Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEBIDANAN INTRANATAL FISIOLOGI

PADA NY “S” GESTASI 40 MINGGU 1 HARI


DI PUSKESMAS JUMPANDANG BARU
TANGGAL 13 SEPTEMBER 2017

No. Registrasi : 298 / 30 / RB / KB / 1 x / 2017

Tanggal Masuk : 13 September 2017 Pukul : 18.45 WITA

Tanggal Partus: 13 September 2017 Pukul : 22.10 WITA

Tanggal Pengkajian : 13 Sepember 2016 Pukul : 18.40 WITA

Nama Pengkaji : Khusnul Amirah

LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR

A. Identitas Istri/Suami

Nama : Ny “D” / Tn “H”

Umur : 24 Tahun / 35 Tahun

Nikah/Lamanya : Pertama / ± 13 Tahun

Suku : Makassar / Makassar

Agama : Islam / Islam

Pendidikan : SD / SD

Pekerjaan : IRT / Buruh Harian

Alamat : Jln. Sultan Abdullah 1 kel. Tallo Kec. Tallo

Gol.Darah : AB / Tidak Diketahui

B. Riwayat Persalinan Sekarang


Ibu masuk kamar bersalin dengan keluhan nyeri perut bagian bawah tembus
belakang sejak tanggal 13 September 2017 pukul 17:45 WITA, hilang timbul
semakin sering dan semakin lama disertai pelepasan lendir dan darah. Cara
mengatasi nyerinya dengan mengelus-elus punggungnya, istirahat terakhir pada
tanggal 13 September 2017 pukul 05:00 WITA, makan terakhir pukul 14:00
WITA, BAB terakhir pukul 06:00 WITA
C. Riwayat kehamilan sekarang
Hamil keempat tidak pernah keguguran, HPHT tanggal 06 Desember 2017,
HTP tanggal 16 Juni 2017, pergerakan janin sejak bulan Mei hingga sekarang
paling kuat bergerak disebelah kiri ibu, pemeriksaan kehamilan sebanyak 3 kali,
pada :

Tgl Keluhan BB TD Pemeriksaan Umur LAB Terapi dan


(mmHg)
Abdomen Kehamilan Konseling

4 /4/2017 Tidak ada 54 110/80 TFU ½ pst sym, 14 - 16 HB : 12 gr TT1, Fe,


Keluhan ball, DJJ + % Istirahat cukup,
Golda makan buah
:AB dan sayur

3/5/2017 Tidak ada 57 120/70 TFU 2 jr b pst, 18 - 20 TT2, Fe2,


keluhan ball, DJJ + Tanda bahaya
kehamilan dan
ketidak
nyamanan
Trim. II

30/8/2017 Kram 55 120 / 80 TFU 3 jr b px, 34 - 36 Fe3, Pantau


PuKa, Kepala, pergerakan
BAP, DJJ janin, cara
126x/menit mengatasi kram

D. Riwayat Reproduksi
1. Riwayat Haid
a. Menarche : 14 tahun
b. Lamanya : 5-7 hari
c. Siklus haid : 28-30 hari
d. Dismenorrhea : tidak ada
2. Riwayat Obstertik
Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

KEHAMILAN PERSALINAN NIFAS

Anak Tahun Umur Penolon Jenis PB/BB S Lama Keadaan


ke Kehamilan Persalina Menyusui
g e
n
x

1 2004 Aterm Bidan Spontan 49 cm/ P ± 11 Hidup


2800 13
bulan
gr tahun

2 2006 Aterm Bidan Spontan 48 cm/ P ±9 Hidup


2500 11
bulan
gr tahun

4 2012 Aterm Bidan Spontan 50 cm/ L ±7 Hidup


2800 5 tahun
bulan
gr

3 2017 Kehamilan Sekarang

3. Riwayat KB
Ibu pernah menjadi akseptor KB suntik 3 bulan, keluhan selama menjadi
akseptor adalah haid tidak teratur, berhenti pada tahun 2014 karena ingin
memiliki anak.

E. Riwayat Kesehatan yang Lalu dan Sekarang


1. Tidak ada riwayat penyakit Jantung, Hipertensi, Diabetes Melitus,
Malaria, Thypoid, Asma dan TBC
2. Tidak pernah menderita penyakit kelamin ( PMS ) seperti : Gonerhoe,
Sifilis, dan HIV
3. Tidak ada riwayat ketergantungan obat-obatan, alkohol, dan merokok
4. Obat-obatan dan vitamin yang pernah dikonsumsi selama hamil :
Tablet Fe, B.com dan Kalk (diberikan oleh bidan)
F. Riwayat Psikoososial, Spiritual dan Ekonomi
Ibu merasa senang dengan kehamilannya, suami beserta keluarga mendukung
kehamilan tersebut. Pengambil keputusan dalam keluarga adalah suami dan ibu.
Ibu yakin bahwa kehamilan ini adalah karunia Tuhan YME dan selalu berdoa agar
kehamilan berlangsung lancar dan dimudahkan dalam persalinannya. Penghasilan
suami sebagai buruh harian cukup untuk kebutuhan sehari – hari keluarga. Ibu
berencana melahirkan di PKM Jumpandang Baru dibantu oleh Bidan. Biaya
persalinan ditanggung oleh BPJS dan tabungan selama hamil

G. Riwayat Pemenuhan Kebutuhan Dasar


1. Kebutuhan Nutrisi
a. Selama hamil : nafsu makan ibu baik, frekuensi 3-4 kali/hari. Ibu
mengonsumsi nasi, sayur, dan kadang-kadang buah. Frekuensi minum 6-8
gelas/hari
b. Selama inpartu : nafsu makan dan minum berkurang
2. Kebutuhan eliminasi
BAK dan BAB teratur setiap hari
3. Pola aktivitas
Ibu melakukan pekerjaan rumah dibantu oleh suami dan anak-anaknya
4. Kebutuhan istirahat dan tidur
Tidur siang teratur, tidur malam teratur biasanya sekitar 7-8 jam
5. Personal hygiene
Mandi 2x sehari, sikat gigi 3x sehari atau setiap selesai makan dan keramas 3x
seminggu

H. Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum ibu baik
b. Kesadaran komposmentis
c. Tanda-tanda vital :
1) Tekanan darah : 120/80 mmHg
2) Nadi : 80x/menit
3) Suhu : 36,5 oC
4) Pernapasan : 22x/menit
2. Kepala dan wajah
a. Kepala : tampak bersih, rambut tidak berketombe dan tidak mudah
rontok
b. Wajah : ekspresi wajah meringis, tidak ada oedema, mata simetris kiri
dan kanan, konjungtiva merah muda dan sclera putih bersih, hidung tidak
ada polip
c. Mulut dan gigi : bibir merah muda dan lembab, tidak ada caries pada
gigi
d. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, kelenjar limfe dan vena
jugularis
e. Payudara : simetris kiri dan kanan, putting susu menonjol, terjadi
hiperpigmentasi pada areola mammae, tidak ada benjolan dan nyeri tekan,
keluar kolostrum bila dipencet
f. Abdomen : tidak ada luka bekas operasi, tampak linea nigra, striae
alba dan tonus otot tegang
1) Leopold 1 : TFU 3jrbpx (36 cm), bokong, LP : 75 cm
2) Leopold 2 : PUKA
3) Leopold 3 : kepala
4) Leopold 4 : BDP (divergen)
DJJ : 138 x/ menit
TBJ : TFU x LP
: 36 x 75 = 2700 gram\
HIS / Kontraksi Uterus 2 x 10 ( 30 – 35 )
g. Genetalia : tampak pengeluaran lender dan darah
Pemeriksaan dalam (VT) tanggal 13 September 2017 pukul : 18.50 WITA
1) Vulva dan vagina : Tidak ada kelainan
2) Cervix : Lunak, Tebal
3) Pembukaan : 5 cm
4) Ketuban : Utuh
5) Presentasi : Kepala;
6) Penurunan : Hodge I - II
7) Penumbungan : Tidak ada
8) Molage : Tidak ada
9) Kesan Panggul : normal
10) Pelepasan : Lendir dan Darah
h. Ekstremitas : tidak ada oedema dan varises pada kaki, reflex patella +
kiri dan kanan

LANGKAH II IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH AKTUAL


GIVPIIIA0, gestasi 40 minggu 1 hari, situs memanjang, PUKA, presentasi kepala, BDP,
intra uterine, tunggal, hidup, keadaan ibu dan janin baik, inpartu kala I fase aktif.

A. GIVPIIIA0
DS : Ini kehamilan keempat dan tidak pernah keguguran
DO : tonus otot tampak kendor, tampak striae alba
Analisa dan interpretasi data :
1. Tonus otot tanpak kendor karena pembesaran perut dan peregangan
otot-otot kehamilan yang lalu
2. Adanya linea nigra dan striae albicans disebabkan karena terjadinya
hyperpigmentasi kulit oleh pengaruh Melanophore Stimulating Hormon
(MSH) lobus hypofisis anterior dan pengaruh kelenjar supra renalis yang
meningkat setelah persalinan. Striae livide ini akan berubah warna menjadi
putih yang disebut striae albicans. (Prawirohardjo Sarwono, 2002)

B. Gestasi 40 minggu 1 hari


DS : HPHT 06 Desember 2016
DO : tanggal pengkajian 13 September 2017, HTP 12 September 2017,
pengukuran TFU 3jrbpx (36 cm)
Analisa dan interpretasi data :
1. Dari HPHT tanggal 06 Desember 2016 sampai tanggal pengkajian 13
September 2017 maka umur kehamilan 40 minggu 1 hari dihitung dengan
menggunakan rumus neagle. Usia kehamilan sesuai dengan tinggi fundus uteri
yaitu usia kehamilan 38-40 minggu, TFU 3jrbpx (32-38 cm). (Prawirohardjo
Sarwono, Ilmu Kebidanan hal. 186)
2. Menurut MC Donald, tuanya kehamilan dalam bulan dapat diukur
dengan jarak fundus ke sympisis, TFU dalam cm dibagi 3.5 (Sinopsis Obstetri
Fisiologi)
C. Situs memanjang dan PUKA
DS : pergerakan janin dirasakan lebih kuat di sebelah kiri perut ibu
DO :
1) Leopold 1 : TFU 3jrbpx (36 cm), bokong, LP : 75 cm
2) Leopold 2 : PUKA
3) Leopold 3 : kepala
4) Leopold 4 : BDP (divergen)
DJJ terdengar jelas, kuat dan teratur pada kuadran kanan bawah perut ibu
dengan frekuensi 138x/menit
Analisa dan interpretasi data :
1. Pada palpasi Leopold 2, apabila teraba punggung berarti situs
memanjang, sedangkan apabila teraba bokong berarti situs melintang.
(Manuaba IBG 1998)
2. Palpasi pada Leopold 2 teraba tahanan keras, lebar seperti papan pada
sisi kanan perut ibu dan sebelah kiri perut ibu teraba bagian-bagian kecil yaitu
lengan dan tungkai
3. DJJ yang terdengar jelas pada bagian kanan bawah perut ibu
menandakan bahwa punggung janin berada disebelah kanan

D. Presentase Kepala
DS : sering merasakan gerakan menendang pada sebelah kiri perutnya
DO : palpasi Leopold 1 teraba bokong, palpasi Leopold 3 terba kepala di bagian
terendah
Analisa dan interpretasi data :
Apabila palpasi Leopold 1 teraba bagian lunak, kurang melenting dan tidak
bundar serta pada palpasi Leopold 3 teraba bagian bulat, keras, melenting maka
presentase janin dalam rahim adalah presentase kepala karena berat kepala lebih
besar dari bokong. Menurut teori akomodasi bahwa bentuk fundus yang
sedemikian rupa sehingga volume bokong dan ekstremitas yang lebih besar
berada di atas ruang yang lebih besar, kepala menyesuaikan diri dengan ruang
yang lebih kecil pada PAP (Pintu Atas Panggu).(Prawirihardjo Sarwono, 1999)

E. BDP (divergen)
DS : -
DO : palpasi Leopold 3 kepala sudah tidak bisa digerakkan dan palpasi Leopold 4
kepala sudah masuk dalam panggul (BDP)
Analisa dan interpretasi data :
Pada palpasi Leopold 3 teraba bagian terendah janin sudah tidak bisa digerakkan
dan palpasi Leopold 4, kedua tangan pemeriksa sudah tidak bisa bertemu
(divergen). Ini menandakan bahwa bagian terendah janin sudah masuk dalam
rongga panggul. (Manuaba ibg 1998 hal. 136)
F. Intra Uterine
DS : ibu tidak pernah merasak nyeri perut yang hebat
DO : pada palpasi teraba bagian janin . Serta tidak ada nyeri tekan saat dipalpasi
Analisa dan interpretasi data :
Bagian dari uterus yang merupakan tempat berkembangnya janin adalah cavum
uteri dimana pada bagian ini hasil konsepsi tumbuh dan berkembang hingga aterm
tanpa menyebabkan adanya rasa nyeri. (Manuaba ibg 1998)

G. Tunggal dan Hidup


DS : ibu mengatakan janinnya bergerak kuat pada bagian perut sebelah kiri
DO :
1) Leopold 1 : TFU 3jrbpx (36 cm), bokong, LP : 75 cm
2) Leopold 2 : PUKA
3) Leopold 3 : kepala
4) Leopold 4 : BDP (divergen)
DJJ terdengar jelas, kuat dan teratur pada kuadran kanan bawah perut ibu
dengan frekuensi 138x/menit
Analisa dan interpretasi data :
Pada suatu kehamilan, janin dikatakan tunggal apabila pembesaran perut sesuai
dengan umur kehamilan, saat palpasi teraba satu kepala, satu punggung dan
bagian-bagian terendah janin. DJJ terdengar jelas dominan hanya pada satu titik
atau bagian serta pergerakan janin dirasakan ibu hanya pada satu sisi saja.

H. Keadaan Ibu dan Janin Baik


1. Keadaan ibu baik
DS : ibu tidak pernah menderita penyakit serius, tidak pernah pusing yang
berlebihan
DO : keadaan umum ibu baik, kesadaran komposmentis, kunjungtiva merah
muda, sclera putih, tidak ada oedema pada wajah, tangan dan kaki tidak ada
varises
Analisa dan interpretasi data :
Tidak adanya tanda dan gejala preklamsi/eklamsi, anemia, diaman TTV dalam
batas normal, konjungtiva merah muda, sclera putih, tidak ada oedema pada
wajah, tangan dan kaki serta tidak adanya varises menandakan keadaan ibu
baik.
2. Keadaan janin baik
DS : ibu mulai merasakan pergerakan janin mulai bulan Mei sampai sekarang,
gerakan janin kuat di sebelah kiri perut ibu
DO : DJJ terdengar kuat, jelas dan teratur pada kuadran kanan bawah perut
ibu dengan frekuensi 138x/menit
Analisa dan interpretasi data :
Adanya pergerakan janin dan auskultasi DJJ terdengar jelas, kuat dan teratur
menandakan keadaan janin baik.
I. Inpartu Kala I Fase Aktif
DS : ibu merasakan sakit perut tembus ke belakang disertai pelepasan lender dan
darah
DO : pembukaan 5 cm, penurunan kepala Hodge I - II, pelepasan lender dan
darah
Analisa dan interpretasi data :
1. Tanda-tanda inpartu adalah sakit perut tembus belakang disertai
pelepasan lender dan darah. Lender berasal dari kanalis servikalis yang mulai
membuka. (Sinopsis Obstetri, hal. 94)
2. Pembukaan 5 cm adalah fase Aktif yang dimulai dari pembukaan 4 cm
sampai 10 cm ( lengkap ). pada pemeriksaan dalam, posisi kepala berada di
antara batas pinggir atas sympisis - promontorium dan pinggir bawah
sympisis dan promontorium. sehingga penurunan kepala hodge I - II

LANGKAH III IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH

Tidak ada data yang menunjang untuk terjadinya masalah potensial

LANGKAH IV TINDAKAN EMERGENCY / KOLABORASI

Tidak ada data yang menunjang untuk perlunya dilakukan tindakan kolaborasi

LANGKAH V RENCANA ASUHAN

A. Diagnosa
GIVPIIIA0, gestasi 40 minggu 1 hari, situs memanjang, PUKA, presentasi kepala,
BDP, intra uterine, tunggal, hidup, keadaan ibu dan janin baik, inpartu kala I fase
Aktif
B. Tujuan
1. Persalinan berlangsung normal
2. Keadaan ibu dan janin baik
3. Kontraksi uterus kuat dan teratur
4. Ibu dapat beradaptasi dengan nyeri
C. Kriteria
1. Pembukaan lengkap paling lambat 5 jam kemudian yaitu pukul 23.50
WITA disertai penurunan kepala hodge IV. His semakin sering, durasi
semakin lama, interval semakin pendek, frekuensi semakin bertambah dalam
10 menit
2. Tanta-tanda vital dalam batas normal
a. Tekanan darah : systole : 90-120 mmHg
diastole : 60-90 mmHg
b. Nadi : 60-100x/ menit
c. Suhu : 36,5oC - 37,5oC
d. Pernapasan : 16-24x/ menit
3. DJJ terdengar jelas, kuat dan teratur dengan frekuensi 120-160x/ menit
4. Kontraksi uterus adekuat 4x10 menit dengan durasi > 40 detik
5. Ibu dapat menyesuaikan diri dengan nyeri
D. Intervensi
1. Sampaikan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga
Rasional : dengan memberitahu hasil pemeriksaan, ibu dan keluarga akan
merasa lebih tenang dengan mengetahui keadaannya dan keadaan janinnya
serta kemajuan persalinannya
2. Anjurkan ibu untuk mengosongkan kandung kemih
Rasional : kandung kemih yang penuh dapat menyebabkan rasa tidak nyaman
pada ibu dan dapat menghambat penurunan kepala janin
3. Jelaskan manfaat nyeri persalinan pada ibu dan keluarga
Rasional : dengan adanya nyeri menandakan adanya kemajuan persalinan dan
mengurangi kecemasan yang dapat mengganggu proses persalinan
4. Anjurkan ibu untuk melakukan teknik relaksasi yaitu napas panjang
melalui hidung dan menghembuskan lewat mulut jika his timbul
Rasional : dengan teknik relaksasi akan meningkatkan suplai O2 sehingga
mengurangi rasa nyeri. Pada kontraksi terjadi ketegangan yang hebat,
ketegangan ini akan berkurang dengan adanya pengaturan napas
5. Anjurkan ibu untuk memilih posisi yang menguntungkan dengan tidur
miring kiri atau miring kanan secara bergantian
Rasional : baring miring ke salah satu sisi dapat meningkatkan aliran oksigen
ke janin karena mencegah penekanan pada vena cava inferior oleh uterus yang
membesar yang dapat mengurangi suplai darah ibu ke jantung sehingga
mempengaruhi output ke jantung
6. Beritahu keluarga untuk memberikan cairan dan intake nutrisi yang
cukup kepada ibu
Rasional : dengan cairan dan nutrisi yang cukup dapat memberi energi
terhadap ibu sehinggan membantu dan memudahkan ibu dalam proses
persalinan
7. Beri support dan motivasi pada ibu dan keluarga
Rasional : diharapkan ibu dan keluarga tetap optimis dan bersemangat dalam
menghadapi persalinan dan kelahiran bayinya
8. Bimbing ibu cara mengedan yang efektif dan minta ibu untuk
mengedan saat his muncul
Rasional : mengedan dengan cara yang efektif akan memudahkan ibu dalam
proses persalinannya
9. Observasi TTV tiap 4 jam
Rasional : untuk memantau keadaan umum ibu
10. Observasi DJJ, nadi dan his tiap 30 menit
Rasional : untuk memantau keadaan janin dan observasi nadi untuk
memantau keadaan ibu
11. Lakukan pemeriksaan dalam (VT) tiap 4 jam atau bila ada indikasi
Rasional : untuk mengetahui kemajuan persalinan
12. Siapkan diri dan alat partus
Rasional : persiapan diri penolong dapat mencegah terjadinya infeksi, alat
partus yang tersedia merupakan factor yang membantu melancarkan tindakan
yang dilakukan
13. Memantau kemajuan persalinan dengan partograf
Rasional : merupakan standarisasi pelayanan kebidanan dan menilai kemajuan
persalinan, keadaan ibu dan janin serta memudahkan dalam pengambilan
keputusan klinik serta asuhan selanjutnya
LANGKAH VI IMPLEMENTASI
1. Menyampaikan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga bahwa
keadaan ibu dan janin baik
2. Menganjurkan ibu untuk mengosongkan kandung kemih
Hasil : ibu sudah BAK
3. Menjelaskan manfaat nyeri persalinan pada ibu dan keluarga
Hasil : ibu mengerti dan tidak terlalu cemas dengan nyeri yang ia rasakan
4. Menganjurkan ibu untuk melakukan teknik relaksasi yaitu napas
panjang melalui hidung dan menghembuskan lewat mulut jika his timbul
Hasil : ibu menarik napas panjang melalui hidung dan menghembuskan lewat
mulut saat his timbul
5. Menganjurkan ibu untuk memilih posisi yang menguntungkan dengan
tidur miring kiri atau miring kanan secara bergantian
Hasil : ibu memilih untuk tidur miring kiri
6. Memberitahu keluarga untuk memberikan cairan dan intake nutrisi
yang cukup kepada ibu
Hasil : ibu telah menghabiskan ½ porsi makanan dan 1 gelas air minum yang
diberikan oleh keluarga
7. Memberi support dan motivasi pada ibu dan keluarga
Hasil : ibu semangat dan optimis menghadapi persalinannya
8. Membimbing ibu cara mengedan yang efektif dan meminta ibu untuk
mengedan saat his muncul
Hasil : ibu mengetahui cara mengedan yang efektif yaitu mengedan yang
bertumpu pada perut bukan pada leher
9. Mengobservasi TTV tiap 4 jam
Hasil : a. Tekanan darah : 120/80 mmHg
b. Nadi : 80x/menit
c. Suhu : 36,6 oC
d. Pernapasan : 22x/menit
10. Mengobservasi DJJ, nadi dan his tiap 30 menit
Hasil :

Waktu DJJ HIS


Observasi (x/i) Frekuensi Durasi

18:50 138 2x10 25-30

19:20 138 2x10 20-25


19:50 132 3x10 30-35

20:20 140 4x10 30-35

20:50 140 4x10 30-40

21:20 138 3x10 40-45

21:50 138 4x10 40-45

11. Mengobservasi TTV Tiap 4 jam Kecuali nadi tiap 30 menit


Tekanan Darah Suhu Pernapasa
Waktu Nadi (x/i)
(mmHg) (oc) n (x/i)

18:50 120/80 80 36,5 24

19:20 80 23

19:50 80 22

20:20 82 24

20:50 83 25

21:20 83 24

21:50 83 24

12. Melakukan pemeriksaan dalam (VT) tiap 4 jam atau bila ada indikasi
Hasil :
VT Waktu 18:50 22:00

Vulva Vagina Normal Normal

Serviks Lunak Tebal Tipis

10
Pembukaan (cm) 5
Lengkap

Ketuban + J

Presentasi Kepala Kepala


Posisi UUK Belum diketahui Kiri Depan

Penyusupan - -

Penumbungan - -

Penurunan Kepala Hodge I-II Dasar Panggul

Keadaan Panggul Normal Normal

Pelepasan Lendir dan Darah Ketuban

LANGKAH VI EVALUASI
Tanggal 13 September 2017
1. Persalinan berlangsung normal ditandai dengan p embukaan lengkap
2. Kondisi ibu dalam batas normal ditandai dengan :
TTV
Tekanan Darah: 120/80 mmHg
Nadi : 80x/menit
Suhu : 36,6 oC
Pernapasan : 22x/menit
3. His yang adekuat ditandai dengan frekuensi his 4x10 menit dengan durasi 40-
45”
4. Ibu dapat beradaptasi dengan nyeri ditandai dengan mengelus-elus perut dan
punggungnya serta meringis dan menarik napas panjang saat ada his

Anda mungkin juga menyukai