Anda di halaman 1dari 10

9.

1 Pengertian dan Fungsi Kewirakoperasian


Wiraswasta adalah seorang usahawan yang di samping mampu berusaha
dalam bidang ekonomi umumnya dan niaga khususnya secara tepat guna (tepat dan
berguna,efektif dan efisien),juga berwatak merdeka lahir batin serta berbudi
luhur.sedangkan Wirausaha adalah yang mendobrak sistem ekonomi yang ada dengan
memperkenalkan barang dan jasa yang baru dengan menciptakan bentuk organisasi
baru atau mengolah bahan baku baru.dan istilah Kewirakoperasian dipakai sebagai
istilah baku kewirausahaan.
Kewirakoperasian adalah suatu sikap mental positif dalam usaha komperatif
dengan mengambil prakasa inovatif serta keberanian mengambil resiko dan
berpegang teguh pada prinsip identitas koperasi dalam mewujudkan terpenuhinya
kebutuhan nyata,serta peningkatan kesejahteraan bersama.

Dari definisi tersebut terkandung beberapa unsur yang patut diperhatikan.


a. Kewirausahan koperasi merupakan sikap mental positif dalam berusaha secara
komperatif. ini berarti kewirakopersian harus mempunyai keinginan untuk
memajukan organisasi koperasi.
a. Tugas utama kewirakoperasian adalah mengambil prakasa inovatif artinya
berusaha mencari ,menemukan dan memanfaatkan peluang yang ada demi
kepentingan bersama.
b. Wirakoperasi harus mempunyai keberanian mengambil resiko karena dunia
penuh dengan kepastian. Oleh karena itu dalam menghadapi situasi semacam
itu diperlukan seorang wirausaha yang mempunyai kemampuan mengambil
resiko.
c. Kegiatan wirakoperasi harus berpegang teguh pada prinsip identitas koperasi
yaitu anggota sebagai pemilik dan sekaligus sebagai pelanggan.

d. Tujuan utama setiap wirakoperasi adalah memenuhi kebutuhan nyata anggota


koperasi dan meningkatkan kesejahteran bersama.
Wirakoperasi dalam koperasi dapat dilakukan oleh anggota manajer birokrat yang
berperan dalam pembangunan koperasi.

Wirausaha koperasi adalah orang yang mempunyai kemampuan dan kemauan dalam
inovasi atau mendapatkan strategi bagi pengembangan koperasi. Di atas pundak wirausaha
koperasi diharapkan koperasi akan mempunyai keunggulan bersaing (competitive
advantages) dari badan usaha lain yang menjadi saingannya. Sebenarnya competitive
advatanges dapat diperoleh melalui strategic asset, reputation dan architecture koperasi, tetapi
1
peranan wirakop dalam menciptakan inovasi lebih dominan dalam menciptakan competitive
advantages.
Strategic asset adalah asset yang diperoleh melalui hak monopoli, lisensi, paten dan hak
penguasaan lainnya yang umumnya diberikan oleh pemerintah. Perkembangan koperasi di
Indonesia (khususnya KUD) pada umumnya diperoleh karena strategic asset, seperti
kebijaksanaan pemerintah yang mengharuskan di wilayah kecamatan hanya terdapat satu
KUD, ketentuan bidang ekonomi yang hanya boleh diusahakan oleh koperasi untuk tidak
diusahakan oleh badan usaha lainnya, dan masih banyak ketentuan-ketentuan lain yang
sebenarnya sangat menguntungkan bagi koperasi. Tetapi karena badan usaha lainnnya
(BUMN dan Swasta) yang mempunyai modal cukup besar juga diberikan strategic asset
maka kita tidak dapat mengharapkan koperasi memperoleh competitive advantages dari
strategic aseet ini.
Demikian juga dengan reputation (nama baik), koperasi tidak akan memperoleh
competitive advantages, karena sampai saat ini koperasi masih belum mempunyai reputasi
yang baik di mata masyarakat. Bahkan banyak kritik-kritik tajam yang ditujukan pada
koperasi, terutama karena koperasi yang dijadikan sebagai alat pembangunan belum mampu
mengangkat masyarakat dari kemiskinan. Di samping itu banyak koperasi yang terpaksa
gulung tikar karena tidak mendapat tanggapan yang positif dari masyarakat.
Competitive advantages juga bisa diperoleh dari arsitektur koperasi. Arsitektur koperasi
didasarkan pada prinsip identitas (identity principles) yang menyatakan “anggota sebagai
pemilik dan sebagai pelanggan”. Berdasarkan prinsip ini, anggota akan memasuki koperasi
jika sesuai dengan kepentingannya. Tetapi jika tidak sesuai dengan kepentingannya, tidak
akan ada artinya seseorang menjadi anggota koperasi. Kedudukan anggota dalam koperasi
menjadi sangat kuat karena ia adalah sebagai pemilik dan sekaligus sebagai pelanggan.

9.2 Fungsi Kewirakoperasian

Fungsi atau kegiatan wirakoperasi ,jenis kewirakoperasian dibedakan menjadi 3 hal


yaitu kewirakoperasian rutin, arbitrage dan inovatif.

a) Kewirakoperasian Rutin
Kewirakoperasian rutin diarahkan pada kegiatan rutin organisasi usaha (koperasi),
seperti produksi, pemasaran, personalia, keuangan, administrasi, dan lain-lain,. Progam-

2
program telah disusun dan dilaksanakan. Tugas wirakop hanyalah meluruskan /
mengendalikan sesuatu agar berjalan sesuai dengan program yang telah ditetapkan.
Kewirausahaan rutin merupakan literature manajemen yang berfungsi sebagai
pemecahan masalah.
Oleh karena itu para wirausaha rutin dianggap sebagai seorang manajer yang
berfungsi mengambil keputusan mengenai koordinasi alat-alat yang dimiliki. Manajer akan
bertindak berdasarkan peluang yang diketahuinya, untuk kemudian mengelola faktor-faktor
produksi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Kewirakoperasian rutin mempunyai karakteristik sebagai berikut :
1) Kegiatan kewirakoperasian berhubungan dengan evaluasi dan koreksi bila terjadi
misalokasi sumber daya. Tindakan ini disebut pemecahan masalah.
2) Manajer (wirakop) mempunyai informasi yang banyak tentang sumber daya, tujuan, dan
resiko yang dihadapi. Wirausaha dapat bertindak berdasarkan informasi yang akurat
mengenai sumber-sumber dan hasil akhir (tujuan), serta setiap keputusan telah
mempertimbangkan resiko.
3) Rendahnya tingkat ketidakpastian memungkinkan wirausaha (wirakop) mampu
memaksimumkan tujuan (misalnya memaksimumkan profit atau pengembangan usaha para
anggota koperasi).
b) Kewirakoperasian Arbitrase
Arbitrase di sini dimaksudkan sebagai keputusan yang diambil dari dua kondisi yang
berbeda dan keputusan itu memberikan peluang yang menguntungkan. Tugas utama dari
wirakop dalam hal ini mencari peluang yang menguntungkan dari dua kondisi yang berbeda.
Misalnya ketidak sesuaian permintaan dan penawaran suatu pasar akan menciptakan peluang
bagi seseorang (wirausaha) untuk membeli dengan murah dan menjual dengan mahal. Oleh
karena itu, guna memperoleh keberhasilan dalam kondisi ini, wirakop harus mempunyai
informasi yang banyak tentang lingkungan dan pasar yang hendak dituju dan memanfaatkan
informasi ini untuk kemajuan koperasi.
Kewirakoperasian rutin mempunyai karakteristik sebagai berikut:
a) Wirakop mempunyai informasi yang banyak tentang perbedaan harga barang-barang
tertentu bila ia beli saat ini dan dijual pada waktu yang akan datang.
b) Inti kewirakoperasian terdiri dari penemuan dan pelaksanaan peluang yang menguntungkan
yang sampai saat ini belum dikenali dan direalisasikan. Peluang tersebut merupakan hasil
ketidakseimbangan yang disebabkan perbedaan permintaan dan penawaran.

3
c) Kewirakoperasian Inovatif
Inovatif berarti mencari, memanfaatkan dan menemukan sesuatu yang baru. Wirakop
yang inovatif berarti wirakop yang selalu tidak puas dengan kondisi yang ada. Ia selalu
berusaha mencari, menemukan dan memanfaatkan peluang yang diperoleh. Ia sangat
diperlukan terutama pada kondisi di mana perusahaan (termasuk koperasi) mengalami
stagnasi. Ia juga diperlukan oleh perusahaan atau koperasi yang menghadapi masalah
ketidakpastian yang serius dalam lingkungan yang dinamis.
Kewirakoperasian inovatif biasanya tidak menimbulakan masalah, artinya meskipun
keuntungan yang diperoleh oleh innovator akan dikikis oleh para peniru, namun
pengurangan keuntungan ini akan menyebabkan innovator memperkenalkan inovasi
versi terbaru atau peluan gbaru, jadi kegiatan inovatif akan menghasilkan dorongan
tertentu bagi kegiatan inovatif baru

9.3 Tipe-Tipe Kewirakoperasian


Kewirakoperasian dibagi menjadi 4 tipe:

a) Kewirakoperasian Anggota
Anggota sebagai pemilik koperasi dapat menjadi wirakop bila ia mampu menemukan dan
memanfaatkan peluang yang ada untuk pertumbuhan koperasi. Tetapi kemungkinan ia sangat
lemah mengingat kebanyakan kemampuan anggota dalam inovasi masih sangat rendah,
keterbatasan hak bertindak karena setiap tindakan harus memperhatikan anggota lainnya dan
motivasi yang rendah. Anggota kopersi di Indonesia umumnya mempunyai tingkat
pendidikan yang rendah sehingga tingkat kemampuan dalam menemukan sesuatu yang baru
sangat terbatas. Disamping itu, kendatipun anggota mempunyai kemampuan yang tinggi
tetapi motivasi untuk berprestasi di bidang koperasi akan menjadi sangat rendah sebab
manfaat dari hasil inovasi anggota yang dinikmati hanya sebagian kecil oleh anggota yang
bersangkutan dan sebagian besar dinikmati oeh anggota lainnya, anggota potensial atau
bahkan para pesaing koperasi. Dalam kondisi seperti ini, anggota yang rasional akan
memanfaatkan peluang tersebut untuk kepentingan diri sendiri dengan jalan bekerja di luar
koperasi.

b) Kewirakoperasian Manajer
Pada koperasi yang mengangkat manajer sebagai pelaksana dan penanggung jawab
kegiatan operasional, koperasi tentu sangat mengharapkan perubahan yang memberikan
keuntungan. Tetapi kendala yang dihadapi oleh manajer adalah keterbatasan-kebebasan untuk
4
bertindak. Keterbatasan ini karena manajer disamping dibebani peningkatan pertumbuhan
usaha koperasi tetap juga dibebani peningkatan pelayanan terhadap anggotanya. Kedua hal
tersebut kadang terjadi kontradiksi. Bila manajer menginginkan meningkatkan pertumbuhan
koperasi, maka ia harus berorientasi ke pasar eksternal (melayani kebutuhan non anggota)
dan ini berarti mengurangi nilai pelayanan terhadap anggotanya. Sebaliknya bila manajer
menginginkan peningkatan pelayanan terhadap anggota (misal dengan memberikan harga
pelayanan yan glebih rendah dibanding dengan harga pasar), maka ia tidak akan dapat
meningkatkan pertumbuhan koperasi. Dalam kondisi seperti ini, kendatipun manajer
mempunyai kemampuan dan motivasi yang tinggi untuk mengembangkan organisasi
koperasi, tetap saja ia menghadapi hambatan yang besar yang harus dilewatinya.

c) Kewirakoperasian Birokrat
Birokrat adalah pihaknya secara tidak langsung berhubungan dengan pengembangan
gerakan koperasi. Setiap kegiatannya memang diharapkan untuk memacu perkembangan
koperasi. Tetapi untuk melaksanakannya, ia terbelenggu oleh aturan-aturan yang telah
ditetapkan dan setiap turut campur, birokat tersebut dalam organisasi koperasi belum tentu
sesuai dengan keinginan anggota koperasi. Dengan demikian, kendatipun mempunyai
kemampuan dan kemauan yang tinggi dalam mengembangkan koperasi, tetap saja
kewirakoperasiannya terbatas.

d) Kewirakoperasian katalis
Katalis disini diartikan sebagai pihak yang berkompeten terhadap
pengembangan koperasi kendatipun ia tidak mempunyai hubungan langsung
dengan organisasi koperasi. Para katalis ini jelas mempunyai kemampuan
yang tinggi dan motivasi yang tinggi kendatipun insentif yang diterimanya
kadang-kadang kecil. Di samping itu ia juga mempunyai kebebasan bertindak
karena ia berada di luar organisasi koperasi dan tidak terikat oleh aturan-aturan
organisasi tersebut. Seorang katalis biasanya adalah seorang Altruis, yaitu
orang yang mementingkan kebutuhan orang lain. Dalam konteks ini, pada
dasarnya seorang katalislah yang mempunyai kemampuan dalam membantu
pertumbuhan gerakan koperasi

9.4 Tugas-Tugas Kewirakoperasian

5
Tugas kewirakoperasian adalah menciptakan keunggulan bersaing koperasi di banding dengan
organisasi usaha pesaingnya. Keunggulan tersebut dapat diperoleh melalui :
a. Mendudukan Koperasi Sebagai Penguasa yang Kuat di Pasar
Bila para petani membentuk koperasi maka koperasi tersebut mempunyai kedudukan yang
kuat di pasar. Bila masing – masing koperasi primer yang anggotanya para petani membentuk
koperasi ditingkat atasnya (koperasi sekunder) maka koperasi yang terbentuk akan
mempunyai posisi yang kuat dipasar yang lebih luas. Demikian seterusnya, bila antarkoperasi
sekunder membentuk koperasi tersier dan antarkoperasi tersier embentuk koperasi ditingkat
atasnya lagi, maka koperasi akan mempunyai kedudukan yang kuat dalam pasar yang sangat
luas. Dengan kata lain kekuatan dalam penawaran dipasar dapat diperoleh melalui investigasi
vertikal ke hulu atau ke hilir. Integrasi vertikal ini sangat dimungkinkan bagi koperasi karena
para petani anggota koperasi menguasai input / bahan baku untuk keperluan produksi
ditingkat atasnya.
Tugas kewirakoperasian dalam hal ini adalah meningkatkan efisiensi koperasi melalui
integrasi vertikal tersebut.

b. Kemampuan Dalam Mereduksi Biaya Transaksi


Tugas wirakop yang kedua ini adalah menekan biaya transaksi. Biaya transaksi adalah
biaya di luar biaya produksi yang timbul karena adanya transaksi - transaksi, seperti biaya
pencarian informasi, biaya kontrak, biaya monitoring kontrak, biaya legal jika kotrak
dilanggar, dan biaya resiko yang mungkin timbul sebagai akibat terjadinya transaksi.
Kemungkinan menekan biaya transaksi pada koperasi dapat dilakukan karena:
1) Informasi yang berguna untuk pengembangan koperasi banyak tersebar luas diantara para
anggotanya,
2) Kontrak antara anggota dengan koperasinya tidak perlu dilakukan karena anggota adalah
pemilik koperasi,
3) Terdapatnya control social dalam koperasi tidak perlu manajemen mengeluarkan biaya
monitoring dalam jumlah yang besar,
4) Resiko ketidakpastian dapat mudah direduksi karena ada pasar internal koperasi.
c. Pemanfaatan Interlinkage Market
Interlinkage market adalah hubungan transaksi antarpelaku ekonomi dipasar. Seorang
produsen membutuhkan input dari penghasil input (rumah tangga konsumen) dan
membutuhkan modal dari pembeli kredit. Bila produsen menghasilkan pendapatan itu akan

6
digunakan untuk membeli input, membayar utang dan mungkin ditabung. Bila penghasil
input membentuk koperasi, misalnya kopersi penjualan, para produsen membentuk koperasi
produsen dan para pemberi kredit mendirikan koperasi simpan pinjam, maka transaksi antar
koperasi penjualan dengan koperasi produsen, koperasi penjualan dengan hasil simpan
pinjam dan koperasi produsen dengan hasil simpan pinjam akan dapat mengurangi biaya
transaksi tersebut karena koperasi akan terhindar dari sistem ijon dan rentenir. Kemungkinan
ini bias diraih mengingat misi koperasi tidak sepenuhnya memperoleh keuntungan yang
banyak tetapi juga mempunyai misi social.
Tugas wirakop dalam hal ini menciptakan kerjasama rentenir. Tugas wirakop dalam hal ini
menciptakan kerjasama rentenir. Tugas wirakop dalam hal ini menciptakan kerjasama yang
saling menguntungkan diantara pelaku dalam interlinkage market tersebut.

d. Pemanfaatan Trust Capital


Trust capital secara dengan sederhana di artikan sebagai pengumpulan modal. Hal ini
dimungkinkan terjadi pada koperasi karena usaha yang tadinya dilakukan sendiri-sendiri oleh
para anggotanya sekarang di kelola secara bersama-sama dengan anggota lainnya.semakin
banyak anggota semakin besar modal yang dapat dikumpulkan dan semakin kuat kedudukan
modal usaha koperasi sehingga kemampuan koperasi dalam bersaing dengan pesaingnya
semakin kuat.
Tugas wirakop dengan hal ini adalah mengelola modal tersebut secara efisien dan
meningkatkan peranan anggota dalam meningkatkan partisipasi intensif dalam pemanfaatan
jasa pelayanan koperas dan partisipasi kontributif dalam pembentukan pemodalan yang baru.

e. Pengendalian Ketidakpastian
Upaya pengendalian ketidakpastian sangat dimungkinkan mengingat adanya pasar internal
pada koperasi. Kalaupun ada kerugian karena muncul resiko dalam kegiatan operasionalnya,
maka resiko ini akan ditanggung bersama-sama, sehingga biaya resiko peranggota menjadi
rendah.
Koperasi adalah milik anggota dan anggota memanfaatkan jasa yang ditawarkan oleh
koperasinya. Oleh karena koperasi milik anggota maka secara rasional tidak mungkin para
anggota akan merugikan koperasinya sendiri dalam melaksanakan transaksinya. Hanya saja
bisa terjadi jika koperasi memberikan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan anggotanya.

7
Tugas wirakop dalam hal ini adalah meningkatkan pelayanan terhadap anggotanya dengan
jalan menyediakan barang - barang atau jasa - jasa yang dibutuhkan oleh anggotanya.

f. Penciptaan Inovasi
Inovasi pada koperasi sangat dimungkinkan mengingat banyak yang berkompeten
terhadap pertumbuhan koperasi. Tugas wirakop dalam hal ini menciptakan inovasi-inovasi
baru yang menguntungkan bagi koperasi dan anggotanya. Inovasi-inovasi yang berasal dari
anggota atau manajer sangat diperlukan oleh koperasi terutama pada saat koperasi mengalami
stagnasi. Untuk membangkitkan kembali koperasi dari kelesuan diperlukan wirakop-wirakop
yang altruistis dan andal. Dikatakan altruistis karena seorang wirakop harus lebih memilih
mementingkan kepentingan orang lain disbanding dirinya. Sedangkan wirakop yang andal
sangat diperlukan karena koperasi mempunyai dua misi seperti yang dikemukakan di atas.

g. Pengembangan Manfaat Partisipasi


Keunggulan koperasi dapat diperoleh melalui partisipasi baik partisipasi kontributif
dalam penyerahan keuangan dan pengembalian keputusan, maupun partisipasi intensif dalam
hal pemanfaatan pelayanan koperasi. Tentu saja bila partipasi intensif mengalami
peningkatan, partisipasi kontributif dalam hal penyerahan keuangan juga akan meningkat.
Tugas wirakop dalam hal ini adalah meningkatkan partisipasi intensif para anggota
koperasi dengan jalan menyediakan pelayanan yang dibutuhkan anggotanya.

h. Menciptakan Economies of Scale


Economies of Scale adalah penghematan pada koperasi yang ditimbulkan oleh
penambahan kapasitas produksi. Penghematan tersebut sangat dimungkinkan karena
penambahan anggota berarti bertambahnya kapasitas produksi di koperasi, kebutuhan bahan
baku bertambah, dan koperasi dapat membeli bahan dalam jumlah besar. Pembelian dalam
jumlah besar akan menurunkan harga per unit bahan, sehingga biaya per unit output pada
akhirnya dapat ditekan.
Tugas wirakop adalah menciptakan economies of scale dan
mengendalikan produksi pada tingkat produksi yang optimal. Produksi dicapai
pada saat koperasi berproduksi dengan biaya rata-rata jangka panjang yang
paling rendah.

9.5 Prasyarat Keberhasilan Kewirakoperasian

8
Koperasi sebagai unit usaha yang bergerak dibidang ekonomi dan sosial pada
dasarnya mempunyai tujuan yang sama yaitu: Membantu meningkatkan pertumbuhan
ekonomi,yang merupakan sasaran utama pertumbuhan ekonomi.

Perubahan yang meningkatkan produktivitas hanya dapat dilakukan melalui dua jalan yaitu:

a. Melalui kegiatan inovatif (penciptan bangunan baru dan penerapannya).


b. Melalui kegiatan peningkatan kegiatan kerja (berprestasi lebih banyak dalam
satuan waktu kerja tetap atau waktu kerja yang diperpanjang.

Masing-masing kemungkinan itu merupakan syarat yang memadai dan perlu bagi
pertumbuhan ekonomi.Kemungkinan pertama berkaitan dengan kenaikan pendapatan
perkapita oleh sebab adanya peralihan kearah penggunaan teknologi yang
produktif,pembuatan penyebaran barang-barang baru,struktur organisasi yang baru dan
keterampilan baru.

Tipe inovasi ala scumpeter tentang kegitan kerja yang meliputi:

a. Pembuatan dan pemapanan produk-produk baru atau mutu produk yang baru.

b. Pembangunan metode produksi baru.

c. Menciptakan tata laksana produksi baru dibidang industri.

d. Pembuatan prasarana baru.

e. Pencarian sumber pembelian baru.

Hakikat dari fungsi wirausaha : Melihat dan menerapkan kemungkinan-kemungkinan baru


dalam bidang ekonomi.fungsi ini disebut fingsi inovatif.

Fungsi inovasi dapat dijabarkan dalam berbagai kegiatan kerja meliputi:

a. Mengenai keuntungan atau manfaat dari kombinasi-kombinasi baru.

b. Evaluasi keuntungan yang terlangsung dalam kombinasi baru itu.

c. Pembiayaan.

d. Teknologi dan perencanan pembangunan tempat-tempat produksi.

e. Pengadaan,pendidikan dan memimpin tenaga kerja.

9
f. Negoisasi dengan pemerintah badan atau resmi yang berwenang.

g. Negoisasi dengan pemasok pelanggan.

Dalam melaksanakan fungsi-fungsi tersebut,seorang wirausaha koperasi dihadapi pada


kendala sebagai berikut:

a. Kemungkinan bertindak inovatif tidak selalu merupakan kemungkinan yang


diizinkan menurut hukum.jadi inovator tidak mempunyai hak untuk
menerapkan tindakan inovatif.
b. Kemungkinan inovatif yang diperoleh harus ditemukan dan dilaksanakan
penerapanya.untuk itu diperbolehkan kemampuan baik personal maupun
organisatoris.
c. Kalaupun kemungkinan inovatif tertentu tidak terlarang dan masih dalam
rangka kesangupan seorang atau kelompok,maka perseorangan atau kelompok
perlu memiliki motivasi untuk menerapkan inovasi itu.

Tiga faktor penentu keberhasilan inovasi seorang wirausaha:

1. Hak Bertindak
Merupakan kemungkinan dalam kelompok-kelompok yang tidak terlarang yang
meliputi berbagai pembatas normative terhadap tindakan,disamping peraturan-
peraturan hukum abstrak yang dimodifikasikan,juga nilai-nilai sosial
budaya,etika,agama,ketentuan-ketentuan kongkret dan peraturan-peraturan pihak
pengemban kekuasaan politik.
2. Kemampuan
Kecenderungan individu atau organisasi untuk meningkatkan kemampuanya, sangat
tergantung dari rangsangan ekonomis dan harapan untuk dapat menerapkan
peningkatan kemampuannya dalam tindakan-tindakan inovatif yang nyata.
3. Motivasi untuk berprestasi
Motivasi menyebabkan suatu peristiwa mempunyai nilai, baik nilai positif maupun
negatif.segala aspek yang ada kaitanya dengan motivasi dalam situasi yang dialami
akan mengandung kadar tuntutan.

https://sukasukadwi.wordpress.com/2014/01/03/kewirakoperasian/amp/

http://chankeabiee.blogspot.co.id/2011/02/wirausaha-koperasi.html?m=1

https://florensiaslastianliga.wordpress.com/2013/12/01/ekonomi-koperasi-kewirakoperasian/amp/

10

Anda mungkin juga menyukai