Anda di halaman 1dari 6
KESEPAKATAN BERSAMA, @ .) ANTARA Se) BALAI TAMAN NASIONAL MERU BETIRI DAN FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS BRAWIJAYA Tentang KERJASAMA PENGELOLAAN KEANEKARAGAMAN HAYATI DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI DALAM DAN DI DAERAH PENYANGGA BALAI TAMAN NASIONAL MERU BETIRI Nomor : PKS {113 /BTNMB-1/2012 No (FMIPA) 1130-\ /UNI 0.9 /DN /2012. Pada Hari Senin Tanggal Empat Bulan Juni tahun dua ribu dua belas, bertempat di Jember yang bertanda tangan di bawah ini: 1. Nama : Drs. Bambang Darmadja, MS Jabatan Kepala Balai Taman Nasional Meru Betiri Alamat 2 Jl. Sriwijaya No. 53 Jember, Jawa Timur Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Balai Taman Nasional Meru Betiri, Ditjen PHKA, Kementerian Kehutanan berkedudukan di Jalan Sriwjaya Jember - Jawa Timur yang selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA. 2. Nama Prof. Dr. Marjono, M.Phil Jabatan Dekan FMIPA Universitas Brawijaya Alamat Jl. Veteran Malang Bertindak untuk dan atas nama Fakultas Matematika dan limu Pengetahuan Alam Universitas Brawijaya, selanjutnya disebut PIHAK KEDUA. Untuk selanjutnya PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dalam perjanjian pengelolaan kolaborasi ini disebut sebagai PARA PIHAK. Menimbang @. bahwa Taman Nasional Meru Betiri merupakan kawasan pelestarian alam yang mempunyai fungsi pokok perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa serta pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya, b. bahwa dalam mewujudkan tugas pokok dan fungsinya, Balai Taman Nasional Meru Betiri. memerlukan dukungan dan partisipasi masyarakat di dalam dan sekitar hutan ‘Taman Nasional Meru Betiri ¢._bahwa dalam rangka menjaga keutuhan dan kelestarian fungsi serta manfaat Taman Nasional Meru Betiri maka peru adanya kolaborasi pengelolaan keanekaragaman hayati antara Pemerintah, masyarakat dan akademisi. 4 4. bahwa berdasarkan hal tersebut di atas maka perlu dilakukan kerjasama antara Balai ‘Taman Nasional Meru Betiri dengan Fakultas MIPA Universitas Brawijaya, Malang dalam rangka * Pengelolaan Keanekaragaman Hayati dan Pemberdayaan Masyarakat di dalam dan di daerah penyangga Balai Taman Nasional Meru Betir *. Mengingat 4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, 2. Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, 3. Peraturan Pemerintah Nomor 68 tahun 1998 tentang Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam, 4. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa, 5. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1999 tentang Pemanfaatan Jenis Tumbuhan dan ‘Satwa Liar, 6. Keputusan Menteri Kehutanan 390/Kpts-1l/2003 tentang Tata Cara Kerjasama di Bidang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, 7. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.19/Menhut-1I/2004 tentang Kolaborasi Pengelolaan Kawaan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam, g, Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.03/Menhut-1l/2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Taman Nasional, Bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut, PARA PIHAK tanpa ada paksaan, sepakat untuk mengadakan perjanjian kerjasama dalam bidang pendidikan dan penelitian, bidang konservasi keanekaragaman hayati dan pemberdayaan masyarakat di dalam dan sekitar kawasan konservasi Taman Nasional Meru Betiri dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam pasal- pasal sebagai berikut : Pasal 1 MAKSUD DAN TUJUAN 1. Maksud perjanjian kerjasama ini adalah membangun kebersamaan dalam rangka ‘mewujudkan kelestarian kawasan Taman Nasional Meru Betiri melalui peran serta Para Pihak dalam rangka pengelolaan keanekaragaman hayati dan pemberdayaan masyarakat di dalam dan sekitar kawasan hutan Taman Nasional Meru Betiri 2. Tujuan perjanjian kerjasama ini adalah : a. Mendukung pelestarian kawasan Taman Nasional Meru Betin, b. Mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakat di dalam dan sekitar kawasan ‘Taman Nasional Meru Betiri cc. Mewujudkan peningkatan peran dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan kawasan Taman Nasional Meru Betir. Pasal 2 ASAS KERJASAMA PARA PIHAK melaksanakan perjanjian kerjasama dengan asas saling menghormati, saling menghargei, saling percaya, saling memberi manfaat dan bertanggung jawab. Pasal3 Pasal 3 RUANG LINGKUP Ruang lingkup kerjasama ini meliputi : a. Pengembangan kerjasama di bidang penelitian keanekaragaman hayati_ dan ekosistemnya, jasa wisata alam dan lingkungan, Pengembangan dan pengelolaan ekowisata Balai Taman Nasional Meru Betiri, Pengembangan dusun wisata konservasi Bahari Rajegwesi, Kegiatan pendidikan dan pelatihan konservasi keanekaragaman hayati, Kegiatan pemberdayaan masyarakat di dalam dan sekitar hutan Taman Nasional Meru Betir, Peningkatan Kualitas sumber daya manusia Balai Taman Nasional Meru Betiri dan masyarakat di dalam dan sekitar hutan Taman Nasional Meru Betir, pans Halhat di atas diselenggarakan melalui kegiatan-kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL), Kuliah Kerja Nyata (KKN), pelatinan, pertemuan ilmiah, pertemuan teknis serta kegiatan lainnya yang disetujui oleh PARA PIHAK Pasal 4 PELAKSANAAN KERJASAMA a. Pelaksanaan kegiatan kerjasama akan diatur bersama oleh kedua belah pihak dengan mengikutsertakan jurusan atau program studi yang terkait di lingkungan FMIPA Universitas Brawijaya, dan seksi-seksi di lingkungan Taman Nasional Meru Betiri b. Terhadap pelaksanaan kegiatan kerjasama ini akan dilakukan evaluasi secara berkala dan hasil dari evaluasi akan digunakan sebagai masukan untuk perencanaan program- program selanjutnya Pasal 5 KEWAJIBAN DAN HAK PIHAK PERTAMA 1. Kewajiban : a) Bersama PIHAK KEDUA melakukan kegiatan-kegiatan kerjasama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, b) Menyediakan sarana prasarana yang dimiliki oleh PIHAK PERTAMA, sepanjang berhubungan dengan kegiatan perjanjian kerjasama sesuai dengan ketersediaannya, c) Memberikan persetujuan kepada PIHAK KEDUA apabila melibatkan pihak lain dalam pelaksanaan perjanjian kerjasama ini sepanjang dianggap perlu dan tidak bertentangan dengan peraturan perundangan yang berlaku, d) Bersama PIHAK KEDUA melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan perjanjian kerjasama, e) Bersama PIHAK KEDUA menyusun laporan tahunan dan menyampaikannya kepada Direktur Jenderal PHKA, 2. Hak a) Melakukan pengawasan kegiatan, b) Memanfaatkan hasil perjanjian kerjasama, Pasal6 ...... 4 Pasal 6 KEWAJIBAN DAN HAK PIHAK KEDUA 1. Kewajiban : a) Bersama PIHAK PERTAMA melakukan kegiatan-kegiatan kerjasama sebagaimana dimaksud pada Pasal 3, b) Meminta persetujuan kepada PIHAK PERTAMA apabila melibatkan pihak tain dalam pelaksanaan perjanjian kerjasama ini, ©) Bersama PIHAK PERTAMA melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan d) Bersama PIHAK PERTAMA menyusun laporan tahunan dan menyampaikannya kepada Direktur Jenderal PHKA, 2. Hak: a) Memperoleh data dan informasi tentang Taman Nasional Meru Betiri yang berhubungan dengan kegiatan perjanjian kejasama, b) Meminta pendampingan petugas Balai Taman Nasional Meru Betiri yang berhubungan dengan kegiatan perjanjian kerjasama, dengan kesediaan untuk menanggung segala beban biaya yang timbul dalam pelaksanaannya sesuai anggaran yang tersedia, f) Memanfaatkan sarana prasarana yang dimiliki oleh PIHAK PERTAMA, sepanjang berhubungan dengan kegiatan perjanjian kerjasama, sesuai dengan ketersediannya, Pasal 7 PUBLIKAS! HASIL PERJANJIAN KERJASAMA ‘Setiap publikasi dan dokumen tertulis dari hasil perjanjian kerjasama menjadi milk PARA PIHAK, maka pemanfaatan hal tersebut selama masih berlangsungnya kerjasama mewajibkan PARA PIHAK untuk saling memberitahukan, dan pemanfaatan setelah berakhimya perjanjian kerjasama PARA PIHAK wajib mencantumkan sumbemnya. Pasal 8 JANGKA WAKTU PERJANJIAN Perjanjian kerjasama ini berlaku dalam jangka waktu 5 (lima) tahun dimutai sejak ditandatangani oleh PARA PIHAK dengan evaluasi setiap tahunnya dan dapat berakhir atau diperpanjang masa berlakunya berdasarkan hasil evaluasi oleh Pihak Pertama dan Pihak Kedua. Pasal9 PEMBIAYAAN 1. Anggaran Biaya Pelaksaan kerjasama ini akan diusahakan bersama berdasarkan program kegiatan, 2. Sumber dana lain yang tidak mengikat Pasal 10 PERUBAHAN Perubahan atau hal lain yang belum diatur dalam perjanjian kerjasama ini akan diatur lebih lanjut oleh PARA PIHAK dalam perjanjian tersendiri, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat perjanjian ini Pasal 11 PENYELESAIAN PERSELISIHAN 1. PARA PIHAK sepakat bilamana terjadi perselisihan akan diselesaikan secara musyawarah dan mufakat; 2. Apabila penyelesaian secara musyawarah dan mufakat sebagaimana tersebut pada ayat (1) diatas tidak tercapai, maka PARA PIHAK sepakat untuk memifih tempat penyelesaiannya di Kantor Panitera Pengadilan Negeri Jember Provinsi Jawa Timur. Pasal 12 FORCE MAJEURE (KAHAR) 1. Apabila terjadi hal-hal diluar kemampuan PARA PIHAK yang merupakan kahar, yang berakibat merugikan PARA PIHAK, maka pihak yang mengalami kahar, diwajibkan memberitahukan secara tertulis kepada salah satu pihak setelah terjadinya kahar untuk mendapat pertimbangan. 2. Yang dianggap kahar antara lain : bencana alam, kebakaran, wabah penyakit, huru hara, serta peristiwa-peristiwa diluar kuasa PARA PIHAK sehingga tidak mampu melakukan kewajibannya. 3. Bila terjadi kahar maka PARA PIHAK sepakat untuk merundingkan kembali pelaksanaan perjanjian kerjasama ini Pasal 13 4 Sf Kesepakatan bersama ini dibuat dan ditandatangani pada hari, tanggal, bulan dan tahun sebagaimana disebutkan di awal kesepakatan dan dibuat rangkap 2 (dua), asi di atas kertas bermaterai cukup, dan masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama eetelah ditandatangani oleh PARA PIHAK. Demikian Kesepakatan Bersama ini dibuat dengan semangat kerjasama yang baik untuk dipatuhi dan dilaksanakan oleh PARA PIHAK Pasal 13 PENUTUP PAK PERTAMA Drs. Bambang Darmadja, MS NIP, 19570831 198602 1 001

Anda mungkin juga menyukai