2. IDENTIFIKASI BAHAYA
KLASIFIKASI GHS
• Cairan mudah menyala : Kategori 3
• Cairan piroforik : Tidak Diklasifikasi
• Toksisitas akut Oral : Kategori 3
Kulit : Kategori 3
Inhalasi (uap) : Kategori 3
• Korosi/Iritasi kulit : Kategori 1A
• Kerusakan/Iritasi serius pada mata : Kategori 1
• Sensitisasi Pernafasan atau Kulit : Tidak Diklasifikasi (Sensitisasi Kulit)
• Mutagenisitas Sel Induk : Tidak Diklasifikasi
• Karsinogenisitas : Tidak Diklasifikasi
• Toksik Terhadap Reproduksi : Tidak Diklasifikasi
• Toksisitas Sistemik Pada Organ Sasaran : Kategori 1 (Organ pernafasan)
Spesifik Setelah Paparan Tunggal Kategori 2 (hati)
• Toksisitas Sistemik Pada Organ Sasaran : Kategori 1 (Organ pernafasan)
Spesifik Setelah Paparan Berulang : Kategori 1 (Organ pernafasan)
• Bahaya Terhadap Lingkungan : Kategori 1
Akuatik – Akut
• Bahaya Terhadap Lingkungan : Tidak Diklasifikasi
Akuatik – Kronik
PT. NIPPON SHOKUBAI INDONESIA
KAWASAN INDUSTRI PANCAPURI JL. RAYA ANYER KM 122 CIWANDAN, CILEGON 42447
BANTEN, INDONESIA TEL :(62-254)600660 (HUNTING), FAX :(62-254)600657, 600658
PERNYATAAN BAHAYA
• Cairan dan uap mudah menyala.
• Toksik jika tertelan.
• Toksik jika kontak dengan kulit.
• Toksik jika terhirup.
• Menyebabkan luka bakar parah pada kulit dan kerusakan mata.
• Menyebabkan kerusakan serius pada mata.
• Menyebabkan kerusakan pada organ (sistem pernafasan).
• Mungkin dapat menyebabkan kerusakan pada organ (hati).
• Menyebabkan kerusakan pada sistem pernafasan pada paparan jangka panjang atau paparan
berulang.
• Sangat toksik bagi kehidupan akuatik.
PERNYATAAN KEHATI-HATIAN
[Pencegagan]
• Tutup wadah dengan rapat.
• Jauhkan dari sumber nyala seperti percikan api / api terbuka / permukaan yang panas –
dilarang merokok.
• Gunakan alat pelindung pernafasan / sarung tangan / baju pelindung / pelindung muka.
• Grounding tempat penyimpanan dan peralatan penerimaan.
• Gunakan peralatan explosion-proof untuk listrik/ventilasi/penerangan.
• Ambil tindakan pencegahan terhadap pelepasan listrik statis.
• Gunakan peralatan yang tidak menimbulkan percikan api.
• Gunakan hanya ditempat terbuka atau tempat dengan ventilasi yang baik.
• Jangan menghirup debu/asap/gas/kabut/uap/semburan.
• Jangan makan, minum atau merokok ketika menggunakan produk.
• Basuh tangan secara menyeluruh sesudah menangani produk.
• Hindari pelepasan ke lingkungan.
[Respons]
• Jika ada Api: gunakan media pemadam yang cocok
• JIKA TERKENA KULIT (atau rambut) : Lepaskan segera semua pakaian yang
terkontaminasi. Bilas kulit dengan air /shower.
• JIKA TERKENA KULIT: Cuci dengan sabun dan air yang banyak.
• JIKA TERTELAN : Bilas mulut, jangan dimuntahkan. Segera hubungi dokter.
• Perlakuan khusus sangat dibutuhkan
• JIKA TERHIRUP: Pindahkan korban ke udara segar dan biarkan istirahat dalam kondisi
yang nyaman untuk bernafas.
PT. NIPPON SHOKUBAI INDONESIA
KAWASAN INDUSTRI PANCAPURI JL. RAYA ANYER KM 122 CIWANDAN, CILEGON 42447
BANTEN, INDONESIA TEL :(62-254)600660 (HUNTING), FAX :(62-254)600657, 600658
• JIKA TERKENA MATA : Bilas mata hati-hati dengan air untuk beberapa menit. Lepaskan
lensa kontak, jika dapat dilakukan. Lanjutkan bilas.
• Hubungi Dokter jika merasa tidak sehat.
• Cuci pakaian yang terkontaminasi sebelum digunakan.
• Kumpulkan tumpahan.
[Penyimpanan]
• Letakkan di tempat yang berventilasi baik. Jaga dalam keadaan dingin.
• Penyimpanan terkunci
• Letakkan di tempat yang berventilasi baik. Penyimpanan terkunci.
[Pembuangan]
• Buang isi/wadah, konsultasikan dengan seorang ahli, pertimbangkan dengan peraturan lokal,
regional/nasional/internasional
• Zat/Campuran : Zat
• Nama Kimia : Asam Akrilat
• Sinonim : Asam 2-Propenoat
• Nomor Registrasi CAS : 79-10-7
• Konsentrasi Bahan : 99,5 %
• Rumus Kimia : CH2=CHCOOH
• Terhirup :
Pindah ke udara segar. Jika tidak dapat bernafas, berikan pernafasan buatan. Jika
sulit bernafas, berikan oksigen. Segera berikan perawatan medis.
• Kontak Dengan Kulit :
Segera siram dengan air yang banyak. Lepaskan pakaian. Segera berikan perawatan
medis.
• Kontak Dengan Mata :
Segera siram mata dengan air yang banyak paling sedikit 15 menit. Segera berikan
perawatan medis.
• Tertelan:
Jika tertelan, jangan dimuntahkan. Berikan korban satu atau dua gelas susu atau air.
Hubungi dokter segera. Jangan memasukan apapun ke dalam mulut ketika korban
tidak sadar.
• Penanganan :
Tindakan penanganan yang sesuai :
Jangan menghirup uapnya. Hindari kontak dengan mata, kulit, dan pakaian. Gunakan
hanya dalam area dengan ventilasi yang baik. Gunakan protective equipment yang
sesuai. Perhatikan arah angin bertiup. Hindari terbentuknya muatan elektrostatik.
• Penyimpanan :
• Kondisi Penyimpanan yang sesuai:
Ketika di simpan dalam tanki, jaga temperatur cairan pada suhu 15 sampai 250C dan
juga level konsentrasi oksigen antara 7 sampai 21 %.vol. (adanya oksigen dibawah 7 %
vol kemungkinan terjadi polimerisasi). Peralatan yang berhubungan dengan listrik harus
berkontruksi explosion-proof. Tanki dan peralatan terhubungkan ke bumi. Ketika produk
mulai membeku, porsi sejumlah kecil inhibitor terbentuk. Jika produk dicairkan pada
temperature tinggi, wadahnya mungkin pecah atau meledak.
Cairkan hanya di dalam waterbath pada suhu dibawah 40 oC.
Setelah semuanya mencair, aduk agar inhibitor tersebar secara merata. Jangan disimpan
lansung dibawah sinar matahari. Tempatkan pada area yang berventilasi baik.
Jauhkan dari panas dan api.
PT. NIPPON SHOKUBAI INDONESIA
KAWASAN INDUSTRI PANCAPURI JL. RAYA ANYER KM 122 CIWANDAN, CILEGON 42447
BANTEN, INDONESIA TEL :(62-254)600660 (HUNTING), FAX :(62-254)600657, 600658
• Parameter Kontrol :
ACGIH (2008) TWA 2 ppm (Kulit), OSHA (2008) tidak ada
• Bentuk : Cairan
• Warna : Cairan tak berwarna
• Bau : Berbau asam sangat menyengat
• Bau mulai tercium : 0,1 ppm
• pH : 2,3 (20oC 1 mol/l larutan encer)1)
• Titik didih : 141 oC 2)
• Titik lebur : 13,5 oC 2)
• Titik nyala : 51.4 oC (closed cup)2)
• Suhu penyalaan sendiri : 428 oC 2)
• Batas ledakan : Batas bawah ledakan 2 vol% 2)
Batas atas ledakan 17 vol% 2)
• Tekanan uap : 400 Pa (20oC)2)
• Densitas uap : 2,49 2)
• Density/Specific Gravity : 1,05 (d2020) 2)
• Kelarutan dalam air : Sangat larut dalam air2)
• Koefisien partisi: n-octanol/air : LogP0/W 0,46 (25oC) 4)
• Data lainnya : Tidak tersedia
• Stabilitas :
Meskipun inhibitor untuk mencegah polimerisasi ditambahkan, polimerisasi mungkin
dapat terjadi oleh panas, sinar matahari, peroksida, karat besi, dll.
• Kemungkinan Reaksi Bahaya:
PT. NIPPON SHOKUBAI INDONESIA
KAWASAN INDUSTRI PANCAPURI JL. RAYA ANYER KM 122 CIWANDAN, CILEGON 42447
BANTEN, INDONESIA TEL :(62-254)600660 (HUNTING), FAX :(62-254)600657, 600658
Zat ini mungkin akan menimbulkan bahaya polimerisasi jika disimpan pada oksigen di
bawah 7 %vol.
• Kondisi Yang Harus Dihindari:
Pemanasan. Nyala api. Percikan api. Kontak dengan oksida atau peoksida yang kuat.
• Bahan Yang Harus Dihindari:
Oksida kuat. Peroksida.
• Toksisitas Akut :
4)
oral tikus LD50 140-1400 mg/kg
2)
tikus LD50 340 mg/kg
4)
mencit LD50 830 mg/kg
4)
kelinci LD50 250 mg/kg
4)
Inhalasi tikus LC50 >5,12 mg/l/4H
tikus LC50 3600 mg/m3 2)
2)
kulit kelinci LD50 300-640 mg/kg
2)
kelinci LD50 290 mg/kg
• Efek Setempat:
4)
Iritasi Kulit kelinci sangat korosif
4)
Kerusakan Mata Serius/Iritasi mata keilnci Iritasi parah
• Sensitisasi :
4)
Sensitisasi kulit terhadap guinea pig tidak sensitif.
• Mutagenitas Sel Induk:
[In vitro]
Tes ames. negatif 4)
Kelainan kromososm positif 4)
Gene mutation (CHO cells) negatif 4)
Tes UDS negatif 4)
CHO/HGPRT negatif 2)
L5178Y lymphoma cell TK positif 2)
DNA lesion, Irregular DNA synthesis positif 2)
DNA addition positif 2)
Genetic transformation negatif 2)
[In vivo]
4)
Chromosomal aberrations assay : tikus negatif
4)
Dominant lethal assay : mencit negatif
2)
Sex-linked recessive lethal : drosophila negatif
2)
DNA addition : tikus negatif
2)
Dominant lethal : mencit negatif
- Tidak ada informasi yang telah dilaporkan mengenai kasus toksisitas terhadap manusia
yang disebabkan karena paparan berulang dari uap asam akrilat pada konsentrasi rendah.2)
- Berdasarkan penelitian pada tikus besar dan mencit dimana asam akrilat (selama 13
minggu) dimasukan melalui pernapasan, berdasarkan hasil pengamatan, iritasi lokal
terpusat pada bagian atas dari sistem pernapasan. Selain itu, pemberian asam akrilat secara
umum menyebabkan keadaan mabuk dan iritasi pada gastrointestinal tracts (forestomach
dan esophagus). 2)
• Ekotoksisitas:
Ikan :
4)
Oncorhynchus mykiss LC50 96H 27 mg/l
2)
Golden orfe LC50 48H 315 mg/l
2)
Oryzas latipies (himedaka) LC50 48H 80 mg/l
2)
Rainbow trout LC50 96H 27 mg/l
2)
Carp LC50 24H 100 mg/l
Crustacea :
Daphnids EC50 48H 47 mg/l 4)
Dapnids NOEC 21Days 7 mg/l 4)
Daphnia NOEC 21Days 7 mg/l (maternal toxicity) 4)
NOEC 21Days 12 mg/l (reproduction) 4)
Daphnia EC50 48H 95 mg/l 2)
PT. NIPPON SHOKUBAI INDONESIA
KAWASAN INDUSTRI PANCAPURI JL. RAYA ANYER KM 122 CIWANDAN, CILEGON 42447
BANTEN, INDONESIA TEL :(62-254)600660 (HUNTING), FAX :(62-254)600657, 600658
Algae :
Algae EC50 72H 0.13 mg/l 4)
EC10 72H 0.03 mg/l 4)
Green algae LC50 8 Days 18 mg/l 2)
Green algae EC50 96 H 0.17mg/l 2)
Blue algae LC50 8 Days 0.15mg/l 2)
Sediment NOEC 28Days 100 mg/l 4)
• Residu limbah:
Dibakar dalam alat insinerator yang dilengkapi dengan sebuah afterburner dan scrubber
tetapi dalam menyalakan bahan ini harus penuh perhatian, karena material ini mudah
menyala Jangan membuang ke dalam selokan.
• Kemasan terkontaminasi :
Drum-drum kosong harus benar-benar kosong, ditutup dengan baik dan dikembalikan ke
tempat rekondisi drum, atau buang dengan benar.
• Sesuai dengan peraturan pemerintah, negara bagian, dan peraturan setempat.
• Jangan membuang bahan kimia ini ke dalam selokan, ke tanah atau ke dalam badan air.
• Dalam pelaksanaan transportasi harus disesuaikan dengan hukum dan peraturan di negara atau
daerah masing-masing.
PT. NIPPON SHOKUBAI INDONESIA
KAWASAN INDUSTRI PANCAPURI JL. RAYA ANYER KM 122 CIWANDAN, CILEGON 42447
BANTEN, INDONESIA TEL :(62-254)600660 (HUNTING), FAX :(62-254)600657, 600658
• US STATUS :
OSHA Status : Tidak Terdaftar
TSCA Inventory : Terdaftar
SARA TITLE III 313 : Terdaftar
• EU STATUS :
REACH Registration : 01-2119452449-31
REACH Restriction (EC No. 1907/2006): Not Listed in Annex XIV
Classification & labeling :
(EC) No. 1272/2008 (CLP)
[CLASSIFICATION]
Flam. Liq. 3 H226
Acute Tox. 4* H332
Acute Tox. 4* H312
Acute Tox. 4* H302
Skin. Corr. 1A H314
Aquatic Acute H400
[LABELING]
GHS02 H226
GHS05 H332
GHS07 H312
GHS09 H302
Dgr H314
H400
(67/548/ECC) : R10
Xn; R20/21/22
C; R35
N; R50
• Informasi peraturan yang berkenaan dengan bahan ini di negara atau daerah masing-masing
harus diperiksa oleh penanggung jawab masing-masing negara dan daerah.
• Untuk mengetahui lebih jelas, informasi di atas sangat akurat. Bagaimanapun, PT. NIPPON
SHOKUBAI INDONESIA tidak bertanggung jawab terhadap apapun mengenai ketepatan dan
kelengkapan dari informasi di atas. Penggunaan material ini sepenuhnya tanggung jawab
pemakai. Semua material dengan bahaya yang tidak diketahui harus digunakan dengan hati-hati.
Meskipun bahaya yang timbul sesuai dengan uraian di atas, kami tidak dapat memberikan
jaminan bahwa hanya bahaya tersebut di atas yang timbul.