Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT


yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga
pembuatan Laporan yang berjudul “Senyawa Karbon dan gugus fungsi” dapat
terselesaikan dengan baik.
Laporan ini dapat terselesaikan atas bantuan dan bimbingan dari semua
pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut
membantu dalam penyelesaian laporan ini
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari
sempurna. Untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan laporan ini sangat penulis harapkan. Mudah-mudahan laporan ini
dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Gorontalo, November 2017

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i


DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Maksud dan Tujuan Percobaan ...................................................................... 1
1.2.1 Maksud Percobaan ............................................................................ 1
1.2.2 Tujuan Percobaan .............................................................................. 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 2
2.1 Definisi karbon dan gugus fungsi .................................................................. 2
2.2 Macam-macam Senyawa Karbon ................................................................... 2
BAB III METODE KERJA ................................................................................. 4
3.1 Alat dan Bahan ............................................................................................... 4
3.1.1 Alat ....................................................................................................... 4
3.1.2 Bahan ................................................................................................... 4
3.2 Prosedur kerja ................................................................................................. 4
BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN ................................ 5
4.1 Hasil Pengamatan ........................................................................................... 5
4.2 Pembahasan .................................................................................................... 6
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 8
5.1 Kesimpulan .................................................................................................... 8
5.2 Saran ............................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 9
LAMPIRAN .........................................................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Senyawa karbon merupakan semua senyawa yang mengikat atom
karbon (C), dengan pengecualian senyawa karbon seperti oksida karbon,
karbonat,dan sianida. Reaksi-reaksi kimia pada senyawa karbon adalah reaksi
adisi, esterifikasi, polimerisasi, yodoform, dan reaksi redoks. Pada percobaan
ini akan diamati tentang reaksi adisi, polimerisasi, esterifikasi, redoks, dan
yodoform dimana masing-masing reaksi memiliki ciri khas.
Pada percobaan ini kita melakukan 3 reaksi yaitu, reaksi pengesteran,
reaksi redoks dan reaksi yodoform. Esterifikasi adalah suatu asam karbosilat
dan alcohol menjadi suatu ester dengan menggunakan katalis asam. Reaksi ini
bisa juga disebut dengan esterifikasi Fischer. Ester adalah suatu senyawa yang
mengandung gugus –COOH dengan R dapat berbentuk alkil maupun aril.
Suatu ester dapat dibentuk dengan reaksi esterifikasi berkatalis asam reaksi
esterifikasi merupakan reaksi dapat balik (reversible).
Redoks singkatan dari reaksi reduksi dan oksidasi adalah istilah
yang menjelaskan berubahnya bilangan oksidasi (keadaan oksidasi) atom-atom
dalam sebuah reaksi kimia. Oksidasi menjelaskan perlepasan elektron oleh
sebuah molekul, atom, atau ion sedangkan reduksi menjelaskan penambahan
electron oleh sebuah molekul, atom, atau ion.
Yodoform adalah senyawa yang dibentuk dari reaksi antara iodin
dengan etanol atau aseton dan asetaldehid asam suasana basa. Reaksi yodoform
adalah reaksi haloform dimana dalam reaksi tersebut digunakan iodida dari
larutan alkali hidroksida (NaOH dan KOH) sehingga menghasilkan iodoform.
Senyawa karbon merupakan bagian dari senyawa organik yang komponen
tersebar penyusunnya terdiri dari unsure-unsur bahan organik. Senyawa karbon
juga merupakan senyawa yang molekulnya mengandung atom atom karbon
dan atom aom unsur lain seprti hydrogen, oksigen, nitrogen, belerang dan
halogen.
Pada analisis kualitatif, identifikasi unsure unsur yang terdapat pada
senyawa karbon dilakukan dengan mengubah unsure yang terikat menjadi

ii
senyawa lain yang daopat di identifikasi dengan mudah. Unsur karbon di
oksidasi menjadi karbondioksida dengan air, sedangkan identifikasi gugus
fungsi senyawa karbon di lakukan dengan mereaksikan senyawa karbon
tersebut dengan pereaksi tertentu.
Gugus fungsi merupakan bagian yang aktif dari suatu senyawa karbon.
Apabila senyawa karbon yang memiliki gugus fungsi bereaksi dengan suatu
zat, maka gugus fungsi itu akan mengalami perubahan, seeangkan bagian yang
lain umumnya tetap. Berdasarkan gugus fungsi yang dimilikinya, senyawa
senyaw karbon dikelompokan kedalam kelompok alkohol, eter, aldehid, keton,
asam karboksilat, ester. Gugus fungsi tersebut berupa ikatan karbon rangkap
dua, ikatan karbon ikatan tiga, dan atom/ gugs atom. Meskipun senyawa
enyawa karbon mempunya unsure dasar sama yaitu karbon, tetapi sifat sifatnya
jauh berbeda satu dengan yang lainnya. Perbedaan ini disebabkan oleh gugus
fungsi yang diikat berbeda.
I.2 Tujuan Percoabaan
Berdasarkan maksud percobaan yang telah di uraikan diatas maka dapat
diketahui bahwa tujuan percobaan kali ini adalah sebagai berikut
1. Menentukan unsur yang terdapat pada senyawa karbon melalui analis
kualitatif.
1.3 Manfaat Percobaan
Agar praktikan dapat mengetahui unsur yang terdapat pada senyawa
karbon melalui analis kualitatif.

ii
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Definisi senyawa karbon dan gugus fungsi


Senyawa karbon disebut juga senyawa organik. Berdasarkan gugus
fungsionalnya senyawa organic dikelompokan menjadi 6 yaitu: Alkohol,
Alkoksi, Alkanal, Alkonon, Asam alkanot, Alkil.
Senyawa karbon terbentuk dari beberapa unsure seperti C, H, O, N, S,
P dan halogen.
2.2 Macam- Macam Senyawa Karbon
1) Kemampuan atom karbon untuk saling berkaitan (ikatan kofalen) membentuk
rantai karbon yang sangat banyak
1. Adanya gejala ionisasi pada senyawa karbon. Senyawa dengan rumus
molekul sama dapat membentuk senyawa senyawa yang berlainan karena
runus struktur yang berbeda dan sifa sifat yang berbeda pula Saperti pada
senyawa lain, analisi senyawa karbon juga terdiri dari analisi kualitatif dan
analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif pada senyawa karbon bertujuan
untuk menentukan unsur unsur dan gugus fungsi yang terkandung pada
senyawa karbon. Sedangkan Analisis Kuantitatif pada senyaw karbon
meliputi : tes kelarutan, teridentifikasi gugus fungsi dan penentuan
derivate.Senyawa karbon terdiri dari beberapa reaksi,
2. Reaksi Subtitusi
Reaksi subtitusi adalah reaksi dimana satu atom, ion, atau gugus atom
disubtitusikan untuk menggantikan atom, ion, atau gugus atom lain.
3. Reaksi Adisi
Reaksi adisi adalah reaksi dimana sebuah molekul masuk ke molekul
organik tak jenuh melalui pemutusan ikatan rangkap dua atau tiga
4. Reaksi Eliminasi
Reaksi eliminasi adalah reaksi yang melibatkan pelepasan ion, atom
atau gugus atom. Gugus fungsi merupakan bagian aktif dari senyawa
karbon rangkap dua, ikatan karbon rangkap tiga, dan atom/ gugus atom.
Meskipun senyawa-senyawa karbon mempunyai unsur dasr sama yaitu

ii
karbon, tetapi sifat sifatnya jauh berbeda saru dengan yang lainya.
Perbedaan ini disebebkan oleh gugus fungsi yang diikat berbeda
(Sukartono. 1983)

ii
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
4.1 Alat Dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam perrcobaan kali ini antara
lain, sebagai berikut
4.1.1 Alat
Alat yang digunakan dalam percobaan kali ini yaitu: pipa
pengalir, tabung reaksi, pipet tetes, gelas ukur, pembakar bunsen, gels
kimia
3.2.1 Bahan
Bahan yang digunakan dalam percobaan kali ini antara lain: seruk
CuSO, Ba(OH)2, 0,1M, urea, spritus, KmnO4 0,1M, Minyak kelapa,
terrier beutanol, Etanol70%, Asam aseta galasial, H2SO4 pekat,
Aquades
4.2 Prosedur Kerja
Prosedur kerja pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut:
1. Analisis Kualitatif unsur C dan H
- Campurkan 0,1 gr senyawa yang akan diperiksa (urea) dengan CuO
kering masukan dalam tabung reaksi pyrex yang dilengkapi subat
dan pipa pengalir
- Pasang tabung reaksi lain yang berisi Ba (OH)2 0,2 M sehingga
ujung pipa pengalir sedkit tercelup kedalam tabung Ba(OH)2
- Panaskan campuran senyawa dan CuO
- Amati apa yang terjadi pada tabung reaksi yang berisi larutan
Ba(OH)2. Amati juga bagian atas tabung reaksi tempat campuran di
panaskan.
2. Reaksi identifikasi gugus fungsi (ester)
- Masukan 2 mletanol kedalam tabung reaksi
- Tambahkan 1 ml asam asetat glacial dan 2 tetes H2SO4 pekat
- Panaskan campuran tersebut, amati perubahanya

ii
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
Adapun hasil pengamatan yang kami dapatkan dalam percobaan kali ini
yakni;
Analisis kualitatif unsur C dan H
NO CAMPURAN BAHAN HASIL
1 0,1 gr urea + CuO Urea berbentuk butiran putih
dan CuO berbentuk butiran
hitam setelah tercampur
kedua zat sudah tidak dapat di
bedakan.
2 tabung reaksi 1 urea dan CuO + Ba(OH)2 berbentuk larutan
tabung reaksi 2 Ba(OH)2 berwarna putih. Campuran
urea Co(NH2) CuO kering
dalam tabung reaksi. Tabung
reaksi Ba(OH)2 terpasang
dengan tabung reaksi
campuran dengan bantuan
pipa L.
3. Memanaskan senyawa CuO + Terjadi penguapan pada
Ba(OH)2 larutan CuO dengan melihat
gelembung yang menempel
pada tabung rekasi.

ii
Esterifikasi etanol
NO CAMPURAN BAHAN HASIL
1. etanol + Asam Asetat + 2 tetes Larutan etanol + Asam Asetat
H2SO4. berbau alkohol dan tetap
berwarna bening.
2. Memanaskan tabung yang berisi Larutan etanol + Asam Asetat
etanol + Asam Asetat + H2SO4. + H2SO4 yang telah di
panaskan berwarna bening
dan berbau seperti balon tiup

4.2 Pembahasan
Senyawa organik merupakan senyawa yang mengandung unsur C, H, dan
O. Dimana apabila senyawa organik ini dibakar, akan menghasilkan uap air
(H2O) dan gas Karbondioksida (CO2). Misalnya, apabila kita membakar roti
Satau jagung dalam waktu yang cukup lama, maka warna jagung atau sate
tesebut akan berwarna hitam. Zat warna hitam inilah yang disebut dengan
arang atau karbon. Pembakaran senyawa organik secara sempurna
menghasilkan gas CO2, sedangkan pembakaran senyawa karbon yang tidak
sempurna akan menghasilkan karbon atau zat arang.
Untuk mengidentifikasi adanya unsur C, H, dan O dalam senyawa
karbon, maka dapat dilakukan dengan melakukan percobaan atau eksperimen
BaOH dan CuO. Seperti yang sudah dijelaskan, untuk mengidentifikasi
adanya unsur C, dan O, kita dapat melakukan percobaan, dengan bantuan
CuO yang dapat mempercepat proses reaksi . CuO ini juga bekerja sebagai
oksidator atau tugasnya mereduksi. Sedangkan BaOH akan menjadi pereduksi
atau bertugas mengoksidasi CuO. Pembakaran BaOH menghasilkan gas yang
kemudian dialirkan dengan pipa bengkok ke labu ukur yang berisi air..
Setelah gas bercampur dengan air, air kapur akan mengeruh, dan
menghasilkan endapan CaCO3. Berikut reaksinya : CO2 –> CaCO3 + H2O

ii
Hal ini membuktikan bahwa gas yang dihasilkan dari pembakaran
tersebut merupakan gas Karbondioksida atau CO2. Sedangkan apabila kita
ingin mengidentifikasi adanya unsur H, dan O pada senyawa organik, BaOH
dipanaskan di dalam tabung reaksi yang ditutup dengan klem penyumbat.
Kemudian setelah terjadi perubahan warna dan timbul titik-titik uap di
dinding dalam tabung reaksi, buka klem penyumbat dan segera letakkan
kertas alumunium foil di atas tabung reaksi.
Pada percobaan kedua yaitu gugus fungsi ester menggunakan bahan 2 ml
etanol 1 ml asam asetat dan 2 tetes H2SO4. Pertama masukan 2 ml eter dalam
gelas kimia.kemudian tambahkan 1 ml asam teteskan 2 tetes H2SO4 dan
panaskan hingga kurang lebih 15 menit. Dan cara mengidentifikasinya
dengan mencium bau yang dihasilkan. Bukti terjadinya reaksi antara asam
asetat dengan eter yaitu timbulnya lapisan ester yaitu dua lapisan dan larutan
tersebut menghasilkan bau balon tiup. Dan dapat disimpulkan bahwa
percobaan berekasi sempurna dan dapat dibuktikan dengan adanya timbul
dua lapisan dan larutan tersebut menghasilkan bau seperti balon tiup.

ii
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pada analisis kualitati, identifikasi unsur-unsur yang terdapat pada
senyawa karbon dilakukan dengan mengubah unsur yang terikat menjadi
senyawa lain yang dapat di identifikasi dengan mudah. Unsur karbon di
oksidasi menjadi karbondioksida dan air, sedangkanidentifikasi gugus fungsi
senyawakarbon di lakukan dengan mereaksikan senyawa karbon tersebut
dengan pereaksi tertentu.
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat saya berikan dalam praktikum kali ini adalah
sebagai berikut:
a) Laboratorium/Penanggung jawab laboratorium
Diharapkan untuk menambah fasilitas laboratorium.
b) Asisten Laboratorium
Diharapkan lebih memberikan panduan di dalam lab, agar
praktikum bisa lebih berhati hati dan teratur setiap langkah dan prosedur
kerja laboratorium.
c) Praktikan
Pada saat praktikum agar lebih tenang dan lebih memeperhatikan
percobaan yang di buat.

ii
DAFTAR PUSTAKA
Hart, dkk.2003. Kimia Organik Suatu Kuliah Singkat edisi kesebelas.
Jakarta:Erlangga.
Irwandi, Dedi.2012.Experiment's book of General Chemistry II.Jakarta:P.IPA-
FITK Press.
Riswiyanto.2009. Kimia Organik.Jakarta:Erlangga.
Syukuri. 1999. Mengidentifikasi senyawa hidrokarbon jenuh dan tidak jenuh
dengan cara reaksi adisi dan oksidas. Jurnal Hidrokarbon. Diakses pada 4
Desember 2017.

ii
LAMPIRAN

(Dokumentasi)

(Pemanasan aquades)

ii
(Proses Pembakaran)

(Proses Esterifikasi)

ii

Anda mungkin juga menyukai