PENDAHULUAN
1
yang terdeteksi menandakan gangguan yang terjadi kemungkinan bisa menjadi sebuah
kerusakan atau bahkan kegagalan pada transformator tersebut. Jika hasil pengukuran
dengan trend level getaran yang tinggi selama beberapa waktu dapat mengaktifkan
sinyal peringatan. Untuk itu diperlukan pendeteksian dan perekaman getaran
transformator. Sehingga hasil pendeteksian dan perekaman tersebut nantinya dapat
memberikan informasi penting kepada para operator untuk mengambil langkah
selanjutnya.
Cara untuk mengetahui level getaran yaitu dengan melakukan pendeteksian dan
perekaman secara langsung pada transformator tersebut. Untuk mengetahui karakteristik
getaran yang terjadi dapat dipilih metode-metode yang tepat untuk analisis sinyal
getaran hasil perekaman tersebut. Analisis getaran dengan mengukur frekuensi getaran
alami perlu dilakukan sebab peningkatan frekuensi getaran alami suatu sistem dapat
menyebabkan terjadinya getaran yang sangat tinggi (Mustafa, 2011). Oleh karena itu
mengukur frekuensi getaran alami transformator yang bergetar sangat penting sebelum
getaran tersebut mengakibatkan terjadinya kerusakan pada suatu bagian tertentu dari
transformator tersebut.
Supriono (2010), yang meneliti mutu beton berdasarkan frekuensi alami
(getaran) material beton menyatakan bahwa frekuensi alami material beton tidak
dipengaruhi oleh kuat lemahnya pukulan hammer (beban) yang diberikan, kuat
lemahnya pukulan hammer hanya mempengaruhi amplitudo frekuensi alami (amplitudo
getaran), frekuensi getaran alami teredam dan rasio redaman dari material tersebut.
Sehingga, frekuensi getaran alami material, frekuensi getaran alami teredam dan rasio
redaman dapat digunakan untuk mengukur mutu material sebelum dan sesudah terjadi
kerusakan. Hal ini mendorong penulis untuk mencoba melakukan pendeteksian dan
perekaman getaran transformator dengan metode frekuensi getaran alami tersebut guna
mengetahui karakteristik getaran yang terjadi pada transformator sebelum terjadi
kerusakan.
2
2. Bagaimana menentukan puncak sinyal maksimum getaran, frekuensi getaran
alami, rasio redaman dan frekuensi getaran alami teredam pada
transformator?
3. Bagaimana menganalisis puncak sinyal maksimum getaran, frekuensi
getaran alami, rasio redaman dan frekuensi getaran alami teredam terhadap
beban transformator?
3
2. Sebagai refrensi bagi ilmu pengetahuan untuk mengetahui metode
pengukuran getaran transformator.
3. Bagi pihak Gardu Induk Ampenan dapat dijadikan sebagai refrensi dalam
kegiatan perawatan baik yang bersifat berkala maupun yang bersifat prediksi
dini.
BAB V PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan dan saran yang diperoleh dari hasil pada bab IV.