1. Infeksi
Infeksi adalah proses invasive oleh mikroorganisme dan berproliferasi di dalam tubuh yang
menyebabkan sakit (Potter & Perry, 2005). Mikroorganisme tersebut meliputii seperti bakteri,
virus, dan parasit. Faktor paling banyak penyebab infeksi pada luka adalah kurangnya higienisitas
mulai dari awal terjadinya luka sampai pada saat dilakukan perawatan.
Infeksi terjadi jika perawatan luka yang dilakukan tidak maksimal. Menurut Iwan 2008,
transmisi penyakit melalui tangan dapat diminimalkan dengan menjaga hygiene dari tangan.
Sebelum dilakukan perawatan luka, mencuci tangan merupakan hal yang sangat penting untuk
mencegah terjadinya infeksi. Selain itu, penggunaan sarung tangan sangat dianjurkan bila akan
melakukan tindakan perawatan luka.
a. Tanda klinis: nyeri, bengkak, berwarna kemerahan, terasa panas dan mengeluarkan
nanah.
b. Tatalaksana
i. Buka luka jika dicurigai terdapat nanah
ii. Bersihkan luka dengan cairan desinfektan
iii. Tutup ringan luka dengan kasa lembap. Ganti balutan setiap hari, lebih sering
bila perlu
iv. Berikan antibiotik sampai selulitis sekitar luka sembuh (biasanya dalam waktu 5
hari).
1. Berikan kloksasilin oral (25–50 mg/kgBB/dosis 4 kali sehari) karena
sebagian besar luka biasanya mengandung Staphylococus.
2. Berikan ampisilin oral (25–50 mg/kgBB/dosis 4 kali sehari), gentamisin
(7.5 mg/kgBB IV/IM sekali sehari) dan metronidazol (7.5 mg/kgBB/dosis
3 kali sehari) jika dicurigai terjadi pertumbuhan bakteri saluran cerna.
Penting Diketahui Pasien