Anda di halaman 1dari 7

Ini adalah ERD (Entity Relasionship Diagram) dari sebuah database Akademik.

Database
akademik ini terdiri dari entittas: Mahasiswa, Dosen, dan Mata_kuliah. Dari entitas mahasiswa
dengan mata kuliah bisa menghasilkan relasi mengambil, relasi ini terdiri dari atribut NIM yang
merupakan primary key dari entitas mahasiswa, atribut kode_matkul yang merupakan primary
key dari entitas mata_kuliah, dan atribut nilai yang merupakan atribut derivatif.
Sedangkan relasi antara entitas mata_kuliah dengan dosen menghasilkan relasi mengampu yang
terdiri dari atribut NIP yang merupakan primary key dari entitas dosen, atribut kode_matkul yang
merupakan primary key dari entitas mata_kuliah, atribut hari, jam, ruang yang merupakan atribut
derivatif. Selain relasi antara mahasiswa dengan mata_kuliah dan mata_kuliah dengan dosen,
kita juga memiliki relasi antara entitas dosen dengan mahasiswa. Relasi ini adalah relasi
membimbing yang terdiri dari atribut NIM yang merupakan primary key dari entitas mahasiswa,
atribut NIP yang merupakan primary key dari entitas dosen, tgl_mulai dan tgl_selesai yang
merupakan atribut derivatif.
PROSES DESAIN DATABASE- Database adalah sekumpulan data yang saling berhubungan.
Database yang baik adalah database yang dapat memberikan informasi bagi penggunanya. Untuk
memberikan informasi sesuai dengan kehendak pengguna maka diperlukan pendesaian database.
Adapun langkah-langkah dalam proses desain database sebagai berikut :
1. Analisis persyaratan - Langkah pertama dalam proses desain database adalah memahami
dan mengetahui data apa yang akan disimpan dalam database. Aplikasi apa yang akan dibuat,
jenis operasi apa yang digunakan, dan seterusnya.
2. Desain database konseptual - Data yang diperoleh dari tahap analisis persyaratan digunakan
untuk mengembangkan deskripsi data yang disimpan dalam database. Dalam proses ini kita
menggunakan model ER yang tujuannya adalah untuk membuat gambar sederhana tentang data
sesuai dengan pemikiran pengguna dan mengembangkan data tersebut secara lebih luas.
3. Desain database logika - Langkah yang ketiga yaitu mengubah model ERD menjadi skema
database yang relasional. Disini kita harus memilih DBMS untuk mengimplementasikan desain
database kita.
Berikut ini adalah langkah-langkah dalam merancang database logika :

a) Mendefinisi entity yang dibutuhkan - Entity merupakan objek yang mewakili sesuatu yang
nyata. Simbol dari entity biasanya digambarkan dengan persegi panjang.
Misalnya dalam sistem informasi akademik, yang bisa dijadikan entity adalah entity
mahasiswa, entity dosen, dan entity mata kuliah.
b) Menentukan atribut dari setiap entity beserta kuncinya - Setelah menentukan entity, langkah
berikutnya adalah menentukan atribut dari entity tersebut.
Berikut ini adalah contoh atribut dan kunci dari entity mahasiswa, dosen, dan mata kuliah :

Keterangan : atribut yangbercetak tebal dan bergaris bawah merupakan primary key.
c) Menentukan relasi antar entity
Setelah menentukan entity dan atribut, selanjutnya adalah kita menentukan relasi antar entity.
Jika entity yang satu dengan entity yang lain saling berhubungan, maka hubungan tersebut
dinyatakan sebagai entity baru. Entity hasil relasi mempunyai kunci tamu (foreign key). Simbol
dari entity baru digambarkan dengan jajaran genjang.
Antara entity dosen dengan mata kuliah, kita bisa membuat entity baru yang yaitu entity jadwal
kuliah, berikut adalah atributnya :
· NIP
· Kode matkul
· Hari
· Jam
· Ruang
Antara entity mahasiswa dengan mata kuliah, kita bisa membuat entity baru yang yaitu entity
KHS, berikut adalah atributnya :
· NIM
· Kode matkul
· Nilai
Antara entity mahasiswa dengan dosen, kita bisa membuat entity baru yang yaitu entity jadwal
kuliah, berikut adalah atributnya :
· NIM
· NIP
· Tanggal mulai bimbingan
· Tanggal selesai.

d) Menentukan derajat relasi - Derajat relasi yang terjadi antara entity satu dengan entity
yang lain adalah one to one (1:1), one to many/many to one (1:N/N:1), dan many to many
(M:N).
· Derajat relasi antara dosen dengan mata kuliah adalah one to many, karena seorang dosen
bisa mengampu lebih dari satu mata kuliah dan satu mata kuliah biasanya hanya diampu oleh
satu dosen.
· Derajat relasi antara mahasiswa dengan mata kuliah adalah many to many, karena satu
mahasiswa boleh mengambil lebih dari satu mata kuliah dan satu mata kuliah boleh diambil oleh
banyak mahasiswa
· Derajat relasi antara mahasiswa dengan dosen adalah one to many, karena satu mahasiswa
hanya mempunyai satu dosen pembimbing tapi satu dosen pembimbing bisa mempunyai banyak
mahasiswa bimbingan.
4. Perbaikan skema
Dalam tahap ini kita harus mengecek sekumpulan relasi dalam skema database relasional agar
kita dapat menemukan masalah yang muncul dan memperbaikinya. Langkah ini sering disebut
juga dengan istilah Normalisasi.

Berikut adalah tingkatan bentuk normal dalam proses normalisasi :


· Bentuk Normal Pertama (1NF)
· Bentuk Normal Kedua (2NF)
· Bentuk Normal Ketiga(3NF)
· Bentuk Normal Boyce-Codd (BCNF)
· Bentuk Normal Keempat (4NF)
· Bentuk Normal Kelima (5NF)

5. Desain database fisik


Proses perancangan fisik merupakan transformasi dari perancangan logis terhadap jenis DBMS
yang digunakan sehingga dapat disimpan secara fisik dalam media penyimpanan.
Transformasi entity menjadi tabel
Transformasi atribut menjadi field

Menentukan tipe data dari field


Menentukan ukuran dari field
6. Desain aplikasi dan keamanan
Dalam tahap ini kita harus bisa mengidentifikasi entitas dan proses-proses yang terlibat dalam
aplikasi database.

Anda mungkin juga menyukai