(Underground Mine) - 1
Tambang bawah tanah adalah sistem penambangan
dimana seluruh aktifitasnya tidak berhubungan langsung
dengan udara luar.
Tambang bawah tanah mengacu pada metode
pengambilan bahan mineral yang dilakukan dengan
membuat terowongan menuju lokasi mineral tersebut.
Berbagai macam logam bisa diambil melalui metode ini
seperti emas, tembaga, seng, nikel, dan timbal.
Tambang Bawah Tanah
(Underground Mine) - 2
Untuk menentukan tambang bawah tanah harus
memperhatikan:
Karakteristik penyebaran deposit atau geometri deposit
(massive, vein, disseminated, tabular, platy, sill, dll)
Karakteristik geologi dan hidrologi (patahan, sesar, air
tanah, permeabilitas)
Karakteristik geoteknik (kuat tekan, kuat tarik, kuat geser,
kohesi, Rock Mass Rating, Q-System, dll)
Faktor-faktor teknologi (hadirnya teknologi baru,
penguasaan teknologi, Sumber Daya Manusia, dll)
Faktor lingkungan (limbah pencucian, tailing, amblesan,
sedimentasi, dll).
Keunggualan Tambang Bawah
Tanah (Underground Mine)
Caving methods
Block caving
Sub level caving
Top slicing
Sekian
&
Terima Kasih
Sistem
Penambangan
IV. COAL UNDERGROUND
MINING METHODS
Room and Pillar Method (1)
Room and pillar merupakan suatu sistem penambangan bawah
tanah untuk endapan batubara, dengan bentuk blok-blok
persegi.
Seluruh blok batubaranya dibuat jalan (batubara yang digali =
room selebar 10 m) dan pillar (sebagai penyangga selebar
30×30 m) menggunakan kombinasi continuous miner (CM), roof
bolter, dan shuttle catr.
Metode penambangan batubara ini, menetapkan suatu panel
atau blok penambangan tertentu, kemudian menggali maju
dua sistem (jalur) terowongan, masing-masing melintang dan
memanjang, untuk melakukan penambangan batubara
dengan pembagian pilar batubara.
Room and Pillar Method (2)
Metode ini hanya mengambil 30-40% dari total batubara
yang ada.
Untuk menaikkan produksi, setelah semua block tersebut di
tambang, ketika kembali ke jalan utama dekat shaft, pilar-
pilar yang ditinggalkan di kikis sedikit (proses ini namanya
retreat mining).
Room and Pillar Method (3)
Peralatan yang biasa digunakan untuk metode room and pillar
antara lain :
Alat pemotong lapisan batubara bawah tanah disebut
continuous miner. Contohnya alat pemotong lapisan
batubara antara lain; shearer dan plow (plough).
Alat gali isi hasil peledakan bawah tanah adalah Load-Haul-
Dump (LHD), over shot loader, slusher (scrapper) dan
sebagainya.
Alat angkut digunakan truck berdimensi kecil, belt conveyor,
chain conveyor, lori-lokomotif (train) dan lain-lain.
Ciri-Ciri Room and Pillar Method
Ciri-ciri dari metode room and pillar ini, antara lain:
Produktivitas rendah
Investasi alat kecil
Rasio penambangan (mining recovery) sekitar 60 - 70 %
Lebih fleksibel terhadap gangguan operasi, geologi dan
peralatan
Karena meninggalkan batubara dalam jumlah besar maka
berpotensi terjadi swabakar
Hanya dapat diaplikasikan pada ketebalan lapisan 1 - 4 m
Potensi subsidence kecil
Klasifikasi Room and Pillar Method (1)
Ada beberapa klasifikasi dari metode Room ad pillar yang
umum, yaitu :
A. Classic Room and Pillar Method
Metode ini yang sering ditemukan pada bahan galian
maupun batubara yang cadangannya cenderung tersebar
mendatar (flat) dan dengan ketebalan yang
memungkinkan.
Kelebihan metode classic room and pillar method adalah,
dapat segera memulai penambangan batubara setelah
pembuatan permukaan kerja penambangan.
Kekurangan classic room and pillar method adalah recovery
sedikit, hanya berkisar 40 - 60% bila tanpa mengekstraksi pilar.
Klasifikasi Room and Pillar Method (2)
B. Post Room and Pillar Method
Dengan inklinasi candangan yang mencapai 20°-55°.
Pengambilan cadangan dilakukan dengan mengikuti arah dan
ruang cadangan sehingga kemungkinan tertinggalnya bahan
galian yang ditambang semakin kecil.
Kelebihan metode post room and pillar method adalah
recovery lebih besar karena pengambilan cadangan dilakukan
dengan mengikuti arah dan ruang cadangan sehingga
kemungkinan tertinggalnya bahan galian yang ditambang
semakin kecil.
Kelemahan metode post room and pillar method adalah
kemungkinan terjadinya subsiden lebih besar bila tidak diikuti
dengan penambahan penyangga buatan.
Klasifikasi Room and Pillar Method (3)
C. Step Room and Pillar Method
Metode step room and pillar cocok diterapkan pada cadangan
dengan inkliasi 15-30 dengan ketebalan lapisan cadangan antara
2-5 meter.
Step room and pillar merupakan metode yang digunakan dan
dirancang untuk memudahkan peralatan beroperasi di dalam
cadangan (ore deposit), stope dirancang berjenjang akan tetapi
terdapat jalan yang menghubungkan antar step atau jenjang.
Kelebihan metode step room and pillar method adalah
pengangkutan di dalam permukaan kerja hampir tidak
memerlukan tenaga penggerak karena dapat berjalan sendiri,
misalnya melalui jalan penghubung.
Kelemahann metode step room and pillar method adalah
memerlukannya tenaga kerja yang banyak untuk membawa
masuk peralatan, sehingga volume produksi tergantung dari
banyaknya alat mekanis yang tersedia.
Kelebihan Room and Pillar Method
Keunggulan metode penambangan batubara sistem room dan
pilar :
Lingkup penyesuaian terhadap kondisi alam penambangan
lebih luas dibanding dengan sistem long wall yang
dimekanisasi.
Hingga batas-batas tertentu, dapat menyesuaikan terhadap
variasi kemiringan (kecuali lapisan yang sangat curam), tebal
tipisnya lapisan batubara, keberadaan patahan serta sifat dan
kondisi lantai dan atap.
Mampu menambang blok yang tersisa oleh penambang
sistem lorong panjang, misalnya karena adanya patahan.
Kelebihan Room and Pillar Method
Dapat melakukan penambangan suatu blok yang berkaitan
dengan perlindungan permukaan (seperti perlindungan
bangunan terhadap penurunan permukaan tanah).
Efektif untuk menaikkan recovery sedapatnya, pada blok
yang tidak cocok ditambang semua, misalnya penambangan
bagian dangkal di bawah dasar laut.
Kelemahan Room and Pillar Method
Kelemahan metode penambangan batubara sistem ruang dan
pilar:
Recovery penambangan batubara yang sangat buruk (sekitar
60% - 70%).
Bila dibandingkan dengan metode penambangan batubara
sistem long wall, banyak terjadi kecelakaan, seperti atap
ambruk.
Ada batas maksimum penambangan bagian dalam, yang
antara lain disebabkan oleh peningkatan tekanan bumi
(batasnya sekitar lima ratus meter di bawah permukaan bumi).
Karena banyak batubara yang disisakan, akan meninggalkan
masalah dari segi keamanan untuk penerapan di lapisan
batubara yang mudah mengalami swabakar.
Recovery metode penambangan batubara sistem ruang dan
pilar sangat rendah, namun akhir-akhir ini ada juga tambang
batubara yang berhasil menaikkan recoverynya.
Long Wall Method (1)
Long Wall adalah suatu sistem penambangan bawah tanah
untuk endapan batubara dengan membuat lorong-lorong
panjang, secara mekanis dan bagian dari front
penambangan yang sudah selesai ditambang dibiarkan
runtuh dengan sendirinya ( caving ).
Long Wall Method (2)
Ciri-ciri metode penambangan batubara sistem long wall:
Recoverynya tinggi, karena menambang sebagian besar
batubara.
Permukaan kerja dapat dipusatkan, karena dapat berproduksi
besar di satu permuka kerja.
Pada umumnya, apabila kemiringan landai, mekanisasi
penambangan, transportasi dan penyanggaan menjadi mudah,
sehingga dapat meningkatkan efisiensi penambangan batubara.
Karena dapat memusatkan permukaan kerja, panjang
terowongan yang dirawat terhadap jumlah produksi batubara
menjadi pendek.
Menguntungkan dari segi keamanan, karena ventilasinya mudah
dan swabakar yang timbul juga sedikit.
Karena dapat memanfaatkan tekanan bumi, pemotongan
batubara menjadi mudah.
Apabila terjadi hal-hal seperti keruntuhan permuka kerja dan
kerusakan mesin, penurunan produksi batubaranya besar.
Sekian
&
Terima Kasih
Sistem
Penambangan
V. MINERAL UNDERGROUND
MINING METHODS
Open Stope Method
Open Stope Methods adalah sistem tambang bawah tanah
dengan ciri-ciri :
Sedikit memakai penyangga, atau hampir tidak tidak ada.
Umumnya merupakan cara penambangan sederhana, atau
tradisional.
Bisa menggunakan buruh-buruh yang tidak terlatih.
Cocok untuk endapan bijih dengan ciri-ciri:
Endapan bijih dan batuan induk relatif keras, sehingga tidak
mudah runtuh.
Endapan bijih memiliki kemiringan lapisan (dip) lebih dari 70o.
Ukuran bijih tidak terlalu besar.
T ebal endapan bijih kurang dari 5 m.
Antara batuan induk dan bijih mudah dibedakan atau terlihat
jelas.
Open Stope Method
Metode Open Stope Method dibedakan menjadi:
Gophering Coyoting
Glory Hole Methode
Shrinkage Stoping
Sublevel Stoping
Open Stope Method
a. Gophering Coyoting
Ongkos penyangganya
sangat mahal.
Kemiringan endapan lebih
dari 45o
Ketebalan bijih minimal 3,5
m.
Baik endapan bijih maupun
batuan induk mudah runtuh.
Endapan tidak perlu memiliki
batasan yang jelas antara
endapan bijih dan batuan
induknya.
Supported Stope Method
d. Stull Stoping