Difteri merupakan satu penyakit menular dan dapat menimbulkan kematian.
Penyakit ini juga sering menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) di beberapa wilayah. Saat ini di Indonesia, sejak bulan Januari sampai dengan November 2017 ada 11 provinsi yang melaporkan terjadinya KLB difteri di wilayah kabupaten / kota-nya, yaitu 1) Sumatera Barat, 2) Jawa Tengah, 3) Aceh, 4) Sumatera Selatan, 5) Sulawesi Selatan, 6) Kalimantan Timur, 7) Riau, 8) Banten, 9) DKI Jakarta, 10) Jawa Barat, dan 11) Jawa Timur. Kasus yang terjadi sebanyak 656 dan 30 kematian dimana Provinsi Jawa Timur memiliki jumlah kasus dan jumlah kematian tertinggi yaitu 271 kasus dan 11 kematian. Jawa tengah sendiri tercatat 11 kasus dengan 0 kematian. Penyebaran kasus difteri di Indonesia pada tahun 2016 terjadi di provinsi Jawa Barat yaitu di 6 kabupaten/kota yaitu Kab Cirebon, Kab Majalengka,Kab Bogor, Kota Bekasi, Cimahi dan Kab Indramayu. Jumlah kasus seluruhnya sampai dengan tanggal 10 Februari sebanyak 14 kasus dengan kematian 2 orang. Berdasarkan hasil surveilans, didapatkan data bahwa seluruh penderita difteri tidak diimunisasi karena adanya penolakan dari orangtua. Kasus yang ditemukan di Jawa Barat ini terjadi pada anak usia 3-14 tahun.Sumber (http://www.kemkes.go.id/) Gejala awal penyakit difteri ditandai dengan demam disertai adanya pseudomembran (selaput tipis) putih keabu-abuan pada tenggorokan (laring, faring, tonsil) yang tak mudah lepas dan mudah berdarah. Difteri disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphteriae. Bakteri ini menular melalui udara dan berkoloni di saluran napas atas. Setelah berkoloni, bakteri ini akan menghasilkan toksin yang dapat menyebabkan komplikasi serius seperti miokarditis, kelumpuhan otot – otot palatum dan pernafasan, dan albuminuria. Penyakit ini sering ditemukan pada anak berusia kurang dari 10 tahun dan frekuensi tertinggi pada usia 2 – 5 tahun, walaupun orang dewasa juga masih mungkin menderita penyakit ini. Sumber Soepardi.E.A, N.Iskandar, J.Bashiruddin, R.D.Restuti. Buku Ajar Ilmu. Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher. Vol VI(6). Jakarta : Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia. 2011 .