PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan ehidrometalurgi.
2. Untuk mengetahui apa saja manfaat dari proses hidrometalurgi.
3. Untuk mengetahui apa saja tahapan dari hidrometalurgi.
4. Untuk mengetahui apa saja hal-hal yang mempengaruhi hidrometalurgi.
1.4 Manfaat
Dalam makalah ini dapat meberikan manfaat yaitu mengetahui dasar-dasar
mengenai hidrometalurgi serta mengetahui proses tahapan dan seluk beluk
mengenai hidrometalurgi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Saat ini hidrometalurgi adalah teknik metalurgi yang paling banyak
mendapat perhatian peneliti. Hal ini terlihat dari banyaknya publikasi ilmiah
semisal jurnal kimia berskala internasional yang membahas pereduksian logam
secara hidrometalurgi. Logam-logam yang banyak mendapat perhatian adalah
nikel (Ni), magnesium (Mg), besi (Fe) dan mangan (Mn).
Secara garis besar, proses hidrometalurgi terdiri dari tiga tahapan yaitu:
1. Leaching
Agitation Leaching
Autoclaving
4
Reduktan organik adalah hal yang sangat penting dalam proses ini.
Reduktan yang dipilih diusahakan tidak berbahaya bagi lingkungan, baik
reduktan itu sendiri maupun produk hasil oksidasinya. Kebanyakan reduktan
yang digunakan adalah kelompok monomer karbohidrat, turunan aldehid dan
keton karena punya gugus fungsi yang mudah teroksidasi. Contohnya adalah
proses reduksi mangan dengan adanya glukosa sebagai reduktan:
2. Pemekatan
Pemekatan larutan hasil leaching dan pemurniannya lalu Larutan hasil
leaching tersebut kemudian dipekatkan dan dimurnikan. Ada tiga proses
pemurnian yang umum digunakan yaitu evaporasi, ekstraksi pelarut dan
presipitasi (pengendapan). Di antara ketiganya, presipitasi adalah yang paling
mudah dilakukan, juga lebih cepat.
5
3. Recovery
Recovery yaitu pengambilan logam dari larutan hasil leaching dimana
recovery merupakan tahap akhir dari proses hidrometalurgi. Proses Recovery
sangatlah sederhana, yaitu hanya dengan mengambil logam setelah logam
mengalami proses leaching yang kemudian akan dilakukan pemekatan dengan
tujuan tertentu setelah itu dilakukan pemisahan antara zat padat dan cair,
setelah itu dilakukanlah proses pemurnian larutan dan logam yang telah
mengalami proes hidrometalurgi dapat diambil dengan cara handling ataupun
teknologi yang ada.
Bijih/Konsentrat
Persiapan Bijih
Pelindian
Pemisahan
Padatan
Padat/Cair
Cairan
Purifikasi Larutan
Recovery
6
2.3 Faktor yang Mempengaruhi Hidrometalurgi
Metal yang diinginkan harus mudah larut dalam reagen yang murah.
Metal yang larut tersebut harus dapat “diambil” dari larutannya dengan
mudah dan murah
Unsur atau metal lain yang ikut larut harus mudah dipisahkan pada proses
berikutnya.
Mineral-mineral pengganggu (gangue minerals) jangan terlalu banyak
menyerap (bereaksi) dengan zat pelarut yang dipakai.
Zat pelarutnya harus dapat “diperoleh kembali” untuk didaur ulang.
Zat yang diumpankan (yang dilarutkan) jangan banyak mengandung
lempung (clay minerals), karena akan sulit memisahkannya.
Zat yang diumpankan harus porous atau punya permukaan kontak yang luas
agar mudah (cepat) bereaksi pada suhu rendah.
Zat pelarutnya sebaiknya tidak korosif dan tidak beracun (non-corrosive and
non-toxic), jadi tidak membahayakan alat dan operator.
7
3. Basa : NH4OH (Untuk melarutkan Cu). Basa lainnya yang yang
kurang banyak digunakan misalnya NaOH.
Cara memasukkan zat pelarut ini dapat dengan disirami dari atas melalui
suatu pipa. Cara sand leaching adalah cukup efektif untuk tonase yang besar
dengan kadar bijih yang rendah dan oleh sebab itu apabila suatu industri
memproses dengan sand leaching harus memperkirakan bahwa umur industri itu
harus cukup lama.
Reduktan organik adalah hal yang sangat penting dalam proses ini.
Reduktan yang dipilih diusahakan tidak berbahaya bagi lingkungan, baik reduktan
itu sendiri maupun produk hasil oksidasinya. Kebanyakan reduktan yang
digunakan adalah kelompok monomer karbohidrat, turunan aldehid dan keton
karena punya gugus fungsi yang mudah teroksidasi. Contohnya adalah proses
reduksi mangan dengan adanya glukosa sebagai reduktan:
8
Logam hasil pemurnian biasanya diaktivasi dengan asam tertentu terlebih
dahulu sebelum diambil dari larutannya. Cara ini menjamin didapatkannya logam
dalam struktur nanometer dengan tingkat kemurnian yang lebih tinggi. Logam
yang berstruktur nanometer harganya bisa puluhan kali lipat dibandingkan dengan
logam yang berstruktur biasa.
9
Dalam Leaching ini pengerjaan pelarutan dilakukan di dalam tambang
itu sendiri. Biasanya ini dilakukan untuk mineral-mineral yang berkadar
rendah, tapi dalam perhitungan ekonomis termasuk menguntungkan,
misalnya bijih tembaga.
2. Heap Leaching
3. Sand Laeching
10
Di dalam proses Sand Leaching, diperlukan proses Crushing, tetapi
tidak diperlukan proses pelapukan yang memakan waktu yang lama.
Bahan dari bak yang merupakan tempat pelarutan tersebut, selain dari
keramik dapat juga dari kayu atau dari beton yang diberi lubang-lubang
halus (kecil), sehingga bak tersebut dapat mempunyai sifat porous.
4. Slime Leaching
Disini bahan pelarut dan yang akan dilarutkan diaduk secara mekanis
atau dapat dengan cara memasukkan udara ke dalam larutan tersebut. Alat
yang dipakai dinamakan secara populer disebut dengan “Pachuca Tank”
dengan ukuran diameternya 3 meter dan tingginya 10 meter. Aliran dari
udara di bawah suatu tekanan yang tertentu yang akan masuk ke dalam
valve, dan di dalam valve itu sendiri akan mengaduk bahan pelarut dan
yang akan dilarutkan.
5. Pressure Leaching
11
6. Bacterial Leaching
Proses atau pekrjaan lajutan dari proses leaching yaitu bagian dari pada
pekerjaan/proses lanjutan (ekstraksi logam dari larutan) ini adalah pengendapan
secara kimia. Adapun macam-macam pengendapan :
Contohnya :
12
Proses ini adalah perpindahan atau pertukaran ion-ion yang berada
dalam larutan. Contohnya:
RA + B+ ====== RB + A+
Proses daripada ion Exchange ini banyak dipakai untuk Uranium dan
Titanium
13
2. Bejana pelindian (leaching box).
Bejana Pelindian atau yang juga dikenal sebagai leaching box adalah
bejan atau suatu tempat dimana proses leaching terjadi.
14
1. Bijih tidak harus dipekatkan, melainkan hanya harus dihancurkan
menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
2. Pemakaian batubara dan kokas pada pemanggangan bijih dan sekaligus
sebagai reduktor dalam jumlah besar dapat dihilangkan.
4. Untuk bijih-bijih peringkat rendah (low grade), metode ini lebih efektif.
BAB III
15
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwasannya didalam
hidrometalurgi, yaitu :
1. Ekstraksi Hidrometalurgi merupakan cabang tersendiri dari metalurgi.
Secara harfiah hidrometalurgi dapat diartikan sebagai cara pengolahan
logam dari batuan atau bijihnya dengan menggunakan pelarut berair
(aqueous solution).
2. Secara garis besar, proses hidrometalurgi terdiri dari tiga tahapan yaitu
Leeching, pemekatan dan Recovery.
3. Hal-hal utama yang dapat mempengaruhi dari suatu proses hidrometalorgi
adalah pada pelarut dalam proses leaching yang akan menetukan efektivitas
dan efiseinsi dari suatu proses hidrometalurgi Dari aspek fisik dan kimia,
ekstraksi metalurgi didasarkan pada pemisahan dengan memanfaatkan
perbedaan sifat bahan galian, baik perbedaan sifat fisik dan kimia.
4. Pelarut adalah bahan dasar utama sedangkan leaching adalah proses utama
dalam hidrometalurgi.
3.2 Saran
Didalam makalah ini yaitu mengenai hidrometalurgi masih banyak
kekurangan dalam kelengkapan informasi serta ilmu yang di cakup di dalam
makalah tesebut, sehingga ada baiknya apabila pembaca dapat mengoreksi
kesalahan dan meningkatkan wawasan dalam makalah tersebut.
16