Oleh:
Kelompok 1
1
KATA PENGANTAR
Kami menyadari tentunya makalah ini jauh dari sempurna, maka dari itu
kami mohon saran dan kritik yang sifatnya membangun tentunya. Akhirnya kami
mengucapkan terima kasih dan mohon maaf apabila dalam penulisan masih terdapat
kalimat-kalimat yang kurang dapat dipahami agar menjadi maklum.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Penulis
2
DAFTAR ISI
ii
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
adalah pimpinan eksekutif, termasuk presiden dan para pemimpin sektor lain
yang terkait dengan kesehatan dan lembaga legislatif.
Di negara-negara berkembang khususnya, strategi advokasi sangat
diperlukan karena masalah kesehatan di negara-negara ini belum memperoleh
perhatian secara proporsional dari sektor-sektor lain di luar kesehatan, baik
pemerintah maupun swasta. Padahal masalah kesehatan ditimbulkan oleh
dampak pembangunan sektor lain. Untuk meningkatkan perhatian dan komitmen
pembuat keputusan dari sektor-sektor ini diperlukan advokasi.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
b. Dukungan Kebijakan
Dukungan politik tidak akan berarti tanpa dikeluarkannya kebijakan
yang konkret dari para pembuat kebijakan tersebut. Oleh sebab itu, setelah
adanya komitmen politik dari para eksekutif maka perlu ditindaklanjuti
dengan advokasi lagi agar dikeluarkan kebijakan untuk mendukung program
yang telah memperoleh komitmen politik tersebut. Dukungan kebijakan ini
dapat berupa undang-undang, peraturan pemerintah atau peraturan daerah,
surat keputusan pimpinan institusi, surat edaran, dan sebagainya.
c. Dukungan Masyarakat
Dukungan masyarakat berarti diterimanya suatu program oleh
masyarakat. Program kesehatan apapun hendaknya memperoleh dukungan
dari sasaran utama program tersebut. Oleh sebab itu, apabila suatu program
kesehatan telah memperoleh komitmen dan dukungan kebijakan, maka
selanjutnya perlu mensosialisasikan program tersebut untuk memperoleh
dukungan masyarakat. Untuk sosialisasi program ini, maka dibutuhkan tenaga
kesehatan yang memiliki kemampuan advokasi.
d. Dukungan Sistem
Agar suatu program berjalan baik, maka perlu adanya sistem,
mekanisme, atau prosedur kerja yang jelas yang mendukungnya. Oleh sebab
itu, sistem kerja atau organisasi kerja yang melibatkan kesehatan perlu
dikembangkan.
Semua sektor pembangunan yang mempunyai dampak terhadap
kesehatan, harus memasukkan atau mempunyai unit atau sistem yang
menangani masalah kesehatan di dalam struktur organisasinya. Unit ini secara
internal menangani masalah-masalah kesehatan yang dihadapi oleh
karyawannya, secara eksternal mengatasi dampak institusi tersebut terhadap
kesehatan masyarakat.
Dalam mengembangkan organisasi atau sistem kerja, suatu institusi
terutama yang mempunyai dampaik terhadap kesehatan harus
mempertimbangkan adanya unit kesehatan tersebut. Terwujudnya unit
kesehatan di dalam suatu organisasi kerja di industri-industri atau institusi
7
kerja tersebut memerlukan pendekatan advokasi oleh sektor kesehatan di
semua tingkat.
8
2.4 Argumentasi untuk Advokasi
Secara sederhana advokasi adalah kegiatan untuk meyakinkan para
penentu kebijakan atau para pembuat keputusan sehingga mereka memberi
dukungan, baik kebijakan, fasilitias maupun dana terhadap program yang
ditawarkan. Berhasil atau tidak advokasi dipengaruhi oleh kuat atau tidaknya
argumentasi.
Beberapa hal yang dapat memperkuat argumentasi dalam advokasi.
a. Meyakinkan
Program yang ditawarkan atau ajukan itu harus meyakinkan para penentu
kebijakan atau pembuat keputusan. Agar program tersebut dapat meyakinkan
harus didukung dengan data, dan sumber yang dapat dipercaya.
b. Layak
Program yang diajukan tersebut, baik secara teknik, politik, maupun
ekonomi, dimungkinkan atau layak. Layak secara teknik berarti program
tersebut dapat dilaksanakan, petugas mempunyai kemampuan yang cukup,
sarana dan prasarana pendukung tersedia. Layak secara politik berartu
program tersebut tidak akan membawa dampak politik pada masyarakat.
Sedangkan layak ekonomi artinya didukung oleh dana yang cukup, dan
apabila program tersebut adalah program pelayanan, masyarakat mampu
membayarnya.
c. Relevan
Program yang diajukan harus mencakup 2 kriteria, yakni : memenuhi
kebutuhan masyarakat dan benar-benar dapat memecahkan masalah yang
dirasakan masyarakat.
d. Penting
Program yang diajukan tersebut harus mempunyai urgensi yang tinggi dan
harus segera dilaksanakan. Oleh karena itu. Program alternatif yang diajukan
adalah yang paling baik dan di antara alternatif-alternatif yang lain.
e. Prioritas tinggi
Program yang diajukan harus mempunyai prioritas yang tinggi sehingga
dibutuhkan analisis yang cermat.
9
2.5 Komunikasi dalam Advokasi
Keberhasilan dalam advokasi sangat ditentukan oleh efektivitas komunikasi para
petugas kesehatan dan para pembuat kebijakan . untuk menghasilkan
komunikasi yang efektif diperlukan prakondisi, yaitu :
a. Atraksi interpersonal
Atraksi interpersonal adalah daya tarik seseorang atau sikap positif
pada seseorang yang memudahkan orang lain untuk berhubungan atau
berkomunikasi dengannya. Atraksi interpersonal ditentukan oleh beberapa
faktor, yaitu
- Daya tarik
Daya tarik sangat ditentukan oleh sikap dan perilaku orang terhadap orang
lain.
- Percaya diri
Merupakan suatu perasaan bahwa seseorang mempunyai kemampuan atau
menguasai ilmu atau pengalaman di bidangnya.
- Kemampuan
Hal ini berkaitan dengan percaya diri. Orang yang melakukan tugas-
tugasnya, ia akan lebih percaya diri.
- Familiar
Petugas kesehatan yang sering muncul atau hadir dalam event tertentu
akan lebih familiar. Oleh sebab itu, apabila akan melakukan lobbying
dalam rangka advokasi akan mudah diterima daripada pejabat yang jarang
muncul di pertemuan-pertemuan tersebut.
- Kedekatan
Menjalin hubungan baik dengan para pejabat sebagai faktor penting untuk
melakukan advokasi. Komunikasi interpersonal akan lebih efektif bila
dilakukan dengan orang-orang yang dekat dengan kita.
b. Perhatian
Berdasarkan teori psikologis, ada dua faktor yang mempengaruhi
perhatian seseorang, yakni faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri orang itu sendiri. Faktor
internal terdiri dari faktor biologis, dan faktor sosio-psikologis. Oleh sebab
10
itu, dalam melakukan advokasi dengan para pejabat kita harus melaluinya
dengan hal-hal yang berkaitan dengan minat, kebiasaan, atau kebutuhan
mereka.
c. Intensitas Komunikasi
Pesan atau informasi yang akan disampaikan melalui proses
komunikasi advokasi adalah program-program kesehatan yang akan
dimintakan komitmen atau dukungannya dari pembuat kebijakan. Dalam
komunikasi, pesan adalah faktor eksternal yang menarik perhatian
komunikan. Hal-hal yang menarik perhatian biasanya adalah sesuatu yang
mempunyai sifat menonjol atau memiliki intensitas tinggi.
d. Visualisasi
Informasi atau pesan yang menarik perlu divisualisasikan dalam
media, khususnya media interpersonal. Media interpersonal yang paling
efektif dalam rangka komunikasi advokasi adalah flip chard, booklet,
slide atau video cassette. Pesan tersebut didasari fakta-fakta yang
diilustrasikan melalui grafik, tabel, gambar dan atau foto.
11
akan dikemas dalam media khusus dan digunakan sebagai alat bantu untuk
memperkuat argumentasi kita kepada para penentu kebijakan.
b. Proses
Proses advokasi adalah kegiatan untuk melakukan advokasi, oleh sebab itu
evaluasi proses advokasi harus sesuai dengan kegiatan advokasi. Indikator
proses advokasi :
- Berapa kali melakukan lobying dalam rangka memperoleh dukungan dan
komitmen kebijakan terhadap program kesehatan.
- Berapa kali menghadiri pertemuan yang membahas masalah dan program-
program yang membangun termasuk program kesehatan di daerahnya.
- Berapa kali seminar atau lokakarya tentang masalah dan program-program
kesehatan diadakan, dan mengundang sector pembangunan yang terkait.
- Berapa kali pejabat kesehatan menghadiri seminar atau lokakarya yang
diadakan oleh sector lain.
- Seberapa sering media local termasuk media elektronik membahas atau
mengeluarkan artikel tentang kesehatan atau pembangunan yang terkait
dengan masalah kesehatan.
c. Output
Keluaran atau output advokasi sector kesehatan, dapat diklasifikasikan
dalam dua bentuk, yakni output dalam bentuk perangkat lunak dan output
dalam bentuk perangkat keras.
Indikator output dalam perangkat lunak adalah peraturan-peraturan
atau undang-undang sebagai bentuk kebijakan atau perwujudan dari
komitmen terhadap program kesehatan, misalnya :
- Undang-undang
- Peraturan permerintah
- Keputusan presiden
- Keputusan menteri
- Peraturan daerah
- Surat keputusan gubernur, bupati, atau camat.
12
Sedangkan indikator output dalam bentuk perangkat keras, antara lain:
- Meningkatnya dana atau anggaran untuk pembangunan kesehatan.
- Tersedianya atau dibangunnya fasilitas atau sarana pelayanan kesehatan
seperti rumah sakit, puskesmas, poliklinik, dan sebagainya.
- Dibangunnya atau tersedianya sarana dan prasarana kesehatan, misalnya
air bersih, jamban keluarga, jamban umum, tempat sampah, dan
sebagainya.
- Dilengkapi peralatan kesehatan, seperti laboratorium, peralatan
pemeriksaan fisik, dan sebagainya.
13
d. Memobilisasi massa
Memobilisasi massa merupakan suatu proses mengorganisasikan individu
yang telah termotivasi ke dalam kelompok-kelompok atau mengorganisasikan
kelompok yang sudah ada. Dengan mobilisasi dimaksudkan agar motivasi
individu dapat diubah menjadi tindakan kolektif.
e. Membangun kapasitas
Membangun kapasitas disini dimasudkan melembagakan kemampuan untuk
mengembangkan dan mengelolah program yang komprehensif dan
membangun kritical massa pendukukung yang memiliki keterampilan
advokasi. Kelompok ini dapat diidentifikasikan dari LSM tertentu,kelompok
profesi serta kelompok lain.
14
pihak terlibat konflik, mendefinisikan, mengkonfrontasikan dan menangani
berbagai hambatan komunikasi.
c. Strategi makro
Yaitu sebagai aktivis dan analis kebijakan. Advokasi berperan sebagai aktivis
sosial, maka harus terlibat langsung dalam gerakan perubahan sosial dan aksi
sosial bersama masyarakat. Wujud riil dari peran sebagai aktivis sosial adalah
meningkatkan kesadaran publik terhadap masalah sosial, ketidak-adilan,
memobilisasi sumber daya masyarakat untuk merubah kondisi-kondisi yang
buruk dan tidak adil, melakukan lobi dan negosiasi agar terjadi perubahan di
bidang hukum, termasuk melakukan class action.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Advokasi adalah kombinasi antara pendekatan atau kegiatan individu
dan sosial untuk memperoleh komitmen politik, dukungan kebijakan,
penerimaan sosial, dan adanya sistem yang mendukung terhadap suatu program
atau kegiatan.
Dalam advokasi diperlukan pendekatan dan strategi advokasi. Berikut adalah
pendekatan dalam advokasi, yaitu :
a. Melibatkan para pemimpin
b. Bekerja dengan media massa
c. Membangun kemitraan
d. Memobilisasi massa
e. Membangun kapasitas
Sedangkan strategi yang digunakan dapat berupa, strategi mikro, strategi mezzo
dan strategi makro.
16
Daftar Pustaka
Notoatmojo Soekidjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka
Cipta.
17