Apakah ada faktor keluarga yang dipengaruhi atau memengaruhi
keputusan? Jawaban: Ya, karena pasien anak usia 3 tahun tersebut belum dapat memberikan keputusan terkait pengobatan yang akan dilakukan terhadap dirinya, Oleh karena itu, persetujuan terkait pengobatan pasien dapat diminta dari keluarga/wali. Adapun terdapat tiga standar kompetensi pasien dan/atau keluarga untuk mengambil keputusan, yaitu:1 1. Kemampuan untuk mengambil keputusan atas dasar pertimbangan rasional 2. Kemampuan untuk memberi alasan bagi pilihannya 3. Pilihan itu harus logik Dapat dikatakan bahwa kompetensi adalah kemampuan mencapai hasil yang dapat dipertanggungjawabkan melalui suatu keputusan. Dalam konteks biomedis, standar-standar ini mengandung pengertian bahwa seorang pasien dan/atau keluarga harus mampu memahami suatu terapi atau tindakan medis atau prosedur medis tertentu, serta mampu mempertimbangkan resiko dan keuntungan yang dapat dicapai.1 Akan tetapi, pada kasus ini keluarga pasien yang menganut paham Jehovah dapat dikatakan tidak sesuai dengan standar kompetensi keluarga dalam mengambil keputusan, sehingga hal ini menimbulkan konflik dan sangat memengaruhi langkah yang akan diambil terkait pengobatan pasien. 2. Apakah ada faktor keuangan yang dipengaruhi atau memengaruhi keputusan? Jawaban: Pada kasus ini, tidak terdapat informasi mengenai kondisi ekonomis dari pasien ataupun keluarga pasien, sehingga faktor keuangan tidak dapat dikatakan sebagai faktor yang memengaruhi dalam pengambilan keputusan terkait pengobatan pasien. 3. Apakah ada faktor agama atau budaya yang memengaruhi keputusan? Jawaban: Jehovah adalah aliran agama yang sering secara terbuka mengaku sebagai “siswa-siswa alkitab” yang cenderung mengaku sebagai Kristen. Adapun aliran ini memiliki kepercayaan yang tidak menyetujui transfusi darah bagi penganutnya. Kepercayaan ini telah ada sejak hampir 120 tahun dan telah dianut oleh sekitar 6 juta lebih penduduk dunia. Kepercayaan ini sudah mendapatkan pengakuan yang sah dimata hukum sehingga bagi dokter yang melanggarnya atau mengabaikan keberatan pasien atas tranfusi dapat dituntut di pengadilan. Dokter hanya diperbolehkan melakukan transfusi hanya apabila pasien berada dalam kondisi yang mengancam nyawa dan dia tidak dapat memberikan pernyataan tentang keberatannya terhadap transfusi yang akan dilakukan (pasien tidak sadar). Pada kasus pasien ini, orang tua yang memiliki kepercayaan Jehovah merupakan faktor yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan terkait pengobatan pasien. Akan tetapi, dokter wajib mengikuti kehendak orang tua yang memiliki kepercayaan Jehovah jika dalam kasus yang tidak darurat tapi pada kasus darurat tetap dapat dilakukan transfusi dengan catatan harus dibuat rekam medis yang baik agar keluarga pasien tidak komplain. 4. Apakah ada faktor sumber daya yang memengaruhi keputusan? 5. Apakah ada penelitian atau pembelajaran yang terlibat? 6. Apakah ada peran institusi pemerintahan?
SUMBER: 1. Felenditi D. Penegakan otonomi pasien melalui persetujuan tindakan medis (informed consent). Jurnal Biomedik. 2009; 1(1):29-40.