Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Subjunctive merupakan bentuk kalimat pengandaian. Namun topik Subjunctive
ini berbeda dengan Conditional. Conditional merupakan kalimat pengandaian juga namun
perbedaannya adalah Conditional dilengkapi dengan syarat-syarat tertentu untuk
mengandai-andai. Misalnya “Aku akan mengundanya jika aku jadi kamu.”.
Subjunctives adalah sebuah harapan di masa yang akan datang atau bentuk
penyesalan dari harapan yang tak terwujud. Maka dari itu kita perlu mendalami tentang
apa itu subjunctive yang akan di bahas dalam makalah ini. Subjunctive digunakan untuk
menyatakkan/mengungkapkan suatu pengaharapan terhadap sesuatu yang bertentangan
dengan apa yang sesungguhnya ada atau terjadi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Subjunctive?
2. Apa saja Struktur Subjunctive?
3. Bagaimana rumus penggunaan Subjunctive dengan “Wish”?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Subjunctive
2. Untuk mengetahui struktur Subjunctive
3. Untuk mengetahui rumus penggunaan Subjunctive dengan “Wish”
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Subjunctive
Subjunctive adalah suatu bentuk kata kerja yang digunakan untuk
mengekspresikan unreal situation (dapat
berupa conditional (pengandaian), wish (harapan), as if, as though yang berbeda dengan
kenyataan), requirement (kebutuhan), maupun suggestion (saran). Subjunctiveterdiri
dari present dan past yang memiliki aturan penggunaan masing-masing. Kata-kata yang
digunakan dalam subjunctive adalah “wish” (menginginkan/ mengharapkan), “as if/ as
though”(seolah-olah), “would rather” (lebih suka), “if only” (seandainya/ jika saja).
Wishes merupaka salah satu bentuk dari subjunctive, subjunctive merupakan kata kerja
yang digunakan untuk menyatakan sebuah pengharapan atau pengandaian akan suatu hal
yang ternyata sangat berbeda dengan kenyataan.
Contoh:
1. I wish he were here to repair my computer. (Saya harap dia disini memperbaiki
komputer.)
2. If only she were not here. (Seandainya dia tidak ada disini)
3. If only they could speak English. (Seandainya mereka bisa berbicara bahasa Inggris)
4. It is desirable that they be on time. (Diharapkan mereka datang tepat waktu.)
B. Fungsi Subjuntive
1. As if/ as though digunakan untuk menyatakan keadaan yang tidak benar kenyataan atau
faktanya.
2. Wish, would rather, dan if only digunakan untuk menyatakan suatu harapan atau
keinginan.
C. Struktur Subjunctive
1. Be (present)
Dalam kalimat Non-Verbal, semua Subject dalam Present Subjunctive
menggunakan “be”, tidak menggunakan “is’am’are”.
a. I be
b. you be
c. he, she, it be
d. we be
e. you be
f. they be
2. Be (past)
Dalam kalimat Non-Verbal, Semua subject dalam Past Subjunctives
memakai “were”.
a. I were
b. you were
c. he, she, it were
d. we were
e. you were
f. they were
3. Kata kerja lain (past & present)
Semua kata kerja harus dalam bentuk “Bare Infinitive” yaitu tidak mendapat
imbuhan apapun seperti “s”, “es”, “ing”, atau “-ed”.
a. I work
b. you work
c. he, she, it work
d. we work
e. you work
f. they work
D. Subjunctive with “wish”
1. Future simple (Waktu yang akan datang)
a. Explanation
a) Ini digunakan untuk menyatakan pengharapan/pengandaian pada waktu
yang akan datang, walaupun itu semua hanya sebatas harapan/andaian
saja, karena memang hal itu tidak akan terjadi seperti yang diharapkan itu,
hanya harapan/andaian saja.
b) Untuk menyatakan hal yang akan datang, yang jika dalam kalimat
biasa/nyata digunakan modal- 1; seperti will dan teman-temannya (can,
shall, may), maka dalam kalimat subjunctive-nya atau ‘wish’-nya ini
dipakailah bentuk lampau; yaitu ‘would’ dan teman-taman-temannya
(could, should, might) di depan subject 2, atau sesudah kata ‘wish’.
c) Untuk to be; (am, are, is) pada waktu yang akan datang, pada kalimat
sebenarnya, maka pada kalimat ini digunakan bentuk lampau yaitu hanya
’were’ saja, bukan yang lain.
d) Kesimpulan; Jika pada kalimat sebenarnya/keadaan sesungguhnya itu
dalam keadaan future/yang akan datang, maka dalam keadaan dalam
pengandaian ‘wish’ itu past future/lampau.
b. Pattern/Rumus:
a) Subject 1+ wish (that) + subject 2 + would/could + V1
b) Subject 1+ wish (that) + subject 2 + would/could + be+NV
c) Subject 1+ wish (that) + subject 2 + were + V-ing.
c. Contoh/Examples:
a) We wish that you could come with us tonight.
(Kita berharap engkau bisa datang bersama kita nanti malam.)
Fact: You can’t come with us.
(Faktanya: Engkau tidak bisa datang bersama kita nanti malam.)
b) I wish that she would call me.
(Saya berharap dia akan menelpunku.)
Fact: She will not call me.
(Kenyataannya: Dia tidak akan menelpunku)
c) I wish she were going to be here.
(Saya berharap dia akan berada di sini.)
Fact: He is not going to be here.
(Faktanya: Dia tidak akan berada di sini.)
2. Present simple (sekarang)
a. Explanation
a) Ini digunakan untuk menyatakan pengandaian terhadap sesuatu yang
berlawanan dengan kenyataan sekarang, walaupun itu semua hanya
sebatas harapan saja, karena memang hal itu tidak terjadi pada waktu
sekarang, seperti yang diharapkan itu, hanya mengandaikan saja.
b) Untuk menyatakan hal yang terjadi, yang jika dalam kalimat biasa/nyata
digunakan verb- 1; seperti ‘do/does’ dan teman-temannya (enjoy/enjoys,
study/studies, visit/visits, go/goes dan see/sees), maka dalam kalimat
subjunctive-nya atau ‘wish’-nya ini dipakai bentuk lampau; yaitu ‘did’
dan sejenisnya {enjoyed, studied, visited, went dan saw) di depan Subject
2, atau sesudah kata ‘wish’.
c) Untuk to be; (am, are, is + non verb) pada waktu sekarang, pada kalimat
senbenarnya, maka pada kalimat ini digunakan bentuk lampau
yaitu hanya ’were + non verb’ saja, bukan yang lain.
b. Pattern/Rumus
a) Subject 1+ wish (that) + subject 2 + V2.
b) Subject 1+ wish (that) + subject 2 + were + non verb.
c) Note: (that)/ in the (…) bracket is possibly omitted/ ‘that’ boleh
dihilangkan.
c. Examples/contoh:
a) Wish: I wish that Tono spoke English fluently.
(Saya berharap Tono itu berbicara bahasa Inggris dengan fasih.)
Reality: Tono doesn’t speak English fluently.
(Tono tidak berbicara bahasa Inggris dengan fasih)
b) Wish: I wish John were coming to class.
(Saya berharap John masuk sekolah.)
Reality: John isn’t coming to class.
(John tidak masuk sekolah)
c) Wish: I wish books were cheap
(Saya berharap buku tidak mahal.)
Reality : Books are very expansive now
(Buku sangat mahal sekarang)
3. Past Simple (lampau)
a. Explanation
a) Ini digunakan untuk menyatakan pengandaian pada waktu
lampau/menyesali sesuatu yang telah terjadi/menyesali karena tidak
terjadi, walaupun itu semua hanya sebatas HARAPAN
PENGANDAIAN saja, karena memang hal itu tidak terjadi pada
waktu lampau, seperti yang DIHARAPKAN itu, hanya
MENGANDAIKAN saja.
b) Untuk menyatakan hal yang telah terjadi pada waktu lampau, yang jika
dalam kalimat biasa/nyata digunakan verb-2; seperti DID dan
SEJENISNYA (enjoyed, studied, visited, went dan saw), maka dalam
kalimat subjunctive-nya atau ‘WISHES-nya ini dipakai bentuk past
perfect; yaitu ‘HAD DONE’ dan SEJENISNYA {had enjoyed, had
studied, had visited, had gone dan had seen) di depan Subject 2, atau
sesudah kata ‘wish’.
c) Untuk to be; (WAS/WERE +NV=Non Verb/bukan kata kerja) pada
WAKTU LAMPAU pada kalimat SEBENARNYA, maka pada
kalimat subjunctive 'wishes'-nya ini digunakan bentuk LEBIH
LAMPAU yaitu: HAD BEEN+NV=Non Verb.
d) Kesimpulan; Jika pada kalimat sebenarnya/keadaan SEBENARNYA
itu dalam keadaan LAMPAU/past, maka dalam keadaan pengandaian
‘WISH’nya itu LEBIH LAMPAU/past perfect.
a. Pattern/Rumus:
a) Subject 1+ wish (that) + subject 2 + (modal-2)+have +V3.
b) Subject 1+ wish (that) + subject 2 + (modal-2) +have +been+NV
c) Subject 1+ wish (that) + subject 2 + had +V3
d) Subject 1+ wish (that) + subject 2 + had +been+NV
e) Note: Modal-2; would, could, might, should.
Example:
b. Wish:
My mother WISH that she had had more time last night.(Ibuku
MENGHARAPKAN SEANDAINYA beliau sudah mempunyai banyak
waktu tadi malam.)
The reality:
She didn’t have more time last night.
(Kenyataan: Beliau tidak mempunyai lebih banyak waktu tadi malam.)
c. Wish:
I WISH he had not been absent yesterday.
(Saya MENGHARAPKAN SEANDAINYA dia tidak absent kemarin.)
The reality:
He was absent. (Dia absen)
(Kenyataan: He was not present. (Dia tidak hadir)
d. Wish:
I WISH he had come last night.
(Saya MENGHARAPKAN SEANDAINYA dia datang tadi malam)
The reality:
He didn’t come last night.
(Kenyataan : He didn’t come last night (Dia tidak datang kemarin malam)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Subjunctive merupakan suatu bentuk kata kerja yang digunakan untuk
mengekspresikan unreal situation (dapat
berupa conditional (pengandaian), wish (harapan), as if, as though yang berbeda
dengan kenyataan), requirement (kebutuhan),
maupun suggestion (saran). Subjunctiveterdiri dari present dan past yang
memiliki aturan penggunaan masing-masing. Kata-kata yang digunakan
dalam subjunctive adalah “wish” (menginginkan/ mengharapkan), “as if/ as
though”(seolah-olah), “would rather” (lebih suka), “if only” (seandainya/ jika saja).

B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnan. Oleh karena itu, kritik
dan saran dari teman-teman yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Anda mungkin juga menyukai