Postingan kali ini menjelaskan tentang teori yang sangat penting dan merupakan salah satu
dasar yang harus benar2 dipahami oleh seorang mahasiswa teknik listrik. Teori ini diperlukan
pada rangkaian listrik AC untuk merepresentasikan nilai dan bentuk tegangan serta arus suatu
rangkaian tunak sinusoidal. Bisa dibayangkan apabila teori ini tidak dikuasai, sudah pasti soal-
soal tentang rangkaian tidak dapat dijawab. Berikut teori tersebut.
Bilangan Kompleks
Bilangan Kompleks merupakan suatu bilangan yang memiliki komponen nyata dan komponen
imaginer. Dapat dituliskan :
V = a + jb
Dimana, a = bilangan nyata
b = bilangan nyata
j = bilangan imajiner
Secara grafis dapat dilihat pada gambar 1, bilangan nyata terdapat pada sumbu nyata (X) dan
bilangan imajiner terdapat pada sumbu imajiner (Y). Bentuk representasi ini disebut bentuk
sudut siku (rectangular).
Gambar 1
Keterangan :
ρ = garis yang terbentuk dari titik awal ke titik V
α = sudut yang terbentuk dari garis ρ dengan sumbu nyata X
Mengubah bentuk Sudut Siku (Rectangular) ke bentuk Fasor (Polar) dan sebaliknya
Ada beberapa persamaan pokok yang harus dihafal untuk melakukan perubahan pada bilangan
kompleks, yaitu merubah bentuk rectangular ke bentuk polar maupun sebaliknya. Berikut
persamaan2 nya :
Melihat persamaan transformasi bentuk rectangular ke polar yang terlalu banyak menyulitkan
kita untuk menghafalnya. Tetapi tidak sesulit yang dilihat, persamaan tersebut sangat mudah
dihafal dengan cara memahami persamaan rectangular berdasarkan letak Quadran pada
koordinat kartesius. Persamaan bentuk rectangular untuk masing-masing Quadran dapat dilihat
pada gambar dibawah ini:
Quadran II
Quadran III
Quadran IV
Penjumlahan, Perkalian dan Pembagian Bilangan Kompleks
1. Penjumlahan
Dalam operasi penjumlahan bilangan kompleks menggunakan bentuk Rectangular
V1 = a1 + jb1 dan V2 = a2 + jb2
V1 + V2 = (a1 + a2) + j(b1 +b2)
Contoh :
Jumlahkanlah bilangan kompleks dibawah ini
A = 3 + j5 , B = 4 – j8
Jawab :
A + B = (3 + 4) + j(5 – 8)
A + B = 7 – j3
2. Perkalian
Untuk operasi perkalian bilangan kompleks lebih mudah jika menggunakan bentuk Polar
3. Pembagian
Pada operasi pembagian bilangan kompleks lebih mudah menggunakan bentuk Polar, sama
halnya saat operasi perkalian
dan
Contoh:
Lakukan pembagian untuk bilangan kompleks berikut
A = 15 < 300 , B = 20 < 450
Jawab :