PENGUKURAN KINERJA
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
DISUSUN OLEH :
Kelompok V
PRORGAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
T.A 2017 / 2018
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan paper yang berjudul “Pengukuran kinerja akuntansi sektor publik”.
Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan paper ini berkat bantuan dan
Tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak
untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam
pembuatan karya tulis ini.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan karya tulis ini masih dari
jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian,
penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki
sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, penulis dengan rendah
hati dan dengan terbuka menerima masukan, saran dan usul guna penyempurnaan
karya tulis ini.
Akhirnya penulis berharap semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat
bagi seluruh pembaca. Terima kasih.
Kelompok V
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
Kinerja satuan organisasi banyak menjadi sorotan akhir-akhir ini, terutama
sejak timbulnya iklim yang lebih demokratis dalam pemerintahan. Rakyat mulai
mempertanyakan akan nilai yang mereka peroleh atas pelayanan yang dilakukan.
Walaupun anggaran rutin dan pembangunan yang dikeluarkan oleh pemerintah
semakin membengkak, nampaknya masyarakat belum puas atas kualitas jasa
maupun barang yang diberikan. Di samping itu, selama ini pengukuran
keberhasilan maupun kegagalan dari satuan organisasi dalam menjalankan tugas
pokok dan fungsinya sulit untuk dilakukan secara objektif. Kesulitan ini
disebabkan belum pernah disusun suatu sistem pengukuran kinerja yang dapat
menginformasikan tingkat keberhasilannya. Kesulitan lain adalah pengukuran
tingkat kinerja satuan organisasi lebih ditekankan kepada kemampuannya dalam
menyerap anggaran.
Dengan kata lain, satuan organisasi akan dinyatakan berhasil apabila
menyerap100% anggaran pemerintah, walaupun hasil maupun dampak yang
dicapai dari pelaksanaan program tersebut masih berada jauh di bawah standar.
Oleh karena itu, sudah mendesak untuk disusun suatu sistem pengukuran kinerja
yang dapat memberikan informasi atas efektivitas dan efisiensi pencapaian kinerja
satuan organisasi. Selama tiga dekade terakhir, belum pernah dikembangkan suatu
standar pengukuran kinerja satuan organisasi/kerja yang dapat memberikan
informasi kepada pimpinan, apakah satuan organisasi tersebut telah melaksanakan
tugasnya sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Dengan kata lain, terjadi jurang yang sangat luas antara perencanaan satuan
organisasi dengan pengukuran kinerja atas perencanaan tersebut. Karenanya, perlu
dikembangkan suatu model pengukuran kinerja yang membantu memberikan
informasi apakah program yang dilaksanakan sesuai dengan rencana. Hal ini juga
sekaligus mengubah paradigma lama bahwa satuan organisasi yang sukses dinilai
atas keberhasilan penyerapan anggaran dan bukan atas pencapaian tujuan yang
pada akhirnya memuaskan masyarakat banyak. Untuk dapat menjawab pertanyaan
akan tingkat keberhasilan satuan organisasi, maka seluruh aktivitasnya harus
dapat diukur. Pengukuran tersebut tidak semata-mata pada masukan (input) dari
kegiatan tetapi lebih ditekankan kepada keluaran, manfaat dan dampak dari
kegiatan tersebut bagi masyarakat. Dengan kata lain, sistem pengukuran kinerja
yang merupakan elemen pokok dari laporan akuntabilitas satuan organisasi/kerja
akan mengubah paradigma pengukuran keberhasilan. Selama ini, keberhasilan
suatu satuan organisasi lebih ditekankan kepada kemampuannya dalam menyerap
sumber daya (terutama anggaran) sebanyak-banyaknya, walaupun hasilnya sangat
mengecewakan. Melalui pengukuran kinerja, keberhasilan satuan organisasi akan
lebih dilihat dari kemampuannya, berdasarkan sumber daya yang dikelolanya
untuk mencapai hasil sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas penulis dapat menyusun beberapa rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian kinerja dan pengukuran kinerja sektor publik ?
2. Apa tujuan dan manfaat pengukuran kinerja sektor publik ?
3. Apa arti penting pengukuran kinerja pada instansi pemerintahan ?
4. Apa saja elemen pokok pengukuran kinerja ?
5. Apa saja informasi yang digunakan untuk pengukur kinerja ?
6. Bagaimana indikator pengukuran kinerja ?
7. Apa saja peran indikator kinerja pengukuran kinerja ?
8. Bagaimana sistem pengukuran kinerja ?
9. Bagaimana langkah – langkah pengukuran kinerja sektor publik ?
10. Apa saja kendala pengukuran kinerja organisasi sektor publik ?
11. Bagaimana pelaporan kinerja ?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan ini dilakukan yaitu :
1. Untuk mengetahui pengetian kinerja dan pengukuran kinerja sektor publik ?
2. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat pengukuran kinerja sektor publik ?
3. Untuk mengetahui arti penting pengukuran kinerja pada instansi
pemerintahan ?
4. Untuk mengetahui elemen pokok pengukuran kinerja ?
5. Untuk mengetahui informasi yang digunakan untuk pengukur kinerja ?
6. Untuk mengetahui bagaimana indikator pengukuran kinerja ?
7. Untuk mengetahui peran indikator kinerja pengukuran kinerja ?
8. Untuk mengetahui bagaimana sistem pengukuran kinerja ?
9. Untuk mengetahui bagaimana langkah – langkah pengukuran kinerja sektor
publik ?
10. Untuk mengetahui kendala pengukuran kinerja organisasi sektor publik ?
11. Untuk mengetahui bagaimana pelaporan kinerja ?
D. Manfaat Penulisan
Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada
semua pihak, khususnya kepada mahasiswa untuk menambah pengetahuan dan
wawasan mengenai pengukuran kinerja akuntansi sektor publik. Manfaat lain dari
penulisan paper ini adalah dengan adanya penulisan paper ini diharapkan menjadi
acuan dalam membuat paper yang lebih baik untuk kedepannya.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kesimpulan
Sistem pengukuran kinerja sektor publik adalah suatu sistem yang bertujuan
untuk membantu manajer publik menilai pencapaian suatu strategi melalui alat
ukur finansial dan non finansial. Sistem pengukuran kinerja dapat dijadikan alat
pengendalian organisasi, karena pengukuran kinerja diperkuat dengan
menetapkan reward and punishment systems.
Value for money merupakan inti pengukuran kinerja pada organisasi
pemerintah. Kinerja pemerintah tidak dapat dinilai dari sisi output yang dihasilkan
saja, akan tetapi harus mempertimbangkan input, output dan outcome secara
bersama-sama. Bahkan, untuk beberapa hal perlu ditambahkan pengukuran
distribusi dan cakupan layanan ( equity & service coverage ). Permasalahan yang
sering dihadapi oleh pemerintah dalam melakukan pengukuran kinerja adalah
sulitnya mengukur output, karena output yang dihasilkan tidak selalu berupa
output yang berwujud, akan tetapi lebih banyak intangible output.