Anda di halaman 1dari 26

Pengertian

Pengertian pembangunan dalam sosiologi adalah cara menggerakkan masyarakat untuk


mendukung pembangunan dan masyarakat adalah sebagai tenaga pembangunan, dan dampak
pembangunan. Sosiologi pembangunan berkembang pesat sejak awal 1960-an. Sosiologi
pembangunan sangat dipengaruhi oleh pokok-pokok pikiran para ahli sosiologi klasik seperti
Marx Weber dan Durkheim. Sosiologi pembangunan juga membawa dampak pada lahirnya
dimensi-dimensi baru dalam konsep pembangunan.
Menurut Soerjono Soekanto, pengetahuan sosiologi dapat diterapkan dan berguna untuk
kehidupan sehari-hari, misalnya untuk memberikan data-data sosial yang diperlukan pada
tahapan perencanaan, pencaharian, penerapan dan penilaian proses pembangunan. Pada tahap
perencanaan hasil penelitian sosiologi dapat digunakan sebagai bahan pada tahap evaluasi. Pada
tahap penerapan, perlu diadakan identifikasi terhadap kekuatan sosial yang ada di dalam
masyarakat. Dengan mengetahui kekuatan sosial tersebut dapat diketahui unsur-unsur yang dapat
melancarkan pembangunan dan yang menghalangi pembangunan.
Pembangunan merupakan bentuk perubahan sosial yang terarah dan terncana melalui
berbagai macam kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat.
Bangsa Indonesia seperti termaktub dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 telah
mencantumkan tujuan pembangunan nasionalnya. Kesejahteraan masyarakat adalah suatu
keadaan yang selalu menjadi cita-cita seluruh bangsa di dunia ini. Berbagai teori tentang
pembangunan telah banyak dikeluarkan oleh ahli-ahli sosial barat, salah satunya yang juga
dianut oleh Bangsa Indonesia dalam program pembangunannya adalah teori modernisasi.
Modernisasi merupakan tanggapan ilmuan sosial barat terhadap tantangan yang dihadapi oleh
negara dunia kedua setelah berakhirnya Perang Dunia II.
Modernisasi menjadi sebuah model pembangunan yang berkembang dengan pesat seiring
keberhasilan negara dunia kedua. Negara dunia ketiga juga tidak luput oleh sentuhan
modernisasi ala barat tersebut. berbagai program bantuan dari negara maju untuk negara dunia
berkembang dengan mengatasnamakan sosial dan kemanusiaan semakin meningkat jumlahnya.
Namun demikian kegagalan pembangunan ala modernisasi di negara dunia ketiga menjadi
sebuah pertanyaan serius untuk dijawab. Beberapa ilmuan sosial dengan gencar menyerang
modernisasi atas kegagalannya ini. Modernisasi dianggap tidak ubahnya sebagai bentuk
kolonialisme gaya baru, bahkan Dube (1988) menyebutnya seolah musang berbulu domba.

Contoh

Sosiologi pembangunan membawa dampak pada lahirnya dimensi-dimensi baru dalam


konsep pembangunan. Menurut Webster, terdapat lima dimensi yang perlu diungkap antara lain :

1. Posisi Negara miskin dalam hubungan sosial dan ekonominya dengan negar-negara lain.
2. Ciri khas atau karakter dari suatu masyarakat yang mempengaruhi pembangunan.
3. Hubungan antara proses budaya dan ekonomi yang mempengaruhi pembangunan.
4. Aspek sejarah dalam proses pembangunan atau perubahan social yang terjadi.
5. Penerapan berbagai teori perubahan sosial yang mempengaruhi kebijakan pembangunan
nasional pada negara-negara berkembang.

Pada masa sekarang ini , konsep pembangunan sudah merupakan suatu ideologi yang
menggambarkan kegiatan-kegiatan dalam upaya mengejar pertumbuhan dan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Dalam pembangunan sangat berhubungan dengan soiologi
pembangunan. Dalam suatu proses pembangunan perlu adanya kemauan keras serta kemampuan
untuk memanfaatkan potensi-potensi yang tersedia dalam masyarakat untuk keperluan
pembangunan. Berbagai perencanaan perlu disusun dan digelar dalam rangka menghimpun
kekuatan masyarakat untuk berpartisipasi dalam usaha mencapai tingkat kesejahteraan lebih
tinggi.
Selain itu sosiologi pembanguan juga menimbulkan hubungan interaksi pada masyarakat.
Interaksi tersebut menimbulkan adanya gotong royong. Aktivitas gotong royong dalam berbagai
dimensi memberikan implikasi semangat dan value untuk saling memberikan jaminan atas hak
dan kelangsungan hidup antar sesama warga masyarakat yang masih melekat cukup kuat.

Tahap-Tahap

Dalam setiap pembangunan terdapat berbagai tahapan. Dalam sosiologi pembangunan


terdapat beberapa tahapan antara lain :

1. Perencanan
Pada tahap ini faktor yang harus diperhatikan adalah apa yang menjadi kebutuhan sosial.
Seperti :
- Pusat perhatian sosial
- Stratifikasi sosial
- Pusat kekuasaan
- Sistem dan saluran komunikasi sosial

2. Pelaksanaan
Dalam proses pelaksanaan yang harus dilihat adalah kekuatan sosial dalam masyarakat
serta proses perubahannya.

3. Evaluasi
Dalam tahap evaluasi yang harus dilakukan adalah analisis atau penilaian terhadap
dampak sosial dari pembangunan tersebut.

Dalam setiap pembangunan dilakukan prosedur yang sedemikian rupa agar setiap
pembangunan berjalan sesuai dengan perkembangan sosial yang terjadi di dalam masyarakat.
Manfaat

Sosiologi merupakan ilmu terapan dan ilmu murni.Dalam hal ini tentunya peran ilmu
sosiologi amat dibutuhkan terutama di bidang pembangunan dan kepentingan masyarakat.
Manfaat sosiologi dalam masyarakat antara lain:

Pembangunan
Sosiologi berguna untuk memberikan data sosial yang diperlukan dalam tahap
perencanaan pembangunan maupun pelaksanaan pembangunan.Pada tahap
perencanaan,yang harus diperhatikan yaitu apa yang menjadi kebutuhan sosial.Pada tahap
pelaksanaan yang harus diperhatikan yaitu kekuatan sosial dalam masyarakat serta proses
perubahan social.Sementara itu pada tahap penilaian pembangunan,yang harus dilakukan
adalah analisis terhadap efek atau dampak dari sosial pembangunan itu. Berikut adalah
program yang harus dilakukan :

1. Pengembangan Ekonomi Kerakyatan


Pembangunan ekonomi kerakyatan pada intinya adalah mengelola seluruh potensi
ekonomi yang menguasai hajat hidup orang banyak dengan menerapkan asas ekonomi
kerakyatan.

2. Pengembangan Kualitas Sumber Daya Manusia


Sumber daya manusia memegang peranan penting dalam proses pembangunan.
Semakin tinggi sumber daya manusia maka semakin mendorong kemajuan suatu negara.
Saat ini, peranan SDM lebih menonjol dibandingkan dengan modal fisik dalam proses
pembangunan ekonomi.

3. Pembangunan Infrastruktur
Pembangunan ifrastruktur mampu mendukung prioritas pembangunan lainnya,
khususnya pengembangan ekonomi kerakyatan dan peningkatan kualitas SDM.

4. Pengembangan Pariwisata
Pengembangan pariwisata daerah diarahkan pada upaya pelestarian nilai-nilai
luhur warisan budaya lokal sebagai pendukung obyek wisata daerah.

Selain dibidang pembangunan dan kepentingan masyarakat, sosiologi juga berguna dalam
bidang penelitian. Manfaat sosiologi dalam bidang penelitian antara lain :

Perencanaan
Sosiologi berguna untuk memberikan suatu perencanaan atau pemecahan masalah
sosial yang baik.Di Negara yang sedang membangun,peran ilmu sosiologi sangat
penting.Dari data yang dihasilkan oleh para sosiolog,para pengambil keputusan dapat
menyusun rencana dan tahap penyelsaiannya. Contohnya,cara pencegahan kenakalan
remaja dan cara meningkatakan kembali rasa solidaritas antarwarga yang semakin pudar.

Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, dapat kita simpulkan bahwa ilmu sosiologi sangat berguna
dalam pembangunan.
Untuk pembangunan. Sosiolog berguna untuk memberikan data
Sosial yang diperlukan pada tahap perencanaan pelaksanaan maupun penelitian
pembangunan.Pada tahap perencanaan,yang harus diperhatikan adalah kekuatan sosial dalam
masyarakat serta proses perubahan sosialnya.Sementara itu,pada tahap penilaian yang harus
dilakukan adalah analisis terhadap efek/dampak sosial pembangunan tersebut.
Untuk Penelitian.Dengan penelitian dan penyelidikan sosiologis,
akan diperoleh suatu perencanaan atau pemecahana sosial yang baik. Di Negara yang sedang
membangun,peran sosiolog sangat dibutuhkan. Dari data yang dihasilkan oleh penelitian
sosiologis,para pengambil keputusan dapat menyusun rencana dan cara pemecahan suatu
masalah sosial.Contohnya,cara pencegahan kenakalan remaja dan cara meningkatkan kembali
rasa solidaritas antarwarga yang semakin pudar.

Pengertian pembangunan??dan sosiologi pembangunan??(sebutkan sumber buku atau


referensinya)?

Jawaban Terbaik - Dipilih oleh Suara Terbanyak

Pembangunan adalah proses mengubah masyarakat di negara-negara berkembang secara


terencana, transformatif (menjadi lebih baik), sesuai dengan program-program yang sudah
ditentukan secara politik oleh para pengambil kebijakan.

Dalam praktiknya, karena kebijakan ini bersifat politik, maka pembangunan lekat dengan
ideologi tertentu, dalam hal ini adalah kapitalisme, yang relatif liberal dan menganut ekonomi
pasar.

Nah, dalam sosiologi pembangunan akan dipelajari bagaimana disiplin ilmu ini melihat proses
pembangunan. Di masa lalu pembangunan terkait dengan perang dingin antara blok komunis dan
kapitalis sehingga teori yang lahir adalah modernisasi vs dependencia (ketergantungan). Kini
blok kapitalis di atas angin, namun benturan pembangunan (yang notabene berasal dari Barat)
dengan kondisi lokal akan menjadi perhatian utama.
Kalau bule mendefinisikan sosiologi pembangunan begini nih:
Development Sociology is rooted substantively in classical sociological theory. Sociology
emerged in nineteenth century Europe as a disciplinary concern with the social conditions
attending the transition from agrarian to industrial society. As peasantries and rural craftspeople,
undermined by commercial forces, migrated into industrial towns, new social arrangements and
pathologies arose, demanding social analysis and reform.
(http://devsoc.cals.cornell.edu/cals/devs…

TUGAS SOSIOLOGI PEMBANGUNAN


by yolanda engla papertu - Thursday, 3 March 2011, 11:57 AM
Anyone in the world

Menurut Johan Galting

Pembangunan

• Adalah upaya untuk memenuhan kebutuhan dasar manusia, baik secara individual
maupun kelompok, dengan cara-cara yang tidak menimbulkan kerusakan, baik terhadap
kehidupan social maupun lingkungan alam.

Pembangunan memiliki beberapa konsep

Yaitu :

• Nilai yang universal


• Komprehensif dan holistic

- Baik dalam merumuskan tujuan maupun caranya

• Berkaitan dengan dimensi-dimensi penting kebutuhan hidup manusia

Dimana pembangunan bersifat koheren dalam artiannya menekan pentingnya kesatuan antara
tujuan (goals) dan cara (means) yang digunakan.

Menurut Brook field (1957 :xi)

Pembangunan

• Adalah pergerakan ke arah kesejahteraan,

Misalnya penurunan tingkat kemiskinan dan pengangguran serta pemerataan


Defenisi ini melibatkan masalah perubahan structural, tetapi ia juga bersifat memberatkan nilai
dalam pengertian bahwa ia memberi penekanan atas konsekuensi pembangunan sosioekonomi
yang positif atau menguntungkan.

Menurut Buku teori pembangunan dunia ketiga

Pembangunan

• Di artikan mula-mula sebagai pertumbuhan ekonomi

Menurutnya Pembangunan dapat di katakan berhasil

Jika :

• Pertumbuhan ekonomi tinggi


• Berkesinambungan
o Dimana tidak terjadinya kerusakan social
o Tidak terjadinya kerusakan alam

Pengertian pembangunan dalam sosiologi

• adalah cara menggerakkan masyarakat untuk mendukung pembangunan dan masyarakat


adalah sebagai tenaga pembangunan, dan dampak pembangunan. Sosiologi pembangunan
berkembang pesat sejak awal 1960-an. Sosiologi pembangunan sangat dipengaruhi oleh
pokok-pokok pikiran para ahli sosiologi klasik seperti Marx Weber dan Durkheim.
Sosiologi pembangunan juga membawa dampak pada lahirnya dimensi-dimensi baru
dalam konsep pembangunan.

(www.google.com)

Kesimpulan :

Dalam ulasan berbagai pengertian pembangunan, pembangunan di penuhi oleh berbagai masalah
konsep dan teori. Tapi tujuannya tetap sama yaitu agar terciptanya sebuah perdamaian untuk
mencapai sebuah kesejahteraan.
Dimana artian pembangunan merupakan bentuk perubahan sosial yang terarah dan terencana
melalui berbagai macam kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf kehidupan
masyarakat.

Untuk mengurangi angka kemiskinan, angka pengangguran, adanya partisipasi dalam hal
pendidikan, dan adanya cakupan serta kualitas layanan kesehatan secara bermakna.

Setiap pembangunan akan menimbulkan perubahan social. Terjadinya perubahan gaya hidup,
persepsi atau pemahaman dalam masyarakat, dalam memanfaatkan peluang- peluang yang ada.

Pengertian Modernisasi

Modernisasi diartikan sebagai perubahan-perubahan masyarakat yang bergerak dari keadaan


yang tradisional atau dari masyarakat pra modern menuju kepada suatu masyarakat yang
modern. Pengertian modernisasi berdasar pendapat para ahli adalah sebagai berikut.

a. Widjojo Nitisastro, modernisasi adalah suatu transformasi total dari kehidupan bersama yang
tradisional atau pramodern dalam arti teknologi serta organisasi sosial, ke arah pola-pola
ekonomis dan politis.

b. Soerjono Soekanto, modernisasi adalah suatu bentuk dari perubahan sosial yang terarah yang
didasarkan pada suatu perencanaan yang biasanya dinamakan social planning. (dalam buku
Sosiologi: suatu pengantar)

Dengan dasar pengertian di atas maka secara garis besar istilah modern mencakup pengertian
sebagai berikut.

a. Modern berarti berkemajuan yang rasional dalam segala bidang dan meningkatnya tarat
penghidupan masyarakat secara menyeluruh dan merata.

b. Modern berarti berkemanusiaan dan tinggi nilai peradabannya dalam pergaulan hidup dalam
masyarakat.

Soerjono Soekanto mengemukakan bahwa sebuah modernisasi memiliki syarat-syarat tertentu,


yaitu sebagai berikut.

a. Cara berpikir yang ilmiah yang berlembaga dalam kelas penguasa ataupun masyarakat.

b. Sistem administrasi negara yang baik, yang benar-benar mewujudkan birokrasi.


c. Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur yang terpusat pada suatu lembaga atau
badan tertentu.

d. Penciptaan iklim yang menyenangkan dan masyarakat terhadap modernisasi dengan cara
penggunaan alat-alat komunikasi massa.

e. Tingkat organisasi yang tinggi yang di satu pihak berarti disiplin, sedangkan di lain pihak
berarti pengurangan kemerdekaan.

f. Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan perencanaan sosial

Pengertian Modernisasi
Pada dasarnya setiap masyarakat menginginkan perubahandari keadaan tertentu kea rah yang
lebih baik dengan harapan akan tercapai kehidupan yang leih maju dan makmur. Keinginan akan
adanya perubahan itu adalah awal dari suatu proses modernisasi.
Berikut ini adalah beberapa pengertian modernisasi dar beberapa pakar,
Wilbert E Moore, modernisasi adalah suatu transformasi total kehidupan bersama yang
tradisional atau pra modern dalam arti teknologi serta organisasi social kea rah pola-pola
ekonomis dan politis yang menjadi cirri Negara barat yang stabil.
J W School, modernisasi adalah suatu transformasi, suatu perubahan masyarakat dalam segala
aspek-aspeknya.
Berdasar pada dua pendapat diatas, secara sederhana modernisasi dapat diartikan sebagai
perubahann masyarakat dari masyaraat tradisional ke masyarakat modern dalam seluruh
aspeknya. Bentuk perubahan dalam pengertian modernisasi adalah perubahan yang terarah yang
didasarkan pada suatu perencanaan yang biasa diistahkan dengan social planning.

Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/1997478-pengertian-
modernisasi/#ixzz1jcbFmTdx

Konsep Pemberdayaan, Membantu Masyarakat Agar Bisa Menolong Diri Sendiri

Posted on 08. Oct, 2009 by admin in Kemiskinan, Pemberdayaan, Social Capital


Pemberdayaan dilahirkan dari bahasa Inggris,
yakni empowerment, yang mempunyai makna dasar ‘pemberdayaan’, di mana ‘daya’ bermakna
kekuatan (power). Bryant & White (1987) menyatakan pemberdayaan sebagai upaya
menumbuhkan kekuasaan dan wewenang yang lebih besar kepada masyarakat miskin. Cara
dengan menciptakan mekanisme dari dalam (build-in) untuk meluruskan keputusan-keputusan
alokasi yang adil, yakni dengan menjadikan rakyat mempunyai pengaruh. Sementara Freire
(Sutrisno, 1999) menyatakan empowerment bukan sekedar memberikan kesempatan rakyat
menggunakan sumber daya dan biaya pembangunan saja, tetapi juga upaya untuk mendorong
mencari cara menciptakan kebebasan dari struktur yang opresif.

Konsep lain menyatakan bahwa pemberdayakan mempunyai dua makna, yakni mengembangkan,
memandirikan, menswadayakan dan memperkuat posisi tawar menawar masyarakat lapisan
bawah terhadap kekuatan-kekuatan penekan di segala bidang dan sektor kehidupan. Makna
lainnya adalah melindungi, membela dan berpihak kepada yang lemah, untuk mencegah
terjadinya persaingan yang tidak seimbang dan terjadinya eksploitasi terhadap yang lemah
(Prijono dan Pranarka, 1996).

Dalam pandangan Pearse dan Stiefel dinyatakan bahwa pemberdayaan mengandung dua
kecenderungan, yakni primer dan sekunder. Kecenderungan primer berarti proses pemberdayaan
menekankan proses memberikan atau mengalihkan sebagian kekuasaan, kekuatan atau
kemampuan kepada masyarakat agar individu menjadi lebih berdaya. Sedangkan kecenderungan
sekunder melihat pemberdayaan sebagai proses menstimulasi, mendorong atau memotivasi
individu agar mempunyai kemampuan atau keberdayaan untuk menentukan apa yang menjadi
pilihannya (Prijono dan Pranarka, 1996).

Sedangkan dalam kajian ini pengertian “pemberdayaan” dimaknai sebagai segala usaha untuk
membebaskan masyarakat miskin dari belenggu kemiskinan yang menghasilkan suatu situasi di
mana kesempatan-kesempatan ekonomis tertutup bagi mereka, karena kemiskinan yang terjadi
tidak bersifat alamiah semata, melainkan hasil berbagai macam faktor yang menyangkut
kekuasaan dan kebijakan, maka upaya pemberdayaan juga harus melibatkan kedua faktor
tersebut.

Salah satu indikator dari keberdayaan masyarakat adalah kemampuan dan kebebasan untuk
membuat pilihan yang terbaik dalam menentukan atau memperbaiki kehidupannya. Konsep
pemberdayaan merupakan hasil dari proses interaksi di tingkat ideologis dan praksis. Pada
tingkat ideologis, pemberdayaan merupakan hasil interaksi antara konsep top-down dan bottom-
up, antara growth strategy dan people centered strategy. Sedangkan di tingkat praksis, proses
interaksi terjadi melalui pertarungan antar ruang otonomi. Maka, konsep pemberdayaan
mencakup pengertian pembangunan masyarakat (community development) dan pembangunan
yang bertumpu pada masyarakat (community based development). Community development
adalah suatu proses yang menyangkut usaha masyarakat dengan pihak lain (di luar sistem
sosialnya) untuk menjadikan sistem masyarakat sebagai suatu pola dan tatanan kehidupan yang
lebih baik, mengembangkan dan meningkatkan kemandirian dan kepedulian masyarakat dalam
memahami dan mengatasi masalah dalam kehidupannya, mengembangkan fasilitas dan teknologi
sebagai langkah meningkatkan daya inisiatif, pelayanan masyarakat dan sebagainya. Secara
filosofis, community development mengandung makna ‘membantu masyarakat agar bisa
menolong diri sendiri’, yang berarti bahwa substansi utama dalam aktivitas pembangunan
masyarakat adalah masyarakat itu sendiri.

Pengertian dan definisi pembangunan menurut para ahli

PENGERTIAN DAN DEFINISI PEMBANGUNAN MENURUT PARA AHLI

Beragamnya rumusan ataupun definisi pembangunan menimbulkan berbagai interpretasi


berbeda dari para ahli. Walaupun setiap rumusan mempunyai perspektif yang berbeda-beda,
namun tetap saja ada yang dianggap relevan terhadap pembangunan masyarakat. Menurut
Arjomand (1977), definisi pembangunan mangandung bias evolusioner. Berger, Dkk
mendefinisikan pembangunan sebagai fenomena historis yang diasosiasikan untuk
menggambarkan masyarakat. Alhasil, interpretasi pembangunan selalu beragam.

Berikut beberapa batasan dari para ahli yang dapat menggambarkan bahwa pengertian
pembangunan ternyata banyak diambil dari sudut pandang yang berlainan antara lain :
Seers (1977), mendefinisikan pembangunan sebagai suatu istilah teknis, yang berarti
membangkitkan masyarakat di Negara-negara berkembang dari kemiskinan, tingkat melek
huruf (literacy rate) yang rendah, pengangguran, dan ketidakadilan sosial.
Rogers (1969 dan 1971), mendefinisikan pembangunan sebagai proses yang terjadi pada
level atau tingkatan system sosial, sedangkan modernisasi sebagai proses yang terjadi pada
level individu.
Inayatullah (1976), mendefinisikan pembangunan sebagai perubahan menuju pola-pola
masyarakat yang ebih baik dengan nilai-nilai kemanusiaan yang memungkinkan suatu
masyarakat mempunyai kontrol yang lebih besar terhadap lingkungan dan tujuan politiknya,
juga memungkinkan warganya memperoleh kontrol yang lebih terhadap diri mereka sendiri.
Berger (1987), memandang modernisasi sebagai suatu rangkaian fenomena historis yang
jauh lebih spesifik, yang diasosiasikan dengan tumbuhnya masyarakat-masyarakat industrial.
Dissaynake (1984), mendefinisikan pembangunan sebagai proses perubahan sosial yang
bertujuan meningkatkan kualitas hidup dari seluruh atau mayoritas masyarakat tanpa merusak
lingkungan alam dan cultural tempat mereka berada dan berusaha melibatkan sebanyak
mungkin anggota masyarakat dalam usaha ini dan menjadikan mereka penentu dari tujuan
mereka sendiri.
Rogers dan Shoemaker (1971), mendefinisikan pembangunan sebagai suatu jenis
perubahan sosial, dimana ide-ide baru diperkenalkan pada suatu sistem sosial untuk
menghasilkan pendapatan per kapita dan tingkat kehidupan yang lebih tinggi melalui metode
produksi yang lebih modern dan organisasi sosial yang lebih baik. Pembangunan adalah
modernisasi pada tingkat sistem sosial.

Pembangunan rakyat kecil

TEORI PEMBANGUNAN DUNIA KETIGA

Ringkasan Buku : BAB I

PEMBANGUNAN SEBAGAI STUDI INTERDISIPLINER

I. ARTI PEMBANGUNAN

Secara umum pembangunan dapat diartikan sebagai usaha untuk memajukan kehidupan
masyarakat dan warganya. Kemajuan yang di maksud terutama adalah kemajuan material.
Pembanguan sering diartikan sebagai kemajuan yang dicapai oleh sebuah masyarakat di bidang
ekonomi. Bagi rakyat kecil, pembangunan memiliki arti lain. Pembangunan merupakan sebuah
mala petaka yang mendamparkan hidup mereka karena pengalaman yang mereka alami berkaitan
dengan pembangunan sebagai kebijakan pemerintah.

II. MENGUKUR PEMBANGUNAN

1. Kekayaan rata – rata


Sebuah masyarakat dinilai berhasil melaksanakan pembangunan, apabila pertumbuhan
ekonominya cukup tinggi. Dengan demikian yang di ukur adalah produktivitas masyarakat atau
produktivitas negara setiap tahunnya. Dengan adanya tolok ukur ini, kita dapat membandingkan
negara yang satu dengan negara lain. Dengan demikian pembangunan di sini diartikan sebagai
jumlah kekayaan keseluruhan sebuah bangsa atau negara.

2. Pemerataan
Kekayaan keseluruhan yang di miliki atau yang di produksi sebuah bangsa tidak berarti bahwa
kekayaan itu merata dimiliki oleh semua penduduknya. Oleh karena itu timbul keinginan untuk
memasukan aspek pemerataan dalam pembangunan. Pemerataan ini secara sederhana di ukur
dengan beberapa persen dari PNB diraih oleh 40% penduduk termiskin, 40% penduduk golongan
menengah, dan 20% penduduk golongan terkaya. Bangsa yang berhasil melakukan
pembangunan adalah mereka yang disamping tinggi produktivitasnya, penduduknya juga
makmur dan sejahtera secara relatif merata.

3. Kualitas Kehidupan
Salah satu cara untuk mengukur kesejahteraan penduduk adalah dengan menggunakan tolok ukur
PQLI ( Physical Quality of Life Index ). Tolok ukur ini di kenalkan oleh Moris yang mengukur
tiga idikator yaitu
a ) rata – rata harapan hidup sesudah umur satu tahun,
b ) rata – rata jumlah kematian bayi, dan
c ) rata – rata prosentase buta dan melek huruf.
4. Kerusakan Lingkungan

Negara yang tinggi produktivitasnya dan merata pendapatannya bisa saja berada dalam sebuah
proses untuk menjadi semakin miskin, karena pembangunan yang menghasilkan produktifitas
yang tinggi itu tidak memperdulikan dampak terhadap lingkunganya. Lingkungan semakin rusak,
akibatnya pembangunan tidak bisa berkelanjutan. Karena itu dalam kriteria keberhasilan
pembangunan yang paling baru, dimasukan juga faktor kerusakan lingkungan sebagai faktor
yang menentukan.

5. Keadilan Sosial dan Kesinambungan

Dua faktor baru yang ditambahkan yaitu faktor keadilan sosial ( pemerataan pendapatan ) dan
faktor lingkungan, berfungsi untuk melestarikan pembangunan ini, supaya dapat berlangsung
terus secara berkesinambungan. Dua faktor ini sebenarnya saling berkaitan erat. Yang pertama
keadilan sosial, bukanlah faktor yang dimasukan diatas pertimbangan moral, tetapi faktor ini
berkaitan dengan kelestarian pembangunan. Faktor keadilan sosial juga seperti kerusakan sosial
yang bisa mengakibatkan dampak yang sama. Kerusakan sosial ini dapat di ukur oleh indeks
Gini dan tingkat kualitas kehidupan fisik seperti yang di cerminkan oleh tolok ukur PQLI.

III. BEBERAPA CABANG ILMU EKONOMI

1. Ekonomi tradisional

Ilmu ekonomi membahas pembangunan dalam pertumbuhan material. Ekonomi berurusan


dengan pengelolaan berbagai sumber daya, baik sumber daya material maupun sumber daya
manusia, supaya dapat menyejahterakan masyarakat. Menurut Todaro, Ilmu ekonomi tradisional
berurusan dengan sumber – sumber produktif langka supaya dapat digunakan secara efisien serta
murah dan supaya sumber – sumber produktif ini dapat dikembangkan sepanjang waktu, untuk
menghasilkan barang dan jasa secara terus menerus. Jika yang menjadi tujuan adalah
peningkatan produksi dari barang yang langka maka bantuan harus diberikan kepada pengusaha
modern sehingga akan segera menghasilkan komoditi industri yang akan memberikan nilai
tambah yang besar.

“Hal ini merupakan keputusan yang diambil berdasarkan ilmu ekonomi tradisional yang
mengutamakan peningkatan sumber atau barang langka”

2. Ekonomi politik
Ekonomi politik lebih luas dari pada ekonomi tradisional. Yang dipelajari antara lain adalah
proses – proses sosial dan institusional dimana kelompok – kelompok elit ekonomi politik
berusaha mempengaruhi keputusan untuk mengalokasikan sumber – sumber produktif langka
untuk masa sekarang atau mendatang, baik untuk kepentingan kelompok tau kepentingan
masyarakat luas. Dengan demikian ilmu ekonomi politik membahas hubungan politik dan
ekonomi dengan tekanan pada peran kekuasaan dalam pengambilan keputusan ekonomi.
3. Ekonomi pembangunan
Ekonomi pembangunan berurusan dengan mekanisme ekonomi, sosial dan institusional, baik
disektor pemerintahan atau swasta untuk menciptakan perbaikan – perbaikan yang luas dan luas
dalam taraf hidup masyarakat miskin yang kekurangan makan dan buta huruf di Asia, Afrika dan
Amerika latin. Ekonomi pembangunan dengan demikian berurusan dengan perubahan struktural
dan institusional yang cepat dan meliputi seluruh masyarakat supaya hasil pembangunan dapat
dilaksanakan dengan efisien untuk dibagikan kepada rakyat banyak. Ekonomi pembangunan
menekankan peran pemerintah dalam membuat perencanaan ekonomi yang terkoordinir yang
didasarkan pada dukungan yang luas baik dari dalam negeri dan luar negeri.

Dalam ekonomi Pembangunan, masalah politik dan kebudayaan serta keterkaitan dengan sistem
perekonomian internasional masuk dalam pembahasannya. Juga pengertian pengefisiensian dan
pengembangan sumber – sumber produktif yang langka ditegaskan sasarannya yakni untuk
kepentingan rakyat miskin. Dengan demikian dalam ekonomi pembangunan yang terpenting
bahkan yang utama yaitu distribusi yang merata dari hasil – hasil produksi menjadi sangat
penting.

IV. PEMBANGUNAN : FAKTOR MANUSIA


Pembangunan yang sebenarnya meliputi dua unsur pokok yaitu masalah materi yang mau
dihasilkan dan di bagi serta masalah manusia yang menjadi pengambil inisiatif yang menjadi
manusia pembangun. Pembicaraan tentang manusia disini lebih menekankan aspek keterampilan.
Denngan demikian, masalah manusia dilihat sebagai masalah teknis untuk peningkatan
keterampilan. Yang kurang di persoalkan adalah bagaimana menciptakan kondisi lingkungan,
baik lingkungan politik maupun lingkungan budaya yang bisa mendorong lahirnya manusia
kreatif.

Hanya dengan menciptakan suasana aman dan sebagainya maka manusia dapat kreatif.
Pembangunan pada akhirnya juga harus ditujukan pada pembangunan manusia. Manusia yang di
bangun adalah mansia yang kreatif. Untuk dapat kraetif manusia tersebut harus merasa bahagia,
aman, dan bebas dari rasa takut.

(Arief budiman.1995.Teori Pembangunan dunia Ketiga.Jakarta:PT Gramedia)

Anyone in the world

PENGERTIAN PEMBANGUNAN

Pengertian pembangunan mungkin menjadi hal yang paling menarik untuk diperdebatkan.
Mungkin saja tidak ada satu disiplin ilmu yang paling tepat mengartikan kata pembangunan.
Sejauh ini serangkaian pemikiran tentang pembangunan telah berkembang, mulai dari perspektif
sosiologi klasik (Durkheim, Weber, dan Marx), pandangan Marxis, modernisasi oleh Rostow,
strukturalisme bersama modernisasi memperkaya ulasan pendahuluan pembangunan sosial,
hingga pembangunan berkelanjutan. Namun, ada tema-tema pokok yang menjadi pesan di
dalamnya. Dalam hal ini, pembangunan dapat diartikan sebagai `suatu upaya terkoordinasi untuk
menciptakan alternatif yang lebih banyak secara sah kepada setiap warga negara untuk me-
menuhi dan mencapai aspirasinya yang paling manusiawi (Nugroho dan Rochmin Dahuri, 2004).
Tema pertama adalah koordinasi, yang berimplikasi pada perlunya suatu kegiatan perencanaan
seperti yang telah dibahas sebelumnya. Tema kedua adalah terciptanya alternatif yang lebih
banyak secara sah. Hal ini dapat diartikan bahwa pembangunan hendaknya berorientasi kepada
keberagaman dalam seluruh aspek kehidupan. Ada pun mekanismenya menuntut kepada
terciptanya kelembagaan dan hukum yang terpercaya yang mampu berperan secara efisien,
transparan, dan adil. Tema ketiga mencapai aspirasi yang paling manusiawi, yang berarti
pembangunan harus berorientasi kepada pemecahan masalah dan pembinaan nilai-nilai moral
dan etika umat.

Menurut Deddy T. Tikson (2005) bahwa pembangunan nasional dapat pula diartikan sebagai
transformasi ekonomi, sosial dan budaya secara sengaja melalui kebijakan dan strategi menuju
arah yang diinginkan. Transformasi dalam struktur ekonomi, misalnya, dapat dilihat melalui
peningkatan atau pertumbuhan produksi yang cepat di sektor industri dan jasa, sehingga
kontribusinya terhadap pendapatan nasional semakin besar. Sebaliknya, kontribusi sektor
pertanian akan menjadi semakin kecil dan berbanding terbalik dengan pertumbuhan
industrialisasi dan modernisasi ekonomi. Transformasi sosial dapat dilihat melalui
pendistribusian kemakmuran melalui pemerataan memperoleh akses terhadap sumber daya
sosial-ekonomi, seperti pendidikan, kesehatan, perumahan, air bersih,fasilitas rekreasi, dan
partisipasi dalam proses pembuatan keputusan politik. Sedangkan transformasi budaya sering
dikaitkan, antara lain, dengan bangkitnya semangat kebangsaan dan nasionalisme, disamping
adanya perubahan nilai dan norma yang dianut masyarakat, seperti perubahan dan spiritualisme
ke materialisme/sekularisme.

Siagian (1994) memberikan pengertian tentang pembangunan sebagai “Suatu usaha atau
rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan yang berencana dan dilakukan secara sadar oleh
suatu bangsa, negara dan pemerintah, menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa
(nation building)”. Sedangkan Ginanjar Kartasasmita (1994) memberikan pengertian yang lebih
sederhana, yaitu sebagai “suatu proses perubahan ke arah yang lebih baik melalui upaya yang
dilakukan secara terencana”.

Pembangunan (development) adalah proses perubahan yang mencakup seluruh system sosial,
seperti politik, ekonomi, infrastruktur, pertahanan, pendidikan dan teknologi, kelembagaan, dan
budaya (Alexander 1994). Portes (1976) mendefenisiskan pembangunan sebagai transformasi
ekonomi, sosial dan budaya. Pembangunan adalah proses perubahan yang direncanakan untuk
memperbaiki berbagai aspek kehidupan masyarakat.

Analisa :

Menurut pendapat saya proses pembangunan terjadi di semua di semua aspek kehidupan
masyarakat,ekonomi,sosial,budaya,politik yang dilakukan pada level Makro dan Mikro.Jadi hal
yang terpenting dalam pembangunan adalah adanya kemajuan,perbaikan,pertumbuhan dan
diversifikasi.

Oleh karena itu proses moderenisasi terjadi pada perubahan yang mengarah pada kehidupan yang
lebih baik.Dan juga proses pembangunan,dimana terjadi proses perubahan dari kehidupan
tradisional menjadi kehidupan moderen.

Permalink

BEBERAPA PENGERTIAN PEMBANGUNAN MENURUT PARA AHLI

Nugroho dan rochmin dahuri 2004

Pembangunan dapat diartikan sebagai suatu upaya terkoordinasi untuk menciptakan


alternatif kita yang lebih banyak secara sah kepada setiap warga negara untuk memenuhi
dan mencapai aspirasinya yang paling manusiawi.

Dari pengertian diatas terdapat beberapa tema-tema pokok:

Analisa :

Tema pertama adalah koordinasi,yang berimplikasi pada perlunya suatu kegiatan


perencanaan.

Tema kedua adalah terciptanya alternatif yang lebih banyak secara sah.

Dapat kita artikan bahwa pembangunan hendaknya berorientasi kepada keberagaman


dalam seluruh aspek kehidupan.

Tema ketiga adalah mencapai aspirasi yang paling manusiawi,yang berarti pembangunan
harus berorientasi kepada pemecahan masalah dan pembinaan nilai-nilai,moral dan etika
umat.

Siagian (1994)

Memberikan pengertian tentang pembangunan sebagai suatu usaha/rangkaian usaha


pertumbuhan dan perubahan yang berencana dan dilakukan secara sadar oleh suatu
bangsa,negara dan pemerintah menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa(nation
building).

Deddy T.tikson(2005)

Bahwa pembangunan nasional dapat pula diatikan sebagai transformasi ekonomi,sosial dan
budaya secara sengaja melalui kebijakan dan strategi menuju arah yang diinginkan.

Secara umum ada suatu kesepakatan mengenai defenisi pembangunan.

Riyadi dan Supriyadi bratakusumah 2005

pembangunan merupakan suatu proses untuk melakukan perubahan.dampak dari suatu


pembangunan adalah suatu perkembangan.

Analisa :

Dari beberapa pendapat mengenai defenisi pembangunan diatas dapat kita simpulkan
bahwa pembangunan itu adalah suatu proses perubahan disemua aspek kehidupan
masyarakat,ekonomi,sosial,budaya,politik yang berlangsung pada level
makro(nasional)dan mikro(community/kelompok)yang terencana dan dikehendaki.
Makna penting dari pembangunan adalah adanya
kemajuan/perbaikan(progress),pertumbuha dan didiversifikasi.dengan demikian dapat
dikatakan bahwa pada dasarnya pembangunan tdak dapat dipisahkan dari
pertumbuhan,dalam arti bahwa pembangunan dapat menyebabkan terjadinya pertumbuhan
dan pertumbuhan akan terjadi sebagai akibat adanya pembangunan.dalam hal inidapat
berupa pengembangan(expansion)/penigkatan(improvement)dari aktivitas yang dilakukan
oleh suatu komunitas mayarakat.

Permalink
[ Modified: Thursday, 3 March 2011, 12:35 PM ]
TUGAS 1 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN
by DIRAYATI SYUKRIANI - Thursday, 3 March 2011, 12:33 PM
Anyone in the world

BEBERAPA DEFENISI PEMBANGUNAN MENURUT PARA AHLI

Pengertian pembangunan mungkin menjadi hal yang paling menarik untuk diperdebatkan.
Mungkin saja tidak ada satu disiplin ilmu yang paling tepat mengartikan kata
pembangunan. Sejauh ini serangkaian pemikiran tentang pembangunan telah berkembang,
mulai dari perspektif sosiologi klasik (Durkheim, Weber, dan Marx), pandangan Marxis,
modernisasi oleh Rostow, strukturalisme bersama modernisasi memperkaya ulasan pen-
dahuluan pembangunan sosial, hingga pembangunan berkelanjutan.

1. 1. Nugroho dan Rochmin Dahuri, 2004

Pembangunan dapat diartikan sebagai suatu upaya terkoordinasi untuk menciptakan


alternatif yang lebih banyak secara sah kepada setiap warga negara untuk memenuhi dan
mencapai aspirasinya yang paling manusiawi.

Analisa :

• Tema pertama adalah koordinasi, yang berimplikasi pada perlunya suatu kegiatan
perencanaan agar pelaksanaan pembangunan dapat dilakukan dengan baik.
• Tema kedua adalah terciptanya alternatif yang lebih banyak secara sah. Hal ini
dapat diartikan bahwa pembangunan hendaknya berorientasi kepada keragaman
dalam seluruh aspek kehidupan.
• Tema ketiga mencapai aspirasi yang paling manusiawi, yang berarti pembangunan
harus berorientasi kepada pemecahan masalah yang tengah dihadapi oleh
masyarakat dengan menjunjung tinggi aspirasi dari masyarakat itu sendiri.
TUGAS 1 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN
by DIRAYATI SYUKRIANI - Thursday, 3 March 2011, 12:33 PM
1. 2. Deddy T. Tikson, 2005

Pembangunan nasional dapat pula diartikan sebagai transformasi ekonomi, sosial dan
budaya secara sengaja melalui kebijakan dan strategi menuju arah yang diinginkan.

Analisa :

• Transformasi dalam struktur ekonomi, misalnya, dapat dilihat melalui peningkatan


atau pertumbuhan produksi yang cepat di sektor industri dan jasa, sehingga
berpengaruh terhadap pendapatan nasional yang semakin besar. Sebaliknya, sektor
pertanian akan menjadi semakin kecil dan berbanding terbalik dengan pertumbuhan
industrialisasi dan modernisasi ekonomi.
• Transformasi sosial dapat dilihat melalui pemerataan akses terhadap sumber daya
sosial-ekonomi, seperti pendidikan, kesehatan, perumahan, air bersih,fasilitas
rekreasi, dan partisipasi dalam proses pembuatan keputusan politik.
• Sedangkan transformasi budaya sering dikaitkan, antara lain, dengan bangkitnya
semangat kebangsaan dan nasionalisme, disamping adanya perubahan nilai dan
norma yang dianut masyarakat, seperti perubahan dan spiritualisme ke
materialisme/sekularisme. Pergeseran dari penilaian yang tinggi kepada penguasaan
materi, dari kelembagaan tradisional menjadi organisasi modern dan rasional.

1. 3. Riyadi dan Deddy Supriyadi Bratakusumah, 2005

Pembangunan adalah sumua proses perubahan yang dilakukan melalui upaya-upaya secara
sadar dan terencana.

Analisa :

Dengan semakin meningkatnya kebutuhan hidup masyarakat yang menyangkut berbagai


aspek, pemikiran tentang modernisasi pun tidak lagi hanya mencakup bidang ekonomi dan
industri, melainkan telah merambah ke seluruh aspek yang dapat mempengaruhi kehidupan
masyarakat. Oleh karena itu, modernisasi diartikan sebagai proses trasformasi dan
perubahan dalam masyarakat yang meliputi segala aspeknya, baik ekonomi, industri,
sosial, budaya, dan sebagainya.

Oleh karena dalam proses modernisasi itu terjadi suatu proses perubahan yang mengarah
pada perbaikan, maka modernisasi dianggap sebagai suatu proses pembangunan di mana
terjadi proses perubahan dari kehidupan tradisional menjadi modern, yang pada awal
mulanya ditandai dengan adanya penggunaan alat-alat modern, menggantikan alat-alat
tradisional yang pada saat sekarang hampir jarang digunakan.

Permalink
TUGAS 1 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN
by DIRAYATI SYUKRIANI - Thursday, 3 March 2011, 12:33 PM
[ Modified: Thursday, 3 March 2011, 12:33 PM ]
TUGAS SOSIOLOGI PEMBANGUNAN
by Nul Afzi - Thursday, 3 March 2011, 12:20 PM
Anyone in the world
Tugas sosiologi pembangunan
Oleh:
Nul Afzi
(0910812010)

Pengertian pembangunan
1. Kamus Besar Bahasa Indonesia
Pembangunan adalah proses, cara perbuatan membangun. Dan proses ini disesuaikan
dengan konteksnya, seperti dalam dunia yaitu ikhtiar untuk mengubah keadaaan dunia
masa lampau yang tidak sesuai dengan cita cita kehidupan manusia lahir maupun batin
dengan tujuan agar dapat mewariskan masa depan yang membahagiakan bagi masa datang.
Dalam konteks ekonomi pembangunan dalam bidang ekonomi itu sendiri, politik juga ada
defenisi sendiri yaitu pembangunan yang mengarah keinginan perasaan dalam arti warga
negara aktif atau dalam berbagai kegiatan politik, dalam prasarana pembangunan adalah
dasar kehidupan politik, ekonomi, dan sosial untuk mendorong masyarakat berusaha
mencapai modernisasi, meliputi ekonomi dan sosial dan melipputi perubahan institusional
untuk mendukung usaha nasional dalam mengembangkan kemudahan seperti jalan ,
komunikasi, pengairan, dan perhubungan. Serba muka yaituusaha untuk mengubah
keadaan masyarakat tertentu menjadi keadaan masyarakat yang lebih baik dan dicita
citakan. Sosial yaitu keadaan hidup yang harus dipandang dari sudut kualitas yang dilihat
dari pemikiran menyeluruh dari sudut kuantitas yang dapat diukur dan diamati.

2. Pembangunan berasal dari kata ‘bangun’ yang diberi awalan pem- dan akhiran –an. Kata
bangun memiliki makna empat hal, yaitu :
1.Bangun dalam arti sadar atau siuman seperti dalam bait lagu Indonesia Raya : “ ...
Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya ... “.
2.Bangun dalam arti bangkit atau berdiri.
3. Bangun dalam arti bentuk, dahulu dalam ilmu ukur sering disebut ilmu bangun
misalnya : “Bangunnya persegi panjang”.
4. Bangun dalam arti kata kerja membuat, mendirikan atau membina.
Dilihat dari segi etimologi, konsep pembangunan meliputi anatomik (bentuk), fisiologi
(kehidupan), behavioral (perilaku). (Ndraha, 1987 : 1)
Pengertian pembangunan sebagai suatu proses, akan terkait dengan mekanisme sistem atau
kinerja suatu sistem. Menurut Easton (dalam Miriam Budiardjo, 1985), proses sistemik
paling tidak terdiri atas tiga unsur: Pertama, adanya input, yaitu bahan masukan konversi;
Kedua, adanya proses konversi, yaitu wahana untuk ”mengolah” bahan masukan; Ketiga,
adanya output, yaitu sebagai hasil dari proses konversi yang dilaksanakan. Proses sistemik
dari suatu sistem akan saling terkait dengan subsistem dan sistem-sistem lainnya termasuk
lingkungan internasional.
TUGAS SOSIOLOGI PEMBANGUNAN
by Nul Afzi - Thursday, 3 March 2011, 12:20 PM
Proses pembangunan sebagai proses sistemik, pada akhirnya akan menghasilkan keluaran
(output) pembangunan, kualitas dari output pembangunan tergantung pada bahan masukan
(input), kualitas dari proses pembangunan yang dilaksanakan, serta seberapa besar
pengaruh lingkungan dan faktor-faktor alam lainnya. Bahan masukan pembangunan, salah
satunya adalah sumber daya manusia, yang dalam bentuk konkritnya adalah manusia.
Manusia dalam proses pembangunan mengandung beberapa pengertian, yaitu manusia
sebagai pelaksana pembangunan, manusia sebagai perencana pembangunan, dan manusia
sebagai sasaran dari proses pembangunan
3. Johan Galtung
Ia mendefinisikan pembagunan sebagai upaya untuk pemenuhan kebutuhan dasar manusia,
baik secara individual maupun kelompok, dengan cara - cara yang tidak menimbulkan
kerusakan, baik terhadap kehidupan sosial maupun lingkunan alam.

Kesimpulan

Pembagunan adalah proses melanjutkan apa yang telah dicita citakan sesuai dengan apa
yang diharapkan untuk kemajauan, bisa dikatakan juga sebagai proses menuju modernisasi
disegala bidang, proses proses itu dilalui dan menggunakan cara cara tertentu untuk
mencapainya, proses itu dilakukan oleh manusia sebagai pelaksana pembangunan itu
sendiri.
Manusia adalah pelaksana pembangunan untuk itu pembangunan pada saat ekarang ini
adalah sesuatu yang dilakukan dalam bentuk persaingan , baik pada level atau skop kecil
seperti persaingan antar individu samapi pada level besar seperti persaingan antar negara
dalam segala bidang seperti militer, ekonomi, kemajuan teknologi dan sebagainya.

Refernsi atau sumber


1. Kamus Besar Bahasa Indonesia
2. file:///C:/Users/Public/Pictures/Sample%20Pictures/pengertian-pembangunan.html
3. jhon galtung

Permalink
Tugas Sosiologi Pembangunan
by Rabiatul Adawiyah - Thursday, 3 March 2011, 12:14 PM
Anyone in the world

Defenisi Pembangunan dan Sosiologi Pembangunan

Defenisi Pembangunan :

1. Istilah pembangunan telah banyak digunakan oleh banyak orang. Bagi sebagian orang
pembangunan berkonotasi pada sebuah proses perubahan ekonomi yang dibawa oleh proses
Industrialisasi. Istilah ini juga dapat diartikan sebagia proses perubahan sosial yang
Tugas Sosiologi Pembangunan
by Rabiatul Adawiyah - Thursday, 3 March 2011, 12:14 PM

dihasilkan dari urbanisasi, adopsi gaya hidup modern, dan perilaku masa kini. Jadi istilah
ini juga memiliki konotasi kesejahteraan yang menawarkan bahwa pembangunan dapat
meningkatkan pendapatan masyarakat, meningkatkan level pendidikan mereka,
memperbaiki kondisi pemukiman dan kesehatan mereka. (James Madgley)

2. Menurut Easton (dalam Miriam Budiardjo,1985)proses sistematik paling tidak terdiri


atas tiga unsur. Pertama adanya input yaitu bahan masukkan konversi,kedua adanya proses
konversi yaitu wahana untuk mengolah. Ketiga adanya output yaitu sebagai hasil dari
proses konversi yang dilaksanakan. Proses pembangunan sebagai prosese sistematik pada
akhirnya akan menghasilkan keluaran (output) pembangunan , kualitas pembangunan
tergantung pada kualitas input kualitas dari pembangunan yang dilaksanakan, serta seberapa
besar pengaruh terhadap lingkungan dan faktor-faktor alam lainnya. Bahan masukkan
pembangunan, salah satunya adalah sumber daya manusia, yang dalam konkrtinya adalah
manusia. Manusia dalam proses ini mengandung beberapa pengertian yaitu manusia
sebagai pelaksaan pembangunan, manusia sebagi perencana pembangunan dan manusia
sebagai sasaran pembangunan.

images.rieskaditya.multiply.multiplycontent.com/.../Pengertian%20Sosiologi
%20Pembangunan.doc?... - Mirip

3. pembangunan juga dapat diartikan sebagai `suatu upaya terkoordinasi untuk


menciptakan alternatif yang lebih banyak secara sah kepada setiap warga negara untuk me-
menuhi dan mencapai aspirasinya yang paling manusiawi (Nugroho dan Rochmin Dahuri,
2004).

4. Siagian (1994) memberikan pengertian tentang pembangunan sebagai “Suatu usaha


atau rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan yang berencana dan dilakukan secara
sadar oleh suatu bangsa, negara dan pemerintah, menuju modernitas dalam rangka
pembinaan bangsa (nation building)”.

5. Sedangkan Ginanjar Kartasasmita (1994) memberikan pengertian yang lebih


sederhana, yaitu sebagai “suatu proses perubahan ke arah yang lebih baik melalui upaya
yang dilakukan secara terencana”.

Defenisi Sosiologi Pembangunan

Pengertian pembangunan dalam sosiologi adalah cara menggerakkan masyarakat untuk


Tugas Sosiologi Pembangunan
by Rabiatul Adawiyah - Thursday, 3 March 2011, 12:14 PM

mendukung pembangunan dan masyarakat adalah sebagai tenaga pembangunan, dan


dampak pembangunan. Menurut Soerjono Soekanto, pengetahuan sosiologi dapat
diterapkan dan berguna untuk kehidupan sehari-hari, misalnya untuk memberikan data-data
sosial yang diperlukan pada tahapan perencanaan, pencaharian, penerapan dan penilaian
proses pembangunan.

Pada tahap perencanaan hasil penelitian sosiologi dapat digunakan sebagai bahan pada
tahap evaluasi. Pada tahap penerapan, perlu diadakan identifikasi terhadap kekuatan sosial
yang ada di dalam masyarakat. Dengan mengetahui kekuatan sosial tersebut dapat diketahui
unsur-unsur yang dapat melancarkan pembangunan dan yang menghalangi pembangunan.
Pembangunan merupakan bentuk perubahan sosial yang terarah dan terncana melalui
berbagai macam kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf kehidupan
masyarakat.

Sosiologi pembangunan membawa dampak pada lahirnya dimensi-dimensi baru dalam


konsep pembangunan. Menurut Webster, terdapat lima dimensi yang perlu diungkap antara
lain :

1. Posisi Negara miskin dalam hubungan sosial dan ekonominya dengan negar-negara
lain.

2. Ciri khas atau karakter dari suatu masyarakat yang mempengaruhi pembangunan.

3. Hubungan antara proses budaya dan ekonomi yang mempengaruhi pembangunan.

4. Aspek sejarah dalam proses pembangunan atau perubahan social yang terjadi.

5. Penerapan berbagai teori perubahan sosial yang mempengaruhi kebijakan


pembangunan nasional pada negara-negara berkembang.

Pada masa sekarang ini , konsep pembangunan sudah merupakan suatu ideologi yang
menggambarkan kegiatan-kegiatan dalam upaya mengejar pertumbuhan dan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi.

Dalam pembangunan sangat berhubungan dengan soiologi pembangunan. Dalam suatu


proses pembangunan perlu adanya kemauan keras serta kemampuan untuk memanfaatkan
potensi-potensi yang tersedia dalam masyarakat untuk keperluan pembangunan.

Berbagai perencanaan perlu disusun dan digelar dalam rangka menghimpun kekuatan
masyarakat untuk berpartisipasi dalam usaha mencapai tingkat kesejahteraan lebih
tinggi.Selain itu sosiologi pembanguan juga menimbulkan hubungan interaksi pada
Tugas Sosiologi Pembangunan
by Rabiatul Adawiyah - Thursday, 3 March 2011, 12:14 PM

masyarakat. Interaksi tersebut menimbulkan adanya gotong royong.

Aktivitas gotong royong dalam berbagai dimensi memberikan implikasi semangat dan
value untuk saling memberikan jaminan atas hak dan kelangsungan hidup antar sesama
warga masyarakat yang masih melekat cukup kuat.

KEKURANGAN DAN KELEBIHAN TEORI

ETIKA PROTESTAN (MAX WEBER)

Teori ini didasarkan pda fenomena empiris dimana Max Weber menemukan bahwa terdapat
hubungan atau korelasi antara afiliasi agama protestan pada kondisi pra kapitalis pada kemajuan.
Hal tersebut didasarkan pada fenomena banyak dijumpainya agen-agen penting (pimpinan
perusahaan, tenaga teknis, dan komersial terlatih yang cenderung didominasi oleh orang-orang
protestan). Etika protestan mendorong seseorang untuk bekerja sungguh-sungguh, tidak berfoya-
foya, tidak konsumtif, sehingga hal-hal tersebut mendorong kesuksesan. Bagi Weber, hal inilah
yang dianggab berpengaruh besar pada peralihan dari ekonomi tradisional ke arah ekonomi
modern.
Kekurangan dari teoriϖ
1. Teori ini hanya menjelaskan secara parsial variabel tingkat afiliasi seseorang pada etika
protestan, tanpa berusaha menggali variabel lain yang bekerja seperti misalnya budaya
masyarakat, konflik sosial, aspek politis dan variabel yang lain yang masih mungkian
berpengaruh.
2. Teori ini tidak memberikan saran/ kejelasan teknis pencapaian, padahal spiritualitas,
kepatuhan pada agama merupakan sesuatu yang bersifat personal dan sulit dikontrol oleh
lembaga-lembaga sosial maupun Negara. Oleh karena itu teori ini lebih kearah hanya
pembuktian dari suatu fenomena tanpa arahan yang jelas untuk mengkondisikan pada suatu
fenomena.
Kelebihan dari teoriϖ
1. Memberikan alternatif pemikiran dan pembuktian bahwa tidak selamanya spiritualitas dan
kepatuhan pada agama bersifat oposan dengan kemajuan. Hal tersebut juga dapat memberikan
jawaban pada para Marxism yang selama ini beranggapan bahwa spiritualitas agama hanya
merupakan ampas dari Super struktur.
2. Agama seringkali memberikan efek-efek pada stabilitas sosial, kenyamanan sosial sehingga
ketika teori ini memberikan kejelasan bahwa terdapat keselarasan antara agama dengan
kemajuan, maka agama dapat menjalankan peran aktifnya dalam mengamankan kemajuan dari
efek-efek negatif yang kemungkinan terjadi seperti misalnya ketidak nyamanan sosial dan
distabilitas sosial.

melalui proses kesadaran kelas dan perjuangan merebut akses sumberdaya dan faktorproduksi untuk menuju
tatanan masyarakat tanpa kelas.2. Tuliskan keunggulan dan kekurangan masing-masing teori dan model
tersebut!
Teori Tabungan dan Investasi
Keunggulan: Teori ini fokus pada pertumbuhan ekonomi suatu negara, harapannya negaradapat menyimpan
modal yang cukup besar agar dapat melaksanakan pembangunanselanjutnya.Kekurangan: Kurangnya
perhatian tentang cara untuk mendistribusikanmodal tersebuthingga ke level terendah dalam tatanan
ekonomi.
Teori Pertumbuhan Ekonomi Rostow
Keunggulan: Rencana pembangunan ekonomi lebih terarah dan lebih rinci yang dijabarkandengan fase-fase
perubahan dari tradisional ke modernKekurangan: Teori ini pernah dijalankan di Indonesia yaitu dengan
terjadinya PELITA, namunkurangnya perhatian terhadap sumber daya manusia yang digunakan menyebabkan
kurangberhasilnya teori ini
Teori Motivasi Prestasi
Keunggulan: Lebih menerapkan peningkatan ekonomi dengan cara memotivasi tiap individuagar dapat
meraih pendapatan lebih, tidak lagi hanya fokus pada peningkatanmodal
ataupendapatanKekurangan: Cara memotivasi tiap individu tidaklah sama, sehingga diperlukan variasi
untukmemberi motivasi terhadap individu-individu yang ada. Untuk itu diperlukan analisa lebihmendalam lagi
tentang variasi tersebut.
Teori Modernisasi
Keunggulan: Lebih melihat pembangunan sebagai perubahan dari sisi psikologis, bahwauntuk mencapai
keberhasilan diperlukan perombakan mentalitas dan sisi budaya pada suatudaerahKekurangan: Terjadi adanya
kegagalan saat diterapkan pada negara-negara di dunia ketiga,karena negara maju yang semakin maju
mengeksploitasi negara berkembang yang dapatmenyediakan sumber daya manusia maupun alam dengan harga
murah. Sehingga kondisidemikian akan memperpuruk kondisi negara berkembang seperti Indonesia
Teori Dependensi
Keunggulan: Masyarakat negara berkembang atau terbelakang memiliki modelpembangunan negara maju
yang dapat diterapkan. Dan diperlukan adanya pemilahan modelpembangunan yang dijalankan agar
sesuai dengan kepribadian masing-masing negara
Kekurangan: Kurang adanya inovasi untuk pembangunan yang benar-benar sesuai
dijalankanoleh masing-masing negara

Keunggulan Teori Rostow


1. Memberikan kejelasan tahapan-tahapan pencapaian kemajuan yang meliputi : 1) masyarakat
tradisional, 2) masyarakat pra kondisi tinggal landas, 3) masyarakat tinggal landas, 4)
masyarakat kematangan pertumbuhan dan 5) masyarakat dengan konsumsi biaya tinggi. Tahapan
tersebut memberikan tawaran secara terperinci pada pengambil kebijakan di sebuah Negara
tentang tahapah dan prasyarat dari pencapaian tahapan yang harus dilalui untuk menjadikan
sebuah Negara menjadi lebih maju. Kejelasan teori yang disampaikan oleh Rostow itulah yang
melatarbelakangi banyak Negara berkembang menerapkan teori ini dalam pembangunan mereka.
2. Petunjuk jelas yang disampaikan oleh Rostow tentang cara praktis dalam memperoleh
sumberdaya modal untuk mencapai tingkat investasi produktif yang tinggi. Cara tersebut
disajikan dalam berbagai alternatif yaitu:
a) Dana investasi dari pajak yang tinggi
b) Dana invesatasi dari pasar uang atau pasar modal
c) Melalui perdagangan internasional
d) Investasi langsung modal asing

Kelemahan teori Rostow


Adapun kelemahan teori rostow adalah sebagai berikut:
1. Sering terjadi pertumbuhan ekonomi yang semu tidak seperti yang diharapkan oleh teori
ekonomi ini. Hal tersebut dikarenakan pertumbuhan ekonomi tertutupi oleh pertumbuhan
penduduk akibat penurunan angka kematian. Akibat lanjutannya adalah sebuah Negara menjadi
sulit untuk berkembang dan melalui tahap tinggal landas.
2. Dengan dasar teori ini, seringkali Negara harus melakukan mobilisasi seluruh kemampuan
modal dan sumber daya alamnya sehingga mencapai tingkat investasi produktif sebesar 10% dari
pendapatan nasionalnya. Efek dari teori itu adalah terjadi eksploitasi besar-besaran terhadap
sumber alam dan bahan-bahan mentah, tanpa mempertimbangkan kelestarian alam dan
pembangunan berkelanjutan di masa yang akan dating. Kerusakan alam justru berakibat pada
penurunan ekonomi masyarakat tradisional, penurunan kesehatan, merebaknya penyakit,
kerawanan sosial, dsb.
3. Negara yang menerapkan teori ini seringkali memperoleh sumberdaya modal dari investasi
langsung modal asing yang ditanamkan pada bidang pembangunan prasarana, pembukaan
tambang, dan struktur produktif yang lain. Investasi ini biasanya dalam bentuk pinjaman, baik
dari Negara, kreditor, maupun dari lembaga-lembaga internasional seperti bank dunia, IMF atau
dari MNC (Multi Natioanl Corporation). Pinjaman juga sering diberikan pada pemerintah Negara
berkembang untuk mendanai proyek-proyek pembangunan. Dari pola itu terlihat terdapat ketidak
seimbangan posisi karena Negara berkembang tersebut berposisi sebagai debitor, sedangkan
Negara asing atau lembaga asing adalah kreditor. Negara berkembang selanjutnya sering ditekan
sehingga yang tampak, pemerintah Negara berkembang tersebut tidak lebih hanyalah tangan
kanan dari Negara asing atau lembaga asing yang ingin mensukseskan agenda-agenda politik
maupun ekonominya di Negara yang sedang berkembang. Negara berkembang juga seringkali
terjerat utang dan sulit untuk menyelesaikan persoalan utang sehingga menjadikan mereka sulit
menuju kemajuan yang diharapkan.
4. Tahap tinggal landas merupakan tahap yang sangat kritis. Dalam teori yang disampaikan oleh
Rostow, justru tidak memberikan penekanan pada bagaimana mengatasi problematika yang kritis
dalam tahap tinggal landas. Rostow tidak memberikan pembahasan yang mendalam bagaimana
cara mengatasi efek negatif dari sebuah pertumbuhan ekonomi yang dipercepat, seperti misalnya
efek kesenjangan sosial, distabilitas sosial dan distabilitas politik yang seringkali justru berakibat
pada kehancuran yang mendalam seperti yang misalnya terjadi di Indonesia.
Menurut W.W. Rostow, proses pembangunan dikatakan berhasil apabila masyarakat telah
a. berhasil memproduksi kebutuhannya sendiri
b. memasuki tahapan lepas landas
c. memiliki tingkat konsumsi tinggi
d. memasuki tahap kedewasaan ekonomi
e. melakukan perdagangan lintas Negara

Anda mungkin juga menyukai