Anda di halaman 1dari 16

KERANGKA ACUAN KERJA

( KAK)

PROGRAM REHABILITASI/PEMELIHARAAN
JALAN DAN JEMBATAN

KEGIATAN
LANJUTAN PENINGKATAN JALAN DAN SEMENISASI DESA
MANUNGGAL JAYA RT.1 S/D RT. 11 TENGGARONG SEBERANG

DINAS BINA MARGA KAB. KUTAI KARTANEGARA


KERANGKA ACUAN KERJA
( KAK )

BAB I
UMUM

A. LATAR BELAKANG
I.1 Dinas Bina Marga Kabupaten Kutai Kartanegara.
Dinas Bina Marga Kabupaten Kutai Kartanegara adalah perangkat Instansi
Teknik Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara yang bertugas melaksanakan
sebagian urusan rumah tangga Kabupaten dibidang Bina Marga. Salah satu
diantara tiga Dinas yang ada di Dinas Pekerjaan Umum adalah Dinas Cipta
Karya , Dinas Pengairan dan Dinas Bina Marga yang berada di wilayah
Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara.
Dalam rangka meningkatkan sistem Perencanaan dan Pengendalian
Pelaksanaan Pekerjaan yang efektif dan efisien sesuai dengan amanat Rencana
Strategik Tahun 2006 – 2010 Dinas Bina Marga Kabupaten Kutai Kartanegara,
maka disusunlah Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pengadaan jasa
Konsultansi ke Bina Margaan.

I.2 Prioritas Penanganan Peningkatan Jalan dalam Kabupaten Kutai Kartanegara


Perlu diketahui bahwa Tenggarong adalah Ibu Kota Kabupaten yang berdekatan
dengan Ibu Kota Provinsi. Berkaitan dengan prioritas penanganan Jalan
Kabupaten Kutai Kartanegara, maka Dinas Bina Marga Kabupaten Kutai
Kartanegara mencoba menjabarkan kebijaksanaan umum Pemerintah
Kabupaten melalui Misi dari Dinas Bina Marga Kabupaten Kutai Kartanegara
sebagai berikut :
1. Mewujudkan sistem system jaringan jalan dan jembatan yang baik.
2. Meningkatkan dan memelihara kualitas jalan dan jembatan serta jaringan
drainase dan irigasi.
3. Meningkatkan kualitas sumber daya yang terlibat dalam pelaksanaan
pembangunan.
Dengan demikian Misi dari organisasi Dinas Bina Marga dapat terwujud dengan cara
antara lain :
1. Melaksanakan peningkatan dan pemeliharaan prasarana lingkungan
permukiman seperti jalan penghubung, jalan perkotaan.
2. Melaksanakan dan membantu masyarakat yang meminta bimbingan teknis
sederhana dalam merencanakan dan melaksanakan pembuatan jalan, saluran
dan sebagainya.
3. Mengarahkan dan membimbing masyarakat melalui gotong royong untuk
mempertahankan, mengembangkan dan memelihara lingkungan agar tetap
sehat.

I.3 Tujuan
Tujuan Kerangka Acuan Kerja ini adalah memberikan gambaran umum tentang
dasar-dasar pemikiran sebagai bahan atau bagian dari pekerjaan Penentuan
Peningkatan Jalan dan Semenisasi Desa Manunggal Jaya RT. 1 s/d RT.11
Tenggarong Seberang mewujudkan salah satu kebijakan melalui Program
Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan. Pekerjaan tersebut sekaligus
merupakan penyempurnaan dari kegiatan Lanjutan Peningkatan Jalan dan
Semenisasi Desa Manunggal Jaya RT.1 s/d RT 11 Tenggarong Seberang yang
telah dilakukan oleh Dinas PU Kabupaten Kutai Kartanegara yang telah
menyebar di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara yang nantinya dapat
dijadikan acuan dalam berbagai kegiatan pembangunan dalam Kabupaten baik
menyangkut kebinamargaan, pengairan maupun yang lainnya.
Pelaksana/Konsultan yang diserahi pekerjaan ini wajib
menyediakan/memberikan jasa-jasanya semaksimal mungkin untuk
melaksanakan pekerjaan Perencanaan Peningkatan Jalan dan Semenisasi Desa
Manunggal Jaya RT.1 s/d RT 11 Tenggarong Seberang sehingga dari segi
konstruksi Perencanaan peningkatan Jalan tersebut dapat bertahan dalam
waktu yang lama serta ditinjau dari sisi mutu dan kualitas yang telah dihasilkan
melalui perencanaan, serta mengusahakan sekecil mungkin adanya perbaikan-
perbaikan atau perencanaan tambahan lainnya dikemudian hari.

I.4 Lingkup Pekerjaan


Kegiatan Lanjutan Peningkatan Jalan dan Semenisasi Desa Manunggal Jaya
RT.1 s/d RT 11 Tenggarong Seberang, konsultan terlebih dahulu melakukan
survey lapangan dan kajian-kajian teknis lainnya serta melakukan koordinasi
dengan PPTK atau KPA, yaitu untuk mendapatkan konfirmasi yang akurat
sehingga Kegiatan kegiatan Lanjutan Peningkatan Jalan dan Semenisasi Desa
Manunggal Jaya RT.1 s/d RT 11 Tenggarong Seberang betul-betul sesuai
dengan kebutuhan dilapangan. Konsultan juga harus berusaha mendapatkan
informasi umum mengenai lokasi yang akan dilaksanakan untuk perencanaan
melalui instansi terkait, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)
atau Dinas dan Kantor terkait dilingkungan Pemerintah Kabupaten Kutai
Kartanegara dan lain-lain, serta melakukan studi banding kepada pihak lain
sebagai bahan perbandingan sehingga dapat mempersiapkan hal-hal yang akan
diperlukan dalam pelaksanaan survey.

Bagian-bagian pekerjaan yang tercakup dalam kegiatan ini antara lain :

a. Survey Lapangan
- Pengumpulan Data Sekunder
- Survey Pendahuluan (Reconnaissance Survey).
- Pengumpulan Data Lapangan
b. Pekerjaan Teknis
- Gambar Teknis
- RAB & BOQ
- Spesifikasi Teknis
BAB II
SURVEY LAPANGAN

II.1 Pengumpulan Data Sekunder


Pengumpulan data sekunder dilaksanakan dengan mengumpulkan data dan
informasi dari instansi, lembaga, badan dan sumber-sumber yang relevan
seperti Dinas Bina Marga Kabupaten Kutai Kartanegara, Sub Dinas Perencanaan
Program, Dinas-dinas yang terkait seperti data-data rencana tata ruang dan
tata guna lahan, rencana pengembangan wilayah dan sebagainya serta Kantor
Kecamatan dan Kelurahan/Desa yang akan dijadikan lokasi Kegiatan kegiatan
Lanjutan Peningkatan Jalan dan Semenisasi Desa Manunggal Jaya RT.1 s/d RT
11 Tenggarong Seberang.

II.2 Survey Pendahuluan


II.2.1 Umum
Survey Pendahuluan (Reconnaissance Survey) adalah bertujuan mengumpulkan
data pendukung untuk melaksanakan survey detail dan mengumpulkan data
lainnya untuk melengkapi data survey termasuk diantaranya pengukuran awal
sehingga perencanaan sesuai yang diinginkan bersama, nantinya dapat betul-
betul berfungsi sebagaimana yang diharapkan.

II.2.2 Lingkup Pekerjaan


Survey Pendahuluan meliputi kegiatan-kegiatan antara lain dan tidak terbatas
sebagai berikut :
a. Pada peninjauan lapangan dalam penentuan tempat atau lokasi yang akan
dibangun Peningkatan Jalan dan Semenisasi
b. Mempelajari lokasi rencana Peningkatan Jalan dan Semenisasi
II.3 Pengukuran Titik Kontrol Horisontal
Pengukuran Titik Kontrol Horisontal dalam bentuk Poligon ini adalah sebagai
salah satu bagian dari proses pengumpulan data permukaan bumi dengan
ketentuan sebagai berikut :
- Sudut-sudut poligon diukur dengan menggunakan alat ukur
Theodolite dengan ketelitian dalam second (yang mudah / umum
dipakai adalah Theodolite jenis T2 Wild, Zeiss atau yang setingkat)
jika memungkinkan menggunakan EDM.
- Kesalahan sudut yang diperbolehkan adalah 10” akar jumlah ttitik
poligon
- Kesalahan azimuth pengontrol tidak lebih dari 5”.
- Sisi poligon atau jarak antara titik poligon maksimal 100 meter, diukur
dengan pegas ukur (meteran), atau alat ukur jarak elektronis atau
sejenisnya.
- Patok-patok untuk titik poligon adalah patok kayu yang kuat serta
aman selama proses pengukuran berlangsung.
- Hasil pengukuran ini akan dituangkan dalam bentuk peta dengan
menggunakan skala tertentu serta dipresentasikan didepan peserta
yang akan ditentukan kemudian oleh PPTK atau KPA.

II.4Pengukuran Titik Kontrol Vertikal

Pengukuran Titik Kontrol Vertikal dalam survey penentuan titik BM untuk


Pengairan adalah merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam
proses pengumpulan data permukaan bumi. Kegiatan ini membutuhkan
ketelitian yang tinggi serta memperhatikan aspek-aspek sebagai berikut :
- Jenis alat yang digunakan untuk pengukuran ketinggian adalah
waterpass orde II.
- Untuk pengukuran ketinggian dilakukan dengan double stand
dilakukan 2 kali berdiri alat.
- Batas ketelitian tidak boleh lebih besar dari 10 akar D mm. Dimana D
adalah panjang pengukuran (km) dalam 1 (satu) hari.
- Rambu ukur yang dipakai harus dalam keadaan baik, dalam arti
pembagian skala jelas dan sama.
- Setiap kali pengukuran dilakukan pembacaan rangkap 3 (tiga) benang
dalam satuan millimeter.
- Benang atas (BA), Benang Tengah (BT) dan Benang Bawah (BB).
Kontrol pembacaan : 2 BT = BA + BB

II.5 Pengumpulan Data Lapangan


Pengumpulan data lapangan adalah salah satu proses setelah diadakan
pengukuran lapangan dimana data tersebut mencakup :
- Data lokasi yang menjadi langganan banjir yang telah didukung oleh
data-data yang berasal dari Jawatan Meterologi setempat.
- Lokasi berdirinya tugu BM yang telah terbangun berupa sketsa lokasi.
- Data hasil pengukuran baik berupa sudut horisontal yang diperoleh
dari pengukuran poligon maupun sudut vertikal untuk mengetahui
elevasi tugu yang terbangun.
- Data-data tentang keberadaan patok dari instansi lain yang kebetulan
berada disekitar lokasi kegiatan serta nilai koordinat maupun elevasi
dari patok tersebut.
- Luas daerah genangan air yang berada disekitar tugu BM yang
terbangun serta tingginya genangan air pada musim hujan dengan
perhitungan skala curah hujan tertentu.
BAB III
PEKERJAAN TEKNIS

III.1 Manumentasi (Pemasangan Tugu BM)


III.1.1 Penampang Patok-patok
Penampang patok yang akan dibangun terdiri dari :
- Tugu BM adalah terbuat dari konstruksi beton dengan ukuran 20 x 20 x
150 cm dan akan dipasang pada setiap lokasi yang telah ditentukan.
Patok beton tersebut harus ditanam ke dalam tanah sepanjang kurang
lebih 50 - 60 cm (yang kelihatan diatas tanah kurang lebih 90 - 100 cm).
- Tugu BM yang terbangun agar diberi label / plat yang telah ditentukan
oleh PPTK atau KPA
- Dalam proses pengukuran poligon, agar setiap patok kayu diberi tanda dan
nomor urut.
- Untuk memudahkan pencarian patok profil sebaiknya setiap patok poligon
diberi cat atau pita atau tanda-tanda tertentu.
III.1.2 Perhitungan dan Penggambaran
Perhitungan yang dimaksud adalah data hasil pengukuran yang telah diambil
dilapangan kemudian dilakukan perhitungan yang akurat sehingga akan
diperoleh nilai berupa koordinat maupun elevasi yang telah dilakukan koreksi
sedemikian rupa sehingga dapat meminimalisir kesalahan hasil perhitungan
yang terjadi pada masing-masing BM tersebut dengan tetap
mempertimbangkan nilai dari patok yang telah dibangun oleh instansi lain
yang sekaligus sebagai bahan koreksi dalam pengukuran ini.
Dalam perhitungan data juga tetap mempertimbangkan hak-hal sebagai
berikut :
- Perhitungan koordinat maupun elevasi didasarkan pada titik-titik ikat
yang dipergunakan.
- Penggambaran titik-titik poligon harus didasarkan pada hasil
perhitungan koordinat.
Penggambaran titik-titik poligon tersebut tidak boleh secara grafis.
- Gambar ukur yang berupa gambar situasi harus digambar pada kertas
millimeter dengan skala 1 : 1.000 dengan interval kontur 1 m.
- Ketinggian titik detail harus tercantum dalam gambar ukur begitu pula
semua keterangan-keterangan yang penting.
- Titik ikat atau titik mati serta titik baru harus dimasukkan dalam
gambar dengan diberi tanda khusus.

III.II.Survey Hodrologi

Pekerjaan hodrologi dilakukan bersamaan dengan survey topografi atau pada


saat pengukuran horizontal dan vertikal berlangsung. Dalam tahapan pekerjaan ini
diharapkan setiap data yang diperoleh sedapat mungkin melalui informasi yang
diterima dari warga sekitar lokasi banjir maupun lembaga atau instansi terkait yang
relevan sehingga akurasi data dapat dipertanggungjawabkan serta mendapat hasil
yang maksimal. Jika data pendukung atau data teknis lainnya yang dianggap perlu
agar terus berkoordinasi dengan PPTK.
Setelah semua data lapangan terhimpun maka tahap selanjutnya adalah
melakukan perhitungan dan analisa data yang semuanya akan dibuat dalam bentuk
laporan dan dijadikan satu dengan laporan hasil pengukuran. Laporan hidrologi agar
dicantumkan resume tentang berbagai permasalahan yang berhubungan dengan
daerah genangan pada masing-masing lokasi banjir serta rekomendasi yang
dianggap penting.

BAB IV
SISTEM PELAPORAN

Konsultan Perencana harus menyusun dan menyerahkan dokumen atau laporan


kepada Dinas Bina Marga Kabupaten Kutai Kartanegara melalui PPTK, sesuai dengan
dokumen kontrak.
A. Laporan-laporan Administrasi yang harus disiapkan oleh Konsultan Perencana
antara lain :
a. Laporan Pendahuluan
Laporan pendahuluan berupa ringkasan yang berisi metodologi dan rencana
kerja serta jadwal yang berfungsi sebagai umpan balik/ feed back untuk
perbaikan dan monitoring.
b. Laporan Survey Pendahuluan
Laporan dibuat selengkap-lengkapnya yang berisi seluruh kegiatan pada survey
pendahuluan yang memuat :
 Foto dokumentasi
 Data Lapangan sebagai bahan untuk survey yang berikutnya
 Analisa lokasi yang berkaitan dengan tempat penempatan patok BM
 Laporan Teknis
c. Laporan Antara (Draft Laporan Akhir)
Berupa ringkasan kemajuan pekerjaan yang dilaksanakan, total kemajuan
kegiatan yang terjadi. Jika ada kendala dilapangan, sertakan uraian masalah
dan langkah-langkah yang telah dilakukan untuk mengatasi hal tersebut. Bila
perlu lakukan pengkajian ulang untuk rencana kerja berikutnya.
d. Laporan Akhir / Final Report
Berupa rangkuman kegiatan yang telah dilakukan, berisi uraian pelaksanaan
survey pendahuluan, pengolahan data, perhitungan perencanaan beserta
rumus-rumus dan asumsi yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini.
B. LaporanTeknis
1. Laporan Teknis berisi antara lain :
 Daftar Isi
 Data Topografi yang mencakup ; Data hasil pengukuran berupa koordinat
dan elevasi dengan menggunakan alat ukur theodolite dan waterpas,
dokumentasi selama pelaksanaan pengukuran, Peta Situasi yang memuat
letak patok yang terpasang serta data ukur asli yang diserahkan ke PPTK.
 Data Hidrologi yang berisi tentang peta lokasi kegiatan, data curah hujan
dan debit uraian-uraian mengenai daerah genangan air, luas daerah
genangan air, tinggi banjir pada masing-masing lokasi genangan air.
C. Gambar
 Semua hasil kegiatan baik topografi maupun hidrologi digambar dalam
bentuk peta yang dibuat di atas kertas dengan ukuran A1, untuk kemudian
diperkecil ke ukuran A3.

 Peta yang telah dicetak sebagaimana ukuran tersebut diatas ditambah


dengan soft copy kemudian diserahkan ke PPTK masing-masing 10
rangkap.
BAB V
URAIAN TUGAS PERSONIL

IX.1 Tugas Personil


Konsultan Perencana menugaskan beberapa orang personil dengan latar
belakang keahlian sesuai dengan keperluan perencanaan teknis.
Personil-personil yang tercantum di bawah ini harus bekerja secara penuh
untuk pekerjaan ini, yaitu terdiri dari antara lain :

1. Team Leader
Team Leader harus seorang Sarjana Teknik Sipil yang berpengalaman di
bidang Perencanaan atau Pekerjaan survey/ Pekerjaan Jalan, mengetahui
dengan baik proses pengukuran maupun survey Jalan dan
permasalahannya. Team Leader harus mempunyai pengalaman di bidang
Perencanaan atau Pekerjaan survey /Pekerjaan Jalan minimal 5 tahun, bila
dia Sarjana Muda Teknik Sipil diperlukan pengalaman yang sama minimal
10 tahun.
Tugas dan tanggung jawab Team Leader meliputi :
a. Mengkoordinasikan semua personil yang terlibat dalam pekerjaan ini
sehingga bisa menghasilkan pekerjaan seperti yang disyaratkan.
b. Mempersiapkan petunjuk teknis dari setiap kegiatan pekerjaan ini baik
pengambilan data, pengolahan maupun penyajian akhir seluruh hasil
pekerjaan.
c. Meneliti dan menyarankan untuk setiap pembuatan STA maupun
penempatan patok STA dilapangan serta meneliti proses perhitungan
dan analisa data.

2. Sipil Engineer / Geotek Engineer


Harus seorang Sarjana Teknik Sipil/Sarjana Geologi atau Sarjana Muda
Teknik Sipil/Geologi yang berpengalaman dalam pekerjaan Teknik
Perencanaan, jika seorang Sarjana Teknik Sipil/Geologi maka dia harus
mempunyai pengalaman di bidang pekerjaan Perencanaan Teknik minimal
5 tahun, bila dia Sarjana Muda diperlukan pengalaman yang sama minimal
8 tahun. Menguasai dan mampu menjalankan metode perencanaan
pekerjaan dengan baik.
Tugas dan tanggung jawab ini meliputi :
a. Mengendalikan semua personil yang terlibat dalam pengumpulan data
lapangan.
b. Memeriksa hasil pengumpulan data lapangan dan menganalisa.
c. Bertanggung jawab atas hasil perhitungan dan gambar-gambar.

3. Surveyor
Surveyor harus seorang Sarjana Teknik Sipil / Geodesi atau Sajana Muda
Teknik Sipil / Geodesi yang berpengalaman melaksanakan pengukuran /
survey. Jika seorang Sarjana Teknik Sipil / Geodesi maka dia harus
mempunyai pengalaman melaksanakan pengumpulan data dan survey
pengukuran jalan minimal 4 tahun, bila dia Sarjana Muda Teknik Sipil /
Geodesi diperlukan pengalaman yang sama minimal 6 tahun.
Tugas dan tanggung jawab meliputi :
a. Pengumpulan dan analisa data topografi secara lengkap.
b. Pengumpulan data topografi dan perhitungan.

4. Teknisi/Quality Control
Dalam melaksanakan tugasnya quality kontrol dia harus seorang Sarjana
Teknik Sipil atau Sarjana Muda Teknik Sipil. Jika seorang Sarjana Teknik
Sipil maka dia harus mempunyai pengalaman dalam melaksanakan
pekerjaan jalan dan qualitas serta mutu minimal 3 tahun, bila dia Sarjana
Muda Teknik Sipil diperlukan pengalaman yang sama minimal 5 tahun.

5. Draftman
Mempunyai pengalaman dalam bidang pembuatan gambar teknik sipil
khususnya pada gambar jalan dan dapat bekerja dengan cepat, dengan
ketelitian yang tinggi.
Mempunyai latar belakang pendidikan minimal STM.

6. Administrasi
Berpengalaman minimal 3 (tiga) tahun dalam bindang administrasi,
perkantoran dan sedikitnya 1 (satu) tahun dalam administrasi proyek
pekerjaan teknik sipil.
Mampu mengetik secara cepat dengan rapi dan benar, dan dapat
menggunakan Word Processor.
Sekretaris bertanggung jawab atas pengetikan dokumen-dokumen dan
surat-surat yang dibutuhkan serta administrasi perkantoran.
BAB VI
PENUTUP

Kerangka Acuan Kerja (KAK) adalah bagian yang tidak terpisahkan dengan
Perjanjian Kerja (Dokumen Kontrak) antara Kuasa Pengguna Anggaran dengan
Konsultan. Dengan demikian segala kegiatan yang berkaitan dengan pekerjaan ini
diharapkan tetap mengacu kepada (Dokumen Kontrak) maupun KAK yang ada
sehingga produk yang akan dihasilkan dari pekerjaan ini sesuai dengan yang
diharapkan.

Demikian Kerangka Acuan Kerja ini dibuat guna menjadi pedoman selama
pelaksanaan pekerjaan berlangsung. Terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai