Aging PDF
Aging PDF
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Proses menjadi menua memang akan terjadi pada setiap manusia, akan
tetapi proses ini bisa diperlambat atau dicegah dengan berbagai macam upaya
untuk menjadi panjang umur tetapi tetap dalam kondisi sehat, sehingga tetap bisa
berkarya untuk bangsa (Smith, 2001). Anti Aging Medicine (AAM) adalah ilmu
garis besarnya faktor ini dibagi menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor internal antara lain adalah pengaruh radikal bebas, penurunan
kadar dan fungsi hormon, proses glikolisasi, proses metilasi, apoptosis, penurunan
sistem imun dan genetik. Sedangkan faktor eksternal terdiri dari gaya hidup yang
salah, diet yang salah, kebiasaan hidup yang salah, polusi lingkungan, stres dan
yang terakhir kemiskinan (sosial ekonomi). Karena berbagai faktor itulah terjadi
proses penuaan sehingga orang menjadi tua, sakit, dan akhirnya meninggal. Tetapi
kalau faktor tersebut dapat dihindari, maka proses penuaan tentu dapat dicegah,
(Pangkahila, 2007).
Diet yang salah, berupa mengkonsumsi makanan yang tinggi lemak jenuh
antara lain: kuning telur, daging, otak, dan hati dapat menimbulkan berbagai
8
2
jantung dan stroke. Jika hal ini tidak dicegah maka peningkatan usia harapan
hidup yang mulai stabil di era modern ini dapat segera berakhir dan masyarakat
akan hidup dalam kondisi yang kurang sehat, dengan kualitas hidup yang kurang
baik bahkan berusia lebih pendek dari generasi sebelumnya (Stein, 2005).
2.2 Lipid
Lemak juga disebut dengan lipid yaitu suatu zat yang kaya akan energi,
dan berfungsi sebagai sumber energi utama untuk proses metabolisme tubuh.
Lemak dalam tubuh bersumber pada makanan dan hasil produksi dari organ hati,
yang bisa disimpan dalam sel-sel lemak sebagai cadangan energi (Lichtensein dan
Jones, 2001). Secara umum lemak memiliki fungsi sebagai sumber energi,
pelindung organ tubuh, pembentukan sel, sumber asam lemak esensial, alat angkut
vitamin larut lemak, menghemat protein, memberi rasa kenyang dan kelezatan,
Secara klinis lemak yang penting itu antara lain: fosfolipid, trigliserida,
2.2.1 Fosfolipid
dalam lipid polar yang merupakan komponen utama dari semua membran
2.2.2 Trigliserida
salah satu bentuk lemak yang diserap oleh usus setelah mengalami hidrolisis,
kemudian masuk ke dalam plasma dalam dua bentuk yaitu sebagai kilomokron
berasal dari penyerapan usus setelah makan lemak, dan sebagai VLDL (very low
density lipoprotein) yang dibentuk oleh hati dengan bantuan insulin. Trigliserida
ini di dalam jaringan di luar hati (pembuluh darah, otot, jaringan lemak),
dihidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase menjadi gliserol dan asam lemak sebagai
sumber energi. Sisa hidrolisis trigliserida ini dimetabolisme menjadi LDL oleh
2.2.3 Kolesterol
hasil dari metabolisme makanan yang bersumber dari hewan seperti kuning telur,
otak, daging dan hati. Kolesterol adalah suatu lemak tubuh yang berada dalam
bentuk bebas dan ester dengan asam lemak, serta merupakan komponen utama
membuat vitamin D, dan sebagai bahan pembuat hormon. Delapan puluh persen
kolesterol dihasilkan di hati dan sisanya dari luar tubuh berupa sumber makanan
seperti daging, kuning telur, hati, susu, keju, mentega, otak, dan lain sebagainya
Sel-sel dalam tubuh kita memerlukan kolesterol LDL untuk tumbuh dan
berkembang, namun jumlah kolesterol yang diserap oleh sel-sel tubuh jumlahnya
biosintesis kolesterol ada lima tahap yaitu: konversi asetil-KoA menjadi HMG
CO2, konversi IPP menjadi squalen, dan terakhir konversi squalen menjadi
Diet
Asetil-koenzim A
Asetoasetil-koenzim A
Hidroksimetilglutarat-koenzim A (HMG-CoA)
HMG-koA reduktase
Mevalonat
Mevalonat fosfat
Mevalonat pirofosfat
Protein terisoprenolat
Geranil Pirofosfat
Famesil Pirofosfat
Squalen
Ubikuinon Dolikol
Kolesterol
Gambar 2.1 Sintesis Kolesterol dalam Tubuh Manusia (Guyton dan Hall, 2007)
6
Lemak dalam darah diangkut dengan dua jalur yaitu jalur eksogen dan jalur
1. Jalur eksogen
lemak dan otot mengalami hidrolisis oleh lipoprotein lipase dan tebentuklah
2. Jalur endogen
hidrolisis oleh lipoprotein lipase menjadi VLDL remnan dan diubah menjadi
intermediate density lipoprotein (IDL) oleh hati. IDL dipecah menjadi LDL
Lipid yang diabsorbsi dari makanan dan yang disintesis oleh hepar dan
jaringan adiposa, dibawa oleh darah ke berbagai jaringan dan organ tubuh untuk
Lipid sebagian besar disimpan sebagai trigliserida dalam jaringan adiposa, dapat
juga ditemukan dalam otot rangka dan plasma (Klein dan Romijin, 2003).
Hasil dari pencernaan lipid adalah asam lemak dan gliserol, dan juga
monogliserida. Gliserol larut dalam air, sehingga masuk melalui vena portal
menuju ke hati. Asam-asam lemak rantai pendek juga dapat melalui jalur ini.
Asam lemak dan monogliserid sebagian besar tidak larut dalam air ,sehingga
diangkut oleh miselus dan dilepaskan ke dalam sel epitel usus. Kemudian
pada vena kava dan bersatu dengan sirkulasi darah. Selanjutnya menuju ke hati
tubuh membutuhkan energi dari lipid, maka trigliserida akan dipecah menjadi
asam lemak dan gliserol untuk dioksidasi menjadi energi. Proses ini disebut
8
dengan lipolisis. Asam lemak hasil dari lipolisis akan ditransportasikan oleh
dengan asam lemak bebas (free fatty acid), dan umumnya berupa asam lemak
Sebagian dari asam lemak bebas tidak teroksidasi dan akan mengalami
2007).
Asam lemak bebas yang digunakan sebagai energi diaktifkan oleh enzim
energi. Bila energi mencukupi maka asetil KoA dapat mengalami lipogenesis dan
membentuk badan-badan keton (aseto asetat, hidroksi butirat dan aseton), dan
keseimbangan asam basa yang disebut asidosis metabolik (Guyton dan Hall,
2007).
9
2.5 Lipoprotein
dalam hati. Agar lipid plasma dapat diangkut dalam sirkulasi, maka susunan
molekul lipid tersebut perlu dimodifikasi, yaitu dalam bentuk lipoprotein yang
bersifat larut dalam air. Lipoprotein dibagi menjadi 5 bagian yaitu: kilomikron,
very low density lipoprotein (VLDL), intermediate density lipoprotein (IDL), low
density lipoprotein (LDL), dan high density lipoprotein (HDL). Dari kelima
lipoprotein tersebut yang penting untuk diketahui adalah LDL dan HDL.
10
disebarkan ke seluruh jaringan tubuh dan pembuluh darah. LDL sering disebut
kolesterol jahat karena efeknya yang aterogenik (mudah melekat pada dinding
tergantung dari lemak yang dikonsumsi, semakin banyak lemak yang dikonsumsi,
semakin menumpuk pula LDL, karena LDL merupakan lemak jenuh yang tidak
mudah larut.
dalam kandung empedu sebagai asam empedu (Lichtentein dan Jones, 2001).
2.6 Dislipidemia
peningkatan atau penurunan fraksi lipid dalam plasma, berupa peningkatan kadar
kolesterol total, LDL, TG, serta penurunan kadar HDL. Dislipidemia akan
11
lemak serum yaitu: kolesterol total, TG, LDL dan HDL (Miller dan Reinagel,
2005).
Radikal bebas (free radical) adalah suatu senyawa atau molekul yang
mengandung satu atau lebih elektron tidak berpasangan pada orbit luarnya.
reaktif mencari pasangan dengan cara menyerang dan mengikat elektron molekul
nukleat, protein, lemak, bahkan DNA sel dan menginisiasi timbulnya penyakit
keberadaan radikal bebas yang bersifat sangat reaktif dan tidak stabil dalam tubuh
dari pembentukan radikal bebas dapat berasal dari dalam tubuh dan dari luar
tubuh. Radikal bebas dari dalam tubuh terbentuk dari proses enzimatik dan proses
12
non enzimatik. Proses enzimatik berupa hasil sampingan dari proses oksidasi pada
mitokondria, plasma, lisosom, retikulum endoplasma, dan inti sel. Proses non
dengan cara ionisasi dan radiasi, contohnya adalah proses inflamasi dan iskemia.
Radikal bebas yang berasal dari luar tubuh didapat dari polutan, seperti asap
rokok, asap kendaraan bermotor, radiasi sinar matahari, makanan berlemak, kopi,
alkohol, bahan racun pestisida, dan masih banyak lagi yang lainnya (Pham-Huy et
al., 2008).
Proses kerusakan sel oleh radikal bebas reaktif bermula dari kerusakan
2. Oksidasi gugus tiol pada komponen membran oleh radkal bebas yang
Jenis-jenis radikal bebas antara lain: radikal ion superoksida (O2*-) sangat
reaktif, radikal peroksil (*OOH) tidak terlalu reaktif, hidrogen peroksida sangat
13
reaktif, radikal hidroksil (*OH) paling reaktif, dan singlet oksigen (/O2). Radikal
Bila proses ini terjadi terus menerus dalam jangka waktu bertahun-tahun maka
2.8 F2 Isoprostan
pada tumbuhan. Isoprostan pertama kali ditemukan pada tahun 1967 oleh
untuk kepentingan biologis sebagai biomarker dari peroksidasi lipid (Morrow dan
Robert, 2002).
oksidatif (Janssen, 2001). Lipid adalah target utama serangan radikal bebas, yang
14
peroksidasi lipid adalah untuk memantau penyakit dan respon terhadap terapi,
sebagai mediator stres oksidatif, dan implikasi terapeutik (Jay dan Heinecke,
2001).
karena merupakan salah satu marka peroksidasi lipid yang mirip dengan
prostaglandin F2α (PG-F2 α) dan dianggap sangat akurat sebagai marka stres
oksidatif (Baraas, 2006). F2 isoprostan diukur melalui plasma dan urin, dan sudah
bersifat stabil dan tidak terganggu oleh auto-oksidasi (Montuschi et al, 2004).
Pengukuran isoprostan dalam cairan biologis dan atau spesimen jaringan memiliki
dalam berbagai macam penyakit manusia termasuk jantung, paru, saraf, ginjal,
aktivitas platelet serta menginduksi mitogenesis dalam sel-sel otot polos vaskuler
F2 isoprostan dicairan otak naik pada awal dimensia dan berkorelasi dengan
2.9 Antioksidan
merupakan senyawa yang dapat meredam dampak negatif oksidan (radikal bebas)
2002). Mahluk hidup memiliki sistem pertahanan khusus untuk meredam dampak
antara produksi radikal bebas dengan produksi antioksidan dalam tubuh (Baynes,
menangkap radikal bebas yang sudah ada, menetralisir dan mencegah terjadinya
reaksi berantai.
Oksidasi adalah reaksi kimia yang mentransfer elektron dari satu zat ke
oksidator, dan dapat menghasilkan radikal bebas yang memicu reaksi berantai
reaksi berantai ini dengan berikatan pada elektron yang tidak berpasangan tersebut
dismutase (SOD), katalase, dan glutation peroksidase. Cara kerja katalase dan
glutation peroksidase adalah dengan mengubah H2O2 menjadi H2O dan O2,
sedangkan SOD bekerja dengan cara mengkatalisis reaksi dismutase dari radikal
pertahanan tubuh, bersumber dari non-nutrisi dan nutrisi dari sayuran dan buah-
buahan. Cara kerjanya dengan menangkap radikal bebas sehingga tidak akan
amplifikasinya.
pertahanan tubuh pada senyawa oksigen reaktif dalam plasma dan sel. Vitamin C
berbentuk kristal putih dengan berat molekul 176,13 dan rumus molekul C6H6O6.
tokoferol merupakan antioksidan larut dalam lemak bekerja sebagai donor ion
hidrogen yang mampu mengubah radikal peroksil menjadi radikal tokoferol yang
kurang reaktif, sehingga tidak mampu merusak ramtai asam lemak. Makanan kaya
sel (Schafer et al., 2000). Likopen dan β-karoten merupakan bagian dari
sel, DNA, dan makromolekul dari kerusakan akibat ROS (Sommerburg dan
cepat dari β-karoten dalam menghilangkan singlet oxygen (Campbell et al., 2007).
sehingga membentuk ikatan yang tidak reakif dan reaksi berantai radikal bebas
Radikal bebas dapat menyerang senyawa apa saja terutama lipid dan
mengakibatkan kerusakan pada sel. Keadaan seperti ini yang berlangsung terus
penuaan semakin cepat. Radikal bebas memiliki elektron yang tidak berpasangan
pada orbit luarnya yang mampu mengambil elektron lain dari molekul stabil
disekitarnya. Molekul stabil yang elektronnya diambil oleh radikal bebas akan
menjadi radikal bebas juga dan akan memulai suatu reaksi berantai yang
rangkap pada atom C-nya dan sangat mudah dioksidasi atau terserang peroksidasi
molekul radikal bebas tanpa menganggu fungsinya dan dapat memutus reaksi
berantai dari radikal bebas. Mekanisme kerja antioksidan tehadap oksidasi lipid
secara umum adalah menghambat oksidasi lipid pada tahap awal. Oksidasi lipid
1. Tahap inisiasi: senyawa turunan asam lemak bersifat tidak stabil dan
RH--R*+H*
2. Tahap propagasi: radikal bebas asam lemak akan bereaksi dengan oksigen
R*+O2--ROO*
19
2.11 Aterosklerosis
intima. Penebalan ini sesungguhnya sudah terjadi pada saat umur 10 tahun, tetapi
hipertensi, merokok, DM, alkohol, umur tua, jenis kelamin, genetik, obesitas, fisik
tidak terlatih, stres, post menopause dan konsumsi karbohidrat berlebih (Rader
menyebabkan LDL teroksidasi bila kadar dalam darah tinggi, dan kemudian
dimakan oleh makrofag sehingga terbentuk sel busa (foam cells). Proses ini
dimana peningkatan kadar TG, LDL, penurunan kadar HDL dan peningkatan
kolesterol plasma.
Gambar 2.4 Aterosklerosis pada Arteri Koronaria (Mitchell dan Schoen, 2010)
lumen arteri, akibatnya aliran darah akan terganggu. Apabila hal ini berlanjut terus
keseluruhan suatu arteri koronaria. Pada saat inilah muncul berbagai gejala klinis
2.12 Tomat
yang sering dikonsumsi baik dalam bentuk segar (untuk lalapan atau salad),
22
dimasak dalam bentuk penyedap masakan, campuran sambal, atau dalam bentuk
ada dalam dalam kandungan tomat bahkan lebih tinggi daripada vitamin C dalam
memiliki komposisi zat gizi yang cukup lengkap dan baik. Buah tomat terdiri dari
5 – 10 % berat kering tanpa air dan 1 % kulit dan biji. Jika buah tomat
dikeringkan maka akan didapatkan 50% dari berat keringnya terdiri dari gula –
gula pereduksi (glukosa dan fruktosa), sisanya asam – asam organik, mineral,
pigmen, vitamin dan lipid. Dalam buah tomat ini juga terkandung senyawa
likopen yang merupakan senyawa alami yang memberikan warna merah pada
tomat dan juga berfungsi sebagai antioksidan. Kandungan likopen dalam buah
kulit melindungi diri dari radiasi sinar ultraviolet (Poncojari et al., 2011).
Tomat juga mengandung serat makanan alami yang sangat baik bagi
pencernaan manusia dan protein, maka dari itu tomat merupakan buah yang
sangat sarat gizi. Dalam 180 g buah tomat matang mengandung sekitar 34,38 mg
kandungan likopen dalam 1 kg ekstrak tomat adalah 10,0174 mg. Likopen dari
tumbuhan alami berada secara dominan dalam bentuk all- trans, bentuk paling
23
dipengaruhi oleh energi, cahaya, suhu, dan reaksi kimia (Sumardiono et al., 2008).
Tabel 2.1
Kandungan gizi buah tomat segar (ranum) tiap 180 gram bahan (Sumardiono et
al., 2008)
nutrien Kebutuhan
jumlah Kepadatan nutrisi
per hari (%)
Vitamin C 34,38 mg 57,3 27,3
Vitamin A 1121,40
22,4 10,7
IU
Vitamin K 14,22 mcg 18,8 8,5
molybdenum 9,00 mcg 12,0 5,7
Kalium 399,6 mg 11,4 5,4
Mangan 0,19 mg 9,5 4,5
Serat 1,98 g 7,9 3,8
Kromium 9,00 mcg 7,5 3,6
Vitamin B1
0,11 mg 7,3 3,5
(thiamine)
Vitamin B6
0,14 mg 7,0 3,3
(pyridoxine)
Folat 27,00 mcg 6,8 3,2
Tembaga 0,13 mg 6,5 3,1
Vitamin B3
1,13 mg 5,6 2,7
(niacin)
Vitamin B2
0,09 mg 5,3 2,5
(riboflavin)
Magnesium 19,80 mg 5,0 2,4
Besi 0,81 mg 4,5 2,1
Vitamin B5
(asam 0,44 mg 4,4 2,1
pantotenat)
Phosphor 43,20 mg 4,3 2,1
Vitamin E 0,68 mg 3,4 1,6
Tryptophan 0,01 g 3,1 1,5
protein 1,53 g 3,1 1,5
2008). Vitamin A stabil terhadap panas, asam dan alkali tetapi sangat mudah
teroksidasi oleh udara dan akan rusak pada suhu tinggi (Sapoetra dan Warsetyo,
2003).
dalam metabolisme di dalam tubuh, terutama dalam hal pelepasan energi saat
beraktivitas. Hal ini terkait dengan peranannya di dalam tubuh, yaitu sebagai
terhadap berbagai jenis sumber energi. Vitamin B1 dan B6 yang tergolong dalam
kelompok vitamin B ini juga berperan dalam pembentukan sel darah merah
Tomat juga kaya akan vitamin C yang memegang peranan penting dalam
yang diperlukan dalam jumlah kecil tetapi sangat esensial sebagai antioksidan,
Kekurangan vitamin ini dapat mengakibatkan hemolisis sel-sel darah merah dan
anemia, penuaan dini, kulit keriput dan kemandulan. Senyawa yang merupakan
25
dalam tomat. Likopen merupakan salah satu carotenoid, derivat isoprenoid yang
juga dapat ditemukan pada serum manusia dan beberapa jaringan tubuh.
terhadap radikal hidroperoksil lemak (Agarwal dan Rao, 2000). Warna merah
pada tomat menunjukan terjadi akumulasi likopen akibat dari menurunnya likopen
siklase. Likopen dari tumbuhan alami berada secara dominan dalam bentuk all-
cis-trans yang dipengaruhi oleh energi, cahaya, suhu dan reaksi kimia. Likopen
sel – sel tubuh akibat dari radikal bebas dalam darah dengan mengurangi efek
(Agarwal dan Rao, 2000). Untuk kandungan likopen pada setiap bahan makanan
Tabel 2.2
tomat didasarkan pada efek stimulasi yang terjadi, baik secara oksidatif maupun
yang berperan penting pada sintesis kolesterol serta mengaktifkan reseptor LDL,
pemasakan, jadi produk olahan tomat memiliki lebih banyak likopen yang lebih
mudah dicerna dibandingkan tomat segar. Hal ini disebabkan karena likopen
terikat dengan struktur sel tomat dan perubahan suhu dalam proses pengolahan
dapat melepaskan likopen dari struktur sel tersebut. Sedangkan Sumardiono et al.
(2004) menjelaskan bahwa likopen dalam buah yang belum diproses tersedia
dalam bentuk trans, yang merupakan bentuk yang tidak mudah diserap tubuh.
Pemanasan jus tomat dengan minyak jagung selama 1 jam mengubah likopen dari
Darah
Sesuai dengan studi yang dilakukan Liputo et al. (2010), bahwa konsumsi
kadar LDL kolesterol serum pada tikus Wistar jantan yang diberi pakan tinggi
yang dilakukan oleh Prakash (2001) tomat merupakan salah satu buah yang kaya
meningkatkan kadar HDL dalam darah (Baraas, 2006). Menurut Rissanen (2003),
dalam darah berkurang. Hasil ini sejalan dengan pendapat Sareharto (2010) yang
sehingga akan mengurangi kadar LDL dalam darah. Sedangkan kerja likopen
melalui ikatan rangkapnya akan menyerap enegi dalam jumlah besar untuk
menjadi ikatan jenuh, sehingga energi dari radikal bebas yang merupakan sumber
penyakit dan penuaan dini dapat dinetralisir oleh likopen (Sulistyowati, 2006).
Darah
oxo-ODA) yang merupakan isomer dari 9-oxo-ODA yaitu agonis PPARα yang
dalam oksidasi lipid. Apabila reseptor ini diaktifkan maka akan terjadi oksidasi
lipotoxycity
radikal bebas. Likopen terutama bekerja dengan cara menangkap radikal bebas
superoksid (O2*-) sehingga membentuk ikatan yang tidak reaktif dan memutus
reaksi berantai radikal bebas (Antocomp, 2009). Disamping itu, menurut Heber
antioksidan (vitamin C 1,45 mg/ 100ml dan vitamin E 19,40 ug/ ml) pada
pemberian ekstrak tomat (likopen) pada dosis 1,08 mg/ekor tikus per hari. F2
30
darah atau urin. Semakin banyak jumlah antioksidan dalam tubuh maka F2
lapisan intima, dikuti dengan ektraseluler matriks, kolagen dan sel otos polos.
serum yang berasal dari likopen diet (0,22-1,06 nmol/ml) berperan dalam
mencegah proses awal aterosklerosis. Hal ini juga didukung hasil penelitian Sesso
Gambar 2.7 Pembentukan sel busa yang terjadi di ruang subendotel pembuluh
(Sulistyowati, 2006).
yaitu kadar kolesterol LDL yang tinggi dan antioksidan yang rendah. Dengan