TINJAUAN PUSTAKA
( rumah sakit ). Pengertian mutu menurut berbagai segi diuraikan sebagai berikut :
a. Dari segi pemakai jasa pelayanan, pengertian mutu terutama berhubungan erat
derajat mutu terkait pada pemakaian yang sesuai dengan perkembangan ilmu
dan teknologi.
penduduk, serta pada pihak lain, tata penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik
dan standar pelayanan professional yang telah ditetapkan. Pengertian ini yang
Konsep mutu sendiri sendiri pada dasarnya bersifat relatif, yaitu tergantung
dari perspektif yang digunakan untuk menentukan ciri – ciri dan spesifikasi. Pada
dasarnya terdapat tiga orientasi mutu yang harus konsisten satu sama lain :
persepsi konsumen, produk ( jasa ), dan proses konsistensi kualitas suatu jasa.
produk akhir dari interaksi dan ketergantungan yang saling terkait antara berbagai
komponen atau aspek pelayanan kesehatan itu sebagai suatu sistem. Komponen -
sebagai berikut :
(a) Struktur, adalah sarana fisik, perlengkapan dan peralatan organisasi dan
(c) Out put adalah hasil akhir kegiatan dan tindakan profesional terhadap pasien
merupakan keberhasilan sebuah perusahaan, oleh karena itu perusahaan yang baik
selalu menjaga mutu. Mutu pelayanan yang baik menyebabkan konsumen puas
yang telah ada. Sebagai organisasi penyedia jasa pelayanan, kepuasan dan
pelanggan akan selalu menggunakan dan bahkan akan membawa pelanggan baru.
dinginkan, banyak syarat yang harus dipenuhi. Syarat yang dimaksud paling tidak
Namun dari kedelapan syarat tersebut diatas, syarat mutu ( quality ) makin
timbulnya mal praktek, namun sekaligus dapat memenuhi kebutuhan dan tuntutan
masyarakat.
Konskuensi atas pendekatan kualitas jasa memiliki esensi penting bagi
perbandingan dua faktor utama, yaitu persepsi pelanggan atas layanan yang
cepat.
d. Jaminan ( assurance ) adalah adanya jaminan bahwa jasa yang ditawarkan
a. Jika harapan itu terlampaui dari pelayanan tersebut dianggap dapat dirasakan
sebagai mutu yang luar biasa dan juga menjadi kejutan yang menyenangkan.
b. Jika harapan tidak terpenuhi, mutu pelayanan tersebut dianggap dapat diterima
atau mengecewakan konsumen dan jika harapan sama yang dirasakan, mutu
memuaskan.
berlanjut, sumber daya dimanfaatkan secara efisien dan efektif aman bagi pasien
dan provider, memuaskan bagi pasien dan provider, serta menghormati aspek
sosial, ekonomi, budaya, agama, etika dan tata nilai masyarakat. Prasyarat
peningkatan mutu pelayanan keperawatan antara lain pimpinan yang peduli dan
mendukung, sadar mutu bagi seluruh staf, program diklat untuk peningkatan
sumber daya manusia, sarana dan lingkungan yang mendukung dan adanya
tanggal 18 Agustus 1993. Kemudian pada tahun 1996, DPP PPNI menyusun
meliputi :
pasien.
kesehatan.
1) Standar dokumentasi
2) Observasi
3) Angket.
1. Pengertian Kepuasan.
dirasakan dengan yang diharapkan. Parasuraman et. al, ( 1985 ). Menurut Kotler
sebelumnya atau norma kinerja lainnya dan kinerja aktual produk yang
Jacobalis ( 1989 ), kepuasan sebagai rasa lega atau senang karena harapan atau
hasrat tentang sesuatu terpenuhi. Kepuasan mempuyai dimensi fisik, mental dan
yang tekait dengan struktur, proses dan out come layanan, sedangkan ketidak
kemarahan, surat terbuka dalam media massa, pengaduan pada ikatan profesi
yang dirasakan. Apabila hasil yang dirasakan sesuai dengan harapan maka
terhadap kualitas jasa. Faktor – faktor yang mempengaruhi persepsi dan harapan
melakukan transaksi.
d. Komunikasi iklan.
pelanggan yaitu :
menerima saran, keluhan masukan mengenai produk atau jasa layanan. Jika
penanganan keluhan, masukan dan saran ini baik dan cepat, maka pelanggan
akan merasa puas, sebaliknya jika tidak maka pelanggan akan merasa
komentar.
pelanggan mengenai jasa yang selama ini mereka gunakan. Jika dilakukan
c. Ghost Shopping
pemberi jasa dari pesaingnya dengan cara berpura – pura sebagai pembeli
atau pengguna jasa dan melaporkan hal – hal yang berkaitan dengan cara
memahami kelemahan dan kekuatan produk jasa atau cara pesaing dalam
menangani keluhan.
menyediakan pelayanan yang lebih baik, lebih efisien dan lebih efektif. Apabila
pelanggan merasa tidak puas terhadap suatu pelayanan yang disediakan, maka
pelayanan tersebut dapat dipastikan tidak efektif dan tidak efisien. Hal ini
standar pelayanan.
5) Efektifitas pelayanan
b. Kepuasan yang mengacu pada penerapan semua persaratan pelayanan
meliputi :
1) Ketersediaan pelayanan
2) Kewajaran pelayanan.
3) Kesinambungan pelayanan.
4) Penerimaan pelayanan.
5) Ketercapaian pelayanan.
dilihat bahwa dimensi kepuasan yang kedua bersifat ideal, karena untuk
kelompok kedua dilakukan secara selektif yaitu sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuan.
D. Rawat Inap
Menurut Crosby, l997 ( dalam Nasution, 2005 ) rawat inap adalah kegiatan
kesehatan yang berlangsung lebih dari 24 jam. Secara khusus pelayanan rawat
inap ditujukan untuk penderita atau pasien yang memerlukan asuhan keperawatan
Tempat tidur ini dikelompokkan menjadi ruang perawatan ( nursing units ) yang
merupakan inti dari sebuah rumah sakit. Pengelolaan ruangan perawatan ini
secara umum diserahkan kepada seorang perawat ( nurse ) yang juga bertanggung
jawab terhadap pelaksanaan pelayanan medik, serta instruksi dari dokter yang
ditujukan pada penderita misalnya penggunaan alat bantu pernafasan, alat pacu
pasien untuk tetap memilih rumah sakit tersebut apabila membutuhkan lagi
yang paling banyak terjadi interaksi antara perawat dengan pasien, karena unit ini
.
D. Kerangka Teori
Mutu Pelayanan
Kepuasan Pasien
Keperawatan
F. Variabel Penelitian
G. Hipotesis