PESAWAT UAP
BEJANA TEKANAN DAN
TANGKI TIMBUN
(MPUBT)
Drs. Agus Sunaryo, M.M.
DASAR HUKUM
• UU No. 1 Tahun 1970
• UU Uap 1930
• Peraturan Uap 1930
• Peraturan/ Keputusan Menteri Tenaga
Kerja :
• Per. 37/Men/2016
• Per. 38/Men/2016
• Per. 02/Men/1982
• Per. 02/Men/1992
• Per. 04/Men/1995
• Per. 01/Men/ 1988
• Per. 02/Men/1982
• Per. 09/Men/2010
• Per. 05/Men/ 1985
2
2 02
/
/ 07
01
2
2 02
/
/ 07
01
Mengapa
Potensi Bahaya
diawasi Sumber Bahaya • Bagian yg bertekanan
• Pesawat • Bagian yg menanggung beban
• Gas buang
• Operator
• Kemampuan / ketrampilan
Pesawat
Uap
Jenis Kecelakaan
Kecelakaan • Peledakan
• Kebakaran
Dasar hukum • Pencemaran Lingkunagan
Termasuk PAK
pengawasannya
• Ruang lingkup
Pengendalian • Konstruksi harus kuat
• Siapa yang mengawasi • Alat Perlengkapan
• Bagaimana caranya
• Menjamin keselamatan Pengaman terpasang dan
dan kesehatan TK dan berfungsi baik
orang lain • Layak pakai
• Menjamin penggunaan • Riksa uji
pesawat Uap aman • APD
dipakai • Perawatan dengan baik
• Menjamin proses • Pengoperasian sesuai
produksi aman dan manual/SOP dan oleh
lancar orang yg berwenang
UNDANG-UNDANG UAP TAHUN
1930
(STOOM ORDONNANTIE 1930)
Pasal 1
Pasal 3
1. “Akte Ijin itu diberikan bila pemeriksaan dan pengujian atas pesawat
uapnya dan pemeriksaan atas alat-alat perlengkapannya memberikan
hasil yang memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan dalam peraturan
pemerintah”.
Pasal 10
I. Oleh pemakai :
1. Dalam hal pemindahan dari pesawat uapnya
2. Bila keadaan dari pesawat uap dan alat-alat perlengkapannya
tidak sesuai lagi dengan uraian dan syarat-syarat yang
dimuat dalam Akte Ijinnya.
3. Bilamana atau sebutan dari pemegang ijinnya tidak benar
lagi.
4. Dalam hal terdapat cacat dalam pesawat uap dan alat-alat
perlengkapannya.
5. Dalam hal pembetulan pesawat uap dan alat-alat
perlengkapannya.
6. Mengenai pemeliharaan dan pengladenan pada pesawat uap
dan alat-alat perlengkapannya.
7. Mengenai bangunan dan ruangan dalam mana dipasangkan
ketel-ketel uap dari kapal-kapal api.
II. Oleh pemakai dan oleh seorang yang meladeninya sewaktu
dipakai pesawat uapnya, baik bila pesawat uap dan alat-alat
perlengkapannya sedang dipakai, maupun bila tidak dipakai
terhadap keselamatan kerja bagi pesawat-pesawat uap dan alat
perlengkapannya itu.
b. Apa yang harus diperbuat oleh pemakai sesuatu pesawat uap untuk
memungkinkan tidak berbahaya, serta mempermudah
pengawasannya, dan apa yang dapat diperintah oleh pegawai-pegawai
dan ahli-ahli termaksud dalam pasal 13, bertalian dengan
pengawasan itu.
c. Dalam hal-hal mana Akte Ijinnya dapat dicabut, pula dalam
Peraturan Pemerintah dimaksud dalam ayat (1) ditujukan dalam hal-
hal mana Kepala Jawatan Pengawasan Keselamatan Kerja dapat
memberikan kebebasan dan aturan-aturan Peraturan Pemerintah
tersebut secara untuk sebagian atau dengan bersyarat.
Pasal 20
Pasal 28
Pasal 32
Perencanaan
Pembuatan
Perakitan/pemasangan/
peredaran
Pemakaian
Reparasi/modifikasi
Pengesahan Gambar Rencana
Pengesahan Gambar Rencana
Permohonan Pusat
(DPNKK)
Tembusan
Fabrikator/
Perusahaan
Pengurus
Instalatir Peralatan
PU
Proses pembuatan/
perakitan
Pengawasan
Kegiatan pengawasan pada periode
pembuatan / perakitan / pemasangan
1. Penilaian / pengesahan gambar rencana pembuatan / perakitan /
pemasangan
Pengecekan dokumen teknik perencanaan/ pengesahan
Penilaian konstruksi instalasi / peralatan yang akan dibuat /
dirakit / dipasang
2. Penilaian / penunjukan perusahaan jasa terkait
Macam jasa
Konstruksi
Inspeksi teknik
Pemenuhan syarat administrasi
Pemenuhan syarat teknis
3. Pengawasan pelaksanaan kegiatan pembuatan / perakitan /
pemasangan
Kelengkapan dokumen teknik
Kondisi / mutu bahan baku komponen
Status welder / fabrikator
Pemeriksaan / pengujian ( sebelum, saat & akhir kegiatan)
Administrasi pengawasan
PROSEDUR PEMBERIAN SURAT KETERANGAN MEMENUHI / TIDAK
MEMENUHI SYARAT K3
3
**
1 **
3
Perusahaan / Dinas Tenaga Pemerintah
**
Calon Pemakai Kerja (Dit. PNKK)
1
PENGAWASAN **
BERKAS PERMOHONAN 1 Verifikasi
berkas 1
• Bentuk 6
• Pengesahan gambar
Riksa/ uji
rencana + lampiran
1. Visual
• Dok. Teknik pembuatan 2. NDT (UT, RT,
• Dok. Teknik lainnya * EC, dll)
3. Pengujian Beban
PU
Perusahaan
Surat Keterangan Pengawasan
Memenuhi / Tidak
memenuhi Syarat K3
Laporan
Riksa/Uji
Permohonan
REPARASI
MODIFIKASI
PENGUJIAN BAHAN
2
2 02
/
/ 07
01
DEFINISI
Pesawat Uap : Ketel uap dan alat-alat lainnya yang dengan
peraturan pemerintah ditetapkan demikian,
langsung atau tidak langsung berhubungan
(atau tersambung) dengan suatu ketel uap
dan diperuntukkan dengan tekanan yang
lebih besar (tinggi) dari tekanan udara (Pasal
1 Undang-Undang Uap 1930)
Man hole
Burner
Expansion safety door
Burner
Air inlet
Blow down pipe Explosion door
Kotak isap
Pipa
Udara primer
Kotak api
Damper
Down comer
Water drum
Ash pit
Stack tube
Man hole
Boiler shell
Fire box tube plate
Cleaning hole
Horinzontal tube
Fire box
Burner hole
Fire door
Water screen
Super heater
Water tube
Peephole
Pre heater
Evaporator
Electric
magnet valve
Feed water
pump
Circulation valve
Thermostat
Steam strap
Strainer
Burner Blow down valve
Feed water inlet
Separator
Radiation Economizer
Economizer
evaporation
Feed water
Feed water
Air heater
Air heater
Separator
Heating
Stack by pass
Feed water HP
Evaporator LP
Header Econimizer HP
Steam drum HP Superheater LP
Evaporator HP
Turbin LP
Superheater HP
Turbin HP
Burner
Gas panas dari
turbin gas
Gb. Ketel uap Combined cycle
Gambar. Ketel uap cairan hitam
Gambar. Ketel uap Bagasse
Gambar. Ketel Uap Bark
Gambar. Ketel uap besi tuang (Cast Iron Boiler)
Gambar. Ketel uap listrik tipe electroda
Gambar. Ketel uap kombinasi pipa air & pipa api
BOILER
Desi
Manufacture & Installat
by INDOMAR
DETAIL DIAGRAM OF FIRE TUBE PACKAGE
BOILER
INDOMARINE WATER TUBE BOILER
W - XXX DF TYPE
INDOMARINE WATER TUBE BOILER
WS - XXX IF TYPE
INDOMARINE WATER TUBE BOILER
WR - XXX FM TYPE
INDOMARINE WATER TUBE BOILER
HRT - XXX TYPE
INDOMARINE FIRE TUBE BOILER
F - XX L TYPE
I. PERATURAN UMUM
(Pasal 1 s/d Pasal 4)
KETEL UAP
TEKANAN TINGGI
> 0.5 KG/CM2
PEMANAS AIR
PESAWAT UAP SELAIN
KETEL UAP PENGERING UAP
PENGUAP
BEJANA UAP
a. KETEL UAP :
LUAS PANAS ( M2) X TEKANAN ― KERJA MAX
(KG/CM2)= <0
ATAU
BILA TEKANANNYA < 2 ATM.
PERHITUNGAN BERDASARKAN
GRONDSLAGEN (DASAR-DASAR
PERHITUNGAN UNTUK PESAWAT
UAP DAN BEJANA TEKAN)
PEMAKAIAN BESI COR
1. HANYA UNTUK :
a. KETEL VOL < 100 DM3 DAN P < 3 ATM
b. KETEL TEKANAN RENDAH
c. SALUT UAP DARI CYLINDER DAN MESIN
UAP, DAN DILUAR BAGIAN KETEL UAPNYA.
A. PEMANAS AIR
- PEMASANGANNYA, SEDEKAT
MUNGKIN DENGAN GELAS DUGA
- POSISINYA :
10 CM DIATAS GARIS API
ATAU
15 CM DIATAS GARIS API UNTUK
KETEL DIKAPAL
KETEL UAP
MENGGUNAKAN :
PESAWAT * PANAS
UAP * AIR
PESAWAT UAP * STEAM
LAINNYA : * TEKANAN
* PEMANAS AIR
* PENGERING UAP
* PENGUAP
* BEJANA UAP
SASARAN K3 – UAP
DIPATUHINYA : a. UU UAP 1930
b. PERATURAN UAP 1930
c. KETENTUAN LAIN TENTANG UAP
MENYIMPANG
PELEDAKAN
3. AIR PENGISI PESAWAT UAP :
TELITI DULU DI LAB
KANDUNGAN BAHAN KIMIA DAN BAHAN MINERAL
NEGATIF
AKIBAT :
PENYALURAN PANAS TERHAMBAT
BOROS BAHAN BAKAR
PROSES PEMBUATAN UAP LAMBAT
TERJADI PEMANSAN LEBIH
POMPA TIDAK BERFUNGSI
PEMERIKSAAN DT MENGETAHUI
TIDAK LENGKAP a. KUAT TARIK DITAMBAH
b. BATAS MULUR DENGAN
AKIBAT : c. KOMPOSISI KIMIA HYDRO
KERUSAKAN NDT MENGETAHUI TEST
PELEDAKAN a. KUALITAS SAMBUNGAN
LAS-LASAN
b. DENGAN GAMMA RAY,
X-RAY
5. ALAT PENGAMAN
SESUAIKAN DENGAN PERATURAN
ATASI DENGAN :
TINGKATKAN PENGETAHUAN
TINGKATKAN KETERAMPILAN/KEAHLIAN
AKIBATKAN TINGKATKAN DISIPLIN
PELEDAKAN SESUAI DENGAN PERATURAN
OPERATOR BERSERTIFIKAT