingkan dengan berat baja tulangan biasa
(1/5 – 1/3), sehingga berkurangnya beban mati yang diterima pondasi.
Biaya pemeliharaan beton prategang lebih kecil, karena tidak adanya retak-retak pada kondisi
beban kerja (terhindar dari bahaya korosi).
b. Kerugian
Dituntut kwalitas bahan yang lebih tinggi (pemakaian beton dan baja mutu yang lebih tinggi),
yang harganya lebih mahal.
Dituntut keahlian dan ketelitian yang lebih tinggi.
1.7 Material
a) Beton
Beton berkekuatan tinggi adalah perlu di dalam beton prategang oleh karena materialnya
memberikan tahanan yang tinggi dalam tegangan tarik, geser, pengikatan dan dukungan.
Dalam daerah angker, yang tegangan-tegangan dukungnya menjadi lebih tinggi, beton
berkekuatan tinggi selalu lebih disukai untuk menghindarkan pengangkuran yang khusus,
sehingga dapat memperkecil biaya.
Pada beton prategang penting untuk mengetahui diagram tegangan-regangan untuk
memperkirakan kehilangan gaya prategang dan juga untuk analisis penampang.
Untuk lebih memahami sifat-sifat dan karakteristik dari beton mutu tinggi, pembaca hendaknya
mempelajari dari peraturan-peraturan tentang beton yang berlaku.
Pada baja prategang diagram tegangan regangannya tidak tetap, tergantung dari diameter baja
dan bentuknya.
Sedangkan pada baja biasa, mempunyai diagram tegangan-regangan yang tetap untuk setiap
diameter.
Pretensioned beton
Tendon prategang pada awalnya dikencangkan antara abutment tetap dan berlabuh. Dengan
bekisting di tempat, beton cor di sekitar tendon baja yang sangat stres dan sembuh. Ketika beton
telah mencapai kekuatan yang diperlukan nya, kabel dipotong atau dilepaskan dari
abutment. Sebagai baja yang sangat menekankan upaya untuk kontrak, beton yang
dikompresi. Prategang yang disampaikan melalui ikatan antara baja dan beton. Anggota beton
Pretensioned sering pracetak di pretensioning tempat tidur cukup lama untuk mengakomodasi unit
identik secara simultan. Untuk mengurangi waktu siklus konstruksi, curing uap dapat digunakan
untuk memfasilitasi kenaikan kekuatan yang cepat beton dan beton sering ditekankan dalam waktu
24 jam casting. Karena beton biasanya menekankan pada usia dini, pemendekan elastis dari strain
rangkak beton dan selanjutnya cenderung tinggi. Ini pemendekan tergantung waktu yang relatif
tinggi beton menyebabkan penurunan yang signifikan dalam regangan tarik di berikat, baja
prategang dan kehilangan prategang yang relatif tinggi.
Pasca Dikencangkan Beton
Dengan bekisting dalam posisi, beton cor di sekitar saluran berongga yang tetap untuk setiap
profil yang diinginkan. Tendon baja biasanya di tempat, tanpa tekanan di dalam saluran selama
menuangkan beton, atau sebagai alternatif dapat berulir melalui saluran pada beberapa waktu
kemudian. Ketika beton telah mencapai kekuatan yang diperlukan, yang tendon
dikencangkan. Tendon dapat ditekankan dari satu ujung dengan ujung berlabuh atau mungkin
ditekankan dari kedua ujungnya. Tendon tersebut kemudian berlabuh di setiap akhir
menekankan. Beton dikompresi selama operasi menekankan dan pratekan dipertahankan setelah
tendon yang berlabuh oleh bantalan pada pelat penjangkaran akhir ke beton.Pasca-dikencangkan
tendon juga memaksakan gaya transversal ke anggota mana pun arah perubahan kabel. Setelah
tendon telah berlabuh dan tidak lebih menekankan diperlukan, saluran-saluran yang berisi tendon
sering diisi dengan grout di bawah tekanan. Dengan cara ini, tendon terikat beton dan lebih efisien
dalam mengendalikan retak dan memberikan kekuatan batas. Tendon Berikat juga cenderung
menimbulkan korosi atau menyebabkan masalah keamanan jika tendon yang kemudian hilang atau
rusak. Dalam beberapa situasi, bagaimanapun, khususnya di Amerika Utara dan Eropa, tendon tidak
grout untuk alasan ekonomi dan tetap secara permanen terikat. Sebagian besar beton pratekan situ
adalah pasca-dikencangkan. Jack hidrolik relatif ringan dan portabel membuat di lokasi pasca-
tensioning proposisi menarik. Post-tensioning juga digunakan untuk konstruksi segmental besar-
span girder jembatan.Prategang juga dapat dikenakan pada anggota baru atau yang ada dengan
menggunakan tendon eksternal atau seperti perangkat sebagai jack datar. Sistem ini berguna untuk
operasi prategang sementara tapi dapat dikenakan tinggi tergantung waktu kerugian.