Anda di halaman 1dari 4

BAB 9

ANALISIS SUBYEK
Oleh Muhammad Lazuardi Nuriman, 1606893260

APA ITU ANALISIS SUBYEK?


Analisis subyek adalah bagian proses pembuatan metadata yang mengidentifikasi dan mengartikulasi
masalah subyek dari sumber informasi yang dideskripsikan.

Proses tersebut meliputi:

(1) Melakukan analisis konseptual untuk menentukan bahasan suatu topik


(2) Mendeskripsikan bahasan dalam pernyataan tertulis
(3) Menggunakan pernyataan bahasan untuk menentukan kosakata terkontrol dan/atau notasi
klasifikasi.

Melalui proses ini, tujuannya tidak hanya untuk mengidentifikasi konten intelektual dan kreatif dari suatu
sumber informasi, tapi juga memastikan bahwa sumber informasi individual ditempatkan secara hati-hati
dalam suatu koleksi.

TANTANGAN DALAM ANALISIS SUBYEK


Perbedaan Kebudayaan
Pemahaman terhadap kebudayaan suatu tempat dan juga pendidikan seseorang dalam menentukan
persoalan subyek adalah hal penting. Saat seseorang melakukan analisis subyek tumbuh besar dalam
kebudayaan berbeda dengan bahasa berbeda, dia sering tidak dapat memahami realitas dengan cara yang
sama, yang mana memengaruhi persepsinya tentang suatu bahasan. Pengindeks dan pengatalog dapat
mengharapkan untuk melihat sesuatu secara berbeda tergantung hal-hal seperti pendidikan, bahasa, dan
latar belakang kebudayaan.

Konsistensi
Ada bukti bahwa pengatalog menggunakan kosa kata terkontrol yang sama dan aturan yang sama untuk
penerapan akan menghasilkan tajuk subyek yang konsisten, selama mereka mempunyai pemahaman
yang sama tentang bahasan suatu item.

Informasi Non-tekstual
Untuk sumber visual, dapat digunakan beberapa tingkatan analisis konseptual. Pada tahun 1939,
sejarawan seni Erwin Panofsky mengidentifikasi tiga tingkatan terhadap pemahaman suatu karya seni:

1. Perihal subyek alami atau primer


2. Perihal subyek konvensional atau sekunder
3. Konten atau pemahaman intrinsik
Exhaustivity
Exhaustivity adalah sejumlah konsep yang akan dipertimbangkan dalam analisis. A. G. Brown
mengidentifikasi dua derajat exhaustivity. Ringkasan dan pengindeksan dalam. Ringkasan hanya
mengidentifikasi subyek dominan suatu item, hanya mengenali konsep yang tertanam dalam tema utama.
Sedangkan pengindeksan dalam bertujuan untuk menggali semua konsep utama yang ada dalam suatu
item, mengenali sub topik dan tema yang lebih spesifik.

Obyektivitas
Proses analisis subyek dapat bersifat obyektif atau berimbang. Beberapa memandang analisis konspetual
sebagai proses yang sangat interpretatif dan subyektif yang bergantung pada ketrampilan manusia dalam
observasi, interpretasi, dan analisis.

Perbedaan dalam Metode yang Digunakan


Pendekatan Langridge
Langridge memandang proses analisis subyek sebagai suatu rangkaian aktivitas yang berlainan. Dia
menyatakan bahwa pengatalog atau pengindeks harus mengetahui tiga pertanyaan dasar dalam rangka
menentukan bahasan suatu sumber informasi. Pertanyaannya adalah sebagai berikut:

 Apa ini?
 Untuk apa ini?
 Tentang apa ini?

Pendekatan Wilson
Wilson menjelaskan empat metode yang dapat digunakan untuk memahami bahasan suatu karya..

1. Purposive Method
Dalam pendekatan ini, seseorang mencoba menentukan tujuan penulis atau tujuan dalam
pembuatan sumber informasi.
2. Figure-Ground Method
Seseorang mencoba untuk menentukan tokoh sentral yang menonjol dari lainnya dalam suatu
sumber informasi.
3. Objective Method
Seseorang mencoba untuk menjadi obyektif dengan menghitung referensi terhadap berbagai
item untuk menentukan yang mana mendominasi yang lainnya.
4. Cohesion Method
Seseorang mencoba untuk menentukan konten apa yang ada, dan apa yang disisakan untuk
perlakuan terhadap topik.

Pendekatan Berdasarkan Penggunaan


Ide pokok dari pendekatan ini adalah bahwa bahasan dapat ditentukan dengan melihat bagaimana suatu
sumber dapat digunakan atau pertanyaan apa yang dapat dijawab oleh suatu sumber. Lancaster,
memperhatikan tentang pemustaka dan bagaimana item dapat digunakan, menyarankan tiga pertanyaan
untuk menentukan bahasan:

 Tentang apa ini?


 Mengapa ini ditambahkan ke dalam koleksi?
 Aspek apa yang akan membuat pemustaka tertarik?
PROSES ANALISIS KONSEPTUAL
Proses analisis konseptual terdiri dari tiga komponen yang saling berhubungan: pengujian item secara
fisik, pengujian intelektual atau konten kreatif, dan sejumlah tahapan yang dilakukan secara bersama
tentang penentuan bahasan.

Pengujian Item
Pengujian dimulai dengan bagian item yang menonjol. Berkonsentrasi terlebih dahulu pada sumber
tekstual, bagian berikut ini harus dipertimbangkan:

 Sampul
 Judul dan Subjudul
 Daftar Isi
 Pengantar atau yang sejenis
 Ilustrasi, Diagram, Tabel, dan Keterangannya
 Ciri bibliografi lainnya
 Teks
 Informasi Non tekstual

Pengujian Konten
Bagian ini ditujukan untuk konsep pengidentifikasian minat, karakteristik konten yang berguna dalam
penentuan bahasan, dan beberapa strategi pengujian konten.

Identifikasi Konsep
Jenis-jenis konsep yang berbeda dapat digunakan sebagai subyek sumber informasi, meliputi: topik,
beberapa jenis nama, dan jangka waktu.

Topik yang digunakan sebagai Konsep Subyek


Sebuah topik dapat mewakili obyek utama atau tema yang ada dalam suatu sumber informasi. Topik dapat
bersifat konkret atau abstrak.

Nama yang digunakan sebagai Konsep Subyek


 Orang. Seseorang, hidup atau mati, dapat menjadi topik suatu situs Web, buku, atau sumber
informasi lainnya.
 Badan usaha. Badan usaha adalah organisasi atau sekelompok orang yang diidentifikasi dengan
sebuah nama dan bertindak sebagai suatu entitas.
 Nama geografis. Nama geografis dapat mengambil peran berbeda dalam penentuan konten
subyek.
 Entitas lainnya. Beberapa entitas lainnya mirip baik nama korporasi maupun geografis, tapi tidak
keduanya. Entitas seperti bangunan, kuburan, jembatan, dan situs arkeologi masuk dalam
kategori ini.

Unsur Kronologis
Jangka waktu dapat menjadi aspek penting dalam konten subyek suatu sumber informasi. Jangka waktu
membatasi cakupan topik. Hanya tanggal spesifik atau jangkauan tanggal yang biasanya diperlakukan
sebagai unsur kronologis terpisah, karena jangka sudah diperlakukan sebagai informasi topik secara
umum.
Karakteristik Konten
Metode Penelitian
Karakteristik ini dapat berguna dalam membantu seseorang untuk memahami bahasan secara lebih baik,
bentuk, dan tingkatan karya, dan juga alat yang digunakan penulis untuk membuat kesimpulannya.
Karakteristik ini juga dapat berguna dalam pengindeksan set data, makalah, dan artikel ilmiah.

Sudut pandang
Karakteristik ini dapat berguna saat menganalisis beberapa tipe sumber informasi dan diperlukan saat
mendeskripsikan karya dari sudut pandang tertentu.

Bahasa, Nada, Pembaca, dan Tingkat Intelektual


Bahasa dan nada yang digunakan dibentuk menggunakan tingkatan intelektual yang diperjuangkan
penulis dan sasaran pembaca dari suatu karya.

Bentuk dan Aliran


Bentuk (Form) adalah konsep yang yang diasosiasikan dengan analisis subyek dari lahirnya ide yang mana
buku dapat dimasukkan ke dalam katalog dan ditempatkan di rak menurut kategori yang tepat.

Strategi Pengujian Konten


Pendekatan berbeda untuk mengidentifikasi data bahasan yang relevan dapat digunakan oleh pengatalog
atau pengindeks yang berbeda, atau oleh pengatalog yang sama dengan sumber yang berbeda atau pada
hari yang berbeda.

Tahapan dalam Penentuan Bahasan


Tahapan yang ada adalah sebagai berikut: proses input, pembuatan asumsi, proses revisi, pembuatan arti,
dan pemberhentian.

Analisis konseptual dimulai dengan fase input yang mana data dikumpulkan dengan memasukkan konten
dalam bentuk atau cara yang sama. Pada proses kedua, mulai dibuat asumsi tentang bahasan item.
Setelah proses input, semua tahapan lain dikerjakan secara bersamaan dan terus-menerus sampai
memahami bahasan item. Proses akhir berpusat pada bagaimana dan kapan seseorang memutuskan
untuk berhenti menguji item.

TAHAPAN SELANJUTNYA DALAM ANALISIS SUBYEK


Jika analisis konseptual sudah selesai, akan berguna untuk menulis pernyataan bahasan yang dimulai,
“Sumber informasi ini adalah tentang...”. Jika pernyataan bahasan sudah selesai, konsep bahasan yang
telah teridentifikasi harus diterjemahkan ke dalam bahasa subyek yang digunakan. Kemudian pengatalog
dan pengindeks mengidentifikasikan konsep kunci dan memilih istilah dari pernyataan bahasan untuk
dicari dalam kosa kata terkontrol.

Anda mungkin juga menyukai