Anda di halaman 1dari 2

Nama : Devi Priambodo

NIM : 40040317640011
Prodi : D4 T. Rekayasa Otomasi

Yogya Menangis
Malam itu ku isi dengan rutinitas seperti biasanya dimulai dengan makan malam
bersama keluargaku. Setelah makan malam dilanjutkan dengan belajar. Belajar
menjadi angenda tiap malam yang harus aku jalani. Sering aku mencari-cari alasan
supaya terhindar dari belajar malam yang sangat membosankan, namun ibu selalu
punya cara agar aku tetap belajar setiap malam. Uang jajan tambahan menjadi
alasanku mau belajar setiap malam. Setelah selesai belajar malam rutinitasku
dilanjutkan dengan tidur. Malam itu aku tidur dengan kakakku karena ayah sedang
tidak ada dirumah. Malam sebelum aku tidur, ibu berpesan jika besok pagi ibu akan
pergi kepasar membeli sarapan untuk bekalku di sekolah.

Pagi itu rasanya dingin sekali dan langit lebih gelap dari biasanya. Setelah sholat
subuh ibu membangunkanku untuk mengajakku kepasar namun aku menolaknya
dan memilih lanjut tidur kembali. Tak lama setelah aku tertidur terdengar suara
teriakan yang sangat keras GEMPA…GEMPA…GEMPA… Aku yang hanya
dirumah bersama kakaku merasa sangat takut. Bumi berguncang sangat kuat
genting yang menempel kuat diatap rumah tiba-tiba berjatuhan kelantai. Aku hanya
bisa berpelukan bersama kakakku dengan kasur yang bergoyang sangat kencang.
Terdengar teriakan suara ibuku memanggil aku dan kakakku, sambil menangis
kami berlari keluar rumah. Saat melewati dapur ibu hampir tertimpa reruntuhan
atap, untung saja ibu berhasil menghindar dari reruntuhan atap.

Saat itu kami bersama warga desa berkumpul di Balai desa semua warga terlihat
ketakutan suasana Pagi itu benar benar mencekam. Gempa sudah berhenti, saat itu
Bapak kepala desa berusaha menenangkan warga agar tidak panik karena saat itu
ada kabar akan terjadi Tsunami. Disaat kami mendengarkan arahan dari Bapak
kepala desa, tiba-tiba bumi bergoncang kembali dengan kekuatan yang hampir
sama dengan guncangan yang pertama. Wargapun berhamburan keluar balai desa.
Ibu sangat panik sambil memeluk aku dan kakakku. Ibu berulang kali mengcheck
HP untuk mengetahui keluarga kami yang lain. Alhamdulillah keluarga kami semua
selamat. Pagi itu Gempa susulan terus berguncang kami tidak berani masuk rumah
dan lebih memilih berada diluar rumah untuk menyelamatkan diri.

Anda mungkin juga menyukai