Psdme, Makalah Dasar-Dasar Psdme
Psdme, Makalah Dasar-Dasar Psdme
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pengolahan sumber daya
mineral dan energi.
2. Untuk mengetahui apa saja manfaat pengolahan sumber daya mineral dan
energy.
3. Untuk mengetahui apa saja tahapan pengolahan sumber daya mineral dan
energy.
4. Untuk mengetahui bagaimana penanganan dari hasil pembuangan limbah
pengolahan bahan gailan.
1.4 Manfaat
Dalam makalah ini dapat meberikan manfaat yaitu mengetahui dasar-dasar
mengenai pengolahan dasar sumber daya mineral dan energi serta mengetahui
peralatan dan cara pengolahan dari sumber daya mineral dan energy tersebut.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Dengan melakukan Pengolahan sumber daya mineral dan energi ini didapat
beberapa keuntungan, antara lain :
3
Jaw Crusher adalah salah satu alat penghancur utama dalam pengolahan
bijih tambang atau tanaman. Ukuran rahang yang ditunjuk adalah penghancur
oleh rectangular atau persegi tersebut di bagian atas mulut (feed membuka).
Misalnya, 24 x 36 rahang penghancur memiliki pembukaan 24 "36", a 56 x 56
rahang penghancur memiliki pembukaan 56 "square. Primer jaw crushers
biasanya dari desain persegi tersebut, dan kedua adalah rahang crushers
rectangular yang membuka desain. Namun, ada banyak pengecualian untuk
aturan umum ini. Bongkah batu diletakkan didalam lubang feed, kemudian
bongkahan tersebut akan masuk diantara rahang tetap, dan rahang bergerak,
lalu rotor akan menggerakan rahang bergerak dengan menggunakan noken,
gerakan rahang beregerak ini akan menjepit bongkahan dan memecahkannya.
Tekanan yang diberikan rahang bergerak kepada material ditentukan dari
tingkat kekerasan material itu sendiri. Sedangkan lebar bukaan minimum dari
lubang out put, ditentukan dari besarnya ukuran yang diinginkan. Biasanya di
bagian bawah dari jaw crusher ini diletakkan screen untuk menyaring dan
memastikan material yang keluar sesuai dengan standart ukuran yang
diinginkan. Sedangkan bongkahan yang masih belum sesuai ukurannya, akan
kembali mengalami proses lanjutan, dapat berupa milling, grinding, atau
crushing lagi.
4
2.2.3 Magnetic Separator
5
Pada metode ini, prinsip utama yang diterapkan adalah pola aliran
horizontal. Adapun gaya-gaya utama yang bekerja pada sistem pengolahan
dengan menggunakan alat humprey spiral ini adalah gaya dorong air, gaya
gesek air, gaya grafitasi dan gaya sentrifugal.
Alatnya berupa Louder yang melingkar dan membentuk spiral, semakin
panjang loudernya, maka konsentrat yang diperoleh akan semakin tinggi
kadarnya. Terjadinya pemisahan di Humprey Spiral adalah karna feed yang
dimasukkan kedalam feed tank, melalui pompa, akan dihisap masuk kedalam
cyclone. Didalam cyclone, material cairan akan dipisahkan berdasarkan berat
jenisnya. Material yang lebih besar berat jenisnya akan masuk kedalam feed
box, dan yang ringan akan mengalir masuk kedalam llounder sebagai wash
water. Karena bentyuk dari louder ini melingkar dari atas sampai bawah, maka
terjadi gerak arus sentrifugal, dan material yang ringan akan mengalir keluar
sebagai tailing, dan material berat akan masuk kedalam port konsentrat.
2.2.5 Flotasi
Gambar 5. Flotasi
6
terhadap air. Sehingga jika suatu material sudah jenuh terhadap air, maka dia
cenderung akan bereaksi dengan gelembung udara dan terangkat kepermukaan
sel flotasi dalam bentuk buih. Awalnya konsentrat halus hasil penggilingan
yang mengandung unsur emas atau tembaga tadi dicampur dengan Reagen
untuk membuat bubur konsentrat (slurry) didalam sel flotasi, lalu dimasukkan
udara bertekanan untuk proses pengadukannya. Reagen sendiri adalah media
yang digunakan untuk membuat gelembung udara pada saat poses, reagen type
ini dapat berupa kapur. Kemudian dimasukkan juga reagen type Collector,
fungsinya adalah mempengaruhi semua partikel-partikel sulfida yang biasanya
berupa logam agar bersifat menolak air. Setelah partikel sulfida terpengaruh
oleh reagen collector. Maka partikel tersebut akan mengikuti gelembung dan
mengapung kepermukaan sel flotasi. Partikel ini akan berbentuk buih seperti
detergen yang berwarna metalik dan akan masuk ke palung konsentrat. Hasil
dari proses flotasi ini harus mengalami proses lanjutan berupa proses
pengeringan.
Tahapan pengolahan sumber daya mineral dan energi terdiri dari kominusi,
sizing, konsentrasi, deatering, dan material handling.
Peremukan adalah proses reduksi ukuran dari bahan galian / bijih yang
langsung dari tambang (ROM = run of mine) dan berukuran besar-besar
(diameter sekitar 100 cm) menjadi ukuran 20-25 cm bahkan bisa sampai
ukuran 2,5 cm. Peralatan yang dipakai antara lain adalah :
Jaw crusher
Gyratory crusher
7
Cone crusher
Roll crusher
Impact crusher
Rotary breaker
Hammer mill
Campuran bola-bola baja dan bahan galian atau bijihnya sendiri yang
disebut semi autagenous mill (SAG).
Tanpa media penggerus, hanya bahan galian atau bijihnya yang saling
menggerus dan disebut autogenous mill.
Ball mill dengan media penggerus berupa bola-bola baja atau keramik.
Rod mill dengan media penggerus berupa batang-batang baja.
Setelah bahan galian atau bijih diremuk dan digerus, maka akan diperoleh
bermacam-macam ukuran partikel. Oleh sebab itu harus dilakukan pemisahan
berdasarkan ukuran partikel agar sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan pada
proses pengolahan yang berikutnya.
8
ukuran lebih besar daripada ukuran lubang-lubang ayakan (oversize) dan
ukuran yang lebih kecil daripada ukuran lubang-lubang ayakan (undersize).
Hand sieve
Vibrating sieve series / Tyler vibrating sive
Stationary grizzly
Roll grizzly
Sieve bend
Revolving screen
Shaking screen
Rotary shifter
2. Klasifikasi (Classification)
9
Scrubber
Log washer
Pocket classifier
Hydrocyclone
Air separator
Elutriator
Agar bahan galian yang mutu atau kadarnya rendah (marginal) dapat
diolah lebih lanjut, yaitu diambil (di-ekstrak) logamnya, maka kadar bahan
galian itu harus ditingkatkan dengan proses konsentrasi. Sifat-sifat fisik mineral
yang dapat dimanfaatkan dalam proses konsentrasi adalah perbedaan berat jenis
atau kerapatan untuk proses konsentrasi gravitasi dan media berat, perbedaan
sifat kelistrikan untuk proses konsentrasi elektrostatik, perbedaan sifat
kemagnetan untuk proses konsentrasi magnetic, perbedaan sifat permukaan
partikel untuk proses flotasi. Proses peningkatan kadar itu ada bermacam-
macam, antara lain.
1. Pemilahan (Sorting)
10
Bila jumlah partikel (mineral) di dalam fluida relatif sedikit, maka akan
terjadi pengendapan bebas (free settling). Tetapi bila jumlah partikel banyak
gerakannya akan terhambat sehingga terbentuk stratifikasi yang terdiri dari 3
(tiga) tahap sebagai berikut :
11
Air + magnetit halus dengan kerapatan 1,25 – 2,20 ton/m3.
Air + ferrosilikon dengan kerapatan 2,90 – 3,40 ton/m3.
Galena (Pb S)
12
Paramagnetic, yaitu bahan galian yang dapat tertarik oleh medan magnet.
Contohnya hematit (Fe2 O3), ilmenit (Se Ti O3) dan pyrhotit (Fe S).
Diamagnetic, yaitu bahan galian yang tak tertarik oleh medan magnet.
Misalnya : kwarsa (Si O2) dan feldspar [(Na, K, Al) Si3 O8].
13
Peralatan yang biasa dipakai adalah :
Mechanical flotation yang terdiri dari berbagai variasi antara lain : agitair
cell, denver cell, krupp cell, outokumpu cell, wemco-fagregren cell
Pneumatic flotation yang terdiri dari variasi : column cell, cyclo cell,
davcra cell, flotaire cell
Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi kandungan air yang ada pada
konsentrat yang diperoleh dengan proses basah, misalnya proses konsentrasi
gravitasi dan flotasi.
Dengan cara pengentalan kadar airnya masih cukup tinggi, maka bagian
yang pekat dari pengentalan dimasukkan ke penapis yang disertai dengan
pengisapan, sehingga jumlah air yang terisap akan banyak. Dengan demikian
akan dapat dipisahkan padatan dari airnya. Peralatan yang dipakai adalah
vacuum (suction) dan pressure filter.
3. Pengeringan (Drying)
Yaitu proses untuk membuang seluruh kandung air dari padatan yang berasal
dari konsentrat dengan cara penguapan (evaporization/evaporation). Peralatan
atau cara yang dipakai ada bermacam-macam, yaitu, hearth type drying/air
dried/air baked, yaitu pengeringan yang dilakukan di atas lantai oleh sinar
matahari dan harus sering diaduk (dibolak-balik), shaft drier, ada dua macam,
yaitu tower drier, material (mineral) yang basah dijatuhkan di dalam saluran
silindris vertikal yang dialiri udara panas (80 – 100 o).rotary drier, material
yang basah dialirkan ke dalam silinder panjang yang diputar pada posisi agak
miring dan dialiri udara panas yang berlawanan arah. Film type drier
(atmospheric drum drier) ; silinder baja yang di dalamnya dialiri uap air
(steam). Jarang dipakai. Spray drier, material halus yang basah dan
disemburkan ke dalam ruangan panas ; material yang kering akan terkumpul
di bagian bawah ruangan. Cara ini juga jarang dipakai.
14
Bahan galian (mineral/bijih) yang mengalami PBG harus ditangani dengan
cepat dan seksama, baik yang berupa konsentrat basah dan kering maupun yang
berbentuk am1pas (tailing).
Bila masih berupa bahan galian hasil penambangan (ROM), maka harus
ditumpuk di tempat yang sudah ditentukan yang di sekelilingnya telah
dilengkapi dengan saluran penyaliran (drainage system). Tetapi jika sudah
berupa konsentrat, maka harus disimpan di dalam gudang yang tertutup
sebelum sempat diproses lebih lanjut.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwasannya didalam proses
pengolahan sumber daya mineral dan energy, yaitu :
16
d. Sifat Kemagnetan
e. Sifat Keradioaktifan
f. Reaksi Terhadap Udara
g. Sifat Elektricity
h. Kekerasan
3.2 Saran
Didalam makalah ini yaitu mengenai dasar dasar pengolahan sumber daya
mineral dan energi masih banyak kekurangan dalam kelengkapan informasi serta
ilmu yang di cakup di dalam makalah tesebut, sehingga ada baiknya apabila
pembaca dapat mengoreksi kesalahan dan meningkatkan wawasan dalam makalah
tersebut.
17