Disusun oleh:
Relly Kurniawan
22010116210026
Pengesahan:
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2017
I. DATA PRIBADI
Nama : Ny. MU
Jenis kelamin : Perempuan
Usia : 64 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : Tamat SD
Suku / Warganegara : Jawa/Indonesia
Alamat : Mranggen, Demak
Status perkawinan : Menikah
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Tanggal pemeriksaan : 11 Juli 2017
No. CM : C492309
Diperiksa oleh : Relly Kurniawan
Nama Ny. W
Alamat Mranggen, Demak
Pendidikan Tamat SMK
Umur 40 tahun
Hubungan Anak
Lama kenal 40 tahun
Sifat perkenalan Akrab
a. Sebab dibawa ke Rumah Sakit:
Keluhan Pasien: sering murung, sulit tidur
Keluhan keluarga/pengantar: pasien sulit tidur
Pada tahun 2002, pasien merasa tidak enak badan, pasien merasa sering haus,
sering sekali buang air kecil dan sering makan. Kemudian pasien memeriksakan
dirinya ke dokter. Saat periksa ke dokter, pasien diminta untuk melakukan
pemeriksaan biokimiawi darah yaitu kadar gula darah. Setelah didapatkan hasilnya
ternyata kadar gula darah pasien sangat tinggi dan oleh dokter pasien didiagnosa
diabetes mellitus tipe II. Ketika mendengar diagnosa penyakit tersebut, pasien terkejut
karena selama ini pasien merasa dapat menjaga pola hidup sehatnya dengan makan
makanan yang sehat, pasien tidah dapat menerima bahwa dirinya sakit, kenyataan ini
sangat sulit diterima oleh pasien. Sejak saat itu pasien jadi sering melamun karena
memikirkan penyakitnya. Namun pasien rajin kontrol ke dokter diantar dengan
anaknya dan meminum obat secara teratur sesuai anjuran dokter karena merasa obat
yang diberikan dapat membuat kondisinya membaik. Pasien masih dapat beraktivitas
seperti biasa dam melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik seperti mengasuh dan
bermain dengan cucunya yang ada di rumah. Pasien juga masih berinteraksi dengan
orang yang tinggal di rumah dan lingkungan tetangga. Pasien merupakan pribadi yang
mudah bergaul. Hubungan pasien dengan lingkungan baik. Kegiatan sehari-hari
seperti makan, minum dilakukannya sendiri dan masih atas inisiatif sendiri. Keadaan
tersebut terjadi terus menerus selama 11 tahun ini. (GAF 80)
+ 4 tahun yang lalu penyakit pasien mengeluh lemas, lalu pasien dirawat di rumah
sakit selama 1 minggu. Selama di rumah sakit, pasien masih suka terlihat murung dan
bersedih karena memikirkan mengenai penyakitnya yang takk kunjunga membaik
meskipun ia udah rutin kontorl dan minum obat dari dokter sesuai anjuran. Pasien
terus menerus terlihat murung seperti ini selama 3 tahun. Pasien masih sering
mengerjakan pekerjaan rumah serta mengasuh dan bermain dengan cucunya di rumah,
namun sudah jarang keluar rumah, seperti mengikuti kegiatan ibu-ibu PKK, sehingga
interaksinya dengan orang disekitar rumah berkurang. Hubungan pasien dengan
lingkungan sekitarnya baik. Kegiatan sehari-hari dirumah seperti makan, minum,
mandi secara mandiri. (GAF 70)
+ 1 tahun pasien menjadi sering murung dan meratapi penyakitnya yang tidak
kunjung sembuh walaupun pasien sudah rutin dan minum obat anjuran dari dokter
selama ini. Pasien sering terlihat sedih dan tidak bersemangat menjalani hari-harinya
seperti sebelumnya. Kadang sesekali pasien mudah marah karena hal-hal kecil yang
tidak penting. Pasien masih sering mengerjakan pekerjaan rumah, mengasuh dan
bermain dengan cucunya yang ada di rumah dan berinteraksi dengan orang yang
tinggal di rumah dan lingkungan tetangga, namun pasien membatasi kegiatan PKK
yang biasanya diikutinya karena merasa dirinya butuh istirahat agar penyakitnya tidak
semakin memburuk. Hubungan pasien dengan lingkungan baik, namun pasien sering
terlihat murung di rumah karena memikirkan mengenai penyakitnya yang tidak
kunjung membaik walaupun pasien sudah rutin kontrol dan minum obat sesuai
dengan anjuran dari dokter. Kegiatan sehari-hari seperti makan, minum dilakukannya
sendiri dan masih atas inisiatif sendiri. (GAF 50)
+ 6 bulan sebelum masuk rumah sakit pasien menjadi pribadi yang mudah curiga
terhadap sekitarnya, terutama kepada anak-anaknya. Pasien merasa sedih, tidak
berguna dan putus asa akan hidup yang dijalaninya karena penyakitnya yang dirasa
tidak kunjung membaik walaupun sudah dirawat berkali-kali. Karena pikirannya
terhadap penyakitnya itu, pasien mengaku sulit tidur. Pasien kadang – kadang masih
mengerjakan pekerjaan rumah, dan masih berinteraksi dengan lingkungan. Hubungan
pasien dengan lingkungan baik, tetapi pasien mulai lebih sering sendiri dan murung di
rumah. Pasien juga menjadi tidak pernah mengasuh dan bermain dengan cucunya lagi
serta sulit untuk tidur dan menjadi lebih sering terlihat menyendiri karena memikirkan
penyakitnya yang tidak kunjung sembuh walaupun pasien sudah rutin kontrol dan
berobat ke dokter. Kegiatan sehari-hari, seperti makan, minum, mandi dilakukannya
sendiri dan masih atas inisiatif sendiri. (GAF 50)
+ 3 hari yang lalu pasien masuk rumah sakit karena keadaannya memburuk, sesak
napas dan lehernya terasa sakit. Selama perawatan di rumah sakit, pasien sering
merasa sedih sampai menangis, merasa hidupnya tidah berguna, putus asa dan ingin
meninggal saja. Pasien mengaku masih sulit tidur karena mendengar suara seperti
ember yang dipukul-pukul dan seperti barang barang yang berjatuhan yang tidak
dapat didengar oleh orang lain. Pasien berinteraksi kurang baik dengan lingkungan
sekitar rumahnya, pasien lebih memilih meyendiri di rumah karena malu dan merasa
tidak berguna karena penyakit yang dideritanya selama 13 tahun ini tidak kunjung
sembuh. Hubungan pasien dengan lingkungan kurang baik, pasien merasa anaknya
tidak pernah memperhatikan kondisinya saat ini, pasien juga terlihat sering sedih,
murung hingga menagis. Pasien merasa tidak bersemangat, tidak ada nafsu makan
karena ketika pasien makan sedikit kadar gula darahnya menjadi sangat tinggi,
sedangkan bila tidak makan gula darahnya menjadi rendah, karena itu pasien masih
sulit untuk tidur juga. Kegiatan sehari-hari, seperti makan, minum, mandi dibantu
oleh perawat dan keluarganya. (GAF 50)
Saat ini, pasien dirawat di rumah sakit Dr. Kariadi di bangsal Rajawali 6A dan
mengaku badannya masih lemas. Pikirannya tidak tenang, sulit tidur dan tidak
bersemangat menjalani hari-harinya di rumah sakit karena ingin pulang ke rumah
berkumpul bersama keluarganya selama bulan Ramadhan. Pasien juga masih sering
murung dan sedih sampai menangis karena penyakitnya yang tidak kunjung membaik
dan semakin memburuk. Pasien merasa tidak berguna lagi hidupnya. Pasien sudah
mulai ada nafsu makan. Hubungan pasien dengan lingkungan masih kurang baik.
Pasien segera ingin pulang agar dapat merayakan lebaran di rumah. (GAF 60)
Kurva GAF
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
± 15 tahun ± 14 tahun ± 4 tahun ± 1 tahun ± 6 bulan ± 3 hari saat
diperiksan
± 14 Tahun :
Pasien di diagnosa DM
Sering melamun
Aktivitas melakukan pekerjaan rumah masih dilakukan
Hubungan dengan orang yang tinggal di rumah dan lingkungan baik
ADL mandiri dan atas inisiatif sendiri
± 4 Tahun :
Pasien terlihat sering murung
Pasien tidak melakukan pekerjaan rumah
Hubungan dengan orang disekitarnya baik
Pasien masuk rumah sakit
ADL di rumah dilakukan secara mandiri
± 1 Tahun :
Pasien sering murung
Pasien terlihat sering sedih dan tak bersemangat serta mudah marah
Pasien masih sering mengerjakan pekerjaan rumah dan berinteraksi dengan orang
disekitarnya
Pasien sulit tidur
ADL mandiri dan inisiatif sendiri
± 6 Bulan :
Pasien sering sedih, putus asa dan mudah curiga dengan sekitar
Sulit tidur
Pasien mengerjakan pekerjaan rumahnya kadang-kadang
ADL dilakukan secara mandiri dan inisiatif sendiri
± 3 Hari:
Pasien mengeluh sesak dan lehernya sakit
Pasien merasa sedih, putus asa dan ingin meninggal saja
Pasien mengeluh sulit tidur karena mendengar seperti suara ember dipukul dan barang
berjatuhan yang tidak dapat didengat oleh orang lain
Tidak nafsu makan dan tidak bersemangat
Pasien merasa tidak tenaga
ADL dibantu perawat dan keluarga
Berbaring di tempat tidur
Saat diperiksa :
Mengeluh badannya lemas
Pasien masih terlihat murung
Pasien merasa pikirannya tidak tenang
Sulit tidur dan tidak bersemangat
Sudah mau makan
ADL masih dibantu oleh perawat dan keluarga
c. Riwayat Sebelumnya
1. Psikiatri:
Pasien belum pernah mengalami gangguan psikiatri sebelumnya
Tidak ada riwayat merasa gembira berlebihan
2. Medis Umum
Riwayat kejang demam : disangkal
Riwayat epilepsi : disangkal
Riwayat trauma kepala : disangkal
Riwayat hipertensi : (+) terkontrol sejak tahun 2013
Riwayat diabetes mellitus : (+) terkontrol sejak tahun 2013
Riwayat nyeri dada/sakit jantung : (+) pembesaran jantung
Riwayat sakit maag : disangkal
Riwayat pingsan : disangkal
Riwayat gegar otak : disangkal
3. Penggunaan Obat – obatan dan NAPZA
Riwayat penggunaan obat-obatan dan NAPZA disangkal
III. Riwayat Pramorbid
1. Prenatal dan Perinatal
Pasien merupakan anak ke-3 dari 5 bersaudara. Tidak ada masalah saat kehamilan
dan persalinan ibu. Pasien lahir cukup bulan,spontan tanpa penyulit dan cacat
bawaan. Keadaan bayisaat lahir langasung menangis, riwayat gangguan napas
tidak ada, berat badan dan panjang badan saat lahir tidak diketahui.
b. Riwayat Pekerjaan
Pasien adalah seorang ibu rumah tangga sejak menikah.
c. Riwayat Keagamaan
Pasien beragama Islam, sejak kecil dididik ajaran agama Islam, pasien
menunaikan sholat dan kadang-kadang membaca Al-Qur’an
d. Riwayat Perkawinan
Pasien sudah menikah saat usia 16 tahun hingga saat ini, suami sudah
meninggal saat usia pasien 41 tahun, pasien memiliki 4 orang anak.
e. Riwayat Militer
Pasien tidak pernah mengikuti atau melihat kegiatan kemiliteran
g. Riwayat Sosial
Saat ini pasien dirawat di RSDK. Sebelum dirawat, pasien tinggal bersama
anak ketiganya yang sudah menikah dan mandiri dan mempunyai seorang
anak. Pasien merupakan ibu rumah tangga. Menantu yang tinggal bersama
pasien bekerja sebagai buruh untuk memenuhi kebutuhan sehari hari.
h. Situasi Hidup Sekarang
Pasien tinggal di rumah bersama anak ketiganya yang sudah menikah dan 1
orang cucu. Anak pasien bekerja di sebuah swalayan untuk mencukupi
kebutuhan sehari-hari.
7. Riwayat Psikoseksual
Pasien tidak memiliki kelainan/masalah dalam riwayat psikoseksual
8. Riwayat Keluarga: Silsilah keluarga
Keterangan:
: Laki-laki : Pasien
: Perempuan
C. Gangguan Persepsi
Ilusi : Tidak ada
Halusinasi : auditorik (berisis suara seperti ember dipukul, sejak 1 minggu yang
lalu, saat diperiksa sudah tidak ada)
D. Pikiran
a. Arus pikir : lancar
Flight of Idea : Tidak ada
Asosiasi longgar : Tidak ada
Pikiran berpacu : Tidak ada
Tangensialitas : Tidak ada
Sirkumstansialitas : Tidak ada
Inkoherensi : Tidak ada
Asosiasi bunyi : Tidak ada
Verbigerasi : Tidak ada
Persevasi : Tidak ada
Blocking : Tidak ada
Pikiran samar-samar : Tidak ada
Neologisme : Tidak ada
b. Isi Pikir :
Waham : (+) regresi merasa anaknya tidak memperhatikan
dirinya, curiga dengan anaknya. Saat diperiksa sudah
tidak ada
Paranoia : Tidak ada
Preokupasi : Pasien memkirkan penyakitnya yang tidak sembuh
Obsesi dan Kompulsi : Tidak ada
Fobia : Tidak ada
Gagasan bunuh diri/membunuh : Tidak ada
Ide-ide referensi/influence : Tidak ada
Kemiskinan isi : Tidak ada
G. Tilikan
Derajat : 5
1. Menyangkal sepenuhnya bahwa ia mengalami penyakit / gangguan.
2. Sedikit memahami adanya penyakit pada dirinya dan membutuhkan pertolongan
dan pada saat yang bersamaan pasien sekaligus menyangkal penyakitnya.
3. Pasien menyadari dirinya sakit namun menyalahkan orang lain atau penyebab
eksternal, atau faktor organik sebagai penyebabnya.
4. Pasien menyadari dirinya sakit dan butuh bantuan namun tidak memahami
penyebab sakitnya
5. Intellectual insight : pasien menerima kondisi dan gejala-gejala sebagai
bagian dari penyakitnya dan hal ini disebabkan oleh gangguan yang ada
dalam diri pasien, namun tidak menerapkan pemahamannya ini untuk
melakukan sesuatu selanjutnya (misalnya perubahan gaya hidup)
6. Emotional insight : Pasien memahami kondisi yang ada dalam dirinya seperti
tilikan derajat 5 namun pasien juga memahami perasaan dan tujuan yang ada pada
diri pasien sendiri dan orang yang penting dalam kehidupan pasien. Hal ini
membuat perubahan perilaku pada pasien.
H. Pertimbangan
Baik
I. Taraf Dapat Dipercaya
Dapat dipercaya
B. Status Neurologis
Kesan : dalam batas normal, E4M6V5
C. Laboratorium
Kimia Klinik (13/6/17)
Glukosa Puasa: 126 mg/dL
HDL Kolesterol 29 mg/dL
Asam urat 7,2 mg/dL
Hematologi (12/6/17)
Hb : 9,2 gr/dL
Ht : 28,4 %
MCH 26.1 pg
MCV 83,3 fL
Eritrosit 3,53 x 106/uL
Trombosit 51 x 103/uL
AKSIS II
Berdasarkan riwayat pribadi dan premorbid pasien tidak memilki
gangguan kepribadian maupun retardasi mental maka diagnosis pada aksis II tidak
ada diagnosis.
AKSIS III
Berdasarakan riwayat penyakit pasien, sejak 15 tahun terakhir pasien
sering di diagnosa DM. Pasien juga terkadang merasa sesak dan batuk Pada
pemeriksaan fisik terdapat rokhi basah kasar pada kedua basal paru sehingga pada
aksis III didiagnosis diabetes mellitus dan bronkopneumonia.
AKSIS IV
Pada pasien ini stressor karena penyakit yang tidak kunjung membaik yang
terus dipikirkan pasien.
AKSIS V
Pasien tidak dapat melakukan aktivitas pekerjaannya seperti biasa, kurang
dpaat bersosialisasi dengan lingkungan sekitar karena harus dirawat di RS.
Aktivitas mandi, makan, dan minum harus dibantu oleh perawat dan keluarga.
GAF 2 tahun terakhir : 70
GAF saat masuk : 60
GAF saat diperiksa : 60
Pro : Ny. M
Usia : 64 tahun
2. Psikoterapi
a. Terapi Kelompok
Bersamaan dengan perawat dan pasien lain untuk saling berbincang untuk
membicarakan kaeadaan/apa yang pasien rasakan.
b. Terapi Keluarga
Menjelaskan kepada petugas keluarga mengenai penyakit pasien beserta
tatalaksana dan prognosis. Memberi edukasi kepada keluarga untuk memberi
dukungan kepada pasien.
c. Terapi Suportif
Memberikan dukungan agar pasien menerima kondisinya saat ini dan
membesarkan hati pasien atas penyakit yang dideritanya dan memotivasi
pasien untuk sembuh
d. Terapi Okupasi
Memberi dukungan agar pasien dapat melakukan kegiatan seperti yang
dilakukan pada saat pasien sebelum sakit, secara bertahap.
PROGNOSIS:
Dubia ad bonam
FAKTOR BAIK BURUK