Oleh :
BIOLOGI 2015
JURUSAN BIOLOGI
2017
BAB I
PENDAHULUAN
b. Kaki
Kebanyakan burung tubenoses tidak dapat berjalan baik di daratan. Kaki
burung tubenose tidak memiliki kaki belakang, yang menyebabkan mereka tidak
dapat berjalan baik di daratan. Selain itu, kaki tubenoses bird terdiri dari selaput yang
membuat mereka berenang baik saat memburu mangsa di dalam air.
c. Paruh
Paruh Tubenose mempunyai keunggulan tersendiri dimana mereka dalam
mencium mangsa dengan baik. Lalu bentuk paruh mereka yang di ujungnya
berbentuk seperti pengait memudahkan mereka untuk menangkap dan membununh
mangsa. Secara umum bentuk dari paruh tubenoses seperti burung elang namun paruh
burung tubenoses lebih panjang dan runcing di bagian ujungnya.
2.2.3 Reproduksi
Procellariiformes mempunyai sifat monogami dan membentuk ikatan
pasangan jangka panjang yang terbentuk selama beberapa tahun dan dapat
berlangsung selama hidup mereka. Hanya ada satu telur diletakkan dalam setiap
sarang, dan biasanya hanya satu sarang yang dibuat per tahun, meskipun kebanyakan
albatrosses hanya dapat sarang setiap dua tahun sekali. Kedua induk tubenoses ikut
serta dalam pengeraman dan pemeliharaan anak mereka. Setelah anaknya dewasa,
sang induk akan membiarkannya tumbuh sendiri.
2.2.4 Habitat
Kebanyakan spesies bersarang di daratan, sementara beberapa spesies
bersarang dalam rongga alam dan lubang. Habitat mereka secara umum menjelajahi
lautan, hanya saat melakukan perkembangbiakan saja mereka datang kembali ke
sarang mereka.
2.2.5 Sebaran
Procellariiformes memiliki distribusi yang meluas di seluruh lautan di dunia,
meskipun pada tingkat family dan genus ada yang memilki pola sebaran yang jelas.
Family yang paling banyak tersebar adalah Procellariidae, yang ditemukan di daerah
tropis, beriklim sedang dan kutub dari belahan Utara dan belahan Selatan, meskipun
mayoritas tidak berkembang biak di daerah tropis, dan setengah spesies hidup di
daerah beriklim sedang dan kutub selatan. Storm petrels hampir sama luas sebagai
procellariids, dan terbagi dalam dua subfamili yang berbeda, yang Oceanitinae
memiliki distribusi di belahan bumi selatan dan sebagian besar Hydrobatinae
kebanyakan ditemukan di belahan bumi utara. Mayoritas albatrosses terbatas di
belahan bumi selatan, makan dan bersarang di daerah beriklim dingin dan diving -
petrel terdapat di belahan bumi selatan (Bretagnolle, 1993).
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Pelecaniformes
Family : Pelecanidae
Genus : Pelecanus
2.3.1 Anatomi
2.3.2 Habitat
Pelikan hidup di pinggir pantai danau dan sungai di berbagai belahan dunia.
Pelikan terdapat di semua benua kecuali benua Antartika. Ada enam spesies burung
pelikan yang terdapat di benua Amerika.
Sebagai burung air, makanan burung pelikan adalah ikan. Beberapa jenis
pelikan menangkap ikan dengan berenang secara bekerjasama dalam satu kelompok.
Mereka membentuk suatu barisan membentuk formasi huruf “U” untuk mengepung
dan menjebak ikan-ikan ke pinggir air. Mereka menggunakan sayap untuk mengepak-
ngepak permukaan air untuk mengarahkan ikan. Saat ikan-ikan terjebak dan
berkumpul di pinggiran air, mereka menangguknya dengan paruh berkantungnya.
Pelikan kemudian mengarahkan paruhnya ke bawah untuk membuang air dari
kantung tersebut, kemudian menelan ikan yang terperangkap di paruhnya. Cara
berburu masing-masing spesies tidak semuanya sama. Sebgai contoh, pelikan putih
(Pelecanus erythrorhynchos) biasa mencari makan dalam kelompok, dengan
memukul-mukul dan sayap dan kakinya mengejar ikan kecil ke arah tepi air. Pelikan
cokelat (Pelecanus occidentalis) memburu ikan dengan terjun menyelam dari
ketinggian 3-9 m dari atas permukaan air.
2.3.4 Perilaku
Pelikan adalah burung yang hidup berkelompok dan terbang dalam kawanan.
Pelikan dapat terbang dalam jangka waktu lama. Mereka sering terbang membentuk
satu garis panjang. Kadang kadang mereka juga terbang dengan membentuk formasi
huruf “V”. Meskipun lamban di darat, pelikan adalah penerbang yang kuat serta
anggun, dan terkenal karena sarangnya bisa berjarak 100 km dari tempat mereka
mencari ikan. Mereka adalah penangkap ikan yang hebat, dan dapat melakukan
manuver cepat di dalam air karena telapak kaki mereka berselaput. Burung pelikan
juga berkembang biak dalam kelompok yang disebut koloni. Pelikan biasa berada di
lingkungan kelompok pelikan lainnya, bahkan di lingkungan jenis burung air lainnya
seperti cormorant atau flamingo. Setelah makan sekenyang-kenyangnya, pelikan
sering pergi ke tempat yang sunyi, dan di sana ia duduk dengan pose yang
melankolis, kepalanya tenggelam di bahunya, nyaris tidak bergerak sehingga dari
jauh dapat disangka sebagai batu putih.
2.3.5 Reproduksi
Pelikan bersarang dalam koloni besar, dekat air atau di pohon, bergantung
spesies dan habitatnya. Saat masa berbiak, pelikan jantan dan betina menggunakan
kantung di paruhnya untuk mengumpulkan dan mengangkut material sarang berupa
ranting, rumput dan bulu-bulu. Pelikan betina bertelur dua sampai empat butir telur
yang berwarna putih kebiruan. Pelikan jantan dan betina secara bergantian
mengerami telur mereka. Telur akan menetas dalam jangka waktu sekitar satu bulan.
Telur menetas selisih satu hari, dan anak pelikan yang baru menetas sering
menyerang saudaranya yang lebih muda supaya mendapatkan lebih banyak makanan.
Anak pelikan tidak disuapi dari kantung. Induknya akan membuka mulutnya lebar-
lebar sehingga anaknya dapat mencapai kerongkongan induknya untuk mengambil
makanan yang disediakan. Anak pelikan akan segera dewasa dalam tiga tahun
(Olvista, 2012)
Kasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Sphenisciformes
Family : Spheniscidae
Penguin adalah burung akuatik yang termasuk dalam kategori burung yang
tidak dapat terbang serta secara umum hidup di belahan Bumi Selatan. Terdapat 18
spesies penguin yang terdapat diseluruh dunia. Walaupun secara umum hidup di
belahan bumi selatan, namun penguin tidak hanya ditemukan di daerah dingin atau
Antartika saja. Terdapat tiga spesies penguin yang hidup di daerah tropis. Salah satu
contohnya adalah penguin yang hidup di Kepulauan Galapagos (Penguin Galapagos)
yang biasanya menyeberangi garis khatulistiwa untuk mencari makan. Umumnya
penguin memakan krill (sejenis udang), ikan, cumi-cumi dan hewan air lainnya yang
tertangkap ketika berenang di laut dengan paruhnya. Penguin dapat meminum air laut
karena kelenjar supraorbital pada tubuhnya menyaring kelebihan garam laut dari
aliran darah. Garam ini lalu dikeluarkan dalam bentuk cairan lewat saluran
pernapasan penguin. Tubuh penguin sangat sesuai untuk berenang dan hidup di air.
Sayapnya merupakan pendayung dan tidak mampu untuk terbang. Di daratan penguin
menggunakan ekor dan sayapnya untuk menjaga keseimbangan ketika berjalan.
Setiap penguin memiliki warna putih di sebelah dalam tubuhnya dan warna
gelap (biasanya hitam) di sebelah luar tubuh. Hal ini berguna untuk kamuflase.
Hewan pemangsa seperti singa laut dari dalam air akan sulit untuk melihat penguin
karena perutnya yang berwarna putih bercampur dengan pantulan permukaan air laut.
Sedangkan permukaan gelap pada punggungnya juga menyamarkan penguin dari
pandangan hewan pemangsa di atas air. Penguin mampu berenang dengan kecepatan
6 hingga 12 km/jam bahkan pernah tercatat hingga 27km/jam. Penguin yang
berukuran kecil biasanya menyelam selama satu hingga dua menit dari permukaan air
untuk menangkap makanan. Penguin yang berukuran lebih besar, yaitu penguin
emperor bisa menyelam lebih dalam hingga 565 meter selama 20 menit.
Termasuk jenis yang terbesar di antara famili penguin, yaitu dengan tinggi
badan mencapai lebih dari 1 meter dan bobot lebih dari 35 kg. Sama seperti jenis
penguin lainnya, penguin kaisar juga memiliki kaki yang berjaring dan bulu tebal di
seluruh tubuhnya yang kedap air, dan merupakan spesies burung yang tidak dapat
terbang. Namun ciri yang paling terlihat untuk membedakan penguin kaisar dengan
jenis penguin lain adalah garis kuning samar pada bagian lehernya.
Makanan utama penguin kaisar adalah ikan, udang, dan cumi-cumi. Anatomi
sayap yang pendek memungkinkan penguin jenis ini untuk berenang hingga sejauh
15 km dan menyelam sampai pada kedalaman 900 kaki selama 18 menit. Oleh karena
itu, ikan yang dimakannya lebih besar daripada yang dimakan oleh penguin-penguin
dengan ukuran tubuh lebih kecil.
Perbedaan antara penguin raja dengan penguin kaisar adalah pada garis
kuning yang terdapat pada leher penguin raja lebih mencolok dan membentuk
lengkungan tegas yang lebih telihat dibandingkan dengan penguin kaisar.
Jenis penguin ini termasuk unik dan lain daripada yang lainnya. Keunikannya
dapat dilihat dari kepalanya yang memiliki jambul berwarna kekuningan yang
memanjang dari pangkal paruh hingga kebagian belakang kepalanya. Keunikan
lainnya adalah habitat asli penguin ini berupa kawasan yang dipenuhi tebing berbatu-
batu yang terdapat di pulau-pulau kecil disekitar Benua Antartika dan Samudra
Hindia serta Atlantik bagian selatan. Berdasarkan lokasi persebaran dan karakteristik
fisiknya, penguin pelompat batu dibagi menjadi dua subspecies yaitu, spesies utara
(Eudyptes chrysocome chrysocome) dan spesies selatan (Eudyptes chrysocome
moseleyi). Selebihnya penguin ini memiliki pola hidup yang tidak berbeda dengan
spesies penguin lainnya. Jenis betina mengeluarkan dua butir telur sekali
bereproduksi, namun umumnya hanya satu yang bisa bertahan hidup. Sejak telur
pertama kali dikeluarkan hingga menetas dan tumbuh hingga ukuran tertentu, jantan
dan betina melakukan pengeraman dan perawatan anakan secara bergantian.
3.1 Kesimpulan
Burung laut (marine birds) merupakan burung yang mencari makan di laut
lepas dan kembali ke darat untuk berkembang biak di pulau karang pantai. Ciri khas
burung laut termasuk penguin, berkembang biak secara berkelompok di daerah pantai
yang terpencil atau pulau-pulau kecil di mana mereka dapat membuat sarang dengan
tenang , bebas dari predator. Dalam kelompok ini terdapat ordo yang merupakan
burung laut sejati yaitu Ordo Procellariiformes (Tubinares), ordo yang cenderung
secara progresif menjadi burung air tawar yaitu ordo Pelecaniformes, dan ordo yang
terdiri atas penguin yang sangat divergen yaitu Sphenisciformes.
3.2 Saran
Dalam pembuatan makalah ini alangkah lebih baik mencari literature yang
lebih baik agar proses penyusunan menjadi lebih mudah dan dapat memperjelas
makalah ini serta pembagian burung-burung secara ekologis lebih mendetail.
DAFTAR PUSTAKA
Mac Kinnon, J., Philipps, K., dan Van Balen, B. 2010. Seri Panduan Lapangan
Burung-Burung Di Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan. LIPI. Bogor.
dipublikasikan.