Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem tenaga listrik atau electrical power grid system, adalah suatu sistem
yang terdiri dari pembangkitan, transmisi, dan distribusi yang membentuk suatu
interkoneksi satu sama lain. Pada sistem ini, tenaga listrik dihasilkan oleh pembangkit-
pembangkit kemudian disalurkan ke pelanggan melalui jaringan transmisi dan
distribusi. Pada jaringan transmisi dan distribusi tersebut, komponen yang sangat vital
adalah transformator.
Transformator adalah suatu peralatan tenaga listrik yang berfungsi untuk
mengubah energi listrik dari suatu nilai tegangan ke nilai tegangan lainnya melalui aksi
medan magnet. Transformator merupakan peralatan listrik yang penting karena
berhubungan langsung dengan saluran transmisi dan distribusi listrik. Gangguan pada
transformator akan menyebabkan terputusnya daya ke konsumen rumah tangga dan
perusahaan, karena transformator merupakan aset yang mahal, pergantian transformator
untuk meningkatkan kehandalan sistem secara ekonomis bukan pilihan yang tepat. Oleh
karena itu, perawatan dan pendeteksian kerusakan transformator perlu dilakukan secara
rutin agar transformator bisa bekerja sesuai dengan masa pemakaian maksimalnya dan
untuk mengurangi resiko kegagalan dalam pengoperasiannya.
Kegagalan transformator memiliki dampak teknis, ekonomis maupun
sosiologis. Untuk itu diperlukan usaha pemeliharaan dan pemantauan kondisi
transformator secara rutin. Selain temperatur, faktor lain yang sangat berpengaruh
terhadap kegagalan transformator adalah getaran yang terjadi karena fenomena
magnetostriction pada inti transformator. Getaran jenis ini memiliki frekuensi 120 Hz,
240 Hz, dan kelipatannya. Getaran yang terjadi secara excessive dan terus menerus
dapat menyebabkan kegagalan secara mekanik pada transformator.
Pengukuran vibrasi atau getaran merupakan salah satu pengukuran yang paling
umum dalam pemantauan kondisi transformator. Tingkat getaran yang terukur
mengindikasikan tingkat gangguan yang terjadi, semakin tinggi nilai getaran yang
terukur menandakan gangguan yang terjadi kemungkinan bisa menjadi sebuah
kerusakan atau bahkan kegagalan pada transformator tersebut. Jika hasil pengukuran
dengan trend level getaran yang tinggi selama beberapa waktu dapat mengaktifkan

1
sinyal peringatan. Untuk menghindari tingkat getaran yang lebih besar dan masalah
yang lainnya diperlukan pengukuran dan perekaman data getaran transformator. Hasil
pengukuran ini juga memberikan informasi penting kepada para maintenance sebagai
rujukan yang memadai.
Cara untuk mengetahui level getaran yaitu dengan melakukan pengukuran
secara langsung pada transformator dengan konsep dasar pengukuran berdasarkan
frekuensi alami (getaran alami = ωn ) sistem. Pada hakekatnya, setiap material memiliki
frekuensi alami yang berbeda-beda yang besarnya tergantung dari komposisi, ukuran
dan bentuknya. Frekuensi alami transformator bersifat tetap tidak dipengaruhi oleh
besar kecilnya pembebanan pada transformator tersebut. Besar kecilnya pembebanan
hanya mempengaruhi amplitudo getaran dari transformator. Jika pada transformator
tersebut pembebanannya meningkat, frekuensi alami getaran (ωn) juga tidak berubah
tetapi frekuensi alami teredam (ωd) dan rasio redaman (ζ) yang akan berubah. Jika
getaran yang terjadi sama atau lebih besar dari frekuensi alami transformator, maka
getaran tersebut dapat menyebabkan kerusakan pada transformator tersebut. Mengukur
karakteristik material dengan menggunakan metode frekuensi alami dan frekuensi alami
teredam dilakukan dengan menampilkan grafik getaran pada masing-masing tingkat
pembebebanan. Dengan demikian frekuensi alami transformator, frekuensi alami
teredam dan rasio redaman dapat digunakan untuk mengukur tingkat getaran yang
terjadi.

1.2 Perumusan Masalah


Mengacu pada latar belakang tersebut, maka dapat diambil rumusan masalah
yaitu :
1. Bagaimana membuat database getaran transformator yang sehat?
2. Bagaimana merekam frekuensi alami (getaran) transformator menggunakan
piezzo electric?
3. Bagaimana menganalisis getaran transformator berdasarkan frekuensi alami,
frekuensi alami teredam dan rasio redaman?
4. Bagaimana pengaruh pembebanan transformator terhadap amlitudo dan rasio
redaman getaran pada transformator tersebut?

2
1.3 Batasan Masalah
Dalam pelaksanaan penelitian ini dibatasi oleh hal-hal sebagai berikut:
1. Pengukuran dilakukan pada Trasformator 1 (30 MVA) Gardu Induk Ampenan.
2. Pengukuran getaran trasformator menggunakan piezzo electric dan interface
sinyal berupa mikrofon wereless jepit.
3. Jarak transmitter dengan penerima (receiver) 10-15 meter.
4. Data beban transformator yang dijadikan acuan adalah data beban pada waktu
tertentu dengan perubahan yang signifikan.
5. Penentuan karakteristik getaran transformator berdasarkan frekuensi alami,
frekuensi alami teredam dan rasio redaman.
6. Tugas akhir ini hanya membahas tentang getaran transformator tidak membahas
tentang transformator secara keseluruhan.

1.4 Tujuan Penelitian


Tujuan yang diharapkan dari penilitian ini adalah :
1. Mengetahui bagaimana mengukur getaran transformator menggunakan piezzo
electric.
2. Mengetahui menganalisis getaran transformator berdasarkan frekuensi alami,
frekuensi alami teredam dan rasio redaman.
3. Mengetahui pengaruh pembebanan transformator terhadap frekuensi alami,
frekuensi alami teredam, dan rasio redaman getaran pada transformator tersebut

1.5 Manfaat Penelitian


Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :
1. Bagi penulis sendiri dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang getaran
transformator.
2. Sebagai refrensi bagi ilmu pengetahuan untuk mengetahui metode pengukuran
getaran transformator.
3. Bagi pihak Gardu Induk Ampenan dapat dijadikan sebagai refrensi dalam
kegiatan perawatan baik yang bersifat berkala maupun yang bersifat prediksi
dini.

3
1.6 Sistematika Penulisan
Untuk mencapai tujuan yang diharapkan, maka sistematika penulisan yang
disusun dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI


Memuat isi tentang tinjauan pustaka dan landasan teori yang dapat menunjang
penelitian ini.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


Bagian yang menjelaskan tentang langkah-langkah dalam menyelesaikan
penelitian dan diagram alir penelitian.

BAB IV HASIL DAN ANALISA


Membahas tentang hasil penelitian serta pembahasan dari hasil penelitian yang
dilakukan.

BAB V PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan dan saran yang diperoleh dari hasil pada bab IV.

Anda mungkin juga menyukai