A. Identitas Istri/Suami
Pendidikan : SD / SD
D. Riwayat Reproduksi
1. Riwayat Haid
a. Menarche : 14 tahun
b. Lamanya : 5-7 hari
c. Siklus haid : 28-30 hari
d. Dismenorrhea : tidak ada
2. Riwayat Obstertik
Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
3. Riwayat KB
Ibu pernah menjadi akseptor KB suntik 3 bulan, keluhan selama menjadi
akseptor adalah haid tidak teratur, berhenti pada tahun 2014 karena ingin
memiliki anak.
H. Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum ibu baik
b. Kesadaran komposmentis
c. Tanda-tanda vital :
1) Tekanan darah : 120/80 mmHg
2) Nadi : 80x/menit
3) Suhu : 36,5 oC
4) Pernapasan : 22x/menit
2. Kepala dan wajah
a. Kepala : tampak bersih, rambut tidak berketombe dan tidak mudah
rontok
b. Wajah : ekspresi wajah meringis, tidak ada oedema, mata simetris kiri
dan kanan, konjungtiva merah muda dan sclera putih bersih, hidung tidak
ada polip
c. Mulut dan gigi : bibir merah muda dan lembab, tidak ada caries pada
gigi
d. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, kelenjar limfe dan vena
jugularis
e. Payudara : simetris kiri dan kanan, putting susu menonjol, terjadi
hiperpigmentasi pada areola mammae, tidak ada benjolan dan nyeri tekan,
keluar kolostrum bila dipencet
f. Abdomen : tidak ada luka bekas operasi, tampak linea nigra, striae
alba dan tonus otot tegang
1) Leopold 1 : TFU 3jrbpx (36 cm), bokong, LP : 75 cm
2) Leopold 2 : PUKA
3) Leopold 3 : kepala
4) Leopold 4 : BDP (divergen)
DJJ : 138 x/ menit
TBJ : TFU x LP
: 36 x 75 = 2700 gram\
HIS / Kontraksi Uterus 2 x 10 ( 30 – 35 )
g. Genetalia : tampak pengeluaran lender dan darah
Pemeriksaan dalam (VT) tanggal 13 September 2017 pukul : 18.50 WITA
1) Vulva dan vagina : Tidak ada kelainan
2) Cervix : Lunak, Tebal
3) Pembukaan : 5 cm
4) Ketuban : Utuh
5) Presentasi : Kepala;
6) Penurunan : Hodge I - II
7) Penumbungan : Tidak ada
8) Molage : Tidak ada
9) Kesan Panggul : normal
10) Pelepasan : Lendir dan Darah
h. Ekstremitas : tidak ada oedema dan varises pada kaki, reflex patella +
kiri dan kanan
A. GIVPIIIA0
DS : Ini kehamilan keempat dan tidak pernah keguguran
DO : tonus otot tampak kendor, tampak striae alba
Analisa dan interpretasi data :
1. Tonus otot tanpak kendor karena pembesaran perut dan peregangan
otot-otot kehamilan yang lalu
2. Adanya linea nigra dan striae albicans disebabkan karena terjadinya
hyperpigmentasi kulit oleh pengaruh Melanophore Stimulating Hormon
(MSH) lobus hypofisis anterior dan pengaruh kelenjar supra renalis yang
meningkat setelah persalinan. Striae livide ini akan berubah warna menjadi
putih yang disebut striae albicans. (Prawirohardjo Sarwono, 2002)
D. Presentase Kepala
DS : sering merasakan gerakan menendang pada sebelah kiri perutnya
DO : palpasi Leopold 1 teraba bokong, palpasi Leopold 3 terba kepala di bagian
terendah
Analisa dan interpretasi data :
Apabila palpasi Leopold 1 teraba bagian lunak, kurang melenting dan tidak
bundar serta pada palpasi Leopold 3 teraba bagian bulat, keras, melenting maka
presentase janin dalam rahim adalah presentase kepala karena berat kepala lebih
besar dari bokong. Menurut teori akomodasi bahwa bentuk fundus yang
sedemikian rupa sehingga volume bokong dan ekstremitas yang lebih besar
berada di atas ruang yang lebih besar, kepala menyesuaikan diri dengan ruang
yang lebih kecil pada PAP (Pintu Atas Panggu).(Prawirihardjo Sarwono, 1999)
E. BDP (divergen)
DS : -
DO : palpasi Leopold 3 kepala sudah tidak bisa digerakkan dan palpasi Leopold 4
kepala sudah masuk dalam panggul (BDP)
Analisa dan interpretasi data :
Pada palpasi Leopold 3 teraba bagian terendah janin sudah tidak bisa digerakkan
dan palpasi Leopold 4, kedua tangan pemeriksa sudah tidak bisa bertemu
(divergen). Ini menandakan bahwa bagian terendah janin sudah masuk dalam
rongga panggul. (Manuaba ibg 1998 hal. 136)
F. Intra Uterine
DS : ibu tidak pernah merasak nyeri perut yang hebat
DO : pada palpasi teraba bagian janin . Serta tidak ada nyeri tekan saat dipalpasi
Analisa dan interpretasi data :
Bagian dari uterus yang merupakan tempat berkembangnya janin adalah cavum
uteri dimana pada bagian ini hasil konsepsi tumbuh dan berkembang hingga aterm
tanpa menyebabkan adanya rasa nyeri. (Manuaba ibg 1998)
Tidak ada data yang menunjang untuk perlunya dilakukan tindakan kolaborasi
A. Diagnosa
GIVPIIIA0, gestasi 40 minggu 1 hari, situs memanjang, PUKA, presentasi kepala,
BDP, intra uterine, tunggal, hidup, keadaan ibu dan janin baik, inpartu kala I fase
Aktif
B. Tujuan
1. Persalinan berlangsung normal
2. Keadaan ibu dan janin baik
3. Kontraksi uterus kuat dan teratur
4. Ibu dapat beradaptasi dengan nyeri
C. Kriteria
1. Pembukaan lengkap paling lambat 5 jam kemudian yaitu pukul 23.50
WITA disertai penurunan kepala hodge IV. His semakin sering, durasi
semakin lama, interval semakin pendek, frekuensi semakin bertambah dalam
10 menit
2. Tanta-tanda vital dalam batas normal
a. Tekanan darah : systole : 90-120 mmHg
diastole : 60-90 mmHg
b. Nadi : 60-100x/ menit
c. Suhu : 36,5oC - 37,5oC
d. Pernapasan : 16-24x/ menit
3. DJJ terdengar jelas, kuat dan teratur dengan frekuensi 120-160x/ menit
4. Kontraksi uterus adekuat 4x10 menit dengan durasi > 40 detik
5. Ibu dapat menyesuaikan diri dengan nyeri
D. Intervensi
1. Sampaikan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga
Rasional : dengan memberitahu hasil pemeriksaan, ibu dan keluarga akan
merasa lebih tenang dengan mengetahui keadaannya dan keadaan janinnya
serta kemajuan persalinannya
2. Anjurkan ibu untuk mengosongkan kandung kemih
Rasional : kandung kemih yang penuh dapat menyebabkan rasa tidak nyaman
pada ibu dan dapat menghambat penurunan kepala janin
3. Jelaskan manfaat nyeri persalinan pada ibu dan keluarga
Rasional : dengan adanya nyeri menandakan adanya kemajuan persalinan dan
mengurangi kecemasan yang dapat mengganggu proses persalinan
4. Anjurkan ibu untuk melakukan teknik relaksasi yaitu napas panjang
melalui hidung dan menghembuskan lewat mulut jika his timbul
Rasional : dengan teknik relaksasi akan meningkatkan suplai O2 sehingga
mengurangi rasa nyeri. Pada kontraksi terjadi ketegangan yang hebat,
ketegangan ini akan berkurang dengan adanya pengaturan napas
5. Anjurkan ibu untuk memilih posisi yang menguntungkan dengan tidur
miring kiri atau miring kanan secara bergantian
Rasional : baring miring ke salah satu sisi dapat meningkatkan aliran oksigen
ke janin karena mencegah penekanan pada vena cava inferior oleh uterus yang
membesar yang dapat mengurangi suplai darah ibu ke jantung sehingga
mempengaruhi output ke jantung
6. Beritahu keluarga untuk memberikan cairan dan intake nutrisi yang
cukup kepada ibu
Rasional : dengan cairan dan nutrisi yang cukup dapat memberi energi
terhadap ibu sehinggan membantu dan memudahkan ibu dalam proses
persalinan
7. Beri support dan motivasi pada ibu dan keluarga
Rasional : diharapkan ibu dan keluarga tetap optimis dan bersemangat dalam
menghadapi persalinan dan kelahiran bayinya
8. Bimbing ibu cara mengedan yang efektif dan minta ibu untuk
mengedan saat his muncul
Rasional : mengedan dengan cara yang efektif akan memudahkan ibu dalam
proses persalinannya
9. Observasi TTV tiap 4 jam
Rasional : untuk memantau keadaan umum ibu
10. Observasi DJJ, nadi dan his tiap 30 menit
Rasional : untuk memantau keadaan janin dan observasi nadi untuk
memantau keadaan ibu
11. Lakukan pemeriksaan dalam (VT) tiap 4 jam atau bila ada indikasi
Rasional : untuk mengetahui kemajuan persalinan
12. Siapkan diri dan alat partus
Rasional : persiapan diri penolong dapat mencegah terjadinya infeksi, alat
partus yang tersedia merupakan factor yang membantu melancarkan tindakan
yang dilakukan
13. Memantau kemajuan persalinan dengan partograf
Rasional : merupakan standarisasi pelayanan kebidanan dan menilai kemajuan
persalinan, keadaan ibu dan janin serta memudahkan dalam pengambilan
keputusan klinik serta asuhan selanjutnya
LANGKAH VI IMPLEMENTASI
1. Menyampaikan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga bahwa
keadaan ibu dan janin baik
2. Menganjurkan ibu untuk mengosongkan kandung kemih
Hasil : ibu sudah BAK
3. Menjelaskan manfaat nyeri persalinan pada ibu dan keluarga
Hasil : ibu mengerti dan tidak terlalu cemas dengan nyeri yang ia rasakan
4. Menganjurkan ibu untuk melakukan teknik relaksasi yaitu napas
panjang melalui hidung dan menghembuskan lewat mulut jika his timbul
Hasil : ibu menarik napas panjang melalui hidung dan menghembuskan lewat
mulut saat his timbul
5. Menganjurkan ibu untuk memilih posisi yang menguntungkan dengan
tidur miring kiri atau miring kanan secara bergantian
Hasil : ibu memilih untuk tidur miring kiri
6. Memberitahu keluarga untuk memberikan cairan dan intake nutrisi
yang cukup kepada ibu
Hasil : ibu telah menghabiskan ½ porsi makanan dan 1 gelas air minum yang
diberikan oleh keluarga
7. Memberi support dan motivasi pada ibu dan keluarga
Hasil : ibu semangat dan optimis menghadapi persalinannya
8. Membimbing ibu cara mengedan yang efektif dan meminta ibu untuk
mengedan saat his muncul
Hasil : ibu mengetahui cara mengedan yang efektif yaitu mengedan yang
bertumpu pada perut bukan pada leher
9. Mengobservasi TTV tiap 4 jam
Hasil : a. Tekanan darah : 120/80 mmHg
b. Nadi : 80x/menit
c. Suhu : 36,6 oC
d. Pernapasan : 22x/menit
10. Mengobservasi DJJ, nadi dan his tiap 30 menit
Hasil :
19:20 80 23
19:50 80 22
20:20 82 24
20:50 83 25
21:20 83 24
21:50 83 24
12. Melakukan pemeriksaan dalam (VT) tiap 4 jam atau bila ada indikasi
Hasil :
VT Waktu 18:50 22:00
10
Pembukaan (cm) 5
Lengkap
Ketuban + J
Penyusupan - -
Penumbungan - -
LANGKAH VI EVALUASI
Tanggal 13 September 2017
1. Persalinan berlangsung normal ditandai dengan p embukaan lengkap
2. Kondisi ibu dalam batas normal ditandai dengan :
TTV
Tekanan Darah: 120/80 mmHg
Nadi : 80x/menit
Suhu : 36,6 oC
Pernapasan : 22x/menit
3. His yang adekuat ditandai dengan frekuensi his 4x10 menit dengan durasi 40-
45”
4. Ibu dapat beradaptasi dengan nyeri ditandai dengan mengelus-elus perut dan
punggungnya serta meringis dan menarik napas panjang saat ada his