Pengertian
Zat purin merupakan salah satu komponen asam nukleat dalam inti sel
tubuh semua makhluk hidup. Zat Purin dihasilkan oleh ginjal dan pasti
terdapat di dalam tubuh manusia. Selain itu, asupan zat purin juga berasal
dari berbagai makanan yang dikonsumsi, baik yang berasal dari hewan
maupun tumbuhan. Tubuh manusia memproduksi purin sekitar 80-85%,
sisanya berasal dari makanan yang dikonsumsi.
Kadar asam urat berkaitan erat dengan produksi zat purin dan asupan
zat purin yang dikonsumsi. Zat Purin di dalam tubuh yang telah
dikatabolisme akan menjadi asam urat. Asam urat yang merupakan hasil
buangan ini harus dikeluarkan oleh ginjal dari dalam tubuh melalui urine dan
sebagian kecil melalui fases/ buang air besar dan buang air kecil.
Pada kondisi tertentu, ginjal tidak dapat mengeluarkan azat asam urat
secara seimbang sehingga menyebabkan penumpukan atau kelebihan asam
urat dalam darah. Penumpukan zat asam urat tersebut dalam bentuk Kristal
dan dapat terjadi di persendian maupun di dalam ginjal itu sendiri.
Pada umunya, serangan pertama terjadi pada satu bagian sendi dan
serangan akan cepat menghilang. Serangan dapat terjadi lagi, tetapi dalam
jangka waktu yang lama hingga bertahun-tahun. Serangan awal yang cepat
menghilang ini membuat banyak penderita tidak menyadari bahwa telah
mengalami gejala asam urat.
Apabila tidak diobati dalam jangka waktu yang lama, serangan akan lebih
sering terjadi dan gejala asam urat akan menjadi lebih parah. Gejala asam
urat yanga sudah berat dapat menyebabkan perubahan bentuk dibagina-
bagian tubuh yang terserang. Perubahan bentuk biasanya terjadi di
pergelangan kaki, punggung, lengan, lutut, tendon belakang, dan daun
telinga.
Tahap Asimtomatik
Tahap Akut
Tahap Kronis
Batasi konsumsi:
Bir.
Makanan yang sebaiknya dihindari oleh penderita asam urat adalah makanan
yang banyak mengandung purin tinggi. Penggolongan makanan berdasarkan
kandungan purin:
Golongan A
Golongan C